Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUSYAWARAH NASIONAL
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
TAHUN 2017

Hotel Tara Yogyakarta, 27 November – 1 Desember 2017


ANGGARAN DASAR
FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

MUKADDIMAH
Pembangunan bangsa menjadi bangsa yang adil, makmur dan sejahtera
merupakan cita-cita kemerdekaan yang dalam pencapaiannya secara terus menerus
diupayakan. Maka dari itu Setiap komponen bangsa harus mempunyai tanggung jawab
untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Upaya yang dilakukan merupakan tantangan yang
dihadapi dalam era globalisasi sebagai bagian dari peningkatan daya saing bangsa
melalui pembangunan perekonomian dengan program kewirausahaan, salah satunya
kewirausahaan pemuda.

Kewirausahaan pemuda merupakan program kemandirian pemuda dalam


meningkatkan pembangunan bangsa dibidang ekonomi agar mereka tidak menjadi beban
pembangunan tetapi menjadi aset pembangunan. Pengembangan kewirausahaan
pemuda dapat dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu dengan harapan semakin
banyak pemuda yang terhindar dari pengangguran dan kemiskinan, serta semakin
banyak pemuda yang dapat menciptakan solusi bagi masyarakat sekitar dengan membuka
lapangan pekerjaan dan program-program pemberdayaan. Oleh sebab itu dibutuhkan
suatu wadah yang dapat merangkul para pemuda dalam membentuk organisasi
kewirausahaan pemuda.

Forum kewirausahaan pemuda merupakan organisasi kepemudaan dibidang,


kewirausahaan yang didirikan secara independen dengan memiliki misi saling berbagi
ilmu, bertukar pikiran, data dan informasi dalam pengembangan keunggulan dan daya
saing produk kewirausahaan pemuda di kancah regional, nasional maupun internasional.
Para wirausaha muda merasa perlu memiliki komitmen untuk sukses bersama dan
menggabungkan diri dalam sebuah forum yang disebut dengan Forum Kewirausahaan
Pemuda (FKP).
BAB I
NAMA, WAKTU, BADAN HUKUM, KEDUDUKAN DAN SIFAT

Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Forum Kewirausahaan Pemuda yang kemudian disingkat FKP.

Pasal 2
Waktu, Badan Hukum, Kedudukan

1. FKP didirikan di Anyer Provinsi Banten pada hari Senin tanggal satu bulan November
tahun 2010 sampai batas waktu yang tidak di tentukan.
2. FKP adalah organisasi kepemudaan dibidang kewirausahaan yang berbadan hukum.

3. FKP berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mendirikan kantor
perwakilan di seluruh Indonesia.

Pasal 3
Sifat
FKP bersifat Independen, Musyawarah, Profesional, dan Bertanggung Jawab.

Pasal 4
Visi
Menjadi Organisasi terdepan dalam mengembangkan semangat kewirausahaan dikalangan
pemuda.

Pasal 5
Misi
1. Menjadi wadah dalam peningkatan kewirausahaan pemuda baik anggota maupun
masyarakat melalui program kerja organisasi.
2. Menjadi organisasi yang berperan aktif dan ikut serta dalam program kewirausahaan di
internal maupun eksternal.
3. Menjalin komunikasi dan hubungan dengan para mitra strategis dalam peningkatan
kerjasama positif untuk kemajuan organisasi.

BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 6
Asas
FKP berdasarkan asas Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

Pasal 7
Maksud dan Tujuan
Organisasi ini mempunyai maksud dan tujuan, yaitu:
1. Mewadahi setiap pemuda yang ingin mengembangkan diri di bidang kewirausahaan;

2. Menumbuhkan potensi keberagaman bakat, keterampilan, kewirausahaan, dan


pengetahuanhingga penyelesaian masalah yang signifikan untuk mendukung upaya
peningkatan ekonomi kerakyatan;

3. Mendorong setiap anggotanya untuk mampu menjalin toleransi dalam kehidupan


kemasyarakatan dan menjadi perekat persatuan dalam perbedaan dan keberagaman
yang tinggi;

4. Membina kerjasama strategis dan saling menguntungkan dengan kalangan pemerintah,


sektor swasta, organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para praktisi
pengembang masyarakat, cendekiawan, dan mitra kepemudaan lainnya, guna kemajuan
dalam kemandirian dan independensi organisasi dan cita-cita kesejahteraan.

Pasal 8
Biro-biro
1. Biro Pelatihan
a. Mengembangkan keterampilan pemuda berwirausaha berbasis keunggulan
lokal;
b. Mensosialisasikan upaya peningkatan kapasitas pemuda dalam bidang
kewirausahaan;
c. Mengembangkan dan meningkatkan mutu produk kewirausahaan pemuda;
d. Memberi bimbingan belajar dan pelatihan kursus lainnya yang kegiatannya
berkaitan dengan pelatihan untuk kesiapan sumber daya manusia;
e. Mengadakan kerjasama dengan badan-badan/lembaga-lembaga lain baik
Pemerintah maupun Swasta, asalkan tidak bertentangan dengan maksud ddan
tujuan dari Lembaga.

2. Biro Ekonomi

a. Mengkoordinir aktifitas perekonomian masyarakat, baik dibidang industri,


perdagangan dan jasa
b. Mendirikan pusat informasi bisnis secara online dan cetak Membentuk badan
badan usaha/koperasi yang sesuai dengan tujuan lembaga meningkatkan hasil produksi
pemuda di bidang pertanian, perikanan, kelautan, homeindustry, pendidikan dan kerajinan
tangan serta budaya;
c. Memasarkan produk wirausaha pemuda dengan kemitraan strategis;
d. Mengelola kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
kewirausahaan.

3. Biro Kepedulian dan Sosial

a. Berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk menghimpun,


menggalang dan berpartisipasi dalam aksi sosial terutama berkaitan dengan
hal kemanusiaan, bencana alam dan kondisi sosial masyarakat.

b. Membentuk wadah komunikasi yang menjadi wahana berbagi, menyatukan


keberagaman namun satu tujuan yakni membangun perekonomian negeri
dengan konsisten peduli akan kondisi masyarakat;

4. Biro Humas , publikasi dan media

a. Membentuk wadah kreativitas pemuda dan masyarakat di berbagai bidang


terutama bidang kewirausahaan
b. Membuka jaringan antar pemuda baik di dalam maupun di luar negara indonesia
sekaligus sebagai jembatan pembelajaran, bertukar informasi dan berbagi
pengalaman.

c. Memngembangkan media baik cetak maupun online sebagai sarana komunikasi,


penyampaian pesan dan inspirasi bagi masyarakat terutama kalangan pemuda.

d. Mengelola kegiatan-kegiatan yang kreatif dan berhubungan dengan kegiatan


kewirausahaan.

BAB III
KEANGGOTAAN DAN PENGURUS

Pasal 9
Anggota Dan Pengurus
1. Jenis keanggotaan:
a. Anggota Biasa
- WNI berumur 16 – 30 Tahun berdasarkan UU no.40 tahun 2009
- WNI yang memiliki minat, bakat, potensi dan kepedulian terhadap kewirausahaan
b. Anggota luar biasa
- WNI berumur di atas umur 30 Tahun
c. Anggota Kehormatan
- perangkat pejabat organisasi perangkat daerah atau Nasional

2. Syarat Keanggotaan:
a. WNI berumur 16 – 30 Tahun berdasarkan UU no.40 tahun 2009
b. WNI yang memiliki minat, bakat, potensi dan kepedulian terhadap kewirausahaan

3. Syarat pengurus
a. WNI berumur 16 – 30 Tahun berdasarkan UU no.40 tahun 2009
b. WNI yang memiliki minat, bakat, potensi dan kepedulian terhadap kewirausahaan

c. Aktif dalam organisasi FKP minimal 1 tahun

Pasal 10
Hak Hak Anggota
Setiap Anggota Biasa mempunyai :
1. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat;
2. Hak mencalonkan, memilih dan dipilih;

3. Hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap kebijakan organisasi di dalam forum
musyawarah;
4. Hak untuk mengikuti kegiatan kegiatan organisasi;

5. Hak untuk memperoleh informasi, pendidikan, bimbingan, perlindungan dan pembelaan


dari organisasi.

Setiap Anggota Luar Biasa dan Kehormatan mempunyai :


1. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat;

2. Hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap kebijakan organisasi di dalam forum
musyawarah;
3. Hak untuk mengikuti kegiatan kegiatan organisasi;

4. Hak untuk memperoleh informasi, pendidikan, bimbingan, perlindungan dan pembelaan


dari organisasi

Pasal 11
Kewajiban Anggota

Setiap anggota berkewajiban:


1. Menjunjung tinggi nama baik organisasi;

2. Tundukdan patuh serta mentaati pedoman Anggaran Dasar,RumahTangga dan


peraturan organisasi lainnya;
3. Melaksanakan program kerja organisasi dan keputusan keputusan rapat pengurus;
4. Membayar iuran organisasi

(a) Membayar biaya registrasi pendaftaran anggota sebesar Rp 50.000 yang kemudian
dikelola oleh DPP dengan mekanisme pembayaran melalui DPD
(b) Membayar iuran anggota yang ditetapkan dan dikelola oleh DPW dan DPD secara
musyawarah
(c) DPD memberikan kontribusi iuran kepada DPW masing-masing wilayah yang
mekanisme pembayarannya dilakukan secara musyawarah antara DPW dan DPD.
5. DPP, DPW dan DPD wajib mengelola anggaran dari anggota, disertai Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ).

BAB V
TINGKATAN DAN PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12
Tingkatan Organisasi

Tingkat Organisasi FKP terdiri dari :


1. Pengurus Tingkat Nasional disebut DPP Sebagai Pengurus Pusat FKP.
2. Pengurus Tingkat Provinsi disebut DPW sebagai Pengurus Wilayah FKP.
3. Pengurus Tingkat Kabupaten/Kota disebut DPD sebagai Pengurus Daerah FKP.

4. Pengurus tingkat kecamatan disebut DPC sebagai pengurus Kecamatan FKP

Pasal 13

Perangkat Organisasi
Perangkat organisasi FKP terdiri dari :

1. Dewan Pengurus Pusat (DPP)


2. Dewan Pengrus Wilayah
3. Dewan Pengurus Daerah

4. Dewan Pimpinan Cabang

BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT

Pasal 14
Musyawarah

Musyawarah FKP berdasarkan tingkatan sebagai berikut :


1. Musyawarah Pengurus Pusat disebut Munas
2. Musyawarah Pengurus Pusat Luar Biasas disebut munaslub
3. Musyawarah Pengurus Wilayah (Muswil)
4. Musyawarah Pengurus Wilayah Luar Biasa disebut muswilub
5. Musyawarah Pengurus Daerah;
6. Musyawarah Pengurus Daerah Luar Biasa disebut musdalub

Tentang ketentuan, tata cara dan waktu pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga FKP
Pasal 15
Rapat Rapat

1. Rapat Pengurus Pusat FKP sebagai berikut:


a. Rapat Kerja Pengurus Pusat;
b. Rapat Umum Pengurus Pusat;
c. Rapat Rutin Pengurus Pusat;
d. Rapat Pengurus Harian.
2. Rapat Pengurus Wilayah FKP sebagai berikut:
a. Rapat Kerja Wilayah;
b. Rapat Pengurus Wilayah.
c. Rapat Rutin Pengurus;
d. Rapat Pengurus Harian.

3. Rapat Pengurus Daerah FKP sebagai berikut:


a. Rapat Kerja Daerah;
b. Rapat Pengurus Daerah.
c. Rapat Rutin Pengurus.
d. Rapat Pengurus Harian.

4. Rapat Pengurus Cabang FKP sebagai berikut:


a. Rapat Kerja Cabang
b. Rapat Pengurus Cabang
c. Rapat Rutin Pengurus;
d. Rapat Pengurus Harian.
BAB VII
ASET

Pasal 16
ASET

Aset FKP ini diperoleh dari :


1. Uang iuran Anggota;
2. Sumbangan/bantuan sukarela yang tidak mengikat;
3. Badan Badan Usaha/Otonom milik lembaga;

4. Lain lain pendapatan yang sah yang tidak bertentangan dengan hukum dan perundang
undangan;
5. Jumlah uang iuran Anggota akan di tetapkan dalam rapat pengurus;

6. Uang perkumpulan yang tidak diperlukan untuk keperluan sehari-hari harus disimpan
dalam Bank yang ditunjuk Badan Pengurus atas nama organisasi;

7. Segala Kuitansi, cek, giro dan surat berharga uang lainnya yang sah jika ditandatangani
oleh Ketua Umum untuk Tingkat Pengurus Pusat, Ketua untuk berbagai Tingkatan,
bersama–sama dengan Bendahara Umum/Bendahara;

8. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan–peraturan lainnya.

BAB VIII
BENDERA, LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 17
Bendera

Disamping Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Nasional, FKP mempunyai merah putih
sebagai dasar dengan lambang organisasi ditengahnya.
Pasal 18
Lambang
Lambang FKP mencerminkan :
1. Warna dasar putih melambangkan keikhlasan, kejujuran dan kesucian;
2. Burung Garuda melambangkan semangat nasionalisme
3. Warna merah melambangkan daya upaya, kemampuan dan kekuatan didasari
keberanian, keteguhan dan militansi;
4. Kotak dengan berwarna biru melambangkan kebersamaan didasari tekad serta kegigihan;

5. Tulisan FKP warna putih dengan dasar warna biru yang berarti Lembaga Cerdas, Akurat,
Kreatif, Inovatif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pasal 19
Atribut
FKP mempunyai atribut berupa topi, badge, rompi, jas dan simbol-simbol organisasi

BAB IX
IKRAR DAN HYMNE

Pasal 20
Ikrar

1. FKP mempunyai Ikrar sebagai pernyataan tekad, semangat dan ucapan janji bagi anggota
dalam melaksanakan kegiatan dan aktifitas organisasi;
2. Naskah selengkapnya dari ikrar FKP serta tata cara pengungkapannya diatur dalam ART.

Pasal 21
Mars dan Hymne
FKP mempunyai lagu berupa hymne FKP
BAB X
PERUBAHAN AD/ART

Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FKP dapat dilakukan sesuai
perkembangan Zaman dan situasi serta adanya hal–hal yang belum termasuk dalam
Anggaran Dasar ini, disusun oleh Tim perumus dalam munas FKP.

Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FKP harus disosialisasikan pada
semua pengurus dan anggota FKP dan pihak – pihak yang memerlukan.

BAB XI
PEMBUBARAN ORGANISASI

FKP dapat dibubarkan melalui hasil Musyawarah Nasional FKP yang dihadiri oleh sekurang–
kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Peserta Utusan sedangkan keputusan yang diambil
dengan persetujuan sekurang–kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang
dikeluarkan.

Jika dalam Musyawarah nasional jumlah Peserta Utusan yang hadir tidak memenuhi kuorum
seperti tersebut dalam bab ini maka dalam tempo 1 (satu) bulan sesudah itu tetapi paling
cepat 2 (dua) minggu, dalam Musyawarah 2 (dua) dapat diambil keputusan yang sah dang
mengikat tanpa mengindahkan jumlah Peserta Utusan yang hadir, dengan syarat keputusan
itu disetujui oleh sekurang–kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan.

Jika FKP dibubarkan, maka segala aktiva dan passiva dari lembaga akan ditetapkan dan
diputuskan dalam Musyawarah nasional yang tersebut dalam ayat bab ini. Untuk
membubarkan FKP berlaku apa yang di sebut dalam pasal 1665 dari Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata dengan ketentuan jika sisa harta kekayaan akan dibagikan kepada badan-
badan sosial menurut hasil Musyawarah Nasional.
BAB XII
ATURAN PERALIHAN

1. Anggaran Dasar FKP ini disusun oleh tim perumus dalam Munas;

2. Hal-hal yang belum dapat ditetapkan dan dibuat dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur
dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
PENUTUP

Anggaran Dasar FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA diperbaharui dan ditetapkan di


Yogyakarta 29 November 2017
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 29 November 2017

Pimpinan Sidang:

Ketua Sekretaris Anggota

Efendi Hilmi Akbar

ANGGARAN RUMAH TANGGA


FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

BAB I
NAMA ORGANISASI

Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama FORUM KEWIRAUSAHAAN PEMUDA disingkat dengan FKP,
berstatus sebagai organisasi kepemudaan bidang kewirausahaan.

Pasal 2
Prinsip FKP
1. FKP lahir didasari oleh kepedulian terhadap kewirausahaan pemuda, dalam
meningkatkan wawasan dan kesejahteraan pemuda yang pada hakikatnya
mewujudkan cita cita perjuangan bangsa yakni memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkeadilan sosial.
2. FKP dalam menjalankan tugasnya bersifat Independen, Profesional, Musyawarah,
dan bertanggung jawab.
3. FKP sesuai dengan maksud dan tujuannya berpartisipasi dalam pengembangan dan
peningkatan produk wirausaha pemuda dengan memberikan pendidikan, pelatihan,
seminar penelitian konsultasi dan jasa jasa lainnya.

PASAL 3
Ikrar
1. Kami anggota FKP dengan ini berjanji, Senantiasa menjunjung tinggi dan menjaga
nama baik organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan amanat dan
tugas tugas organisasi sesuai yang tercermin dalam ADdan ART FKP.
2. Kami anggota FKP dengan ini berjanji, dalam menjalankan roda organisasi lebih
mengedepankan kepentingan masyarakat, membela hak hak masyarakat,
meningkatkan perekonomian masyarakat, peduli lingkungan hidup serta
mengangkat harkat dan martabat bangsa, dalam melaksanakannya berpegang
kepada sifat FKP Independen, Profesional, Musyawarah, dan Bertanggung jawab.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Pendaftaran Anggota
1. Sesuai kriteria anggota yang tercantum dalam Anggaran Dasar FKP
2. Mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota FKP
3. Menyatakan diri untuk siap mematuhi dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga FKP dan Peraturan Peraturan Organisasi lainnya.
4. Menyatakan diri siap untuk mengikuti kegiatan kegiatan organisasi, baik secara
internal maupun eksternal.

Pasal 5
KARTU TANDA PENGENAL
1. Kartu Tanda Pengenal dilengkapi dengan Identitas anggota, pas photo diberbagai
tingkatan yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jendral.
2. Kartu Tanda Pengenal anggota luar biasa dan anggota kehormatan juga dikeluarkan
oleh DPP
3. Kartu tanda pengenal anggota berlaku seumur hidup sejak dikeluarkan surat
keputusan.

4. Jika anggota berhenti dan atau diberhentikan, maka Pengurus pusat, Pengurus
wilayah, Pengurus daerah wajib menarik atau mencabut kartu tanda pengenal
anggota dan dihapus dari data base FKP

Pasal 6
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Yang bersangkutan diketahui telah meninggal dunia.
2. Yang bersangkutan membuat surat pernyataan pengunduran diri yang di tulis pada
kertas bermaterai/segel serta dilengkapi dengan alasan berhenti dan tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun, selanjutnya surat tersebut di tunjukan kepada pengurus FKP melalui
berbagai tingkatan organisasi.
3. Yang bersangkutan diketahui dengan jelas dan pasti yang dilengkapi dengan bukti
bukti bahwa telah melanggar hukum dan ketentuan AD/ART, peraturan organisasi dan etika,
sehingga dengan perbuatannya merugikan dan mencemarkan nama baik organisasi.
4. Pemberhentian dan pemecatan anggota dapat di lakukan oleh pengurus FKP di
berbagai tingkatan yang di laporkan kepada Pengurus pusat FKP.
5. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus FKP di berbagai tingkatan diperkenankan
mengajukan permasalahannya dalam Rapat pengurus dan akan diputus dalam tingkatan
tertinggi.
6. Yang bersangkutan diberikan kesempatan mengklarifikasi / membela diri dengan
cara membuat surat pernyataan / perjanjian untuk tidak mengulangi / melakukan perbuatan
yang melanggar hukum, ketentuan AD/ ART dan hal-hal yang dapat merugikan Organisasi,
diatas kertas bermaterai / segel.

7. Para anggota FKP harus tunjuk, patuh dan mentaati serta melaksanakan AD/ART,
Peraturan Organisasi dan Keputusan rapat pengurus lainnya.

8. Pemberhentian anggota seluruhnya didasarkan oleh Surat Keputusan Rapat Dewan


Pengurus diberbagai tingkat

BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Tingkat dan Kedudukan Organisasi

1. DewanPengurus Pusat FKP berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta


2. Dewan Pengurus Wilayah berkedudukan di Ibukota Provinsi
3. Dewan Pengurus Daerah berkedudukan di Ibukota kabupaten/kota

Pasal 8
Dewan Pengurus

1. DPP FKP terdiri dari:


a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;
b. Sekretaris jendral dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;

d. Biro Nasional

2. DPW terdiri dari :


a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua;
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris;
c. Bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara;
d. Biro-Biro

3. DPD Terdiri dari :


a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris
c. bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara
d. Biro-biro

4. DPC Terdiri dari :


a. Ketua dengan beberapa Wakil Ketua
b. Sekretaris dengan beberapa Wakil Sekretaris
c. bendahara dengan beberapa Wakil Bendahara
d. Biro-biro

Pasal 9
Ketua umum

1. Ketua umum adalah anggota FKP yang terpilih dan ditetapkan melalui MUNAS.
2. Ketua umum adalah pengemban amanat Munas untuk satu periode kepengurusan
dalam masa waktu 3 (tiga) tahun kepengurusan
3. Masa jabatan Ketua umum FKP adalah satu periode kepengurusan dan dapat dipilih
kembali.
4. Ketua umum dibantu wakil dan Biro Nasional untuk membantu kinerja Ketua Umum

Pasal 10
Wakil Ketua umum

1. wakil Ketua umum adalah anggota FKP yang terpilih dan ditetapkan melalui MUNAS.
2. Wakil Ketua umum adalah pengemban amanat Munas untuk satu periode kepengurusan
dalam masa waktu 3 (tiga) tahun kepengurusan
3. Masa jabatan wakil Ketua umum FKP adalah satu periode kepengurusan dan dapat
dipilih kembali.

Pasal 11
Sekretaris Jendral

Sekjen adalah adalah anggota yang ditunjuk dan dipilih menjadi pengurus oleh Ketua
Nasional

Pasal 12
Wewenang SekJen
1. Melakukan fungsi manajemen informasi FKP, yaitu; mengumpulkan, menyusun,
mengolah, mengarsipkan, dan mendistribusikan informasi yang terkait dengan FKP dari
dan ke ketua umum dan seluruh pelaksana harian FKP Wilayah.

2. Membantu dan mendukung kebutuhan administrasi yang diperlukan oleh ketua umum,
DPP dan FKP Wilayah.

3. Mendampingi aktivitas/agenda Ketua umum FKP.

Pasal 13
Bendahara Umum
Bendahara Umum adalah anggota yang ditunjuk dan dipilih menjadi pengurus oleh
Ketua Umum

Pasal 14
Wewenang Bendahara Umum
1. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun eksternal FKP.
2. Mengatur pengelolaan keuangan FKP, baik pengeluaran, pemasukan, maupun investasi
(melaksanakan fungsi kebendaharaan)
3. Membuat dan melaksanakan sistem keuangan yang baik, meliputi: pencatatan dan
pelaporan dan pengungkapan yang terstandardisasi.

Pasal 15
Biro Nasional
Biro Nasional adalah Biro yang dibentuk oleh Ketua umum

Pasal 16
Wewenang dan Fungsi Biro Nasional
Wewenang dan fungsi BiroNasional ditentukan dan ditetapkan melalui SK Ketua umum.

Pasal 17
FKP Wilayah
Dewan Pengurus Wilayah

1. FKP Wilayah dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang diusulkan oleh FKP Daerah yang
berada dalam daerah geografis FKP Wilayah tersebut dipilih dan ditetapkan oleh
anggota FKP Daerah melalui Musyawarah Wilayah.
2. Ketua Umum minimal dibantu oleh sekretaris dan bendahara
3. Masa kepengurusan FKP Wilayah selama 3 tahun.
4. Sekretariat FKP Wilayah berada di Ibukota Provinsi FKP tersebut berada.

Pasal 18
Wewenang dan Fungsi Pengurus FKP Wilayah
1. Mengkoordinasikan program kerja FKP wilayah dengan program kerja FKP nasional.
2. Membantu anggota FKP Wilayahdalam meningkatkan dan mengoptimalkan usahanya.
3. Memperluas virus-virus wirausaha melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat Provinsi.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FKP di tingkat provinsi
6. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Wilayah.
7. DPW bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-agenda nasional di tingkat
wilayah
8. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda FKP Wilayah.

Pasal 19
Pembentukan Wilayah
Usulan pembentukan FKP Wilayah baru diajukan kepada ketua umum dan disahkan
melalui surat keputusan Ketua umum setelah memenuhi persyaratan pembentukanFKP
Wilayah.

Pasal 18
Persyaratan Pembentukan FKP Wilayah
1. Persyaratan pembentukkan FKP Wilayah berdasarkan pertimbangan Ketua umum yang
diterbitkan melalui SK Ketua umum.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.

Pasal 19
Mekanisme Pembentukan FKP Wilayah
FKP Wilayah dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam
Wilayahyang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan pendirian beserta
susunan pengurus sementara yang ditandatangani berstempel minimal 5 orang yang
mengajukan yang mengajukan ke Dewan pimpinan Pusat

Pasal 20
Kewajiban FKP Wilayah
Setiap tahun, FKP Wilayah wajib diverifikasi oleh Ketua Umum yang bertanggung
jawab terhadapa wilayah tersebut agar menjamin semua FKP Wilayahmemenuhi
persyaratan.

Pasal 21
FKP Daerah
Dewan Pengurus Daerah

1. DPD FKP dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang diusulkan oleh anggota FKP yang
berada didaerah tersebut dan dipilih serta ditetapkan oleh anggota FKP melalui
Musyawarah Daerah.
2. Ketua Umum FKP Daerah minimal dibantu oleh sekretaris dan bendahara
3. Masa kepengurusan DPD FKP selama 2 tahun.
4. Sekretariat DPD FKP harus berada di ibukota kabupaten/ kota madya daerah tersebut.
5. Ketua DPD FKP bertanggung jawab kepada MUSDA

Pasal 22
Wewenang dan Fungsi Pengurus DPD FKP
1. Mengkoordinasikan program kerja dalam wilayah kerja daerah.
2. Membantu anggota FKP Daerah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan usahan yang
dimilikinya.
3. Memperluas semangat berwirausaha melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat daerah.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FKP di tingkat daerah
6. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Daerah
7. DPD FKP bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-agenda Wilayah dan
Nasional di tingkat Daerah

Pasal 23
Pembentukan DPD FKP
Usulan pembentukan FKP Daerah baru diajukan kepada DPW FKP dan disahkan
melalui surat keputusan DPW FKP dan tembusan kepada nasional setelah memenuhi
persyaratan pembentukan FKP Daerah

Pasal 24
Persyaratan Pembentukan DPD FKP
1. Persyaratan pembentukkan DPD FKP berdasarkan pertimbangan DPW FKP.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja
3. Memiliki sekretariat.

Pasal 25
Mekanisme Pembentukan DPD FKP
1. komisariat dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam daerah
yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan pendirian beserta susunan
pengurus sementara yang ditandatangani berstempel minimal 10 orang yang
mengajukan.
2. Bila persyaratan dan mekanisme tidak dapat dipenuhi, maka anggota yang mengusulkan
berhak mengajukan pembentukan komisariat tiga bulan setelah pengajuan pertama.
Pasal 26
Kewajiban DPD FKP
Setiap tahun, DPD wajib diverifikasi oleh DPW agar menjamin semua DPD memenuhi
persyaratan.

Pasal 27
PERIODE JABATAN

1. Periode masa jabatan DPP FKP selam 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil
musyawarah pengurus pusat FKP untuk selanjutnya di pilih kembali
2. Periode masa jabatan DPW FKP selama 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil
musyawarah wilayah FKP untuk selanjutnya di pilih kembali
3. Periode masa jabatan DPD FKP selama 3 (tiga) tahun berdasarkan hasil
musyawarah daerah FKP untuk selanjutnya di pilih kembali.
Pasal 28
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT
1. Musyawarah dan Rapat Rapat Pengurus pusat FKP :
a) Musyawarah pengurus pusat dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk
memilih Ketua Umum dan DPP FKP, menetapkan program kerja FKP,
perubahan AD/ART dan peraturan organisasi, mengevaluasi dan
mengesahkan laporan pertanggung jawaban serta menetapkan
penasehat, yang kemudian di sah kan dalam munas FKP
b) Musyawarah pengurus pusat luar biasa di laksanakan jika keberadaan nya
sudah mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi
dan atas usulan 2/3 (dua pertiga) jumlah unsur pengurus pengurus pusat
2/3 (dua pertiga) pengurus daerah, serta melalui pertimbangan dari
pendiri FKP
c) Rapat kerja umum pengurus pusat di laksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun
sekali dalam rangka menyusun program kerja organisasi dan mengadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sebelum nya dan
menetapkan pelaksanaan program kerja selanjutnya
d) Rapat umum pengurus sedikitnya dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali
untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan program sebelumnya dan
menetapkan pelaksanaan program kerja selanjutnya.
e) Rapat rutin pengurus sedikitnya di laksanakan 4 (empat) bulan sekali,
merupakan rapat pleno pengurus pusat membahas kegiatan dan rutinitas
organisasi serta mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang
telah dilaksanakan dan menetapkan kegiatan dari program kerja
selanjutnya
f) Rapat umum pengurus harian di laksanakan sesuai kebutuhan, untuk
membahas dan membicarakan kegiatan rutinitas organisasi

2. Musyawarah dan Rapat rapat pengurus wilayah FKP :


a. Musyawarah wilayah di laksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk memilih
pengurus, menetapkan program kerja untuk wilayah dengan berpedoman
kepada program kerja pengurus pusat, mengesahkan laporan
pertanggung jawaban serta menetapkan penasehat.
b. Musyawarah wilayah luar biasa dilaksanakan jika keberadaannya sudah
mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi dan atas
usulah 2/3 (dua pertiga) Unsur pengurus daerah, 2/3 (dua pertiga)
pengurus wilayah yang di teruskan kepada pengurus pusat FKP
c. RApat kerja wilayah dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali dalam
rangka menyudun program kerja wilayah dan mengevaluasi terhadap
pelaksaan program kerja sebelum nya dan menetapkan pelaksanaan
program kerja selanjutnya
d. Rapat pengurus wilayah di laksanakan sedikitnya 6 (enam) bulan sekali
untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan program lkerja sebelum nya
dan menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya
e. RApat rutin pengurus dilaksanakan sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali
merupakan rapat pleno pengurus wilayah membahas kegiatan rutinitas
organisasi serta mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang
telah di laksanakan dan menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya
f. Rapat pengurus harian di laksanakan sesuai kebutuhan unttuk membahas
dan membicarakan kegiatan rutinitas organisasi.

3. Musyawarah dan rapat rapat pengurus daerah :


a. Musyawarah daerah dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali untuk memilih
pengurus, menetapkan program kerja untuk daerah dengan berpedoman
kepada program kerja pengurus pusat, mengesahkan laporan
pertanggung jawaban serta menetapkan penasehat
b. Musyawarah daerah luar biasa di laksanakan jika keberadaan nya sudah
mengkhawatirkan dan membahayakan kelangsungan organisasi dan atas
usulah 2/3 (dua pertiga) unsure pengurus daerah 2/3 (dua pertiga)
pengurus cabang dan melalui pertimbangan pengurus wilayah yang di
teruskan kepada pengurus pusat FKP
c. Rapat kerja daerah di laksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali dalam
rangka menyusun program kerja daerah dan mengevaluasi terhadap
pelaksanaan program kerja sebelumnya dan menetapkan pelaksanaan
program kerja selanjutnya.
d. Rapat pengurus daerah di laksanakan sedikitnya 6 (enam) bulan sekali
untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sebeelumnya
dan menetapkan kegiatan program kerja selanjut nya
e. RApat rutin pengurus dilaksanakan sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali
merupakan rapat pleno pengurus wilayah membahas kegiatan rutinitas
organisasi serta mengevaluasi kegiatan kegiatan dari program kerja yang
telah di laksanakan dan menetapkan kegiatan program kerja selanjutnya
f. RApat pengurus harian dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk membahas
dan membicarakan kegiatan rutinitas organisasi
4. Segala keputusan hasil rapat pengurus wilayah dan pengurus daerah akan di
bahas dalam rapat pengurus pusat FKP dan hasil nya akan di sampaikan kambali
kepada masing masing tingkatan
Pasal 29
PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT

1. Musyawarah dan rapat rapat mulai dari tingkat pengurus pusat , pengurus
wilayah, pengurus daerah , di hindari oleh peserta utusan, peserta peninjau dan
peserta undangan
2. Peserta utusan terdiri dari ketua umum dan sektetaris jenderal / ketua dan
sekretaris, peserta peninjau adalah pengurus lain yang ikut serta dalam
musyawarah atau rapat rapat dan jumlah nya yang di tentukan oleh pengurus
organisasi di setiap tingkatan , sedamngkan peserta undangan adalah pesrta
yang ikut serta dalam musyawarah atau rapat rapat di luar unsur pengurus.
3. Tata cara peserta musyawarah atau rapat-rapat dan mengenai hak suara diatur
dalam peraturan organisasi.
BAB IV
ASET

Pasal 30
Badan usaha/ otonom

1. Dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitasnya yang bersifat komersial dan


nirbala FKP membentuk badan banadan usaha / otonom yang sesuai dengan
maksud dan tujuan lembaga
2. Bentuk dan jenis uaha di atur dalam peraturan organisasi

BAB V
ATURAN PERALIHAN

Pasal 31

1. Anggaran rumah tangga FKP ini di susun oleh tim perumus dalam munas FKP
2. Hal hal lain yang belum di tetapkan dan di buat dalam anggaran rumah tangga ini
dapat diatur dan di tetapkan dalam peraturan organisasi

BAB VI
PENUTUP

Pasal 32

Anggaran rumah tangga forum kewirausahaan pemuda ini di perbaiki dan ditetapkan di
Yogyakarta pada hari Kamis 29 November 2017

Di tetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 29 November 2017

Pimpinan Sidang :

Ketua Sekretaris Anggota

Dwi Fuji Astuti Tri Wahyudi Alween Ong

Anda mungkin juga menyukai