DISUSUN OLEH:
NIP. 199005082019032020
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
COACH MENTOR
PENGUJI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 5
BAB I PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang 6
B. Tujuan dan Manfaat 8
C. Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA) 9
D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 10
E. Ruang Lingkup 12
BAB II PROFIL ORGANISASI 14
A. Deskripsi Organisasi 14
B. Visi dan Misi Organisasi 15
C. Stuktur Organisasi 16
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 17
A. Identifikasi Isu 17
B. Gagasan Pemecahan Isu 19
C. Rancangan Aktualisasi 21
D. Jadwal Rancangan Aktualisasi 28
BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI 29
A. Uraian Kegiatan
B. Jadwal Implementasi Aktualisasi dan Habituasi
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan
sumber daya manusia yang kompeten, sarana dan prasarana yang
memadai, agar pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang saling menunjang dan tidak
dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan faktor
penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM
di suatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi,
umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang
tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat dan berstatus gizi
baik.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara
individual mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang
seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian juga masalah gizi
pada berbagai keadaan sakit yang secara langsun ataupun tidak
langsung mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan
secara individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit
yang terkait dengan nutrition related disease pada semua kelompok
rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa dan usia lanjut,
semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua ini
memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan
status gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi untuk
mempercepat penyembuhan.
6
Resiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit,
terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi buruk
pada kesulitan menelan, penyakit saluran cerna disertai mual, muntah
dan diare, infeksi berat, usila tidak sadar dalam waktu lama,
kegagalan fungsi saluran cerna dan pasien yang mendapat
kemoterapi. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi
dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Disamping itu masalah
gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit
degeneratif, seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan
darah tinggi, penyakit kanker, memerlukan terapi gizi medis untuk
penyembuhan.
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap orang,
memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil pelayanan
yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan
membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti
pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat
biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah
mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk keluarganya.
Sehingga pelayanan gizi yang disesuaikam dengan keadaan pasien
berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi
pasien semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan gizi.
Terapi gizi menjadi salah satu faktor penunjang utama
penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak
melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan
perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata
lain, pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai
dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan
laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya
7
peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam
maupun di luar rumah sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi.
B. Tujuan
CPNS diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN sesuai
dengan tugas pokoknya pada kegiatan aktualisasi di lingkungan
kerja. Aktualisasi dalam bentuk nilai-nilai ANEKA ini memiliki tujuan:
1. Mengidentifikasi nilai-nilai dasar yang terkait ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi).
2. Menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di
tempat kerja sesuai tugas dan fungsinya.
3. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang
pelaksanaannya tidak didasarkan pada nilai ANEKA.
8
C. Nilai – Nilai Dasar PNS ( ANEKA )
9
Tanggungjawab
Integritas Tinggi
Cermat
Disiplin
Saling Menghormati
Taat pada aturan perundang- undangan
Sopan Santun
Menjaga rahasia
Dapat dipercaya
Hormat
4. KOMITMEN MUTU Efektifitas
Efisiensi
Inovatif
Cepat, tepat, ramah
Melayani dengan hati
Orientasi pada kepuasan pelanggan
Komitmen
Berorientasi Mutu
5. ANTI KORUPSI Jujur
Disiplin
Tanggungjawab
Kerja Keras
Sederhana
Mandiri
Adil
Berani
Peduli
10
b. Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka dibuatlah UU
ASN dengan konsep yang jelas. Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN
yang memiliki integritas profesional, melayani, dan sejahtera. Misi UU
ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain ; Independensi dan netralitas,
kompetensi, kinerja dan produktifitas kerja, integritas, kesejahteraan,
kualitas pelayanan public, dan pengawasan.
Berdasarkan UU ASN, pegawai ASN terdiri atas :Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas daripengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk itu, pegawai ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan
public, pelayan public, perekat dan pemersatu bangsa.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun
2009 adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu :
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
11
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Terdapat sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah
a. Partisipatif f. Efektif dan Efisien
b. Transparan g. Aksesibel
c. Responsif h. Akuntabel
d. Non Diskriminatif i. Berkeadilan
e. Mudah dan Murah
E. Ruang Lingkup
12
d. Pengesahan SOP pelayanan gizi di rawat inap dan formulir
skrining gizi lanjut
e. Sosialisasi SOP pelayanan gizi di rawat inap dan formulir
skrining gizi lanjut
f. Implementasi SOP pelayanan gizi di rawat inap dan formulir
skrining gizi lanjut
g. Evaluasi kepuasan Nutrisionis terhadap pelayanan gizi di rawat
inap.
13
BAB II
PROFIL ORGANISASI
A. Deskripsi Organisasi
14
Daerah Kota Tangerang berdiri di atas lahan seluas 14.000M² dengan
tinggi bangunan 8 lantai, merupakan Rumah Sakit Tipe C Non Kelas.
Fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi Gawat Darurat,Instalasi
Rawat Jalan dengan 4 bidang Spesialistik dasar dan 6 bidang
spesialistik tambahan lainnya, Instalasi Rawat Inap dengan 300 TT,
HCU, ICU, PICU, NICU, OK, VK, Hemodialisa, Radiologi,
Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang Jenazah,
Workshop, Dapur, Laundry, CSSD, IPAL, Ruang Administrasi Rumah
Sakit, Ruang Medical Record dan Ruang Keamanan. Dan pada tahun
2014 berdasarkan SK Walikota No 445/Kep.87-RSUD/2014,RSUD
Kota Tangerang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) status BLUD penuh.
15
C. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Hj. HENNY HERLINA HASYIM, MKM DEWAN PENGAWAS
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Beberapa Isu yang muncul di RSUD Kota Tangerang, khususnya
Instalasi Gizi yaitu:
1. Belum optimalnya perencanaan diet sesuai penyakit
2. Belum optimalnya pencapaian indikator mutu gizi
3. Belum optimalnya pengukuran status gizi
4. Belum optimalnya permintaan konsultasi gizi dengan sumber
daya manusia yang ada
5. Belum optimalnya pelayanan gizi di rawat inap
17
Kriteria APKL :
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi permasalahan
yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya segera.
Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak.
Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan pemecahan masalahnya.
ANALISIS S ANALISIS S
J R
USG K APKL K
M A
O O
L N
R R
NO ISU S K
A
U S G A P K L K I
U P
O N
S K
R G
G L
Belum optimalnya
1 perencanaan diet 4 3 2 9 2 3 3 4 12 21 3
sesuai penyakit
Belum optimalnya
2 pencapaian indikator 3 4 3 10 3 4 4 3 14 24 2
mutu gizi
Belum optimalnya
3 2 2 2 6 4 3 2 2 11 17 5
pengukuran status gizi
18
Belum optimalnya
permintaan konsultasi
4 gizi dengan sumber 3 3 2 8 2 4 2 3 11 19 4
inap
Keterangan :
U : Urgency skor 5 : sangat USG / APKL
S : Seriousness skor 4 : USG / APKL
G : Growth skor 3 : Cukup USG / APKL
skor 2 : kurang USG / APKL
A : Aktual skor 1 : tidak USG / APKL
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Kelayakan
Setelah melakukan analisis isu Belum optimalnya pelayanan gizi di
rawat inap yang akan dicarikan solusi permasalahannya.
19
yang berkompeten dalam hal ini adalah Nutrisionis.
2. Skrining gizi lanjutan dilakukan 1 x 24 jam karena untuk order
diet pasien.
3. Keterlambatan penilaian status gizi pasien dan kebutuhan gizi
pasien.
Setelah memahami faktor yang menyebabkan isu Belum optimalnya
pelayanan gizi di rawat inap diperoleh gagasan yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan isu tersebut, yaitu dengan
mengadakan Optimalisasi Pelayanan Gizi di Rawat Inap yang Lebih
Aplikatif kepada petugas pelaksana gizi / Nutrisionis Ahli Pertama.
20
C. RANCANGAN AKTUALISASI
21
Tabel 3.2 Tabel Rancangan Aktualisasi
22
A. Pencarian Terkumpulnya Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
Bahan untuk bahan SOP Tanggung jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
merevisi SOP sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Pelayanan Gizi Nasionalisme : prima sehingga RSUD Kota Tangerang
di rawat inap Musyawarah Mufakat. mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
B. Pemilahan Komitmen Mutu : Nilai Visi RSUD Kota Kebersamaan,
Efektifitas dan Efisiensi. Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
Pengumpulan bahan untuk
RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
Bahan SOP merevisi SOP
Pelayanan Gizi berdaya saing dan melayani dengan CINTA
2 Pelayanan
berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif, Nyaman,
Gizi di rawat di rawat inap
mendukung misi dari Tepat dan Akurat).
inap C. Pengolahan RSUD kota Tangerang
Bahan untuk yaitu menyelenggarakan
merevisi SOP upaya pelayanan
Pelayanan Gizi kesehatan yang bermutu,
di rawat inap terjangkau dan
terpercaya.
A. Pembuatan Usulan Draft Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
Pembuatan
Alur Proses SOP dan Tanggung Jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
Draft SOP
Pelayanan Gizi Formulir Sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Pelayanan
di rawat inap Skrining Gizi Nasionalisme : prima sehingga RSUD Kota Tangerang
Gizi di rawat
3 Lanjut Musyawarah Mufakat. mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
inap dan B. Merevisi Komitmen Mutu : Nilai Visi RSUD Kota Kebersamaan,
Formulir SOP Efektifitas dan Efisiensi Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
Skrining Gizi Pelayanan Gizi Whole of Goverment : RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
Lanjut di rawat inap kolaborasi, integrasi berdaya saing dan melayani dengan CINTA
23
C. Penyusunan berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif, Nyaman,
Formulir mendukung misi dari Tepat dan Akurat)
Skrining Gizi RSUD kota Tangerang
Lanjut di rawat yaitu menyelenggarakan
inap upaya pelayanan
kesehatan yang bermutu,
terjangkau dan
terpercaya.
A. Rapat SOP Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
koordinasi Pelayanan Tanggung Jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
dengan Gizi di rawat sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Nutrisionis di inap dan Etika Publik : Saling prima sehingga RSUD Kota Tangerang
Instalasi Gizi Formulir Menghormati, Sopan mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
B. Presentasi Skrining Gizi santun. Visi RSUD Kota Kebersamaan,
Draft SOP lanjut Komitmen Mutu : Nilai Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
Pelayanan gizi Efektifitas dan Efisiensi. RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
Pengesahan di rawat inap berdaya saing dan melayani dengan CINTA
SOP dan Formulir berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif, Nyaman,
Pelayanan Skrining Gizi mendukung misi dari Tepat dan Akurat)
gizi di rawat Lanjut di rawat RSUD kota Tangerang
4
inap dan inap yaitu menyelenggarakan
Formulir C. Revisi Draft upaya pelayanan
Skrining Gizi hasil revisi kesehatan yang bermutu,
Lanjut SOP terjangkau dan
Pelayanan Gizi terpercaya.
di rawat inap
dan
Pembuatan
Formulir
Skrining gizi
lanjut di rawat
inap
24
D. Pengajuan
ke Pimpinan di
Instalasi Gizi
A. Menyiapkan Materi Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
Waktu, Sosialisasi, Tanggung Jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
Tempat, dan Undangan, Sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Undangan Daftar Hadir, Nasionalisasi : Non- prima sehingga RSUD Kota Tangerang
Sosialisasi Dokumentasi Diskriminatif mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
SOP dan Foto, Video, Etika Publik : Saling Visi RSUD Kota Kebersamaan,
Formulir Notulensi. Menghormati, Sopan Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
Skrining Gizi santun RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
lanjut Komitmen Mutu : Nilai berdaya saing dan melayani dengan CINTA
Sosialisasi B. Menjelaskan Efektifitas dan Efisiensi berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif, Nyaman,
SOP SOP mendukung misi dari Tepat dan Akurat)
Pelayanan Pelayanan Gizi RSUD kota Tangerang
Gizi di rawat di rawat inap yaitu menyelenggarakan
5
inap dan dan Formulir upaya pelayanan
Formulir skrining gizi kesehatan yang bermutu,
Skrining Gizi lanjut terjangkau dan
lanjut C. terpercaya.
Mengevaluasi
tentang hasil
sosialisasi
SOP
Pelayanan Gizi
di rawat inap
dan Formulir
skrining gizi
lanjut.
25
A. Terisinya Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
Pelaksanaan Formulir Tanggung Jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
SOP Skrining gizi sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Pelayanan Gizi lanjut Nasionalisme : Non- prima sehingga RSUD Kota Tangerang
di rawat inap Diskriminatif. mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
dan Formulir Etika Publik : Saling Visi RSUD Kota Kebersamaan,
Skrining gizi Menghormati, Sopan Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
lanjut santun. RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
B. Pengisian Komitmen Mutu : Nilai berdaya saing dan melayani dengan CINTA
Formulir Efektifitas dan Efisiensi. berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif, Nyaman,
Skrining Gizi Anti Korupsi : mendukung misi dari Tepat dan Akurat)
Implementasi
lanjut Memberikan data yang RSUD kota Tangerang
SOP
valid, Jujur. yaitu menyelenggarakan
Pelayanan
upaya pelayanan
Gizi di rawat
6 kesehatan yang bermutu,
inap dan
terjangkau dan
Formulir
terpercaya.
Skrining Gizi
Lanjut
26
A. Membuat Form Survey Akuntabilitas : Teliti, Ahli gizi sebagai SDM Mendukung Pelayanan
Form dan Gravik Tanggung Jawab, Kerja yang kompeten dalam RSUD Kota Tangerang
Kepuasan evaluasi sama. pelayanan gizi yang dengan nilai-nilai dasar
Nutrisionis kepuasan Nasionalisme : Non- prima sehingga RSUD Kota Tangerang
terhadap nutrisionis Diskriminatif. mendukung terwujudnya dengan 5K (Komitmen,
Pelayanan Gizi terhadap Etika Publik : Saling Visi RSUD Kota Kebersamaan,
di rawat inap pelayanan Menghormati, Sopan Tangerang yaitu menjadi Keterbukaan, Kejujuran,
B. Menyebar gizi di rawat santun. RS Rujukan yang Keadilan) serta motto
dan inap Komitmen Mutu : Nilai berdaya saing dan melayani dengan CINTA
Evaluasi
mengumpulkan Efektifitas dan Efisiensi. berakhlakul karimah serta (Cepat, Inovatif,
kepuasan
Form Anti Korupsi : mendukung misi dari Nyaman, Tepat dan
Nutrisionis
Kepuasan Memberikan data yang RSUD kota Tangerang Akurat)
7 terhadap
Nutrisionis valid, Jujur. yaitu menyelenggarakan
Pelayanan
terhadap upaya pelayanan
Gizi di rawat
Pelayanan Gizi kesehatan yang bermutu,
inap.
di rawat inap terjangkau dan
C. terpercaya.
Menganalisa
Survey
Kepuasan
Nutrisionis
terhadap
Pelayanan Gizi
di rawat inap
27
D. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Jadwal aktualisasi dan habituasi dilakukan sesuai jadwal pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Jadwal Aktualisasi dan habituasi
AGUSTUS
No KEGIATAN Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31
Persiapan awal menganalisis dan Rencana
1 mempelajari tentang SOP
pelayanan gizi di rawat inap Realisasi
28
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. URAIAN KEGIATAN
1.
29
30
2) JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI DAN HABITUASI
Jadwal aktualisasi dan habituasi dilakukan sesuai jadwal pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Jadwal Aktualisasi dan habituasi
AGUSTUS
No KEGIATAN Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31
Persiapan awal menganalisis dan Rencana
1 mempelajari tentang SOP
pelayanan gizi di rawat inap Realisasi
31
BAB V
PENUTUP
A.
32