Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pengaruh Posisi Bahan Stek dan Macam Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Miana (Coleus scutellarioides)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Aprilia Hartanti, SP.,MP. pada Rancangan Percobaan . Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pengaruh Posisi
Bahan Stek dan Macam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Miana
(Coleus scutellarioides)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aprilia Hartanti,
SP.,MP .selaku Dosen Mata Kuliah Rancangan Percobaan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Probolinggo, 1 Juli 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ..............................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................3
Bab II Tinjauan Pustaka ..............................................................................3
2.1 Klasifikasi ..........................................................................................4
2.2 Morfologi .............................................................................................5
2.3 Kandungan ...........................................................................................5
2.4 Kandungan Fitokimia ...........................................................................7
2.5 Perbanyakan Tanamn ...........................................................................8
2.6 Media Tanam .......................................................................................10
2.7 Penelitian Sebelumnya .........................................................................12
Bab III Metode Praktikum
3.1 Tempat dan Waktu Praktikum ...........................................................15
3.2 Alat dan Bahan .....................................................................................15
3.3 Cara Kerja ............................................................................................15
3.4 Metode Penelitian ................................................................................17
3.5 Pelaksanaan Penelitian .........................................................................18
3.6 Parameter Pengamatan .........................................................................19
3.7 Jadwal Penelitian..................................................................................19
Bab IV Hasil dan pembahasan
A. Hasil Pengamatan ...............................................................................20
B. Pembahasan ........................................................................................20
Bab V Kesimpulan ........................................................................................25
ii
Daftar Pustaka ..............................................................................................26
Lampiran – lampiran ....................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Tanaman miana sering disebut sebagai tanaman iler atau jawer kotok.
Tanaman miana saat ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias di taman-taman kota.
Daun tanaman ini sangat beragam dan atraktif. Selain memiliki warna yang
beragam dan atraktif, daun tanaman miana berkhasiat sebagai obat beberapa
penyakit dan bermanfaat untuk kesehatan. Tanaman miana termasuk dalam famili
Lamiaceae (DPKP Malangkota, 2017). Tanaman miana telah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia antara lain sebagai bahan obat (Bawoleh
et al., 2017), pelengkap ritual (Suswita et al., 2013) dan tanaman hias (Haryati et
al., 2015). Daun miana memiliki berbagai macam khasiat sebagai obat hepatitis,
menurunkan demam, batuk, influenza, penetralisir racun, antiseptik dan lain-lain.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bagian daun. Daun Miana ini
mengandung minyak atsiri, antara lain karvakrol yang bersifat antibakteri, eugenol
bersifat menghilangkan nyeri, etil salisilat menghambat iritasi (Pakadang, 2015).
Perbanyakan Tanaman miana dapat dilakukan dengan cara generatif
maupun vegetatif. Upaya perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu stek, cangkok, dan okulasi. Bahan tanam yang digunakan
dalam perbanyakan stek dapat menggunakan di antaranya cabang, pucuk, akar,
dan daun (Hartman et al., 2002). Perbanyakan tanaman miana menjadi upaya yang
perlu dilakukan dalam usaha pembudidayaan. Stek pucuk merupakan cara
perbanyakan tanaman yang relatif mudah dilakukan. Pembibitan dengan cara ini
merupakan salah satu cara cepat dalam memenuhi kebutuhan bahan tanaman skala
besar. Namun dalam proses produksi diperlukan media tanam dan juga zat
pengatur tumbuh yang tepat untuk memperoleh kualitas bibit yang baik. Zat
Pengatur Tumbuh adalah senyawa organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit
(l mM) dapat merangsang, menghambat dan mempengaruhi pola pertumbuhan
dan perkembangan tanaman (Wattimena, 2000).
1
2
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Adakah Pengaruh Posisi Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Miana (Coleus scutellarioides).
2. Adakah Pengaruh Macam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Miana (Coleus scutellarioides).
3. Adakah Pengaruh Posisi Bahan Stek dan Macam Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Miana (Coleus scutellarioides).
B. Tujuan Penelitian
Pada penelitian yang akan dilaksanakan dengan judul “Pengaruh Posisi Bahan
Stek dan Macam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Miana
(Coleus scutellarioides)” yaitu untuk mengetahui :
3
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan dan mengembangkan pengetahuan tentang Pengaruh Posisi
Bahan Stek dan Macam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Miana (Coleus scutellarioides).
2. Menjadi tambahan serta sebagai acuan dan landasan dalam penelitian –
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Ordo : Lamiales
Familia : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus atropurpureus
2.2 Morfologi
2.2.1 Akar Miana
Akar miana berupa akar tunggang, yang ditandai dengan adanya 1
batang akar yang membesar
2.2.2 Batang Miana
1. Tanaman miana termasuk tanaman terna, dimana batangnya
lunak dan mudah dipatahkan
2. Struktur batangnya tegak atau berbaring pada pangkalnya
3. Tumbuh tinggi hingga mencapai 1,5 m
2.2.3 Daun Miana
1. Daun miana termasuk daun tunggal, berbentuk hati, pangkal
membulat atau melekuk menyerupai bentuk jantung
2. Tiap tepi daunnya memiliki lekuk-lekuk tipis yang
bersambungan dan panjang tangkainya berukuran 3-4 cm
dengan warna yang beraneka ragam
3. Tipe ujung daunnya meruncing dan tulang daunnya menyirip
2.2.4 Bunga Miana
1. Bunga miana berbentuk seperti untaian bunga bersusun, dan
berwarna merah dan ungu
2. Aromanya khas dan rasanya agak pahit
harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media
tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup
udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Media tanam yang baik harus
memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
1) Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga
sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur
sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi
masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak
roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa
namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu
padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
2) Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga
mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi
(kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa
mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang
kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar
materialnya. Media tersebut tersebut bisa ditembus air, sehingga air tidak
tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga
tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai
cadangan dan mempertahankan kelembaban.
3) Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur
hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa
disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat
dalam media tanam.
4) Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama
dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam
dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman.
Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang
11
bambu memberikan
hasil terbaik terhadap
peubah tinggi tanaman,
jumlah daun, bobot
basah dan kering akar,
daun dan batang.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Siapkan 135 gelas aqua terlebih dahulu yg sudah dicuci sampai besih
2. Setelah itu siapkan batang tanaman miana yang akan di stek
3. Pisahkan batang miana yang terdiri dari ujung, tengah, dan pangkal di
tempat yang berbeda
15
16
U1 U2 U3
P1 M1 P2 M1 P1 M2
P1 M2 P3 M2 P3 M1
P1 M3 P3 M3 P1 M1
P2 M1 P2 M3 P2 M2
P2 M2 P3 M1 P2 M3
P2 M3 P1 M1 P2 M1
P3 M1 P1 M2 P3 M3
P3 M2 P1 M3 P1 M3
P3 M3 P2 M2 P3 M2
5 Penyusunan Laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
F. F TABEL
SK DB JK KT HITUN
G 5% 1%
3,6
ULANGAN 2 4.28 2.137778 0.039446 ns 3 6,23
2,5
PERLAKUAN 8 1016.72 127.09 2.345074 ns 9 3,89
3,6
P 2 334.75 167.3733 3.088385 ns 3 6,23
3,6
M 2 56.507 28.25333 0.521333 ns 3 6,23
3,0
PM 4 625.467 156.3667 2.88529 ns 1 4,77
GALAT 16 867.11 54.19444
TOTAL 26 1888.11
45
40
35
30
25 I
20 II
III
15
10
0
P1M1 P1M2 P1M3 P2M1 P2M2 P2M3 P3M1 P3M2 P3M3
21
22
23
F. F TABEL
SK DB JK KT
HITUNG 5% 1%
ULANGAN 2 554.22 277.1124 10.64264 ** 3,63 6,23
PERLAKUA
N 8 274.69 34.33638 1.318705 ns 2,59 3,89
P 2 128.46 64.23121 2.466831 ns 3,63 6,23
M 2 27.122 13.56108 0.52082 ns 3,63 6,23
PM 4 119.106 29.77661 1.143585 ns 3,01 4,77
GALAT 16 416.61 26.03795
TOTAL 26 1245.52
60
50
40
Ulangan 3
30
Ulangan 2
Ulangan 1
20
10
0
P1M1 P1M2 P1M3 P2M1 P2M2 P2M3 P3M1 P3M2 P3M3
memiliki daya regenerasi yang tinggi. Menurut Wudianto (2001) stek batang
berkayu lunak (softwood cutting) lebih mudah berakar dibanding stek batang
berkayu keras (hardwood cutting) pada kondisi yang optimum. Hartmann (1990)
menyatakan bahwa perbanyakan dengan stek dapat dilakukan dengan
menggunakan bagian batang, akar dan daun tanaman yang dipotong dari tanaman
induk. Bagian-bagian tanaman tersebut memiliki respon yang berbeda-beda
terhadap penyetekan. Stek yang diambil dari bagian ujung batang dapat
memberikan respon yang berbeda dari stek yang diambil dari bagian pangkalnya.
Perbedaan respon dari tiap bagian tanaman tersebut dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan cadangan makanan yang terkandung dalam tanaman terutama untuk
unsur nitrogen dan karbohidrat.
Tabel 6 Hari Muncul Tunas pada Berbagai Perlakuan Media Tanam (cm)
Hari Muncul Tunas (%)
Perlakuan Presentase
15 HST 22 HST 24 HST
P1M2 2 2 2 44
P3M1 1 1 1 22
P1M1 2 2 2 44
P2M2 4 5 5 109
P2M3 3 4 4 87
P2M1 5 5 5 110
P3M2 4 4 4 88
P1M3 4 5 5 109
P3M3 5 5 5 110
5
4.5
4
3.5
3 Hari Muncul Tunas (%)
2.5 15 HST
Hari Muncul Tunas (%)
2 22 HST
1.5 Hari Muncul Tunas (%)
1 24 HST
0.5
0
2 1 1 2 3 1 2 3 3
M 3M 1M 2M 2M 2M 3M 1M 3M
P1 P P P P P P P P
Perlakua Ulangan
Jumlah Rata - Rata
n 1 2 3
P1M2 2 2.2 2.2 6.4 3.2
P3M1 6.00 6.8 6.8 19.6 9.8
P1M1 0.4 1.8 1.8 4 2
P2M2 1.8 5.6 5.6 13 6.5
P2M3 2 6.6 6.6 15.2 7.6
P2M1 1.2 4.8 4.8 10.8 5.4
P3M2 2.6 3.8 3.8 10.2 5.1
P1M3 2.2 5.6 5.6 13.4 6.7
P3M3 7.8 10.2 10.2 28.2 14.1
parameter batang yang lebih besar di banding dengan perlakuan lain. Demikian
juga dengan hasil penelitian Dewi (2004) yang menunjukkan bahwa campuran
media tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1 pada
bibit stum mangga memberikan ratarata pertumbuhan diameter batang bawah
total, panjang tunas, jumlah daun dan volume akar yang lebih besar dibanding
perlakuan lain.
Dari hasil ini dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan yang baik pada
bagian bawah tanaman adalah akar tidak selamanya akan sama baiknya dengan
pertumbuhan pada bagian atas tanaman dalam hal ini pertumbuhan tinggi serta
jumlah daun. Media tanam P2 M2 dan P1 M2 terdiri dari gabungan Sekam, dan
Pasir adalah sama sama media yang memiliki porous yang lebih besar di banding
dengan menggunakan media tanah. Campuran media tersebut mempunyai jumlah
dan penyebaran pori-pori yang cukup besar sehingga ujung akar mudah untuk
masuk dan memungkinkan perluasan akar. Kondisi inilah yang membuat
penyebaran akar jauh lebih cepat dibanding dengan perlakuan media lainnya
dimana media lainnya menggunakan tanah. Penyebaran akar ini menjadikan bobot
basah dan bobot kering jauh lebih besar di banding dengan menggunakan media
lainnya. Besarnya kedua bobot tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan
tanaman diduga karena jumlah nutrisi untuk pertumbuhan bagian atas tidak
mencukupi .
Penggunaan bahan organik memiliki peranan cukup besar terhadap
perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian, hasil dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa media tanam tanah tidak terlalu berpengaruh terhadap
pertumbuhan stek miana berdasarkan parameter tunggal yaitu tinggi tanaman,
panjang akar, Jumlah akar dan jumlah daun.
Semua jenis media tanam yang digunakan tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan stek batang tanaman miana, akan tetapi perlakuan pasir dan
sekam memberikan pengaruh yang cenderung meningkatkan pertumbuhan stek
dibandingkan dengan media tanam lainnya.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian ini adalah dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stek batang tanaman
miana.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Proses Penelitian
Persiapan Bahan Ste k Persiapan Media Tanam di Gelas Aqua
Penanaman
Pemeliharaan Penyiraman
Pengamatan
Lampiran 1. Tabel Layout Kombinasi Perlakuan
U1 U2 U3
P1 M1 P2 M1 P1 M2
P1 M2 P3 M2 P3 M1
P1 M3 P3 M3 P1 M1
P2 M1 P2 M3 P2 M2
P2 M2 P3 M1 P2 M3
P2 M3 P1 M1 P2 M1
P3 M1 P1 M2 P3 M3
P3 M2 P1 M3 P1 M3
P3 M3 P2 M2 P3 M2