TENTANG
BALE MEDIASI DESA SUELA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESASUELA
MEMUTUSKAN
BABI
KETETUAN UMUM
Pasal 1
Pasal2
ASAS
Bale Mediasi dalam melaksanakan mediasi berasaskan :
a. kekeluargaan;
b. musyawarahmufakat;
c. sederhana;
d. cepat dan biayamurah;
e. kesetaraan;
f. keadilan;
g. kemanfaatan;dan
h. kepastianhukum.
Pasal 3
MAKSUD
Bale Mediasi dimaksudkan agar penyelenggaraan penyelesaian sengketa
dilaksanakan secara terkoordinasi dengan memperhatikan nilai-nilai
agama, budaya, kearifan lokal, dan aturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 4
RUANG LINGKUP
BAB II
PEMBENTUKAN DAN KELEMBAGAAN BALE MEDIASI
BagianKesatu
Pembentukan dan Kedudukan
Pasal5
Pasal6
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal7
Pasal 8
(1) Pelaksana Harian sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) terdiri dari
unsur-unsur :
a. pemerintah desa;
b. tokoh adat;
c. tokoh agama;
d. tokoh masyarakat;
e. tokoh perempuan;
f. tokoh pemuda;
g. bhabinkamtibmas;
h. babinsa;
i. mediator bersertifikat dan/atautidakbersertifikat;
j. kelembagaan Desa
(2) Unsur pelaksana harian sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat
melibatkan akademisi, professional dan praktisi.
Bagian Ketiga
Pengangkatan dan PemberhentianPengurus
Pasal9
Pasal10
Pasal 11
(1) Masa jabatan Pelaksana Harian Bale Mediasi paling lama 5 (Lima)
tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa kepengurusan
berikutnya.
(2) Pemilihan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pelaksana Harian dipilih
berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak.
BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 12
Pasal 13
BAB IV
PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA DI BALE MEDIASI
Bagian Kesatu
Penyampaian Permohonan Mediasi
Pasal 14
Pasal 15
BagianKedua
Hasil Kesepakatan Perdamaian
Pasal 16
(1) Jika mediasi berhasil mencapai kesepakatan para pihak dengan bantuan
mediator harus merumuskan kesepakatan tersebut secara tertulis dalam
kesepakatan damai, yang ditandatangani oleh para pihak dan mediator.
(2) Kesepakatan perdamaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
memuat ketentuan yang:
a. bertentangan dengan hukum, ketertiban umum dan adat istiadat
masyarakat;
b. merugikan pihak ketiga; atau
c. tidak dapat dilaksanakan.
(3) Hasil kesepakatan perdamaian para pihak yang bersengketa bersifat
final dan mengikat.
(4) Dalam hal para pihak menghendaki kesepakatan perdamaian
mempunyai kekuatan eksekutorial dapat mengajukan kesepakatan
perdamaian tersebut kepada Pengadilan dalam bentuk gugatan untuk
dikuatkan dalam Akta Perdamaian.
(5) Setiap kesepakatan perdamaian yang dihasilkan pada Bale Mediasi,
agar ditembuskan kepada Kepala Desa, Kapolsek, Camat, Bale
Mediasi Kabupaten dan Bupati.
(6) Jika kesepakatan perdamaian tidak tercapai maka proses hokum
berlanjut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Pasal17
Prosedur penyelesaian sengketa dilaksanakan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Bale Mediasi Desa
Suela mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Bale Mediasi
Lombok Timur dan/atau Provinsi NTB.
BAB V
KOORDINASI
Pasal 18
(1) Bale Mediasi dalam melaksanakan tugas berkoordinasi dengan
perangkat daerah, lembaga penegak hukum dan instansi terkait.
(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dalam bentuk:
a. konsultasi;
b. fasilitasi kerjasama antara lembaga yang menjalankan fungsi
mediasi dengan lembaga terkait; dan/atau
c. mengembangkan pola kerja sama dan kemitraan yang saling
menguntungkan.
BAB VI
PEMBERDAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 19
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 20
Pasal 21
BAB IX
PELAPORAN
Dalam hal pelaporan, Bale Mediasi Desa Suela membuat laporan setiap 6
bulan sekali
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Ditetapkan di Suela
pada tanggal 10 Desember 2020
KEPALA DESA SUELA
PEMBINA
KEPALA DESA
PENGARAH
SEKDES
PENANGGUNG
JAWAB
KETUA
PELAKSANA HARIAN
SEKRETARIS BENDAHARA
KOORDINATOR KOORDINATOR
ADMINISTRASI PENYELESAIAN SENGKETA
MEDIATOR
ROSYIDI
LAMPIRAN :
ROSYIDI