OLEH:
RICKY ZULHAM
NIM. 1906156433
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
ii
PENGARUH SAYATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT
KELAPA (Cocos nucifera L.)
RICKY ZULHAM
NIM. 1906156433
Melakukan
Praktikan
RICKY ZULHAM
NIM. 1906156433
Mengetaui
Asisten
praktikum
ISTYA
BUDIYANTO
1806124741
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT karena karunia, rahmat dan
(Cocos nucifera L.)”. Laporan ini diajukan sebagai syarat mengikuti ujian akhir
praktikum.
Penulisan Laporan Akhir ini juga tidak luput dari bantuan, bimbingan dan
dukungan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
Semua pihak yang terlibat dan telah membantu dalam penyelesaian Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Akhir ini tidak lepas dari
kesulitan, hambatan dan tantangan yang menjadikan Laporan Akhir ini tidak
lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Maulana Ishak
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ 5
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Tanaman Kelapa............................................................................................3
2.2 Peranan Sayatan pada Pembibitan kelapa......................................................7
III. METODOLOGI................................................................................................. 9
3.1 Tempat dan Waktu......................................................................................... 9
3.2 Alat dan Bahan............................................................................................... 9
3.3 Metode Penelitian..........................................................................................9
3.4 Pelaksanaan Penelitian.................................................................................10
3.5 Pengamatan pembibitan kelapa....................................................................10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................11
4.1 Umur Muncul Tunas....................................................................................11
4.2 Tinggi Tunas................................................................................................ 11
4.3 Diameter Batang.......................................................................................... 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................14
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 14
5.2 Saran............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
LAMPIRAN........................................................................................................... 17
5
DAFTAR TABEL
6
I. PENDAHULUAN
disepanjang pesisir pantai khususnya, dan dataran tinggi serta lereng gunung pada
umumnya. Buah kelapa yang menjadi bahan baku minyak disebut kopra. Dimana
yaitu senyawa antara gliserin dengan asam lemak. Kandungan asam lemak dari
minyak kelapa adalah asam lemak jenuh yang diperkirakan 91 % terdiri dari
Caproic, Caprylic, Capric, Lauric, Myristic, Palmatic, Stearic, dan Arachidic, dan
asam lemak tak jenuh sekitar 9 % yang terdiri dari Oleic dan Linoleic. (Warisno,
2003)
Kandungan asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam minyak kelapa
1
begitu pula antioksidan dari tumbuhan thyme, oregano, pala, bunga pala dan
emulsi minyak dalam air dibanding kunyit, bunga pala, rosemary, pala, jahe,
dan bibit dipelihara sampai siap tanam atau menjadi bibit siap salur. Pelaksanaan
berlangsung 9-10 bulan, kelapa hibrida 10-11 bulan, dan kelapa dalam 11-12
bulan.
Pada buah kelapa dibuat sayatan pada bagian dekat tangkai buah yaitu
pada tonjolan yang berhadapan dengan sisi buah terlebar. Sayatan tersebut
pertumbuhan plumula. Untuk itu pada praktikum kali ini kita akan meberikan
perlakuan penyayatan pada bibit kelapa dengan ukuran sayatan yang berbeda-
beda.
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh sayatan pada
kelapa dengan varian 0 cm, 3 cm, 5 cm, dan 7 cm, dan mengetahui perlakuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
karena dari akar sampai ke daun kelapa bermanfaat, demikian juga dengan
buahnya. Buah adalah bagian utama dari tanaman kelapa yang berperan sebagai
bahan baku industri. Buah kelapa terdiri dari beberapa komponen yaitu sabut
kelapa, tempurung kelapa, daging buah kelapa dan air kelapa. Daging buah
adalah komponen utama yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai
ekonomi tinggi. Sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai hasil samping (by
product) dari buah kelapa juga dapat diolah menjadi berbagai produk yang nilai
ekonominya tidak kalah dengan daging buah (Lay dan Pasang, 2003; Maurits,
manfaat bagi kehidupan manusia. Beragam manfaat tersebut diperoleh dari kayu,
daun, daging buah, air kelapa, sabut, dan tempurung (Muhammad dan Joko,
2012).
batang yang lurus dan umumnya tidak bercabang. Tanaman kelapa merupakan
3
tanaman monokotil dengan bentuk akar serabut dan daun yang menyirip.
Sedangkan bunga tanaman ini terletak diantara ketiak daunnya yang disebut
dihasilkan dari penyerbukan silang dan sudah sejak lama diusahakan oleh
manusia. Secara umum, kelapa dibagi menjadi tiga golongan yaitu kelapa dalam
(tall variety), kelapa genjah (dwarf variety), dan kelapa hibrida yang merupakan
Kelapa genjah disebut kelapa kerdil, kelapa puyuh atau kelapa babi.
Kelapa ini mulai berbuah pada umur 3-4 tahun. Buahnya kecil-kecil, berat
rataannya 1 kg dan daging buahnya 400 gram. Sebutir kelapa menghasilkan 150
kopra. Batang kelapa ini berukuran kecil dan pangkal batangnya tidak besar.
berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja, kelapa puyuh,
kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya dibagi 6 yaitu
: kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor dan
a. Akar
Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000 – 4000
helai tergantung pada kesuburan tanah, iklim dan kesehatan tanaman. Bagian
dasar dari batang kelapa bentuknya membesar, kemudian dibagian dalam tanah
4
menciut lagi sehingga merupakan kerucut terbalik. Bagian ini disebut “bole” atau
“root bulb”. Dari bulb ini keluar akar primer yang berbentuk bulat dan
memanjang.
dalam tanah sampai 3-5 meter, tetapi tidak mampu menembus lapisan yang keras.
Akar mula-mula berwarna putih kemudian merah coklat bila sudah tua. Akar
Dari akar primer keluar akar sekunder dan selanjutnya muncul lagi akar
tersier yang fungsinya benar-benar untuk menghisap unsur hara dan air.
yang disebut akar adventif, yang bila masuk ke dalam tanah berfungsi sebagai
akar biasa. Akar-akar adventif ini kadang-kadang tumbuh keluar dari bagian
b. Batang
Umumnya batang pohon kelapa tumbuh lurus ke atas, kecuali pada pohon
yang berukuran besar dan lebar. Pada tingkat pertumbuhan tertentu, dari ketiak-
berwarna kelabu, licin dan tinggi batang dapat mencapai 20 meter hingga dengan
garis tengah 20 cm hingga 30 cm, tergantung varietas, iklim, tanah, dan jarak
tanam.
5
c. Daun
Daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun (rachis). Pada
pelepah terdapat helai daun atau leaflets yang di tengahnya berlidi (midrib).
Panjang helai daun berbeda-beda, tergantung pada posisinya. Helai daun yang
terdapat di tengah sumbu daun berukuran lebih panjang dibanding yang tumbuh
kekiri atau kekanan tergantung posisi dari tandan buah terhadap pelepah daun.
Bila tandan buah berada di sebelah kanan pelepah daun, maka arah spiral kekiri
dan sebaliknya. Dari daun yang satu ke daun berikutnya membentuk sudut 140o
atau 2/5 lingkaran yang berarti setiap lima daun membentuk dua lingkaran dan
setiap enam daun berurutan akan berada pada satu garis lurus.
d. Bunga
kelapa Genjah kira-kira setelah 3-4 tahun. Kelapa Dalam 4-8 tahun dan kelapa
Hibrida berkisar 4 tahun. Dari ketiak daun tumbuh manggar (mayang) yang masih
Kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada pangkal cabang tumbuh bunga
betina, kemudian menyusul bunga jantan pada bagian atasnya. Bunga betina
bertangkai (duduk). Tiap satu cabang tumbuh satu sampai dua buah bunga betina
sedang bunga jantan berjumlah cukup banyak, yaitu sekitar 150 sampai 200 buah.
6
e. Buah
Buah kelapa tersusun atas: Kulit luar (Epicarp), Sabut (Husk), Tempurung
(Shell), Daging Buah (Albumen), Air kelapa. Buah mencapai ukuran maksimal
sesudah berumur 9 – 10 bulan dengan berat 3-4 kg berisi cairan 0,3-0,4 liter. Pada
umur 12-14 bulan buah telah cukup masak, tetapi beratnya turun menjadi 1,5 –
2,5 kg dan pada umur ini buah siap untuk dipanen atau gugur bila dibiarkan terus.
luas sabut dan tempurung. Tahap ini berlangsung empat sampai lima bulan.
Pembibitan pada kelapa dibagi menjadi kedalam dua tahap, yaitu terdapat
tahap pre-nursery (PN) serta main nursery (MN). Pre-nursery dilakukan dengan
dipelihara sampai siap tanam atau menjadi bibit siap salur. Pada tahap pre-nursery
Sebelum benih disemaikan, terlebih dahulu harus disayat. Bagian pada benih
7
kelapa yang disayat ialah pada benihkelapa pada bagian dekat tangkai buah yaitu
penyatan pada bibit kelapa, lebih tepatnya pada sabut kelapa. Perlakuan ini
lama dalam perjalanan sejak panen (2 bulan), karena mata tunas bisa ikut tersayat.
Teknik sayatan dapat dibantu dengan menarik keatas sebagian sabut yang disayat.
8
III. METODOLOGI
halaman kos, yang bertempat di Kecamatan Kerinci kanan, Kabupaten siak serta
kelapa ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan, dimulai tanggal 2 Oktober
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cangkul, parang, polybag,
tali raffia, naungan(Paranet 70%) , kayu sebagai pancang(2 dengan panjang 120
cm dan 2 lagi dengan panjang 100 cm), dan pisau sebagai alat sayat. Sedangkan
bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tanah dan benih kelapa. Dalam
praktikum ini jenis kelapa yang digunakan ialah varietas kelapa genjah.
Sedangkan dalam proses perawatan dan pemeliharaan, bahan dan alat yang
metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari 4 perlakuan
9
S2 : sayatan lima (5) cm
Buat sebuah petakan diatas tanah se luas 1x1 m , dan pancang tiap
sisinya dengan kayu dengan panjang 120 cm menghadap timur dan 100
cm menghadap barat
Disayat kulit buah dengan ukuran lebar 5cm dan 2cm kedalaman.
Disusun secara teratur dengan jarak antar buah dalam barisan 5 -10cm
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Pada pengamatan panjang tunas hari ke 42 , alat yang digunakan adalah
penggaris dengan cara mengkur dari pangkal tunas ke ujung tunas, dan didapatkan
hasil, yaitu pada perlakuan tanpa sayatan didapatkan tinggi tunas 13 cm, pada
Setiap tanaman yang ditanam tidak akan terlepas dari masalah Organisme
sehingga hasilnya tidak akan maksimal. Pengolahan lahan juga dapat berfungsi
untuk mencegah timbulnya OPT (Sutanto, 2012). Pada tiap harinya perawatan
yaitu penyiraman, penyiangan, dan pembubunan. Kegiatan ini juga berlaku untuk
serangan OPT pada minggu ini yang menyebabkan tunas sayatan 5 cm jadi
12
4.3 Diameter Batang
penggaris dan tali dengan cara melilitkan tali ke pangkal tunas kelapa dan
mengukur panjang tali yang bisa melilit tunas kelapa tersebut, dan didapatkan
hasil, yaitu pada perlakuan tanpa sayatan didapatkan diameter 3,5 cm, pada
Hal ini bisa disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan. Menurut
oleh faktor genetik yakni adanya kandungan hormon auksin yang dapat
diameter batang.
13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
setelah penanaman. pemeliharaan pada bibit tanaman kelapa yang sudah ditanam.
Dilihat bahwa faktor iklim dan intensitas cahaya sangat berpengaruh dlam
5.2 Saran
sehingga gulma tidak tumbuh dan menghambat pertumbuhan dari bakal bibit
14
DAFTAR PUSTAKA
Djoehana Setyamidjaja 2006. Seri Budidaya Kelapa Sawit, Teknik Budi Daya,
Fauzi, Yustina, Iman, Rudi. 2007. Kelapa sawit Budi Daya Pemanfaatan Hasil &
Swadaya. Jakarta.
Khairina, Evi. 1996. Budidaya Dan Pengolahan Hasil Kelapa Sawit. Di PT.
Muhammad, M. A. N. and Joko M., (2012), VCO Production from Fresh Old
Nakatani, N. 1992. Natural Antioxidants From Spices. Dalam M.T. Huang; C.T.
Ho; C.Y. Lee, editor. Phenolic Compounds in Food and Their Effects on
15
Setyamidjaja, Djoehana. 1986. Bertanam Kelapa Hibrida. Yogyakarta. Kanisius.
hal 15 -16.
16
LAMPIRAN
17
18