Oleh :
ILMAIDA RUSDIN, S.Kep, Ns
NDH : 9
JABATAN :PERAWAT AHLI PERTAMA
LEMBAR PENGESAHAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
ANGKATAN CXII TAHUN 2021
TELAH DISEMINARKAN
PADA SEMINAR
LAPORAN HASIL AKTUALISASI GOLONGAN III
ANGGKATAN CXII TAHUN 2021
PADA TANGGAL 24 AGUSTUS 2021
Mengetahui :
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
ANGKATAN CXII TAHUN 2021
Menyetujui
Coach Mentor
iv
7. Panitia penyelenggara yang telah membantu selama proses kegiatan,
terkhusus kepada Bapak Andi Sopyan selaku Koordinator Lapangan dan
Bapak Jhon y selaku wali kelas A yang telah membantu kami dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar.
8. Keluarga tercinta terkhusus kedua Orang Tua, Kakak yang senantiasa selalu
memberikan Doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala
rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021.
9. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXII,
Angkatan CXII, Angkatan CXIII dan Angkatan CXIV, Lingkup Pemerintahan
Kab untuk kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS.
10. Staf Puskesmas Hialu yang telah memberikan dukungan juga bantuan dalam
pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
11. Sarifudin,S.Pd, yang selalu memberikan dorongan dalam penyelesaian
laporan, Sahbin Barqi,S.Pd Serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan
kegiatan ini.
v
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………...... i
Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii
Lembar Persetujuan.............................................................................................. iii
Kata Pengantar .................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................ vi
Daftar Tabel ...................................................................................................... viii
Daftar Gambar ...................................................................................... ……… x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup.............................................................................. 5
E. Waktu dan Tempat ........................................................................ 5
vi
1. Identifikasi dan Penetapan Isu ..................................... 26
2. Identifikasi Akar Masalah ............................................. 28
3. Pihak-pihak Yang Terlibat ............................................ 28
4. Deskripsi Pemecahan Isu ............................................ 29
5. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan ......................... 29
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
Struktur Organiasai Puskesmas Hialu ........................................................................................... 10
Mempersiapkan Bahan Konsul. .................................................................................................... 56
Konsultasi dengan mentor............................................................................................................. 59
Memohon saran dan masukan dari pimpinan/ mentor. ................................................................. 62
Memohon persetujuan kegiatan pada pimpinan /mentor. ............................................................. 65
Memohon waktu daan dukungan dari staf puskesmas. ................................................................. 69
Mendiskusikan rencana kegiatan aktualisasi dengan teman puskesmas....................................... 72
Pernyataan Dukungan Teman Puskesmas. ................................................................................... 76
Mengumpulkan bahan untuk membuat leaflet dan X banner. ...................................................... 79
Mencetak leafleat dan x banner. ................................................................................................... 81
Memasang stand x banner. ............................................................................................................ 84
Menyediakan alat dan bahan. ........................................................................................................ 87
Sosialisasi pembagian leafleat. ..................................................................................................... 91
Mendemostrasikan cara cuci tangan pada pasien dan keluarga pasien......................................... 94
Evaluasi pelaksanaan cuci tangan. ................................................................................................ 97
Penyampaian Evaluasi
Kegiatan………………………………………………………………..104
Persentase Evaluasi
Kegiatan…………………………………………………………………..105
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil mengacu
pada UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil serta
berpedoman pada peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 25 tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III. Instansi/ Pemerintah wajib memberikan Pelatihan dan
Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk merancang dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dan kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-
masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi
adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon
PNS dalam menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep
menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian
calon PNS diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-
nilai dasar profesi PNS tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya masing- masing serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini unit
kerja aktualisasi adalah Puskesmas Hialu Kab. Konawe Utara.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, maupun kuratif. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, terlihat
dari kunjungan pasien ke UPT Puskesmas Hialu. Maka dari itu perlu pelayanan
kesehatan yang tepat, cepat dan akurat dengan berdasarkan nilai–nilai ANEKA
1
yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi.
Puskesmas sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan
langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan. Setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau, hal ini diatur dalam
Undang-Undang Kesehatan Momor 36 Tahun 2019. Puskesmas dihadapkan
pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan atau datang berkunjung ke
puskesmas.Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik
keseharian untuk mencegah terjadinya infeksi. Cuci tangan merupakan salah
satu pemberian pelayanan bermutu yang dilakukan petugas kesehatan dalam
mencegah transmisi infeksi, baik pasien maupun petugas kesehatan. Infeksi ini
bisa ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, serta antar orang
yang berada di lingkungan Puskesmas.
Sesuai dengan Permenkes RI No 3 Tahun 2014 tentang sanitasi
berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat
yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan salah satu pilar yaitu
cuci tangan menggunakan sabun. Cuci tangan merupakan salah satu pemberian
pelayanan bermutu yang dilakukan petugas kesehatan dalam mencegah
transmisi infeksi, baik pasien maupun petugas kesehatan. Infeksi ini bisa
ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, serta antar orang yang
berada di lingkungan Puskesmas
Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik
keseharian untuk mencegah terjadinya infeksi.. Salah satu hal yang terpenting
dalam mengurangi penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan (Hand
Hygiene). Sehingga diperlukannya pemhaman yang baik tentang cuci tangan
baik untuk petugas maupun untuk pasien dan keluarga pasien.
Infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
pada saat ini. Infeksi dapat disebabkan oleh bermacam-macam
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, dan prion.1 Sumber
2
infeksi dapat temukan dimanamana. Secara umum sumber infeksi dapat
ditemukan pada komunitas dan infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial atau Healthcare Acquired Infections (HAIs)
merupakan infeksi yang sumbernya berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Infeksi ini dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada pasien.4
Selain itu, adanya infeksi nosokomial akan meningkatkan biaya untuk
perawatan pasien. Mencegah reservoar dan perkembangan patogen merupakan
langkah pencegahan yang dapat dilakukan pada infeksi nosokomial. Sekitar
7% infeksi nosokomial terjadi di negara maju, dan 10% infeksi terjadi di
negara berkembang. Semua mikroorganisme memiliki peran dalam terjadinya
infeksi nosokomial. Namun, terdapat beberapa mikroorganisme yang memiliki
peran penting dalam terjadinya infeksi nosokomial. Patogen yang berperan
penting pada infeksi nosokomial adalah Staphilococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella, dan Enterobacter.
Tempat pelayanan kesehatan yang memiliki potensi untuk
penyebaran infeksi nosocomial adalah rumah sakit dan pusat kesehatan
masyarakat atau disingkat puskesmas. Hal ini disebabkan, karena banyaknya
pasien yang datang dengan berbagai macam agen penyebab penyakit. Selain
itu, rumah sakit dan beberapa puskesmas juga memiliki fasilitas rawat inap.
Seperti yang diketahui infeksi nosokomial terjadi setelah 72 jam berada di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Sehingga berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, maka penulis
tertarik untuk mengambil isu dengan judul: “OPTIMANALISASI CUCI
TANGAN ENAM LANGKAH PADA PASIEN DAN KELUARGA
PASIEN DI POLI RAWAT JALAN PUSKESMAS HIALU
KECAMATAN LANDAWE KAB. KONAWE UTARA”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari Hasil kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
3
dalam setiap kegiatan di lingkungan kerja dalam hal ini di
Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara;
b. Mampu mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang
berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik pada
Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara;
c. Mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta
kode etik ASN yang kemudian diaplikasikan dalam
pengelolaan Manajemen ASN yang sistematis; serta
d. Mampu mengaktualisasikan konsep Whole of Government di
lingkungan kerja serta menerapkannya dalam pemberian
pelayanan yang terintegrasi bersama instansi lain di
C. Manfaat
Manfaat Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Peserta
a. Menjadi pengalaman belajar bagi Penulis untuk mengemban tanggung
jawab sepenuhnya sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat.
b. Menjadi PNS yang profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi.
4
c. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan professional di lingkungan Puskesmas
Hialu Kabupaten Konawe Utara.
2. Manfaat Bagi Organisasi
a. Memudahkan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Hialu
b. Memudahkan dalam penyebaran informasi yang aktual.
c. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam memberikan solusi terhadap isu
yang diangkat.
3. Manfaat Bagi Masyarakat dan Stakeholder
a. Penerapan Nilai-nilai Dasar serta Peran PNS pada kegiatan ini
memberikan manfaat bagi masyarakat terlebih bagi stakeholder,
diantaranya :
b. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan
professional yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat.
c. Menciptakan birokrasi yang professional, transparan dan
sistematis terhadap pengelolaan pemerintahan
D. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS akan dilaksanakan di
Puskesmas Hialu kecamatan Landawe Kabupaten Konawe Utara Mulai
tanggal 12 Juli sampai dengan 14 Agustus 2021. Dengan memakai beberapa
media x-Banner, Leafleat serta penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan
seperti westafel, Septik Gel, Sabun cuci tangan serta Penyusunan dokumen
surat menyurat dibatasi hanya pada lingkup Puskesmas Hialu Dan Dines
Kesehatan Kabupaten Konawe Utara
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
a. Letak Geografis
6
c. Demografi
7
6. Desa Laumoso
7. Desa Landiwo
8. Desa Kuratao
9. Desa Mata-Benua
10. Desa Landawe Utama
11. Desa Tambakua
e. Sarana Pendidikan
8
Untuk mewujudkan maksud tersebut maka dirumuskan suatu
Visi yaitu, “Menjadikan Puskesmas terdepan dalam
mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu secara Adil
dan Merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya untuk mencapai Kecamatan Sehat”. Visi ini
menggambarkan bahwa pada tahun 2021 sarana dan prasarana
kesehatan yang digunakan untuk peningkatan kesehatan di
Puskesmas Hialu Kec. Landawe Kabupaten Konawe Utara yang
menjadi tugas pokok dalam pelayanan kesehatan.
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi diatas perlu dijabarkan
kedalam Misi pelayanan kedepannya yaitu:
Pelayanan bermutu dengan mematuhi dan
P :
mengimplementasikan standar akreditas,
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu
M :
keluarga dan masyarakat serta lingkungan,
K : Kegiatan kesehatan berbasis masyarakat
P : Peningkatan kerja samalintas program dan lintas sector
9
KEPALA PUSKESMAS
KASUBAG TU
POLI UMUM U G D
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN
DEWI RAHAYU NINGSIH, S.Kep, Ns ILMAIDA RUSDIN,S.Kep, N.s
ILMAIDA RUSDIN, S.Kep, Ns ASIATIN, AMK
P2 MTBS
10
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas Hialu merupkan salah satu organisasi fungsional yang
menyelenggarakan pelayanan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Adapun tugas pokok
Puskesmas yaitu:
1) Sebagai pusat pembangunan masyarakat kesehatan di wilayahnya;
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat;
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
11
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
24) melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
12
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat;
51) Melakukan preseptorship dan mentorship
13
1.7. Data-Data Sumberdaya yang dimiliki di unit Kerja Dan Data – Data
yang terkait Isu yang diangkat
1. Sarana Puskesmas
Puskesmas Hialu dalam melaksanakan kegiatan baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative ditunjang oleh
- Puskesmas Induk dan ruang perawatan 1 Buah
- Pustu 4 buah
- Posyandu 11 Desa
- Perumahan medis 7 Buah
- Kendaraan Roda Empat 2 Buah
- Kendaraan Roda Dua 7 Buah
- Gudang obat 1 Buah
- Apotik 1 Buah
- Laboratorium sederhana 1 Buah
Puskesmas Hialu merupakan puskesmas perawatan dengan
Kapasitas tempat tidur perawatan, tampat tidur persalinan dan tempat tidur
observasi.
2. Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Hialu
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 18 ruangan dengan luas
sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan
Keadaan ruangan Puskesmas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 1. 3 Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Hialu Tahun 2020
14
12 Ruang Rawat Inap Baik
13 Ruang IGD Baik
14 Ruang poli Gigi Baik
15 Ruang Nifas Baik
16 Laboratorium Sederhana Baik
17 Ruang Gudang Barang Baik
18 Ruang Bersalin Baik
NO TENAGA JUMLAH
1 S1 Kesmas 2 Orang
2 S1 Keperawatan 2 Orang
3 S1 Komputer 2 Orang
4 DIV Kebidanan 2 Orang
5 DIII Keperawatan 5 Orang
6 DIII Kebidanan 8 Orang
7 DIII Perawat Gigi 1 Orang
8 S1 Apoteker 1 Orang
9 DIV Gizi 1 Orang
10 S1 Gizi 1 Orang
11 DIII Kesling 1 Orang
12 DII Kesling 1 Orang
13 Analis 2 Orang
14 S1 Umum 1 Orang
15 Spk 1 Orang
16 SMA 11 Orang
Jumlah 42 Orang
15
4. Sarana Kesehatan
Tabel 1.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Hialu Kabupaten Konawe Utara
Tahun 2020
Kepemilikan/Pengelola
TNI
No Fasilitas Kesehatan Pem.
Kemenk Pem / BUM Jumla
Kab/K Swasta
es prov Polr N h
ota
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Puskesmas Perawatan 0 0 3 0 0 0 3
Puskesmas Non
2. 0 0 0 0 0 0 0
Perawatan
3. Puskesmas Keliling 0 0 0 0 0 2 2
Praktek Pengobatan
4. 0 0 0 0 0 0 0
Tradisional
5. Posyandu 0 0 0 0 0 11 11
Jumlah 0 0 2 0 0 13 15
16
Tabel 1.7 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut
Kecamatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hialu Tahun 2020
Jumlah
Desa Siaga
Puske Desa Siaga Pos
No Kelurahan Des Aktif Polin
smas kes Posyandu
a Jumla Jumla des
% % des
h h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Hialu
1 1 0 0 0 0 0 0 1
Utama
2 Hialu 1 1 100 0 0 0 0 1
3 Polo-polora 1 0 0 0 0 0 0 1
4 Mata-Baho 1 0 0 0 0 0 0 1
5 Kolosua Hialu 1 1 100 0 0 0 0 1
6 Laumoso 1 0 0 0 0 0 0 1
Landiwo
7 1 0 0 0 0 0 0 1
Kuratao
8 1 0 0 0 0 0 0 1
Mata-
9 1 0 0 0 0 0 0 1
Benua
Landawe
10 1 1 100 0 0 0 0 1
Utama
11 Tambakua 1 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah
11 3 100 0 0 0 0 11
(Kab/Kota)
17
Profil Kesehatan Puskesmas Hialu ini merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Hialu
dan juga merupakan sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-indikator yang
tercantum di atas
2. Nasionalisme
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme
Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
18
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan sila pertama
sampai dengan sila kelima diantaranya percaya dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling
tenggang rasa dan tepa selira, tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Mengakui setiap manusia
mempunyai kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain serta memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri, tindakan
menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme
yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut :
1. Berwawasan kebangsaan yang kuat
2. Memahami pluralitas
3. Berorientasi kepublikan yang kuat
4. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
3. Etika Publik
4. Komitemen Mutu
21
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan. Ada lima
dimensi
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapan. Ada lima dimensi karakteristik yang
digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan
(Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa
yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
22
Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat
curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya
untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.
23
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan di
pertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti
ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela
dan nista.
f. Kerja Keras
Tidak memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena
hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
i. Adil
tidak menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang sudah
diupayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk
24
pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan
yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu
(Shergold & lain-lain, 2004).
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No.
25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
25
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa
publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh
sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-
excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara
kolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan meliputi: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
26
dan keluarga pasien
secara berkesinambungan
Sumber Data : Hasil Analisis (2021)
Kriteria Jumlah
No. Isu Ranking
A P K L Skor
Kurang optimalnya penerapan 6
langkah cuci tangan untuk pasien
1. dan keluarga pasien di poli rawat I
jalan Puskesmas Hialu 5 4 4 5 18
Kurang optimalnya penggunaan
2. tempat sampah medis di ruangan
3 3 5 2 13 III
UGD Puskesmas Hialu
Kurangnya pemahaman keluarga
pasien tentang jadwal besuk pasien
3.
di ruang perawatan Puskesmas Hialu 4 3 3 5 15 II
27
Angka Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di
: Gawak/ mendesak L :
2 bahas)
Angka
: Tidak
1
Sehingga berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL,
yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis memutuskan
mengangkat isu yaitu “Kurang optimalnya penerapan cuci tangan 6 langkah
Pada pasien dan keluarga pasien di poli rawat jalan Puskesmas Hialu” yang
mana kemudian Penulis menetapkan 1 (satu) Judul Rancangan Aktualisasi
sebagai gagasan pemecahan isu, yaitu “Optimalisasi Penerapan Cuci Tangan Enam
Langkah Pada Pasien Dan Keluarga Pasien Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Hialu kec.
Landawe kab. Konawe Utara”
28
tahapannya yaitu optimalisasi penerapan cuci tangan enam
langkah pada pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Hialu Kec.
Landawe Kab. Konawe Utara.
4. Deskripsi Pemecahan Isu
Isu yang ditetapkan oleh penulis adalah pengoptimalan
kegiatan cuci tangan enam langkah oleh pasien dan keluarga pasien di
Puskesmas Hialu Kab. Konawe Utara, dimana untuk mengoptimalkan
kegiatan cuci tangan enam langkah diperlukan kerja sama dari pihak
puskesmas dan masyarakat. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat
kegiatan akan berjalan lancar.
Dengan terlaksananya kegiatan cuci tangan enam langkah oleh
pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Hialu mengindikasikan
kurangnya penyakit menular. Hal ini menunjukkan bahwa bagian dari
puskesmas itu telah menjalankan tugas dan fungsi pengelolaannya
dengan baik, dalam hal ini Manajemen Aparatur Sipil Negara.
5 . Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Jika isu tidak diselesaikan akan berdampak sebagai berikut :
Jika Optimalisasi cuci tangan enam langkah bagi pasien dan
keluarga pasien tidak berjalan lancar Maka akan terjadi
peningkatan penularan penyakit melalui tangan
Jika Isu tidak diselesaikan Maka puskesmas sebagai Fasilitas
kesehatan dan juga sebagai pelayanan publik tidak tidak bekerja
sebagai Optimal dalam melakukan pencegahan penyakit
29
BAB II
30
B. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Tabel 3.1. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Konsultasi Kepada Atasan Tentang Rancangan Aktualisasi”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Organisasi
Terhadap
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Konsultasi Mempersiapkan Tersedianya Dalam mempersiapkan Bahan Dengan kegiatan melakukan
dengan pihak bahan konsul bahan konsultasi rancangan penulis berkonsultasi konsultasi dengan
pimpinan/atasan konsultasi menyediakan bahan –bahan yang kepada atasan kepala puskesmas
Rancangan yang dapat dipertanggung jawabkan akan tercipta berkaitan dengan
akaan (Akuntabilitas) sebuah penguatan perencanaan
dikoordinasikan Dalam menyiapkan Bahan dipuskesmas Optimalisasi
dengan rancangan Penulis Bekerja Keras Hialu dalam penerapan Cuci
pimpinan untuk menyelesaiakan hasil menyelenggaraka tangan 6 Langkah
rancangan yang akan n pelayanan pada pasien dan
dikonsultasikan (Naionalisme) kesehatan yang keluarga pasien
Dalam menyiapkan Bahan paripurna, merata berdasarkan pada nilai
rancangan Penulis bisa menjaga bermutu dan –ilai organisasi yaitu
informasi yang bersifat Rahasia berkeadilan selalu adil , loyal
serta tetap bersikap hormat dan dalam memberikan
sopan kepada atasan (Etika pelayanan dengan
Publik ) menjalin hubungan
Dalam menyiapkan Bahan baik antara pegawai
rancangan Penulis menggunakan dan pimpinan
cara yang lebih efisien sehingga
tidak membutuhkan waktu yang
lama (Komitmen Mutu )
Penulis menyiapkan dalam konsul
31
dalam bentuk yang sederhana
sehingga bisa dijangkau
(Anti Korupsi)
Konsultasi Diperoleh saran Dalam melakukan konsultasi
kepada atasan dan masukan kepada atasan, Penulis
tentang dari membangun komunikasi yang
Rancangan atasan,Dokumen lebih besar dan kerjasama antara
Aktualisasi tasi kelompok internal yang menjadi
tujuan adanya Transparansi
(Akuntabilitas)
Dalam melakukan kosultasi
dengan atasan penulis berdiskusi
dan mendengarkan pendapat
atasan sebagai perwujudan sila ke
4 Pancasila (Nasionalisme)
Dalam melakukan konsultasi
kepada atasan penulis
menghargai komunikasi dan
konsultasi dengan cara menerima
dan menghormati saran atasan
yang merupakan nilai Etika
Publik
Dalam melakukan Konsulrtasi
kepada atasan penulis
mendiskusikan bagaimana sistem
penaatan dokumen surat menyurat
yang berbasis Pada Mutu
(Komitmen Mutu)
Dalam melakukan kosultasi
kepada atasan penulis memberikan
32
keterangan dengan jujur (Anti
Korupsi )
Memohon saran Di peroleh Dalam meminta saran dan
dan masukan Saran dan masukan penulis mendiskripsikan
dari atasan Masukan maksud dengan jelas
dari Atasan (Akuntabilitas)
Dalam meminta saran dan
masukan penulis bekerja dengan
penuh semangat (Nasionalisme )
Dalam meminta saran dan
masukan penulis tidak menganggu
pihak-pihak yang lain (Etika
Publik )
Dalam meminta masukan dan
saran penulis berusaha untuk
mencatat dengan efektif
(Komitmen Mutu)
Dalam meminta saran dan
masukan penulis tidak
menjanjikan atau memberikan
imbaalan apapun (Anti Korupsi)
Memohon Di Dalam meminta persetujuan
persetujuan perolehnya penulis mengemukakan tujuannya
atasan tentang persetujuan dengan jelas kepada pimpinan
rancangan dari atasan (Akuntabilitas)
aktualisasi tentang Dalam meminta persetujuan
rancangan penulis menggunakan Bahasa yang
aktualisasi benar (Nasionalisme)
Dalam meminta persetujuan
penulis mengemukakan alasan
33
sopan (Etika Publik )
Dalam meminta persetujuan
penulis tidak memberikan
menjanjikan imbalan apapun (Anti
Korupsi)
34
Tabel 3.2. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “ Mengkoordinasikan rancangan aktualisasi dengan petugas puskesmas”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengkoordinasikan Memohon Adanya waktu Dalam meminta Waktu kepada Dengan Kegiatan
Rancangan kesediaan untuk pertemuan petugas puskesmas , Penulis kegiatan mengkoordinasikan
aktualisasi dengan waktu petugas ,Dokumentasi membangun komunikasi yang Koordinasi dengan teman sejawat
dan petugas
petugas puskesmas puskesmas lebih besar dan kerjasama antara rancangan
puskesmas yang lain
untuk bertemu kelompok internal yang menjadi makan kita sesuai dengan nilai
tujuan adanya Transparansi membangun organisasi, yaitu
(Akuntabilitas) komitmen Selalu adil serta loyal
Dalam meminta kesediaan waktu dengan dalam memberikan
petugas puskesmas untuk petugas pelayanan dengan
bertemu penulis tidak puskesmas menjalin hubungan
memaksakan kehendak kepada akan harmonisasi antara
sesama pegawai dan
teman sejawat dan petugas memberikan
antara pegawai
puskesmas yang lain serta penguatan
dengan pimpinan
menjaga hubungan kekeluargaan kepada misi
dalam lingkungan Puskesmas Puskesmas
(Nasionalisme) yaitu Menjamin
Dalam meminta kesediaan waktu ketersediaan
petugas puskesmas penulis dan pemerataan
memberikan informasi yang sumber daya
jujur serta tetap bersikap kesehatan
hormat kepada Rekan sejawat
dan petugas puskesmas lainnya
yang merupakan nilai Etika
Publik
35
Dalam meminta kesediaan waktu
kepada petugas puskesmas
penulis memberikan responsiv
yang baik kepada rekan sejawat
dan petugas puskesmas saat
bertanya (Komitmen Mutu)
Dalam meminta kesediaan waktu
kepada penulis tidak
menjanjikan untuk memberikan
imbalan serta jujur dalam
menyampaikan tujuan (Anti
Korupsi )
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan :
- adanya pegawai yang jarang masuk kantor menyebabkan kendala dalam melakukan kerja sama;
- adanya pegawai yang acuh tak acuh dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana :
- tidak akan terlaksana aktualisasi dengan baik;
- tujuan yang diharapkan tidak tercapai
Alternatif Solusi :
- Pendekatan personal melalui komunikasi yang baik kepada pegawai yang susah untuk bekerjasama.
- Meminta bantuan kepada pimpinan selaku atasan seluruh pegawai untuk mengarahkan pengumpulan data puskesmas.
38
Tabel 3.3. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “ Membuat Leaflet Tentang 6 Langkah Cuci Tangan
Serta Mencetak X Banner”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Membuat Leafleat Mengumpulka Bahan untuk Dalam mengumpulkan bahan Dengan
dan X banner untuk n bahan bahan membuat untuk membuat leafleat dan kegiatan Dengan membuat
Bahan Edukasi untuk leafleat tersedia mencetak X banner , Penulis membuat leafleat dan X-Banner
membuat menyusun program-program leafleat dan x
Leafleat kerja yang dapat dipertanggung banner maka pada penguatan Nilai
jawabkan (Akuntabilitas) kita
Organisasi dapat
Dalam mengumpulkan bahan memberikan
untuk membuat leafleat dan penguatan memberikan Inovasi
mencetak X banner , Penulis kepada misi
bekerja keras untuk Puskesmas dalam peningkatan
menyelesaikannya yaitu mutu pelayanan kesehatan
(Nasionalisme) pelayanan
Dalam mengumpulkan bahan kesehatan kepada masyarakat
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
memberikan informasi yang
jujur Etika Publik
Dalam mengumpulkan bahan
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
mempemperhatikan mutu dari
bahan –bahan yang akan
digunakan (Komitmen Mutu)
39
Dalam mengumpulkan bahan
untuk membuat leafleat dan
mencetak X banner , Penulis
menggunakan fasilitas-fasilitas
kantor dengan penuh tanggung
jawab (Anti Korupsi )
40
Menyiapkan Tersedianya Dalam membuat x-banner dan
stand X- x-benner/ lefleat harus teratur dan rapi
banner/ leaflet dalam penempatannya
leafleat (Akuntabilitas )
Dalam membuat Leafleat dan
banner Penulis harus jujur dan
tegas (Nationalisme)
Penulis menempatkan X banner
dan leafleat dengan tepat pada
ruangan (Etika Publik)
Xbanner dan leafleat yang
disediakan memberikan
manfaat perbaikan yang
berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
X banner dan Leafleat yang
disediakan berisi informesi-
informasi yang benar
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan : Membuat x-bunner/ leaflet tentang 6 langkah cuci tangan membutuhkan biaya,
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : tidak ada petunjuk/ himbuan terkait 6 langkah cuci tangan.
Alternatif Solusi :
- Membuat x-banner/ leaflet di percetan yang terjangkau.
- Meminta bantuan rekan kerja demi kelancaran aktualisasi dilapangan
41
Tabel 3.4. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “ Mengadakan Sosialisasi Melalui Pembagian Leafleat Dan
Demontrasi Cara cuci Tangan 6 langkah”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengadakan Mempersiapk Alat dan Bahan Penulis bertanggung jawab dalam Dengan Dengan Mengadakan
Sosialisasi an alat dan tersedia menyediakan alat dan bahan mengadakan sosialisasi kepada
Melalui bahan seperti yang digunakan dalam sosialisasi sosialisasi
Hand scrub, Masyarakat maka
Pembagian (Akuntabilitas) memberikan
Sabun cuci Dalam mempersiakan alat dan akan memberikan
Leafleat dan penguatan
Tangan, X
demonstrasi bahan edukasi , Penulis bekerja kepada misi penguatan Organisasi
banner,
(Contoh) bekerja bersama denga rekan Puskesmas
Leafleat pada nilai organisasi
sejawat dan petugas lainnya yaitu
(Nasionalisme) mewujudkan yaitu Universal yang
Dalam mempersiapkan alat dan pelayanan artinya pemberian
bahan edukasi, Penulis meminta kesehatan yang
informasi kesehatan
dengan Sopan kepada Pimpinan bermutu adil
Etika Publik dan merata secara merata
Dalam mempersiapkan alat dan
bahan edukasi, Penulis
mempemperhatikan mutu dari
alat dan bahan yang digunakan
untuk edukasi (Komitmen
Mutu)
Dalam mempersiapkan alat dan
bahan edukasi, Penulis
menggunakan fasilitas-fasilitas
kantor yang digunakan dengan
penuh tanggung jawab (Anti
Korupsi )
Tabel 3.5. Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Evaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi cuci tangan 6 langkah ”
No Penguatan Nilai
Kontribusi
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Terhadap Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Visi - Misi
Organisasi
1 Mengevaluasi Memohon Diperolehnya Dalam meminta persetujuan, Dengan Dengan mengadakan
pelaksanaan persetujuan persetujuan Penulis mengemukakan kegiatan Evaluasi Kegiatan
kegiatan edukasi Pimpinan mengenai tujuannya dengan jelas mengevaluasi maka akan
cuci tangan 6 mengenai pelaksanaan (Akuntabilitas). akan memberikan
Dalam meminta persetujuan, penguatan nilai
langkah pelaksanaan evaluasi cuci memberikan
Penulis menggunakan bahasa Organisasi dalam
evaluasi cuci tangan 6 langkah penguatan
yang benar (Nasionalisme).
tangan kepada misi pada visi misi tentang
Dalam meminta persetujuan,
Puskesmas pelayanan kesehatan
Penulis mengemukakan alasan
dengan sopan (Etika Publik). yaitu
Dalam meminta meningkatkan
persetujuan,Penulis menjaga Derajat kesehatan
komunikasi agar berkelanjutan setinggi-
(Komitmen Mutu). tingginya
Dalam meminta persetujuan,
Penulis tidak menjanjikan
imbalan apapun (Anti Korupsi).
Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
3. Membuat x-bunner Mengumpulkan bahan Bahan untuk Tanggal 23 Juli a. Etika Publik Dengan kegiatan Dengan kegiatan
dan Leafleat untuk untuk membuat x- membuat x-bunner b. Akuntabilitas mebuat leafleat mebuat leafleat
2021
Bahan Edukasi bunner dan leafleat dan leafleat tersedia c. Anti Korupsi maka kita
maka kita
d. Komitmen Mutu
e. Nasionalisme memberikan memberikan
Membuat x-banner dan Adanya hasil Tanggal 26 Juli a. Etika Publik penguatan kepada penguatan
mencetak leafleat cetakan bahan b. Akuntabilitas misi Puskesmas kepada misi
2021 Terlaksana
sosialisasi c. Anti Korupsi Puskesmas yaitu
yaitu mutu
d. Komitmen Mutu mutu pelayanan
pelayanan
e. Nasionalisme kesehatan
Menyiapkan stand x- Tersedianya x- Tanggal 27 Juli a. Etika Publik
kesehatan
banner dan leafleat b. Akuntabilitas
benner dan leaflet 2021
c. Anti Korupsi
d. Komitmen Mutu
e. Nasionalisme
Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
4. Mengadakan Mempersiapkan alat Alat dan Bahan tersedia Tanggal 27-28 a. Etika Publik Dengan Dengan
Sosialisasi Melalui dan bahan seperti b. Akuntabilitas mengadakan
Juli 2021 Mengadakan
Pembagian lefleat c. Anti Korupsi
sosialisasi sosialisasi kepada
Leafleat dan d. Komitmen Mutu
memberikan
demonstrasi e. Nasionalisme Masyarakat maka
penguatan kepada
(Contoh) Memberikan Tersampaikannya Tanggal 28- Juli a. Etika Publik akan memberikan Terlaksana
b. Akuntabilitas misi Puskesmas
edukasi tentang edukasi cuci tangan 6 - 2 Agustus penguatan
c. Anti Korupsi yaitu mewujudkan
pentingnya cuci langkah ke pasien 2021 d. komitmen Mutu pelayanan Organisasi pada
tangan 6 langkah dan keluarga pasien e. Nasionalisme
kesehatan yang nilai organisasi
bermutu adil dan
Memberikan contoh Cara cuci tangan 6 Tanggal 2-4 a. Etika Publik yaitu Universal
merata
atau langkah dapat dipahami b. Akuntabilitas yang artinya
Agustus 2021
mendemonstrasikan dan di praktekkan c. Anti Korupsi
d. komitmen Mutu pemberian
cara cuci tangan 6 langsung oleh pasien dan
e. Nasionalisme informasi kesehatan
langkah keluarga pasien
secara merata
Kontribusi
Waktu Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output Nilai Dasar ANEKA Terhadap Visi-Misi Keterangan
Pelaksanaan Organisasi
Organisasi
5. Mengevaluasi Memohon Diperolehnya Tanggal 4-5 a. Etika Publik Dengan kegiatan Dengan
pelaksanaan persetujuan persetujuan mengenai b. Akuntabilitas mengevaluasi mengadakan
Agustus 2021
kegiatan edukasi pimpinan dan pelaksanaan evaluasi c. Anti Korupsi
mengenai akan memberikan Evaluasi
cuci tangan 6 cuci tangan 6 langkah d. Komitmen Mutu
pelaksanaan evaluasi penguatan kepada Kegiatan maka
langkah e. Nasionalisme
cuci tangan misi Puskesmas akan
Melakukan Pasien dan keluarga Tanggal 6-9 a. Etika Publik yaitu memberikan
evaluasi pasien mampu b. Akuntabilitas penguatan
Agustus 2021 meningkatkan
c. Anti Korupsi
pelaksanaan mengulang cara 6 Derajat kesehatan nilai Terlaksana
d. Komitmen Mutu
kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan setinggi-tingginya Organisasi
e. Nasionalisme
langkah cuci yang baik dan benar dalam pada
tangan. visi misi
tentang
Mengatur jadwal Terbentuknya jadwal Tanggal 10-12 a. Etika Publik pelayanan
pertemuan untuk pertemuan untuk b. Akuntabilitas kesehatan
Agustus 2021
menyerahkan hasil mendapatkan hasil c. Anti Korupsi
evaluasi dan evaluasi dan saran d. Komitmen Mutu
meminta saran serta serta masukan dari e. Nasionalisme
masukan kepada pimpinan
pimpinan sebagai
wujud dari
peningkatan mutu
pelayanan
C. Deskripsi Capaian Aktualisasi dan Analisis Dampak
Setelah melakukan habituasi/ aktualisasi kurang lebih satu bulan di lapangan, maka
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Bukti Kegiatan/
Evidence
Bukti Kegiatan/
Evidence
Bukti Kegiatan/
Evidence
IND…
YAN…
TEG…
SITI…
ZAIN…
WAL…
TN…
TN…
GUS…
KO…
JUSL…
Gbr. 4.16 Hasil evaluasi pemahaman cuci tangan pasien
Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi:
terhadap pencapaian Sebelum melakukan evaluasi kegiatan cuci tangan 6
visi, misi dan tugas langkah diharapkan sudah siap semua untuk memulai
organisasi kegiatan. Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi
yaitu integritas dan profesionalitas
Manfaat Kegiatan terhadap tugas Organisasi:
Dalam melakukan evaluasi kegiatan sangat diperlukan
adanya pemahaman terhadap kegiatan cuci tangan 6
langkah sehingga memudahkan proses pelaksanaan
evaluasi.
Hasil tersebut dapat dilihat bahwa persentase penerapan Cuci tangan memiliki peningkatan,
Peningkatan tersebut dipengaruhi Oleh Pengetahuan, Kebiasaan Dan juga Faktor Umur
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Habituasi tentang Optimalisasi penerapan cuci tangan enam langkah pada
pasien dan keluarga pasien yang berkunjung dipoli rawat jalan dipuskesmas Hialu
kecamatan landawe kabupaten konawe mengalami Peningkatan Hal ini tidak terlepas dari
kegiatan –kegiatan yang dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dirancang juga
peran aktif masyarakat tentang kegiatan yang diadakan.
B. Saran
Kegiatan pencegahan penyakit dan pemutusan rantai penularan penyakit melalui tangan
dengan cara cuci tangan harus lebih ditingkatkan dengan cara promosi kesehatan kepada
masyarakat sehingga Tujuan Dari Puskesmas sebagai pelayan Publik dalam
melaksanakan kebijakan kesehatan serta meningkat derajat kesehatan pada masyarakat
dapat tercapai dengan maksimal
C. Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan Cuci tangan 6 langkah telah dilakukan dengan mengikuti pedoman
kebersihan tangan , pedoman kebersihan tangan berdasarkan ketentuan dan prosedur
Wolrd Health Organization (WHO)
Untuk itu agar kegiatan tentang oprimalisasi cuci tangan dapat tercapai dengan
maksimal maka dibutuhkan rencana tindak lanjut diantaranya
1. Melakukan promosi kesehatan intesiv pada masyarakat dengan melibatkan lintas
sektor
2. Menyediakan Fasilitas Cuci Tangan yang memadai
3. Membuat Media Inovasi yang menarik terkait dengan cara cuci tangan Enam
langkah
DAFTAR PUSTAKA
SURAT PERSETUJUAN
Nomor :
Lembar Observasi
(TEHNIK CUCI TANGAN 6 LANGKAH)
A. Identitas diri responden
1. Nama :
2. Alamat :
B. Sikap Tentang Cuci Tangan 6 Langkah Baik Menggunakan Sabun maupun Handscrub
Beri Tanda ( )sesuai jawaban yang benar
No Tindakan Benar Salah
1 Gosok kedua telapak tangan
4 Mengosok Jari –jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengaitkan
5 Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6 Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya.
Lampiran 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
Lampiran 11
Hasil Observasi penerapan cuci tangan 6 langkah pada pasien dan keluarga pasien di puskesmas hialu
observasi observasi
Alamat penerapan Tehnik cuci tangan 6 langkah sebelum sebelum
no Nama (Inisisal) Umur menggunakan sabun / handscrub sosialisasi sosialisasi
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok keDua telapak tangan 0 1
1 Ny INDRAWATI 35 kuratao menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
2 TN syahrir 25 lamonae menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
3 TN AHMAD 24 KEL LAMONAE menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 0
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
4 SITI RAHIMA 56 HIALU
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
5 YANTI b TANGE 38 HIALU UTAMA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
6 WALIM 53 POLOPOLORA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
GUSTI AJI KADEK
7 63 DESA HIALU UTAMA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
ARSANA 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
8 TEGUH 71 MATA BENUA menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
9 ZAINAL 22 WAWONTOAHO menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 0 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
10 KOMANG SUDIRA 43 LAUMOSO menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
gosok telapak tangan 1 1
menggosok punggung tangan 0 1
menggosok kesua telapak tangan 0 1
11 JUSLAN G 42 KOLOSUA menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling 0 1
menguatkan
gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan 0 1
gosok dengan memutar ibu jari jari 0 1
Lampiran 12
Presentasi penerapan cuci tangan 6 langkah pada pasien dan keluarga pasien di
puskesmas hialu
observasi observasi
no Nama Umur Alamat sebelum setelah
sosialisasi sosialisasi
1 INDWARAWATI 35 KURATAO 10 100
2 WALIM 53 POLOPOLORA 0 100
3 TN AHMAD 24 LAMONAE 10 90
4 YANTI b TANGE 38 HIALU UTAMA 10 100
5 TN SYARIR 25 LAMONAE 0 100
DESA HIALU
6 GUSTI AJI KADEK ARSANA 63 UTAMA 0 70
7 TEGUH 71 MATA BENUA 0 30
8 SITI RAHIMA 56 HIALU 0 80
9 ZAINAL 22 WAWONTOAHO 10 100
10 KOMANG SUDIRA 43 LAUMOSO 0 100
11 JUSLAN G 42 KOLOSUA 0 100
60
40 30
20 10 10 10 10
0 0 0 0 0 0 0
0
Melakukan koordinasi
dengan teman puskesmas
DOKUMENTASI KEGIATAN 3
Menyediakan Media Edukasi seperti leafleat danX banner Yang dibantu Oleh Rekan kerja
DOKUMENTASI KEGIATAN KE 4