Anda di halaman 1dari 29

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUSYAWARAH NASIONAL
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
INDONESIA TAHUN 2021

Hotel Aeropolis Banten 8-9 Maret 2021


ANGGARAN DASAR
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA INDONESIA

MUKADDIMAH
Pembangunan bangsa menjadi bangsa yang adil, makmur dan sejahtera
merupakan cita-cita kemerdekaan yang dalam pencapaiannya secara terus menerus
diupayakan. Maka dari itu Setiap komponen bangsa harus mempunyai tanggung jawab
untuk mencapai cita- cita kemerdekaan. Upaya yang dilakukan merupakan tantangan yang
dihadapi dalam era globalisasi sebagai bagian dari peningkatan daya saing bangsa melalui
pembangunan perekonomian dengan program kewirausahaan, salah satunya
kewirausahaan pemuda.

Kewirausahaan pemuda merupakan program kemandirian pemuda dalam


meningkatkan pembangunan bangsa dibidang ekonomi agar mereka tidak menjadi beban
pembangunan tetapi menjadi aset pembangunan. Pengembangan kewirausahaan pemuda
dapat dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu dengan harapan semakin banyak pemuda
yang terhindar dari pengangguran dan kemiskinan, serta semakin banyak pemuda yang
dapat menciptakan solusi bagi masyarakat sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan
dan program-program pemberdayaan. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu wadah yang dapat
merangkul para pemuda dalam membentuk organisasi kewirausahaan pemuda.

Forum kewirausahaan pemuda merupakan organisasi kepemudaan dibidang,


kewirausahaan yang didirikan secara independen dengan memiliki misi saling berbagi ilmu,
bertukar pikiran, data dan informasi dalam pengembangan keunggulan dan daya saing
produk kewirausahaan pemuda di kancah regional, nasional maupun internasional. Para
wirausaha muda merasa perlu memiliki komitmen untuk sukses bersama dan
menggabungkan diri dalam sebuah forum yang disebut dengan Forum Kewirausahaan
Pemuda (FKP).
BAB I
NAMA, WAKTU, BADAN HUKUM, KEDUDUKAN, DAN SIFAT

Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Forum Kewirausahaan Pemuda Indonesia yang kemudian disingkat
FKP.

Pasal 2
Waktu, Badan Hukum, Kedudukan
1. FKP didirikan di Anyer Provinsi Banten pada hari Senin tanggal 1 (satu) bulan 11
(November) tahun 2010 (dua ribu sepuluh) sampai batas waktu yang tidak di tentukan.
2. FKP adalah organisasi kepemudaan di bidang kewirausahaan yang berbadan hukum.
3. FKP berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mendirikan kantor
perwakilan di seluruh Indonesia.

Pasal 3
Sifat
FKP bersifat Independen, Musyawarah, Profesional, dan Bertanggung Jawab.

Pasal 4
Visi
Menjadi organisasi terdepan dalam mengembangkan semangat kewirausahaan di kalangan
pemuda.
Pasal 5
Misi
1. Menjadi wadah dalam peningkatan kewirausahaan pemuda baik anggota maupun
masyarakat melalui program kerja organisasi.
2. Menjadi organisasi yang berperan aktif dan ikut serta dalam program kewirausahaan di
internal maupun eksternal.
3. Menjalin komunikasi dan hubungan dengan para mitra strategis dalam peningkatan
kerjasama positif untuk kemajuan organisasi.

BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN, DAN USAHA
Pasal 6
Asas
FKP berdasarkan asas Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

Pasal 7
Maksud dan Tujuan
Organisasi FKP mempunyai maksud dan tujuan, yaitu :
1. Mewadahi setiap pemuda yang ingin mengembangkan diri di bidang kewirausahaan;
2. Menumbuhkan potensi keberagaman bakat, keterampilan, kewirausahaan, dan
pengetahuan hingga penyelesaian masalah yang signifikan untuk mendukung upaya
peningkatan ekonomi kerakyatan;
3. Mendorong setiap anggotanya untuk mampu menjalin toleransi dalam kehidupan
kemasyarakatan dan menjadi perekat persatuan dalam perbedaan dan keberagaman
yang tinggi;
4. Membina kerjasama strategis dan saling menguntungkan dengan kalangan pemerintah,
sektor swasta, organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para praktisi
pengembang masyarakat, cendekiawan, dan mitra kepemudaan lainnya, guna kemajuan
dalam kemandirian dan independensi organisasi dan cita – cita kesejahteraan.

Pasal 8
Biro – Biro
1. Biro Pelatihan

a. Mengembangkan keterampilan pemuda berwirausaha berbasis keunggulan lokal;


b. Mensosialisasikan upaya peningkatan kapasitas pemuda dalam bidang
kewirausahaan;
c. Mengembangkan dan meningkatkan mutu produk kewirausahaan pemuda;
d. Memberi bimbingan belajar dan pelatihan khusus lainnya yang kegiatannya
berkaitan dengan pelatihan untuk sumber daya manusia;
e. Mengadakan kerjasama dengan Badan-badan/Lembaga-lembaga lain baik
Pemerintah maupun Swasta, asalkan tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan
organisasi FKP.

2. Biro Ekonomi
a. Mengkoordinir aktivitas perekonomian masyarakat, baik di bidang industri,
perdagangan, dan jasa;
b. Mendirikan pusat informasi bisnis secara online dan cetak;
c. Membentuk Badan-badan usaha/koperasi yang sesuai dengan tujuan organisasi FKP;
d. Meningkatkan hasil produksi pemuda di bidang pertanian, perikanan, kelautan,
home industry, pendidikan, dan kerajinan tangan serta budaya;
e. Memasarkan produk wirausaha muda dengan kemitraan strategis;
f. Mengelola kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan kewirausahaan.
3. Biro Kepedulian Sosial
a. Berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk menghimpun,
menggalang, dan berpartisipasi dalam aksi sosial terutama berkaitan dengan hal
kemanusiaan, bencana alam, dan kondisi sosial masyakarat.
b. Membentuk wadah komunikasi yang menjadi wahana berbagi, menyatukan
keberagaman namun satu tujuan yakni membangun perekonomian negeri dengan
konsisten peduli akan kondisi masyarakat.

4. Biro Humas, Publikasi, dan Media


a. Membentuk wadah kreativitas pemuda dan masyarakat di berbagai bidang
terutama bidang kewirausahaan;
b. Membuka jaringan antar pemuda baik di dalam maupun di luar negeri Indonesia
sekaligus sebagai jembatan pembelajaran, bertukar informasi, dan berbagi
pengalaman;
c. Mengembangkan media baik cetak maupun online sebagai sarana komunikasi,
penyampaian pesan, dan inspirasi bagi masyarakat terutama kalangan pemuda;
d. Mengelola kegiatan-kegiatan yang kreatif dan berhubungan dengan kegiatan
kewirausahaan.

BAB III
KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
Pasal 9
Anggota dan Pengurus
1. Jenis keanggotaan :
a. Anggota biasa

i. WNI berumur 17 sampai dengan 40 tahun berdasarkan Munas 2021.


ii. WNI yang memiliki minat, bakat, potensi, dan kepedulian terhadap
kewirausahaan.
b. Anggota luar biasa
i. WNI berumur diatas 40 tahun
c. Anggota kehormatan
i. Perangkat pejabat organisasi perangkat daerah atau Nasional
2. Syarat keanggotaan :
a. WNI berumur 17 sampai dengan 40 tahun berdasarkan Munas 2021.
b. WNI yang memiliki minat, bakat, potensi, dan kepedulian terhadap kewirausahaan.
3. Syarat pengurus :
a. WNI berumur 17 sampai dengan 40 tahun berdasarkan Munas 2021.
b. WNI yang memiliki minat, bakat, potensi, dan kepedulian terhadap kewirausahaan.
c. Aktif dalam organisasi FKP minimal 1 tahun.

Pasal 10
Hak - Hak Anggota
Setiap anggota biasa mempunyai :
1. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat;
2. Hak mencalonkan, memilih dan dipilih;
3. Hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap kebijakan organisasi di dalam forum
musyawarah;
4. Hak untuk mengikuti kegiatan – kegiatan organisasi;
5. Hak untuk memperoleh informasi, pendidikan, bimbingan, perlindungan, dan
pembelaan dari organisasi.

Setiap anggota luar biasa dan kehormatan mempunyai :


1. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat;
2. Hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap kebijakan organisasi di dalam forum
musyawarah;
3. Hak untuk mengikuti kegiatan – kegiatan organisasi;
4. Hak untuk memperoleh informasi, pendidikan, bimbingan, perlindungan, dan
pembelaan dari organisasi.

Pasal 11
Kewajiban Anggota
Setiap anggota berkewajiban :

1. Menjunjung tinggi nama baik organisasi;


2. Tunduk dan patuh serta mentaati pedoman Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
dan peraturan organisasi lainnya;
3. Melaksanakan program kerja organisasi dan keputusan – keputusan rapat pengurus;
4. Membayar iuran organisasi dengan ketentuan :
a. Membayar biaya registrasi pendaftaran anggota sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu
rupiah) yang kemudian di kelola oleh DPP dengan mekanisme pembayaran melalui
DPD.
b. Membayar iuran anggota yang ditetapkan dan dikelola oleh DPW dan DPD secara
musyarawah.
c. DPD memberikan kontribusi iuran kepada DPW masing-masing wilayah yang
mekanisme pembayarannya dilakukan secara musyawarah antara DPW dan DPD.
5. DPP, DPW, dan DPD wajib mengelola anggaran dari anggota, disertai Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ).

BAB IV
TINGKATAN DAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 12
Tingkatan Organisasi
Tingkat organisasi FKP terdiri dari :
1. Pengurus tingkat Nasional disebut DPP sebagai pengurus pusat FKP;
2. Pengurus tingkat Provinsi disebut DPW sebagai pengurus wilayah FKP;
3. Pengurus tingkat Kabupaten/Kota disebut DPD sebagai pengurus daerah FKP;
4. Pengurus tingkat Kecamatan disebut DPC sebagai pengurus kecamatan FKP.
5. Pengurus tingkat Kelurahan/Desa disebut DPK sebagai pengurus Kelurahan/Desa FKP

Pasal 13
Perangkat Organisasi
Perangkat organisasi FKP terdiri dari :
1. Dewan Pengurus Pusat (DPP);
2. Dewan Pengurus Wilayah (DPW);
3. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPD);
4. Dewan Pengurus Kecamatan (DPC).
5. Dewan Pengurus Kelurahan/Desa (DPK)

BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT - RAPAT
Pasal 14
Musyawarah
Musyawarah FKP berdasarkan tingkatan sebagai berikut :
1. Musyawarah pengurus pusat disebut Munas;
2. Musyawarah pengurus pusat luar biasa disebut Munaslub;
3. Musyawarah pengurus wilayah disebut Muswil;
4. Musyawarah pengurus wilayah luar biasa disebut Muswilub;
5. Musyawarah pengurus daerah disebut Musda;
6. Musyawarah pengurus daerah luar biasa disebut Musdalub.
7. Musyawarah pengurus cabang disebut Muscab.
8. Musyawarah pengurus cabang luar biasa disebut Muscablub

Tentang ketentuan, tata cara, dan waktu pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga FKP
Pasal 15
Rapat – Rapat
1. Rapat pengurus pusat FKP sebagai berikut :
a. Rapat kerja pengurus pusat
b. Rapat umum pengurus pusat
c. Rapat rutin pengurus pusat
d. Rapat pengurus harian
2. Rapat pengurus wilayah FKP sebagai berikut :
a. Rapat kerja pengurus wilayah
b. Rapat pengurus wilayah
c. Rapat rutin pengurus wilayah
d. Rapat pengurus harian
3. Rapat pengurus daerah FKP sebagai berikut :
a. Rapat kerja pengurus daerah
b. Rapat pengurus daerah
c. Rapat rutin pengurus daerah
d. Rapat pengurus harian
4. Rapat pengurus cabang FKP sebagai berikut :
a. Rapat kerja pengurus cabang
b. Rapat pengurus cabang
c. Rapat rutin pengurus cabang
d. Rapat pengurus harian
BAB VI
ASET
Pasal 16
Aset
Aset FKP diperoleh dari :
1. Uang iuran Anggota;

2. Sumbangan/bantuan sukarela yang tidak mengikat;


3. Badan-badan usaha/otonom milik lembaga;
4. Lain-lain pendapatan yang sah yang tidak bertentangan dengan hukum dan perundang-
undangan;
5. Jumlah uang iuran Anggota akan di tetapkan dalam rapat pengurus;
6. Uang perkumpulan yang tidak diperlukan untuk keperluan sehari-hari harus disimpan
dalam Bank yang ditunjuk Badan Pengurus atas nama organisasi;
7. Segala kuitansi, cek, giro, dan surat berharga uang lainnya yang sah jika ditandatangani
oleh Ketua Umum untuk tingkat Pengurus Pusat, Ketua untuk berbagai tingkatan,
Bersama-sama dengan Bendahara Umum/Bendahara;
8. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya.

BAB VII
BENDERA, LAMBANG, DAN ATRIBUT
Pasal 17
Bendera
Disamping Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Nasional, FKP mempunyai merah putih
sebagai dasar dengan lambang organisasi di tengahnya.
Pasal 18
Lambang
Lambang FKP mencerminkan :

1. Warna dasar putih melambangkan keikhlasan, kejujuran dan kesucian;


2. Burung Garuda melambangkan semangat nasionalisme;
3. Warna merah melambangkan daya upaya, kemampuan dan kekuatan didasari
keberanian, keteguhan dan militansi;
4. Kotak dengan berwarna biru melambangkan kebersamaan didasari tekad serta
kegigihan;
5. Tulisan FKP warna putih dengan dasar warna biru yang berarti Lembaga Cerdas, Akurat,
Kreatif, Inovatif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pasal 19
Atribut
FKP mempunyai atribut berupa bendera topi, badge, rompi, jas, dan simbol - simbol
organisasi.

BAB VIII
IKRAR DAN HYMNE
Pasal 20
Ikrar
1. FKP mempunyai Ikrar sebagai pernyataan tekad, semangat dan ucapan janji bagi
anggota dalam melaksanakan kegiatan dan aktifitas organisasi;
2. Naskah selengkapnya dari ikrar FKP serta tata cara pengungkapannya diatur dalam ART.

Pasal 21
Mars dan Hymne
FKP mempunyai lagu berupa hymne FKP
BAB IX
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 22
Perubahan AD/ART
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FKP dapat dilakukan sesuai
perkembangan Zaman dan situasi serta adanya hal–hal yang belum termasuk dalam
Anggaran Dasar ini, disusun oleh Tim perumus dalam munas FKP.

Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FKP harus disosialisasikan pada
semua pengurus dan anggota FKP dan pihak – pihak yang memerlukan.

BAB X
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 23
Pembubaran Organisasi
FKP dapat dibubarkan melalui hasil Musyawarah Nasional FKP yang dihadiri oleh sekurang–
kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Peserta Utusan sedangkan keputusan yang diambil
dengan persetujuan sekurang–kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang
dikeluarkan.

Jika dalam Musyawarah nasional jumlah Peserta Utusan yang hadir tidak memenuhi kuorum
seperti tersebut dalam bab ini maka dalam tempo 1 (satu) bulan sesudah itu tetapi paling
cepat 2 (dua) minggu, dalam Musyawarah 2 (dua) dapat diambil keputusan yang sah dan
mengikat tanpa mengindahkan jumlah Peserta Utusan yang hadir, dengan syarat keputusan
itu disetujui oleh sekurang–kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan.

Jika FKP dibubarkan, maka segala aktiva dan passiva dari lembaga akan ditetapkan dan
diputuskan dalam Musyawarah Nasional yang tersebut dalam bab ini. Untuk membubarkan
FKP berlaku apa yang di sebut dalam pasal 1665 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
dengan ketentuan jika sisa harta kekayaan akan dibagikan kepada badan-badan sosial
menurut hasil Musyawarah Nasional.

BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 24
Aturan Peralihan
1. Anggaran Dasar FKP ini disusun oleh tim perumus dalam Munas;
2. Hal-hal yang belum dapat ditetapkan dan dibuat dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur
dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 25
Penutup
Anggaran Dasar FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA I N D O N E S I A diperbaharui dan
ditetapkan d i B a n t e n 9 M a r e t 2 0 2 1 .

Ditetapkan di : Banten.

Pada tanggal : 9 Maret.

Pimpinan Sidang :

Ketua Sekretaris Anggota

Ali Hosnan Ghina N Hasanah Sobihin


ANGGARAN RUMAH TANGGA
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
INDONESIA

BAB I
NAMA ORGANISASI
Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Forum Kewirausahaan Pemuda Indonesia disingkat dengan FKP,
berstatus sebagai organisasi kepemudaan bidang kewirausahaan.

Pasal 2
Prinsip FKP
1. FKP lahir didasari oleh kepedulian terhadap kewirausahaan pemuda, dalam
meningkatkan wawasan dan kesejahteraan pemuda yang pada hakikatnya mewujudkan
cita – cita perjuangan bangsa yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa yang berkeadilan sosial.
2. FKP dalam menjalankan tugasnya bersifat Independen, Profesional, Musyawarah, dan
Bertanggung Jawab.
3. FKP sesuai dengan maksud dan tujuannya berpartisipasi dalam pengembangan dan
peningkatan produk wirausaha pemuda dengan memberi pendidikan, pelatihan,
seminar, penelitian, konsultasi, dan jasa – jasa lainnya.

Pasal 3
Ikrar
1. Kami anggota FKP dengan ini berjanji, senantiasa menjunjung tinggi dan menjaga nama
baik organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan amanat dan tugas –
tugas organisasi sesuai yang tercermin dalam AD dan ART FKP.
2. Kami anggota FKP dengan ini berjanji, dalam menjalankan roda organisasi lebih
mengedepankan kepentingan masyarakat, membela hak – hak masyarakat,
meningkatkan perekonomian masyarakat, peduli lingkungan hidup serta mengangkat
harkat dan martabat bangsa, dalam melaksanakannya berpegang kepada sifat FKP
independen, profesional, musyawarah, dan bertanggung jawab.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Pendaftaran Anggota
1. Sesuai kriteria anggota yang tercantum dalam Anggaran Dasar FKP.
2. Mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota FKP.
3. Menyatakan diri untuk siap mematuhi dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga FKP dan peraturan – peraturan organisasi lainnya.
4. Menyatakan diri siap untuk mengikuti kegiatan – kegiatan organisasi, baik secara
internal maupun eksternal.

Pasal 5
Kartu Tanda Pengenal
1. Kartu Tanda Pengenal dilengkapi dengan Identitas anggota, pas foto di berbagai
tingkatan yang di tanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
2. Kartu Tanda Pengenal anggota luar biasa dan anggota kehormatan juga dikeluarkan
oleh DPP.
3. Kartu Tanda Pengenal anggota berlaku seumur hidup sejak dikeluarkan surat keputusan.
4. Jika anggota berhenti dan/atau diberhentikan, maka pengurus pusat, pengurus wilayah,
pengurus daerah wajib menarik atau mencabut kartu tanda pengenal anggota dan
dihapus dari database FKP.
Pasal 6
Pemberhentian Anggota
1. Yang bersangkutan diketahui telah meninggal dunia.
2. Yang bersangkutan membuat surat pernyataan pengunduran diri yang di tulis pada
kertas bermaterai/segel dilengkapi dengan alasan berhenti dan tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun, selanjutnya surat tersebut di tunjukkan kepada pengurus DKP
melalui berbagai tingkatan organisasi.
3. Yang bersangkutan diketahui dengan jelas dan pasti yang dilengkapi dengan bukti
bahwa telah melanggar hukum dan ketentuan AD/ART, peraturan organisasi dan etika,
sehingga dengan perbuatannya merugikan dan mencemarkan nama baik organisasi.
4. Pemberhentian dan pemecatan anggota dapat dilakukan oleh pengurus FKP di berbagai
tingkatan yang dilaporkan kepada pengurus pusat FKP.
5. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus FKP di berbagai tingkatan diperkenankan
mengajukan permasalahannya dalam rapat pengurus dan akan diputuskan dalam
tingkatan tertinggi.
6. Yang bersangkutan diberikan kesempatan mengklarifikasi / membela diri dengan cara
membuat surat pernyataan / perjanjian untuk tidak mengulangi / melakukan perbuatan
yang melanggar hukum, ketentuan AD/ART dan hal – hal yang dapat merugikan
Organisasi, diatas kertas bermaterai / segel.
7. Para anggota FKP harus tunduk, patuh, dan mentaati serta melaksanakan AD/ART,
peraturan organisasi, dan keputusan rapat pengurus lainnya.
8. Pemberhentian anggota seluruhnya didasarkan oleh Surat Keputusan Rapat Dewan
Pengurus di berbagai tingkat.
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Tingkat dan Kedudukan Organisasi
1. Dewan Pengurus Pusat FKP berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta.
2. Dewan Pengurus Wilayah FKP berkedudukan di ibukota Provinsi.
3. Dewan Pengurus Daerah FKP berkedudukan di kabupaten/kota.
4. Dewan Pengurus Cabang FKP Berkedudukan di Kecamatan.
5. Dewan Pengurus Kelurahan/Desa berkedudukan di Kelurahan/ Desa.

Pasal 8
Dewan Pengurus
1. DPP FKP terdiri dari :

a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;


b. Sekretaris Jenderal dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;
d. Biro Nasional.
2. DPW terdiri dari :
a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;
d. Biro – Biro
3. DPD terdiri dari :
a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;
d. Biro - Biro
4. DPC terdiri dari :
a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;
d. Biro - Biro

Pasal 9
Ketua Umum
1. Ketua umum adalah anggota FKP yang terpilih dan ditetapkan melalui MUNAS.
2. Ketua umum adalah pengemban amanat MUNAS untuk satu periode kepengurusan
dalam masa waktu 3 (tiga) tahun kepengurusan.
3. Masa jabatan Ketua umum FKP adalah satu periode kepengurusan dan dapat dipilih
kembali.
4. Ketua umum dibantu wakil dan Biro Nasional untuk membantu kinerja Ketua umum.

Pasal 10
Wakil Ketua Umum
1. Wakil ketua umum adalah anggota FKP yang terpiih dan ditetapkan dalam MUNAS.
2. Wakil ketua umum adalah pengemban amanat MUNAS untuk satu periode
kepengurusan dalam masa waktu 3 (tiga) tahun kepengurusan.
3. Masa jabatan wakil ketua umum FKP adalah satu periode kepengurusan dan dapat
dipilih kembali.

Pasal 11
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal adalah anggota yang ditunjuk dan dipilih menjadi pengurus oleh Ketua
Umum Nasional.
Pasal 12
Wewenang Sekretaris Jenderal
1. Melakukan fungsi manajemen informasi FKP yaitu: mengumpulkan, menyusun,
mengolah, mengarsipkan, dan mendistribusikan informasi yang terkait dengan FKP dari
dan ke ketua umum dan seluruh pelaksana harian FKP wilayah.
2. Membantu dan mendukung kebutuhan administrasi yang diperlukan oleh ketua umum,
DPP, dan FKP wilayah.
3. Mendampingi aktivitas/agenda Ketua umum FKP.

Pasal 13
Bendahara Umum
Bendahara umum adalah anggota yang ditunjuk dan dipilih pengurus oleh Ketua umum FKP.

Pasal 14
Wewenang Bendahara Umum
1. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun eksternal FKP.
2. Mengatur pengelolaan keuangan FKP, baik pengeluaran, pemasukan, maupun
investasi (melaksanakan fungsi kebendaharaan).
3. Membuat dan melaksanakan sistem keuangan yang baik, meliputi:
pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan yang terstandarisasi.

Pasal 15
Biro Nasional
Biro Nasional adalah Biro yang dibentuk oleh Ketua umum.
Pasal 16
Wewenang dan Fungsi Biro Nasional
Wewenang dan fungi Biro Nasional ditentukan dan ditetapkan melalui SK Ketua umum.

Pasal 17
FKP Wilayah
Dewan Pengurus Wilayah
1. FKP Wilayah dipimpin oleh seorang Ketua umum yang diusulkan oleh FKP Daerah
yang berada dalam daerah geografis FKP Wilayah tersebut, dipilih dan ditetapkan oleh
Anggota FKP Daerah melalui Musyawarah Wilayah.
2. Ketua Umum minimal dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara.
3. Masa kepengurusan FKP Wilayah selama 3 tahun.
4. Sekretariat FKP Wilayah berada di Ibukota Provinsi FKP tersebut berada.

Pasal 18
Wewenang dan Fungsi Pengurus FKP Wilayah
1. Mengkoordinasikan program kerja FKP Wilayah dengan program kerja FKP Nasional.
2. Membantu anggota FKP Wilayah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan usahanya.
3. Memperluas virus – virus wirausaha melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat provinsi.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FKP di tingkat provinsi.
6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Wilayah.
7. DPW bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanan agenda – agenda nasional
di tingkat wilayah.
8. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas / agenda FKP wilayah.
Pasal 19
Pembentukan FKP Wilayah
Usulan pembentukan FKP Wilayah baru diajukan kepada Ketua Umum dan disahkan melalui
Surat Keputusan Ketua Umum setelah memenuhi persyaratan pembentukan FKP Wilayah.

Pasal 20
Persyaratan Pembentukan FKP Wilayah
1. Persyaratan pembentukan FKP Wilayah berdasarkan pertimbangan Ketua umum
yang diterbitkan melalui SK Ketua umum.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.

Pasal 21
Mekanisme Pembentukan FKP Wilayah
FKP Wilayah dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam wilayah
yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan pendirian beserta susunan
pengurus sementara yang ditandatangani berstempel minimal 5 orang yang mengajukan ke
Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 22
Kewajiban FKP Wilayah
Setiap tahun, FKP Wilayah wajib diverifikasi oleh Ketua Umum yang bertanggung jawab
terhadap wilayah tersebut agar menjamin semua FKP Wilayah memenuhi persyaratan.
Pasal 23
FKP Daerah
Dewan Pengurus Daerah
1. DPD FKP dipimpin oleh Ketua yang diusulkan oleh Anggota FKP yang berada di
daerah tersebut dan dipilih serta ditetapkan oleh Anggota FKP melalui Musyawarah
Daerah.
2. Ketua umum FKP Daerah minimal dibantu oleh sekretaris dan bendahara.
3. Masa kepengurusan DPD FKP selama 3 tahun.
4. Sekretariat DPD FKP harus berada di ibukota kabupaten/kota madya daerah tersebut.
5. Ketua DPD FKP bertanggung jawab kepada MUSDA.

Pasal 24
Wewenang dan Fungsi Pengurus DPD FKP
1. Mengkoordinasikan program kerja dalam wilayah kerja daerah.
2. Membantu anggota FKP Daerah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan usaha
yang dimilikinya.
3. Memperluas semangat berwirausaha melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat daerah.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FKP di tingkat daerah.
6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Daerah.
7. DPD FKP bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda – agenda Wilayah
dan Nasional di tingkat Daerah.

Pasal 25
Pembentukan DPD FKP
Usulan pembentukan FKP Daerah baru diajukan kepada DPW FKP dan disahkan melalui
surat keputusan DPW FKP dan tembusan kepada Nasional setelah memenuhi persyaratan
pembentukan FKP Daerah.
Pasal 26
Persyaratan Pembentukan DPD FKP
1. Persyaratan pembentukkan DPD FKP berdasarkan pertimbangan DPW FKP.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.

Pasal 27
Mekanisme Pembentukan DPD FKP
1. FKP Daerah dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam daerah
yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan pendirian beserta susunan
pengurus sementara yang ditanda tangani berstempel minimal 10 orang yang
mengajukan ke Dewan Pimpinan Wilayah dengan tembusan ke Dewan Pimpinan Pusat.
2. Bila persyaratan dan mekanisme tidak dapat dipenuhi, maka anggota yang
mengusulkan berhak mengajukan pembentukan FKP Daerah tiga bulan setelah
pengajuan pertama.

Pasal 28
Kewajiban DPD FKP
Setiap tahun DPD wajib diverifikasi oleh DPW agar menjamin semua DPD memenuhi
persyaratan.

Pasal 29
Periode Jabatan
1. Periode masa jabatan DPP FKP selama 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil musyawarah
nasional pusat FKP untuk selanjutnya di pilih kembali.
2. Periode masa jabatan DPW FKP selama 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil musyawarah
wilayah FKP untuk selanjutnya di pilih kembali.
3. Periode masa jabatan DPD FKP selama 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil musyawarah
daerah FKP untuk selanjutnya di pilih kembali.

Pasal 30
Musyawarah dan Rapat – Rapat
1. Musyawarah dan Rapat – Rapat Pengurus Pusat FKP :
a. Musyawarah pengurus pusat dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk memilih Ketua
Umum dan DPP FKP, menetapkan program kerja DPP FKP, perubahan AD/ART dan
peraturan organisasi, mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggung
jawaban serta menetapkan penasehat, yang kemudian di sah kan dalam Munas FKP.
b. Musyawarah pengurus pusat luar biasa di laksanakan jika keberadaannya sudah
mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi dan atas usulan
2/3 (dua pertiga) jumlah unsur pengurus – pengurus pusat, 2/3 (dua pertiga)
pengurus daerah, serta melalui pertimbangan dari pendiri FKP.
c. Rapat kerja umum pengurus pusat di laksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali
dalam rangka menyusun program kerja organisasi dan mengadakan evaluasi
terhadap pelaksanaan program kerja sebelum nya dan menetapkan
pelaksanaan program kerja selanjutnya.
d. Rapat umum pengurus sedikitnya dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali untuk
mengevaluasi terhadap pelaksanaan program sebelumnya dan
menetapkan pelaksanaan program kerja selanjutnya.
e. Rapat rutin pengurus sedikitnya di laksanakan 4 (empat) bulan sekali,
merupakan rapat pleno pengurus pusat membahas kegiatan dan rutinitas
organisasi serta mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang telah
dilaksanakan dan menetapkan kegiatan dari program kerja selanjutnya.
f. Rapat umum pengurus harian di laksanakan sesuai kebutuhan, untuk membahas
dan membicarakan kegiatan rutinitas organisasi.

2. Musyawarah dan Rapat – Rapat Pengurus Wilayah FKP :


a. Musyawarah wilayah di laksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk memilih pengurus,
menetapkan program kerja untuk wilayah dengan berpedoman kepada program
kerja pengurus pusat, mengesahkan laporan pertanggung jawaban serta
menetapkan penasehat.
b. Musyawarah wilayah luar biasa dilaksanakan jika keberadaannya sudah
mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi dan atas usulah
2/3 (dua pertiga) Unsur pengurus daerah, 2/3 (dua pertiga) pengurus wilayah yang
di teruskan kepada pengurus pusat FKP.
c. Rapat kerja wilayah dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali dalam rangka
menyudun program kerja wilayah dan mengevaluasi terhadap pelaksaan program
kerja sebelum nya dan menetapkan pelaksanaan program kerja selanjutnya.
d. Rapat pengurus wilayah di laksanakan sedikitnya 6 (enam) bulan sekali untuk
mengevaluasi terhadap pelaksanaan program lkerja sebelum nya dan
menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya.
e. Rapat rutin pengurus dilaksanakan sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali merupakan rapat
pleno pengurus wilayah membahas kegiatan rutinitas organisasi serta
mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang telah di laksanakan dan
menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya.
f. Rapat pengurus harian di laksanakan sesuai kebutuhan unttuk membahas dan
membicarakan kegiatan rutinitas organisasi.

3. Musyawarah dan Rapat – Rapat Pengurus Daerah FKP :


a. Musyawarah daerah dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk memilih pengurus,
menetapkan program kerja untuk daerah dengan berpedoman kepada program
kerja pengurus pusat, mengesahkan laporan pertanggung jawaban serta
menetapkan penasehat.
b. Musyawarah daerah luar biasa di laksanakan jika keberadaan nya sudah
mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi dan atas usulah
2/3 (dua pertiga) unsure pengurus daerah 2/3 (dua pertiga) pengurus cabang dan
melalui pertimbangan pengurus wilayah yang di teruskan kepada pengurus pusat
FKP.
c. Rapat kerja daerah di laksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali dalam rangka
menyusun program kerja daerah dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan
program kerja sebelumnya dan menetapkan pelaksanaan program kerja
selanjutnya.
d. Rapat pengurus daerah di laksanakan sedikitnya 6 (enam) bulan sekali untuk
mengevaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sebeelumnya dan
menetapkan kegiatan program kerja selanjut nya.
e. Rapat rutin pengurus dilaksanakan sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali merupakan rapat
pleno pengurus wilayah membahas kegiatan rutinitas organisasi serta
mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang telah di laksanakan dan
menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya.
f. Rapat pengurus harian dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk membahas
dan membicarakan kegiatan rutinitas organisasi.
4. Segala keputusan hasil rapat pengurus wilayah dan pengurus daerah akan di bahas
dalam rapat pengurus pusat FKP dan hasilnya akan di sampaikan kembali kepada
masing – masing tingkatan.

Pasal 31
Peserta Musyawarah dan Rapat – Rapat
1. Musyawarah dan rapat – rapat mulai dari tingkat pengurus pusat, wilayah, daerah
di hadiri oleh peserta utusan, peserta peninjau, dan peserta undangan.
2. Peserta utusan terdiri dari ketua umum dan sekretaris jenderal / ketua dan sekretaris,
peserta peninjau adalah pengurus lain yang ikut serta dalam musyawarah atau rapat –
rapat dan jumlahnya yang di tentukan oleh pengurus organisasi di setiap tingkatan,
sedangkan peserta undangan adalah peserta yang ikut serta dalam musyawarah atau
rapat – rapat di luar unsur pengurus.
3. Tata cara peserta musyawarah atau rapat – rapat dan mengenai hak suara diatur
dalam peraturan organisasi.

BAB IV
ASET
Pasal 32
Badan Usaha / Otonom
1. Dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitasnya yang bersifat komersial dan nirlaba, FKP
membentuk badan – badan usaha / otonom yang sesuai dengan maksud dan tujuan
Lembaga.
2. Bentuk dan jenis usaha di atur dalam peraturan organisasi.

BAB V
ATURAN PERALIHAN
Pasal 33
Aturan Peralihan
1. Anggaran Rumah Tangga FKP ini di susun oleh tim perumus dalam musyawarah
nasional FKP.
2. Hal – hal lain yang belum di tetapkan dan di buat dalam anggaran rumah tangga
ini dapat diatur dan di tetapkan dalam peraturan organisasi.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 34
Penutup
Anggaran Rumah Tangga Forum Kewirausahaan Pemuda ini diperbaiki dan ditetapkan di
Banten pada hari Selasa 9 Maret 2021.

Di tetapkan di : Banten

Pada Tanggal : 9 Maret 2021

Pimpinan Sidang :

Ketua Sekretaris Anggota

Ali Hosnan Ghina N Hasanah Sobihin

Anda mungkin juga menyukai