Anda di halaman 1dari 134

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENERAPAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH PADA PASIEN


DAN KELUARGA PASIEN DI POLI RAWAT JALAN PUSKESMAS HIALU
KEC. LANDAWE KAB. KONAWE UTARA

Oleh :
ILMAIDA RUSDIN, S.Kep, Ns
NDH : 9
JABATAN :PERAWAT AHLI PERTAMA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CXII TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
ANGKATAN CXII TAHUN 2021

Nama : Ilmaida Rusdin,S.Kep.,Ns


Nip : 19900829 201903 2 006
Unit Kerja : Puskesmas Hialu
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Penerapan Cuci Tangan Enam Langkah
Pada Pasien dan Keluarga Pasien Di Poli Rawat Jalan
Puskesmas Hialu Kecamatan Landawe Kabupaten
Konawe Utara

TELAH DISEMINARKAN
PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL AKTUALISASI GOLONGAN III
ANGGKATAN CXII TAHUN 2021
PADA TANGGAL 24 AGUSTUS 2021

Kendari, 24 Agustus 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Syahruddin Nurdin,SE Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd MUHAMMAD ARAFAH, SKM


NIP. 19620407 198103 2 002 NIP.19650528 199403 1007 NIP. 19830503 201001 1 024

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE.


Pembina Utama Madya Gol. IV/C
NIP. 19620407 198103 2 002

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
ANGKATAN CXII TAHUN 2021

Nama : Ilmaida Rusdin,S.Kep.,Ns


Nip : 19900829 201903 2 006
Unit Kerja : Puskesmas Hialu
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Penerapan Cuci Tangan Enam Langkah
Pada Pasien dan Keluarga Pasien Di Poli Rawat Jalan
Puskesmas Hialu Kecamatan Landawe Kabupaten
Konawe Utara

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN


PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL AKTUALISASI GOLONGAN III
ANGGKATAN CXII TAHUN 2021
PADA TANGGAL 24 AGUSTUS 2021

Menyetujui

Coach Mentor

Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd MUHAMMAD ARAFAH, S.KM


NIP. 19650528 199403 1007 NIP. 19830503 201001 1 024
iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga penulis
dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CXII dan menyelesaikan laporan Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN dengan judul “Optimalisasi Penerapan Cuci Tangan Enam Langkah
Pada Pasien Dan Keluarga Pasien di Poli Rawat Jalan Puskesmas Hialu Kec.
Landawe Kab. Konawe Utara”.
Sebagai salah satu peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
Angkatan CXII, penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar
profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas
bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera nikmat
sehingga penulis dapat menyelesaikan Kegiatan dan Hasil aktualisasi ini.
2. Pemerintah Kabupaten Konawe Utara atas segala dukungan yang telah
menyetujui pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara Juga sebagai penguji Kelompok II
Angkatan CXII
4. Bapak Dr. Drs. Ruslan, M.Pd, selaku coach Kelompok II Angkatan CXII
yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta
sehingga Hasil Kegiatan Aktualisasi ini dapat terselesaikan
5. Bapak Muhammad Arafah, SKM, selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Hasil kegiatan
aktualisasi ini dapat terselesaikan;
6. Para Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun
2021.

iv
7. Panitia penyelenggara yang telah membantu selama proses kegiatan,
terkhusus kepada Bapak Andi Sopyan selaku Koordinator Lapangan dan
Bapak Jhon y selaku wali kelas A yang telah membantu kami dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar.
8. Keluarga tercinta terkhusus kedua Orang Tua, Kakak yang senantiasa selalu
memberikan Doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala
rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
9. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXII,
Angkatan CXII, Angkatan CXIII dan Angkatan CXIV, Lingkup Pemerintahan
Kab untuk kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS.
10. Staf Puskesmas Hialu yang telah memberikan dukungan juga bantuan dalam
pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
11. Sarifudin,S.Pd, yang selalu memberikan dorongan dalam penyelesaian
laporan, Sahbin Barqi,S.Pd Serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan
kegiatan ini.

Hasil Kegiatan aktualisasi ini tidaklah luput dari kesalahan. Oleh


karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan membantu dalam
penyempurnaan isi dari Hasil Kegiatan aktualisasi ini. Penulis berharap semoga
Hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Kendari, 24 Agustus 2021

ILMAIDA RUSDIN, S.Kep, Ns


NIP. 19900829 201903 2 006

v
DAFTAR ISI

Judul…………………………………………………………………………...... i
Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii
Lembar Persetujuan.............................................................................................. iii
Kata Pengantar .................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................ vi
Daftar Tabel ...................................................................................................... viii
Daftar Gambar ...................................................................................... ……… x

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup.............................................................................. 5
E. Waktu dan Tempat ........................................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI


DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi ....................................................... 6
1.1. Kedudukan Organisasi ........................................................... 6
1.2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi .....................................…... 8
1.3. Nilai Organisasi .................................................................... 9
1.4. Struktur Organisasi………………………............................. 9
1.5 Tu g a s P o k o k d a n Fungsi Organisasi…………………… 10
1.6 Tu g a s P o k o k P e r aw at Ahli pertama…………………….11
1.7 Data-Data Sumber daya Yang dimiliki di Unit Kerja…………14

B. Nilai-nilai Dasar ASN .................................................................. 18


1. Akuntabilitas ........................................................................ 18
2. Nasionalisme ........................................................................ 18
3. Etika Publik .......................................................................... 19
4. Komitmen Mutu ................................................................... 20
5. Anti Korupsi ........................................................................ 22
C. Kedudukan dan Peran ASN ........................................................... 24
1. Manajemen ASN ................................................................... 24
2. Whole of Government (WoG) ............................................... 25
3. Pelayanan Publik ................................................................... 25
D. Penetapan Isu dan Dampaknya ..................................................... 26

vi
1. Identifikasi dan Penetapan Isu ..................................... 26
2. Identifikasi Akar Masalah ............................................. 28
3. Pihak-pihak Yang Terlibat ............................................ 28
4. Deskripsi Pemecahan Isu ............................................ 29
5. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan ......................... 29

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 30


A. Gagasan Kreatif sebagai Pemecah Isu .............................. 30
B. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan .......................................... 31
C. Estimasi Biaya ................................................................... 47
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ........................................... 48

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI 49


A. Kendala Dan Antisipasi .............................. 49
B. Hasil Aktualisasi .......................................... 51
C. Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak 55
D. Persentase Evaluasi Kegiatan “Optimalisasi penerapan Cuci 105
tangan enam langkah pada Pasien Dan keluarga Pasien di Poli
Rawat Jalan Puskesmas Hialu Kab. Konawe Utara Berdasarkan
Penilaian Melalui Observasi.............

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 106


A. Kesimpulan .................................................................................. 106
B. Saran ............................................................................................ 106
C. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………… 106

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. …... 107


LAMPIRAN…………………………………………………………………. 108

vii
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Hialu. ........................................................ 14


Tabel 1.2 Data sarana pendidikan wilayah kerja Puskesmas Hialu .............................................. 14
Tabel 1.3 Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Hialu Tahun 2020
Tabel 1.4 Jumlah Tenaga Puskesmas Hialu Tahun 2020 ................................................................. 15
Tabel 1.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara Tahun 2020. ........................................... 16
Tabel 1.6 Jumlah Posyandu menurut Strata Kecamatan dan Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Hialu tahun 2020 . .......................................................................... 16
Tabel 1.7 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Kecamatan di
Wilayah
Kerja Puskesmas Hialu 2020. .................................................................................... 17
Tabel 2.1 Identifikasi Isu berdsarkan tugas dan fungsi............................................................... 26

Tabel 2.2 Penetapan Isu dengan metode APKL . ....................................................................... 27

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi . .............................................................................................. 30

Tabel 4.1 Kendala Dan Antisipasi. ............................................................................................. 49

Tabel 4.2 Deskripsi Capaian Aktualsisasi dan Analisis Dampak. .............................................. 55

viii
Daftar Gambar
Struktur Organiasai Puskesmas Hialu ........................................................................................... 10
Mempersiapkan Bahan Konsul. .................................................................................................... 56
Konsultasi dengan mentor............................................................................................................. 59
Memohon saran dan masukan dari pimpinan/ mentor. ................................................................. 62
Memohon persetujuan kegiatan pada pimpinan /mentor. ............................................................. 65
Memohon waktu daan dukungan dari staf puskesmas. ................................................................. 69
Mendiskusikan rencana kegiatan aktualisasi dengan teman puskesmas....................................... 72
Pernyataan Dukungan Teman Puskesmas. ................................................................................... 76
Mengumpulkan bahan untuk membuat leaflet dan X banner. ...................................................... 79
Mencetak leafleat dan x banner. ................................................................................................... 81
Memasang stand x banner. ............................................................................................................ 84
Menyediakan alat dan bahan. ........................................................................................................ 87
Sosialisasi pembagian leafleat. ..................................................................................................... 91
Mendemostrasikan cara cuci tangan pada pasien dan keluarga pasien......................................... 94
Evaluasi pelaksanaan cuci tangan. ................................................................................................ 97
Penyampaian Evaluasi
Kegiatan………………………………………………………………..104
Persentase Evaluasi
Kegiatan…………………………………………………………………..105
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil mengacu
pada UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil serta
berpedoman pada peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 25 tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III. Instansi/ Pemerintah wajib memberikan Pelatihan dan
Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk merancang dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dan kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-
masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi
adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon
PNS dalam menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep
menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian
calon PNS diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-
nilai dasar profesi PNS tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya masing- masing serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini unit
kerja aktualisasi adalah Puskesmas Hialu Kab. Konawe Utara.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, maupun kuratif. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, terlihat
dari kunjungan pasien ke UPT Puskesmas Hialu. Maka dari itu perlu pelayanan
kesehatan yang tepat, cepat dan akurat dengan berdasarkan nilai–nilai ANEKA

1
yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi.
Puskesmas sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan
langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan. Setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau, hal ini diatur dalam
Undang-Undang Kesehatan Momor 36 Tahun 2019. Puskesmas dihadapkan
pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan atau datang berkunjung ke
puskesmas.Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik
keseharian untuk mencegah terjadinya infeksi. Cuci tangan merupakan salah
satu pemberian pelayanan bermutu yang dilakukan petugas kesehatan dalam
mencegah transmisi infeksi, baik pasien maupun petugas kesehatan. Infeksi ini
bisa ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, serta antar orang
yang berada di lingkungan Puskesmas.
Sesuai dengan Permenkes RI No 3 Tahun 2014 tentang sanitasi
berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat
yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan salah satu pilar yaitu
cuci tangan menggunakan sabun. Cuci tangan merupakan salah satu pemberian
pelayanan bermutu yang dilakukan petugas kesehatan dalam mencegah
transmisi infeksi, baik pasien maupun petugas kesehatan. Infeksi ini bisa
ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, serta antar orang yang
berada di lingkungan Puskesmas
Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik
keseharian untuk mencegah terjadinya infeksi.. Salah satu hal yang terpenting
dalam mengurangi penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan (Hand
Hygiene). Sehingga diperlukannya pemhaman yang baik tentang cuci tangan
baik untuk petugas maupun untuk pasien dan keluarga pasien.
Infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
pada saat ini. Infeksi dapat disebabkan oleh bermacam-macam
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, dan prion.1 Sumber

2
infeksi dapat temukan dimanamana. Secara umum sumber infeksi dapat
ditemukan pada komunitas dan infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial atau Healthcare Acquired Infections (HAIs)
merupakan infeksi yang sumbernya berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi ini dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada pasien.4
Selain itu, adanya infeksi nosokomial akan meningkatkan biaya untuk
perawatan pasien. Mencegah reservoar dan perkembangan patogen merupakan
langkah pencegahan yang dapat dilakukan pada infeksi nosokomial. Sekitar
7% infeksi nosokomial terjadi di negara maju, dan 10% infeksi terjadi di
negara berkembang. Semua mikroorganisme memiliki peran dalam terjadinya
infeksi nosokomial. Namun, terdapat beberapa mikroorganisme yang memiliki
peran penting dalam terjadinya infeksi nosokomial. Patogen yang berperan
penting pada infeksi nosokomial adalah Staphilococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella, dan Enterobacter.
Tempat pelayanan kesehatan yang memiliki potensi untuk
penyebaran infeksi nosocomial adalah rumah sakit dan pusat kesehatan
masyarakat atau disingkat puskesmas. Hal ini disebabkan, karena banyaknya
pasien yang datang dengan berbagai macam agen penyebab penyakit. Selain
itu, rumah sakit dan beberapa puskesmas juga memiliki fasilitas rawat inap.
Seperti yang diketahui infeksi nosokomial terjadi setelah 72 jam berada di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Sehingga berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, maka penulis
tertarik untuk mengambil isu dengan judul: “OPTIMANALISASI CUCI
TANGAN ENAM LANGKAH PADA PASIEN DAN KELUARGA
PASIEN DI POLI RAWAT JALAN PUSKESMAS HIALU
KECAMATAN LANDAWE KAB. KONAWE UTARA”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari Hasil kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)

3
dalam setiap kegiatan di lingkungan kerja dalam hal ini di
Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara;
b. Mampu mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang
berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik pada
Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara;
c. Mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta
kode etik ASN yang kemudian diaplikasikan dalam
pengelolaan Manajemen ASN yang sistematis; serta
d. Mampu mengaktualisasikan konsep Whole of Government di
lingkungan kerja serta menerapkannya dalam pemberian
pelayanan yang terintegrasi bersama instansi lain di

Kabupaten Konawe Utara.


2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini
adalah :
1. Terlaksananya kegiatan program cuci tangan enam langkah pada
pasien dan keluarga pasien di poli rawat jalan Puskesmas
Hialu Kab. Konawe Utara;
2. Tersediaya fasilitas program cuci tangan enam langkah untuk pasien
dan keluarga pasien di poli rawat jalan Puskesmas Hialu Kab.
Konawe Utara.
3. Terwujubnya program cuci tangan 6 langkah pada pasien dan
keluarga pasien secara berkesinambungan di Puskesmas Hialu
Kab. Konawe Utara

C. Manfaat
Manfaat Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Peserta
a. Menjadi pengalaman belajar bagi Penulis untuk mengemban tanggung
jawab sepenuhnya sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat.
b. Menjadi PNS yang profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi.

4
c. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan professional di lingkungan Puskesmas
Hialu Kabupaten Konawe Utara.
2. Manfaat Bagi Organisasi
a. Memudahkan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Hialu
b. Memudahkan dalam penyebaran informasi yang aktual.
c. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam memberikan solusi terhadap isu
yang diangkat.
3. Manfaat Bagi Masyarakat dan Stakeholder
a. Penerapan Nilai-nilai Dasar serta Peran PNS pada kegiatan ini
memberikan manfaat bagi masyarakat terlebih bagi stakeholder,
diantaranya :
b. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan
professional yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
c. Menciptakan birokrasi yang professional, transparan dan
sistematis terhadap pengelolaan pemerintahan

D. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS akan dilaksanakan di
Puskesmas Hialu kecamatan Landawe Kabupaten Konawe Utara Mulai
tanggal 12 Juli sampai dengan 14 Agustus 2021. Dengan memakai beberapa
media x-Banner, Leafleat serta penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan
seperti westafel, Septik Gel, Sabun cuci tangan serta Penyusunan dokumen
surat menyurat dibatasi hanya pada lingkup Puskesmas Hialu Dan Dines
Kesehatan Kabupaten Konawe Utara

E. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kab.
Konawe Utara yang akan dimulai pada tanggal 12 Juli 2021 sampai dengan
tanggal 15 Agustus 2021

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi

1.1. Kedudukan Organisasi

a. Letak Geografis

Puskesmas Hialu Terletak di Desa Hialu Kecamatan Landawe, Puskesmas


Hialu Beradah Tepat di Desa Hialu berjarak kurang lebih 85 km dari Kota
Wanggudu Kabupaten Konawe Utara dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda
dua dan roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Puskesmas Hialu
berdiri di atas lahan dengan luas wilayah 100 x 100 m, dengan luas gedung utama
20 x 30 m dan gedung perawatan dengan ukuran 20 x 25 m. sebagian besar
wilayah kerja merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan di
bagian utara Desa Landawe, bagian timur wilayah kerja Puskesmas Langgikima,
bagian selatan wilayah kerja Puskesmas Paka Indah, dibagian barat wilyah kerja
Puskesmas Lamparinga yang semua daerah tersebut dapat dilihat pada penjelasan
dibawah ini:
Batas – batas Luas wilayah Kerja Puskesmas Hialu
a. Sebelah
: Desa Landawe Utama dan perkebunan Kelapa Sawit
Utara
b. Sebelah Wilayah kerja Puskesmas Langikima, dan perkebunan
:
Timur Kelapa Sawit
c. Sebelah Wilayah Kerja Puskesmas Paka Indah, dan
:
Selatan perkebunan Kelapa Sawit
d. Sebelah Wilayah kerja Puskesmas Lamparinga,dan
:
Barat Perkebunan Kelapa Sawit

b. Batas Luas Puskesmas Hialu


Luas wilayah kerja Puskesmas Hialu sekecamatan sekitar 20,256 Ha atau
202,56 Km atau panjang 104,421 Km yang terdiri dari 11 desa.

6
c. Demografi

Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati suatu


wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu.data tengtang kepedudukan sangat
pengting untuk mengetahui jumlah penduduk, pekerjaan, pendapatan dan
pendidikan dapat diperoleh sebagai laporan
Jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas Hialu tahun 2020 sebanyak
jiwa yang tersebar di 11 Desa.
Tabel 1.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Hialu

NO Desa/Kel. KK PRIA WANITA TOTAL


1 Hialu utama 73 133 115 248
2 Hialu 70 134 100 234
3 Polo – polora 73 129 132 261
4 Mata-baho 59 110 80 190
5 Kolosua 88 162 145 307
6 Laumoso 60 115 104 219
7 Landiwo 86 175 177 352
8 Kuratao 70 147 145 292
9 Mata-benua 45 88 81 169
10 Landawe utama 82 154 155 309
11 Tambakua 74 149 113 262
TOTAL 780 1.496 1,287 2,843

d. Sosial Ekonomi Dan Adat Istiadat

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Hialu secara umum terdiri dari


berbagai suku (etnis) yakni Tolaki, Bali, Bugis, Makassar, Toraja, dan lain-
lain. Multikultural etnis yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Hialu tidak
menimbulkan konflik atau kekacauan di wilayah tersebut. Adapun mata
pencarian penduduk yang terbesar di wilayah kerja Puskesmas Hialu adalah
petani dan buruh tani selain pedagang, PNS, dan lain-lain.
Nama desa di wilayah kerja Puskesmas Hialu Sebagai berikut
1. Desa Hialu Utama
2. Desa Hialu
3. Desa polo-polora
4. Desa Mata-Baho
5. Desa Kolosua

7
6. Desa Laumoso
7. Desa Landiwo
8. Desa Kuratao
9. Desa Mata-Benua
10. Desa Landawe Utama
11. Desa Tambakua

e. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Hialu, yaitu


1. Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit
2. Sekolah Dasar & sederajat sebanayak 7 unit
3. SMPN & sederajat 2 unit
4. SMAN & sederajat 1 unit
5. PAUD/TK 1 unit
Tabel 1.2 Data sarana pendidikan wilayah kerja Puskesmas Hialu

NO Desa Nama Sekolah


1 Hialu Utama SDN 2 Landawe
SMPN 1 Landawe
SMAN 1 Landawe
2 Polo-Polora SDN 4 Landawe
3 Laumoso SDN 7 Landawe
4 Kuratao SDN 3 Landawe
5 Mata-Benua SDN 1 Landawe
6 Landawe Utama SDN 5 Landawe
SMPN 1 Landawe
7 Tambakua SDN 6 Landawe

1 . 2 . Visi, Misi Organisasi


1. Visi
Dalam rangka Pembangunan Organisasi kedepan nantinya,
dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di Puskesmas Hialu
Kec. Landawe Kab. Konawe Utara mempunyai suatu visi
pelayanan yang dilaksanakan itu lebih terarah dan mempunyai
sasaran yang jelas dimasa yang akan datang.

8
Untuk mewujudkan maksud tersebut maka dirumuskan suatu
Visi yaitu, “Menjadikan Puskesmas terdepan dalam
mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu secara Adil
dan Merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya untuk mencapai Kecamatan Sehat”. Visi ini
menggambarkan bahwa pada tahun 2021 sarana dan prasarana
kesehatan yang digunakan untuk peningkatan kesehatan di
Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kabupaten Konawe Utara yang
menjadi tugas pokok dalam pelayanan kesehatan.
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi diatas perlu dijabarkan
kedalam Misi pelayanan kedepannya yaitu:
Pelayanan bermutu dengan mematuhi dan
P :
mengimplementasikan standar akreditas,
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu
M :
keluarga dan masyarakat serta lingkungan,
K : Kegiatan kesehatan berbasis masyarakat
P : Peningkatan kerja samalintas program dan lintas sector

1.3. Nilai-Nilai Organisasi

Tata nilai Puskesmas Hialu adalah “HIALU “ mempunyai


makna :
H: Handal
I : Inovatif
A: Adil
L: Loyal
U: Universal

1.4. Struktur Organisasi


Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Puskesmas Hialu di pimpin
seorang Kepala Puskesmas, Kasubag Tata Usaha dan di dukung oleh
Bidang-bidang dalam menunjang pelaksanaan pelayanan masyarakat.
Adapun struktur organisasi Puskesmas Hialu sebagai berikut:

9
KEPALA PUSKESMAS

MUHAMMAD ARAFAH, S.KM

KASUBAG TU

HERNAWATI TOMALILI, S.KM

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEUANGAN


FITRIYANI HERNAWATI TOMALILI, S.KM MADE RESTI ANJANI, S.Si

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN PERORANGAN KELUARGA


DEWI RAHAYU NIINGSIH, S.Kep, Ns
PUTU YULINAWATI, A.Md. Keb

POLI UMUM U G D
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN
DEWI RAHAYU NINGSIH, S.Kep, Ns ILMAIDA RUSDIN,S.Kep, N.s
ILMAIDA RUSDIN, S.Kep, Ns ASIATIN, AMK

RAWAT INAP PERSALINAN


KESLING PRONKES & UKS PKPR KESEHATAN LANSIA DEWI RAHAYU NINGSIH, S.Kep, Ns
RILNAWATI, S.Tr.Keb
IMAM SUPARDI DIANA PUSPA, A.Md, Keb YULI ASTUTI, A..Md, Keb HELMAYANI, A..Md, Keb

LOKET KARTU KEPERMASIAN


GIZI KIA KB
GUNADI ELZA APRILIYANTI, S.Farm.Apt

NUR DEWI, S.Gz PUTU YULINAWATI, A.Md. Keb KES. OLAHRAGA


DIANA PUSPA, A.Md,Keb
POLI KIA POLI GIGI

PUTU YULINAWATI,A.Md.Keb MELAN SUDIARMI, AMKG.

P2 MTBS

ASIATIN, AMK PUTU YULINAWATI, A.MdKeb

10
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas Hialu merupkan salah satu organisasi fungsional yang
menyelenggarakan pelayanan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Adapun tugas pokok
Puskesmas yaitu:
1) Sebagai pusat pembangunan masyarakat kesehatan di wilayahnya;
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat;
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Adapun fungsi organisasi yang harus dilaksanakan yaitu:


1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri;
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secaraefektif dan
efesin;
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbimgan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan
ketentuan bantuan tersebut.
1.6. Tugas Pokok Perawat Ahli Pertama
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 Terdapat 51 Butir
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keahlian,
yakni Perawat Ahli Pertama rinciannya sebagai berikut:

1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;


2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;

11
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
24) melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;

12
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat;
51) Melakukan preseptorship dan mentorship

13
1.7. Data-Data Sumberdaya yang dimiliki di unit Kerja Dan Data – Data
yang terkait Isu yang diangkat
1. Sarana Puskesmas
Puskesmas Hialu dalam melaksanakan kegiatan baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative ditunjang oleh
- Puskesmas Induk dan ruang perawatan 1 Buah
- Pustu 4 buah
- Posyandu 11 Desa
- Perumahan medis 7 Buah
- Kendaraan Roda Empat 2 Buah
- Kendaraan Roda Dua 7 Buah
- Gudang obat 1 Buah
- Apotik 1 Buah
- Laboratorium sederhana 1 Buah
Puskesmas Hialu merupakan puskesmas perawatan dengan
Kapasitas tempat tidur perawatan, tampat tidur persalinan dan tempat tidur
observasi.
2. Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Hialu
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 18 ruangan dengan luas
sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan
Keadaan ruangan Puskesmas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 1. 3 Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Hialu Tahun 2020

No. Ruangan yang Ada Kondisi

1 Kamar Kartu Baik


2 Ruangan Ka. Puskesmas Baik
3 Ruangan Tata Usaha Baik
4 Ruangan KIA/KB Baik
5 Ruangan Pertemuan Baik
6 Ruangan Poli Umum Baik
7 Ruangan gizi Baik
8 Ruangan Proramer / Kesling/P2M Baik
9 Gudang Obat Baik
10 Ruang Apotik Baik
11 Ruang Registrasi Baik

14
12 Ruang Rawat Inap Baik
13 Ruang IGD Baik
14 Ruang poli Gigi Baik
15 Ruang Nifas Baik
16 Laboratorium Sederhana Baik
17 Ruang Gudang Barang Baik
18 Ruang Bersalin Baik

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting


terhadap pembangunan dan pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas
Hialu,Tenaga kesehatan di Puskesmas Hialu tahun 2020 adalah sebanyak 42
orang, berstatus PNS 14 orang tenaga kontrak 1 orang sebagai tenaga sukarela
terdiri dari tenaga dokter, perawat, bidan, analis,clening servis dan yang lainya,
untuk mengetahui jumlah tenaga kesehatan puskesmas Hialu dapat dilihat pada
tabel.
Tabel. 1.4 Jumlah Tenaga Puskesmas Hialu Tahun 2020

NO TENAGA JUMLAH
1 S1 Kesmas 2 Orang
2 S1 Keperawatan 2 Orang
3 S1 Komputer 2 Orang
4 DIV Kebidanan 2 Orang
5 DIII Keperawatan 5 Orang
6 DIII Kebidanan 8 Orang
7 DIII Perawat Gigi 1 Orang
8 S1 Apoteker 1 Orang
9 DIV Gizi 1 Orang
10 S1 Gizi 1 Orang
11 DIII Kesling 1 Orang
12 DII Kesling 1 Orang
13 Analis 2 Orang
14 S1 Umum 1 Orang
15 Spk 1 Orang
16 SMA 11 Orang
Jumlah 42 Orang

15
4. Sarana Kesehatan
Tabel 1.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara
Tahun 2020
Kepemilikan/Pengelola
TNI
No Fasilitas Kesehatan Pem.
Kemenk Pem / BUM Jumla
Kab/K Swasta
es prov Polr N h
ota
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Puskesmas Perawatan 0 0 3 0 0 0 3
Puskesmas Non
2. 0 0 0 0 0 0 0
Perawatan
3. Puskesmas Keliling 0 0 0 0 0 2 2
Praktek Pengobatan
4. 0 0 0 0 0 0 0
Tradisional
5. Posyandu 0 0 0 0 0 11 11
Jumlah 0 0 2 0 0 13 15

Tabel.1.6 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas di


Wilayah Kerja Puskesmas Hialu Tahun 2020
Posyandu
Pu
rn Posyandu
Prat Mad Man Tot
Pusk a Aktif
N ama ya diri al
Kelurahan esma m
o
s a
Ju Ju
Jum Jum Jum Jum
% % ml % % % ml %
lah lah lah lah
ah ah
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
3
Hialu
1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Utama
Hial 10
2 Hialu 0 0 1 100 0 0 0 0 1 0
1 100
u
3 Polo-polora 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Mata-Baho 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
5 Kolosua 0 0 1 100 0 0 0 0 1 0
1 100
6 Laumoso 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Landiwo 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kuratao 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Mata-Benua 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Landawe 10
10 0 0 1 100 0 0 0 0 1 0
1 100
Utama
11 Tambakua 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16
Tabel 1.7 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut
Kecamatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hialu Tahun 2020
Jumlah
Desa Siaga
Puske Desa Siaga Pos
No Kelurahan Des Aktif Polin
smas kes Posyandu
a Jumla Jumla des
% % des
h h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Hialu
1 1 0 0 0 0 0 0 1
Utama
2 Hialu 1 1 100 0 0 0 0 1
3 Polo-polora 1 0 0 0 0 0 0 1
4 Mata-Baho 1 0 0 0 0 0 0 1
5 Kolosua Hialu 1 1 100 0 0 0 0 1
6 Laumoso 1 0 0 0 0 0 0 1
Landiwo
7 1 0 0 0 0 0 0 1
Kuratao
8 1 0 0 0 0 0 0 1
Mata-
9 1 0 0 0 0 0 0 1
Benua
Landawe
10 1 1 100 0 0 0 0 1
Utama
11 Tambakua 1 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah
11 3 100 0 0 0 0 11
(Kab/Kota)

Puskesmas Hialu adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan sebagai


ujung tombak dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan
Hialu, dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa
program yang dilaksanakan dengan menggunakan beberapa indikator yang
mengacu kepada tercapainya tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan
yang diukur Indikator kinerja Puskesmas, Standar pelayanan minimal dan
pencapaian MDGs. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan
menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator
mortalitas, morbiditas dan status gizi.
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan,
perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan Masukan yang meliputi, indikator pelayanan kesehatan,
sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

17
Profil Kesehatan Puskesmas Hialu ini merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Hialu
dan juga merupakan sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-indikator yang
tercantum di atas

B. Nilai-Nilai Dasar ASN


Nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi. biasa disingkat ANEKA
ini merupakan modal awal PNS dalam menjalankan tugasnya. Sebelum
mengimplementasikan nilai dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap
internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang
terkandung dari masing- masing poin ANEKA yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Hal ini merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Menurut LAN (2014)
responsibilitas adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai, sebagai ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat
responsibilitas namun juga akuntabilitas. Untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai nilai yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsisten

2. Nasionalisme
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme
Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
18
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan sila pertama
sampai dengan sila kelima diantaranya percaya dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling
tenggang rasa dan tepa selira, tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Mengakui setiap manusia
mempunyai kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain serta memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri, tindakan
menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme
yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut :
1. Berwawasan kebangsaan yang kuat
2. Memahami pluralitas
3. Berorientasi kepublikan yang kuat
4. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.

3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/ salah


prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut :
19
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
m. Pada prinsipnya ada 3 dimensi etika publik, yaitu : dimensi
kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas, dimensi
tindakan integritas publik (LAN, 2014).

4. Komitemen Mutu

Komitmen dapat diartikan sebagai janji setia yang dilaksanakan


untuk mencapai tujuan sedangkan Mutu adalah nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan,
bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu membutuhkan
kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan
20
yang tepat guna dan berdaya guna, sehingga komitmen mutu dapat juga
diterjemahkan sebagai sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Nilai-
nilai dasar komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan
pelanggan dengan memberikan layanan menyentuh hati, berkualitas
tinggi, mampu berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional serta
selalu melakukan upaya perbaikan berkelanjutan.
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan
masyarakat dalam pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada
subyektifitas seseorang. Untuk mengukur penilaian tersebut perlu
adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat
terkontrol dengan baik. Komitmen mutu menekankan pada penerapan
nilai-nilai dasar sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik yang menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur
dari mutu dan kualitas yang mencapai target, tetapi juga melalui
terpenuhinya kebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan,
ketepatan waktu dan sumber daya, serta kinerja yang tanpa cacat
(zero defect).
2. Efisiensi
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan,
penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme
yang tidak sesuai dengan alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari

21
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan. Ada lima
dimensi
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapan. Ada lima dimensi karakteristik yang
digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan
(Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa
yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi.

22
Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat
curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya
untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.

23
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan di
pertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti
ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela
dan nista.
f. Kerja Keras
Tidak memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena
hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
i. Adil
tidak menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang sudah
diupayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk
24
pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan
yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu
(Shergold & lain-lain, 2004).
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No.
25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.

25
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa
publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh
sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-
excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara
kolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan meliputi: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

D. Penetapan Isu dan Dampaknya


1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi, ada dua
tahapan yang dilakukan Penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah
mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi. Berdasarkan hasil
observasi Penulis selama bertugas di Puskesmas Hialu Kec. Landawe
Kab. Konawe Utara, ada beberapa isu terkait kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan Penulis yang membutuhkan penyelesaian
segera
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang
bermasalah dapat dilihat pada table 2.1.
Table 2.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
No Tugas dan Isu teridentifikasi Deskripsi keterkaitan
Fungsi dengan agenda
1 Pelaksanaan Belum adanya kesadaran  Manajemen ASN
pengelolaan pasien dan keluarga  Whole of
edukasi pasien tentang cuci goverment
sosialisasi tangan  Pelayanan Publik
2 Pelaksaanaan Belum maksimalnya  Manajemen ASN
Pengelolaan fasilitas tempat cuci  Pelayanan Publik
Pelayanan tangan yang tersedia
3 Pelaksaanaan Tidak terlaksananya  Manajemen ASN
Penerapan kegiatan cuci tangan  Pelayanan Publik
pelayanan enam langkah para pasien

26
dan keluarga pasien
secara berkesinambungan
Sumber Data : Hasil Analisis (2021)

Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi


yang bermasalah, tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah
menetapkan isu.
Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Teknik analisis sebagai pisau
pemangkas yang digunakan penulis untuk memprioritaskan isu yang
akan ditindaklanjuti adalah dengan menggunakan metode analisa
APKL, yaitu dengan menentukan tingkat Aktualitas, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak-nya yang selanjutnya memberikan skala
penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan tertinggi
itulah yang menjadi isu
Tabel 2.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL

Kriteria Jumlah
No. Isu Ranking
A P K L Skor
Kurang optimalnya penerapan 6
langkah cuci tangan untuk pasien
1. dan keluarga pasien di poli rawat I
jalan Puskesmas Hialu 5 4 4 5 18
Kurang optimalnya penggunaan
2. tempat sampah medis di ruangan
3 3 5 2 13 III
UGD Puskesmas Hialu
Kurangnya pemahaman keluarga
pasien tentang jadwal besuk pasien
3.
di ruang perawatan Puskesmas Hialu 4 3 3 5 15 II

Sumber Data : Hasil Analisis (2021)


Skala Likert: 1-5 A P K L
Angka Sangat gawat/
: A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
5 mendesak
Angka
: Gawat/ mendesak P : Problematik (Masalah Mendesak untuk
4 dipecahkan)
Angka Cukup gawat/ Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang
: K :
3 mendesak Banyak

27
Angka Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di
: Gawak/ mendesak L :
2 bahas)
Angka
: Tidak
1
Sehingga berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL,
yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis memutuskan
mengangkat isu yaitu “Kurang optimalnya penerapan cuci tangan 6 langkah
Pada pasien dan keluarga pasien di poli rawat jalan Puskesmas Hialu” yang
mana kemudian Penulis menetapkan 1 (satu) Judul Rancangan Aktualisasi
sebagai gagasan pemecahan isu, yaitu “Optimalisasi Penerapan Cuci Tangan Enam
Langkah Pada Pasien Dan Keluarga Pasien Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Hialu kec.
Landawe kab. Konawe Utara”

2. Identifikasi Akar Masalah


Penetapan judul rancangan aktualisasi didasarkan atas hasil
indentifikasi akar masalah yang ditemukan Penulis selama bekerja sehingga
menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi.
Adapun yang menjadi akar permasalahan sehingga timbul isu prioritas
adalah:
a. Kurang optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan untuk pasien dan
keluarga pasien di poli rawat jalan Puskesmas Hialu.
b. Kurang optimalnya penggunaan tempat sampah medis di ruangan UGD
Puskesmas Hialu.
c. Kurangnya pemahaman keluarga pasien tentang jadwal besuk pasien di ruang
UGD Puskesmas Hialu.

3. Pihak-pihak yang terlibat


a. Kepala Puskesmas; sebagai pimpinan/ atasan di tingkat
Puskesmas dapat mendukung terlaksananya program
pengotimalan kegiatan cuci tangan enam langkah pasien dan
keluarga pasien di Puskesmas Hialu.
b. Rekan se-profesi; sebagai rekan kerja tentunya dibutuhkan
dukungan pengotimalan .kegiatan cuci tangan enam langkah di
Puskesmas Hialu.
c. Staf Pegawai Puskesmas; melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan untuk mengatasi isu permasalahan sesuai

28
tahapannya yaitu optimalisasi penerapan cuci tangan enam
langkah pada pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Hialu Kec.
Landawe Kab. Konawe Utara.
4. Deskripsi Pemecahan Isu
Isu yang ditetapkan oleh penulis adalah pengoptimalan
kegiatan cuci tangan enam langkah oleh pasien dan keluarga pasien di
Puskesmas Hialu Kab. Konawe Utara, dimana untuk mengoptimalkan
kegiatan cuci tangan enam langkah diperlukan kerja sama dari pihak
puskesmas dan masyarakat. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat
kegiatan akan berjalan lancar.
Dengan terlaksananya kegiatan cuci tangan enam langkah oleh
pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Hialu mengindikasikan
kurangnya penyakit menular. Hal ini menunjukkan bahwa bagian dari
puskesmas itu telah menjalankan tugas dan fungsi pengelolaannya
dengan baik, dalam hal ini Manajemen Aparatur Sipil Negara.
5 . Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Jika isu tidak diselesaikan akan berdampak sebagai berikut :
 Jika Optimalisasi cuci tangan enam langkah bagi pasien dan
keluarga pasien tidak berjalan lancar Maka akan terjadi
peningkatan penularan penyakit melalui tangan
 Jika Isu tidak diselesaikan Maka puskesmas sebagai Fasilitas
kesehatan dan juga sebagai pelayanan publik tidak tidak bekerja
sebagai Optimal dalam melakukan pencegahan penyakit

29
BAB II

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu

1. Unit kerja Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kab. Konawe Utara

2. Isu Yang Diangkat Kurang optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan


pada pasien dan keluarga pasien di poli rawat jalan
Puskesmas Hialu
3. Gagasan Dalam Memecahkan Permasalahan diperlukan
Pemecahan Isu langkah-langkah sebagai beriku:

1. Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi ke


kepala Puskesmas
2. Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi
pada petugas puskesmas
3. Membuat x-bunner/ leaflet tentang 6
langkah cuci tangan
4. Memasang handrub di pintu masuk poli
rawat jalan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
sosialisasi 6 langkah cuci tangan

4. Tujuan Gagasan Terlaksananya secara optimal penerapan 6 langkah cuci


tangan pada pasien dan keluarga pasien di poli rawat
Pemecahan Isu
jalan Puskesmas Hialu
5. Kegiatan-kegiatan a. Konsultasi dengan pihak pimpinan/atasan
b. Mengkoordinasikan Rancangan aktualisasi dengan
petugas puskesmas
c. Mengumpulkan bahan untuk membuat leaflet
tentang 6 langkah cuci tangan Serta
mencetak X banner
d. Mengadakan sosialisasi melalui pembagian
Leaflet
e Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi
6 langkah cuci tangan

30
B. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan

Tabel 3.1. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Konsultasi Kepada Atasan Tentang Rancangan Aktualisasi”

No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Organisasi
Terhadap
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Konsultasi  Mempersiapkan Tersedianya  Dalam mempersiapkan Bahan  Dengan kegiatan melakukan
dengan pihak bahan konsul bahan konsultasi rancangan penulis berkonsultasi konsultasi dengan
pimpinan/atasan konsultasi menyediakan bahan –bahan yang kepada atasan kepala puskesmas
Rancangan yang dapat dipertanggung jawabkan akan tercipta berkaitan dengan
akaan (Akuntabilitas) sebuah penguatan perencanaan
dikoordinasikan  Dalam menyiapkan Bahan dipuskesmas Optimalisasi
dengan rancangan Penulis Bekerja Keras Hialu dalam penerapan Cuci
pimpinan untuk menyelesaiakan hasil menyelenggaraka tangan 6 Langkah
rancangan yang akan n pelayanan pada pasien dan
dikonsultasikan (Naionalisme) kesehatan yang keluarga pasien
 Dalam menyiapkan Bahan paripurna, merata berdasarkan pada nilai
rancangan Penulis bisa menjaga bermutu dan –ilai organisasi yaitu
informasi yang bersifat Rahasia berkeadilan selalu adil , loyal
serta tetap bersikap hormat dan dalam memberikan
sopan kepada atasan (Etika pelayanan dengan
Publik ) menjalin hubungan
 Dalam menyiapkan Bahan baik antara pegawai
rancangan Penulis menggunakan dan pimpinan
cara yang lebih efisien sehingga
tidak membutuhkan waktu yang
lama (Komitmen Mutu )
 Penulis menyiapkan dalam konsul
31
dalam bentuk yang sederhana
sehingga bisa dijangkau
(Anti Korupsi)
 Konsultasi Diperoleh saran  Dalam melakukan konsultasi
kepada atasan dan masukan kepada atasan, Penulis
tentang dari membangun komunikasi yang
Rancangan atasan,Dokumen lebih besar dan kerjasama antara
Aktualisasi tasi kelompok internal yang menjadi
tujuan adanya Transparansi
(Akuntabilitas)
 Dalam melakukan kosultasi
dengan atasan penulis berdiskusi
dan mendengarkan pendapat
atasan sebagai perwujudan sila ke
4 Pancasila (Nasionalisme)
 Dalam melakukan konsultasi
kepada atasan penulis
menghargai komunikasi dan
konsultasi dengan cara menerima
dan menghormati saran atasan
yang merupakan nilai Etika
Publik
 Dalam melakukan Konsulrtasi
kepada atasan penulis
mendiskusikan bagaimana sistem
penaatan dokumen surat menyurat
yang berbasis Pada Mutu
(Komitmen Mutu)
 Dalam melakukan kosultasi
kepada atasan penulis memberikan
32
keterangan dengan jujur (Anti
Korupsi )
 Memohon saran  Di peroleh  Dalam meminta saran dan
dan masukan Saran dan masukan penulis mendiskripsikan
dari atasan Masukan maksud dengan jelas
dari Atasan (Akuntabilitas)
 Dalam meminta saran dan
masukan penulis bekerja dengan
penuh semangat (Nasionalisme )
 Dalam meminta saran dan
masukan penulis tidak menganggu
pihak-pihak yang lain (Etika
Publik )
 Dalam meminta masukan dan
saran penulis berusaha untuk
mencatat dengan efektif
(Komitmen Mutu)
 Dalam meminta saran dan
masukan penulis tidak
menjanjikan atau memberikan
imbaalan apapun (Anti Korupsi)
 Memohon  Di  Dalam meminta persetujuan
persetujuan perolehnya penulis mengemukakan tujuannya
atasan tentang persetujuan dengan jelas kepada pimpinan
rancangan dari atasan (Akuntabilitas)
aktualisasi tentang  Dalam meminta persetujuan
rancangan penulis menggunakan Bahasa yang
aktualisasi benar (Nasionalisme)
 Dalam meminta persetujuan
penulis mengemukakan alasan
33
sopan (Etika Publik )
 Dalam meminta persetujuan
penulis tidak memberikan
menjanjikan imbalan apapun (Anti
Korupsi)

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN


Kegiatan Konsultasi kepada atasan merupakan bagian dari pengelolaan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan
mewujudkan pelayanan publik yang profesional
Analisis Dampak
 Perkiraan Hambatan : atasan sedang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah/ kota
 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana.
 Alternatif Solusi : menyesuaikan jadwal konsultasi dengan jadwal atasan.

34
Tabel 3.2. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “ Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan petugas puskesmas”

No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengkoordinasikan  Memohon Adanya waktu  Dalam meminta Waktu kepada  Dengan Kegiatan
Rancangan kesediaan untuk pertemuan petugas puskesmas , Penulis kegiatan mengkoordinasikan
aktualisasi dengan waktu petugas ,Dokumentasi membangun komunikasi yang Koordinasi dengan teman sejawat
dan petugas
petugas puskesmas puskesmas lebih besar dan kerjasama antara rancangan
puskesmas yang lain
untuk bertemu kelompok internal yang menjadi makan kita sesuai dengan nilai
tujuan adanya Transparansi membangun organisasi, yaitu
(Akuntabilitas) komitmen Selalu adil serta loyal
 Dalam meminta kesediaan waktu dengan dalam memberikan
petugas puskesmas untuk petugas pelayanan dengan
bertemu penulis tidak puskesmas menjalin hubungan
memaksakan kehendak kepada akan harmonisasi antara
sesama pegawai dan
teman sejawat dan petugas memberikan
antara pegawai
puskesmas yang lain serta penguatan
dengan pimpinan
menjaga hubungan kekeluargaan kepada misi
dalam lingkungan Puskesmas Puskesmas
(Nasionalisme) yaitu Menjamin
 Dalam meminta kesediaan waktu ketersediaan
petugas puskesmas penulis dan pemerataan
memberikan informasi yang sumber daya
jujur serta tetap bersikap kesehatan
hormat kepada Rekan sejawat
dan petugas puskesmas lainnya
yang merupakan nilai Etika
Publik
35
 Dalam meminta kesediaan waktu
kepada petugas puskesmas
penulis memberikan responsiv
yang baik kepada rekan sejawat
dan petugas puskesmas saat
bertanya (Komitmen Mutu)
 Dalam meminta kesediaan waktu
kepada penulis tidak
menjanjikan untuk memberikan
imbalan serta jujur dalam
menyampaikan tujuan (Anti
Korupsi )

 Mendiskusika Diskusi  Dalam berdiskusi penulis


n dengan Terlaksana menyampaikan tujuan secara
rekan sejawat dengan baik terbuka “transparan”
dan petugas (Akuntabilitas)
Puskesmas  Dalam berdiskusi Penulis tidak
Rancangan memaksakan kehendak serta
tentang tidak diskriminatif terhadap
Aktualisasi masukan-masukan yang
disampaikan oleh rekan sejawat
dan petugas lainnya
(Naionalisme)
 Dalam berdiskusi Penulis
memberikan informasi dengan
jujur serta tetap bersikap hormat
dan sopan kepada rekan sejawat
dan petugas Puskesmas lainnya
(Etika Publik )
36
 Dalam berdiskusi Penulis
memberikan responsive kepada
rekan sejawat dan petugas
puskesmas lainnya (Komitmen
Mutu )
 Dalam berdiskusi penulis secara
Jujur menyampaikan apa yang
menjadi harapan yang baik
tanpa menjanjikan imbalan
(Anti Korupsi)
 Memohon  Adanya  Dalam meminta dukungan
dukungan dukungan penulis mendiskripsikan maksud
petugas serta dengan jelas (Akuntabilitas)
puskesmas kesediaan  Dalam meminta dukungan
dan rekan petugas penulis tidak memaksakan
sejawat terkait puskesmas kehendaknya serta menghormati
rancangan untuk keputusan yang diberikan
aktualisasi membantu (Nasionalisme )
selama  Penulis meminta dukungan
proses dengan Sopan dan bersikap
aktualisasi ramah (Etika Publik )
 Dalam meminta dukungan
penulis memberikan responsiv
(Komitmen Mutu)
 Dalam meminta dukungan
penulis menambahkan informasi-
informasi yang tidak benar juga
tidak memberikan imbalan untuk
dukungan yang diberikan (Anti
Korupsi)
37
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN
Kegiatan mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan petugas puskesmas atau rekan sejawat bagian dari pengelolaan atau
Manajemen ASN agar tercipta pelayanan pasien yang akuntabel, kedepannya juga akan sangat dibutuhkan oleh puskesmas dan
masyarakat setempat (Whole of Government)

Analisis Dampak
 Perkiraan Hambatan :
- adanya pegawai yang jarang masuk kantor menyebabkan kendala dalam melakukan kerja sama;
- adanya pegawai yang acuh tak acuh dengan tugas dan tanggung jawabnya.
 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana :
- tidak akan terlaksana aktualisasi dengan baik;
- tujuan yang diharapkan tidak tercapai
 Alternatif Solusi :
- Pendekatan personal melalui komunikasi yang baik kepada pegawai yang susah untuk bekerjasama.
- Meminta bantuan kepada pimpinan selaku atasan seluruh pegawai untuk mengarahkan pengumpulan data puskesmas.

38
Tabel 3.3. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “ Membuat Leaflet Tentang 6 Langkah Cuci Tangan
Serta Mencetak X Banner”

No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Membuat Leafleat  Mengumpulka Bahan untuk  Dalam mengumpulkan bahan  Dengan
dan X banner untuk n bahan bahan membuat untuk membuat leafleat dan kegiatan Dengan membuat
Bahan Edukasi untuk leafleat tersedia mencetak X banner , Penulis membuat leafleat dan X-Banner
membuat menyusun program-program leafleat dan x
Leafleat kerja yang dapat dipertanggung banner maka pada penguatan Nilai
jawabkan (Akuntabilitas) kita
Organisasi dapat
 Dalam mengumpulkan bahan memberikan
untuk membuat leafleat dan penguatan memberikan Inovasi
mencetak X banner , Penulis kepada misi
bekerja keras untuk Puskesmas dalam peningkatan
menyelesaikannya yaitu mutu pelayanan kesehatan
(Nasionalisme) pelayanan
 Dalam mengumpulkan bahan kesehatan kepada masyarakat
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
memberikan informasi yang
jujur Etika Publik
 Dalam mengumpulkan bahan
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
mempemperhatikan mutu dari
bahan –bahan yang akan
digunakan (Komitmen Mutu)
39
 Dalam mengumpulkan bahan
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
menggunakan fasilitas-fasilitas
kantor dengan penuh tanggung
jawab (Anti Korupsi )

 Membuat Adanya hasil  Dalam mencetak leaflet,


Leafleat dan cetakan bahan Penulis melakukan dengan
mencetak X sosialisasi teratur dan dapat
banner dipertanggung jawabkan
 (Akuntabilitas)
 Dalam membuat leaflet,
Penulis juga membuat
dengan penuh rasa percaya
diri dan antusias
menyelesaikannya
(Nasionalisme)
 Dalam mencetak leaflet,
Bahasa yang digunakan harus
sopan dan santun (Etika
Publik).
 Dalam membuat leaflet,
Harus memperhatikan
Kualitas dan dapat digunakan
Dalam waktu lama Komitmen
Mutu).
 Dalam membuat leaflet, Penulis
membuat dengan cara transparan
(Anti Korupsi).

40
 Menyiapkan  Tersedianya  Dalam membuat x-banner dan
stand X- x-benner/ lefleat harus teratur dan rapi
banner/ leaflet dalam penempatannya
leafleat (Akuntabilitas )
 Dalam membuat Leafleat dan
banner Penulis harus jujur dan
tegas (Nationalisme)
 Penulis menempatkan X banner
dan leafleat dengan tepat pada
ruangan (Etika Publik)
 Xbanner dan leafleat yang
disediakan memberikan
manfaat perbaikan yang
berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
 X banner dan Leafleat yang
disediakan berisi informesi-
informasi yang benar

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN


Kegiatan Membuat x-bunner/ leaflet tentang 6 langkah cuci tangan bagian dari pengelolaan ASN (Manajemen ASN) agar
menghasilkan tata usaha birokrasi yang efektif dan efisien.

Analisis Dampak
 Perkiraan Hambatan : Membuat x-bunner/ leaflet tentang 6 langkah cuci tangan membutuhkan biaya,
 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : tidak ada petunjuk/ himbuan terkait 6 langkah cuci tangan.
 Alternatif Solusi :
- Membuat x-banner/ leaflet di percetan yang terjangkau.
- Meminta bantuan rekan kerja demi kelancaran aktualisasi dilapangan

41
Tabel 3.4. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “ Mengadakan Sosialisasi Melalui Pembagian Leafleat Dan
Demontrasi Cara cuci Tangan 6 langkah”

No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengadakan  Mempersiapk Alat dan Bahan  Penulis bertanggung jawab dalam  Dengan Dengan Mengadakan
Sosialisasi an alat dan tersedia menyediakan alat dan bahan mengadakan sosialisasi kepada
Melalui bahan seperti yang digunakan dalam sosialisasi sosialisasi
Hand scrub, Masyarakat maka
Pembagian (Akuntabilitas) memberikan
Sabun cuci  Dalam mempersiakan alat dan akan memberikan
Leafleat dan penguatan
Tangan, X
demonstrasi bahan edukasi , Penulis bekerja kepada misi penguatan Organisasi
banner,
(Contoh) bekerja bersama denga rekan Puskesmas
Leafleat pada nilai organisasi
sejawat dan petugas lainnya yaitu
(Nasionalisme) mewujudkan yaitu Universal yang
 Dalam mempersiapkan alat dan pelayanan artinya pemberian
bahan edukasi, Penulis meminta kesehatan yang
informasi kesehatan
dengan Sopan kepada Pimpinan bermutu adil
Etika Publik dan merata secara merata
 Dalam mempersiapkan alat dan
bahan edukasi, Penulis
mempemperhatikan mutu dari
alat dan bahan yang digunakan
untuk edukasi (Komitmen
Mutu)
 Dalam mempersiapkan alat dan
bahan edukasi, Penulis
menggunakan fasilitas-fasilitas
kantor yang digunakan dengan
penuh tanggung jawab (Anti
Korupsi )

 Memberikan  Tersampaik  Dalam memberikan edukasi


edukasi annya kepada pasien penulis
tentang edukasi cuci menyampaikan informasi
pentingnya tangan 6 dengan jelas dan mudah
cuci tangan 6 langkah ke
dipahami (Akuntabilitas)
langkah pasien dan
Dalam memberikan edukasi
keluarga
pasien kepada pasien, penulis
menyampaikan sesuai
intruksi cuci tangan 6
langkah (Nasionalisme)
 Kegiatan cuci tangan 6
langkah adalah proses
pembiasaan pasien, maka
penulis harus menyampaikan
arahan yang sopan santun
(Etika Publik)
 Dalam memberikan edukasi
kepada pasien, penulis
menyampaikan arahan
dengan jelas dan mudah
dipahami (Komitmen Mutu).
 Dalam memberikan edukasi
cuci tangan 6 langkah harus
jujur dan beradab (Anti
Korupsi)
 Memberikan  Cara cuci  Dalam mendemonstrasikan cara
contoh atau tangan 6 cuci tangan 6 langkah penulis
mendemonstr langkah dapat harus melakukan ditempat
asikan cara dipahami dan terbuka agar dapat dilihat oleh
semua pasien dan keluarga
cuci tangan 6 di praktekkan
pasien (Akuntabilitas )
langkah langsung oleh  Dalam mendemonstrasikan cara
pasien dan cuci tangan 6 langkah Penulis
keluarga memelihara ketertiban dan tidak
pasien diskriminatif (Nationalisme)
 Dalam mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah Penulis
harus dengan tulus, sopan ,
ramah serta bersikap hormat
pada semua pasien dan kelarga
pasien (Etika Publik)
 Dalam mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah penulis
harus memberikan resposiv
yang sama pada semua pasien
dan keluarga pasien
(Komitmen Mutu)
 Dalam mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah penulis
harus menyampaikan dengan
jujur dan benar tentang tehnik –
tehnik cuci tangan 6 langkah
dan tidak menjanjikan imbalan
bagi pasien dan keluarga pasien
yang ikut berpartisipasi (Anti
korupsi)
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN
Kegiatan cuci tangan 6 langkah merupakan pelayanan kesehatan yang profesional.
Analisis Dampak
 Perkiraan Hambatan : tidak semua pegawai dan pasien dapat menghadiri kegiatan sosialisasi.
 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kegiatan sosialisasi cuci tangan tidak terlaksana dengan baik kepada pasien
 Alternatif Solusi : menyesuaikan jadwal dan memastikan seluruh pegawai dan pasien dapat menghadiri sosialisasi

Tabel 3.5. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi cuci tangan 6 langkah ”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengevaluasi  Memohon Diperolehnya  Dalam meminta persetujuan,  Dengan Dengan mengadakan
pelaksanaan persetujuan persetujuan Penulis mengemukakan kegiatan Evaluasi Kegiatan
kegiatan edukasi Pimpinan mengenai tujuannya dengan jelas mengevaluasi maka akan
cuci tangan 6 mengenai pelaksanaan (Akuntabilitas). akan memberikan
 Dalam meminta persetujuan, penguatan nilai
langkah pelaksanaan evaluasi cuci memberikan
Penulis menggunakan bahasa Organisasi dalam
evaluasi cuci tangan 6 langkah penguatan
yang benar (Nasionalisme).
tangan kepada misi pada visi misi tentang
 Dalam meminta persetujuan,
Puskesmas pelayanan kesehatan
Penulis mengemukakan alasan
dengan sopan (Etika Publik). yaitu
 Dalam meminta meningkatkan
persetujuan,Penulis menjaga Derajat kesehatan
komunikasi agar berkelanjutan setinggi-
(Komitmen Mutu). tingginya
 Dalam meminta persetujuan,
 Penulis tidak menjanjikan
imbalan apapun (Anti Korupsi).

 Melakukan  Pasien dan  Dalam melakukan evaluasi, pasien


evaluasi keluarga mampu mengulang kembali cara
pelaksanaan pasien cuci tangan dengan baik terkait
kegiatan mampu
edukasi 6 mengulang tujuan diadakannya kegiatan cuci
langkah cuci cara 6 tangan 6 langkah (Akuntabilitas).
tangan. langkah  Dalam menyusun hasil evaluasi
cuci tangan harus menggunakan bahasa yang baik
yang baik sesuai EYD (Nasionalisme)
dan benar  Pada saat melakukan evaluasi,
penulis mengevaluasi kegiatan
dengan cara sopan sebagai pagian
dari pelayanan di puskesmas (Etika
Publik)
 Hasil evaluasi menjadi acuan untuk
kegiatan lebih baik dan tetap
berkelanjutan (Komitmen Mutu)
 Dalam meminta
persetujuan,Penulis tidak
menjanjikan imbalan apapun (Anti
Korupsi).
 Mengatur  Terbentukny  Dalam melakukan evaluasi, pasien
jadwal a jadwal mampu mengulang kembali cara
pertemuan pertemuan cuci tangan dengan baik terkait
untuk untuk tujuan diadakannya kegiatan cuci
menyerahkan menyampaik tangan 6 langkah (Akuntabilitas).
hasil evaluasi an Hasil  Dalam menyusun hasil evaluasi
dan meminta Kegitan dan harus menggunakan bahasa yang
saran serta saran serta baik sesuai EYD (Nasionalisme)
masukan masukan  Pada saat melakukan evaluasi,
kepada dari penulis mengevaluasi kegiatan
pimpinan pimpinan dengan cara sopan sebagai bagian
sebagai wujud dari pelayanan di puskesmas (Etika
dari Publik)
peningkatan  Hasil evaluasi menjadi acuan untuk
mutu kegiatan lebih baik dan tetap
pelayanan berkelanjutan (Komitmen Mutu)
 Dalam meminta persetujuan,Penulis
tidak menjanjikan imbalan apapun
(Anti Korupsi).

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN


Analisis Dampak
 Perkiraan Hambatan : kurangnya masyarkat yang mau mengikuti kegiatan cuci tangan di poli rawat jalan.Puskesmas Hialu
 Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : tidak bisa mengukur pengetahuan masyarakat
 Alternatif Solusi : Melakukan sosialisasi seminggu sebelum melaksankan kegiatan evaluasi

C. Estimasi Biaya Kegiatan


Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi membutuhkan biaya dengan perkiraan sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta Lima Ratus ribu
rupiah) yang bersumber dari peserta dan pihak lain yang sifatnya tidak mengikat. Perlu diketahui bahwa ini hanya perkiraan awal adapun saat
dilapangan penggunaan dana melebihi dari yang telah ditetapkan, maka akan dilakukan pelaporan secepatnya.
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 3.7. Time Schedule Aktualisasi di Tempat Kerja


WAKTU PELAKSANAAN
URAIAN KEGIATAN JULI/ AGUSTUS 2021
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Konsultasi dengan pihak
pimpinan/mentor
Mengkoordinasikan rancangan
aktualisasi dengan petugas
puskesmas atau rekan sejawat
Membuat x-bunner/ leaflet tentang 6
langkah cuci tangan
mengadakan sosialisasi melalui
pembagian lefleat serta demostrasi
secara langsung
Memasang handrub di pintu masuk
poli rawat jalan
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
edukasi 6 langkah cuci tangan
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Kendala Dan Antisipasi


Dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi terdapat kemungkinan-kegiatan
tersebut mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara
optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu, perlu disampaikan kendala-
kendala yang mungkin terjadi. Langkah-langkah mengatasi kendala tersebut, dan perlu
dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
solusi dapat dilihat pada table berikut:

No. Kegiatan Kendala yang Ditemui Upaya Antisipasi

Mengkonsultasikan Rencana Pimpinan dalam hal ini Menghubungi Kepala


1. Kegiatan aktualisasi Kepada Kepala Puskesmas Puskesmas untuk
Kepala Puskesmas. tidak selalu ada di meminta waktunya dalam
tempat. mengkonsultasikan
rencanaKegiatan
aktualisasi.
Mengkoordinasikan Petugas Puskesmas Mengimformasikan
2. rancangan aktualisasi kepada tidak hadir semua pada kegiatan secara langsung,
petugas puskesmas. saat lewat telephone/ WA
mengkoordinasikan terkait aktulisasi di
rancangan aktualisasi Puskesmas
Membuat x-bunner/ leafleat Jarak percetakan x- Menyiapkan bahan x-
3. tentang 6 langkah cuci bunner dengan bunner dan leafleat
tangan. puskesmas sangat jauh, terlebih dahulu sebelum
dan media pembuatan melakukan kegiatan
leafleat yang terbatas aktualisasi.

4 Melakukan Sosialisasi Tidak semua pasien Menyampaikan langsung


dengan membagikan leafleat dan keluarga pasien ditempat daftar tunggu
dan demostrasi langsug memahami cuci tangan terkait cara cuci tangan 6
tentang cara cuci tangan 6 6 langkah terkait langkah
langkah kegiatan aktualisasi
yang dilakukan
5. Memasang handsrub di pintu Tidak tersedianya Membeli handscrub di
masuk poli rawat jalan. handscrub di toko yang terdekat.
Puskesmas
6. Mengevaluasi pelaksnaan  Kurangnya fasilitas  Menyediakan bahan
kegiatan 6 langakah cuci yang memadai fasilitas yang
tangan. untuk terjangkau untuk
mengoptimalkan merealisasikan
kegiatan kegiatan aktualisasi.
aktualisasi.  melaksanakan kegiatan
 waktu aktualisasi diluar jam
melaksanakan piket di tempat tugas
kegiatan evaluasi yang baru.
tidak berjalan
normal disebabkan
adanya mutasi.
B. HASIL AKTUALISASI
Adapun tahapan aktualisasi yang dilaksanakan di Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kab. Konawe Utara adalah sebagai berikut:
Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi- Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Misi Organisasi
1. Konsultasi ke mentor  Mempersiapkan bahan Tersedianya bahan Tanggal 12 a. Etika Publik  Dengan  Kegiatan
atau pimpinan konsul konsultasi Rancangan b. Akuntabilitas berkonsultasi melakukan
Juli 2021
Puskesmas yang akaan c. Anti Korupsi kepada atasan konsultasi dengan
dikoordinasikan d. Komitmen Mutu akan tercipta kepala puskesmas
dengan pimpinan e. Nasionalisme sebuah berkaitan dengan
 Konsultasi kepada Diperoleh saran dan Tanggal 14 a. Etika Publik penguatan perencanaan
atasan tentang masukan dari atasan/ Juli 2021 b. Akuntabilitas dipuskesmas Optimalisasi
Rancangan Aktualisasi pimpinan dan c. Anti Korupsi Hialu dalam penerapan Cuci
dokumentasi d. Komitmen Mutu menyelenggara tangan 6 Langkah
e. Nasionalisme kan pelayanan pada pasien dan
kesehatan yang keluarga pasien
 Memohon saran dan Di peroleh Saran dan Tanggal 14 a. Etika Publik Terlaksana
b. Akuntabilitas paripurna, berdasarkan pada
masukan dari atasan Masukan dari Atasan Juli 2021
c. Anti Korupsi merata nilai-nilai
d. Komitmen Mutu bermutu dan organisasi yaitu
e. Nasionalisme berkeadilan selalu adil , loyal
 Memohon persetujuan Di perolehnya Tanggal 15 a. Etika Publik dalam memberikan
atasan tentang persetujuan dari b. Akuntabilitas pelayanan dengan
Juli 2021
rancangan aktualisasi atasan tentang c. Anti Korupsi menjalin hubungan
rancangan aktualisasi d. Komitmen Mutu baik antara
e. Nasionalisme pegawai dan
pimpinan
Kontribusi
Waktu Nilai Dasar Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan ANEKA Organisasi
Organisasi
2. Mengkoordinasikan  Memohon kesediaan Adanya waktu Tanggal 19 Juli a. Etika Publik Dengan kegiatan Kegiatan
Rancangan aktualisasi waktu petugas puskesmas untuk pertemuan b. Akuntabilitas Koordinasi mengkoordinasikan
2021
dengan petugas untuk bertemu dan c. Anti Korupsi dengan teman
rancangan makan
puskesmas mendokumentasika d. Komitmen Mutu sejawat dan petugas
kita membangun
n hasil pertemuan e. Nasionalisme puskesmas yang
komitmen
 Mendiskusikan dengan Diskusi Terlaksana Tanggal 21 Juli a. Etika Publik lain sesuai dengan
b. Akuntabilitas dengan petugas
rekan sejawat dan dengan baik 2021 nilai organisasi,
puskesmas akan Terlaksana
petugas Puskesmas c. Anti Korupsi yaitu
terkait Rancangan d. Komitmen Mutu memberikan Selalu adil serta
Aktualisasi e. Nasionalisme penguatan loyal dalam
 Memohon dukungan Adanya dukungan Tanggal 22 Juli a. Etika Publik kepada misi memberikan
petugas puskesmas dan serta kesediaan b. Akuntabilitas Puskesmas yaitu pelayanan dengan
2021
rekan sejawat terkait petugas puskesmas c. Anti Korupsi Menjamin menjalin hubungan
rancangan aktualisasi untuk membantu d. Komitmen Mutu ketersediaan dan harmonisasi antara
selama proses e. Nasionalisme sesama pegawai dan
pemerataan sumber
aktualisasi antara pegawai
daya kesehatan
dengan pimpinan

Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
3. Membuat x-bunner  Mengumpulkan bahan Bahan untuk Tanggal 23 Juli a. Etika Publik Dengan kegiatan Dengan kegiatan
dan Leafleat untuk untuk membuat x- membuat x-bunner b. Akuntabilitas mebuat leafleat mebuat leafleat
2021
Bahan Edukasi bunner dan leafleat dan leafleat tersedia c. Anti Korupsi maka kita
maka kita
d. Komitmen Mutu
e. Nasionalisme memberikan memberikan
 Membuat x-banner dan Adanya hasil Tanggal 26 Juli a. Etika Publik penguatan kepada penguatan
mencetak leafleat cetakan bahan b. Akuntabilitas misi Puskesmas kepada misi
2021 Terlaksana
sosialisasi c. Anti Korupsi Puskesmas yaitu
yaitu mutu
d. Komitmen Mutu mutu pelayanan
pelayanan
e. Nasionalisme kesehatan
 Menyiapkan stand x- Tersedianya x- Tanggal 27 Juli a. Etika Publik
kesehatan
banner dan leafleat b. Akuntabilitas
benner dan leaflet 2021
c. Anti Korupsi
d. Komitmen Mutu
e. Nasionalisme

Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
4. Mengadakan  Mempersiapkan alat Alat dan Bahan tersedia Tanggal 27-28 a. Etika Publik Dengan Dengan
Sosialisasi Melalui dan bahan seperti b. Akuntabilitas mengadakan
Juli 2021 Mengadakan
Pembagian lefleat c. Anti Korupsi
sosialisasi sosialisasi kepada
Leafleat dan d. Komitmen Mutu
memberikan
demonstrasi e. Nasionalisme Masyarakat maka
penguatan kepada
(Contoh)  Memberikan Tersampaikannya Tanggal 28- Juli a. Etika Publik akan memberikan Terlaksana
b. Akuntabilitas misi Puskesmas
edukasi tentang edukasi cuci tangan 6 - 2 Agustus penguatan
c. Anti Korupsi yaitu mewujudkan
pentingnya cuci langkah ke pasien 2021 d. komitmen Mutu pelayanan Organisasi pada
tangan 6 langkah dan keluarga pasien e. Nasionalisme
kesehatan yang nilai organisasi
bermutu adil dan
 Memberikan contoh Cara cuci tangan 6 Tanggal 2-4 a. Etika Publik yaitu Universal
merata
atau langkah dapat dipahami b. Akuntabilitas yang artinya
Agustus 2021
mendemonstrasikan dan di praktekkan c. Anti Korupsi
d. komitmen Mutu pemberian
cara cuci tangan 6 langsung oleh pasien dan
e. Nasionalisme informasi kesehatan
langkah keluarga pasien
secara merata
Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
5. Mengevaluasi  Memohon Diperolehnya Tanggal 4-5 a. Etika Publik Dengan kegiatan Dengan
pelaksanaan persetujuan persetujuan mengenai b. Akuntabilitas mengevaluasi mengadakan
Agustus 2021
kegiatan edukasi pimpinan dan pelaksanaan evaluasi c. Anti Korupsi
mengenai akan memberikan Evaluasi
cuci tangan 6 cuci tangan 6 langkah d. Komitmen Mutu
pelaksanaan evaluasi penguatan kepada Kegiatan maka
langkah e. Nasionalisme
cuci tangan misi Puskesmas akan
 Melakukan Pasien dan keluarga Tanggal 6-9 a. Etika Publik yaitu memberikan
evaluasi pasien mampu b. Akuntabilitas penguatan
Agustus 2021 meningkatkan
c. Anti Korupsi
pelaksanaan mengulang cara 6 Derajat kesehatan nilai Terlaksana
d. Komitmen Mutu
kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan setinggi-tingginya Organisasi
e. Nasionalisme
langkah cuci yang baik dan benar dalam pada
tangan. visi misi
tentang
 Mengatur jadwal Terbentuknya jadwal Tanggal 10-12 a. Etika Publik pelayanan
pertemuan untuk pertemuan untuk b. Akuntabilitas kesehatan
Agustus 2021
menyerahkan hasil mendapatkan hasil c. Anti Korupsi
evaluasi dan evaluasi dan saran d. Komitmen Mutu
meminta saran serta serta masukan dari e. Nasionalisme
masukan kepada pimpinan
pimpinan sebagai
wujud dari
peningkatan mutu
pelayanan
C. Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak
Setelah melakukan habituasi/ aktualisasi kurang lebih satu bulan di lapangan, maka
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Judul Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor (pimpinan) puskesmas


Tanggal Pelaksanaan Tanggal 12 Sampai 15 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan konsul
2. Konsultasi kepada atasan terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon saran dan masukan dari atasan
4. Memohon persetujuan atasan tentang rancangan aktualisasi
Output/ Hasil Diperoleh saran dan masukan dari atasan/ pimpinan
puskesmas dan hasil dokumentasi.
Tahap Kegiatan 2 Mempersiapkan bahan konsul
Waktu : Tanggal 14 Juli 2021
Output : Bahan untuk konsultasi terealisasi dan di setujui
oleh pimpinan puskesmas
Deskripsi Keterkaitan Nilai-nilai Dasar dalam Pelaksanaan
kegiatan:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkonsultasikan dan
mendiskusikan mengenai aktualisasi yang akan penulis
laksanakan selama aktualisasi di Puskesmas Hialu Kec.
Landawe Kab. Konawe Utara. Pada kegiatan ini, penulis
memaparkan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan
dan meminta saran dan masukan kepada mentor mengenai
kegiatan aktualisasi tersebut.
a. Etika Publik
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor dalam
hal ini mengedepankan sikap jujur dan terbuka serta
menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
b. Akuntabilitas
Terbuka mengenai rancangan yang dikonsultasikan,
mencatat semua saran dan masukan dari mentor dengan
teliti, cermat dan penuh tanggung jawab
c. Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan sikap tanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang telah disampaikan kepada
mentor
d. Nasionalisme
Munculnya sikap hormat-menghormati antara bawahan
dan pimpinan di unit tempat kerja
e. Komitmen Mutu
Sopan dalam berbicara kepada pimpinan serta taat atas
arahan yang diberikan oleh pimpinan akan menghasilkan
aktualisasi kebih bagus di puskesmas

Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr 4.1 mempersiapkan bahan konsultasi kepada mentor


Manfaat Kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
Terhadap Pencapaian Mempersiapkan laporan rancangan aktualisasi merupakan
Visi-Misi dan Tugas tindakan yang mendukung terwujubnya misi organisasi
Organisasi yaitu terwujubnya perawat profesional dan terampil.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyusun Rancangan Aktualisasi merupakan pedoman
pada saat melaksanakan aktualisasi di lapangan

Kontribusi terhada Dengan berkonsultasi kepada atasan akan tercipta sebuah


Penguatan Nilai-Nilai penguatan di Puskesmas Hialu dalam menyelenggarakan
Organisasi pelayanan kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan
berkeadilan.
Analisis Dampak Dalam kegiatan konsultasi yang dilakukan penulis kepada
mentor, memiliki dampak positif diantaranya yaitu penulis
mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian,
pembimbingn dengan baik dan dukungan moril dalam proses
aktualisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik, dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
tidak memiliki dokumen hokum dalam melaksanakan
kegiatan. Adapun keterkaitan dengan substansi mata pelatihan
yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika melaksanakan kegiatan harus terpenuhi
kelengkapan administrasi agar memberikan memberikan
dukungan atau kekuatan atas kegiatan yang akan dilakukan.
 Akuntabilitas: sebelum menghadap kepada mentor hal
yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan konsep
rancangan dengan teliti serta bersikap terbuka terhadap
rancangan tersebut. Dan apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat berkonsultasi akan
kebingungan menyampaikan hal apa yang akan dilakukan
dan mentor tidak akan paham terhadap apa yang akan kita
sampaikan.
 Komitmen Mutu: rancangan aktualisasi harus sesuai
dengan konsep yang telah dibuat agar aktualisasi dapat
berjalan sesuai agenda penelitian yang dibuat. Bila hal ini
tidak dijalankan dengan baik penulis dan mentor akan
mengalami kendala dalam penyusunan berikutnya.
 Anti Korupsi: sebelum melaksanakan penelitian diperlukan
keterbukaan kepada pimpinan (mentor) Karena adanya
keterbukaan dalam rancangan penelitian kendala dan
permasalahan di tempat aktulisasi/habituasi bisa di
minimalisir. Dan apabila hal ini tidak berjalan dengan baik
sikap atasan/pimpinan puskesmas tidak akan memahami
dengan baik.
 Nasionalisme: jika rancangan aktualisasi berjalan dengan
baik, rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas harus
dilasanakan dengan sebaik mungkin. Dan apabila tidak
terlaksana dengan baik tentunya motivasi di lapangan untuk
melaksanakan penelitian akan mengalami kendala

Judul Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor (pimpinan) puskesmas

Tanggal Pelaksanaan 12 Sampai 15 Juli 2021


Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan konsul
2. Konsultasi kepada atasan terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon saran dan masukan dari atasan
4. Memohon persetujuan atasan tentang rancangan
aktualisasi
Output/ Hasil Diperoleh saran dan masukan dari atasan/ pimpinan
puskesmas dan hasil dokumentasi.
Tahap Kegiatan 2 Konsultasi kepada atasan/ pimpinan puskesmas tentang
Rancangan Aktualisasi
Waktu : Tanggal 14 Juli 2021
Output : Adanya arahan dan masukan dari mentor/
pimpinan puskesmas terkait pelaksanaan
aktualisasi.
Deskripsi Keterkaitan Nilai-nilai Dasar dalam Pelaksanaan
kegiatan:
Kegiatan ini merupakan bukti untuk melaksanakan
kegiatan mengenai aktualisasi yang akan di laksanakan
selama aktualisasi di Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kab.
Konawe Utara. Pada kegiatan ini, penulis memaparkan
tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan dan meminta
saran dan masukan dari mentor mengenai kegiatan
aktualisasi tersebut.
a. Etika Publik
Menyiapkan konsep rancangan aktualisasi dengan sikap
jujur dan terbuka serta menggunakan bahasa yang sopan
dan santun.
b. Akuntabilitas
Menyiapkan konsep rancangan dengan teliti dan bersifat
terbuka mengenai rancangan yang diajukan, mencatat
semua saran dan masukan dari mentor dengan teliti,
cermat dan penuh tanggung jawab
c. Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan sikap tanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang telah disampaikan kepada
mentor
d. Nasionalisme
Munculnya sikap hormat-menghormati antara bawahan
dan pimpinan di unit tempat kerja merupakan cerminan
dari semangat patriotisme.
e. Komitmen Mutu
Sopan dalam berbicara kepada pimpinan serta taat atas
arahan yang diberikan oleh pimpinan akan
menghasilkan aktulisasi lebih bagus di puskesmas.

Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4. 2 Konsultasi dengan Mentor/ Kepala Puskesmas


Manfaat Kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Mempersiapkan laporan rancangan aktualisasi
visi-misi dan tugas
merupakan tindakan yang mendukung terwujubnya misi
organisasi.
organisasi yaitu terwujubnya perawat profesional dan
terampil di puskesmas.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyusun Rancangan Aktualisasi merupakan pedoman
pada saat melaksanakan aktualisasi di lapangan

Kontribusi Terhadap Dengan berkonsultasi kepada atasan akan tercipta sebuah


Penguatan Nilai-Nilai penguatan di Puskesmas Hialu dalam menyelenggarakan
Organisasi
pelayanan kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan
berkeadilan.
Analisis Dampak Dalam kegiatan konsultasi yang dilakukan penulis kepada
mentor, memiliki dampak positif diantaranya yaitu penulis
mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian,
pembimbingn dengan baik dan dukungan moril dalam proses
aktualisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik, dan
bisa saja memberikan dampak yang kurang baik pula
misalnya tidak memiliki dokumen hokum dalam
melaksanakan kegiatan. Adapun keterkaitan dengan
substansi mata pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus
dimiliki oleh setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika melaksanakan kegiatan harus terpenuhi
kelengkapan administrasi agar memberikan dukungan atau
kekuatan atas kegiatan yang akan dilakukan.
 Akuntabilitas: sebelum menghadap kepada mentor hal
yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan konsep
rancangan dengan teliti serta bersikap terbuka terhadap
rancangan tersebut. Dan apabila nilai akuntabilitas ini
tidak dilaksanakan maka penulis bisa saja saat
berkonsultasi akan kebingungan menyampaikan hal apa
yang akan dilakukan dan mentor tidak akan paham
terhadap apa yang akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: rancangan aktualisasi harus sesuai
dengan konsep yang telah dibuat agar aktualisasi dapat
berjalan sesuai agenda penelitian yang dibuat. Bila hal ini
tidak dijalankan dengan baik penulis dan mentor akan
mengalami kendala dalam penyusunan berikutnya.
 Anti Korupsi: sebelum melaksanakan penelitian
diperlukan keterbukaan kepada pimpinan (mentor) Karena
adanya keterbukaan dalam rancangan penelitian kendala
dan permasalahan di tempat aktulisasi/habituasi bisa di
minimalisir. Dan apabila hal ini tidak berjalan dengan baik
sikap atasan/pimpinan sekolah tidak akan memahami
dengnan baik.
 Nasionalisme: jika rancangan aktualisasi berjalan dengan
baik, rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
harus dilasanakan dengan sebaik mungkin. Dan apabila
tidak terlaksana dengan baik tentunya motivasi di
lapangan untuk melaksanakan penelitian akan mengalami
kendala

Judul Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor (pimpinan) puskesmas


Tanggal Pelaksanaan Tanggal 12 Sampai 15 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan konsul
2. Konsultasi kepada atasan terkait rancangan
aktualisasi
3. Memohon saran dan masukan dari atasan
4. Memohon persetujuan atasan tentang rancangan
aktualisasi
Tahap kegiatan 3 Memohon saran dan masukan dari atasan
Waktu : Tanggal 14 Agustus 2021
Output: saran dan masukan diberikan oleh mentor / pimpinan
puskesmas
Deskripsi Keterkaitan Nilai-nilai Dasar dalam Pelaksanaan
kegiatan:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkonsultasikan dan
mendiskusikan mengenai aktualisasi yang akan penulis
laksanakan selama aktualisasi di Puskesmas Hialu Kec.
Landawe Kab. Konawe Utara. Pada kegiatan ini, penulis
meminta saran dan masukan kepada mentor mengenai
kegiatan aktualisasi tersebut.
a. Etika Publik
Dalam meminta saran dan masukan penulis
mendiskripsikan maksud dengan jelas kepada pimpinan
b. Akuntabilitas
mencatat semua saran dan masukan dari mentor dengan
teliti, cermat dan penuh tanggung jawab
c. Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan sikap tanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang telah disampaikan kepada
mentor serta tidak menjanjikan atau memberikan
imbalan apapun
d. Nasionalisme
Munculnya sikap hormat-menghormati antara bawahan
dan pimpinan di unit tempat kerja merupakan cerminan
dari semangat patriotisme.
e. Komitmen Mutu
Sopan dalam berbicara kepada pimpinan serta taat atas
arahan yang diberikan oleh pimpinan akan menghasilkan
aktulisasi lebih bagus di puskesmas.

Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr 4.3 Memohon saran dan masukan dari pimpinan


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Menyampikan rencana kegiatan kepada pimpinan
visi, misi dan tugas merupakan tindakan yang mendukung terwujubnya misi
organisasi organisasi yaitu terwujubnya perawat profesional dan
terampil.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan
merupakan langkah teknis guna mendapatkan gambaran
pada saat melaksanakan aktualisasi di puskesmas.
Kontribusi terhada Dengan berkonsultasi kepada atasan akan tercipta sebuah
Penguatan Nilai-Nilai penguatan di Puskesmas Hialu dalam menyelenggarakan
Organisasi pelayanan kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan
berkeadilan.
Analisis Dampak Dalam kegiatan konsultasi yang dilakukan penulis kepada
mentor, memiliki dampak positif diantaranya yaitu penulis
dapat menyampaikan gagasan dengan baik, penulis
mendapatkan pembelajaran tentang koordinasi yang baik
dalam pemerintahan serta dapat menjadi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas dalam bersikap dan berperilaku dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di lingkungan
organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik, dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
mentor bisa saja akan tersinggung dengan apa yang kita
sampaikan. Adapun keterkaitan dengan substansi mata
pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh
setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika menghadap kepada mentor (Kepala
Sekolah) tidak menerapkan sikap sopan, ramah, dan tutur
kata yang santun, maka akan mendapat respon kurang baik
misalnya mentor akan tersinggung sehingga mentor tidak
akan memberikan dukungan atas kegiatan yang akan
dilakukan.
 Akuntabilitas: sebelum menghadap kepada mentor hal
yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan konsep
rancangan dengan teliti serta bersikap terbuka terhadap
rancangan tersebut. Dan apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat berkonsultasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan mentor tidak akan paham terhadap apa yang
akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: dalam menyampaikan rancangan
aktualisasi kepada mentor harus sesuai dengan konsep
yang telah dibuat agar aktualisasi dapat berjalan sesuai
agenda penelitian yang dibuat. Bila hal ini tidak dijalankan
dengan baik penulis dan mentor akan mengalami kendala
dalam penyusunan berikutnya.
 Anti Korupsi: sebelum melaksanakan penelitian
diperlukan keterbukaan kepada pimpinan (mentor) Karena
adanya keterbukaan dalam rancangan penelitian kendala
dan permasalahan di tempat aktulisasi/habituasi bisa di
minimalisir. Dan apabila hal ini tidak berjalan dengan baik
sikap atasan/pimpinan sekolah tidak akan memahami
dengnan baik.
 Nasionalisme: jika rancangan aktualisasi berjalan dengan
baik, rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas harus
dilasanakan dengan sebaik mungkin. Dan apabila tidak
terlaksana dengan baik tentunya motivasi di lapangan
untuk melaksanakan penelitian akan mengalami kendala

Judul Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor (pimpinan) puskesmas


Tanggal Pelaksanaan Tanggal 12 Sampai 15 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan konsul
2. Konsultasi kepada atasan terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon saran dan masukan dari atasan
4. Memohon persetujuan atasan tentang rancangan
aktualisasi
Tahap Kegiatan 4 Memohon Persetujuan atasan tentang rancangan aktualisasi
Waktu : Tanggal 15 Juli 2021
Output : adanya persetujan dari atasan/ pimpinan puskesmas
Deskripsi Keterkaitan Nilai-nilai Dasar dalam Pelaksanaan
kegiatan:
Membicarakan rancangan aktualisasi dengan rekan
sejawat di puskesmas terkait pelaksanaan aktualisasi guna
mendapatkan gambaran dan pemahaman lebih mendalam.
Sehingga penulis mendapatkan gambaran teknis dalam proses
aktualisasi.
a. Etika Publik
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan rekan sejawat
di puskesmas dengan mengedepankan sikap jujur dan
terbuka serta menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
b. Akuntabilitas
Menyiapkan konsep rancangan dengan teliti dan bersifat
terbuka mengenai rancangan yang diajukan, mencatat
semua saran dan masukan dari rekan guru-guru dengan
teliti, cermat dan penuh tanggung jawab
c. Anti Korupsi
Kegiatan ini menunjukkan sikap tanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang telah disampaikan kepada mentor
d. Nasionalisme
Munculnya sikap hormat-menghormati antara sesama
rekan sejawat di unit tempat kerja
e. Komitmen Mutu
Sopan dalam berbicara kepada rekan sejawat serta taat atas
arahan yang diberikan oleh rekan sejawat akan
menghasilkan aktualisasi kebih bagus di Puskesmas Hialu.

Bukti Kegiatan/ Evidence

Gbr. 4.4 Persetujuan Pimpinan Puskesmas


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Menyampikan rencana kegiatan kepada rekan sejawat/
visi, misi dan tugas seprofesi merupakan tindakan yang mendukung
organisasi terwujubnya misi organisasi yaitu terwujubnya perawat
profesional dan terampil.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi
Menyampaikan rencana kegiatan kepada rekan sejawat
merupakan langkah teknis guna mendapatkan gambaran
pada saat melaksanakan aktualisasi di lapangan.

Kontribusi terhada Dengan berkonsultasi kepada atasan akan tercipta sebuah


Penguatan Nilai-Nilai penguatan di Puskesmas Hialu dalam menyelenggarakan
Organisasi pelayanan kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan
berkeadilan
Analisis Dampak Dalam pelaksanaan aktualisasi dibutuhkan saran dan
masukan dari rekan-rekan seprofesi/sejawat. Karena adanya
gambaran dapat mempermudah agenda aktualisasi sampai
tahap akhir dari semua proses aktualisasi yang di laksanakan.
Karena Saran dan masukan yang sifatnya membangun
memberikan spirit tersendiri bagi penulis dalam menjalankan
aktualisasi. . Adapun keterkaitan dengan substansi mata
pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh
setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: dalam menyampaikan rancangan aktualisasi
kepad rekan-rekan seprofesi diharapkan perlunya sikap
sopan, ramah, dan tutur kata yang santun, maka akan
mendapat respon kurang baik misalnya mentor akan
tersinggung sehingga mentor tidak akan memberikan
dukungan atas kegiatan yang akan dilakukan.
 Akuntabilitas: sebelum menyampaikan rancangan
aktualisasi hal yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan
konsep rancangan dengan teliti serta bersikap terbuka
terhadap rancangan tersebut. Dan apabila nilai
akuntabilitas ini tidak dilaksanakan maka penulis bisa saja
saat berkonsultasi akan kebingungan menyampaikan hal
apa yang akan dilakukan dan mentor tidak akan paham
terhadap apa yang akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: dalam menyampaikan rancangan
aktualisasi kepada rekan-rekan seprofesi harus sesuai
dengan konsep yang telah dibuat agar aktualisasi dapat
berjalan sesuai agenda penelitian yang dibuat. Bila hal ini
tidak dijalankan dengan baik penulis dan mentor akan
mengalami kendala dalam penyusunan berikutnya.
 Anti Korupsi: sebelum melaksanakan penelitian
diperlukan keterbukaan kepada pimpinan (mentor) Karena
adanya keterbukaan dalam rancangan penelitian kendala
dan permasalahan di tempat aktulisasi/habituasi bisa di
minimalisir. Dan apabila hal ini tidak berjalan dengan baik
sikap atasan/pimpinan sekolah tidak akan memahami
dengnan baik
 Nasionalisme: jika rancangan aktualisasi berjalan dengan
baik, rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas harus
dilasanakan dengan sebaik mungkin. Dan apabila tidak
terlaksana dengan baik tentunya motivasi di lapangan
untuk melaksanakan penelitian akan mengalami kendala

Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan


Judul Kegiatan 2
petugas puskesmas
Tanggal Pelaksanaan 19 sampai 22 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Memohon kesediaan waktu petugas puskesmas untuk
bertemu
2. Mendiskusikan dengan rekan sejawat dan petugas
Puskesmas terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon dukungan petugas puskesmas dan rekan
sejawat terkait rancangan pelaksanaan aktualisasi
Output/ Hasil Adanya waktu untuk melakukan pertemuan dengan rekan
seprofesi/ sejawat dan mendokumentasikan hasil pertemuan
Tahap Kegiatan 1 Memohon kesediaan waktu petugas puskesmas untuk bertemu
Waktu : Tanggal 19 Juli 2021
Output : adanya dukungan dari rekan sepropfesi/ sejawat
dalam melaksanakan aktualisasi
Sebelum melakukan suatu kegiatan, alangkah baiknya jika
kita membicarakan/ mengsosialisasikan rencana kegiatan kita
kepada rekan seprofesi/ sejawat. Pada tahapan ini, rekan
seprofesi/ sejawat memberi masukan guna kelancaran
kegiatan aktualisasi yang kita lakukan. Kegiatan ini bertujuan
untuk mensosialisasikan kegiatan aktualisasi dan sekaligus
meminta dukungan dari rekan seprofesi. Dengan demikian
kita telah meningkatkan peran setiap pihak yang ada di
lingkungan puskesmas. Selain itu, penulis juga berharap
bahwa apa yang diaktualisasikan bisa memberi motivasi
kepada rekan-rekan pegawai untuk mengoptimalkan cuci
tangan 6 langkah di Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kab.
Konawe Utara.
a. Komitmen Mutu
Dengan melakukan sosialisasi kepada rekan seprofesi/
sejawat berarti kita mempunyai rasa keterbukaan terhadap
rencana kegiatan, meningkatkan peran setiap pihak yang
ada dilingkungan puskesmas (partisipatif), sehingga
peningkatan mutu pelayanan di puskesmas akan lebih baik
kedepannya.
b. Akuntabilitas
Dengan cara mengikutsertakan rekan seprofesi/ sejawat
dalam mendukung proses aktualisasi akan melahirkan
tanggung jawab dan keterbukaan dalam setiap kegiatan.
c. Etika Publik
Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan berperilaku
sopan dan berucap santun dengan rekan seprofesi/ sejawab
bentuk saling menghargai satu sama lainnya.
d. Nasionalisme
Dengan melibatkan rekan seprofesi dalam melaksanakan
kegiatan akan lebih mudah terlaksana, karena adanya kerja
sama dalam melaksanakan kegiatan.
e. Anti Korupsi
Dengan cara melibatkan rekan kerja merupakan bagian
dari keterbukaan dalam melaksanakan kegiatan.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.5 Memohon dukungan dari rekan seprofesi/ sejawat


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Melakukan sosialisasi kegiatan aktualisasi dengan rekan
visi, misi dan tugas seprofesi/ sejawat merupakan tindakan yang mendukung
organisasi terwujubnya misi organisasi yaitu terwujubnya perawat
yang profesional dan terampil
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya dukungan dari rekan seprofesi/ sejawat
adalah langkah teknis guna mendapatkan gambaran pada
kegiatan aktualisasi selanjutnya.

Kontribusi terhada Dengan kegiatan koordinasi rancangan aktualisasi


Penguatan Nilai-Nilai makan kita membangun komitmen dengan petugas
Organisasi puskesmas akan memberikan penguatan kepada misi
Puskesmas yaitu Menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumber daya kesehatan
Analisis Dampak Kegiatan ini memiliki dampak positif di antaranya yaitu
penulis mendapatkan pembelajaran tentang koordinasi dengan
rekan seprofesi/ sejawat yang baik dalam unit kerja serta
dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab di lingkungan organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu komitmen mutu,
akuntabilitas, etika publik, nasionalisme dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik,efektif
dan juga efisien dan bisa saja memberikan dampak yang
kurang baik pula misalnya rekan kerja tidak mengetahui
aktualisasi yang kita laksanakan dan rekan kerja bisa saja
akan tersinggung dengan apa yang kita sampaikan. Adapun
keterkaitan dengan substansi mata pelatihan yaitu nilai-nilai
ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu:
 Komitmen Mutu: jika tidak sistematis konsep mengenai
kegiatan aktualisasi maka rekan kerja tidak akan bisa
berpartisipasi dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat
kurang berkembangnya kegiatan yang kita lakaukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi akan
kebingungan menyampaikan hal apa yang akan dilakukan
dan rekan kerja tidak akan paham terhadap apa yang akan
kita sampaikan.
 Etika Publik: bersosialisasi kepada rekan seprofesi/
seajawat jika tidak menerapkan sikap sopan, ramah, dan
tutur kata yang santun, maka akan mendapat respon kurang
baik misalnya rekan akan seprofesi/ sejawat akan
tersinggung sehingga mereka tidak akan memberikan
masukan atas kegiatan yang akan dilakukan.
 Nasionalisme: apabila tidak ada arahan dari rekan
seprofesi/ sejawat, maka proses aktualisasi/ habituasi akan
mengalami hambatan dan juga akan merasa tidak dilibatkan
dalam kegiatan.
 Anti Korupsi: dalam proses aktualisasi diharapkan adanya
keterbukaan dan kejujuran, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar. Karerna tanpa keterbukaan akan
merasa tak dihormati

Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan


Judul Kegiatan 2
petugas puskesmas
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 19 Sampai 22 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Memohon kesediaan waktu petugas puskesmas untuk
bertemu
2. Mendiskusikan dengan rekan sejawat dan petugas
Puskesmas terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon dukungan petugas puskesmas dan rekan
sejawat terkait rancangan pelaksanaan aktualisasi
Output/ Hasil Diskusi Terlaksana dengan baik
Tahap Kegiatan 2 Mendiskusikan dengan rekan sejawat dan petugas puskesmas
terkait rancangan aktualisasi
Waktu : Tanggal 22 Juli 2021
Output : adanya dukungan dari rekan sejawat/ seprofesi dalam
melaksanakan aktualisasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan kegiatan
aktualisasi kepada rekan seprofesi/ sejawat. Dengan demikian
kita telah meningkatkan peran setiap pihak yang ada di
lingkungan puskesmas. Selain itu, penulis juga berharap
bahwa apa yang diaktualisasikan bisa memberi motivasi
kepada rekan-rekan tenaga kesehatan lain untuk
mengotimalkan pelayanan di Puskesmas Hialu yang lebih
kreatif dan inovatif.
a. Komitmen Mutu
Dengan melakukan diskusi kepada rekan kerja berarti kita
mempunyai rasa keterbukaan terhadap rencana kegiatan,
meningkatkan peran setiap pihak yang ada dilingkungan
sekolah (partisipatif), sehingga peningkatan mutu
pelayanan di Puskesmas Hialu akan lebih baik
kedepannya.
b. Akuntabilitas
Dengan cara mengikutsertakan rekan seprofesi/ sejawat
dalam proses aktualisasi akan menghasilkan kerja sama
yang baik termasuk dalam mensukseskan aktualisasi di
lapangan.
c. Etika Publik
Melakukan diskusi atau sosialisasi dengan berperilaku
sopan santun dalam menyampaikan rancangan atualisasi
sehingga mereka merasa dilibatkan dalam setiap kegiatan.
d. Nasionalisme
Dengan melibatkan rekan kerja dalam melaksanakan
kegiatan akan lebih mudah terlaksana, karena adanya kerja
sama dalam melaksanakan kegiatan.
e. Anti Korupsi
Dengan cara melibatkan rekan kerja merupakan bagian
dari keterbukaan dalam melaksanakan kegiatan.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.6 Mendiskusikan dengan rekan


kerja terkait rancangan aktualisasi
Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Diskusi dengan rekan seprofesi/ sejawat merupakan
visi, misi dan tugas tindakan yang mendukung terwujubnya misi organisasi
organisasi yaitu terwujubnya perawat profesional dan terampil dalam
menjalankan tugas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya sosialisasi dengan rekan seprofesi/
sejawat merupakan langkah teknis guna mendapatkan
gambaran pada kegiatan selanjutnya.

Kontribusi terhada Dengan kegiatan koordinasi rancangan makan kita


Penguatan Nilai-Nilai membangun komitmen dengan petugas puskesmas akan
Organisasi memberikan penguatan kepada misi Puskesmas yaitu
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan
Analisis Dampak Kegiatan ini memiliki dampak positif di antaranya yaitu
penulis mendapatkan pembelajaran yang baik dari hasil
diskusi dengan rekan sejawat/ seprofesi dalam unit kerja serta
dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
dalam bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab di lingkungan organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu komitmen mutu,
akuntabilitas, etika publik nasionalisme dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
rekan kerja tidak mengetahui aktualisasi yang kita laksanakan
dan rekan kerja bisa saja akan tersinggung dengan apa yang
kita sampaikan. Adapun keterkaitan dengan substansi mata
pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh
setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya yaitu:
 Komitmen Mutu: jika tidak sistematis konsep mengenai
kegiatan aktualisasi maka rekan kerja tidak akan bisa
berpartisipasi dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat
kurang berkembangnya kegiatan yang kita lakaukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan rekan kerja tidak akan paham terhadap apa
yang akan kita sampaikan.
 Etika Publik: bersosialisasi kepada rekan seprofesi/
sejawat jika tidak menerapkan sikap sopan, ramah, dan
tutur kata yang santun, maka akan mendapat respon kurang
baik misalnya rekan seprofesi/ sejawat akan tersinggung
sehingga mereka tidak akan memberikan masukan atas
kegiatan yang akan dilakukan.
 Nasionalisme: apabila tidak ada kerja sama dengan rekan
sejawat/ seprofesi, maka proses penelitian akan mengalami
hambatan dan guru juga akan merasa tidak dilibatkan
dalam kegiatan.
 Anti Korupsi: dalam proses aktualisasi diharapkan adanya
keterbukaan dan kejujuran, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar. Karena tanpa keterbukaan rekan
guru-guru akan merasa tak dihormati

Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan


Judul Kegiatan 2
petugas puskesmas
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 19-22 Juli 2021
Tahapan Kegiatan 1. Memohon kesediaan waktu petugas puskesmas untuk
bertemu
2. Mendiskusikan dengan rekan sejawat dan petugas
Puskesmas terkait rancangan aktualisasi
3. Memohon dukungan petugas puskesmas dan rekan
sejawat terkait rancangan pelaksanaan aktualisasi
Output/ Hasil Adanya dukungan serta kesediaan petugas puskesmas untuk
membantu selama proses aktualisasi
Tahapan Kegiatan 3 Meminta dukungan petugas puskesmas dan rekan sejawat
terkait rancangan pelaksanaan aktualisasi
Waktu : 22 Juli 2021
Output : adanya dukungan serta kesedian rekan seprofesi/
sejawat dalam proses aktualisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan
aktualisasi kepada rekan seprofesi/ sejawat. Dengan demikian
kita telah meningkatkan peran setiap pihak yang ada di
lingkungan puskesmas. Selain itu, penulis juga berharap
bahwa apa yang diaktualisasikan bisa memberi motivasi
kepada rekan-rekan tenaga kesehatan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab.
a. Komitmen Mutu
Dengan melakukan sosialisasi kepada rekan kerja berarti
kita mempunyai rasa keterbukaan terhadap rencana
kegiatan, meningkatkan peran setiap pihak yang ada
dilingkungan sekolah (partisipatif), sehingga peningkatan
mutu kesehatan di masyarakat akan lebih baik
kedepannya.
b. Akuntabilitas
Dengan cara mengikut sertakan rekan seprofesi yang turut
mendukung proses aktualisasi.
c. Etika Publik
Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan berperilaku
sopan dan berucap santun.
d. Nasionalisme
Dengan melibatkan rekan kerja dalam melaksanakan
kegiatan akan lebih mudah terlaksana, karena adanya
kerja sama dalam melaksanakan kegiatan.
e. Anti Korupsi
Dengan cara melibatkan rekan kerja merupakan bagian
dari keterbukaan dalam melaksanakan kegiatan.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.7 Pernyataan dukungan rekan seprofesi


 Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
Manfaat kegiatan Sosialisasi dengan rekan seprofesi sejawat merupakan
terhadap pencapaian tindakan yang mendukung terwujubnya misi organisasi
visi, misi dan tugas yaitu terwujubnya pelayanan yang profesional dalam
organisasi menjalankan tugas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya sosialisasi dengan rekan seprofesi/
sejawat merupakan langkah teknis guna mendapatkan
gambaran pada kegiatan selanjutnya.
Kontribusi terhada Dengan kegiatan koordinasi rancangan makan kita
Penguatan Nilai-Nilai membangun komitmen dengan petugas puskesmas akan
Organisasi memberikan penguatan kepada misi Puskesmas yaitu
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan
Analisis Dampak Kegiatan ini memiliki dampak positif di antaranya yaitu
penulis mendapatkan pembelajaran tentang koordinasi yang
baik dalam unit kerja serta dapat menjadi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas dalam bersikap dan berperilaku dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di lingkungan
organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu komitmen mutu,
akuntabilitas, etika publik nasionalisme dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
rekan kerja tidak mengetahui aktualisasi yang kita laksanakan
dan rekan kerja bisa saja akan tersinggung dengan apa yang
kita sampaikan. Adapun keterkaitan dengan substansi mata
pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh
setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya yaitu:
 Komitmen Mutu: jika tidak sistematis konsep mengenai
kegiatan aktualisasi maka rekan kerja tidak akan bisa
berpartisipasi dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat
kurang berkembangnya kegiatan yang kita lakaukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan rekan kerja tidak akan paham terhadap apa
yang akan kita sampaikan.
 Etika Publik: bersosialisasi kepada rekan guru jika tidak
menerapkan sikap sopan, ramah, dan tutur kata yang
santun, maka akan mendapat respon kurang baik misalnya
rekan guru akan tersinggung sehingga mereka tidak akan
memberikan masukan atas kegiatan yang akan dilakukan.
 Nasionalisme: apabila tidak ada kerja sama dengan rekan
guru, maka proses penelitian akan mengalami hambatan
dan guru juga akan merasa tidak dilibatkan dalam kegiatan.
 Anti Korupsi: dalam proses aktualisasi diharapkan adanya
keterbukaan dan kejujuran, sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar. Karerna tanpa keterbukaan rekan
guru-guru akan merasa tak dihormati
Judul Kegiatan 3 Membuat X-Bunner dan Leafleat untuk Bahan Edukasi
Tanggal Pelaksanaan 23 Sampai 27 Juli 2021
Tahap Pelaksanaan 1. Mengumpulkan bahan untuk membuat leafleat dan x-
banner
2. Membuat leafleat dan mencetak x-banner
3. Membuat stand x-banner
Output/ Hasil Bahan untuk membuat leafleat dan x- bunner tersedia
Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan bahan untuk membuat leafleat dan x-banner
Waktu : 23 Juni 2021
Output : adanya bahan leafleat dan x- bunner tersedia untuk
aktualisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat bahan leafleat dan x-
bunner yang akan digunakan dalam proses aktualisasi.
Dengan adanya bahan leafleat dan x- bunner akan
memudahkan melaksanakan sosialisasi dan
mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah bagi pasien dan
keluarga pasien di puskesmas.
 Akuntabilitas: Menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan memperhatikan waktu dan target
penyelesaian masalah
 Nasionalisme: Menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan penuh kerja keras
 Komitmen Mutu: menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan selama masa habituasi
 Etika Publik: Meyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan aktif dan efektif akan lebih
memudahkan proses cuci tangan 6 langkah di
puskesmas.
 Nasionalisme: Meyediakan bahan leafleat dan x-
bunner harus mudah di peroleh dan tidak memerlukan
biaya yang besar.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.8 Menyediakan bahan leafleat dan x—bunner


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Menyediakan leafleat dan x-bunner memberikan wawasan
visi, misi dan tugas kepada para petugas kesehatan dalam memberikan
organisasi edukasi cuci tangan 6 langkah kepada pasien dan keluarga
pasien.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya pemahaman terhadap cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien memudahkan
proses pelaksanaan pelayanan.
Kontribusi terhadap Dengan kegiatan membuat leafleat maka kita
Penguatan Nilai-Nilai memberikan penguatan kepada misi Puskesmas yaitu
Organisasi mutu pelayanan kesehatan
Analisis Dampak Melaksanakan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien
dan keluarga pasien di puskesmas merupakan kegiatan utama
di puskesmas. Tenaga kesehatan harus mampu menciptakan
pelayanan dengan menerapkan metode cuci tangan 6 langkah
bagi pasien.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, anti
korupsi, etika publik dan nasionalisme, maka kegiatan ini
tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang kurang baik pula misalnya pasien tidak tertib
mengikuti sosialisasi cuci tangan 6 langkah. Karena nilai-nilai
ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan rapih dalam membuat leafleat dan x-bunner
akan susah dipahami.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
bisa saja kehilangan jati dirinya sebagai Warga Negara
Indonesia sehingga rasa cintanya terhadap Negara akan
memudar
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
membuat bahan sosialisasi akan memberikan kepuasan
tersendiri. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya
maka kepercayaan pasien kepada pelayanan puskesmas
kurang puas.
 Komitmen Mutu: Dalam menyediakan media leafleat dan
x-bunner dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar
pasien dapat memahami dan tidak bosang dalam mengikuti
proses kegiatan aktualisasi. Jika hal tidak terlaksana maka
kesadaran masyarakat akan pentingnya cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak akan
terlaksana dengan baik
 Anti Korupsi: saat melaksanakan sosialisasi cuci tangan 6
langkah pasien dan keluarga pasien harus menanamkan
sikap jujur, transparan dan penuh tanggung jawab. Jika hal
ini tidak terlaksana dengan baik respon masyarakat akan
berkurang.

Judul Kegiatan 3 Membuat X-Bunner dan Leafleat untuk Bahan Edukasi


Tanggal Pelaksanaan 23 Sampai 27 Juli 2021
Tahap Pelaksanaan 1. Mengumpulkan bahan untul membuat leafleat dan x-
banner
2. Membuat leafleat dan mencetak x-banner
3. Membuat stand x-banner
Output/Hasil Bahan untuk membuat leafleat dan x- bunner tersedia
Tahapan Kegiatan 2 Membuat leafleat dan mencetak x-banner
Waktu : 26 Juni 2021
Output : adanya bahan leafleat dan x- bunner tersedia untuk
aktualisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat bahan leafleat dan
x- bunner yang akan digunakan dalam proses aktualisasi.
Dengan adanya bahan leafleat dan x- bunner akan
memudahkan melaksanakan sosialisasi dan
mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah bagi pasien dan
keluarga pasien di puskesmas.
 Akuntabilitas: Menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan memperhatikan waktu dan target
penyelesaian masalah
 Nasionalisme: Menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan penuh kerja keras
 Komitmen Mutu: menyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan mempertimbangkan efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan selama masa habituasi
 Etika Publik: Meyediakan bahan leafleat dan x-
bunner dengan aktif dan efektif akan lebih
memudahkan proses cuci tangan 6 langkah di
puskesmas.
 Nasionalisme: Meyediakan bahan leafleat dan x-
bunner harus mudah di peroleh dan tidak memerlukan
biaya yang besar.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr.4.9 Membuat leafleat dan x—bunner


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Menyediakan leafleat dan x-bunner memberikan wawasan
visi, misi dan tugas kepada para petugas kesehatan dalam memberikan
organisasi edukasi cuci tangan 6 langkah kepada pasien dan keluarga
pasien.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya pemahaman terhadap cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien memudahkan
proses pelaksanaan pelayanan.
Kontribusi terhadap Dengan kegiatan mebuat leafleat maka kita memberikan
Penguatan Nilai-Nilai penguatan kepada misi Puskesmas yaitu mutu pelayanan
Organisasi kesehatan
Analisis Dampak Melaksanakan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien
dan keluarga pasien di puskesmas merupakan kegiatan utama
di puskesmas. Tenaga kesehatan harus mampu menciptakan
pelayanan dengan menerapkan metode cuci tangan 6 langkah
bagi pasien.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, anti
korupsi, etika publik dan nasionalisme, maka kegiatan ini
tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang kurang baik pula misalnya pasien tidak tertib
mengikuti sosialisasi cuci tangan 6 langkah. Karena nilai-nilai
ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan rapih dalam membuat leafleat dan x-bunner
akan susah dipahami.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
bisa saja kehilangan jati dirinya sebagai Warga Negara
Indonesia sehingga rasa cintanya terhadap Negara akan
memudar
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
membuat bahan sosialisasi akan memberikan kepuasan
tersendiri. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya
maka kepercayaan pasien kepada pelayanan puskesmas
kurang puas.
 Komitmen Mutu: Dalam menyediakan media leafleat dan
x-bunner dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar
pasien dapat memahami dan tidak bosang dalam mengikuti
proses kegiatan aktualisasi. Jika hal tidak terlaksana maka
kesadaran masyarakat akan pentingnya cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak akan
terlaksana dengan baik
 Anti Korupsi: saat melaksanakan sosialisasi cuci tangan 6
langkah pasien dan keluarga pasien penanaman sikap jujur,
transparan dan penuh tanggung jawab. Jika hal ini tidak
terlaksana maka di sekitar kita.

Judul Kegiatan 3 Membuat X-Bunner dan Leafleat untuk Bahan Edukasi

Tanggal Pelaksanaan 23 Sampai 27 Juli 2021


Tahap Pelaksanaan 1. Mengumpulkan bahan untul membuat leafleat dan x-
banner
2. Membuat leafleat dan mencetak x-banner
3. Membuat stand x-banner
Output/Hasil Bahan untuk membuat leafleat dan x- bunner tersedia
Tahapan Kegiatan 3 Membuat stand x-bunner
Waktu : 27 Juni 2021
Output : adanya stand x- bunner tersedia untuk aktualisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat stand x- bunner
yang akan digunakan dalam proses aktualisasi. Dengan
adanya stand x- bunner akan memudahkan melaksanakan
sosialisasi dan mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah
bagi pasien dan keluarga pasien di puskesmas.
 Akuntabilitas: Membuat stand x- bunner dengan
memperhatikan waktu dan target penyelesaian bahan
aktualisasi
 Nasionalisme: Membuat stand x- bunner dengan
penuh kerja keras
 Komitmen Mutu: Membuat stand x- bunner dengan
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan selama masa habituasi
 Etika Publik: Membuat stand x- bunner dengan aktif
dan efektif akan lebih memudahkan proses cuci
tangan 6 langkah di puskesmas.
 Nasionalisme: Membuat stand x- bunner harus mudah
di peroleh dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4. 10 Membuat leafleat dan x—bunner


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Menyediakan leafleat dan x-bunner memberikan wawasan
visi, misi dan tugas kepada para petugas kesehatan dalam memberikan
organisasi edukasi cuci tangan 6 langkah kepada pasien dan keluarga
pasien.
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dengan adanya pemahaman terhadap cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien memudahkan
proses pelaksanaan pelayanan.
Kontribusi terhadap Dengan kegiatan membuat leafleat maka kita
Penguatan Nilai-Nilai memberikan penguatan kepada misi Puskesmas yaitu
Organisasi mutu pelayanan kesehatan
Analisis Dampak Melaksanakan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien
dan keluarga pasien di puskesmas merupakan kegiatan utama
di puskesmas. Tenaga kesehatan harus mampu menciptakan
pelayanan dengan menerapkan metode cuci tangan 6 langkah
bagi pasien.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, anti
korupsi, etika publik dan nasionalisme, maka kegiatan ini
tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang kurang baik pula misalnya pasien tidak tertib
mengikuti sosialisasi cuci tangan 6 langkah. Karena nilai-nilai
ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan rapih dalam membuat stand x-bunner akan
susah dipahami.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
bisa saja kehilangan jati dirinya sebagai Warga Negara
Indonesia sehingga rasa cintanya terhadap Negara akan
memudar
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
membuat bahan sosialisasi akan memberikan kepuasan
tersendiri. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya
maka kepercayaan pasien kepada pelayanan puskesmas
kurang puas.
 Komitmen Mutu: Dalam menyediakan stand x-bunner
dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar pasien
dapat memahami dan tidak bosan dalam mengikuti proses
kegiatan aktualisasi. Jika hal tidak terlaksana maka
kesadaran masyarakat akan pentingnya cuci tangan 6
langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak akan
terlaksana dengan baik
 Anti Korupsi: saat melaksanakan sosialisasi cuci tangan 6
langkah pasien dan keluarga pasien penanaman sikap jujur,
transparan dan penuh tanggung jawab. Jika hal ini tidak
terlaksana maka di sekitar kita.

Mengadakan Sosialisasi melalui pembagian leaflet serta


Judul Kegiatan 4
demonstrasi langsung
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 27 Juli - 4 Agustus 2021
Tahap pelaksanaan 1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti memberikan
edukasi cuci tangan enam langkah
2. Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci tangan
6 langkah
3. Memberikan contoh atau mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah
Output/ Hasil Tersedianya alat dan bahan edukasi yang akan digunakan
Tahap Kegiatan 1 Menyediakan alat dan bahan edukasi 6 langkah cuci
tangan yang akan digunakan
Waktu : 27-28 Juli 2021
Output : untuk terlaksananya kegiatan sosialisasi
sebaiknya media yang akan digunakan sebagai bahan
edukasi /sosialisasi di sediakan dengan sebaik-baiknya
Dengan adanya media edukasi maka akan memudahkan
peserta untuk lebih memahami tujuan sosialisasi
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam melakukan
sosialisasi menandakan bahwa kita telah memiliki rasa
persatuan yang merupakan salah satu dari nilai
Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.11Alat dan Bahan Edukasi


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan sosialisasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah bahan/Media yang digunakan
organisasi siap semua. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyiapkan Bahan Edukasi adalah hal yang harus
dilakukan agar sosialisasi dapat terlaksana dengan
maksimal
Kontribusi terhada Dengan mengadakan sosialisasi memberikan penguatan
Penguatan Nilai-Nilai kepada misi Puskesmas yaitu mewujudkan pelayanan
Organisasi kesehatan yang bermutu adil dan merata
Mensosialisasikan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi
pasien dan keluarga pasien yang akan dijadikan sampel
dianggap penting bagi penulis. Sebab pasien yang dijadikan
sampel kegiatan memiliki peran dan andil yang cukup besar
dalam menentukan keberhasilan kegiatan aktualisasi. Oleh
sebab itu, kesediaan dan kesiapan mereka sangatlah
dibutuhkan. Pada tahap ini penulis menjelaskan kepada pasien
mengenai pentingnya cuci tangan 6 langkah guna menambah
wawasan. Kegiatan ini akan dijadikan sebagai model
pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lainnya terkait kegiatan
aktualisasi penulis. Kegiatan ini memiliki dampak positif
diantaranya yaitu penulis mendapatkan pembelajaran tentang
cara mengsosialisasikan kegiatan dengan baik dalam unit
kerja serta dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di
lingkungan organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
peserta didik tidak mengetahui aktualisasi yang kita
laksanakan dan peserta didik merasa kurang dihargai
keberadaannya sehingga mereka tidak ingin berkontribusi
dalam kegiatan aktualisasi kita. Adapun keterkaitan dengan
substansi mata pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus
dimiliki oleh setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika tidak terbuka mengenai kegiatan
aktualisasi maka pasien tidak akan bisa berpartisipasi
dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat kurang
lancarnya kegiatan yang kita lakukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan pasien tidak akan paham terhadap apa yang
akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: jika tidak dilaksankan kegiatan ini
dengan baik, maka pasien akan mengalami kesulitan
memahami materi-materi akan di sosialisasikan.
 Nasionalime: dalam menyampaikan proses sosialisasi
kepada pasien diharapkan materi mudah dipahami dan
dilaksanakan.
 Anti Korupsi: pada prinsipnya proses sosialisasi kepada
pasien harus terbuka dan sederhana agar pasien mudah
memahami materi yang akan disosialisasikan.

Mengadakan Sosialisasi melalui pembagian leaflet serta


Judul Kegiatan 4
demonstrasi langsung
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 27 Juli - 4 Agustus 2021
Tahap pelaksanaan 1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti memberikan
edukasi cuci tangan enam langkah
2. Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci
tangan 6 langkah
3. Memberikan contoh atau mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah
Output/ Hasil Tersedianya alat dan bahan edukasi yang akan digunakan
Tahap Kegiatan 2 Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci tangan 6
langkah
Waktu : 28 Juli 2021
Output : Tersampaikannya edukasi cuci tangan 6 langkah
ke pasien dan keluarga pasien
Dengan adanya media edukasi maka akan memudahkan
peserta untuk lebih memahami tujuan sosialisasi
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam melakukan
sosialisasi menandakan bahwa kita telah memiliki rasa
persatuan yang merupakan salah satu dari nilai
Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.12 Sosialisasi pembagian leafleat bagi pasien


Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan sosialisasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah bahan/Media yang digunakan
organisasi siap semua. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyiapkan Bahan Edukasi adalah hal yang harus
dilakukan agar sosialisasi dapat terlaksana dengan
maksimal
Kontribusi terhada Dengan mengadakan sosialisasi memberikan penguatan
Penguatan Nilai-Nilai kepada misi Puskesmas yaitu mewujudkan pelayanan
Organisasi kesehatan yang bermutu adil dan merata
Mensosialisasikan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi
pasien dan keluarga pasien yang akan dijadikan sampel
dianggap penting bagi penulis. Sebab pasien yang dijadikan
sampel kegiatan memiliki peran dan andil yang cukup besar
dalam menentukan keberhasilan kegiatan aktualisasi. Oleh
sebab itu, kesediaan dan kesiapan mereka sangatlah
dibutuhkan. Pada tahap ini penulis menjelaskan kepada pasien
mengenai pentingnya cuci tangan 6 langkah guna menambah
wawasan. Kegiatan ini akan dijadikan sebagai model
pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lainnya terkait kegiatan
aktualisasi penulis. Kegiatan ini memiliki dampak positif
diantaranya yaitu penulis mendapatkan pembelajaran tentang
cara mengsosialisasikan kegiatan dengan baik dalam unit
kerja serta dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di
lingkungan organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
peserta didik tidak mengetahui aktualisasi yang kita
laksanakan dan peserta didik merasa kurang dihargai
keberadaannya sehingga mereka tidak ingin berkontribusi
dalam kegiatan aktualisasi kita. Adapun keterkaitan dengan
substansi mata pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus
dimiliki oleh setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika tidak terbuka mengenai kegiatan
aktualisasi maka pasien tidak akan bisa berpartisipasi
dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat kurang
lancarnya kegiatan yang kita lakukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan pasien tidak akan paham terhadap apa yang
akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: jika tidak dilaksankan kegiatan ini
dengan baik, maka pasien akan mengalami kesulitan
memahami materi-materi akan di sosialisasikan.
 Nasionalime: dalam menyampaikan proses sosialisasi
kepada pasien diharapkan materi mudah dipahami dan
dilaksanakan.
 Anti Korupsi: pada prinsipnya proses sosialisasi kepada
pasien harus terbuka dan sederhana agar pasien mudah
memahami materi yang akan disosialisasikan.

Mengadakan Sosialisasi melalui pembagian leaflet serta


Judul Kegiatan 4
demonstrasi langsung
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 27 Juli - 4 Agustus 2021
Tahap pelaksanaan 1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti memberikan
edukasi cuci tangan enam langkah
2. Memberikan edukasi tentang pentingnya cuci
tangan 6 langkah
3. Memberikan contoh atau mendemonstrasikan cara
cuci tangan 6 langkah
Output/ Hasil Tersedianya alat dan bahan edukasi yang akan digunakan
Tahap Kegiatan 3 Memberikan contoh atau mendemonstrasikan cara cuci
tangan 6 langkah
Waktu : 28 Juli – 2 Agustus 2021
Output : Cara cuci tangan 6 langkah dapat dipahami dan di
praktekkan langsung oleh pasien dan keluarga pasien
Dengan adanya media edukasi maka akan memudahkan
peserta untuk lebih memahami tujuan sosialisasi
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan sejawat dalam melakukan
sosialisasi menandakan bahwa kita telah memiliki rasa
persatuan yang merupakan salah satu dari nilai
Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.13 Mendemostrasikan cara cuci tangan 6 langkah bagi


pasien
Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan sosialisasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah bahan/Media yang digunakan
organisasi siap semua. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Menyiapkan Bahan Edukasi adalah hal yang harus
dilakukan agar sosialisasi dapat terlaksana dengan
maksimal
Kontribusi terhada Dengan mengadakan sosialisasi memberikan penguatan
Penguatan Nilai-Nilai kepada misi Puskesmas yaitu mewujudkan pelayanan
Organisasi kesehatan yang bermutu adil dan merata
Mensosialisasikan kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi
pasien dan keluarga pasien yang akan dijadikan sampel
dianggap penting bagi penulis. Sebab pasien yang dijadikan
sampel kegiatan memiliki peran dan andil yang cukup besar
dalam menentukan keberhasilan kegiatan aktualisasi. Oleh
sebab itu, kesediaan dan kesiapan mereka sangatlah
dibutuhkan. Pada tahap ini penulis menjelaskan kepada pasien
mengenai pentingnya cuci tangan 6 langkah guna menambah
wawasan. Kegiatan ini akan dijadikan sebagai model
pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lainnya terkait kegiatan
aktualisasi penulis. Kegiatan ini memiliki dampak positif
diantaranya yaitu penulis mendapatkan pembelajaran tentang
cara mengsosialisasikan kegiatan dengan baik dalam unit
kerja serta dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan
kualitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di
lingkungan organisasi.
Namun, jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi,
maka kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa
saja memberikan dampak yang kurang baik pula misalnya
peserta didik tidak mengetahui aktualisasi yang kita
laksanakan dan peserta didik merasa kurang dihargai
keberadaannya sehingga mereka tidak ingin berkontribusi
dalam kegiatan aktualisasi kita. Adapun keterkaitan dengan
substansi mata pelatihan yaitu nilai-nilai ANEKA yang harus
dimiliki oleh setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: jika tidak terbuka mengenai kegiatan
aktualisasi maka pasien tidak akan bisa berpartisipasi
dalam kegiatan aktualisasi yang berakibat kurang
lancarnya kegiatan yang kita lakukan.
 Akuntabilitas: apabila nilai akuntabilitas ini tidak
dilaksanakan maka penulis bisa saja saat bersosialisasi
akan kebingungan menyampaikan hal apa yang akan
dilakukan dan pasien tidak akan paham terhadap apa yang
akan kita sampaikan.
 Komitmen Mutu: jika tidak dilaksankan kegiatan ini
dengan baik, maka pasien akan mengalami kesulitan
memahami materi-materi akan di sosialisasikan.
 Nasionalime: dalam menyampaikan proses sosialisasi
kepada pasien diharapkan materi mudah dipahami dan
dilaksanakan.
 Anti Korupsi: pada prinsipnya proses sosialisasi kepada
pasien harus terbuka dan sederhana agar pasien mudah
memahami materi yang akan disosialisasikan.

Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi cuci


Judul Kegiatan 5
tangan 6 langkah
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 4-12 Agustus 2021
Tahap Pelaksanaan 1. Memohon Tanggapan pasien dan keluarga pasien
mengenai pelaksanaan evaluasi cuci tangan
2. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6
langkah cuci tangan.
3. Mengatur jadwal pertemuan untuk menyerahkan hasil
evaluasi dan memohon saran serta masukan kepada
pimpinan sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan
Output/ Hasil Adanya evaluasi dari setiap tahapan
Tahap Kegiatan 1 Memohon persetujuan pada pimpinan mengenai
pelaksanaan evaluasi cuci tangan
Waktu : 4-5 Agustus 2021
Output : Diperolehnya persetujuan mengenai pelaksanaan
evaluasi cuci tangan 6 langkah
Sebelum masuk ke kegiatan inti (evaluasi), alangkah baiknya
jika kita membicarakan rencana kegiatan kita kepada mentor
agar kita memperoleh arahan dan masukan guna kelancaran
kegiatan aktualisasi yang kita lakukan.
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan guru dalam mengevaluasi
menandakan bahwa kita telah memiliki rasa persatuan
yang merupakan salah satu dari nilai Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. 4.14 Evaluasi Pelaksanaan cuci tangan bagi pasien dan


keluarga pasien
Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan evaluasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah siap semua untuk memulai
organisasi kegiatan. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dalam melakukan evaluasi kegiatan sangat diperlukan
adanya pemahaman terhadap kegiatan cuci tangan 6
langkah sehingga memudahkan proses pelaksanaan
evaluasi.

Kontribusi terhada Dengan kegiatan mengevaluasi akan memberikan


Penguatan Nilai-Nilai penguatan kepada misi Puskesmas yaitu meningkatkan
Organisasi Derajat kesehatan setinggi-tingginya
Analisis Dampak Adapun keterkaitan dengan substansi mata pelatihan yaitu
nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan tertib di dalam melakukan kegiatan evaluasi
cuci tangan 6 langkah tidak akan berjalan dengan lancar.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
tertib untuk mengikuti kegiatan kurang adaptik dengan
kegiatan
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
memberikan pelayanan kepada pasien dalam rangka
kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga
pasien menjadi penilaian tersendiri. Jika hal ini tidak
berjalan dengan semestinya maka kepercayaan masyarakat/
pasien akan pudar bahkan bisa malas mengikuti kegiatan
evaluasinya.
 Komitmen Mutu: Dalam memberikan pelayanan
dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar pasien
dapat memahami dan tidak bosang dalam mengikuti proses
sosialisasi. Jika hal tidak terlaksana maka kegiatan cuci
tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak
terlaksana sesuai dengan yang di harapkan.
 Anti Korupsi: saat melaksankan proses evaluasi
penanaman sikap jujur, transparan dan penuh tanggung
jawab. Jika hal ini tidak terlaksana maka pasien akan sulit
menngimplementasikan di lingkungan mereka.

Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi cuci


Judul Kegiatan 5
tangan 6 langkah
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 4-12 Agustus 2021
Tahap Pelaksanaan 1. Memohon Tanggapan pasien dan keluarga pasien
mengenai pelaksanaan evaluasi cuci tangan
2. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6
langkah cuci tangan.
3. Mengatur jadwal pertemuan untuk menyerahkan hasil
evaluasi dan memohon saran serta masukan kepada
pimpinan sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan
Output/ Hasil Adanya evaluasi dari setiap tahapan
Tahap Kegiatan 2 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6
langkah cuci tangan
Waktu : 6-9 Agustus 2021
Output : Terbentuknya jadwal pertemuan untuk
mendapatkan hasil evaluasi dan saran serta masukan
dari pimpinan
Sebelum masuk ke kegiatan inti (evaluasi), alangkah baiknya
jika kita membicarakan rencana kegiatan kita kepada mentor
agar kita memperoleh arahan dan masukan guna kelancaran
kegiatan aktualisasi yang kita lakukan
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan guru dalam mengevaluasi
menandakan bahwa kita telah memiliki rasa persatuan
yang merupakan salah satu dari nilai Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence
100100 90 100100 80 100100100
70
100 30
10 0 10 10 0 0 0 0 10 0 0
0

IND…

YAN…

TEG…
SITI…
ZAIN…
WAL…
TN…

TN…
GUS…

KO…
JUSL…
Gbr. 4.16 Hasil evaluasi pemahaman cuci tangan pasien
Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan evaluasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah siap semua untuk memulai
organisasi kegiatan. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dalam melakukan evaluasi kegiatan sangat diperlukan
adanya pemahaman terhadap kegiatan cuci tangan 6
langkah sehingga memudahkan proses pelaksanaan
evaluasi.

Kontribusi terhadap Dengan kegiatan mengevaluasi akan memberikan


Penguatan Nilai-Nilai penguatan kepada misi Puskesmas yaitu meningkatkan
Organisasi Derajat kesehatan setinggi-tingginya
Analisis Dampak Adapun keterkaitan dengan substansi mata pelatihan yaitu
nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan tertib di dalam melakukan kegiatan evaluasi
cuci tangan 6 langkah tidak akan berjalan dengan lancar.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
tertib untuk mengikuti kegiatan kurang adaptik dengan
kegiatan
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
memberikan pelayanan kepada pasien dalam rangka
kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga
pasien menjadi penilaian tersendiri. Jika hal ini tidak
berjalan dengan semestinya maka kepercayaan masyarakat/
pasien akan pudar bahkan bisa malas mengikuti kegiatan
evaluasinya.
 Komitmen Mutu: Dalam memberikan pelayanan
dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar pasien
dapat memahami dan tidak bosang dalam mengikuti proses
sosialisasi. Jika hal tidak terlaksana maka kegiatan cuci
tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak
terlaksana sesuai dengan yang di harapkan.
 Anti Korupsi: saat melaksankan proses evaluasi
penanaman sikap jujur, transparan dan penuh tanggung
jawab. Jika hal ini tidak terlaksana maka pasien akan sulit
menngimplementasikan di lingkungan mereka.

Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi cuci


Judul Kegiatan 5
tangan 6 langkah
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 4-12 Agustus 2021
Tahap Pelaksanaan 1. Memohon Tanggapan pasien dan keluarga pasien
mengenai pelaksanaan evaluasi cuci tangan
2. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6
langkah cuci tangan.
3. Mengatur jadwal pertemuan untuk menyerahkan hasil
evaluasi dan memohon saran serta masukan kepada
pimpinan sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan
Output/ Hasil Adanya evaluasi dari setiap tahapan
Tahap Kegiatan 3 Mengatur jadwal pertemuan untuk menyerahkan hasil
evaluasi dan meminta saran serta masukan kepada
pimpinan sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan
Waktu : 10-12 Agustus 2021
Output : Diperolehnya persetujuan mengenai Evaluasi
pelaksanaan cuci tangan 6 langkah
Setelah melakukan segala kegiatan peserta harus melaporkan
hasil akhir kepada mentor (evaluasi), agar menjadi bahan
acuan untuk peningkatan pelayanan, peserta juga harus
meminta masukan saran guna mengetahuai hasil aktualisasi
yang kita lakukan
a. Etika Publik
Komunikasi dilaksanakan secara jujur dan terbuka dalam
penyampaian kegiatan. Dalam berkomunikasi sikap sopan
santun tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin
dicapai
b. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi bersama pimpinan dan rekan
seprofesi dengan rasa penuh tanggung jawab, jujur, dan
transparan
c. Anti Korupsi
Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh tanggung jawab
Adalah implementasi menanamkan sikap anti korupsi
dilingkungan kerja.
d. Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan evaluasi harus bertanggung jawab
agar hasil maksimal dan menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
e. Nasionalisme
Bekerja sama dengan rekan tenaga kesehatan dalam
mengevaluasi menandakan bahwa kita telah memiliki rasa
persatuan yang merupakan salah satu dari nilai
Nasionalisme
Bukti Kegiatan/
Evidence

Gbr. Penyampaian hasil evaluasi kepada pimpinan puskesmas

Manfaat kegiatan  Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:


terhadap pencapaian Sebelum melakukan evaluasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah siap semua untuk memulai
organisasi kegiatan. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
 Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dalam melakukan evaluasi kegiatan sangat diperlukan
adanya pemahaman terhadap kegiatan cuci tangan 6
langkah sehingga memudahkan proses pelaksanaan
evaluasi.

Kontribusi terhada Dengan kegiatan mengevaluasi akan memberikan


Penguatan Nilai-Nilai penguatan kepada misi Puskesmas yaitu meningkatkan
Organisasi Derajat kesehatan setinggi-tingginya
Analisis Dampak Adapun keterkaitan dengan substansi mata pelatihan yaitu
nilai-nilai ANEKA yang harus dimiliki oleh setiap ASN
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yaitu:
 Etika Publik: penerapan keteraturan, ketertiban, dan
kedisiplinan merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak
teratur dan tertib di dalam melakukan kegiatan evaluasi
cuci tangan 6 langkah tidak akan berjalan dengan lancar.
 Nasionalisme: penanaman nilai-nilai nasionalisme
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga negara.
Apabila nilai nasionalisme ini tidak dilaksanakan maka
tertib untuk mengikuti kegiatan kurang adaptik dengan
kegiatan
 Akuntabilitas: rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
memberikan pelayanan kepada pasien dalam rangka
kegiatan cuci tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga
pasien menjadi penilaian tersendiri. Jika hal ini tidak
berjalan dengan semestinya maka kepercayaan masyarakat/
pasien akan pudar bahkan bisa malas mengikuti kegiatan
evaluasinya.
 Komitmen Mutu: Dalam memberikan pelayanan
dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar pasien
dapat memahami dan tidak bosang dalam mengikuti proses
sosialisasi. Jika hal tidak terlaksana maka kegiatan cuci
tangan 6 langkah bagi pasien dan keluarga pasien tidak
terlaksana sesuai dengan yang di harapkan.
 Anti Korupsi: saat melaksankan proses evaluasi
penanaman sikap jujur, transparan dan penuh tanggung
jawab. Jika hal ini tidak terlaksana maka pasien akan sulit
menngimplementasikan di lingkungan mereka.

D. Persentase Evaluasi Kegiatan “Optimalisasi penerapan Cuci tangan enam


langkah pada Pasien Dan keluarga Pasien di Poli Rawat Jalan Puskesmas Hialu
Kab. Konawe Utara Berdasarkan Penilaian Melalui Observasi

Persentase Evaluasi Penerapan Cuci tangan 6 langkah


Pada pasien dan keluarga pasien
100 100 90 100 100 100 100 100
70 80
100
30
50 10 0 10 10 0 0 0 0 10 0 0
0

observasi sebelum sosialisasi observasi setelah sosialisasi

Hasil tersebut dapat dilihat bahwa persentase penerapan Cuci tangan memiliki peningkatan,
Peningkatan tersebut dipengaruhi Oleh Pengetahuan, Kebiasaan Dan juga Faktor Umur
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Habituasi tentang Optimalisasi penerapan cuci tangan enam langkah pada
pasien dan keluarga pasien yang berkunjung dipoli rawat jalan dipuskesmas Hialu
kecamatan landawe kabupaten konawe mengalami Peningkatan Hal ini tidak terlepas dari
kegiatan –kegiatan yang dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dirancang juga
peran aktif masyarakat tentang kegiatan yang diadakan.

B. Saran
Kegiatan pencegahan penyakit dan pemutusan rantai penularan penyakit melalui tangan
dengan cara cuci tangan harus lebih ditingkatkan dengan cara promosi kesehatan kepada
masyarakat sehingga Tujuan Dari Puskesmas sebagai pelayan Publik dalam
melaksanakan kebijakan kesehatan serta meningkat derajat kesehatan pada masyarakat
dapat tercapai dengan maksimal
C. Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan Cuci tangan 6 langkah telah dilakukan dengan mengikuti pedoman
kebersihan tangan , pedoman kebersihan tangan berdasarkan ketentuan dan prosedur
Wolrd Health Organization (WHO)
Untuk itu agar kegiatan tentang oprimalisasi cuci tangan dapat tercapai dengan
maksimal maka dibutuhkan rencana tindak lanjut diantaranya
1. Melakukan promosi kesehatan intesiv pada masyarakat dengan melibatkan lintas
sektor
2. Menyediakan Fasilitas Cuci Tangan yang memadai
3. Membuat Media Inovasi yang menarik terkait dengan cara cuci tangan Enam
langkah
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan


Golongan III : Akuntabilitas. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: Anti Korupsi.JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III : Etika Publik. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: Komitmen Mutu. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: Majemen ASN. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III : Nasionalisme. JAKARTA : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: Pelayan Publik. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: Whole Of Goverment. JAKARTA : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lampiran 1

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE UTARA


SURAT PERSETUJUAN
PUSKESMAS HIALU
Jln. Trans SulawesiNomor : Utama Kecamatan Landawe Kabupaten Konawe Utara
Desa Hialu
Email:puskesmashialu0@gmail.com

SURAT PERSETUJUAN
Nomor :

Nama : MUHAMMAD ARAFAH, S.KM


NIP. : 19830503 201001 1 024
Pangkat/Gol : Penata TK I / IIId
Jabatan : Kepala Puskesmas Hialu
Unit Kerja : Puskesmas Hialu
Dengan ini menyatakan bahwa
Nama : Ilmaida Rusdin.S.Kep.,Ns
Nip : 19900829 201903 2 006
Jabatan : CPNS
Telah disetujui untuk melaksanakan kegiatan Aktualisasi (Habituasi) pada tanggal 13
Juli sampai dengan 14 Agustus 2021 di ruangan poli rawat jalan UPT PUSKESMAS Hialu
sesuai dengan hasil seminar rancangan aktualisasi.
NO Judul Rancangan Tahapan Kegiatan
Aktualisasi
1. Optimlisasi Penerapan 1. Konsultasi rancangan aktualisasi kepada
pimpinan (kepala puskesmas )
cuci tangan enam
2. Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan
langkah pada pasien teman sejawat atau petugas puskesmas yang lain
3. Membuat x-bunner/leaflet tentang 6 langkah cuci
dan keluarga pasien di
tangan
poli rawat jalan 4. mengadakan sosialisasi melalui pembagian
lefleat
Puskesmas Hialu
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6
Kecamtan Landawe langkah cuci tangan.
Kabupaten Konawe
Utara ”

Hialu, 13 Juli 2021


Kepala Puskesmas

MUHAMMAD ARAFAH, S.KM


Nip 19830503 201001 1 024
LAMPIRAN 3
Lampiran 4

Lembar Observasi
(TEHNIK CUCI TANGAN 6 LANGKAH)
A. Identitas diri responden
1. Nama :
2. Alamat :

B. Sikap Tentang Cuci Tangan 6 Langkah Baik Menggunakan Sabun maupun Handscrub
Beri Tanda ( )sesuai jawaban yang benar
No Tindakan Benar Salah
1 Gosok kedua telapak tangan

2 Menggosok Punggung Tangan dengan sela-sela jari kiri secara bergantian

3 Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari

4 Mengosok Jari –jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengaitkan

5 Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan

sebaliknya

6 Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri

dan sebaliknya.
Lampiran 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
Lampiran 11
Hasil Observasi penerapan cuci tangan 6 langkah pada pasien dan keluarga pasien di puskesmas hialu

observasi observasi
Alamat penerapan Tehnik cuci tangan 6 langkah sebelum sebelum
no Nama (Inisisal) Umur menggunakan sabun / handscrub sosialisasi sosialisasi
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok keDua telapak tangan 0 1
1 Ny INDRAWATI 35 kuratao menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
2 TN syahrir 25 lamonae menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
3 TN AHMAD 24 KEL LAMONAE menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 0
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
4 SITI RAHIMA 56 HIALU
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
5 YANTI b TANGE 38 HIALU UTAMA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
6 WALIM 53 POLOPOLORA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
GUSTI AJI KADEK
7 63 DESA HIALU UTAMA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
ARSANA 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
8 TEGUH 71 MATA BENUA menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
9 ZAINAL 22 WAWONTOAHO menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
10 KOMANG SUDIRA 43 LAUMOSO menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
11 JUSLAN G 42 KOLOSUA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
Lampiran 12

Presentasi penerapan cuci tangan 6 langkah pada pasien dan keluarga pasien di
puskesmas hialu

observasi observasi
no Nama Umur Alamat sebelum setelah
sosialisasi sosialisasi
1 INDWARAWATI 35 KURATAO 10 100
2 WALIM 53 POLOPOLORA 0 100
3 TN AHMAD 24 LAMONAE 10 90
4 YANTI b TANGE 38 HIALU UTAMA 10 100
5 TN SYARIR 25 LAMONAE 0 100
DESA HIALU
6 GUSTI AJI KADEK ARSANA 63 UTAMA 0 70
7 TEGUH 71 MATA BENUA 0 30
8 SITI RAHIMA 56 HIALU 0 80
9 ZAINAL 22 WAWONTOAHO 10 100
10 KOMANG SUDIRA 43 LAUMOSO 0 100
11 JUSLAN G 42 KOLOSUA 0 100

Persentase Evaluasi Penerapan Cuci tangan 6 langkah


Pada pasien dan keluarga pasien
100 100 100 100 100 100 100
100 90
80
80 70

60
40 30

20 10 10 10 10
0 0 0 0 0 0 0
0

observasi sebelum sosialisasi observasi setelah sosialisasi


DOKUMENTASI KEGIATAN 1

MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN MENTOR


DOKUMENTASI KEGIATAN 2

Melakukan koordinasi
dengan teman puskesmas
DOKUMENTASI KEGIATAN 3

Menyediakan Media Edukasi seperti leafleat danX banner Yang dibantu Oleh Rekan kerja
DOKUMENTASI KEGIATAN KE 4

PELAKSANAAN SOSIALISASI PEMBAGIAN LAFLEAT


DOKUMENTASI KEGIATAN KE 5

TAHAP EVALUASI SEMUA KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai