REPUBLIK INDONESIA
JUDUL:
“KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERSOALAN MOBILITAS PENDUDUK
DI DAERAH PINGGIRAN DAN PERBATASAN”
1. Pengantar
2. Latar Belakang
(urban areas), arus perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadi fenomena
yang abadi hingga saat ini terus bekelanjutan. Hal ini sangat wajar, mengingat
fenomena kota-kota selalu ditandai oleh berkembangnya kegiatan ekonomi
sebagai trigger utama laju mobilitas penduduk. Urbanisasi sendiri merupakan
suatu kondisi terkonsentrasinya penduduk di wilayah perkotaan, baik yang
disebabkan oleh arus migrasi desa-kota maupun karena perubahan fungsi
wilayah pedesaan menjadi wilayah yang bercorak perkotaan.
Dari data yang ada, dapat diperkirakan bahwa urbanisasi merupakan faktor
yang berkontribusi terhadap meledaknya jumlah penduduk di perkotaan.
Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya, baik untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan yang
lainnya. Tingkah laku manusia dalam bentuk perpindahan tadi, erat hubungannya
dengan faktor-faktor geografi pada ruang yang bersangkutan. Faktor-faktor
tersebut meliputi faktor fisik dan non fisik. Bentuk permukaan bumi, keadaan
cuaca disuatu wilayah merupakan faktor fisik yang dapat mempengaruhi gerak
berpindah yang dilakukan manusia. Alat transportasi, kegiatan ekonomi, biaya
trasportasi, kondisi jalan, dan kondisi sosial budaya setempat merupakan faktor
non fisik yang mendorong manusia untuk pindah dari tempat asalnya.
Perbedaan keadaan yang ada ditiap wilayah yang ada di Indonesia ini
mengakibatkan adanya perbedaan lingkungan yang di butuhkan terhadap
kebutuhan makhluk hidup didalamnya. Perbedaan lingkungan yang dibutuhkan
tersebut berdampak pada perbedaan kemampuan suatu daerah dengan daerah
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, contohnya kebutuhan ekonomi
manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada pada wilayah tersebut.
Penduduk yang tinggal pada suatu daerah yang lingkungannya rendah akan
berupaya untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja di daerah lain yang
4
Dari uraian latar belakang di atas yang menjadi perumusan masalah adalah
bagaimana kebijakan dalam mengatasi persoalan mobilitas penduduk di daerah
pinggiran dan perbatasan serta bagaimana upaya mengatasinya.
3. Penugasan
Para peserta agar membuat tulisan dalam bentuk Kertas Karya Ilmiah Acuan
(KKA) dengan substansi mengacu sesuai Pasal 2 di atas serta mempresentasikan
dalam Diskusi Kelompok, dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis Penulisan
Kertas Karya Ilmiah Acuan (KKA) Lemhannas RI tahun 2020.
4. Referensi
Website dari institusi resmi, buku- buku/ artikel/ literatur para Ahli. Untuk
menjamin legalitas penulisan, Peserta harus mencantumkan footnote dalam
produk tulisan KKA-nya.