Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian Supervisi Akademik


Supervisi

diambil

dari

bahasa

inggris

yaitu

Supervision

yang

berarti

pengawasan/kepengawasan. Orang yang melakukan supervise disebut supervisor.Menurut


Purwanto (1997) supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Dares,1989, Glickman, et al ; 2007). Supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian
unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam
mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan
prosesnya (Sergiovanni, 1987).
Untuk itu, supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor
dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.
Dengan demikian esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja duru
dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan
kemampuan profesionalnya.
2. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan supervisi akademik yaitu, a) membantu guru mengembangkan kopetensinya, b)
mengembangkan kurikulum, c) membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan pembelajaran (Glickman, 1981), d) mengembangkan kelompok kerja guru,

membimbing penelitian tindakan kelas (Glickman, 2007, Sergiovanni, 1987), dan e)


supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar (essential function ) dalam
keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et
al.2007).
3. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik
Adapun prinsip-prinsip supervisi akademik yaitu meliputi: a) praktis, artinya mudah
dikerjakan sesuai kondisi sekolah, b) sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan
program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran, c) objektif, artinya masukkan
sesuai aspek aspek instrumen, d) realistis, artinya berdasarkan kenyataan, e) antisipatif,
artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi, f) konstruktif,
artinya mengembangkan kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran, g) kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru
dalam mengembangkan pembelajaran, h) kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling
asah, asih, dan asuh dalam dalam mengembangkan pembelajaran, i) demokratis, artinya
supervisor tidak bolehmendominasi pelaksanaan supervisi akademik, j) aktif, artinya guru
dan supervisor harus aktif berpartisipasi, k) humanis, artinya mampu menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan diselingi humor, l)
kesinambungan, artinya supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan, m)
terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan, n) komprehensif, artinya memenuhi
ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd. 1972).
4. Sasaran Supervisi Akademik

Sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk membantu guru dalam hal: a)
merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan, b) melaksanakan kegiatan
pembelajaran/ bimbingan, c) menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan, d)
memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran/ bimbingan, e)
memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik, f)
melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, g) memberikan bimbingan belajar
pada peserta didik, h) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, i)
mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau
bimbingan, j) memanfaatkan sumber-sumber belajar, k) mengembangkan interaksi
pembelajaran/ bimbingan (metode, strategi, teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang
tepat

dan

berdaya

guna,

l)

melakukan

penelitian

praktis

bagi

perbaikan

pembelajaran/bimbingan, dan m) mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan.


5. Tahapan Supervisi Akademik
Sebagaimana dijelaskan di depan, bahwa ada 3 tahap yang harus dilakukan supervisor
dalam melakukan supervisi yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi:
a) Pra-observasi (Pertemuan awal)
Pada tahap ini beberapa hal yang harus dilakukan yaitu: (1) menciptakan suasana akrab
dengan guru, (2) membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan
mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan, (3) menyepakati instrumen observasi yang
akan digunakan.
b) Observasi (Pengamatan pembelajaran)

Pada tahap ini beberapa hal yang harus perhatikan yaitu: (1) pengamatan difokuskan pada
aspek yang telah disepakati, (2) menggunakan instrumen observasi, (3) di samping
instrumen perlu dibuat catatan (fieldnotes), (4) catatan observasi meliputi perilaku guru dan
siswa, dan (5) tidak mengganggu proses pembelajaran. Ada dua bagian yang diobservasi
pada tahap ini yaitu Persiapan pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran.
c) Pasca-observasi (Pertemuan balikan)
Pada tahap ini beberapa hal yang harus perhatikan yaitu: (1) dilaksanakan segera setelah
observasi, (2) tanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru
berlangsung, (3) tunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) beri kesempatan
guru mencermati dan menganalisisnya, (4) diskusikan secara terbuka hasil observasi,
terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), (5) berikan penguatan terhadap
penampilan guru. Hindari kesan menyalahkan, (6) usahakan guru menemukan sendiri
kekurangannya, (7) berikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki
kekurangannya, (8) tentukan bersama rencana pembelajaran dan supervisi berikutnya.
d) Pengolahan Hasil Supervisi
Pengolahan data dilakukan setelah proses wawancara pasca observasi. Penilaian hasil secara
kualitatif yaitu amat baik, baik, cukup dan kurang dengan memperhatikan tanda (v) pada
kolom Ya.
6. Teknik Supervisi Akademik
a. Teknik individual

1) Kunjungan kelas
Kepala sekolah (supervisor) datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar.
Dengan kata lain, untuk melihat kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu
untuk diperbaiki.
Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahap yaitu:
a)

tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran,

dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.


b)

tahap

pengamatan

selama

kunjungan.

Pada

tahap

ini,supervisor

mengamati jalannya proses pembelajaranberlangsung,


c)

tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersamaguru

mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan


d)

tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

2) Pertemuan individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan,dialog, dan tukar pikiran
antara supervisor dan guru. Tujuannya adalah:
a)

Mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,

b)

Meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan

c)

Memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diriguru

d)

Menghilangkan atau menghindari segala prasangka buruk

Swearingen (1961) mengklasifikasikan empat jenis pertemuan individual :


a)

Classroom-conference,
yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika muridmurid sedang meninggalkan kelas (istirahat).

b)

Office-conference
yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau
ruang guru, dimana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat
digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.

c)

Causal -conference
yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara
kebetulan bertemu dengan guru

d)

Observational visitation
yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor melakukan
kunjungan kelas atau observasi kelas.

Hal yang dilakukan Supervisor dalam pertemuan individu,

yaitu

a)

berusaha

mengembangkan segi-segi positif guru, b) mendorong guru mengatasi kesulitan-

kesulitannya, c) memberikan pengarahan, dan d) menyepakati berbagai solusi


permasalahan dan menindaklanjutinya.
3) Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung kekelas yang lain di
sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam
pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah sebagai
berikut :
a)

Jadwal kunjungan harus direncanakan

b)

Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi

c)

Tentukan guru-guru yang akan dikunjungi

d)

Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.

e)

Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang

cermat.
f)Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai? misalnya dalam
bentuk percakapan pribadi,penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
g)

Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan

menyesuaikan pada situasi dankondisi yang dihadapi

h)

Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas

berikutnya.
i) Menilai diri sendiri.
Adapun Komponen-komponen penilaian diri sendiri, yaitu (1) kemampuan
menyusun RPP yang baik dan aplikatif, (2) kemampuan melaksanakan
pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan, (3) kemampuan
melaksanakan penilaian dan menganalisis hasil penilaian, (4) kemampuan
merencanakan dan melaksanakan remedial dan pengayaan.
b. Teknik Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan programsupervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi berdasarkan
hasil

analisis

kebutuhan,

dianalisis

kemampuan

kinerja

guru,

kemudian

dikelompokkan berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru diberikan layanan


supervisi

sesuai

dengan

permasalahan

atau

kebutuhan

yang

diperlukan.

(Gwynn;1961). Terdapat 13 teknik supervisi kelompok, yaitu: 1) kepanitiaankepanitiaan, 2) kerja kelompok, 3) laboratorium dan kurikulum, 4) membaca
terpimpin, 5) kuliah/studi, 6) diskusi panel, 7) perpustakaan, 8) organisasi
professional, 9) buletin supervisi, 10) demontrasi pembelajaran, 11) darmawisata, 12)
pertemuan guru, dan 13) lokakarya.

Anda mungkin juga menyukai