A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 11 menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib memberikan
pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan
yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa deskriminasi. Selanjutnya
pasal 32 ayat 2 menyebutkan standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasararana sekolah, dan pembiayaan. Oleh karena itu maka Pemerintah
dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelajayanan yang bermutu
mengacu pada standar nasional pendidikan. Peraturan pemerintah ( PP ) no
32 tahun 2013 tentang standar Nasional Pendidikan telah menetapkan
kebijakan keriteria minimal system pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara kesatuan republik Indonesia dalam bentuk standar nasional
pendidikan ( SNP ) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta pradaban bangsa yang bermartabat. dan sedangkan
fungsinya sebagai dasar dalam perencanaan,pelaksanaan,dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Untuk terlaksananya uraian di atas, maka Peran kepala sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan bukan hanya sebagai leader, tetapi juga
sebagai manager dan enterpreuneur. Sebagai leader, kepala sekolah harus
tampil sebagai sosok pemimpin yang berwibawa, tangguh, tegas, cekatan,
menjadi tauladan, dan tepat dalam mengambil keputusan.
Sebagai manager, sosok kepala sekolah diharapkan mampu berperan dalam
mengorganisasi dan mengoptimalkan seluruh potensi sekolah, termasuk
merubah mind-set para guru untuk membawa mereka menuju ke arah
kemajuan. Ini merupakan pekerjaan yang sangat mendasar, apalagi banyak
guru kita yang menggeluti pekerjaannya karena terpaksa, bukan cita-cita
1
sejak kecil. Hal ini menjadi tugas penting kepala sekolah untuk
menggerakkan mereka agar sekolahnya menjadi maju dan berprestasi.
Selain itu, sosok manajer juga menuntut kepala sekolah mampu
membangun sinergi dengan para stakeholders. Kepala sekolah juga harus
bisa mengevaluasi kinerja yang ada di dalamnya, sekaligus mengatasi
berbagai kendala yang merintanginya.
Sedangkan sebagai enterpreuneur, peran kepala sekolah dituntut mampu
memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, dan selalu ingin memajukan
pendidikan yang ada di sekolah yang dipimpinnya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas saya selaku kepala sekolah dari
salah satu SD yang ada di wilayah Kec. Buer yaitu SDN Jurumapin 2
mencoba berbagai pengalaman dalam membina siswa menjadi siswa yang
berprestasi dalam upaya peningkatan mutu sekolah yang ada di lingkungan
Dinas Pendidikan Kab. Sumbawa khususnya di wilayah kec. Buer.Masalah
yang diangkat dalam Best Practice ini tidak lain adalah peningkatan
sekolah yang bermutu di SDN 2 Jurumapin. Peningkatan sekolah yang
bermutu ini dicapai tidak lain adalah berkat dukungan dari Stakecholder
sekolah dalam mendukung semua program sekolah di SDN Jurumapin 2
Kec. Buer.
Salah satu masalah yang diangkat dalam Best Practice ini adalah :
PENGALAMAN MENJADI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA
SISWA BERPRESTRASI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN
NASIONAL KAB.SUMBAWA TAHUN PELAJARAN 2012-20013.
2. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas, maka masalah yang diambil dalam Bect
Practice ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kepala sekolah dalam membina siswa berprestasi di
lingkungan Pendidikan nasional kab. Sumbawa tahun pelajaran 20132-
2013 ?
2
2. Bagaimana langkah-langkah kepala sekolah membina siswa berprestasi
di lingkungan Pendidikan nasional kab. Sumbawa tahun pelajaran
20132-2013 ?
b. Manfaat
Manfaat dari Bect Practice ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran
2. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualifikasi para peserta
melalui pemberian angka kredit kepada mereka yang berhasil
menyelesaikan program ini
3. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas sistem
pengembangan tenaga profesional melalui tersedianya program
kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang
dapat diterapkan, sistematis, dan berkelanjutan
3
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Peningkatan Capaian Mutu Sekolah Melalui Prestasi Belajar
Peningkatan capaian mutu sekolah melalui prestasi belajar adalah hasil atau
4
siswa yang telah tuntas belajar ( Depdikbud,1994 ).Ketuntasan hasil
belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu upaya peningkatan capain
mutu sekolah.
Secara lebih rinci, uraian mengenai ketiga aspek tersebut adalah sebagai
berikut.
a) Aspek Kognitif
5
menuju pada kemampuan berpikir yang paling kompleks (tinggi) yang
pengetahuan,pemahaman,penerapan,analisis,sintesis,dan evaluasi.
b) Aspek Afektif
Daerah afektif adalah daerah atau hal-hal yang berkaitan dengan sikap
sebagai berikut.
6
termasuk kesediaan menerima nilai, latar belakang atau
tersebut.
menurut
lingkungannya.
seharihari.
7
(7) Kesadaran bahwa pelajaran memberikan keuntungan dan kepuasan
dalam pekerjaannya.
(9) Ada perhatian dan kesediaan untuk berpartisipasi dan aktif dalam
pelajaran.
pelajaran. Evaluasi-KKPS 3
c) Aspek Psikomotori
8
daripada evaluasi tertulis. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
yang harus diisi, yang berisi rincian aspek yang akan diukur dan
keterampilan, yakni:
ketepatan.
Beberapa jenis dan teknik penilaian yang digunakan di sekolah antara lain
sebagai berikut.
9
(a) Penilaian tertulis
secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya
(b) Observasi
langsung.
10
kemahiran mengidentifikasi, bersimulasi, ataupun melakukan
simulasi.
sesungguhnya disebut tes petik kerja atau tes contoh kerja. Tes petik
prosedur, atau disebut tes petik kerja prosedur, dapat dilakukan karena
Tes petik kerja dapat pula sasarannya murni hanya produk karena
dikuasai, dapat pula karena tidak ada prosedur baku yang dapat dinilai,
11
C. PEMBAHASAN MASALAH
1. Hasil Kegiatan Sebelumnya
Sebelum diangkat menjadi kepala sekolah,saya sering ditugasi oleh kepala
sekolah melaksanakan tugas sehari hari baik sebagai guru di kelas, maupun
singkat.
sekolah lain dalam kecamatan yang sama, sehingga sekolah tempat saya
Dengan berbagai pertimbangan, baik oleh orang tua dan komite sekolah,
masalah yang ada, baik yang berkaitan dengan program dan pengembangan
12
sekolah, maupun yang berkaitan dengan mutu lulusan di sekolah binaan
saya.
Salah satu masalah yang menjadi beban bagi saya selaku kepala sekolah
Upaya yang dapat saya lakukan dalam membina siswa tersebut adalah
Hasil yang dicapai dari pembinaan yang saya lakukan membuahkan hasil
lulus 100 % dengan Nem tertinggi sejak tahun 2010-2011 sampai sekrang
dan dapat diterima di berbagai sekolah menengah pavorit baik yang ada di
13
Alas dan Buer, lomba sekolah sehat, lomba Gerak jalan dan festival anak
materi binaan dan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah. Namun
setelah diberi penjelasan dan pengarahan yang kontinyu, para guru dapat
Agar para guru lebih mantap dan tidak ragu dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan binaan kepala sekolah, langkah lain yang ditempuh adalah
Sumbawa.
yang inovatif, dan tidak ketinggalan dengan sekolah sekolah lain, baik yang
14
2. Peningkatan Profesionalisme Pendidik
3. Peningkatan Kualitas Proses Belajar mengajar ( metode PAKEM
dan bilingual )
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Belajar
5. Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler
6. Peningkatan Sistem Informasi Manajemen
7. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
15
dari sumbangan orangtua murid. Buku-buku perpustakaan maupun
sarana komputer juga dilengkapi.
Untuk menggairahkan kegiatan ekstra kurikuler, Saya memperbanyak
ragam kegiatan, misalnya bahasa olahraga, baca tulis Al Quran,
komputer, renang, musik, seni tari, seni lukis, dan pramuka.
Selain itu, SD Jurumapin 2 juga bergelimang prestasi, baik diperoleh
oleh siswa, guru, maupun kepala sekolahnya. Prestasi-prestasi itu
diperoleh mulai dari tingkat kecamatan, maupun kota Kabupaten.
16
Efektif dan Menyenangkan). Kegiatan ektra kurikuler juga kurang
diminati siswa.
Begitu pula keterlibatan masyarakat, tampak masih rendah. Mereka
cenderung tidak peduli terhadap aktivitas dan upaya-upaya
peningkatan mutu sekolah. Mereka tidak memahami program-program
sekolah. Laporan keuangan sekolah juga kurang transparan. Kondisi
memprihatinkan lain yang juga tampak adalah para siswa, guru,
maupun kepala sekolah belum memiliki prestasi yang membanggakan.
3. Pembahasan
SDN Jurumapain 2 Kecamatan Buer dengan melaksanakan 7 strategi yang
dibawah dan diterapkan oleh kepala sekolah maka SDN Jurumapin 2
bergelimang dengan prestasi yang gemilang di Wilayah Kec. Buer. sejak
saya bertugas sebagai kepala sekolah sejak tahun 2011-2012 sampai dengan
sekarang.
Prestasi yang dicapai oleh siswa SDN Jurumapin 2 adalah sebagai berikut :
a. Juara I : Lomba Cerdas Cermat TK Kec. Buer.
b. Juara I : Lomba Sari Tilawah tingkat Kec. Buer
c. Juara I : Lomba Qasidah Rabana tingkat Kec. Buer
d. Juara Umum: Fectival anak shaleh tk Kec. Buer
e. Juara II : Lomba Sekolah Tingkat Kec. Buer
f. Juara I : Lomba Gerak Jalan Putri Tingkat Kec. Buer
g. Juara I : Lomba Tari Tingkat Kec. Alas dan Buer
h. Juara I : Lomba Gerak Jalan Putra se Kec. Alas dan Buer
17
D. SIMPULAN DAN REKOMANDASI
1. Simpulan
Dari uraian tersebut di atas, maka best practice ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Peran kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan bukan hanya
sebagai leader, tetapi juga sebagai manager dan enterpreuneur.
Sebagai leader, kepala sekolah harus tampil sebagai sosok pemimpin
yang berwibawa, tangguh, tegas, cekatan, menjadi tauladan, dan tepat
dalam mengambil keputusan.
b) Peningkatkan mutu sekolah di SDN Jurumapin 2 kec. Buer dilakukan
berbagai strategi pemecahan masalah yaitu ada 7 strategi ;Peningkatan
kualitas Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ), Peningkatan
Profesionalisme Pendidik, Peningkatan Kualitas Proses Belajar
mengajar ( metode PAKEM dan bilingual ), Peningkatan Sarana dan
Prasarana Belajar, Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler, Peningkatan
Sistem Informasi Manajemen, Peningkatan Partisipasi Masyarakat.
c) Hasil yang dicapai oleh sekolah dalam upaya peningkatan prestasi
siswa sebagai upaya peningkatan mutu sekolah dapat dicapai baik
melalui kegiatan pembelajaran yang intensif, kegiatan ekstra kurikuler,
dengan capaian prestasi dibarbagai lomba baik di bidang akademik,
agama, maupun olahraga, senin, dan hiburan di wilayah kecamatan
Buer dan Alas maupun tingkat Kabupaten.
2. Rekomendasi
18
b) Dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dan manajemen
berbasi sekolah terutama di SDN Jurumapin 2
c) Best Practice ini dapat dijadikan pedoman kerja bagi kepala sekolah
terutama yang berkaitan dengan program yang bersifat kompetitif dan
komparatif.
d) Best Practice dapat dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan
program sekolah model, sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.
19
20