KRI
Sekretariat: Lemahbang Desa Dibal Kec. Ngemplak Kab. Boyolali 57375
LAMPIRAN I
ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDEN
PEMBUKAAN
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Sesungguhnya setiap manusia, sebagai ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, sejak dilahirkan pada hakikatnya mempunyai derajat, hak, serta
martabat yang sama sebagai makhluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain. Oleh
karena itu, dengan didasarkan atas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, menjadi kewajiban bagi seluruh umat manusia untuk saling menolong, dalam
penderitaan, t a n p a membedakan Agama, Bangsa, Suku Bangsa, Golongan, warna kulit,
jenis kelamin, bahasa, dan pandangan politik.
Dengan dilandasi rasa kemanusiaan yang adil dan beradab serta dengan didorong semangat
Ko-Gotong Royongan untuk mengisi Kemerdekaan Bangsa Indonesi a dengan tujuan untuk
meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, sejak 26 September 2006 telah
terbentuk sebuah komunitas kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan
dengan nama : KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDEN yang dalam penyebuta nnya juga
dapat disingkat: KRI
Dalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila
d a n Undang-Undang Dasar 1945 dan turut memelihara budi pekerti yang luhur menuju ke
a r a h terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial da lam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDEN ( KRI ).
www.krl.or.id
1
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
2. Komunitas Relawan Independen (KRI) dibentuk di Boyolali Pada hari Selasa tanggal
dua puluh enam September tahun dua ribu enam (26-09-2006) untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan.
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 2
ASAS
Komunitas Relawan Independen ( KRI ) berasaskan PANCASILA
Pasal 3
TUJUAN
Komunitas Relawan Independen (KRI) bertujuan membantu meringankan penderitaan
sesama manusia yang disebabkan oleh bencana dan kerentanan lainnya dengan tidak
membedakan suku, bangsa,bahasa,agama dan golongan.
Pasal 4
SIFAT
Komunitas Relawan Independen (KRI) merupakan organisasi kemasyarakatan yang
berorientasi kemanusiaan.
www.krl.or.id
2
BAB III
JIWA, LANDASAN PERJUANGAN, ATRIBUT DAN ARTI LAMBANG
ORGANISASI
Pasal 5
JIWA
1. Komunitas Relawan Independen (KRI) memiliki kebulatan jiwa kemanusiaan dan semangat
perjuangan sebagai motivasi menolong sesama.
Pasal 6
3. Komunitas Relawan Independen (KRI) memiliki watak kepribadian jiwa kemanusiaan yang
mandiri sebagaimana dirumuskan dalam kemandirian Komunitas Relawan Independen.
Pasal 7
ATRIBUT ORGANISASI
Komunitas Relawan Independen (KRI) memiliki Atribut yang terdiri dari:
1. Panji-panji atau lambang
2. Hymne dan Mars
3. Jaket,Topi, seragam dan benda-benda lain yang menunjukkan identitas Komunitas
Relawan Independen (KRI)
www.krl.or.id
3
Pasal 8
Lambang Komunitas Relawan Independen (KRI) sebagai tanda pengenal organisasi di Indonesia yang
telah ditunjuk untuk menjalankan kegiatan Komunitas Relawan Independen (K'RI) sesuai hasil yang
telah di tetapkan adalah:
1. Burung merpati yang pengejawantahan dari cinta dan kasih.
2. Warna Merah Putih pengejawantahan dari bendera Indonesia.
3. Garis Kuning tebal pengejawantahan dari selain warna cerah juga dapat memberikan efek
positif, menciptakan rasa optimis, meningkatkan rasa percaya diri, dan menggambarkan
harapan.
4. Garis Hitam Pengejawantahan dari menunjukkan perlindungan terhadap sesama makhluk.
5. Satu Bintang Besar berwarna putih pengejawantahan dari hubungan Manusia dengan Tuhan.
6. Satu bintang kecil berwarna hitam di kanan adalah pengejawantahan dari Hubungan Manusia
dengan manusia
7. Satu bintang kecil berwarna hitam di kiri adalah pengejawantahan dari Hubungan Manusia
dengan Alam Semesta.
8. Tulisan Avignam Jagad Samagram adalah kata-kata atau tulisan yang di ambil dari motto
Basarnas karena mengandung arti dan pengertian yang sangat indah dan cocok dengan prinsip-
prinsip dasar Komunitas Relawan Independen sekaligus sebagai doa yang kurang lebih
bermakna sebagai berikut "Semoga Selamatlah Alam Semesta". Ada pula yang mengartikan,
"Damailah Bumiku dan Seisinya".
9. Lingkaran yang berwarna hitam Pengejawantahan dari ikatan serta perlindungan terhadap
anggota dan sesama yang berdasarkan negara satu kesatuan Negara Republik Indonesia yang
dilandasi oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan tulisan KOMUNITAS
RELAWAN INDEPENDEN atau KRI.
www.krl.or.id
4
BAB IV
PASAL 9
Untuk mencapai Fungsi dan Tugas pokok Komunitas Relawan Independen (KRI) adalah sebagai
berikut:
BAB V
Pasal 10
BAB VI
Pasal 11
KEDAULATAN
Kedaulatan Organisasi berada ditangan seluruh anggota Komunitas Relawan Independen ( KRI )
dilaksanakan sepenuhnya dengan musyawarah untuk mencapai mufakat..
www.krl.or.id
5
Pasal 12
MUSYAWARAH
3. Setiap keputusan pada Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah, dan Musyawarah Daerah
Kabupaten/Kota diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.
4. Apabila tidak dapat diambil dengan suara bulat (aklamasi), keputusan diambil dengan suara
terbanyak (voting).
BAB VII
Pasal13
SUSUNAN ORGANISASI
Komunitas relawan Independen ( KRI ) merupakan kesatuan organisasi yang bersifat nasional dan
disusun secara bertingkat menurut jenjang organisasi sebagai berikut:
Struktur Komunitas Relawan Independen (KRI) terdiri atas:
1. K R I Pusat
2. KRI Wilayah (Provinsi)
3. K R I Daerah (Kabupaten)
4. KRI Cabang (Kecamatan)
Pasal 14
MASA BAKTI
Masa Bakti kesatuan organisasi Komunitas Relawan Independen sebagaimana dimaksud dalam pasal
13 adalah selama 5 tahun .
www.krl.or.id
6
Pasal 15
DEWAN KEHORMATAN
1. Dewan Kehormatan KRI adalah pendiri Komunitas Relawan Independen (KRI) dan atau mantan
pengurus KRI dan atau tokoh masyarakat yang mempunyai komitmen terhadap pripsip dasar
gerakan Komunitas Relawan Independen.
2. Dewan Kehormatan sekaligus berfungsi sebagai pembina yang dapat memberikan mandat,
nasehat, arahan, dan bimbingan kepada pengurus KRI pada setiap tingkatan, baik diminta
maupun tidak diminta.
3. Jumlah Dewan Kehormatan sedikitnya 3 orang.
4. Komposisi Dewan Kehormatan terdiri atas seorang ketua dan anggota.
5. Dewan Kehormatan Berkedudukan di KRI Pusat
Pasal 16
1. Mengamati dan mengevaluasi disiplin, etika, dan moral para pengurus dan anggota KRI dalam
rangka menjaga martabat dan kehormatan sesuai dengan kode etik KRI.
2. Mengawasi dan mengambil tindakan apabila ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
pengurus dan anggota KRI terhadap peraturan Tata Tertib KRI.
3. Melakukan Penyelidikan, Verifikasi dan Klarifikasi atas pengaduan Pimpinan, Pengurus dan
anggota KRI dimasing-masing wilayah.
4. Memanggil Pengurus atau anggota yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan dan
pembclaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan
5. Meminta ketcrangan Pclapor, saksi atau pihak-pihak lain yang tcrkait termasuk untuk meminta
dokumen atau bukti lain, dan
6. Menjatuhkan sanksi kepada Pengurus atau anggota KRI yang terbukti meianggar kode elik dan
atau peraturan Tata Tertib KRI.
7. Dapat meminta bantuan dari ahli atau Pihak Ekstemal yang Independen dalam melaksanakan
Penyelidikan, Verifikasi dan Klarifikasi.
www.krl.or.id
7
Pasal 17
1. Pengurus adalah orang perseorangan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah
atau Musyawarah Luar Biasa KRI pada setiap tingkatan untuk menjalankan roda kepengurusan
secara kolektif.
2. Khusus untuk pengurus kecamatan adalah orang perseorangan yang ditetapkan oleh pengurus
kabupaten/kota yang bersangkutan.
3. Kepengurusan KRI terdiri atas:
1 . K R I Pusat
2. K R I Wilayah (Provinsi)
3. K R I Daerah (Kabupaten)
4. K R I Cabang (Kecamatan)
Pasal 18
1. Pengurus KRI Pusat dipilih dan diputuskan oleh Musyawarah Nasional yang terdiri atas ketua,
wakil ketua, sekretaris, wakil Sekretaris, bendahara, Wakil Bendahara dan Divisi.
2. Pengurus KRI Pusat bertugas untuk:
a. Membangun dan mengembangkan KRI agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sesuai dengan mandat dan penugasan yang diberikan.
b. Menegakkan dan mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar Komunitas Relawan
Independen (KRI).
c. Membuat dan menetapkan kebijakan yang mengacu pada anggaran dasar/anggaran rumah
tangga, hasil-hasil Musyawarah Nasional, dan Musyawarah Kerja Nasional.
d. Mewakili KRI ke dalam dan ke luar Organisasi, nasional dan internasional.
e. Mengangkat dan memberhentikan Ketua KRI Wilayah (Provinsi).
f. Memutuskan penambahan aset baru sebagaimana yang diusulkan oleh KRI Wilayah
(Provinsi).
g. Mengawasi dan mengevaluasi secara berkala kinerja KRI Wilayah (Provinsi).
www.krl.or.id
8
h. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pokok-pokok kebijakan dan rencana strategis
serta pelaksanaan tugas lainnya selama masa baktinya pada Musyawarah Nasional dan
i. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara J memilih
dan mengangkat Divisi-Divisi dibawahnya yakni Divisi Sosial, Divisi Sumber Daya, Divisi
Humas
j. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara membawahi
Divisi-Divisi yang berada dibawahnya yakni Divisi Sosial, Divisi Sumber Daya, Divisi
Humas
k. Melantik pengurus Wilayah atau Provinsi.
3. Masa bakti pengurus selama 5 (lima) tahun.
4. Hal-hal yang berkaitan dengan pengaturan tugas pengurus dan Ketua KRI Pusat akan diatur di
dalam peraturan Komunitas Relawan Independen.
Pasal 19
1. Pengurus KRI Wilayah (Provinsi) dipilih dan diputuskan oleh Musyawarah Provinsi dan terdiri
atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara.
2. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara membawahi
Divisi-Divisi yang berada dibawahnya yakni Divisi Sosial, Divisi Sumber Daya, Divisi Humas
3. Kepemimpinan pengurus KRI Wilayah (Provinsi) bcrsifat kolektif dan dipimpin oleh ketua.
4. Pengurus KRI Wilayah (Provinsi) bertugas untuk:
a. Membangun dan mengembangkan Komunitas Relawan Independen (KRI) agar dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan mandat dan.penugasan yang diberikan
b. Menegakkan dan mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar gerakan Komunitas/ relawan
Independen
c. Melaksanakan Program-program yang telah ditetapkan oleh KRI Pusat yang mengacu kepada
kearifan lokal.
d. Mengangkat dan memberhentikan KRI Daerah (Kabupaten)
e. Mengawasi dan rnengevaluasi secara berkala kinerja Ketua KRI Daerah (Kabupaten)
f. Mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan rencana program pokok serta pelaksanaan
tugas lainnya selama masa baktinya.
www.krl.or.id
9
5. Melantik pengurus KRI Daerah (Kabupaten)
6. Masa bakti pengurus KRI Wilayah (Provinsi) selama 5 (lima) tahun.
7. Hal-hal yang berkaitan dengan pengaturan tugas pengurus KRI Wilayah (Provinsi) akan diatur di
dalam peraturan yang telah ditetapkan.
Pasal 20
Pasal 21
1. Pengurus KRI Cabang (Kecamatan) diangkat oleh pengurus KRI Daerah (Kabupaten/kota)
dengan memperhatikan usul dari anggota-anggota yang bersangkutan setelah berkonsultasi
dengan KRI Daerah (Kabupaten/Kota).
2. KRI Cabang (Kecamatan) sebagai pelaksana KRI Daerah (Kabupaten/Kota).
3. Pengurus KRI Cabang (Kecamatan) diangkat untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun.
4. Pengurus KRI Cabang (Kecamatan) berkedudukan di Wilayah Kecamatan.
www.krl.or.id
10
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
www.krl.or.id
11
Pasal 25
Pasal 26
Pelaksanaan wewenang dan Kewajiban Pengurus pada setiap jenjang kepengurusan diatur dan
ditetapkan pengurus Pusat dalam tata kerja kepengurusan sebagai peraturan organisasi.
BAB VIII
Pasal 27
1. Dalam menjalankan tugas relawan kemanusiaan wilayah masing-masing KRI selalu berkoordinasi
dan mengedepankan kepentingan kemanusiaan.
2. Dalam menjalankan kegiatan sosial kemanusiaan di wilayah masing-masing KRI selalu
berkoordinasi atau melakukan pemberitahuan kepada pihak-pihak atau instansi yang terkait.
3. KRI atau Komunitas Relawan Independen (KRI) sebagai salah satu pelaku kegiatan kemanusiaan
harus menjalin kerja sama yang erat dengan Komunitas atau organisasi-organisasi yang bersifat
kemanusiaan lain dan pihak-pihak pemerintahan yang terkait yang berbasis kemanusiaan.
4. Untuk mendukung kegiatan Kemanusiaan, KRI dapat bekerja sama dengan pemerintah serta
Organisasi atau organisasi-organisasi non pemerintah yang bersifat kemanusiaan dan
berkedudukan di Indonesia.
www.krl.or.id
12
5. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga dapat dilakukan dengan Organisasi
internasional, serta Organisasi non pemerintah asing yang bersifat kemanusiaan dan berkedudukan
di luar negeri.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 28
1. Iuran anggota
2. Penggalangan dana yang dilaksanakan oleh KRI berdasarkan persetujuan pihak berwenang di
wilayahnya
3. Bantuan/subsidi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota
4. Sumbangan masyarakat sepanjang waktu melalui berbagai usaha
5. Sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat dan/atau usaha-usaha lain yang sah dan tidak
bertentangan dengan peraturan pcrundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan peraturan KRI.
BAB X
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 29
Pembubaran Komunitas Relawan Independen ( KRI ) hanya dapat dilakukan Musyawarah Nasional
oleh semua pengurus KRI Pusat, KRI Wilayah,KRI Daerah.
www.krl.or.id
13
BAB XI
Pasal 30
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga.
2. Apabila dalam anggaran dasar ini masih banyak kekurangan akan dikaji ulang untuk dimasukkan
dalam anggaran dasar yang baru dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Anggaran dasar berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KRI
KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDEN
MARYONO WAHYUDI
KETUA UMUM SEKERTARIS UMUM
www.krl.or.id
14
Lampiran II
(KRI)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
REKRUTMEN ANGGOTA
(1) Warga Negara Indonesia yag dapat diterima menjadi anggota Komunitas Relawan Independen
(KRI), harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Telah berusia minimal 16 ( enam belas ) tahun.
b. Menerima dan menyetujui, Landasan Perjuangan Kemanusiaan Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah tangga serta Peraturan Komunitas Relawan Independen ( K R I ) .
c. Menyatakan diri untuk menjadi anggota Komunitas Relawan Independen (KRI)
d. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh Komunitas. Relawan Independen
(KRI).
e. Ditetapkan dan disyahkan oleh pengurus Komunitas Relawan Independen (KRI).
f. Pengurus dan anggota Komunitas Relawan Independen pada setiap tingkatan dapat diterima
secara langsung menjadi anggota Komunitas Relawan Independen (KRI) yang tata caranya
diatur lebih lanjut dalam peraturan Komunitas Relawan Indenepen (KRI).
g. Pengurus dan anggota Komunitas Relawan Independen pada setiap tingkatan dapat
diterima secara langsung menjadi anggota Komunitas Relawan Independen yang tata
caranya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Komunitas Relawan Independen (KRI).
(2) Tata cara dan klasifikasi keanggotaan ditentukan serta diatur dalam Peraturan Komunitas
Relawan Independen ( KRI).
www.krl.or.id
15
Pasal 2
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 3
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
www.krl.or.id
16
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
BAB III
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT
Pasal 5
www.krl.or.id
17
b. Mengambil Keputusan-Keputusan kecuali yang menjadi wewenang Musyawarah
(4) Besar sebagaimana yang tercantum dalam ayat(l) pasal 5 Wewenang Musyawarah Wilayah dan
Daerah Kota/Kabupaten:
a. Menyusun Program.daerah , dalam rangka pelaksanaan hasil MUBES.
b. Menetapkan Ketua Dewan Kehormatan.
c. Memilih dan menetapkan anggota pengurus Komintas Relawan ndcpender. ( KRI).
d. Memberikan penilaian terhadap pertanggung jawaban Pengurus Daerah Komunitas
Relawan Independen ( KRI) pada akhir masa jabatan.
(5) Wewenang Rapat Kerja Musyawarah Besar.
Mengadakan penilain terhadap pelaksanaan program sebelumnya dan menetapkan arah
/prioritas pelaksanaan program selanjutnya yang sesuai dengan program umum organisasi
Komunitas Relawan Independen (KRI).
(6) Wewenang Rapat Kerja Wilayah, Daerah Kabupaten/Kota
Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan program sebelumnya dan menetapkan arah
prioritas pelaksanaan program selanjutnya sesuai dengan hasil musyawarah Besar.
(7) Wewenang musyawarah cabang dan musyawarah di tingkat Desa ditetapkan oleh pengurus
pusat dan peraturan organsasi Komunitas Relawan Independen ( KRI).
(8) Wewenang rapat pleno dan harian untuk menetapkan kebijakan tugas-tugas, diatur lebih lanjut
dalam peraturan organisasi.
Pasal 6
(1) Musyawarah Besar .Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang
diadakan minimal (1) satu kali dalam masa jabatan (5) lima tahun.
(2) Musyawarah Besar diadakan minimal (I) satu kali dalam (1) satu tahun.
(3) Musyawarah Wilayah diadakan minimal ( 1) satu kali dalam (2)dua tahun.
(4) Musyawarah daerah kabupaten/Kota dan cabang diadakan minimal (1) satu kali dalam (3) tuga
tahun.
Pasal 7
(1) Musyawarah besar luar biasa diadakan oleh pengurus pusat Komunitas Relawan Independen (
KRI) apabila :
a. Kelangsungan organisasi Komunitas Relawan Indepnden ( KRI ) dalam keadaan terancam.
b. Atas perminfaan pengurus baik ditmgkat Wilayah, daerah Kabupaten/Kota.
(2) Pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa akan diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi.
www.krl.or.id
18
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Rapat Pengurus Pusat terdiri:
a. Dewan Kehormatan Pusat.
b. Pengurus Pusat.
www.krl.or.id
19
BAB IV
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 11
(1) Hak bicara dalam musyawarah dan rapat pada dasarnya menjadi hak perseorangan yang
dimiliki oleh seluruh peserta yang hadir.
(2) Hak suara digunakan dalam mengambil keputusan musyawarah dimiliki oleh semua peserta
yang hadir.
(3) Penggunaan hak bicara dan suara peserta musyawarah pada ayat 1 dan 2 diatur dalam peraturan
organisasi.
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 12
SYARAT KEPENGURUSAN
(1) Pengurus Komunitas Relawan Independen (KRI) dipilih dari anggota Relawan Komunitas
Relawan Independen (KRI).
(2) Syarat-syarat menjadi pengurus Komintas Relawan Independen disemua tingkatan.
a. Percaya dan Taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mempunyai dedikasi, berbudi luhur, dan jiwa perjuangan kemanusiaan.
c. Mampu bekerja sama, tangguh, tanggap , merakyat dan memenuhi jiwa saling tolong
menolong.
d. dalam meluangkan waktu baik dalam organisasi maupun pada saat ada panggilan jiwa
untuk menolong sesama.
Pasal 13
PEMBENTUKAN DAN PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
(1) Pembentukan kepengurusan Wilayah/Propinsi,daerah Kabupaten/Kota, Cabang/Kecamatan
disesuaikan dengan wilayah pemerintahan dan dilakukan oleh kepengurusan Komunitas
Relawan Independen ( KRI ) satu tingkatan diatasnya.
www.krl.or.id
20
(2) Pembekuan kepengurusan Wilayah/Propinsi, Daerah Kabupaten/Kota, Cabang /
Kecamatan apabila kepengurusan tersebut bertentangan dengan peraturan -peraturan
organisai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dilakukan oleh
kepengurusan Pufat Komunitas Relawan lndependen ( KRI).
BAB VI
DEWAN KEHORMATAN
Pasal 14
(1) Terdiri dari tokoh-tokoh Dewan Kehormatan . Tokoh-tokoh yang berorientasi pada
kemanusiaan dan menaruh perhatian terhadap jiwa sosial .
(2) Dewan Kehormatan masing-masing di Tingkatan bersifat keseluruhan dan bertugas
memberikan pertimbangan, saran dan nasehat pada pengurus baik ditingkat Pusat
Wilayah, Daerah , Cabang.
BAB VII
SUSUNAN KEPENGURUSAN
Pasal 15
Susunan kepengurusan pusat terdiri :
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Umum
d. Wakil Sekretaris Umum
e. Bendahara Umum
f. Wakil Bendahara Umum
g. Departemen -Departemen (sesuai dengan kebutuhan )
Pasal 16
www.krl.or.id
21
f. Wakil Bendahara
g. Divisi-Divisi (sesuai dengan kebutuhan )
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
www.krl.or.id
22
BAB VIII
Pasal 20
(1) Iuran anggota akan ditentukan dalam peraturan organisasi.
(2) Segala hal mengenai pemasukan dan pengeluaran keuangan organisai wajib dipertanggung
jawabkan.
BAB IX
PASAL 21
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini ,akan tetapkan oleh Seluruh Pengurus
Pimpinan Pusat, Wilayah, Daerah dan Cabang.
BAB X
PENUTUP
Pasal 22
KRI
KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDEN
MARYONO WAHYUDI
KETUA UMUM SEKERTARIS UMUM
www.krl.or.id
23