LAPORAN AKTUALISASI
Telah disetujui
Coach , Mentor,
Mengetahui,
PLT Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung
LAPORAN AKTUALISASI
Penguji
___________________________
NIP. …………………………….
Mengetahui,
PLT Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yaitu di MTs Negeri 1 Bandung Barat.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar 2
Daftar Isi
Daftar Tabel 3
Daftar Gambar 4
Daftar Lampiran 6
7
BAB I PENDAHULUAN
8
A. Latar Belakang
B. Tujuan Aktualisasi
C. Manfaat Aktualisasi
D. Ruang Lingkup Aktualisasi
9
1. Lokus
11
2. Fokus
12
14
16
18
20
4
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
B. Pembahasan Hasil Aktualisasi
1. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Madrasah
2. Pendataan Nomor Handphone Peserta Didik 29
32
3. Instalasi Aplikasi WhatsApp
33
4. Melakukan Sosialisasi Media Kotak curhat
34
5. Inventalisir Pesan pada Kotak curhat
41
6. Tindak Lanjut Kotak curhat
7. Menulis Laporan Bimbingan dan Konseling
C. Hasil Penguatan Kompetensi Bidang 42
1. Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling
45
2. Kegiatan Penguat Kompentensi Bidang
45
BAB V PENUTUP
47
A. Simpulan
48
B. Rekomendasi
51
DAFTAR PUSTAKA
53
LAMPIRAN
55
64
65
71
71
80
81
82
83
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 29. Kegiatan Konsultasi dengan Wali Kelas 73
Gambar 30. Kegiatan Konsultasi dengan Wali Peserta Didik 73
Gambar 31. Kegiatan Konsultasi dengan Wali Peserta Didik dan Wali 74
Kelas
Gambar 32. Kegiatan Nonton Bareng G30/SPKI Seluruh kelas 7 74
Gambar 33. Kegiatan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 74
Gambar 34. Pembaharuan Kotak Curhat Konvensional 75
Gambar 35. Kegiatan Mengisi Lembar Evaluasi Layanan Konseling 75
Gambar 36. Kegiatan Simulasi Games 76
Gambar 37. Program Pembiasaan Pagi Mengaji dan Shalat Dhuha 76
Gambar 38. Kegiatan Pelaksanaan Layanan Kelas Besar 77
Gambar 39. Kegiatan Bimbingan Kelompok 77
Gambar 40. Kegiatan bimbingan Individu 78
Gambar 41. Kegiatan Mediasi Bersama Koordinator BK, Wali Kelas 79
dan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan
Gambar 42. Kegiatan Konsultasi dengan Wakil Kepala Madrasah 79
Bidang Humas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
8
Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Pasal 1 angka UU ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanji5an kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Merujuk Pasal
63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN; CPNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. direkrut
melalui CPNS, maka berlaku Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil serta
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017 tentang Kriteria
Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017.
Fungsi pokok dari ASN yang meliputi banyak hal, salah satunya
mengenai pelayan publik. Seperti pelayanan administrasi Negara, bidang
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup
pelayanan tersebut memiliki unit-unit pelaksana terpadu, mulai dari unit
terkecil hingga terbesar dalam lingkup nasional.
9
Layanan bimbingan dan konseling mempunyai peran yang sangat
penting dalam yaitu membantu setiap pribadi peserta didik agar
berkembang secara optimal. Dengan adanya guru BK dalam lembaga
sekolah, maka memungkinkan teratasinya suatu masalah termasuk
masalah peserta didik berkepribadian introver.
10
1. Mengoptimalkan layanan bimbingan konseling guna membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
secara mandiri.
2. Peserta didik mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling,
tdalam penyelesaian masalah yang dapat dilakukan dengan
kegiatan bimbingan belajar, konseling, mediasi ataupun
konsultasi.
3. Memfasilitasi dan membantu mengarahkan peserta didik dalam
menyelesaikan masalahnya secara efektif.
4. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang
mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi.
5. Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan aktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN, yang mencakup Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
6. Berpartipartisipasi mewujudkan Visi dan Misi MTs Negeri 1
Bandung Barat.
7. Memenuhi salah satu persyaratan untuk kelulusan kegiatan
pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan 1 di Balai Diklat
Keagamaan Bandung pada tahun 2019.
C. Manfaat Aktualisasi
11
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS yaitu:
a. Sebagai pedoman peserta pendidikan pelatihan dasar
CPNS untuk melaksankan aktualisasi di Mts Negeri 1
Bandung Barat.
b. Sebagai wujud tertib administrasi dalam melakukan
kegiatan aktulisasi
c. Menumbuhkan internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN.
d. Sebagai bentuk tanggung jawab peserta pendidikan
pelatihan dasar CPNS dalam merencanakan aktualisasi
di Mts Negeri 1 Bandung Barat.
2. Bagi Madrasah bermanfaat sebagai kerangka acuan dan
bentuk laporan kegiatan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS dalam mempercepat pencapaian visi-misi
satuan kerja.
D. Ruang lingkup
1. Lokus
12
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di MTs Negeri 1
Bandung Barat selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 9
September 2019 sampai dengan 9 Oktober 2019.
2. Fokus
Kegiatan aktualisasi ini merupakan implementasi dari nilai-
nilai dasar ASN yang di wujudkan dalam bentuk pemanfaatan
media layanan bimbingan konseling. Media layanan bimbingan
konseling berupa kotak curhat online merupakan upaya penulis
dalam meningkatkan komitmen mutu disatuan kerja.
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi adalah mengoptimalkan
layanan bimbingan konseling berupa Kotak curhat. Kotak curhat
yang dimaksud adalah sebuah layanan BK dimana ada sebuah
kotak curhat yang disajikan secara online melalui media sosial
berupa WhatsApp untuk menampung aspirasi, saran, kritik maupun
permasalahan. Sehingga peserta didik dapat menyampaikan
permasalahannya melalui Kotak curhat secara online. Kotak curhat
berfungsi untuk mendeteksi permasalahan peserta didik, termasuk
peserta didik yang memiliki kepribadian introver/tertutup.
Berdasarkan isu yang kembangkan, maka penulis membuat
rancangan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Madrasah
2. Pendataan nomor handphone peserta didik
3. Instalasi aplikasi WhatsApp
4. Melakukan sosialisasi media Kotak curhat
5. Inventalisir pesan pada Kotak curhat
6. Tindak lanjut Kotak curhat
7. Menulis laporan bimbingan dan konseling
BAB II
13
A. Profil MTs Negeri 1 Bandung Barat
1. Sejarah Singkat MTs Negeri 1 Bandung Barat
Adapun para kepala Madrasah yang telah menjabat dari sejak penegerian
sampai sekarang adalah:
1. Kepala MTs AIN tahun 1968 sd 1976 dijabat oleh: K.H.O ma’mun .
2. Kepala MTs AIN tahun 1976 sd 1978 dijabat oleh: C. Suparman.
3. Kepala MTs AIN tahun 1978 sd 1989 dijabat oleh : Lili Sudarya.
4. Kepala MTsN Rongga tahun 1989 sd 1996 dijabat oleh: Achmad
Sanusi,BA.
5. Kepala MTsN Rongga tahun 1996 sd 1998 dijabat oleh: Drs. Unang
Abidin, Sy.
6. Kepala MTsN Rongga tahun 1998 sd 2000 dijabat oleh: Drs. E
Gunawan.
7. Kepala MTsN Rongga tahun 2000 sd 2004 dijabat oleh: Drs.
Saepuddin.
8. Kepala MTsN Rongga tahun 2004 sd 2006 dijabat oleh: Drs. Dudi
Setiabudi.
14
9. Kepala MTsN Rongga tahun 2006 sd 2009 dijabat oleh: Drs. H
Ondo Rosyidin.
10. Kepala MTsN Rongga tahun 2009 sd 2012 dijabat oleh: Drs.H E
Choeruman.
11. Kepala MTsN Rongga tahun 2012 sampai 2016 oleh: Drs. H
Saepuddin, M.M.Pd
12. Pgs. Kepala MTs Negeri 1 Bandung Barat tahun 2016 sampai oleh
: Drs. Anuar Akil
13. Kepala MTs Negeri 1 Bandung Barat tahun 2017 sampai sekarang
oleh : H. Ali Mursid, S.Pd. M.M.Pd
15
10. Dan Tahun 2012 mendapat anggaran untuk pembangunan ruang
belajar sebanyak 3 lokal dari APBN.
16
KEPALA MTs NEGERI 1
BANDUNG BARAT
Drs. H.ALI MURSID S.Pd,
17
MTs Negeri 1 Bandung Barat berdasarkan Keputusan Menteri
Agama Nomor 38 Tahun 2005, termasuk kepada struktur organisasi
KOMITEMADRASAH
KOMITE MADRASAH M.M.Pd
Drs.UNANG
Drs. UNANGABIDIN
ABIDIN
O.JAELANI,
O. JAELANI,S.Pd
S.Pd
Drs. H. SOFYANLL
Drs. H. SOFYAN
ROCHAENI
ROCHAENI
GURU
PESERTA
DIDIK
MTs Negeri 1 Bandung Barat sebagai lembaga pendidikan
menengah yang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan
harapan peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat. MTs Negeri 1 Bandung Barat
juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa
depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan
global yang sangat cepat. Untuk itu MTs Negeri 1 Bandung Barat
ingin mewujudkan harapan tersebut melalui visinya yang mulia,
yaitu :
18
a. Terlaksananya pengamalan syariat Islam dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam segi akhlak keseharian, maupun
lingkungan sekolah yang Islami.
b. Banyaknya peserta didik yang masuk ke MTs Negeri 1 KBB
serta diterimanya lulusan di berbagai sekolah baik Negeri
maupun Swasta.
c. Meningkatkan pemahaman akan pentingnya pendidikan
madrasah bagi anakusia sekolah
d. Meningkatkan profesionalitas pegawai dan guru
e. Meningkatkan kompetensi peserta didik di bidang akademik
dan keterampilan
f. Peningkatan mutu akademik antara lain :
19
Fungsi dari guru Bimbingan dan Konseling dimuat dalam
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah (POP
BK) yang diterbitkan oleh Dirjend GTK Tahun 2016. Fungsi guru BK
adalah membantu dalam pemahaman diri dan lingkungan, pencegahan
terhadap hal yang menghambat perkembangan peserta didik,
pengembangan, dan advokasi. Dari beberapa fungsi tersebut akan
melahirkan suatu atau bahkan beberapa tugas yang harus dilakukan
oleh guru BK sebagai seorang konselor untuk perkembangan peserta
didik.
Terkait dengan tugas guru bimbingan dan konseling untuk
perkembangan peserta didik dilakukan pada beberapa bidang khusus,
antara lain :
20
bahkan mengembangkan diri, kemudian seorang konselor
membantu untuk mengarahkan langkah yang harus dilakukan agar
minat, bakat, dan potensi diri menjadi suatu karir terhadap mereka.
21
curhat itu dibuka, terdapat sampah dan uang didalamnya. Artinya
sebgaian peserta didik tidak memahami keberfungsian fasilitas Kotak
curhat.
Nama Kotak masalah sendiri menjadi ‘masalah’ bagi peserta didik,
karena terdengar terlalu negatif sehingga memicu peserta didik enggan
untuk mengungkapkan aspirasinya lewat kotak bermasalah karena
beranggapan bahwa peserta didik yang mengisi Kotak masalah adalah
orang yang bermasalah. Stigma keliru inilah yang menjadi alasan kuat
penggunaan istilah Kotak masalah sudah tidak relevan lagi. Maka penulis
mengganti istilah Kotak masalah dengan kotak curhat, agar lebih
terdengar bersahabat dengan peserta didik tanpa mengurangi
keberfungsiannya.
Fenomena penggunaan handphone pada peserta didik kian
meningkat, peserta didik menghabiskan waktu luangnya untuk bermain
gadget. Gadget biasa digunakan untuk bermain games, berkomunikasi,
berselancar didunia maya dan bermain sosial media. Berdasarkan
fenomena tersebut penulis memberi gagasan untuk memanfaatkan sosial
media seperti WhatsApp untuk menjadi wadah aspirasi peserta didik.
Pada pemaparan diatas telah teridentifikasi beberapa isu penting
yaitu diantaranya :
1. Stigma peserta didik dianggap nakal saat terlibat dengan guru BK
2. Peserta didik berprilaku maladaptif, berprilaku indisipliner &
memiliki motivasi belajar yang rendah
3. Peserta didik yang introver tidak mampu mengutarakan
permasalahannya secara langsung
4. Peserta didik merasa malu dan takut untuk menyampaikan
permasalahan
5. Pemanfaatan media Kotak curhat yang tidak optimal
22
C. Analisis Isu-isu Aktual di MTs Negeri 1 Bandung Barat
Kriteria Skors
No. Isu Aktual/ masalah
A P K L
Stigma peserta didik dianggap
1. 4 3 4 3 14
nakal saat terlibat dengan guru BK
Peserta didik berprilaku maladaptif,
2. berprilaku indisipliner & memiliki 3 3 4 4 14
motivasi belajar yang rendah
Peserta didik yang introver tidak
3. mampu mengutarakan 3 4 5 4 16
permasalahannya secara langsung
Peserta didik merasa malu dan
4. takut untuk menyampaikan 3 5 4 4 16
permasalahan
Pemanfaatan media Kotak curhat
5. 5 4 5 5 19
yang tidak optimal
Tabel 1: Analisis APKL
23
menggunakan teknik USG yang mana pengertian USG adalah
sebagai berikut:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2 : Bobot Penetapan Kriteria Kualitas isu USG
Penilaian Kriteria
Peringk
No U S G Jml
at
Masalah (1-5) (1-5) (1-5)
24
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas
dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang mendapatkan
prioritas tertinggi adalah isu final/isu (core issue) yang perlu diangkat
yaitu, “Pemanfaatan media Kotak curhat yang tidak optimal”.
Beberapa argumentasi terkait pemilihan isu final yang diangkat oleh
penulis diantaranya sebagai berikut:
25
6. Penyampaian permasalahanan melalui WhatsApp diharapkan lebih
terjaga nilai kerahasiaannya, dibanding dengan menulis masalah yang
dimasukan pada kotak curhat konvensional yang ada disekolah.
Berdasarkan isu yang diangkat sebagaimana di atas, maka gagasan
pemecahan isu adalah “Optimalisasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Melalui Pemanfaatan Sosial Media WhatsApp”.
26
termasuk masalah peserta didik berkepribadian introver. Seseorang yang
memiliki kepribadian introver memusatkan diri pada dunia dalam dan
privat dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung
menyendiri, pendiam atau tidak ramah. Biasanya kepribadian introver
sibuk dengan kehidupan mereka sendiri (Alwisol, 2009:45).
27
adanya Kotak curhat konseli dapat mengungkapkan masalah pertanyaan
yang dimilikinya tanpa harus bertatap muka dengan konselor .
(http://labkonselingumk.blogspot.com)
Dengan adanya Kotak curhat ini peserta didik yang merasa malu
atau takut mengemukakan masalah dan pertanyaan yang dimilikinya
secara langsung kepada guru bimbingan konseling. digunakan sebagai
alat untuk mengungkap permasalahan yang ada pada diri peserta didik
serta sebagai sarana pengumpul informasi atau data tentang
permasalahan dan pertanyaan dari konseli. Peserta didik yang merasa
malu untuk mengungkapkan permasalahan dan pertanyaan yang
dimilkinya secara langsung, kemudian berdasarkan data tersebut konselor
dapat mempertimbangkan materi layanan BK yang tepat untuk digunakan
sesuai dengan kebutuhan konseli (Sukardi: 120).
28
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
29
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup
yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Dengan demikian etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/
buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para
pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam
pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).
30
dan norma-norma luhur. Dengan pengertian ini menurut Azyumardi
Azra, etika tumpang tindih dengan moralitas dan/atau akhlak
dan/atau social decorum (kepantasan sosial) yaitu seperangkat
nilai dan norma yang mengatur perilaku manusia yang bisa diterima
masyarakat, bangsa dan negara secara keseluruhan. Dalam
konteks Indonesia, menurut Azyumardi Azra, nilai-nilai etika
sebenarnya tidak hanya terkandung dalam ajaran agama dan
ketentuan hukum, tetapi juga dalam social decorum berupa adat
istiadat dan nilai luhur sosial budaya termasuk nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam ajaran Pancasila.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar
untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai
alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis
lainnya yang dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain sebagai
pesaing. Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi,
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa
melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan/
masyarakat. Ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen
mutu, seperti: efektif, efisien, inovatif dan berorientasi pada mutu.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma- norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan
sebanyak sembilan nilai anti korupsi yaitu: jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil
31
B. Peran dan Kedudukan ASN
32
C. Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
33
D. Matriks Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
. Mata Pelatihan Kegiatan Nilai-nilai
Pencapaian Visi Organisasi
dan Misi
Lembaga
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Melakukan 1. Persetujuan - Akuntabilitas vertikal - Melakukan Menjalin
konsultasi konsultasi dengan Kepala Mengkomunikasikan konsultasi komunikasi
dengan Kepala Madrasah Madrasah rancangan kegiatan dengan yang efektif
Kepala 2. Menuliskan hal tentang sebagai bentuk Kepala guna
Madrasah apa saja yang rencana tanggungjawab pada Madrasah meningkatkan
menjadi saran dan aktualisasi tugas guna berkontribusi profesionalitas
masukan dari 2. Kartu mendapatkan positif dalam bekerja.
Kepala Madrasah Bimbingan kepercayaan dari terhadap visi Bekerja sesuai
3. Pengisian kartu Mentor pimpinan misi madrasah prosedur, salah
bimbingan mentor - Melaksanakan tentang satunya dengan
melakukan
dan tanggung jawab ASN Unggul dalam
konsultasi
ditandatangani dalam penyediaan mutu & dengan atasan.
oleh Kepala Pelayanan Publik menerapkan
Madrasah - Nasionalisme manajemen
Mengamalkan partisipasif
pancasila ke-4, yaitu untuk
menghormati atasan menampung
34
dilingkungan kerja kreatifitas
- Etika Publik warga
Mewujudkan nilai sopan madrasah.
santun
- Komitmen Mutu
Terselenggaranya
pelayanann bimbingan
konseling yang efektif
- Anti Korupsi
- Implementasi nilai-nilai
tanggungjawab,
transparansi informasi
dan nilai kejujuran.
35
2 Pendataan 1. Mempersiapkan 1. Draf format Akuntabilitas Pendataan Pendataan
nomor format isian untuk data nomor Melatih tanggungjawab nomor nomor
handphon data nomor handphone pada peserta didik handphone handphone
e peserta handphone peserta didik untuk melaksanakan peserta didik peserta didik
didik peserta didik 2. Data nomor tugas berkontribusi sebagai wujud
2. Memanggil handphone Etika Publik positif terhadap perilaku
perwakilan kelas peserta didik Mewujudkan nilai sopan visi misi professional
untuk memberikan kelas 8 santun madrasah dalam
format data nomor Anti Korupsi tentang Unggul mempersiapka
handphone Mengimplementasikan dalam mutu n layanan
peserta didik transparansi informasi bimbingan
3. Pengarahan pada konseling,
perwakilan kelas dimana segala
untuk administrasi
melaksanakan harus lengkap
pendataan nomor dan terdata.
handphone
peserta didik
3 Instalasi 1. Mendownload 1. Memperoleh - Akuntabilitas Instalasi aplikasi Sebuah
aplikasi Dual Space di Aplikasi - Menunjukan perilaku WhatsApp inovasi dalam
WhatsApp Handphone WhatsApp konsisten dan dapat berkontribusi menjalankan
2. Menginstal siap pakai diandalkan positif terhadap layanan
aplikasi WhatsApp - Komitmen Mutu visi misi bimbingan
3. Mendaftarkan Membuat inovasi demi madrasah konseling
nomor WhatsApp terciptanya layanan tentang guna
36
bimbingan konseling mempermuda
yang efektif dan efisien h peserta didik
mendapatkan
layanan
bimbingan
konseling
terpadu
4 Melakukan 1. Mempersiapkan 1. Draf materi - Akuntabilitas Melakukan Pewujudkan
sosialisasi materi yang akan Sosialisasi Mewujudkan sosialisasi nilai
Kotak disampaikan kotak curhat transparansi informasi media Kotak profesionalitas
curhat dikelas terkait online - Nasionalisme curhat yaitu bekerja
melalui sosialisasi Menerapkan ‘berkontribusi secara disiplin,
media 2. Melakukan musyawarah, positif terhadap kompeten, dan
WhatsApp sosialisasi disetiap 2. Dokumentasi memberikan informasi visi misi tepat waktu
kelas mengenai peserta didik tanpa diskriminatif dan madrasah dengan hasil
inovasi pelayanan memiliki amanah tentang terbaik
bimbingan nomor - Etika Publik Mengembangka
konseling WhatsApp Mewujudkan n bakat peserta
menggunakan untuk kotak tanggungjawab didik baik
Kotak curhat curhat secara
akademis
maupun non
akademis serta
mengupayakan
adanya kelas
37
akselensi
(percepatan
belajar).
5 Inventalisir 1. Membuat daftar 1. Daftar - Akuntabilitas Inventalisir Menanamkan
pesan inventalisir pesan inventalisir Mewujudkan pesan pada rasa integritas
pada pada kotak curhat pesan pada tanggungjawab untuk Kotak curhat terhadap
Kotak 2. Merekap isi pesan kotak curhat memnuntaskan berkontribusi peserta didik
curhat pada daftar aktualisasi positif terhadap dimana
inventalisir kotak - Etika Publik visi misi peserta didik
curhat Mengedepankan madrasah menyampaika
kenyamanan tentang n pesan
- Komitmen Mutu Menumbuhkan dengan jujur.
Pelayanan bimbingan semangat Dengan
konseling yang efektif keunggulan baik mengutamaka
dan efisien serta bagi peserta n
inovatif dalam didik maupun keselarasan
meningkatkan kinerja. seluruh warga antara hati,
sekolah. pikiran,
perkataan, dan
perbuatan.
38
melalui belakang peserta konseling layanan bimbingan konseling secara disiplin,
layanan didik 2. Catatan konseling individu kompeten, dan
bimbingan 3. Pelaksanaan khusus - Nasionalisme berkontribusi tepat waktu
konseling layanan diruang 3. Dokumentasi Mengamalkan positif terhadap dengan hasil
individu konseling kegiatan pancasila ke 2, dengan visi misi terbaik
4. Mempersiapkan mewujudkan proses madrasah
catatan khusus layanan bimbingan tentang Unggul
untuk konseling yang beradab dalam mutu,
mempermudah dan penuh kepedulian, santun dalam
pembuatan toleransi dan tanpa perilaku ikhsan
laporan bimbingan diskriminatif. dalam
konseling. - Etika Publik pelayanan
Menjaga kerahasiaan
data pribadi peserta
didik
- Komitmen Mutu
Pelayanan yang efisien
39
catatan khusus data pribadi peserta madrasah konsekuen
yang dipakai saat didik tentang
layanan bimbingan - Komitmen Mutu Menerapkan
konseling Memakai standar manajemen
berlangsung laporan berdasarkan partisipasif
3. Menulis laporan Panduan Operasional untuk
bimbingan dan Pelaksanaan menampung
konseling Bimbingan konseling kreatifitas warga
(POP BK) madrasah
- Anti Korupsi
Membuat laporan dengan
penuh tanggungjawab
dan jujur dalam pengisian
laporan
September Oktober
N
Kegiatan aktualisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
o 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Melakukan konsultasi
40
dengan Kepala
.
Madrasah
2 Pendataan nomor
. handphone peserta didik
3 Instalasi aplikasi
. WhatsApp
4 Melakukan sosialisasi
. Kotak curhat
5 Inventalisir pesan pada
. Kotak curhat
6 Tindak lanjut Kotak
. curhat
7
Menulis laporan
.
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
41
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi
No Hari/ Persentase
Kegiatan Tahap kegiatan
. tanggal Capaian
1 2 3 4 5
1 Melakukan - Melakukan konsultasi Senin, 9
konsultasi dengan Kepala Madrasah September
dengan - Menuliskan hal apa saja 2019
Kepala yang menjadi saran dan
Madrasah masukan dari Kepala 100%
Madrasah
- Pengisian kartu bimbingan
mentor dan ditandatangani
oleh Kepala Madrasah
2 Pendataan - Mempersiapkan format Selasa, 10 100%
nomor isian untuk data nomor September
handphon handphone peserta didik 2019
e peserta - Memanggil perwakilan
didik kelas untuk memberikan
format data nomor
handphone peserta didik
- Pengarahan pada
perwakilan kelas untuk
melaksanakan pendataan
42
nomor handphone peserta
didik
3 Instalasi - Mendownload Dual Space Senin, 9
aplikasi di Handphone September
WhatsApp - Menginstal aplikasi 2019
100%
WhatsApp
- Mendaftarkan nomor
WhatsApp
4 Melakukan - Mempersiapkan materi 9-18
sosialisasi yang akan disampaikan September
media dikelas terkait sosialisasi 2019
Kotak - Melakukan sosialisasi
curhat disetiap kelas mengenai 100%
inovasi pelayanan
bimbingan konseling
menggunakan Kotak
curhat
5 Inventalisir - Membuat daftar inventalisir 12-26
pesan pesan pada kotak curhat September
pada - Merekap isi pesan pada 2019
100%
Kotak daftar inventalisir kotak
curhat curhat
43
konseling - Mempersiapkan catatan
individu khusus untuk
mempermudah
pembuatan laporan
bimbingan konseling.
44
B. Pembahasan Hasil Aktualisasi
45
Gambar 2. Konsultasi dengan Kepala Madrasah (2)
Gambar 4.
Pencatatan saran
dan
masukan saat
konsultasi 1
46
Gambar 5. Pencatatan saran dan masukan saat konsultasi 2
2. Pendataan nomor handphone peserta didik
Pada tahap ini penulis mempersiapkan format isian untuk data nomor
handphone peserta didik. Kemudian memanggil perwakilan kelas untuk
memberikan pengarahan untuk melaksanakan pendataan nomor
handphone peserta didik. (Lampiran 2. Data nomor handphone)
47
Gambar 7. Pengarahan pendataan nomor handphone peseta didik oleh
perwakilan kelas 8
48
Gambar 8. Screenshot instalasi aplikasi dual space
49
Gambar 10. Screenshot instalasi aplikasi WhatsApp info profil
50
4. Melakukan sosialisasi media Kotak curhat
51
Gambar 12. Kegiatan Sosialisasi di kelas 8.3
52
Gam
bar 14. Kegiatan Sosialisasi di Kelas 8.5
53
mediasi dan lain sebagainya. Pemilihan tindak lanjut dari informasi yang
didapat dari pesan kotak curhat ditentukan sesuai dengan kebutuhan
konseli (peserta didik) dan jenis permasalahan konseli.
54
INVENTALISIR PESAN KOTAK CURHAT
55
6. Tindak lanjut Kotak Curhat
1) Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3)
menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2) Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
56
kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta
didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8)
mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3) Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a. Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan belajar
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya dan memiliki kesiapan menghadapi ujian
4) Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
57
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
a. Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
b. Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
c. Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatan karir
d. Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
e. Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
f. Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan
bekerja yang baik dan kesempatan karir
g. Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat
h. Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-
laki & perempuan.
58
Gambar 17. Kegiatan Layanan konseling Individual (1)
59
Gambar 19. Kegiatan Layanan Konseling Individu (3)
60
Gambar 22. Kegiatan Layanan Konseling Individu (6)
61
Kegiatan konseling individual merupakan layanan responsif yang
dilakukan sebagai tindak lanjut dari penggunaan Kotak Curhat online. Hal
ini sesuai dengan komponen program bimbingan dan konseling di MTsN 1
Bandung Barat yang meliputi :
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang
dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media
inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal
dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta
didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling
kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui
62
elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah
Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi
secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang
menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat
rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas,
jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial
ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
63
kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual
di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik
pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at
memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir
dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan
sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan
dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan
melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan
melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling,
serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor
atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya
sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat
dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap
muka dan daring.
64
7. Menulis laporan bimbingan dan konseling
65
Gambar 25. Kegiatan Menulis Laporan Konseling
1. Kompetensi Pedagogik
a. Menguasai teori dan praksis pendidikan.
Mendeskripsikan ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya, prinsip-
prinsip pendidikan dan proses pembelajaran, dan menguasai landasan
budaya dalam praksis pendidikan.
66
Melaksanakan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik
dan psikologis individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan; kaidah-kaidah kepribadian,
individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan; kaidah-kaidah
belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam
upaya pendidikan; kaidah-kaidah keberbakatan terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan; kaidah-
kaidah kesehatan mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan.
2. Kompetensi Kepribadian
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama
dan toleran terhadap pemeluk agama lain, berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur.
67
pada umumnya dan konseli pada khususnya, peduli terhadap
kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak
asasinya, toleran terhadap permasalahan konseli serta mampu
bersikap demokratis.
3. Kompetensi Sosial
a. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja.
Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru,
wali kelas, pimpinan sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah) di
tempat bekerja; mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak lain di tempat
bekerja; bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di dalam tempat
bekerja (seperti guru, orang tua, tenaga administrasi).
68
Etik profesi bimbingan dan konseling; aktif dalam organisasi profesi
bimbingan dan konseling untuk pengembangan diri dan profesi.
4. Kompetensi Profesional
a. Menguasai konsep dan praksis penilaian (assessment) untuk
memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli.
Mendeskripsikan hakikat asesmen untuk keperluan pelayanan
konseling, memilih teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan
pelayanan bimbingan dan konseling, menyusun dan mengembangkan
instrument penilaian untuk keperluan bimbingan dan konseling,
mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-
masalah peserta didik, memilih dan mengadministrasikan teknik
penilaian pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan
pribadi peserta didik, memilih dan mengadministrasikan instrumen
untuk mengungkapkan kondisi aktual peserta didik berkaitan dengan
lingkungan, mengakses data dokumentasi tentang peserta didik dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, menggunakan hasil penilaian
dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat,
menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik penilaian.
69
Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan
konseling,mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan konseling,
mengaplikasikan dasar‐dasar pelayanan bimbingan dan konseling,
mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai kondisi
dan tuntutan wilayah kerja, mengaplikasikan pendekatan/model/jenis
pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling,
mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan bimbingan dan
konseling.
70
pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program
bimbingan dan konseling.
71
2. Kegiatan Penguat Kompetensi Bidang
a. Kegiatan rapat pembinaan dari pengawas madrasah
72
pendidik diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menghidupkan
kembali kegiatan MGMP dimadrasah.
73
b. Kegiatan konsultasi bimbingan dan konseling
74
Gambar 29. Kegiatan konsultasi dengan wali kelas
75
Gambar 31. Kegiatan konsultasi dengan wali peserta didik dan wali kelas
76
77
Gambar 34. Kotak curhat konvensional yang ada disekolah, keadaan
sebelum pembaharuan dan setelah pembaharuan
78
Gambar 36. Kegiatan simulasi
games pen and paper di
layanan bimbingan klasikal
materi Teamwork
79
Gambar 37. Program pembiasaan pagi mengaji, shalat dhuha berjamaah
pada setiap hari jumat
80
Gambar 38. Kegiatan pelaksanaan layanan kelas besar
81
Gambar 40.
82
Gambar 41. Kegiatan mediasi bersama Koordinator BK, Wali Kelas dan
Wakabid Kesiswaan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
83
memegang teguh nilai-nilai ASN dan kedudukan ASN dalam NKRI
sebagai pedoman bagi penulis dalam bersikap di lingkungan kerja.
b. Dengan mengoptimalkan layanan bimbingan konseling melalui media
kotak curhat yang telah disosialisasikan dan telah diberikan kepada
peserta didik cukup efektif menyerap informasi mengenai masalah-
masalah yang dialami peserta didik.
c. Pemanfaatan media sosial WhatsApp sebagai media layanan bimbingan
konseling melalui kotak curhat online memudahkan peserta didik untuk
menyampaikan aspirasi, saran, kritik dan penyampaian masalah dengan
sangat rahasia tanpa ada batasan jarak dan waktu.
B. Rekomendasi
84
b. Bagi wali kelas agar dapat mensosialisasikan program kotak curhat
sebagai salah satu alat pendeteksi permasalahan dan aspirasi peserta
didik.
c. Bagi pihak manajemen madrasah kegiatan aktualisasi ini kedepannya
dapat dimanfaatkan sebagai upaya meningkatkan inovasi dalam
pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling disatuan
pendidikan.
d. Pengembangan berbasis teknologi secara luas untuk menjawab
tantangan global guna menjadikan madrasah informatif bagi civitas
akademika umumnya untuk seluruh masyarakat
e. Mengoptimalkan kembali kotak curhat konvensional yang ada
disekolah sesuai dengan fungsinya
DAFTAR PUSTAKA
85
http://labkonselingumk.blogspot.com/2012/09/mengenal-media-
bimbingandankonseling.html.
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
di Sekolah (POP BK) yang diterbitkan oleh Dirjend GTK Th. 2016
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendiknas No. 27 tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor
Program Layanan Bimbingan dan Konseling MTs Negeri 1 Bandung
Barat
Suryapranata, dkk. 2016. Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan Konseling. Jakarta; Kemendikbud
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. Modul Anti Korupsi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tjutju Yuniarsih, dkk. 2015. Modul Komitmen Mutu. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Undang-undang RI No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Wahyudi Kumorotomo, dkk. 2015. Modul Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Yudi Latief, dkk. 2015. Modul Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
86
87