Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN DASAR

SEMANGAT MASYARAKAT RELAWAN ( SEMAR )

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya Semangat Masyarakat Relawan atas kesepakatan beerapa LSM untuk
mendirikan Relawan sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
penbangunan nasional, perlu senantiasa meningkatkan pembinaan dan pengembangan diri, untuk
menjadikan kader bangsa yang tangguh, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh,
yang bertaqwa kepada Alloh SWT, berakhlaq mulia, berilmu dan berketrampilan.

Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR )


merupakan bagaian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita – cita perjuangan bangsa dalam
Negara Kesatuan Repulik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat adil, makmur demokratis dan
sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar RI. 1945.

Bahwa cita – cita perjuangan bangsa Indonesia dan upaya –upaya penbangunan Nasional hanya
bisa terwujud secara utuh dan berkelanjutan bila seluruh komponen bangsa serta potensi yang ada,
termasuk generasi muda dan Relawan yang mampu berperan aktif.

Menyadari bahwa dengan semangat masyarakat untuk menjadi Relawan dari Masyarakat, Tokoh
Masyarakat, generasi muda dan Pengurus LSM yang terhimpun dalam Semangat Masyarakat
Relawan ( SEMAR ) akan senantiasa memperoleh semangat kultur dan spiritual, pada nilai –nilai
budaya bangsa yang luhur

Atas dasar pemikiran tersebut, dengan ini disusunlah Peraturan Rumah Tangga Peratunan Dasar “
Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) “ sebagai berikut :

PERATURAN RUMAH TANGGA


HARI LAHIR SEMANGAT MASYARAKAT RELAWAN
( SEMAR )
Pasal 1

Hari lahir Semangat Masyarakat Relawan ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2011, peringatan hari
kelahiran dilakukan setiap tanggal 14 Oktober………………………………………………….

LAMBANG
Pasal 2.
1. Lambang Relawan antaralain ::
a. Dasar warna - warni
b. Lingkaran bertulisan lembaga
c. Dalam Lingkaran bergambar tokoh legenda spiritual
d. Bulat dua garis

KEANGGOTAAN
Jenis Anggota
Pasal 3
Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) terdiri dari :
1. Anggota biasa, selanjutnya disebut Anggota ialah pemuda dan warga masyarakat Indonesia
yang ikhlas sebagai Relawan tanpa pamrih bertaqwa dan penuh tanggung jawab.
2. Anggota Kehormatan : ialah sebagai mana ayat (1) yang dianggap berjasa kepada organisasi
dan ditunjuk penetapannya serta disahkan pengurus harian Pimpinan Pusat Semangat
Masyarakat Relawan.

Pasal 4
Dalam hal keanggotaan Semangat Masyarakat Relawan menganut stelsel aktif

SYARAT – SYARAT ANGGOTA


Pasal 5
Untuk menjadi anggota Semangat Masyarakat Relawan :
1. Bersedia dan siap menjadi Relawan secara tulus, ikhlas dan tanpa pamrih
2. Disiplin, jujur, bertanggung jawab. Secara pribadi dan lembaga
3. Pemuda dan warga Negara Indonesia , sehat jasmani dan rohani
4. Bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa
5. Sanggup, mentaati dan melaksanakan semua keputusan dan peraturan organisasi, yang
tercantum dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga.

KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 6
Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) berkewajiban :
1. Memiliki keterikatan secara formal maupun moral serta menjunnjunng tinggi nama baik,
tujuan dan kehormatan organisasi.
2. Menunjukkan kesetian kepada organisasi.
3. Tunduk dan patuh terhadap Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga, Peraturan dan
keputusan organisasi Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ).
4. Mengikuti secara aktif dalam kegiatan – kegiatan organisasi.
5. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program organisasi relawan

HAK ANGGOTA
Pasal 7

Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) berhak :


1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
2. Meperoleh pelayanan, pembelaan, pendidikan dan Pelatihan serta bimbingan dari organisasi
3. Menghadiri rapat anggota, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, memberikan
usul dan saran yang bersifat membangun, serta siap dan setia sebagai Relawan dalam
membantu komunikasi terjadinya bencana.
4. Memilih dan dipilih menjadi pengurus atau memegang jabatan lain yang diamanatkan
kepadanya .
5. Mengadakan pembelaan terhahap keputusan organisasi tentang dirinya.

TATACARA PENERIMAAN ANGGOTA


Pasal 8.
1. Penerimaan anggota dapat dilakukan di tingkat ranting, anak cabang, cabang dan wilayah
domisili calon anggota.
2. Tata cara dan pengelolaan administrasi penerimaan anggota diatur oleh Pimpinan Pusat.
3. Pengusulan anggota kehormatan dilakukan atas usul rapat harian Pimpinan Cabang, rapat
harian Pimpinan Wilayah atau rapat harian Pimpinan Pusat, setelah usulan memperoleh
persetujuan Pimpinan Pusat kepadanya diberikan keputusan penetapan.

PERANGKAPAN KEANGGOTAAN
Pasal 9.
Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) tidak diperkenankan merangkap menjadi
anggota organisasi yang mempunyai azas dan tujuan, yang bertentangan dengan peraturan
Dasar atau Rumah Tangga Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ).
BERHENTI DARI ANGGOTA
Pasal 10.
1. Anggota biasa dan anggota kehormatan Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR )
keanggotaanya karena :
a. Meninggaal dunia
b. Atas permintaannya sendiri
c. Diberhentikan sementara
d. Diberhentikan tetap
2. Surat keputusan pemberhentian anggota dikeluarkan oleh Pimpinan Cabang tempat domisili
yang bersangkutan atas Rapat Pleno Pimpinan Cabang.
3. Seorang berhenti dari keanggotaan Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) atas
permintaan sendiri yang diajukan kepada Pimpinan Pengurus yang menandatangaini kartu
anggotanya secara tertulis, atau dapat dilakukan secara lisan dengan disaksikan oleh
sekurang – kurangnya 2 (dua) orang pimpinan yang menandatangani kartu anggotanya.

PEMBERHENTIAN
ANGGOTA
Pasal 11.
1. Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) dapat diberhentikan sementara atau
tetap apabila :
a. Dengan sengaja tidak melaksanakan kewajibanya sebagai anggota.
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik organisasi baik ditinjau dari segi
peraturan perundang – undangan maupun keputusan dan peraturan organisasi.
2. Sebelun diberhentikan sementara , anggota yang bersangkutan diberikan peringatan tertulis
oleh Pimpinan Cabang tempat ia berdomisili yang merupakan hasil dari Rapat Pleno
Pimpinan yang khusus diadakan untuk itu.
3. Apa bila dalam waktu 14 ( empat belas ) hari peringatan tidak diindahkan , maka Pimpinan
Cabang dapat memberhentikan secara tertulis selama jangka waktu 1 ( satu ) bulan.
4. Apabila selama waktu pemberhentian sementara anggota yang bersangkutan tidak
memperbaiki sikap dan tingkah lakunya, maka dilakukan pemberhentian tetap dan
kepadanya diberikan surat keputusan pemberhentian oleh Pimpinan Cabang.
5. Anggota yang diberhentika sementera atau diberhentika tetap dapat membela diri atau naik
banding kepada Pimpinan Wilayah, Pimpinan Wilayah mengadakan rapat pleno khusus
uhtuk itu dan mengambil keputusan atas permintaan banding itu paling lama 1 (satu) bulan
setelah permintaan banding tersebut.
6. Dalam keadaan tertentu Pimpinan Pusat dapat melakukan pemberhentian sementara atau
tetap terhadap seorang anggota melalui Rapat Pleno Pimpinan Pusat, yang khusus dilakukan
untuk itu. Surat keputusan pemberhentian itu di kirim kepada yang bersangkutan dan
tembusannya kepada Pimpinan Cabang tempet ia berdomisili.
7. Anggota yang diberhentikan sementara atau diberhentikan tetap oleh Pimpinan Pusat diberi
hak melakukan pembelaan diri dalam Rapat Pengurus Pendiri .

SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN ORGANISASI


Pasal 12.
Pengurus Pendiri :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara

PENGURUS PIMPINAN PUSAT


Pasal 13

1. Pengarus Pimpinan Pusat adalah anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) yang
menerima amanat Para Pendiri sebagai tanggung jawab tertinggi organisasi baik kedalam
maupun keluar.
2. Susunan Pengurus Pimpinan Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. 7 ( tujuh ) orang Ketua
d. Sekretaris Jenderal
e. 5 ( lima ) orang Wakil Sekretaris Jenderal
f. Bendahra
g. 2 ( dua ) orang Wakil Bendahara
h. Departemen – Departemen
i. Satkoorlak
3. Pembagian tanggung jawab, wewenang dan tugas ketua umum dan wakil ketua umum serta
pengurus lainya diatur dalam Peraturan Organisasi tentang Tata Kerja Pengurus.

PENGURUS PIMPINAN WILAYAH


Pasal 14.

1. Pengarus Pimpinan Wilayah adalah anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR )


yang menerima amanat Rapat Pimpinan wilayah sebagai tanggung jawab tertinggi
organisasi baik kedalam maupun keluar.
2. Pengurus Pimpinan Wilayah dapat dibentuk ditiap propinsi atau daerah Istimewa dimana
telah berdiri paling sedikit 3 (tiga) Pimpinan Cabang, dalam hal tertentu Pimpinan Wilayah
dapat dibentuk oleh Pimpinan Pusat.
3. Susunan Pengurus Pimpinan Wilayah terdiri dari :
a. Ketua
b. 5 (lima) orang wakil Ketua
c. Sekretaris
d. 3 (tiga) orang wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Departemen – Departemen

PENGURUS PIMPINAN DAERAH , CABANG


Pasal 15.

1. Pengurus Cabang adalah Anggota Semangat Masyarakat Relawan ( SEMAR ) yang


menerima amanat Cabang untuk memimpin dan memegang tanggung jawab organisasi
ditingkat Cabang baik kedalam maupun keluar.
2. Pengurus Pimpinan Cabang dapat dibentuk ditiap Kabupaten / Kota dimana telah berdiri
sekurang – kurangnya 3 (tiga) Pimpinan Anak Cabang.,
3. Susunan Pengurus Pimpinan Cabang terdiri dari :
a. Ketua
b. Maksimal 5 (lima) wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Maksimal 3 (tiga) wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Departemen – Departemen

PENGURUS PIMPINAN ANAK CABANG


Pasal 16.

1. Pengarus Pimpinan Anak Cabang adalah : anggota Semangat Masyarakat Relawan


(SEMAR) yang menerima amanat anak cabang untuk memimpin dan memegang tanggung
jawab organisasi ditingkat Kecamatan baik kedalam maupun keluar.

2. Pengurus Pimpinan Anak Cabang dapat dibentuk di daerah Kecamatan.


3. Susunan Pengurus Pimpinan Anak Cabang terdiri dari :
a. Ketua
b. Maksimal 3 (tiga) wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Maksimal 2 (dua) orang wakil sekretaris.
e. Bendahara
f. Departemen – Departeman

PENGURUS PIMPINAN RANTING


Pasal 17.

1. Pengarus Pimpinan Ranting adalah anggota Semangat Masyarakat Relawan (SEMAR) yang
menerima amanat Anggota untuk memimpin dan memegang tanggung jawab organisasi
ditingkat Desa / Kelurahan baik kedalam maupun keluar.
2. Pengurus Pimpinan Ranting dapat dibentuk ditiap Desa / Kelurahan
3. Susunan Pengurus Pimpinan Ranting terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil sekretaris.
e. Bendahara
f. Anggota

JENIS – JENIS DEPARTEMEN


Pasal 18.

1. Departemen pada Pimpinan Pusat terdiri :


a. Departemen Organisasi, Pengkaderan dan Pelatihan
b. Departemen KAMTIBMAS
c. Departemen Agama
d. Departemen Kesehatan
e. Departemen Pertanian,
f. Departemen Kehutanan
g. Departemen Perkebunan dan Kehutanan
h. Departemen Pertambangan dan Perindustrian
i. Departemen Lingkungan Hidup
j. Departemen Penelitian , Perencanaan, dan Pengembangan SDM
k. Departemen Informasi dan Komunikasi
l. Departemen Logistik dan Dapur Umum
m. Departemen SAR dan Bencana Alam
n. Departemen Pendidikan
o. Departemen Seni Budaya
p. Departemen Perempuan, Pemuda dan Mahasiswa
q. Departemen Teknik Telekomunikasi dan Radio
2. Departemen pada Pimpinan Wilayah terdiri :
a. Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Departemen Pendidikan dan Kaderisasi
c. Departemen Pemberdayaan Ekonomi
d. Departemen Infomasi, Iptek dan Kajian Strategis
e. Departemen Lingkungan Hidup
f. Departemen Olah Raga dan Kebudayaan
g. Departemen Agama dan Ideologi

3. Departemen pada Pimpinan Cabang terdiri :


a. Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Departemen Pendidikan dan Kaderisasi
c. Departemen Pemberdayaan Ekonomi
d. Departemen Infomasi, Iptek dan Kajian Strategis
e. Departemen Lingkungan Hidup
f. Departemen Olah Raga dan Kebudayaan
g. Departemen Agama dan Ideologi
4. Departemen pada Pimpinan Anak Cabang terdiri :
a. Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Departemen Pendidikan dan Kaderisasi
c. Departemen Pemberdayaan Ekonomi
d. Departemen Infomasi, Iptek dan Kajian Strategis
e. Departemen Lingkungan Hidup
f. Departemen Olah Raga dan Kebudayaan
g. Departemen Agama dan Ideologi

SATUAN KOORDINASI CEACH AND RESCUE DAN BENCANA


Tanggap Reaksi Cepat ( T R C )
Pasal 19.

1. Satuan Koordinasi Semangat Masyarakat Relawan Pusat ditingkat Pimpinan Pusat disebut,
Komando tertinggi adalah Ketua Umum
2. Satuan Koordinasi Semangat Masyarakat Relawan Wilayah ditingkat Pimpinan Wilayah
disebut SATKORWIL, Komando tertinggi adalah Ketua Wilayah
3. Satuan Koordinasi Semangat Masyarakat Relawan Cabang ditingkat Pimpinan Cabang
disebut SATKORCAB, Komando tertinggi adalah Ketua Cabang.
4. Satuan Koordinasi Semangat Masyarakat Relawan ditingkat kecamatan Pimpinan Anak
Cabang disebut SATKORCAM, Komando tertinggi adalah Ketua Anak Cabang.
5. Satuan Koordinasi Semangat Masyarakat Relawan Kelompok ditingkat Pimpinan Ranting
disebut SATKORPOK, Komando tertinggi adalah Ketua Ranting.
6. Perlu adanya Team yang solid maka TRC Bencana sebagai mana diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan dan Penyelenggaraanya

DEWAN PENASEHAT
Pasal 20.

1. Ditingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pmpinan Cabang dibentuk Dewan
Penasehat - Penasehat yang anggota – anggotanya diangkat oleh masing – masing
kepengurusan.
2. Anggota Dewan Penasehat dari Pejabat , Mantan Pejabat, Lembaga dan Tokoh – tokoh yang
dipandang sesuai dengan jabatan dan tugas Dewan Penasehat.
3. Dewan Penasehat merupakan badan pertimbangan yang berhak memberikan pertimbangan,
saran, nasehat baik diminta maupun kolektif sesuai dengan tingkat kepengurusan masing –
masing.
MASA KEPENGURUSAN
Pasal 21.

1. Pimpinan Pusat dipilih untuk masa kepengurusan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali
oleh Pengurus Pendiri dan Anggota melalui keputusan bersama, dan hanya dapat dipilih
untuk 2 (dua) kali masa kepengurusan
2. Pimpinan Wilayah dipilih untuk masa kepengurusan 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih
kembali, kecuali untuk jabatan Ketua hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa
kepengurusan
3. Pimpinan Cabang dipilih untuk masa kepengurusan 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih
kembali, kecuali untuk jabatan Ketua hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa
kepengurusan

4. Pimpinan Anak Cabang dipilih untuk masa kepengurusan 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih
kembali, kecuali untuk jabatan Ketua hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa
kepengurusan
5. Pimpinan Ranting dipilih untuk masa kepengurusan 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih
kembali, kecuali untuk jabatan Ketua hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali masa
kepengurusan.
SYARAT – SYARAT MENJADI PENGURUS
PENGURUS PIMPINAN PUSAT
Pasal 22.

Seorang Anggota Semangat Masyarakat Relawan dapat dipilih menjadi Pengurus Pimpinan
Pusat dengan syarat :
a. Pengurus yang menerima amanat Rapat Pengurus Pendiri serta Anggota Semangat
Masyarakat Relawan ( SEMAR ) yang telah menjadi anggota.
b. Seorang anggota yang berjasa dan usul Para Pendiri
c. Berakhlakul karimah, berprestasi, berdedikasi tinggi loyal kepada organisasi
d. Mampu dan aktif menjalankan organisasi

PENGURUS PIMPINAN WILAYAH


Pasal 23

Seorang Anggota Semangat Masyarakat Relawan dapat dipilih menjadi Pengurus Pimpinan
Wilayah dengat syarat :
a. Pernah menjadi Pengurus Pimpinan Organisasi atau badan otonom, lembaga sekurang –
kurangnya 4 ( empat ) tahun dan telah menjadi anggota.
b. Berusia tidak lebih dari 45 ( empat puluh lima ) tahun pada saat dipilih.
c. Berakhlakul karimah, berprestasi, berdedikasi tinggi loyal kepada organisasi
d. Mampu dan aktif menjalankan organisasi

PENGURUS PIMPINAN CABANG


Pasal 24.

Seorang Anggota Semangat Masyarakat Relawan dapat dipilih menjadi Pengurus Pimpinan
Cabang dengat syarat :
a. Pernah menjadi Pengurus Pimpinan Organisasi atau badan otonom lembaga sekurang –
kurangnya 4 ( empat ) tahun dan telah menjadi anggota.
b. Berusia tidak lebih dari 45 ( empat puluh lima ) tahun pada saat dipilih / sesuai kebutuhan.
c. Berakhlakul karimah, berprestasi, berdedikasi tinggi loyal kepada organisasi
d. Mampu dan aktif menjalankan organisasi

PENGURUS PIMPINAN ANAK CABANG


Pasal 25.
Seorang Anggota Semangat Masyarakat Relawan dapat dipilih menjadi Pengurus Pimpinan
Anak Cabang dengat syarat :
a. Pernah menjadi Pengurus Pimpinan Organisasi atau badan otonom, lembaga sekurang –
kurangnya 4 ( empat ) tahun, dan telah menjadi anggota.
b. Berusia tidak lebih dari 45 ( empat puluh lima ) tahun pada saat dipilih.
c. Berakhlakul karimah, berprestasi, berdedikasi tinggi loyal kepada organisasi
d. Mampu dan aktif menjalankan organisasi

KEWAJIBAN PENGURUS DAN PIMPINAN


Pasal 26..
Pengurus Pimpinan berkewajiban :
a. Menjalankan semua ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Dasar dan Peraturan
Rumah Tangga, Keputusan Rapat Pengurus Pendiri.
b. Melaksanakan Rapat Luar Biasa
c. Memberikan pertanggung jawaban kepada Rapat Luar Biasa
d. Mengesahkan Pengurus Pimpinan Wilayah dan Pengurus Pimpinan Cabang.
e. Menentukan kebijaksanaan umum sesuai Peraturan Dasar dan atau Peraturan Rumah
Tangga untuk menjalankan roda Organisasi secara suka rela dan ikhlas
f. Memberikan perlindungan dan pembelaan kepada anggota yang memerlukan
g. Memperhatikan saran – saran Dewan Penasehat.
h. Berlaku diseluruh pengurus
PERATURAN ORGANISASI TENTANG

tentang
PEDOMAN PENYELENGGARA ADMINISTRASI DAN KELENGKAPAN ALAT -
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 27.

1. Pimpinan wilayah yang dimaksud adalah Pimpinan Wilayah pada tiap-tiap Provinsi sesuai
dengan ketentuan Peraturan Rumah Tangga (PRT) SEMAR.
2. Kode tiap-tiap Pimpinan wilayah oleh Pimpnan Pusat dengan angka Romawi
3. Kode Pimpinan Wilayah yang dimaksud ditetapkan sebagai berikut :
01. Nangroe Aceh darusalam :I
02. Sumatra Utara : II
03. Sumatra Barat : III
04. Riau : IV
05. Jambi :V
06. Sumatra Selatan : VI
07. Lampung : VII
08. DKI Jakarta : VIII
09. Jawa Barat : IX
10. Jawa Tengah :X
11. DI Jogjakarta : XI
12. Jawa Timur : XII
13. Kalimantan Barat : XIII
14. Kalimantan Selatan : XIV
15. Kalimantan Tengah : XV
16. Kalimantan Timur : XVI
17. Sulawesi Selatan : XVII
18. Sulawesi Tenggara : XVIII
19. Sulawesi Tengah : XIX
20. Sulawesi Utara : XX
21. Bali : XXI
22. Nusa Tenggara Barat : XXII
23. Nusa Tenggara Timur : XXIII
24. Maluku : XXIV
25. Papua : XXV
26. Bengkulu : XXVI
27. Banten : XXVII
28. Bangka Belitung : XXVIII
29. Maluku Utara : XXIX
30. Goruntalo : XXX

KODE PIMPINAN WILAYAH, DAERAH,


CABANG, ANAK CABANG DAN RANTING
Pasal. 28.

1. Pimpinan Cabang dimaksud, adalah Pimpinan Cabang pada tiap-tiap Kabupaten


2. Kode tiap-tiap Cabang ditetapkan dengan angka yang disertai dengan kode Pimpinan
Wilayah
3. Penetapan nomor kode dikeluarkan oleh Pimpinan Wilayah masing-masing :
Contoh :
- Cabang Tulang Bawang :7
- Wilayah Lampung : VIII
- Kode Cabang Tulang Bawang : 7-VIII
KODE PIMPINAN ANAK CABANG
Pasal 29

1. Pimpinan Anak Cabang adalah Pimpinan Satuan Kordinasi yang pada Wilayah kecamatan
dan yang sederajat, sesuai dengan ketentuan Peraturan Rumah Tangga
2. Kode Pimpinan Anak Cabang ditetakapkan menggunakan alphabet dengan huruf kapital
disertai nomor kode Pimpinan Anak Cabang
3. Kode Anak Cabang / Satuan Kordinasi oleh Pimpinan Cabang dinamakan Pimpinan Anak
Cabang / Satkor berada :
Contoh :
- Anak Cabang / Satkor tulang Bawang :A
- Cabang Tulang Bawang :7
- Kode Anak Cabang /Satkor : A-7
- dan seterusnya.

PENGELOMPOKAN SURAT – SURAT


Pasal 30.

Untuk memudahkan pengendalian arsp, maka dilakukan pengelompokan arsip administasi


surat menyurat menurut bidang-bidang sebagai berikut :

1. Advokasi dan Pengembangan Masyarakat, kode 01


2. Pemberdayaan Masyarakat , kode 02
3. Infokom dan strategis, kode 03.
4. Kaderisasi , keanggotaan, diklat , kode 04
5. Keagamaan dan kerohanian , kode 05.
6. Perempuan, kode 06.
7. Pemuda dan Menwa, kode 07
8. Penelitian dan Pengembangan SDM, kode 08.
9. Pendidikan , kode 09.
10. Lingkungan Hidup, kode 10.
11. Pertanian , kode 11.
12. Perikanan, Peternakan , kode 12.
13. Perkebunan, Kehutanan , kode 13.
14. Lembaga Bantuan Hukum, kode 14.
15. Kordinasasi antar Lembaga Swata, LSM. Kode 15.
16. Ormas / OKP , kode 16.
17. Organisasi Sosial Pol itik, kode 17.
18. Instansi Pemerintah , kode 18
19. TNI , kode 19.
20. POLRI, kode 20.

KARTU TANDA ANGGOTA


Fungsi Kartu Tanda Anggota (KTA)
Pasal 31

1. Kartu Tanda Anggota (KTA) Semar berfungsi sebagai kartu identitas resmi yang
membuktikan keabsahan pemegangnya sebagai anggota Semar.
2. Pemegang KTA mempunyai Hak dan kewajiban sebagaimana diatur oleh Peraturan Dasar
dan Peraturan Rumah Tangga Semar.
3. Tatacara memperoleh KTA diatur dalam peraturan Organisasi tersendiri.
BENDERA ORGANISASI
Bendera dan Ukuran
Pasal 32.

1. Bendera organnisasi berbentuk segi empat dengan ukuran 3:2 yang besarnya disesuaikan
dengan kondisi tiang / ruangan dan ukuran bendera merah putih.
2. Warna dasar putih dengan lanbang Semar di tengahnya bergambar Semar, pada bendera
bertuliskan SEMANGAT MASYARAKAT RELAWAN.

Penggunaan Bendera
Pasal 33.
1. Bendera organisasi dipasang pada salah satu ruangan kantor berdampiangan dengan
bendera merah putih pada tiang dengan ukuran yang sama.
2. Penempatan bendera organisasi pada sebelah kiri bendera merah putih.
3. Bendera diasang pada kegiatan serimonial organisasi seperti resepsi dan upacara, baik
dilapangan maupun di ruangan.

PAKAIAN ORGANISASI
Pasal 34.
1. Jaket organisasi :
a. Terbuat dari bahan yang memadai dan layak dengan warna disesuaikan.
b. Untuk pengurus dipasang Bag de Semar
c. Untuk anggota, jaket dipasang bagde semartanpa tulisan pimpinan tingkat eselon (
tulisan pimpinan eselon diletakkan pada dada sebelah kiri
d. Jaket Organisasi berbentuk :
1. Dipakai di lapangan jaket semi jas lengan pendek.
2. Dipakai di dalam ruangan jas lengan panjang
e. Pada dada sebelah kanan di pasang nama yang bersangkutan , yang ditulis diatas
kain dengan warna orange.
2. Celana dengan warna gelap yang disesuaikan model / bentuknya harus disesuaikan dengan
jaket.
3. Jaket Organisasi dipakai pada upacara / kegiatan organisasi atau untuk menhadiri undangan
pihak lain..
PENUTUP
Pasal 35.
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan organisasi ini akan diputuskan kemudian
oleh Pimpinan Pusat Semar.
2. Anggaran Rumah Tangga ( ART ) ini tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan
dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dibakukan pada Akte pendirian
No. 10. Tanggal 06 – Januari – 2012. B.H. No. 13 / I / Reg.BH.PKP / 2012 / PN. Mkt.
Tanggal 26 Januari 2012. “ SEMANGAT MASYARAKAT RELAWAN “
3. MENHUMHAM RI Nomor : AHU-0000409.AH.01.07. TAHUN 2015
MISI DAN VISI

Azas : Pancasila dan UUD RI. 1945


Dasar :
1. P.P. 18 Tahun 1986 tentang pelaksanaan U.U No. 8 Tahun 1985 Permen
No. 5 tentang ruang lingkup, tatacara pemberitahuan kepada
Pemerintah serta papan nama dan Lambang Organisasi Masyarakat.
2. UU No. 28 Tahun 1999. VI. pasal 8 – pasal 9 tentang Peran Serta
Masyarakat
3. UU No. 31 Tahun 1999 .V. pasal 41 tentang Peranserta Masyarakat
4. PP. RI No. 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Peranserta Masyarakat
Visi dan Misi :
1. VISI :
- Meningkatkan kepedulian bagi sesama dalam mendukun
Pembangunan.
2. MISI :
- Menyampaikan Informasi kepada Masyarakat tentang program-
program Pemerintah dan hasil - hasil Pembangunan Daerah / Pusat.
- Turut serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat diwilayah
NKRI
- Turut serta membantu informasi dan komunikasi pada Masyarakat
dan Pemerintah Penanggulangan terjadinya Bencana Alam, secara
cepat , tepat dan akurat.
- Tidak melakukan kegiatan Politik.

MOTTO :,Penampung Aspirasi, Penyebar Informasi menuju Kebersamaan.


Program Kerja :
I. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :
- Melakukan pendampingan Masyarakat.
- Melaksanakan Sosialisasi dan Penyuluhan.
- Melaksanakan Baktisosial / membangun Kebersamaan.
II. Bidang Informasi dan Komunikasi Masyarakat :
- Melaksanakan Kordinasi dengan Masyarakat.
- Memberikan Informasi kepada Masyarakat dan Pemerintah.
- Meningkatkan Komunikasi baik dengan Pemerintah dan Masyarakat.
III. Bidang Logistik / Bantuan dan Penanggulangan Bencana :
- Mengkordinasikan dan menyalurkan bantuan
- Menginventarisasi Kebutuhan bantuan
- Membantu Evakuasi Korban Bencana
IV. Bidang Usaha :
- Menggali Sumber-sumber Pendanaan melalui Usaha dan bantuan
dengan Masyarakat.
- Menggalang kepedulian Sosial bagi Perusahaan.
V. Sarana Komunikasi yang dipergunakan :
- FM Transceiver, Radio Pancar Ulang ( RPU )
- Sarana Telekomunikasi dan lainya
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NO. 33. TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN PENDAFTARAN ORKEMAS / PERKUMPULAN DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH
DAERAH
1. Nama Organisasi : Semangat Masyarakat Relawan
( SEMAR )
2. Bidang Kegiatan : Kesamaan Kegiatan
3. Ruang Lingkup : Penanggulangan Bencana
4. Kedudukan dan Alamat Sekretariat : Cabang Kota Mojokerto
5. Alamat Kantor/Sekretariat : Jl. Bancang Gg. V. No. 47 Wates
Magersari Kota Mojokerto

6. Tempat dan Waktu Pendirian : Mojokerto Tanggal 06 Juni 2012


Notariil No. 10 Tahun 2012
BH.No.13/I/Reg.BH.PKP/2012/PN.Mkt.
Tanggal 26 Januari 2012

7. Asas Ciri Organisasi : Pancasila dan UUD. RI Tahun 1945


8. Tujuan Organisasi : sebagai kontrol sosial dan turut serta
membantu Pemerintah dalam
Penanganan Bencana serta meberi
Bankom melalui sarana yang dimiliki
9. Nama Pendiri : Forum LSM Mojokerto
1. Lembaga Pemberdayaan Rakyat (LPR)
2. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia
(MAKI )
3. LIMKK
4. Langkah Anak Bangsa ( LAB )
5. PERHUTTANI
6. INDEPENDEN
7. LEPPEN
8. LP3 NKRI
10. Nama Pembina :-
11. Nama Pengurus :
a. Ketua/Sederajat : Suntarip
b. Sekretaris/Sederajat : Suyitno
c. Bendahara/Sederajat : M. Zaini Tojib.
12. Masa Bhakti Kepengurusan : Tahun 2013 – Tahun 2018
13. Keputusan Tertinggi Organisasi : Dewan Pendiri
14. Unit/Satuan/Sayap Otonom :
Organisasi ( pusat/daerah ) : BPBD
15. Usaha Organisasi : Pendidikan, Pelatihan, Seminar,
16. Sumber Keuangan : Iuran Anggota
17. Lambang/logo Organisasi :
18. Bendera Organisasi :
SEMAR
SEMANGAT MASYARAKAT RELAWAN

Notariil No. 10 , Tanggal 06 Juni 2012


Notaris : Bendy Aban Isbullah. SH.
Pengesahan Pengadilan Negeri Mojokerto ;
No : 13/1/ Reg. BH. PKP / 2012 / PN. Mkt.
Tanggal : 12 Januari 2012
MENHUMHAM RI
Nomor : AHU-0000409.AH.01.07. TAHUN 2015
Tanggal 24 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai