Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

KECAMATAN BANTAN
DESA TELUK LANCAR
Jl. Swadaya I No. 48, E-Mail : desacikeasudik@gmail.com, Telp/Fax : (021) 8686 3191

PERATURAN DESA TELUK LANCAR


KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS
NOMOR TAHUN 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT (LINMAS)


DESA TELUK LANCAR KECAMATAN BANTAN
KABUPATEN BENGKALIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA TELUK LANCAR

Menimbang : a. bahwa sewaktu –waktu tindak kamtibmas terjadi di Desa


Teluk lancar karena rendahnya pengamanan dan petugas ,
lembaga yang mendukung;
b. Bahwa untuk menagani banyaknya tindak kamtibmas yang
terjadi perlu di bentuk Satuan perlindungan masyarakat
( Linmas) Desa Teluk lancar.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan sebagaimana
dimaksud poin a dan b perlu menetapkan Peraturan Desa
Teluk lancar tentang pembentukan Satuan Linmas Desa Teluk
lancar;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan


PeraturanPerundang – undangan;

2. Undang-undang Nomor 23 Taun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun


2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun


2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara;

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014


tentang penanganan gangguan keamanan dalam negeri tahun
2014;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 tahun 2014 tentang


Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum
Adat;

8. Permendesa PDT No.1 Tahun 2015 Tentang Pedoman


Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa;

9. Permendesa PDT No.2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata


Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa;

10. Permendesa PDT No.3 Tahun 2015 Tentang Pendamping Desa;

11. Permendesa PDT No.4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,


Pengurusan,dan Pengelolaan, Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa;

12. Permendesa PDT No.5 Tahun 2015 Tentang Penetapan


Prioritas Penggunaan Dana Desa;

13. Permendagri No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis


Peraturan Desa;

14. Permendagri No. 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala


Desa;

15. Permendagri No. 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan


Keuangan Desa;

16. Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pembangunan


Desa;
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK LANCAR
DAN
KEPALA DESA TELUK LANCAR

Menetapkan : PERATURAN DESA TELUK LANCAR KECAMATAN


BANTAN KABUPATEN BENGKALIS TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN LINMAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di
bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
5. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
6. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan
oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
7. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan prioritas,
program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
8. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
9. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
10. Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan unsur
masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.
11. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa dan
kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh kepala Desa dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
12. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
13. Pengkajian Keadaan Desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai
keadaan obyektif masyarakat, masalah, potensi, dan berbagai informasi terkait yang
menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Desa.
14. Data Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang meliputi sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber dana, kelembagaan, sarana prasarana fisik dan
sosial, kearifan lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta permasalahan yang
dihadapi desa.
15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa,
adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
16. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalahpenjabaran
dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
17. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari
RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme perencanaan
pembangunan Daerah.
18. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban Desa.
19. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak
lainnya yang syah.
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah
rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
21. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
22. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang
diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
23. Lembaga Kemasyarakatan desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah
desa dalam memberdayakan masyarakat.
24. Lembaga adat Desa adalah merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat
istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas
prakarsa masyarakat Desa.
25. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
26. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
27. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bengkalis dan Perangkat Daerah sebagai unsur
peyelengaraan Pemerintah Daerah;
28. Daerah adalah Kabupaten Bengkalis;
29. Pemerintah Daerah adalah peyelengaraan urusan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
menurut Asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan perinsip Otonomi seluas-luasnya
dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai mana yang
dimaksud dalam Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
30. Camat adalah Kepala Kecamatan Bantan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten;
31. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Teluk lancar dan Perangkat Desa sebagai unsur
Penyelengara Pemerintahan Desa;
32. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah BPD Sepahat yang
merupakan perujudan dan Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintah Desa;
33. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya di sebut APBD Desa adalah
APBD Desa Teluk lancar / Keuangan Tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa Teluk lancar dan BPD yang ditetapkan dengan
peraturan Desa;
34. Kekayaan Desa Adalah Aset Desa yang bergerak dan tidak bergerak sebagai sumber
Penghasilan bagi Pemerintahan Desa;
35. Pendapatan adalah batas terendah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
36. Pengeluaran adalah tertinggi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
37. Bantuan adalah Pinjaman dan sumbangan / Hibah dari pihak ketiga;

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud pembentukan Satuan Linmas Desa Teluk lancar adalah untuk memelihara
kamtibmas dan melestarikan nilai-nilai gotong royong, menumbuh kembangkan peran serta
masyarakat secara optimal guna membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintah,
pembangunan kamtibmas.
Pasal 3
Tujuan pembentukan Satuan Linmas Desa Teluk lancar adalah untuk mempercepat
kesejahteraan masyarakat melalui :
a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang linmas
b. Pengembangan kemitraan
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Pengembangan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
e. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat

BAB III
STUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 4
Satuan Linmas Teluk lancar adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat untuk
menampung, mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang keamanan
ketertiban masyarakat;
Pasal 5
Satuan Linmas Desa Teluk lancar mempunyai tugas :
1. Merencanakan pembangunan di bidang linmas
2. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan bidang
linmas
3. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan bidang linmas

Pasal 6
Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Linmas Desa Teluk lancar mempunyai fungsi :
1. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat desa.
2. Pengorganisasian perencanaan pembangunan
3. Pengorganisasian perencanaan lembaga kemasyarakatan
4. Perencanaan kegiatan pembangunan secara partisipatif dan terpadu
5. Penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk pembangunan di desa

Bagian Kedua
Susunan Struktur Organisasi
Pasal 7
Susunan Strukktur organisasi Satuan Linmas Teluk lancar adalah sebagai berikut :
1. Kepala Satuan
2. Kepala Regu
3. Anggota
Pasal 8
Pengurus Satuan Linmas Desa Teluk lancar dibentuk dan bekerja berdasarkan kewajiban
sebagai Warga Desa Teluk lancar untuk beramal bakti kepada desanya dalam mewujudkan
keamanan ,ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
Bagian Ketiga
Kepengurusan, Susunan Pengurus
Pasal 9
1. Kepala Satuan Linmas bertanggungjawab kepada Kepala Desa.
2. Kepala Satuan Linmas Desa sebagai unsur pelaksana.
3. Kepala Regu Linmas sebagai Pelaksana lapangan.

Syarat-syarat Satuan Linmas


Pasal 10
1. Untuk menjadi pengurus Satuan Linmas Desa Teluk lancar adalah penduduk desa yang
telah berdomisili sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut, yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Setia dan Taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Batas usia minimal 20 tahun maksimal 50 tahun
2. Pemerintah Desa,BPD dan Anggota tidak boleh merangkap menjadi pengurus Satuan
Linmas.

Tata Cara Pembentukan Satuan Linmas


Pasal 11
1. Satuan Linmas Desa Teluk lancar dipilih dari calon yang diajukan, sebagai hasil
musyawarah Desa.
2. Hasil pemilihan Satuan Linmas Desa Teluk lancar sebagaimana dimaksud ayat (1)
dikukuhkan dengan Keputusan Kepala Desa.
3. Masa bakti kepengurusan Satuan Linmas Desa Teluk lancar adalah 5 tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya.

Pemberhentian Anggota Satuan Linmas


Pasal 12
Anggota pengurus berhenti dan diberhentikan karena :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Pindah tempat tinggal dan menjadi penduduk desa / kelurahan lain
d. Berakhir masa baktinya
e. Tidak memenuhi syarat-syarat sebagai Pemerintah Desa
f. Terkena peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tugas dan Fungsi Satuan Linmas


Pasal 13
1. Satuan Linmas Desa Teluk lancar mempunyai tugas sebagai pimpinan dan bertanggung
jawab kepada Kepala Desa.
Kepala Satuan mempuyai tugas:
a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Satuan Linmas.
b. Melaksanakan pembinaan dan memfasilitasi terhadap anggota Satuan Linmas.
c. Membina Kader Satuan Linmas sebagai tenaga pemberdayaan.
2. Kepala Regu mempunyai tugas membantu pimpinan dalam menyelenggarakan
administrasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Regu mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan administrasi surat menyurat, kearsipan, pendataan , penanganan
kamtibmas tepat , cepat dan penyusunan laporan.
b. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh ketua Satuan Linmas.
c. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Ketua Satuan Linmas apabila Ketua Satuan
Linmas berhalangan
3. Anggota mempuyai fungsi:
a. Menyusun pembangunan sesuai dengan bidang masing-masing.
b. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana.
c. Melakukan koordinasi dengan seksi-seksi untuk terwujudnya keserasian
pelaksanaan pembangunan.
d. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan bidang masing-masing.
e. Mengikuti perkembangan dan mencatat segala kegiatan.
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.
g. Menyusun laporan secara berkala.
h. Memberikan saran pendapat kepada ketua
i. Menyelenggarakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh ketua dan Kepala desa.

Bagian Empat
Tata Kerja
Penggung Jawab
Pasal 14
1. Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Linmas Desa Teluk lancar mengutamakan atas
musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan prinsip keterpaduan Satuan Linmas
2. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut ayat (1) :
a. Ketua Satuan Linmas bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
b. Ketua Satuan,Ketua regu,anggota bertangungjawab kepada ketua Satuan Linmas.
Hubungan Kerja
Pasal 15
1. Hubungan Satuan Linmas Desa Teluk lancar dengan Pemerintah Desa adalah sebagai
mitra kerja,kordinasi dan konsultatif dalam bentuk menggerakkan swadaya gotong
royong masyarakat dalam melaksanakan pembangunan partisipasi dan berkelanjutan.

BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 16
1. Satuan Linmas Desa Teluk lancar berkewajiban melakukan pembinaan terhadap
Linmas.
2. Pemerintah Kabupaten dapat melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Satuan
Linmas Desa Teluk lancar.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 17
1. Keuangan Satuan Linmas Desa Teluk lancar dari :
a. Bantuan Pemerintah Kabupaten
b. Sumbangan / bantuan yang tidak mengikat
c. Swadaya masyarakat
d. Usaha lain yang sah
2. Pengelolaan keuangan yang diperoleh dari sumber sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) di administrasi secara tertib dan teratur serta membuat laporan tertulis kepada
Kepala Desa

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala desa.

Pasal 19
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan . Agar setiap Orang dapat
menegetahuinya, Memerintahkan Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya
Lembaran Desa Teluk lancar Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

Di Tetapkan di : Teluk lancar


Pada Tanggal : Maret 2015
KEPALA DESA TELUK LANCAR

H. MOCH. HARIS, SE

Diundangkan di : Teluk lancar


Pada Tanggal : Maret 2015
SEKRETARIS DESA TELUK LANCAR

SOPIANTO
Nip :
Lembaran Desa Teluk lancar Tahun 2015 Nomor .....

Anda mungkin juga menyukai