Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN (ANEKA)


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN III
TAHUN 2021

PEMBUATAN DRAFT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

Nama : Arif Rahmawan


NIP : 199206152020121007
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR ASN (ANEKA)
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN III
TAHUN 2021

PEMBUATAN DRAFT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

Disusun oleh :

Nama : Arif Rahmawan


NIP : 199206152020121007
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan

Telah disetujui untuk diseminarkan


Di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
Tanggal : 28 September 202

Jakarta, 28 September 2021 Jakarta, 28 September 2021


Mengetahui Menyetujui
Coach Mentor

Widiawati Walangadi, S.KM, M.Si Rahmawati Jati Murwani


NIP 197110141996032003 NIP 198002282007012007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Pembuatan draft Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Laboratorium ” dengan baik dan
tepat waktu.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
penyusunan laporan ini.
1. Drg. Resi Arisandi, MM.,MH., Selaku Kepala Kantor Kesehatan Kelas II bandung
izin yang telah diberikan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.

2. Laode Musafin, SKM, M.Kes selaku Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
3. Widiawati Walangadi, SKM, M.Si selaku coach yang telah membimbing dalam menyusun
laporan rancanan aktualisasi.
4. Rahmawati Jati Murwani selaku mentor telah membimbing dalam menyusun laporan
raancanan aktualisasi.

5. Bapak/Ibu fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Jakarta
6. Istri, anak, dan orang tua yang menjadi sumber motivasi penulis

7. Seluruh sahabat peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan I I I , khususnya


kelompok 2 yang selalu kompak dan saling membantu
8. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini. Semoga
rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan baik

Bandung, 22 September 2021

Arif Rahmawan
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
D. Ruang Lingkup 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung 4

B. Profil Peserta 9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 13
A. Identifikasi Isu 13
B. Dampak Isu 14
C. Penetapan Core Isu 17
D. Penyebab Isu 20
E. Gagasan Pemecahan Isu 21
F. Matriks Rancangan Aktualisasi 22
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI 28
DAFTAR PUSTAKA 29

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan


Kelas II Bandung 8
Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu 19
Gambar 3.2 Gagasan Pemecahan Isu 20

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Dampak Isu dan Keterkaitan dengan Nilai ASN 13


Tabel 3.2 Penapisan Isu Berdasarkan USG 16
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi 27

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, berdasarkan UU
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. ASN harus
dikelola agar menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan cara
melakukan manajemen ASN.

Undang-Undang No.5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara (ASN) mengamanatkan
instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka Lembaga Administrasi Negara mengeluarkan sebuah


kebijakan untuk melakukan perubahan model Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II,
dengan menambahkan indikator pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian ASN
sebagai salah satu komponen penilaian. Dalam rangka memenuhi indikator tersebut, maka
peserta diklat diminta untuk menuangkan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian
ASN tersebut dalam pekerjaan sehari-harinya.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau
faktor risiko kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh KKP Kelas II Bandung
adalah kegiatan upaya kesehatan pelabuhan dalam rangka mendukung program karantina
kesehatan melingkupi pelayanan kesehatan terbatas, rujukan, dan gawat darurat medik sesuai
standar yang berlaku. Pelayanan kesehatan ini berguna dalam rangka menetapkan status
kesehatan seseorang dan potensi risiko kesehatan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

1
waktu, pelayanan kesehatan KKP Kelaa II Bandung mengalami perkembangan, salah satunya
adalah layanan pemeriksaan laboratorium kesehatan. Laboratorium Kesehatan mempunyai
fungsi untuk melakukan, pemeriksaan, penelitian, serta pengujian terhadap spesimen manusia
untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dan menunjang diagnosa penyakit. Tahapan
pemeriksaan laboratorium terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik. Namun masalah yang timbul adalah belum optimalnya layanan pemeriksaan
laboratorium sehingga perlu diusulkan suatu rancangan aktualisasi berupa pembuatan draft
standar operasional prosedur pemeriksaan laboratorium

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut :

1. Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas,


nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi atau yang disingkat dengan
ANEKA
2. Memahami peran dan kedudukan ASN di NKRI serta menerapkan kode etik ASN
3. Mampu menerapkan pelayanan publik sesuai dengan pelayanan prima
4. Mampu menerapkan whole of government dan best practices

C. Manfaat
1. Bagi Penyusun

Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA melalui pembuatan rancangan aktualisasi ini


akanmenciptakan ASN yang berkarakter dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA ke
dalam pekerjaan sehari-hari di tempat kerja.

2. Bagi Instansi Kerja

Tersusunnya rancangan aktualisasi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif


pemecahan masalah yang ditemukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung,
sehingga instansi dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik. selain itu,
diharapkan kinerja individu dapat meningkat sehingga dapat mencapai visi dan citra
instansi yang lebih baik

2
3. Bagi BBPK Jakarta

Rancangan aktualisasi merupakan bukti dari terselenggaranya pelatihan


dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan capaian kegiatan pembelajaran..
Diharapakan hal ini dapat menambah kepustakaan bagi Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Jakarta.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang dilaksanakan selama 30 hari kerja di lingkungan tempat kerja yaitu Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Bandung, dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang berorientasi dalam
bidang pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung


1. Gambaran umum
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disingkat KKP adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya
penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan. KKP berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian
Kesehatan.
Dengan diberlakukannya International Health Regulations (IHR) tahun 2005 maka
semakin memperkuat posisi KKP sebagai salah satu instansi yang mempunyai kewenangan
terhadap berbagai upaya kesehatan di pelabuhan dalam rangka pencegahan penyakit karantina
dan penyakit menular potensi wabah yang masuk dan keluar dari pelabuhan, melaksanakan
kekarantinaan dan pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas
batas dan pengendalian terhadap dampak kesehatan lingkungan.Sehingga tujuan dan sasaran
KKP dapat dilaksanakan dengan semaksimal mungkin, dengan mengadakan pengamatan
epidemiologi, survei entomologi dan melakukan jejaring kerja baik secara vertikal maupun
horizontal serta membina hubungan yang baik dengan Pemerintah Daerah setempat, sehingga
apa yang telah diprogramkan dapat tercakup dengan memperoleh hasil yang memuaskan

Wilayah Kerja KKP yang selanjutnya disebut Wilker KKP adalah unit kerja
fungsional KKP di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. KKP Kelas
II Bandung mempunyai jangkauan pelayanan di beberapa Pelabuhan/ Bandara yang ada di
Provinsi Jawa Barat (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/ Menkes/ Per IV/ 2011,
tanggal 23 Nopember 2011, Lampiran IV) yaitu meliputi Pelabuhan Cirebon Kota Cirebon,
Pelabuhan Khusus Balongan Kabupaten Indramayu, Pelabuhan Indramayu Kabupaten
Indramayu, Pelabuhan Pamanukan Kabupaten Subang, Pelabuhan Kejawanan Kota Cirebon,
Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Brebes Kabupaten Brebes

2. Tugas dan Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung


KKP sebagai UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai amanat

4
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan, yaitu bertugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian
dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan,
kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap
penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan
pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugasnya, KKP menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan kekarantinaan
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batasdarat
negara
d. Pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yangmuncul
kembali
e. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan nonpengion, biologi, dan kimia
f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yangberkaitan
dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional
g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luarbiasa dan
bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji
dan perpindahan penduduk
h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja
i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA ekspor dan mengawasipersyaratan
dokumen kesehatan OMKABA impor
j. Pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya
k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan,dan lintas
batas darat negara
l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan bandara,pelabuhan, dan
lintas batas darat negara

5
m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,dan
lintas batas darat negara
n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans
kesehatan pelabuhan
o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara
p. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
q. Pelaksanaan urusan administrasi KKP.

3. Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung


Visi :
Tangguh dan Prima dalam Cegah Faktor Risiko untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat yang
Mandiri dan Berkeadilan di Pintu Gerbang Negara.

Misi :

a. Melaksanakan Kegiatan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi di Wilayah


Kerja KKP Kelas II Bandung.

b. Melaksanakan Kajian Terhadap Pengendalian Dampak Faktor Risiko Lingkungan


di Wilayah Kerja KKP Kelas II Bandung.

c. Melaksanakan dan Meningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Terbatas di Wilayah


Kerja KKP Kelas II Bandung.

d. Melaksanakan tindakan cepat dan tepat dalam penanggulangan Kejadian Luar


Biasa (KLB) dan bencana.

e. Menciptakan Kemandirian Masyarakat / Pengguna Jasa di Wilayah Kerja KKP


Kelas II Bandung untuk Hidup Sehat.

f. Menjalin dan Meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program.

6
4. Nilai Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

KKP Kelas II Bandung menjalankan nilai-nilai yang sejalan dengan nilai organisasi
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yaitu :

a. Pro rakyat

1. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu mendahulukan


kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.

2. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi

b. Inklusif

1. Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena


pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kemenkes saja.

2. Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor,
organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.

c. Responsif

1. Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis.

2. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang


berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

d. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien

e. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan


nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

7
5. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Band

8
B. Profil Peserta
Nama : Arif Rahmawan
NIP : 199206152020121007
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 15 Juni 1992
Pendidikan : Diploma III Analis Kesehatan
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan
Riwayat Pendidikan SD N 2 Tempursari
SMP N 1 Banyudono
SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta
Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta
Riwayat Pekerjaan
Product Specialist PT. Enseval Medika Prima
Analis Kesehatan Laboratorium Klinik Pramita
No. Handphone 082220015002
Email Arifrahmawan.id@gmail.com

Penulis ditempatkan di unit kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung yang
mempunyai tugas sesuai dengan yang tercantum dalam SKP sebagai berikut :

9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Berdasarkan penelusuran isu yang sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pranata
laboratorium kesehatan, didapatkan beberapa isu aktual sebagai berikut beserta dampak
yang mungkin terjadi jika isu tidak diselesaikan dan keterkaitannya dengan nilai-nilai
dasar ASN.

1. Belum optimalnya layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular di KKP


Kelas II Bandung tahun 2021
Sesuai peraturan menteri kesehatan RI No. 77 tahun 2020 tentang
organisasi dan tata kerja kantor kesehatan pelabuhan, salah satu indikator kinerja
KKP adalah pengendalian dan pemantauan faktor risiko penyakit menular dan
penyakit tidak menular di pintu masuk negara.
Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus
masih menjadi penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia, deteksi
dini penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus dapat dilakukan dengan
melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium.
Hasil pemeriksaan laboratorium yang bermutu, berkualitas tinggi dan dapat
dipertanggung jawabkan dihasilkan dengan menjalankan tahapan praanalitik,
analitik dan paska analitik yang benar, sarana dan prasarana yang memadai serta
penerapan program pengendalian mutu yang menyeluruh sesuai standar yang
ditetapkan.
Saat ini di KKP Bandung belum mempunyai SOP pemeriksaan
laboratorium, hal ini menyebabkan beberapa masalah diantaranya permintaan
pemeriksaan yang masih dilakukan secara lisan sehingga ditemukan
ketidaksesuaian jenis pemerikaan dengan permintaan dan petugas laboratorium
dalam melaksanakan pemeriksaan sampel tidak terstandarisasi, sesuai kebiasaan
masing masing petugas. (Pelayanan Publik)

2. Petugas mengalami kesulitan dalam memonitoring dan evaluasi hasil uji ketepatan
dan uji ketelitian (Quality Control) di KKP Kelas II Bandung tahun 2021.

10
Untuk menjamin hasil yang bermutu dan mencegah timbulnya kesalahan,
program pengendalian mutu harus dikerjakan secara sistemasi dan terencana pada
setiap tahapan proses sesuai procedur yang ditetapkan termasuk dalam hal ini
adalah uji ketepatan dan uji ketelituan (Quality Control).
Quality control dilakukan dengan memeriksa bahan kontrol yang sudah
diketahui nilainya, Apabila ada nilai kontrol keluar dari range yang ditentukan
analisa penyebab nilai kontrol keluar dari batas nilai yang ditentukan. Faktor yang
berpengaruh terhadap hasil quality control diantaranya, stabilitas reagen, masa
berlaku kalibrasi, stabilitas bahan kontrol, pelarutan bahan kontrol, dan order
kontrol. Apabila semuanya dipastikan sudah benar, hasil quality control masih
keluar dari batas nilai yang ditentukan, lakukan kalibrasi dan kontrol ulang. Data
hasil Quality Control dilakukan pengkajian dan analisa dari satu bulan ke bulan
berikutnya, tren penyimpangan dan pengelompokan akar masalah.
Saat ini di KKP Bandung belum memiliki standart operasional prosedur
Quality Control dan hasil quality control belum terdokumentasikan dengan baik
sehingga petugas mengalami kesulitan dalam memonitoring dan mengevaluasi
hasil quality control. (Pelayanan Publik)

3. Belum optimalnya pengolahan data pemeriksaan laboratorium pada proses


preanalitik, analitik dan pasca analitik di KKP Kelas II Bandung tahun 2021.
Data laboratorium membutuhkan sistem pengolahan data yang baik,
sehingga dapat dilakukan penelusuran. Hal ini membutuhkan integrasi seluruh
tahapan proses di laboratorium mulai dari perencanaan, pengambilan
spesimen, penanganan, pemeriksaan, kontrol kualitas, sampai pengeluaran
hasil ke pelanggan melalui suatu sistem.
Saat ini pencatatan hasil pemeriksaan masih menggunakan pencatatan fisik
sehingga ditemukan beberapa permasalahan yaitu saat pencarian riwayat hasil
laboratorium 1 tahun yang lalu membutuhkan waktu lama serta terhambatnya
koordinasi dengan wilayah kerja saat pelaporan kegiatan laboratorium (Whole of
Goverment)

11
B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan hasil identifikasi isu di KKP Kelas II Bandung ditetapkan 3 rumusan isu
yaitu :
1. Belum optimalnya layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular di KKP
Kelas II Bandung tahun 2021. (Pelayanan Publik)
2. Petugas mengalami kesulitan dalam memonitoring dan evaluasi hasil uji ketepatan
dan uji ketelitian (Quality Control) di KKP Kelas II Bandung tahun 2021.
(Pelayanan Publik)
3. Belum optimalnya pengolahan data pemeriksaan laboratorium pada proses
preanalitik, analitik dan pasca analitik di KKP Kelas II Bandung tahun 2021. (Whole
of Goverment)

Selanjutnya penetapan core isu dilakukan dengan menganalisis isu menggunakan


metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) serta mendapatkan arahan dari mentor,
sebagai berikut :

NILAI Total
NO ISU Urgency Seriousness Growth Nilai Peringkat

Belum optimalnya layanan


pemeriksaan penunjang
penyakit tidak menular di KKP 5 5 4 14 I
1
Kelas II Bandung tahun 2021
Belum adanya standar
operasional prosedur mengenai
uji ketepatan dan uji ketelituan 4 4 5 13 II
2 (Quality Control) di KKP
Kelas II Bandung tahun 2021

12
Belum adanya pengolahan data
secara digital pada proses
preanalitik, analitik dan pasca
3 4 4 11 III
analitik di KKP Kelas II
3
Bandung tahun 2021.

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan tapisan USG di atas, Belum optimalnya
layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular mendapatkan nilai urgency yang paling besar
dikarenakan saat ini sedang banyak dilakukan kegiatan skrining penyakit tidak menular maka core isu
yang didapatkan adalah “Belum optimalnya layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak
menular di KKP Kelas II Bandung tahun 2021”

13
C. Penyebab Isu Menggunakan Metode Fish Bone

Setelah penetapan isu kemudian dilakukan pencarian akar penyebab masalah dari Belum optimalnya layanan
pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular. Dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah, dilakukan analisis
menggunakan metode fishbone sebagai berikut :

MACHINE MAN POWER

Sistem informasi Petugas melakukan


laboratorium masih secara pemeriksaan
manual laboratorium masih
sesuai kebiasaan
masing-masing
petugas.

Belum optimalnya
layanan pemeriksaan
penunjang penyakit
tidak menular di KKP
Kelas II Bandung
tahun 2021
Belum adanya SOP

a. Pemeriksaan laboratorium
b. Quality control
pemeriksaan laboratorium

METHOD
D. Gagasan/Ide Pemecahan Masalah

Dari penyebab yang sudah diidentifikasi, maka penulis dapat memperkirakan solusi dari penyebab-penyebab tersebut :

NO PENYEBAB MASALAH SOLUSI KEGIATAN INOVASI KEGIATAN

a. Memberikan usulan ke
Koordinator Seksi UKLW
Petugas laboratorium melakukan
untuk membuat Standarisasi a. Melakukan standarisasi
prosedur pemeriksaan a. Melakukan standarisasi
prosedur pemeriksaan prosedur dengan SOP
laboratorium sesuai dengan prosedur dengan SOP
laboratorium dengan SOP
1 kebiasaan masing-masing (Man b. Pelatihan petugas b. Pelatihan petugas laboratorium
Power) b. Menyelenggaran ulang laboratorium
pelatihan petugas laboratorium
secara rutin ( Refresh Training )

Belum adanya SOP quality control


Penyusunan SOP quality control Menyusun SOP quality control SOP quality control pemeriksaan
pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium laboratorium
2 (Method)

a. Menyusun SOP pemeriksaan


Belum adanya SOP pemeriksaan Penyusunan SOP pemeriksaan laboratorium
SOP pemeriksaan laboratorium
laboratorium (Method) laboratorium b.Sosialisasi rancangan SOP
3
melalui aplikasi ZOOM kepada
pegawai bagian terkait
laboratorium

Sistem informasi laboratorium Pembuatan aplikasi informasi Membuatan aplikasi informasi Aplikasi informasi laboratorium
masih secara manual (Machine) laboratorium laboratorium
4

Dari beberapa alternatif pemecahan masalah diatas terpilih satu ide atau gagasan Penyusunan Draft SOP pemeriksaan
laboratorium. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Sumber

1 Menyusun draft SOP pemeriksaan laboratorium Inovasi

2 Uji coba draft SOP pemeriksaan laboratorium Inovasi

3 Sosialisasi draft SOP melalui aplikasi ZOOM kepada pegawai bagian terkait laboratorium Inovasi
Finalisasi draft SOP laboratorium
4 Inovasi
D. Matriks Rancangan Aktualisasi

Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil


Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular di KKP Kelas II Bandung
tahun 2021. (Pelayanan Publik)
2. Petugas mengalami kesulitan dalam memonitoring dan evaluasi hasil uji ketepatan dan uji ketelitian
(Quality Control) di KKP Kelas II Bandung tahun 2021. (Pelayanan Publik)
3. Belum optimalnya pengolahan data pemeriksaan laboratorium pada proses preanalitik, analitik dan pasca
analitik di KKP Kelas II Bandung tahun 2021. (Whole of Government)
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya layanan pemeriksaan penunjang penyakit tidak menular di KKP Kelas II Bandung tahun 2021.

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan draft SOP pemeriksaan laboratorium


Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi Penyusunan draft SOP pemeriksaan laboratorium

Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai


No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun a) Meminta izin dan a) Izin dan Saya mengawali pembuatan Kegiatan ini Kegiatan ini
draft SOP berkonsultasi arahan dari rancangan aktualisasi dengan sesuai dengan diharapkan
pemeriksaan kepada atasan dan atasan dan meminta izin kepada atasan dan misi KKP Kelas dapat
laboratorium mentor perihal mentor mentor dengan sopan (etika publik) II Bandung yaitu memberikan
pembuatan draft serta menggunakan bahasa indonesia : penguatan
SOP pemeriksaan yang baik dan benar (nasionalisme) terhadap nilai
laboratorium kemudian berkonsultasi dengan Melaksanakan dan organisasi KKP
menyampaikan data dan kondisi Meningkatan Mutu Kelas II
dilapangan dengan jujur (anti Pelayanan Bandung yaitu :
korupsi) untuk menyusun prosedur Kesehatan Terbatas
palayanan berupa draft SOP di Wilayah Kerja a) Pro rakyat
pemeriksaan laboratorium yang KKP Kelas II b) Inklusif
bertujuan meningkatkan layanan Bandung c) Responsif
menjadi lebih berkualitas, efektif dan d) Efektif
efisien (komitmen mutu). Saya e) Bersih
mencatat dengan cermat dan teliti
arahan yang diberikan oleh atasan
dan mentor saya (akuntabilitas)
laksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan integritas (anti korupsi)
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b) Mengumpulkan b) Referensi b) Untuk menghasilkan draft SOP Kegiatan ini Kegiatan ini
dan mempelajari terkait pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan diharapkan
referensi terkait penyusunan berkualitas (komitmen mutu) saya misi KKP Kelas dapat
penyusunan draft draft SOP
bekerja keras mengumpulkan referensi II Bandung yaitu memberikan
SOP pemeriksaan
laboratorium terkait penyusunan SOP laboratorium : penguatan
(anti korupsi), serta mempelajari terhadap nilai
referensi dengan cermat organisasi KKP
Melaksanakan dan
(akuntabilitas) Kelas II
Meningkatan Mutu
Bandung yaitu :
Pelayanan
Kesehatan Terbatas
a) Pro rakyat
di Wilayah Kerja
b) Inklusif
KKP Kelas II
c) Responsif
Bandung
d) Efektif
e) Bersih

c) Berdiskusi dan c) Masukan c) Dalam penyusunan SOP laboratorium Kegiatan ini Kegiatan ini
berkoodinasi terkait Saya berdiskusi dan berkoordinasi sesuai dengan diharapkan
dengan rekan penyusunan dengan rekan kerja di laboratorium dan misi KKP Kelas dapat
kerja petugas draft SOP
rekan kerja di bagian terkait (etika II Bandung memberikan
laboratorium dan
rekan kerja publik) saat berdiskusi saya yaitu : penguatan
dibagian terkait mengutamakan musyawarah, tidak terhadap nilai
Menjalin dan
perihal pembuatan memaksakan kehendak dan pemikiran organisasi KKP
Meningkatkan
draft SOP saya kepada orang lain (nasionalisme). Kelas II
Koordinasi Lintas
Berdiskusi dengan menyampaikan data Bandung yaitu :
Sektor dan Lintas
yang benar dan terbuka sesuai di
lapangan (anti korupsi). Mencatat hasil a) Pro rakyat
diskusi dengan baik dan cermat b) Inklusif
(akuntabilitas) c) Responsif
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d) Efektif
e) Bersih

d) Menyusun d) Draft SOP d) Saya menyusun draft SOP Kegiatan ini Kegiatan ini
draft SOP pemeriksaan pemeriksaan laboratorium dengan penuh sesuai dengan diharapkan
pemeriksaan laboratorium tanggung tanggung jawab dan kerja misi KKP Kelas dapat
laboratorium
keras (anti korupsi). Dalam II Bandung memberikan
penyusunan draft SOP pemeriksaan yaitu : penguatan
laboratorium saya lakukan dengan terhadap nilai
Menciptakan
cermat dan teliti (akuntablitas) serta organisasi KKP
Kemandirian
melakukan perbaikan berdasarkan Kelas II
Masyarakat /
referensi, arahan atasan, mentor dan Bandung yaitu :
Pengguna Jasa di
masukan dari bagian terkait (komitmen
Wilayah Kerja KKP
mutu) a) Pro rakyat
Kelas II Bandung
b) Inklusif
untuk Hidup Sehat.
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih

2. Uji coba a) Melakukan uji a) Lembar a) Datang tepat waktu saat uji coba Kegiatan ini Kegiatan ini
draft SOP coba draft SOP hasil uji coba sesuai jadwal yang sudah ditentukan sesuai dengan diharapkan
pemeriksaan pemeriksaan (anti korupsi). Melakukan uji coba misi KKP Kelas dapat
laboratorium
laboratorium draft SOP pemeriksaan laboratorium II Bandung memberikan
dengan rekan dengan rekan kerja di bagian terkait yaitu : penguatan
terhadap nilai
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kerja di bagian dengan sungguh-sungguh, disiplin dan a) Melaksanakan organisasi KKP
terkait cermat (akuntabilitas). dan Meningkatan Kelas II
Mutu Pelayanan Bandung yaitu :
Kesehatan Terbatas
di Wilayah Kerja
a) Pro rakyat
KKP Kelas II
Bandung b) Inklusif
c) Responsif
b) Menciptakan d) Efektif
Kemandirian e) Bersih
Masyarakat /
Pengguna Jasa di
Wilayah Kerja KKP
Kelas II Bandung
untuk Hidup Sehat.

b) Melakukan b) Lembar b) Dalam Melakukan evaluasi SOP Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi SOP evaluasi pemeriksaan laboratorium dengan sesuai dengan diharapkan
pemeriksaan rekan kerja di bagian terkait saya hadir misi KKP Kelas dapat
laboratorium
tepat waktu sesuai jadwal yang II Bandung memberikan
dengan rekan
kerja di bagian ditentukan (anti korupsi) dan mencatat yaitu : penguatan
terkait dengan teliti apa yang menjadi Menciptakan terhadap nilai
masukan (akuntabilitas) Melakukan Kemandirian organisasi KKP
musyawarah dan tidak memaksakan Masyarakat / Kelas II
Pengguna Jasa di
kehendak dan pendapat kepada orang Bandung yaitu :
Wilayah Kerja KKP
lain (nasionalisme), berdiskusi dengan Kelas II Bandung
rekan kerja dengan sopan dan santun untuk Hidup Sehat. a) Pro rakyat
(etika publik) b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c) Melakukan c) Rancangan c) Melakukan revisi rancangan SOP Kegiatan ini Kegiatan ini
revisi SOP SOP yang pemeriksaan laboratorium dengan sesuai dengan diharapkan
pemeriksaan telah direvisi sungguh-sungguh dan cermat misi KKP Kelas dapat
laboratorium (akuntabilitas) penuh tanggung jawab
II Bandung memberikan
dan kerja keras (anti korupsi)
melakukan revisi dengan memperhatikan yaitu : penguatan
masukan dari rekan kerja dan bagian Menciptakan terhadap nilai
terkait (nasionalisme) untuk Kemandirian organisasi KKP
mendapatkan draft SOP yang bermutu Masyarakat / Kelas II
dan berkualitas (komitmen mutu) Pengguna Jasa di
Bandung yaitu :
Wilayah Kerja KKP
Kelas II Bandung
untuk Hidup Sehat. a) Pro rakyat
b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Sosialisasi a) Permohonan a) Izin dari a) Saya meminta izin atasan dan mentor Kegiatan ini Kegiatan ini
SOP melalui izin melakukan atasan dan untuk melakukan sosialisasi SOP sesuai dengan diharapkan
aplikasi sosialisasi SOP mentor untuk pemeriksaan laboratorium dengan salam misi KKP Kelas dapat
ZOOM dan sopan (etika publik) menggunakan
pemeriksaan melakukan II Bandung memberikan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
laboratorium sosialisasi (nasionalisme) yaitu : penguatan
kepada atasan SOP Menjalin dan terhadap nilai
dan mentor pemeriksaan Meningkatkan organisasi KKP
laboratorium Koordinasi Kelas II
Lintas Sektor Bandung yaitu :
dan Lintas
a) Pro rakyat
b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih
b) Membuat b) Undangan b) Dalam mengundang seluruh bagian Kegiatan ini Kegiatan ini
jadwal sosialisasi terkait dilakukan secara cermat dan teliti sesuai dengan diharapkan
sosialisasi dan agar tidak ada bidang yang terlewat misi KKP Kelas dapat
untuk diundang (akuntabilitas)
mengundang II Bandung memberikan
menggunakan Bahasa Indonesia yang
seluruh bidang baik dan benar (nasionalisme) serta yaitu : penguatan
terkait menggunakan Bahasa yang sopan dan Menjalin dan terhadap nilai
santun (etika publik) Meningkatkan organisasi KKP
Koordinasi Lintas Kelas II
Sektor dan Lintas
Bandung yaitu :

a) Pro rakyat
b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
e) Bersih

c) Sosialisasi c) Catatan c) Melakukan sosialisasi draft SOP Kegiatan ini Kegiatan ini
melalui media masukan dari pemeriksaan laboratorium tepat sesuai dengan diharapkan
ZOOM dan bidang terkait waktu sesuai dengan jadwal yang misi KKP Kelas dapat
meminta masukan
sudah ditetapkan (anti korupsi) II Bandung memberikan
dari bidang terkait
menggunakan Bahasa Indonesia yang yaitu : penguatan
baik dan benar (nasionalisme) Menjalin dan terhadap nilai
Menyampaikan dengan jelas dan Meningkatkan organisasi KKP
mudah dipahami (komitmen mutu). Koordinasi Kelas II
Meminta masukan dengan sopan Lintas Sektor Bandung yaitu :
terkait SOP pemeriksaan dan Lintas
laboratorium (etika publik). Saya a) Pro rakyat
mencatat semua masukan dengan b) Inklusif
cermat dan teliti (akuntabilitas). c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih

4 Evaluasi a) Finalisasi SOP a) SOP yang a) Melakukan finalisasi dengan Kegiatan ini Kegiatan ini
SOP berdasarkan hasil telah direvisi meperhatikan masukan-masukan yang sesuai dengan diharapkan
evaluasi didapat dari kegiatan sebelumnya misi KKP Kelas dapat
(Nasionalisme) serta melakukannya
penerapan dan II Bandung memberikan
dengan sungguh-sungguh dan cermat
masukan dari (akuntabilitas) menyelesaikannya yaitu : penguatan
kegiatan dengan disiplin dan tepat waktu (anti terhadap nilai
sosialisasi korupsi) Melaksanakan dan organisasi KKP
Meningkatan Mutu Kelas II
Pelayanan Bandung yaitu :
Kesehatan
Terbatas di a) Pro rakyat
Wilayah Kerja b) Inklusif
Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
KKP Kelas II c) Responsif
Bandung d) Efektif
e) Bersih

b) Memberikan b) Lembar b) Mmberikan laporan finalisasi SOP ke Kegiatan ini Kegiatan ini
Laporan Finalisasi persetujuan atasa dan mentor dengan sopan dan sesuai dengan diharapkan
SOP ke atasan dan yang telah Bahasa yang santun (etika publik) misi KKP Kelas dapat
mentor ditandatangani
II Bandung memberikan
yaitu : penguatan
terhadap nilai
a) Melaksanakan organisasi KKP
dan Meningkatan Kelas II
Mutu Pelayanan Bandung yaitu :
Kesehatan Terbatas
di Wilayah Kerja
KKP Kelas II a) Pro rakyat
Bandung b) Inklusif
b) Menciptakan c) Responsif
Kemandirian d) Efektif
Masyarakat / e) Bersih
Pengguna Jasa di
Wilayah Kerja
KKP Kelas II
Bandung untuk
Hidup Sehat.
E. Matriks Rekapitulasi Rencana Aktualisasi
Berikut ini adalah matriks rekapitulasi rencana aktualisasi untuk mengetahui jumlah aktualisasi terkait nilai dasar ANEKA
pada setiap kegiatan yang dilakukan :

Tabel 3.5 Matriks Rekapitulasi Rencana Aktualisasi

Kegiatan
No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

1 Akuntabilitas 3 3 2 1

2 Nasionalisme 2 2 3 1

3 Etika Publik 2 1 2 1

4 Komitmen Mutu 3 1 1 1

5 Anti Korupsi 5 3 1 1

Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 9 15 10 5


BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Judul aktualisasi : Penyusunan draft SOP pemeriksaan laboratorium di KKP Kelas II Bandung
Waktu pelaksana : 28 September – 5 November 2021
Tempat pelaksana : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

Tabel 4.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

September Oktober November


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menyusun draft SOP pemeriksaan laboratorium

2 Uji coba draft SOP pemeriksaan laboratorium

3 Sosialisasi draft SOP melalui aplikasi ZOOM kepada


pegawai bagian terkait laboratorium

4 Finalisasi draft SOP laboratorium

Anda mungkin juga menyukai