2. Efektivitas
penerapan
model
pembelajaran Student Facilitator and
Explaning dalam upaya peningkatan
prestasi
belajar
siswa
pelajaran
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
lsiswa kelas V SDN 3 Singotrunan Kab.
Banyuwangi Tahun Pelajaran 20142015.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh
penulis mempunyai banyak manfaat bagi
guru, siswa maupun sekolah yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
a. Meningkatkan
profesionalisme
guru.
b. Mengembangkan kemampuan guru
dalam dalam penelitian tindakan
kelas.
c. Meningkatkan kepercayaan diri
guru.
d. Membantu
guru
memperbaiki
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Mempermudah penguasaan dan
pemahaman materi.
b. Meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan
kemampuan
mengkomunkasikan materi.
3. Bagi Sekolah
a. Menumbuhkan hubungan kolegian
yang sehat dari rasa saling
membutuhkan diantara sesame guru.
b. Menumbuhkan kerjasama yang
kondusif untuk memajukan sekolah.
c. Meningkatkan nilai akhir ujian anak,
sehinga peringkat sekolah akan naik.
KAJIAN TEORI
A. Metode Teams Games
Tournament (TGT)
1. Pengertian
Teams
Games
Tournaments (TGT)
tersebut
sebagai
variasi
pembelajaran.
b. Siswa berpeluang menunjukkan
kemampuannya di hadapan teman
sekelas ketika melawan tim lain
dalam pertandingan (turnamen)
tersebut
c. Metode TGT dapat meningkatkan
kepekaan sosial dan kerja sama
siswa dalam memecahkan masalah
Sedangkan Slavin (2008 : 179)
menyatakan bahwa metode TGT
mempunyai kelemahan yaitu TGT tidak
secara otomatis menghasilkan skor yang
dapat digunakan untuk menghitung nilai
individual. Nilai para siswa haruslah
didasarkan pada penilaian individual
lainnya, bukan pada poin-poin turnamen
atau skor tim. Akan tetapi poin-poin
turnamen atau skor tim dapat dijadikan
sebagian kecil dari nilai mereka.
B. Prestasi belajar Siswa
1. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil atau
akibat dari kegiatan belajar. Untuk
mengetahui tentang prestasi belajar perlu
dijelaskan tentang hakekat belajar.
Belajar merupakan suatu proses yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman (Slameto, 1991). Di mana
perubahan itu bersifat kontinyu dan
fungsional, terjadi secar sadar, bersifat
positif dan aktif, bukan bersifat
sementara, bertujuan atau terarah, dan
mencakup seluruh aspek tingkah laku
yang selanjutnya dinamakan prestasi
belajar. Dan prestasi belajar tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk prestasi
belajar.
Menurut Abu Ahmadi (2001),
belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara
keseluruhan
sebagai
hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan.
Berdasarkan pengertian belajar di
atas, maka dapat didefinisikan tentang
prestasi belajar, yaitu tingkat keberhasilan
yang dicapai siswa berupa ketrampilan
dan pengetahuan berdasarkan hasil tes
atau evaluasi setelah pelaksanaan proses
belajar mengajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar
Nasution (2001: 344) pada
penelitiannya menyimpulkan bahwa
secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dan prestasi
belajar dapat digolongkan menjadi dua
bagian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
a. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi. Faktor ini
dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu:
1) Faktor fisiologis
Dalam
hal
ini
yang
berhubungan dengan kesehatan dan
pancaindera
(a) Kesehatan badan
(b) Pancaindera
2) Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis
yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa, antara lain adalah :
(a) Intelligensi
(b) Sikap
(c) Motivasi
b. Faktor eksternal
Selain faktor-faktor yang ada
dalam diri siswa, ada hal lain di luar diri
yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar yang akan diraih, antara lain
adalah :
1) Faktor lingkungan keluarga
4. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari;
Variabel
Peningkatan
prestasi
Harapan: belajar siswa pelajaran IPS
kelas V
Variabel
Penerapan
model
Tindakan: pembelajaran
Student
Pacilitator and Explaning.
Adapun indikator yang diteliti dalam
variabel harapan terdiri dari :
1. Kemampuan siswa dalam pelajaran
IPS
2. Kemampuan
siswa
dalam
meningkatkan prestasi belajar IPS
melalui
penerapan
model
pembelajaran Student Pacilitator
and Explaning.
3. Keefektifan model pembelajaran
Student Pacilitator and Explaning.
Sedangkan variabel tindakan
memiliki indikator sebagai berikut :
1. Tingkat kualitas perencanaan
2. Kualitas perangkat observasi
3. Kualitas operasional tindakan
4. Kesesuaian perencanaan dengan
tindakan kelas
5. Kesesuaian teknik yang digunakan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
6. Tingkat
efektifitas
pelaksanaan
model
pembelajaran
Student
Pacilitator and Explaning.
7. Kemampuan siswa dan guru dalam
menerapkan model pembelajaran
Student Pacilitator and Explaning.
5. Sumber
Data
dan
Teknik
Pengumpulan Data
a. Sumber Data :
Sumber data dalam penelitian ini
berasal dari dua sumber yaitu :
1 Siswa: Diperoleh data tentang
peningkatan
prestasi
belajar
IPS kelas V
Guru :
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
A. Paparan Data dan Temuan Penelitian
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan
oleh peneliti antara lain:
a) Menyusun instrumen pembelajaran
b) Menyusun Instrumen Monitoring
c) Sosialisasi kepada siswa
d) Melaksanakan
tindakan
dalam
pembelajaran
e) Melakukan refleksi
f) Menyusun strategi pembelajaran
pada siklus ke dua berdasar refleksi
siklus pertama
g) Melaksanakan pembelajaran pada
siklus kedua
h) Melakukan Observasi
i) Melakukan refleksi pada siklus
kedua
j) Menyusun strategi pembelajaran
pada siklus ketiga berdasar refleksi
siklus kedua
k) Melaksanakan pembelajaran pada
siklus ketiga
l) Melakukan Observasi
m) Melakukan refleksi pada siklus
ketiga
n) Menyusun laporan
2. Pelaksanaan
Tindakan
dan
Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dalam
penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri
dari enam kali pertemuan.
Waktu yang digunakan setiap
kali pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Siklus pertama dilaksanakan pada
tanggal 12 s.d 17 Januari 2015 dan siklus
kedua pada tanggal 19 s.d 24 Januari
2015, dan siklus ke tiga pada tanggal 26
s.d 31 Januari 2015.
SIKLUS 1
1. Tahap Perencanaan
Pada
tahap
ini
peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran
mengemukakan
pendapat
atau
bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam
membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu
secara baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
5) Guru sebaiknya menambah lebih
banyak contoh soal dan memberi
soal-soal latihan pada siswa untuk
dikerjakan pada setiap kegiatan
belajar mengajar.
SIKLUS III
1. Tahap Perencanaan
Pada
tahap
ini
peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 3,
soal tes formatif 3 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung.
2. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk siklus III dilaksanakan
pada tanggal 19 s.d 26 Februari 2014 di
SDN 3 Singotrunan Kab. Banyuwangi
tahun pelajaran 2014-2015 dengan
jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada
rencana
pelajaran
dengan
memperhatikan revisi pada siklus II,
sehingga kesalahan atau kekurangan
pada siklus II tidak terulang lagi pada
siklus III. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan
bersamaan
dengan
pelaksanaan belajar mengajar. Pada
akhir proses belajar mengajar siswa
diberi tes formatif III dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar
yang telah dilakukan. Instrumen yang
digunakan adalah tes formatif III.
Adapun nilai rata-rata tes formatif
sebesar 85 % dan dari 20 siswa
4. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah
menerapkan
model
pembelajaran
Student Pacilitator and Explaning
dengan baik, dan dilihat dari aktivitas
siswa serta prestasi belajar siswa
pelaksanaan proses belajar mengajar
sudah berjalan dengan baik. Maka tidak
diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi
yang perlu diperhatikan untuk tindakan
selanjutnya adalah memaksimalkan dan
mempertahankan apa yang telah ada
dengan tujuan agar pada pelaksanaan
proses belajar mengajar selanjutnya
penerapan model pembelajaran Student
Pacilitator and Explaning,
dapat
meningkatkan proses belajar mengajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
B. ANALISIS HASIL KEGIATAN
Analisis Data Deskriptif Kuantitatif
1. Pencapaian prestasi belajar IPS kelas
V sebelum diberi tindakan
1090 x 100 % = 54,5 %
2000
2. Pencapaian prestasi belajar IPS kelas
V
setelah
diberi
tindakan
pengelompokan siswa berdasarkan
nomor panggilan (acak berdasarkan
tempat duduk )
1390 x 100 % = 69,5 %
2000
3. Pencapaian prestasi belajar IPS kelas
V
setelah
diberi
tindakan
pengelompokan siswa berdasarkan
kemampuan akademik
1700 x 100 % = 85 %
2000
Dari
hasil analisis
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa
1. Terjadi peningkatan prestasi setelah
diberi tindakan yaitu 54,5 % menjadi
69,5% ada kenaikan sebesar = 15 %.
2. Dari sebelum tindakan ( siklus 1 ) dan
setelah
tindakan
sampai
dengan
2.
3.
4.
5.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang
diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar di sekolah dasar
(SD) lebih efektif dan lebih memberikan
hasil yang optimal bagi siswa, maka
disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan pembelajaran
memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu
menentukan atau memilih topik yang
benar-benar bisa diterapkan dengan
menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaning
sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
2. Pemberian penguatan agar siswa
termotivasi untuk lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Sebagai guru professional
bisa
menerapkan
metode-metode
pembelajaran yang efektif demi
Endrastuti.