PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat suatu
permasalahan yaitu :
“ Bagaimana Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
karakter religius peserta didik melalui Program PAI Unggulan di SMP
Negeri 5 Sawoo ?”
1.3 Tujuan
Adapun tujuan utama dari penulisan Best Practice ini adalah Untuk
mengetahui Hasil dari Program PAI Unggulan dalam meningkatkan karakter
Religius peserta didik khususnya di SMP Negeri 5 Sawoo.
1.4 Manfaat
Manfaat dari best practice ini adalah meningkatkan iman dan taqwa
peserta didik dan seluruh warga sekolah yang ada di SMP Negeri 5 Sawoo
kepada Allah SWT.
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakekat kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin yang mengatur, menggerakkan dan
memberdayakan organisasi sekolah. Tugas kepala sekolah bukan hanya
dalam bidang adaministrasi saja namun juga meliputi pemeberdayaan
sumber daya, baik manusia dan materi untuk meraih tujuan yang ditetapkan
oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Wahjosumijo
(2010:203) menyatakan bahwa “kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pendidikan dengan kewajiban mengadakan pembinaan
dalam arti berusaha agar pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan dan
pengembangan pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik”.
Kepribadian kepala sekolah akan tercermin dalam sifat-sifat jujur,
percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan,
berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan. Pengetahuan kepala sekolah
terhadap tenaga kependidikan akan tercermin dalam kemampuan diantaranya
yaitu memahami kondisi tenaga kependidikan (guru dan non guru),
memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, menyusun program
pengembangan tenaga kependidikan, menerima masukan dan saran serta
kritikan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kepemimpinannya.
1. Shalat berjamaah dilakukan secara rutin baik waktu sholat dhuha maupun
sholat dzuhur.
2. Kuliah tujuh menit (Kultum) diberikan setelah sholat duha oleh guru
secara bergantian.
3. Peserta didik dibiasakan untuk melantunkan adzan setiap tiba waktunya
shalat dzuhur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4. Peserta didik dilatih untuk memperingati hari-hari besar dalam agama
Islam, seperti Isra Mi’raj dan Maulid Nabi Muhammad SAW
5. Pembinaan baca tulis Quran dilaksanakan diluar jam pembelajaran sesuai
jadwal yang sudah ditentukan.
6. Setiap bulan suci Ramadhan, SMP Negeri 5 Sawoo melakukan suatu
kegiatan yang rutin setiap tahunnya, yakni Pesantren kilat yang wajib di
ikuti oleh semua peserta didik yang beragama muslim. Kemudian dari
kegiatan tersebut akan dijadwalkan untuk berbuka puasa bersama di
halaman sekolah.
3.1 Kesimpulan
1. Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah diarahkan
pada peningkatan mutu dan relevansi pendidikan agama Islam di sekolah
dengan perkembangan kondisi lingkungan lokal, nasional dan global serta
kebutuhan peserta didik.
2. Pendidikan karakter umumnya bertujuan mengembangkan kemampuan
dan mewujudkan peserta didik yang taat dan patuh serta mengamalkan
syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga melahirkan peserta
didik yang teguh imannya, berkarakter baik dan unggul dalam penguasaan
teknologi.
3. Program PAI Unggulan ini mampu meningkatkan karakter religius
peserta didik.
3.2 Rekomendasi
Dari pengalaman kami sebagai kepala SMP Negeri 5 Sawoo, dalam
meningkatkan karakter religius perserta didik menyampaikan beberapa
rekomendasi kepada pihak yang terkait :
1. Pemerintah Daerah Ponorogo agar memberikan reward terhadap
sekolah-sekolah yang prestasinya bagus dalam mengembangkan
program-program yang ada, sehingga setiap sekolah akan berusaha
menjadi yang terbaik.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo agar dapat memberikan
perhatian dan dukungan untuk pengembangan Program PAI Unggulan
terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Ponorogo baik dalam
bentuk dana maupun peralatan pendukung khususnya di bidang PAI.
3. Pengawas sekolah supaya lebih semangat lagi dalam memberikan
arahan dan motivasi bagi guru-guru sehingga guru akan lebih semangat
dalam menciptakan inovasi-inovasi baru di dunia pendidikan.
4. Orangtua/Masyarakat, hendaknya dapat memberikan
motivasi/dukungan, arahan kepada siswa baik moril maupun materil
Christopher Paterson and Martin E.P. Seligman. (2007). Character Strengths and
Virtues : A Handbook and Classification, Oxford University Press.