DISUSUN OLEH:
Nama : dr. RYCO GIFTYAN ARDIKA
NIP : 199103122019021005
Angkatan : XLVI
No Absen : 12
Jabatan : DOKTER AHLI PERTAMA
Golongan/Ruang : III/b
Unit Kerja : UPTD PUSKESMAS TIRTO I
Kelompok :2
Pembimbing : Kristiana Widiawati, S.Pi, MT
Mentor : dr. Lisa Irnawati
1
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Juli 2019
Tempat : BALATKOP dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
Jl. Berdikari Raya No. 9, Srondol Barat, Semarang Selatan
Menyetujui,
Pembimbing, Mentor,
2
Kristiana Widiawati, S.Pi., MT dr. Lisa Irnawati
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
NIP. 199103122019021005
Mengesahkan,
3
Pembimbing, Mentor,
PRAKATA
4
Dalam menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai PNS ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. dr. Lisa Irnawati selaku mentor dan Kepala Puskesmas Tirto I atas
semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan sehingga
laporan aktualisasi ini bisa diselesaikan dengan baik
2. Kristiana Widiawati, S.Pi., MT selaku pembimbing atas semua
inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya dalam membuat
laporan aktualisasi ini.
3. IR. Zulkifli Sahardin, MBA selaku narasumber atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan laporan aktualisasi ini.
4. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu,
bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLVI.
5. Istri dan putri tercinta serta keluarga besar yang telah mendukung,
mendampingi dan mendoakan selalu sehingga seluruh proses
pelatihan dasar CPNS dapat dilalui dengan baik.
6. Orang tua yang tiada henti memberikan doa dan semangat.
7. Segenap karyawan UPTD Puskesmas Tirto I Kabupaten Pekalongan.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLVI
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan pelatihan dasar.
5
Pekalongan, 11 Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR ISTILAH x
6
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
C. Tujuan 9
D. Manfaat 9
A. Profil Organisasi 10
B. Role Model 19
BAB V PENUTUP 51
A. Simpulan 51
B. Rekomendasi 52
7
C. Rencana Aksi 53
DAFTAR PUSTAKA 54
BIODATA 57
LAMPIRAN 59
DAFTAR TABEL
8
Tabel 4.2 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai
Aneka 46
Tabel 5.1 Rencana Aksi 30
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR ISTILAH
10
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu
tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran,
semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Perlan) No
12 Tahun 2018 tentang pelatihan dasar (latsar), CPNS wajib
menjalani masa prajabatan dilaksanakan dalam satu tahun terhitung
sejak tanggal pengangkatan dan hanya dapat mengikuti sebanyak
satu kali. Dalam latsar, setiap peserta dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi yang telah dipelajari melalui
proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi
selama pembelajaran klasikal (on campus) dan di tempat kerja (off
campus). Adapun materi on campus antara lain mengenai nilai – nilai
dasar profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan mengenai
12
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government). Calon ASN dituntut untuk
merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja (off campus) masing –
masing dalam bentuk sebuah “Laporan Aktualisasi”.
Kesehatan merupakan salah satu modal utama untuk berkerja.
Konsep “sehat”, menurut WHO (World Health Organization) adalah
“Keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak
hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Konsep ini
menunjukkan paradigma sehat memiliki keterikatan antara individu
dan lingkungan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Masalah – masalah yang muncul di puskesmas pada saat ini
tidaklah jauh dari sistem pelayanan baik dari kualitas pelayanan, alur
pelayanan, dan hasil capaian dari standar pelayanan minimal yang
telah ditetapkan. Selain itu di era pembiayaan kesehatan yang
berbasis asuransi, dalam hal ini asuransi kesehatan yang dikelola oleh
pemerintah yang dikenal dengan Badan Pengelola Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan) juga memiliki ketentuan – ketentuan
tertentu yang harus dilakukan guna tercapainya azas manfaat dan
tepat guna. Karena kurangnya sosialisasi dan pemahaman dari
masyarakat itu sendiri sehingga dapat menimbulkan berbagai
permasalahan.
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare
Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan
diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian
Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda
13
(GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi
agenda yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang
ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban ekonomi
negara. Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila
fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan
program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan
upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan
disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan.
Dalam hal ini puskesmas yang merupakan fasilitas kesehatan
tingkat pertama milik pemerintah, diharapkan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjamin keamanan bagi
semua pihak baik petugas maupun pasien dan keluarganya, salah
satunya dengan mencegah dan mengendalikan terjadinya penularan
infeksi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi sudah menjadi standar
pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan,
namun pelaksanaannya di puskesmas Tirto I masih belum optimal
Dengan kegiatan aktualisasi ANEKA di UPTD Puskesmas Tirto
I Kabupaten Pekalongan diharapkan nilai – nilai dasar ASN dapat
terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari – hari dan
mampu memberi pengaruh di lingkungan kerja kearah yang lebih baik.
Sehingga pelayanan di puskesmas dapat optimal terutama dari sisi
pencegahan dan pengendalian infeksi agar mampu mewujudkan visi
dan misi UPTD Puskesmas Tirto I.
14
yang terdapat di tempat kerja. Dan kemudian disesuaikan dengan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daftar isu yang diperoleh dari lingkungan Puskesmas Tirto I
yang berkaitan dengan ketiga agenda Pelatihan Dasar CPNS
(Manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan Pelayanan
Publik) dapat ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda
Ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole
of Government (WOG), dan Pelayanan Publik)
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
15
Puskesmas Tirto I dan belum sesuai
standar
16
Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) Kemudian prioritas isu
ditentukan dengan mengukur tingkat prioritas dengan metode
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik,
kekhalayan dan kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi
kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi
kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif,
maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas.
Tabel 1.2 Analisis APKL Isu
Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
.
1 Kurang lengkapnya pengisian catatan
Memenuhi
medis di Puskesmas Tirto I + + + +
syarat
Kurangnya
2 pemahaman pasien tentang alur Tidak
rujukan BPJS di Puskesmas Tirto I + - - + Memenuhi
syarat
3 Belum optimalnya pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi Memenuhi
+ + + +
di Puskesmas Tirto I syarat
17
2. Belum optimalnya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di Puskesmas Tirto I
3. Rendahnya cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif di
lingkungan Puskesmas Tirto I
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan
memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan analisis USG. Analisis USG
merupakan alat analisis yang dilakukan untuk menentukan
prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat
pertumbuhan suatu isu atau masalah. Urgency artinya seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti
besar, dan nilai 5 berarti sangat besar . Isu dengan total skor
tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk
diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Tabel 1.3 Analisis USG Isu
No Tot Peringk
Identifikasi Isu U S G
. al at
1 Kurang lengkapnya penulisan
catatan medis di Puskesmas Tirto I 5 5 4 14 II
18
Isu “Belum optimalnya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di Puskesmas Tirto I“ mendapat prioritas
pertama untuk diselesaikan dengan skor 15.
Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing
aktor yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan, dan
kegiatan-kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di Puskesmas Tirto I Kabupaten
Pekalongan, sumber kegiatan yang akan dilakukan berasal dari
tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
inovasi dan inisiatif penulis yang disetujui mentor dan coach serta
penugasan atasan.
- Meningkatnya
pembiayaan
kesehatan oleh
19
negara karena
penyebaran infeksi
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam aktualisasi ini adalah “bagaimana upaya yang
akan dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas Tirto I”
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan dalam laporan aktualisasi ini adalah untuk
mengoptimalkan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
di UPTD Puskesmas Tirto I. Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ini
merupakan cara untuk internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara
profesional, Akuntabel, Sinergis, Transparan dan Inovasi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa.
D. Manfaat
Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang penulis
lakukan agar bisa berguna bagi:
1. Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil
profesional di bidangnya.
2. Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan
kaidah yang berlaku dan berdaya guna.
3. Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan
kerja yang harmonis.
4. Masyarakat sehingga pelayanan yang di peroleh memuaskan dan
bermutu
5. Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan
yang prima dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
20
6. Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja
dengan sepenuh hati demi terciptanya NKRI yang berdaulat, adil
dan makmur.
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma
Sehat; Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat;
Pemerataan; Teknologi tepat guna; dan Keterpaduan dan
kesinambungan.
Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
21
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
Tahun 2008 tentang Rekam Medis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik Pratama
Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek mandiri
Dokter Gigi;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang pedoman Manajemen Puskesmas.
2. Visi, Misi, Motto, Semboyan, Tata Nilai, Tujuan dan Sasaran
Organisasi
a. Visi
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Prima”
b. Misi
1) Terwujudnya Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang Prima
2) Terselenggaranya Administrasi yang Tertib
3) Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia
c. Tata Nilai
Puskesmas irto I mempunyai tata nilai “PUAS” yaitu :
1) Prima : Prima dalam pelayanan
2) Unggul : Unggul dalam program
3) Aktif : Aktif dalam peningkatan sumber daya manusia
4) Selamat : Keselamatan petugas dan pasien menjadi
prioritas
d. Tujuan
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara efektif
dan efisien yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
2) Meningkatkjan ketertiban administrasi secara bertanggung
jawab
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara
berkesinambungan
22
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
Struktur organisasi Puskesmas Tirto I adalah sebagai berikut:
23
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tirto I
24
Tabel 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi dalam struktur organisasi
25
Jiwa,pelayanan NAPZA dan Rokok, Pelayanan
kesehatan Tradisional komplementer, UKS,
Kesehatan Lansia
b) Rehabilitatif:
(1) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
(2) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
c) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan
Pencegahan Penyakit:
(1) Melakukan Pemeliharaan Kesehatan Ibu.
(2) Melakukan Pemeliharaan kesehatan Bayi dan Balita.
(3) Melakukan Pemeliharaan Kesehatan Anak.
(4) Melakukan Pelayanan KB.
26
(5) Melakukan Pelayanan Imunisasi.
(6) Melakukan Pelayanan Gizi.
(7) Melakukan Penyuluhan Medik.
d) Pembuatan Catatan Medik untuk Pasien Rawat Jalan
dan Rawat Inap:
(1) Membuat catatan medik pasien rawat inap.
(2) Membuat catatan medik pasien rawat jalan.
e) Pelayanan Kesehatan Lainnya untuk Masyarakat:
(1) Melayani atau menerima konsultasi dari luar.
(2) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
(3) Menguji kesehatan individu.
(4) Melakukan Visum et Repertum.
f) Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Rangka
Kemandirian di Bidang Kesehatan: Melakukan
kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
2) Pengabdian Pada Masyarakat
a) Pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan:
(1) melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana
alam/wabah di lapangan
(2) Membantu dalam kegiatan kesehatan
b) Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan:
(1) Mengamati penyakit/wabah di lapangan
3) Pengembangan Profesi
Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan
4) Penunjang Tugas Dokter
Peran serta dalam seminar/lokakarya dalam bidang
kesehatan
27
UPTD Puskesmas Tirto I berada dalam wilayah Kecamatan
Tirto, Kabupaten Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah. Wilayah
Kecamatan Tirto mencakup 16 Desa meliputi 2 wilayah kerja
Puskesmas yaitu UPTD Puskesmas Tirto I dan UPTD
Puskesmas Tirto II. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirto I
adalah 17,39 km² terdiri dari Urban 14.70 km² dan Rural 2,69
km², dengan jumlah desa sebanyak 12 desa binaan yaitu Desa
Pacar, Samborejo, Tanjung, Sidorejo, Curug, Pucung, Silirejo,
Dadirejo, Karanganyar, Wuled, Ngalian, Pandanarum, yang
semuanya masuk dalam wilayah Kabupaten Pekalongan
dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak 54.384
jiwa, Semua desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirto I
sudah dapat dilalui semua sarana transportasi dan sarana
informasi
UPTD Puskesmas Tirto I mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
• sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kota Pekalongan
• sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Wiradesa
• sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Kedungwuni
• sebelah utara berbatasan dengan wilayah UPTD
Puskesmas Tirto II
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tirto I merupakan daerah
dataran rendah yang merupakan daerah industri kecil dan
menengah dan termasuk dalam katagori puskesmas perkotaan.
28
B. Sumber Daya Manusia
Tabel 2.2.Jumlah Sumber Daya Manusia
UPTD Puskesmas Tirto I Tahun 2019
Jumlah Yang ada di
No Jenis Pegawai
Puskesmas
29
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Apoteker 1
4 Asisten Apoteker 2
5 Perawat 9
6 Perawat Gigi 1
7 Bidan 24
8 Tata Usaha 1
9 Jumantik 2
10 Nutrisionis 1
11 Administrasi 8
12 Supir 2
13 Penyuluh 1
14 Rekam Medis 1
16 Promotor Kesehatan 1
17 Sanitarian 1
18 Tenaga Teknis 1
19 Cleaning Servis 1
20 Penjaga Malam 1
Jumlah 62
C. Sarana Prasarana
1) SARANA KESEHATAN
30
Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah UPTD
Puskesmas Tirto I terdiri dari fasilitas kesehatan milik
pemerintah dan fasilitas kesehatan milik swasta.
a) Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah Kabupaten
Pekalongan
Fasilitas kesehatan milik pemerintah Kabupaten
Pekalongan di wilayah UPTD Puskesmas Tirto I terdiri
atas 1 puskesmas non rawat inap, 3 Puskesmas
Pembantu, 1 Puskesmas Keliling. Secara konseptual,
puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan
dapat melayani sasaran penduduk 54.384 penduduk.
b) Sarana Kesehatan Lainnya
Di wilayah UPTD Puskesmas Tirto I terdapat 1
rumah bersalin, dan 6 praktek dokter swasta.
c) Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah
sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat
kesehatan. Di wilayah UPTD Puskesmas Tirto I pada
tahun 2018 terdapat 4 apotek dan 1 toko obat.
d) Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka menigkatkan cakupan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan
dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada di masyarakat.Upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu balita,
posyandu lansia, posbindu, pos UKK, PKD dan kelas ibu
hamil.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
paling dikenal oleh masyarakat.Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
31
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan
gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk
memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan
menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu
madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Jumlah posyandu di UPTD Puskesmas Tirto I
sebanyak 64 buah, dengan rincian posyandu pratama 0
buah (0 %), posyandu madya 10 buah (15,63 %),
posyandu purnama 17 buah (26,56 %), dan posyandu
mandiri 37 buah (57,81 %), Jumlah kelas ibu hamil
berjumlah 13 tersebar di 12 desa.
Jumlah posbindu di wilayah UPTD Puseksmas Tirto I
sebanyak 12 yang tersebar di 12 desa, jumlah Posyandu
lansia 12 terintegrasi dengan posbindu, jumlah PKD 9,
Jumlah pos UKK adalah 2 pos yang terletak di desa
Pucung dan desa Sidorejo.
B. Role Model
Gambar 2.3 dr. Abdul Mughni Rozy, M.Si. Med., SpB, KBD
Tokoh yang menjadi role model bagi penulis adalah dr. Abdul Mughni
Rozy, M.Si. Med., SpB., KBD Beliau merupakan sosok yang sangat
menginspirasi penulis di bidang kesehatan. Beliau adalah dosen di
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, yang merupakan dosen dari
penulis sendiri ketika belajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Beliau lahir di Gresik, pada tanggal 24 Oktober 1970. Beliau
32
aktif dalam organisasi Kresna (pengabdian masyarakat di Fakultas
Kedokteran Diponegoro) dan pernah menjabat sebagai ketua bagian
Pengabdian masyarakat IDI Semaranhg. Beliau adalah sosok yang
religius, pendidik yang berintegritas dan bertanggungjawab. Selain
sebagai staf pengajar, beliau merupakan dokter spesialis bedah digestif di
RSUP dr. Kariadi Semarang, Jawa tengah. Beliau seorang dokter yang
begitu ramah dan peduli terhadap pasiennya, tindakan bedah beliau
kerjakan dengan teliti dan tepat. Selalu melayani pasien-pasien dengan
sepenuh hati tanpa melihat suku, agama, kedudukan dan jabatan
pasien-pasiennya. Semua pasien memiliki hak yang sama.
dr. Abdul Mughni, M.Si. Med., SpB., KBD adalah seorang dokter yang
kreatif, beliau tidak hanya menjadi seorang dokter maupun dosen
pengajar, tetapi beliau juga sebagai seorang penulis buku. Buku karya
beliau adalah Blue Surgeon dan Triple by pass. Karya beliau sudah
banyak dibaca oleh berbagai kalangan dan profesi. Tulisan beliau
sangatlah menginspirasi penulis.
Nilai -nilai yang terdapat pada role model :
1. Akuntabilitas : integritas, tanggungjawab
2. Nasionalisme : sosok yang religius (sila ke 1), tidak
membeda-bedakan suku, ras, agama, kedudukan maupun
jabatan (sila ke 1). Semua pasien memiliki Hak yang sama
(sila ke 2 butir 2)
3. Etika publik : aktif dalam organisasi (orientasi
organisasi), ramah (kebajikan)
4. Komitmen Mutu :kreatif, sepenuh hati.
5. Anti korupsi : peduli (kepedulian)
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
33
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan
Substansi Mata Pelatihan
Berdasarkan hasil analisis APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak/ Kelayakan) serta USG (Urgensi,
Seriousness dan Growth) telah ditentukan 1 (satu) isu yang dapat
dikembangkan menjadi berbagai gagasan/kegiatan untuk
penyelesaian masalah dengan melibatkan komponen yang ada.
Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan: 1)
Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan; 2)
Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan dan output kegiatan;
3) Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole of
Government dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung; 4) Pendeskripsian rencana
pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
dan kontribusi hasil kegiatan; serta 5) Pendeskripsian hasil kegiatan
yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian
visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai- nilai
organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh
penulis selama 30 hari di UPTD Puskesmas Tirto I. Rancangan
kegiatan aktualisasi disajikan secara rinci dalam tabel 4.1 berikut ini :
34
Isu Terpilih
Tabel 3.1. Isu Terpilih
Isu yang
: Belum optimalnya pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infek
diangkat
Gagasan yang
: Optimalisasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di P
diangkat
1. Membentuk tim pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai stand
2. Menyusun konsep kebijakan, pedoman, dan program serta kerangk
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (perintah atasan)
Kegiatan : 3. Meningkatkan pengetahuan pegawai puskesmas dengan melakuka
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (inovasi)
4. Melakukan pelayanan medik umum dengan prinsip kewaspadaan is
5. Mengevaluasi penggunaan APD oleh petugas pelayanan (inovasi)
Pemecahan Isu
Tabel 3.2. Pemecahan Isu
35
kepala puskesmasNasionalisme: Puskesmas Tirto I
puskesmas - Mensosialisasikan yaitu Terwujudnya
tim PPI ke semua Pelayanan Upaya
d. Mensosialisasika d. Diketahui pegawai tanpa Kesehatan
n tim PPI kepada adanya tim PPI membedakan Perorangan dan
pegawai oleh seluruh jabatan Upaya Kesehatan
puskesmas pegawai Etika Publik : Masyarakat yang
puskesmas Sopan dan ramah dalam Prima
berkonsultasi
Komitmen Mutu:
Menjalankan amanat
membentuk tim
dengan sepenuh
hati
36
puskesmas PPI sosialisasi PPI tugas mengisi workshop pemberian pelayanan sesuai den
dengan kesehatan yang nilai Prima
melakukan b. Membuat b. Tersedianya Etika Publik: bermutu sehingga Aktif yaitu
workshop rancangan materi rancangan Sopan dan santun ketika mendukung visi dengan
berkonsultasi dengan Puskesmas Tirto I meningkatn
sosialisasi PPI materi
(inovasi) kepala puskesmas “Terwujudnya pengetahu
sosialisasi PPI Pelayanan pegawai te
c. Konsultasi tentang Kesehatan Yang PPI maka d
rancangan materi c. Mendapat Komitmen Mutu: Prima” serta sesuai melayani
sosialisasi dengan persetujuan Inovatif dalam dengan misi pelanggan
Kepala dari kepala membuat materi Puskesmas Tirto I dengan pri
Puskesmas puskesmas workhop yaitu meningkatkan dan turut a
kualitas sumber daya dalam
d. Melakukan Anti Korupsi: manusia peningkata
Workshop kepada d. Meningkatnya Jujur dalam pemberian sumber da
pegawai pengetahuan materi workshop
puskesmas pegawai dengan tidak
mengurangi isi materi
puskesmas
yang sesuai standar.
tentang PPI
e. Membuat laporan
kegiatan e. Tersedianya
sosialisasi laporan hasil
kegiatan
Melakukan a. Konsultasi dengan a. Mendapatkan Akuntabilitas: Dengan melakukan Memberika
pelayanan medik Kepala arahan dan Melakukan pelayanan medik pelayanan
umum dengan Puskesmas bimbingan dari pemeriksaan medik umum yang berprinsip medik deng
prinsip kepala umum dengan penuh kewaspadaan isolasi prinsip
kewaspadaan tanggung jawab akan berpengaruh kewaspada
puskesmas
isolasi dalam pemberian isolasi ini s
Etika Publik: pelayanan kesehatan dengan nila
(SKP) b. Mengusulkan b. Mendapatkan Berbicara kepada yang bermutu Prima, Ung
penyediaan APD persetujuan pasien dan keluarga sehingga mendukung dan Selam
untuk pegawai dari kepala dengan sopan, penuh visi Puskesmas Tirto I yaitu
Puskesmas yang puskesmas empati dan kepedulian “Terwujudnya memberika
kontak dengan Pelayanan pelayanan
pasien Komitmen Mutu: Kesehatan Yang secara prim
- Efektif dan efisien Prima” serta sesuai unggul dala
c. Memberikan c. Pasien yang dalam penggunaan dengan misi program,se
APD Puskesmas Tirto I mengutam
masker kepada sedang sakit
- Memberikan yaitu Terwujudnya keselamata
pasien yang sakit mendapatkan Pelayanan Upaya petugas da
saluran masker pelayanan medik
Kesehatan pasien
pernapasan umum dengan Perorangan dan
Sepenuh hati Upaya Kesehatan
d. Mencuci tangan d. Mengurangi - Membiasakan Masyarakat yang
sebelum dan angka kejadian (adaptasi) untuk Prima
sesudah kontak penularan mencuci tangan
dengan pasien infeksi secara setiap melakukan
kontak pelayanan
e. Menggunakan e. Pemakaian
APD sesuai APD sesuai Anti Korupsi:
Tanggung jawab atas
kebutuhan saat kebutuhan
penggunaan barang-
melakukan barang milik negara
37
pelayanan medik
umum
Mengevaluasi a. Konsultasi dengan a. Mendapatkan Akuntabilitas: Kegiatan evaluasi Kegiatan
penggunaan APD kepala puskesmas arahan dari bertanggung jawab penggunaan APD evaluasi
kepala dalam melakukan akan berpengaruh penggunaa
(inovasi) puskesmas proses evaluasi dalam pemberian APD ini ses
pelayanan kesehatan dengan nila
b. Membuat ceklist b. Tersedianya
Etika Publik: yang bermutu Unggul da
penilaian ceklist penilaian
Sopan dan santun ketika sehingga mendukung Selamat, y
berkonsultasi dengan visi Puskesmas Tirto I unggul dala
c. Membuat jadwal c. Tersedianya “Terwujudnya program, d
kepala puskesmas
evaluasi jadwal evaluasi Pelayanan Kesehatan mengutam
Yang Prima” serta keselamata
d. Melakukan d. Tersedianya Komitmen Mutu: sesuai dengan misi petugas da
evaluasi secara hasil evaluasi - Inovatif dalam Puskesmas Tirto I pasien
berkesinambungan memuat ceklist yaitu Terwujudnya
Pelayanan Upaya
evaluasi
Kesehatan
- Sepenuh hati Perorangan dan
dalam melakukan Upaya Kesehatan
proses evaluasi Masyarakat yang
- Melakukan Prima
perbaikan
berkelanjutan atas
hasil evaluasi
Anti Korupsi:
Jujur dalam menilai
kepatuhan
I II III IV I II
38
program serta kerangka PPI
acuan kegiatan PPI (inovasi)
39
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
40
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI & HABITUASI
a Sumber Inovasi
. Kegiatan
41
4) Mensosialisasikan tim PPI kepada pegawai
puskesmas
f. Nilai-nilai 1) Akuntabilitas
ANEKA
- Membuat rancangan revisi SK tim PPI dengan
penuh tanggung jawab
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
42
Rancangan SK tim PPI
43
Sosialisasi tim PPI
44
g Kontribusi / Program PPI di UPTD Puskesmas Tirto I dapat
. Manfaat berjalan sebagaimana mestinya dengan adanya tim
kegiatan tsb PPI yang sesuai standar
bagi pihak
lain dan Kegiatan membentuk tim PPI berkontribusi dalam
terhadap pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu
pencapaian sehingga mendukung visi UPTD Puskesmas Tirto I
visi – misi “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Prima”
organisasi serta sesuai dengan misi ke 1 dan ke 2 UPTD
Puskesmas Tirto I yaitu Terwujudnya Pelayanan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat yang Prima
i. Uraian Kendala :
Kendala
yang Timbul Tim PPI tidak menjalankan tugasnya
dan Strategi
Mengatasi
Kendala Strategi mengatasi kendala
j. Dukungan Lampiran 3.
Bukti-Bukti
Capaian 1. Rancangan tim PPI
Aktualisasi 2. Revisi SK tim PPI
45
Rincian Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
Kegiatan
f. Nilai-nilai 1) Akuntabilitas
ANEKA
- Memimpin jalannya musyawarah dalam
porsinya sebagai ketua tim PPI
2) Nasionalisme
46
PPI dan hasil musyawarah dengan hati
terbuka dan lapang dada (sila ke 4)
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
47
konsultasi dengan atasan
48
49
Sosialisasi SK, Program kerja, KAK PPI
i. Uraian Kendala :
Kendala
yang Waktu penyusunan kebijakan dan program baru yang
Timbul dan singkat
Strategi Strategi mengatasi kendala
Mengatasi
Kendala 1) Konsultasi dengan mentor/ Kepala Puskesmas
50
j. Dukungan Lampiran 3.
Bukti-Bukti
Capaian 1. Rancangan Kebijakan, program kerja dan KAK
Aktualisasi PPI
a. Sumber Inovasi
Kegiatan
f. Nilai-nilai 1) Akuntabilitas
ANEKA
- Membuat rancangan kerangka acuan
kegiatan, melaksanakan workshop PPI dan
membuat laporan hasil kegiatan dengan
51
penuh tanggung jawab
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
52
Pelaksanaan workshop PPI
53
h. Penguatan Dengan melakukan workshop ini sesuai dengan nilai
Nilai-Nilai Prima dan Aktif yaitu dengan meningkatnya
Organisasi pengetahuan pegawai tentang PPI maka dapat
melayani pelanggan dengan prima, dan turut aktif
dalam peningkatan sumber daya
i. Uraian Kendala :
Kendala
yang Timbul 1. Waktu pelaksanaan workshop mundur dari
dan Strategi rencana
Mengatasi 2. Tidak semua pegawai dapat menghadiri
Kendala workshop
j. Dukungan Lampiran 3.
Bukti-Bukti
Capaian 1. Foto dan video kegiatan workshop
Aktualisasi 2. Materi workshop PPI
a. Sumber Inovasi
Kegiatan
54
Kegiatan 2. Mengusulkan penyediaan APD untuk pegawai
Puskesmas yang kontak dengan pasien
f. Nilai-nilai 1. Akuntabilitas
ANEKA
- Membuat rancangan kebutuhan APD
berdasarkan rerata kunjungan pasien dengan
melihat data dari SIMPUS (jelas, transparan)
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
55
5. Anti Korupsi
56
Nilai-Nilai kewaspadaan isolasi ini sesuai dengan nilai Prima,
Organisasi Unggul, dan Selamat, yaitu memberikan pelayanan
secara prima, unggul dalam program,serta
mengutamakan keselamatan petugas dan pasien
i. Uraian Kendala :
Kendala
yang Timbul 1. Pelayanan medik umum dirasa lebih lama oleh
dan Strategi pasien
Mengatasi Strategi mengatasi kendala
Kendala
1. Memberikan pengertian kepada pasien tentang
resiko penularan infeksi
a. Sumber Inovasi
Kegiatan
5. Melakukan evaluasi
f. Nilai-nilai 1) Akuntabilitas
57
ANEKA - Membuat rancangan lembar monitoring
kepatuhan penggunaan APD dengan disertai
penjelasan (kejelasan)
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
58
g. Kontribusi / Kegiatan evaluasi penggunaan APD akan
Manfaat berpengaruh dalam pemberian pelayanan kesehatan
kegiatan tsb yang bermutu sehingga mendukung visi Puskesmas
bagi pihak Tirto I “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
lain dan Prima” serta sesuai dengan misi Puskesmas Tirto I
terhadap yaitu Terwujudnya Pelayanan Upaya Kesehatan
pencapaian Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
visi – misi Prima
organisasi
59
Organisasi dalam program, dan mengutamakan keselamatan
petugas dan pasien
i. Uraian Kendala :
Kendala
yang Timbul - Kurangnya personel untuk melakukan monitoring
dan Strategi penggunaan APD
Mengatasi Strategi mengatasi kendala
Kendala
- Berkoordinasi dengan tim PPI
j. Dukungan Lampiran 3.
Bukti-Bukti
Capaian 1. Foto
Aktualisasi 2. Kerangka acuan kegiatan monitoring
3. Lembar monitoring
60
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA
Tabel 4.2.Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA
Capaian Nilai-nilai Dasar ANEKA
No Nama Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
embentuk
1 tim - Membuat - Mensosialisasika - Saya - Perbaikan - Menjalankan
pencegahan dan rancangan n tim PPI ke berkonsultasi Menjalankan tugas yang
pengendalian revisi SK tim semua pegawai ke atasan amanat diberikan dalam
infeksi sesuai
PPI dengan tanpa langsung membentuk tim SK tim PPI
standar
penuh membedakan sekaligus dengan sesuai dengan
tanggung jabatan (sila ke Mentor saya, sepenuh hati kewenangan
jawab 2) dengan sopan - Merubah tim (tanggung
- memilih anggota dan santun PPI yang jawab)
tim secara adil untuk sesuai standar
- Dalam mendapatkan ini termasuk
pembuatan arahan serta perbaikan
rancangan SK persetujuan berkelanjutan
tim PPI atas rencana
diberikan kegiatan dan
Kejelasan rancangan SK
dalam tugas tim PPI
dan tanggung
jawab masing-
masing anggota
tim
61
dan hasil atas
musyawarah rancangan SK,
dengan hati program kerja
terbuka dan dan kerangka
lapang dada acuan
(sila ke 4) kegiatan.
62
(jelas, pelayanan tangan dalam
transparan) medik umum setiap
dan rencana memberikan
kebutuhan pelayanan
APD medis
- Memberikan - Memberikan
pelayanan pelayanan
medik umum medis dengan
dengan sopan sepenuh hati
santun dan
penuh empati
pada pasien
63
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS yakni “belum optimalnya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di Puskesmas Tirto I”. Untuk menjawab
rumusan masalah tersebut, seluruh kegiatan aktualisasi dan
habituasi mengarah upaya mewujudkan optimalisasi pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi guna mengurangi risiko infeksi
nosokomial di UPTD Puskesmas Tirto I Kabupaten Pekalongan
melalui 5 (lima) kegiatan sebagai berikut :
1. Membentuk tim pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai
standar (inovasi)
2. Menyusun konsep kebijakan, pedoman, dan program serta
kerangka acuan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(perintah atasan)
3. Meningkatkan pengetahuan pegawai puskesmas dengan
melakukan workshop tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (inovasi)
4. Melakukan pelayanan medik umum dengan prinsip
kewaspadaan isolasi (SKP)
5. Mengevaluasi penggunaan APD oleh petugas pelayanan
(inovasi)
64
2. Tersedianya Kebijakan, Program kerja, dan kerangka acuan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di UPTD
Puskesmas Tirto I
3. Terlaksananya workshop PPI di UPTD Puskesmas Tirto I dan
meningkatya pengetahuan pegawai UPTD Puskesmas Tirto I
tentang PPI
4. Budaya pemberian layanan medik umum yang dapat
mendukung pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Diketahuinya kepatuhan petugas terhadap penggunaan APD
B. Rekomendasi
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di UPTD
Puskesmas Tirto I ada beberapa saran terkait kegiatan yang telah
dilaksanakan, antara lain :
1. Tim PPI perlu berkoordinasi internal secara kontinyu dan saling
mengingatkan tugas untuk menjalankan program PPI
2. Tim PPI dalam menjalankan program kerja yang telah dibuat
sebaiknya bekerjasama dengan tim Mutu dan unit terkait
lainnya.
3. Puskesmas perlu mengadakan pelatihan dan penyuluhan
tentang pencegahan infeksi secara rutin untuk pegawai, siswa
praktek, dan pasien ataupun pengunjung yang dilaksanakan oleh
tim PPI.
4. Karyawan puskesmas perlu menyadari pentingnya untuk
implementasi prinsip kewaspadaan isolasi.
5. Puskesmas perlu mengadakan evaluasi rutin minimal tiga bulan
sekali mengenai kepatuhan pemakaian APD, agar dapat
meningkatkan kesadaran karyawan Puskesmas tentang
pentingnya pemakaian APD.
65
C. Rencana Aksi
Rencana aksi sebagai tindak lanjut dari kegiatan adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.1 Rencana Aksi
No Kegiatan Rencana Tindak Lanjut
.
66
DAFTAR PUSTAKA
Latief, Yudi, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Nasionalisme.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
67
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Sekertariat Negara.
68
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
69
BIODATA
a. Identitas Diri
6. Nomor HP 08563700659
7. Email giftyan_ardika@yahoo.com
70
b. Riwayat Pendidikan
71
Lampiran 1
Formulir
Alat Bantu Catatan Bimbingan
Aktualisasi
Formulir 2. Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach / Mentor
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan
Isu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan
Isu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan
Isu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan
Isu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan
Isu
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Bukti :
- Rancangan tim PPI
- Revisi SK tim PPI
KEGIATAN 2
Menyusun konsep kebijakan, pedoman, dan program serta kerangka
acuan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Bukti :
- Rancangan Kebijakan, program kerja dan KAK PPI
- Kebijakan, program kerja dan KAK PPI
KEGIATAN 3
Meningkatkan pengetahuan pegawai puskesmas dengan melakukan
workshop tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Bukti :
- Foto dan video kegiatan workshop
- Materi workshop PPI
- KAK, undangan, absensi, dan laporan hasil workshop PPI
KEGIATAN 4
Melakukan pelayanan medik umum dengan prinsip kewaspadaan isolasi
Bukti :
- Lembar rencana kebutuhan APD
- Foto
KEGIATAN 5
Mengevaluasi penggunaan APD oleh petugas pelayanan (inovasi)
Bukti :
- Foto
- Kerangka acuan kegiatan monitoring
- Lembar monitoring