AKUNTANSI KEUANGAN
1. Struktur Akuntansi
Tujuan laporan keuangan
Standar Akuntansi
Postulat Akuntansi
Konsep Postulat Akuntansi
Postulat Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan
yang menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologis, dan hukum dari suatu
lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi.
(Sofyan S. Harahap, Teori Akuntansi, hal 66)
Pengambilan keputusan
Pengguna dan Sifat-sifat mereka, mis :
Informasi Pemahaman atau
Akuntansi pengetahuan sebelumnya
Pembatasan
Manfaat > Biaya
Kualitas Khusus
Pemakai Dapat Dimengerti
Syarat-syarat
kualitas Utama Peramalan Umpan Tepat Dapat Dipercaya sebagai
Balik Waktu diperiksa representasi
Kualitas
interaktif & Dapat dibandingkan
sekunder Konsisten Netral
Ukuran
pengakuan
Materialitas
5. Bentuk-bentuk Necara
- Bentuk Neraca Staffel (Report From)
- Bentuk Neraca Scontro (T – Account From)
- Bentuk Neraca yang menyajikan posisi keuangan (Financial Position)
(Sofyan S. Harahap, Teori Akuntansi, hal 214)
Objectives
SFAC
No. 1 and 4
Elements Qualitative
SFAC Characteristic
No. 3 SFAC No. 2
AKUNTANSI MANAJEMEN
Konsep Biaya
Cost Kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di
masa datang bagi organisasi.
Expense Pengeluaran yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat masa
sekarang atau pengakuan pengeluaran akibat berlalunya waktu
(expired cost).
Konsep Biaya untuk Penentuan Biaya Produk dan Jasa
٭Biaya yang ditetapkan untuk produk dan jasa dikenal dengan harga pokok
- Perusahaan dagang: harga perolehan harga pokok penjualan
- Perusahaan manufaktur: harga pokok produksi harga pokok penjualan
- Perusahaan jasa: harga pokok jasa harga jual jasa
٭Persediaan: bahan baku, bahan penolong, supplies pabrik, produk dalam proses, dan
produk jadi
Metode penelusuran:
٭Penelusuran langsung
- proses identifikasi dan pembebanan biaya berkaitan secara khusus dan secara fisik ke
objek biaya
٭Penelusuran penggerak
- penggunaan penggerak sumber daya maupun penggerak aktivitas untuk dibebankan
ke objek biaya.
- Penggerak sumber daya mengukur permintaan sumber daya oleh aktivitas
- Penggerak aktivitas mengukur permintaan aktivitas
Konsep biaya untuk perencanaan dan pengambilan keputusan
٭Biaya ٭Biaya masa depan yang berubah di antara alternative
relevan
٭Biaya ٭Biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan. Biaya
diferensial tersebut merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan
keputusan jika belum terjadi (future cost)
٭Opportunity ٭Manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu
cost alternatif keputusan dipilih dan alternatif lain ditolak. Biaya
tersebut merupakan manfaat yang hilang akibat satu
alternatif dipilih atau alternatif yang dipilih mendapat
manfaat dari alternatif lainnya.
٭Sunk cost ٭Biaya yang telah terjadi atau telah dikeluarkan dan tidak
dapat dipengaruhi oleh keputusan di masa datang.
3. Klasifikasi Biaya
Elemen Biaya
- Biaya produksi (production cost) mencakup biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, yang dikeluarkan untuk melaksanakan proses
produksi dan menghasilkan produk / jasa.
- Biaya desain dan biaya rekayasa produksi (design and engineered cost) yang dikeluarkan
sebelum proses manufaktur, diakui sebagai bagian dari biaya produksi.
- Beban pemasaran (marketing expense) mencakup biaya penjualan, distribusi barang dan
jasa, biaya transportasi, pergudangan, dan biaya distribusi lainnya serta biaya promosi
dan biaya untuk mempertahankan customer.
- Beban administrasi (administrative expense) mencakup biaya pengerahan dan
pengendalian operasi perusahaan serta kegiatan umum seperti fungsi personalia, fungsi
keuangan, dan fungsi hukum.
Pengelompokkan Biaya Lain yang perlu diketahui
- Biaya Terukur (engineered cost)
Biaya yang dapat ditandingkan (match) dengan perubahan cost driver (cenderung
standar)
- Biaya Kebijakan (discretionary cost)
Biaya yang timbul akibat keputusan manajemen sehingga cenderung menjadi biaya
terikat (committed cost). Mis; biaya penyusutan, pajak kekayaan atas aktiva tetap (pabrik
dan kantor)
4. Proses produksi dan aliran biaya job order
5. Konsep Biaya
Biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi
organisasi.
Objek biaya adalah setiap setiap item seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan sebagainya, di mana biaya diukur dan dibebankan. (Hansen / Mowen,
Akuntansi Manajemen, hal 36–37)
6. Aliran biaya dalam proses produksi
Aliran biaya (flow of cost) yaitu biaya yang melewati berbagai klasifikasi dalam suatu
organisasi. Ringkasan aliran biaya ini dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
Bahan Baku Barang dalam
(1) xxx (2) xxx Proses
(2) xxx (6)xxx
(3) xxx
(4) xxx
Harga Pokok
Penjualan
Pengendali Overhead (7) xxx
(5) xxx (4) xx
(9) xxx
(9) xxx
(Kamus Akuntansi)
8. Pendekatan ABC
Pendekatan ABC dengan keterkaitannya yang sangat kuat terhadap biaya tingkat unit,
batch, produk, dan fasilitas memberikan manajemen penilaian yang lebih akurat terhadap
laba yang di hasilkan lini produk yang berbeda dan terhadap keberadaan biaya yang
tidak bernilai tambah.
(L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, hal 31 – 33)
Suatu metode pengalokasian pengeluaran atau biaya pabrik bagi produk yang memakai
tarif aplikasi beragam dan sumber biaya yang bermacam-macam atau pengidentifikasian
aktivitas sebagai dasar pembebanan biaya overhead terhadap unit-unit biaya (produk).
(Kamus Akuntansi)
ABC disebut juga kalkulasi biaya berdasarkan transaksi bertujuan untuk memperbaiki
keakuratan biaya produk dan jasa dengan mengakui bahwa beberapa biaya lebih tepat
dibebankan atas dasar non volume. ABC mencerminkan konsumsi biaya dengan
mengidentifikasikan penggerak tang dapat dibagi di berbagai tingkat dalam suatu
organisasi.
pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) sama dengan nol atau dirumuskan :
1. Pengertian Audit
Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif mengenai asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
2. Siklus Audit
Laporan Keuangan Bukti
Transaksi
Neraca Lajur
Jurnal
Jurnal Penutup
3. Bukti-bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang
layak untuk menyatakan pendapatnya
Tipe bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari:
1. Data Akuntansi
1. Pengendalian intern
2. Catatan akuntansi
2. Informasi penguat
1. Bukti fisik
2. Bukti dokumenter
3. Perhitungan
4. Bukti lisan
5. Perbandingan dan ratio
6. Bukti dari spesialis.
5. Opini Audit
1) Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak ada pembatasan
dalam lingkup audit dan tidak ada pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan
penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan,
konsistensi penerapan akuntansi berterima umum tersebut serta pengungkapan memadai
dalam laporan keuangan.
2) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap
menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha klien auditor dapat menerbitkan
laporan audit baku, ditambah dengan bahasa penjelasan.
Unsur-unsur SPI
1. Lingkungan Pengendalian,
a) Integritas dan Nilai Etika
b) Komitmen terhadap Kompetensi
c) Partisipasi Dewan Komisaris atau Komite Audit
d) Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
e) Struktur Organisasi
f) Pemberian Wewenang dan Tanggungjawab
g) Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
2. Penaksiran Risiko,
Asersi manajemen yang harus dipenuhi dalam penaksiran risiko entitas adalah:
a) Eksistensi atau keterjadian (existence or occurrence)
b) Kelengkapan (completeness)
c) Penilaian atau alokasi (valuation or allocation)
d) Hak dan kewajiban (right and obligation)
e) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
3. Sistem Akuntansi,
Sistem Akuntansi yang Efektif, mampu:
٭Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi secara benar (valid)
٭Menjelaskan transaksi secara cukup dan tepat waktu, sehingga dapat diklasifikasikan
dengan tepat di dalam laporan keuangan.
٭Mengukur nilai transaksi, sehingga dapat dicatat nilai moneternya secara cukup
dalam laporan keuangan.
٭Menentukan periode waktu dimana transaksi terjadi, sehingga transaksi tersebut
tercatat dalam periode akuntansi secara tepat.
٭Melaporkan dengan benar transaksi dan dihubungkan dengan pengungkapan dalam
laporan keuangan.
7. Prosedur audit
Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan bukti audit tertentu yang harus
diperoleh pada saat tertentu dalam audit.
Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
1. Inspeksi
2. Pengamatan (observation)
3. Permintaan keterangan (enquiry)
4. Konfirmasi
5. Penelusuran (tracing)
6. Pemeriksaan bukti pendukung
7. Perhitungan
8. Scanning
9. Pelaksanaan ulang (reperforming)
10. Teknik audit berbantuan komputer (computer assisted audit technique).
8. Perbedaan Siklus Audit dan Siklus Akuntansi
Dari segi proses
– Audit dimulai dari laporan keuangan sampai kepada bukti transaksi
– Siklus Akuntansi dimulai dari bukti transaksi sampai kepada laporan keuangan.
Dari segi definisi
– Siklus akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian
transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian
berdasarkan data atau bukti ini maka di input ke proses pengolahan data sehingga
menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan
– (Sofyan Safri Harahap, Teori Akuntansi, hal 16).
– Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah
atau prosedur yang logis, bererangka dan terorganisasi
(Mulyadi, Auditing, Buku 1).
Dari segi tujuan
– Auditing bertujuan memastikan kualitas dan kewajaran laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
– Siklus akuntansi bertujuan menyajikan informasi dalam bentuk laporan keuangan
yang berguna dalam pengambilan keputusan.
9. Bukti-bukti audit
– Bukti fisik
– Bukti dokumenter
– Bukti perhitungan
– Bukti lisan
– Perbandingan
– Bukti dari spesialis
The Big 5
1) Arthur Anderson
2) Deloitte & Touche
3) KPMG
4) Ernst & Young
5) Price Waterhouse
The Big 8
1) Arthur Anderson & Co.
2) Arthur Young & Co.
3) Cooper and Lyhrand
4) Ernst & Whinney
5) Price Waterhouse & Co.
6) Deloitte, Haskins and Salls
7) Peat Marwick, Mitchell & Co.
8) Touche Ross & Co.
(Sofyan S. Harahap, Teori Akuntansi, hal 158)
1. Pengertian pajak
Pengertian pajak menurut UU no. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas undang-
undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tat cara perpajakan adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3. Tarif pajak
Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
< Rp. 50.000.000,- 5%
Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 250.000.000,- 15%
Rp. 250.000.000,- s/d Rp. 500.000.000,- 25%
> Rp. 500.000.000,- 30%