Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN DASAR

PERKUMPULAN PETANI VANILI INDONESIA


 
MUKADDIMAH
Petani adalah warga negara  Indonesia perseorangan dan/atau beserta
keluarganya  yang  melakukan  Usaha  Tani  di  bidang  tanaman  pangan,
hortikultura, perkebunan,dan/atau peternakan.
Pertanian adalah kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan
bantuan  teknologi,  modal,  tenaga  kerja,  dan  manajemen  untuk
menghasilkan  Komoditas  Pertanian  yang  mencakup  tanaman  pangan,
hortikultura,  perkebunan, dan/atau  peternakan  dalam  suatu agroekosistem.
Usaha  Tani  adalah  kegiatan  dalam  bidang  Pertanian,  mulai  dari sarana 
produksi,  produksi/budi  daya,  penanganan  pascapanen, pengolahan,
pemasaran hasil, dan/atau jasa penunjang.
Pelaku  Usaha  adalah  Setiap  Orang  yang  melakukan  usaha  sarana produksi
Pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil Pertanian, serta jasa  penunjang 
Pertanian  yang  berkedudukan  di  wilayah  hukum Republik Indonesia.
Asosiasi Komoditas Pertanian adalah kumpulan dari Petani, Kelompok Tani, 
dan/atau  Gabungan  Kelompok Tani untuk  memperjuangkan kepentingan
Petani.
Pemberdayaan  Petani adalah  segala  upaya  untuk  meningkatkan
kemampuan  Petani  untuk  melaksanakan  Usaha  Tani  yang  lebih  baik
melalui  pendidikan  dan  pelatihan,  penyuluhan  dan  pendampingan,
pengembangan  sistem  dan  sarana  pemasaran  hasil  Pertanian, konsolidasi 
dan  jaminan  luasan  lahan  pertanian,  kemudahan  akses ilmu  pengetahuan, 
teknologi  dan  informasi,  serta  penguatan kelembagaan Petani.
Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Tuhan Yang
Maha Esa serta usaha-usaha yang teratur, terencana, dan penuh kebijaksanaan,
dengan nama Tuhan Yang Maha Esa kami petani dari seluruh wilayah Indonesia
menghimpun diri dalam satu organisasi yang digerakkan dengan pedoman
berbentuk anggaran dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Perkumpulan Petani Vanili Indonesia, disingkat PPVI.
Pasal 2
Waktu dan Tempat kedudukan
PPVI didirikan di D.I.Y. (Daerah Istimewa Yogyakarta) pada hari Minggu, Pukul 00.30 WIB
tanggal 8 Desember 2017,
BAB II
AZAS
Pasal 3
PPVI Berazas Pancasila dan UUD 1945
BAB III
TUJUAN, USAHA, DAN SIFAT
Pasal 4
Tujuan
1. Memajukan dan mengembangkan atau membudidayakan tanaman vanili
di Indonesia dalam rangka memajukan pembangunan pertanian dan
perkebunan di Indonesia.
2. Menumbuh kembangkan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas
petani vanili di seluruh Indonesia.
3. Mempererat hubungan dan kerjasama petani vanili di seluruh Indonesia
dan petani vanili di Luar Negeri.
4. Turut mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya yakni
petani yang mandiri dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Pasal 5
Usaha
1. PPVI berusaha dengan daya dan kemampuan serta semua yang ada
melalui upaya dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan sebagaimana
dimaksud pada pasal 4 Anggaran Dasar.
2. Melakukan kegiatan dengan lembaga penelitian, Universitas dan
perusahaan benih di Indonesia dan Luar Negeri.
3. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan huruf (a) s.d. (b) dan
sesuai dengan azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pasal 6
Sifat
PPVI bersifat independen dalam artian organisasi praktisi petani vanili yang
bersifat nasional, non politik, dan tidak terikat dengan birokrasi/pemerintahan
(bebas).
BAB IV
STATUS, FUNGSI, DAN PERAN
Pasal 7
Status
PPVI adalah organisasi petani.
Pasal 8
Fungsi
PPVI berfungsi sebagai wadah pembinaan dan pengembangan vanili di
Indonesia melalui kegiatan budidaya, pemasaran dan sosialisasi/pameran yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan masyarakat
di Indonesia.
Pasal 9
Peran
PPVI berperan sebagai organisasi perjuangan petani
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Anggota PPVI adalah perorangan/petani di Indonesia yang melakukan
kegiatan usaha di bidang pertanian dengan komoditas vanili.
2. Anggota PPVI terdiri dari :
1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Kehormatan
3. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban
BAB VI
KEDAULATAN
Pasal 11
Kedaulatan berada di tangan anggota biasa yang pelaksanaannya diatur dalam
Anggaran Dasar dan ketentuan penjabarannya.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
Kekuasaan
Kekuasaan dipegang oleh Kongres, Konferensi/Musyawarah Cabang.
Pasal 13
Kepemimpinan
1. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat PPVI di tingkat
nasional, Pengurus Daerah PPVI di tingkat provinsi, Pengurus Cabang PPVI
pada tingkat kab/kota.
2. Untuk membantu tugas Pengurus Pusat PPVI, dibentuk Dewan Penasehat.
3. Untuk membantu tugas Pengurus pusat PPVI, dibentuk Dewan Pembina.
BAB VIII
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 14
Keuangan dan Harta Benda
1. Keuangan dan harta benda PPVI dikelola dengan prinsip transparansi,
bertanggungjawab, efektif, efisien, dan berkesinambungan.
2. Keuangan dan Harta benda PPVI diperoleh dari uang pangkal anggota,
iuran dan sumbangan anggota, dan usaha-usaha lain yang halal dan tidak
bertentangan dengan sifat independensi PPVI.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 17
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan pada Kongres yang
telah berselang dua periode kepengurusan PPVI (lima tahun sekali).
2. Pembubaran organisasi  hanya dapat ditetapkan di Kongres.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PERKUMPULAN PETANI VANILI INDONESIA
 
BAB I
KEANGGOTAAN
BAGIAN I
ANGGOTA
Pasal 1
Anggota
Anggota Perkumpulan Petani Vanili Indonesia adalah petani yang menanam komoditas
vanili yang mendaftarkan diri dan mengikuti semua peraturan yang telah disepakati
oleh PPVI (Perkumpulan Petani Vanili Indonesia)
BAGIAN II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 2
Syarat-syarat Keanggotaan
1. Mendaftarkan diri kepada PPVI
2. Menanam komoditas vanili
3. Bersedia menjalankan segala peraturan PPVI
4. Menjaga nama baik PPVI
BAGIAN III
MASA KEANGGOTAAN
Pasal 3
Masa Keanggotaan
1. Masa keanggotaan dimulai ketika mendaftarkan diri
2. Menanam komoditas vanili
3. Masa keanggotaan berakhir apabila :
1. Tidak lagi mengembangkan komoditas vanili
2. Mengundurkan diri
3. Diberhentikan atau dipecat
4. Meninggal dunia
BAGIAN IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
Hak Anggota
1. Memiliki hak berbicara, hak suara, hak partisipasi, hak untuk dipilih dan
hak memilih menjadi pengurus
2. Memiliki hak untuk mendapat akses benih dan SOP Budidaya
3. Memiliki hak untuk mendapatkan akses pasar
Pasal 5
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota wajib menjaga nama baik PPVI
2. Setiap anggota wajib menjalankan misi PPVI
3. Setiap anggota wajib menanam vanili
4. Setiap anggota wajib menjaga etika bisnis
5. Setiap anggota wajib menjalankan dan mematuhi Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PPVI
6. Setiap anggota wajib membayar uang pangkal dan iuran anggota
BAB II
STRUKTUR ASOSIASI
A. STRUKTUR KEKUASAAN
BAGIAN I
KONGRES
Pasal 6
Status
1. Kongres merupakan musyawarah utusan cabang-cabang
2. Kongres memegang kekuasan tertinggi PPVI
3. Kongres diadakan lima (5) tahun sekali
4. Dalam keaadaan luar biasa kongres dapat menyimpang dari pasal 6 ayat
(c)
5. Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat diselenggarakan atas inisiatif
satu cabang dengan persetujuan sekurang-kurangnya melebihi separuh dari
jumlah cabang penuh
Pasal 7
Kekuasan/Wewenang
1. Meminta laporan dan pertanggungjawaban pengurus pusat
2. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dan Penjabaran
AD/ART
3. Memilih Pengurus Pusat dengan jalan memilih Ketua Umum yang
sekaligus merangkap sebagai formatur dan dua mide formatur
BAGIAN II
KONFERENSI CABANG/MUSYAWARAH CABANG
Pasal 8
Status
1. Musyawarah Cabang (MUSCAB) merupakan musyawarah anggota cabang
2. MUSCAB merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi anggota
cabang
3. Konfercab dilaksakan 3 (tiga) tahun sekali
Pasal 9
Kekuasaan dan Wewenang
1. Meminta laporan dan pertanggung jawaban pengurus cabang
2. Menetapkan pedoman kerja dan rencana kerja cabang
3. Memilih pengurus cabang dengan jalan memilih ketua umum dan dua
mide formateur
BAB III
TEKNIS PRODUKSI
BAGIAN I
BENIH
Pasal 10
Distribusi Benih
1. Bibit/benih vanili ditetapkan varietasnya oleh PPVI
2. Penyaluran benih dari PPVI Pusat ke daerah melalui pengurus yang
ditetapkan
3. Setiap anggota wajib menanam benih yang telah ditetapkan oleh PPVI
sesuai pada pasal 10 point (a)
4. PPVI menetapkan harga bibit/benih yang sama pada pengurus daerah dan
pengurus daerah menetapkan harga eceran tertinggi dan terendah benih
berdasarkan kesepakatan cabang tiap daerah.
5. Pengurus daerah dan cabang PPVI wajib mendata dan memantau
distribusi benih ke anggota
6. Cabang PPVI memiliki daerah binaan masing masing sesuai kesepakatan
pada kongres
BAGIAN II
BUDIDAYA TANAMAN
Pasal 11
Teknis budidaya dilakukan sesuai dengan SOP yang telah dirumuskan oleh
pusat dan dikembalikan kepada teknik budidaya masing-masing daerah.
BAGIAN III
PEMASARAN
Pasal 12
Distribusi Benih
1. Data panen dari tiap-tiap cabang dilaporkan ke daerah dan diteruskan ke
pusat.
2. Harga beli dari petani disesuaikan oleh pengurus daerah.
3. Pengurus daerah memberikan jaminan pemasaran.
4. Mekanisme penjualan lintas cabang wajib diketahui oleh pengurus daerah.
5. Mekanisme penjualan lintas daerah wajib diketahui oleh pengurus pusat.

Anda mungkin juga menyukai