Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Adji Mohammad Alif 201944500269


Rizki Nafa Zalicha 201944500558
Ariyanto Wibowo 201944500570
Atika Firdaus 201944500600
Fransiscus Xaverius Bayu 201944500601
Aldi Rahmanudin 201944500602

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Penelitian Proposal” ini kami susun sebagai
pelengkap presentasi pada mata kuliah penulisan ilmiah dan juga memberikan
wawasan dan pemaham yang lebih tentang proposal penelitian yang baik dan benar
di Prodi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhamad Yasir, M.Pd. M.Pd. selaku
dosen mata kuliah penulisan ilmiah yang telah memberikan ilmu serta
pengalamannya ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan
datang. Atas kurang lebihnya kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 29 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposal Penelitian ......................................................... 3
B. Jenis-jenis Proposal Penelitian ......................................................... 3
C. Isi Proposal Penelitian ...................................................................... 17
D. Ciri-ciri Proposal Penelitian ............................................................. 18
E. Unsur-unsur Proposal Penelitian ...................................................... 18
F. Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian ........................................... 23
G. Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian........................................ 27
H. Sistematika Penyusunan Proposal .................................................... 30
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 32
B. Saran ................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk

merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara

umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam

menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun

untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan

kebutuhan lembaga-lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi

di perguruan tinggi, penyusunan proposal penelitian adalah langkah awal tatkala

seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi

(S3). Melihat begitu pentingnya proposal penelitian, maka akan dipelajari tentang

proposal penelitian.

B. Rumusan Masalah

Adapun mengenai rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal penelitian ?

2. Bagaimana isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian ?

3. Apa saja unsur-unsur proposal penelitian ?

4. Bagaimana petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur penyusunan

proposal penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?

5. Bagaimana aplikasi proposal penelitian ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal


penelitian ?
1
2. Untuk mengetahui isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian?
3. Untuk mengetahui saja unsur-unsur proposal penelitian ?
4. Untuk mengetahui petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur
penyusunan proposal penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposal Penelitian


Memahami apa itu proposal penelitian akan membantu menyusunnya

dengan baik dan benar. Sehingga bisa mendapatkan persetujuan sekaligus

mendapatkan pendanaan yang memastikan penelitian dapat terlaksana. Hal

pertama yang perlu dipahami adalah pengertian dari proposal itu sendiri. Secara

umum, proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan

kerja yang akan dilaksanakan. Sedangkan proposal penelitian secara sederhana bisa

diartikan sebagai rencana kegiatan penelitian yang ditulis dalam bentuk rancangan

kerja yang akan dilaksanakan dalam penelitian tersebut. Proposal kemudian akan

menyajikan informasi detail terkait penelitian yang akan dilaksanakan. Mulai dari

topik, latar belakang pemilihan topik, hipotesis dari hasil penelitian, sampai RAB

(Rencana Anggaran Biaya).

B. Jenis – jenis Proposal Penelitian

1. Proposal Penelitian Kualitatif


Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara
holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya.
Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang
bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang
penuh keotentikan. Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang
diteliti sudah jelas, realitas merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam
piknik adalah baru tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan apa yang ingin

3
diketahui lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung pada situasi setelah
seseorang berada ditempat piknik tersebut. Proposal penilitian kualitatif berisi
garis-garis besar rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama
proposal yang menggunakan metode penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah
terletak pada, yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan
dianggap tunggal, tetap teramati, pola fikir deduktif.
maka proposal penelitian kuantitatif dipandang sebagai “blue print”
yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan
mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode kualitatif yang
berpadangan, realitas dipandang sesuatu holistic, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka
proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki objek penilitian/situasi social. Oleh
karena itu proposal penelitian kualitatif di ibaratkan oleh bogdan seperti
seseorang yang akan yang kualitatif masih bersifat umun dan sementara.
Komponen dan Sistematika Proposal
Komponen dalam proposal penilitian secara garis besarnya terdiri atas,
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi
penilitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut dapat disusun
kedalam bentuk sistematika proposal seperti gambar berikut.
1.1 Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan gambaran
keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan
peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga
terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah yang
dikemukakan dalam bentuk data, bias diperoleh dari studi pendahuluan,
dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dianggap
kredibel dalam media baik dalam media cetak atau media elektronika.
b. Fokus Penelitian
Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini
merupakan batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana,
dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak
akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau
4
situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Pada penelitian
kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman,
referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian, yang
dijawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable penelitian, yang bersifat
spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang
terjadi pada obyek/situasi sosisal penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan,
mengembangkan interaksi dalam situasi social tersebut sehingga dapat
ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat kimbangkan
menjadi tori Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
e. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat
tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritits, yaitu untuk pengembangan ulmu, namun
juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
1.2 . Studi kepustakaan
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan
dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.
1. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan
yang diteliti.
2. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang
digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima tahun
diterbitkan dianggap kurang mutakhir.
3. Keaslian
5
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya peneliti
menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan
sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya dicari
Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat
tergantung pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan
dikemukakan landasan teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada konteks
sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti. Vlidasi
awal bagi peneliti kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti
mendeskripsikan teori-teori yang terkait dengan bidang dan konteks sosial
yang diteliti. Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi setiap
fokus yang akan diteliti. Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi
yang sejalan maupun yang tidak sejalan.
Dengan demikian maka landasan teori yang dikemukakan
semakin kuat. Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat
sementara. Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka
berfikir sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian
kualitatif tidak akan menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.
1.3 Metode penelitian
Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah alasan
menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian,
sampel sumber data penelitian, teknik pengumpulan data teknik analisis data
dan rencana pengujian keabsahan data.
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena,
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna
sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan
metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kesioner,
pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut
akan diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di
jalan, di rumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah
6
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti.
d. Sampel Sumber Data
Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling. Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya
yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga
dihatinya
2. Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti
sehingga lebih menggairahka untuk dijadikan semacam guru atau narasumber
6. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan
data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.
7. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih
banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam
penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapanga dengan grand tour dan
minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua
adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour
question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada
tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural,
analisis data dengan analisis komponensial. Setelah analisis komponensial
dilanjutkan analisis tema.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data Uji keabsahan data meliputi uji
kredibilitas data (validitas internal), uji depenabilitas (reliabilitas) data, uji
komfirmabilitas ( obyektivitas)
1.4 Organisasi penelitian dan jadwal penelitian
a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti,
beberapa anggota peneliti, pengumpulan data, bendahara, tenaga
7
administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu
yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan
dilakukan. Berikut ini diberikan contoh rencana jadwal penelitian
kualitatif. Contoh jadwal penelitian kualitatif :
No Kegiatan Bulan Ke :
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan proposal √
2 Diskusi proposal √
3 Memasuki lapangan, grand
tour dan mini tour question, √ √
analisis domain
4 Menentukan fokus, minitour
√ √
question, analisis taksonomi
5 Tahap selection, structural
question, analisis √ √ √
komponensial
6 Menentukan tema, analisis
√ √
tema
7 Uji keabsahan data √ √
8 Membuat draf laporan
√ √
penelitian
9 Diskusi draf laporan √ √
10 Penyempurnaan laporan √ √

1.5. Pembiayaan
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme

tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak

tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian

yang dilakukan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

2. Proposal Penelitian Kuantitatif

8
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan

deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan

para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian

dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-

pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam

bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Adapun isi dan setiap bagian dari sistematika proposal peneltian kuantitatif

adalah sebagai berikut :

2.1. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada

suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada

penyimpanganpenyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang

bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar

belakang ini. Penelitian harus melakukan analisis masalah, sehingga

permasalahan menjadi jela. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus

dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditujukkan dengan

data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.

b. Indentifikasi Masalah

Dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Baik

yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin

dikemukakan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka

peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti,

melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga

semua permasalahan dapat diidentifikasikan. Permasalahan yang telah

9
diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah

dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya

di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang

diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.

Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.

c. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan

supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak

semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka

penelitian memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel

apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu

dengan variabel yang lain. Berdasarkan batasan masalah ini, maka

selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

d. Rumusan Masalah

Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti,

dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya

masalah dapat terjawab secara akurat, maka perlu dirumuskan secara

spesifik. Rumusan masalah itu dinyatakandalam kalimat pernyataan. Jadi

pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada empat tahapan yaitu:

1. Latar belakang masalah

2. Identifikasi masalah

3. Batasan masalah

4. Rumusan masalah

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul

10
skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana). Tujuan

penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.

Misalnya rumusan masalahnya : Bagaimanakah tingkat disiplin kerja

pegawai di Depertemen A? Maka tujuan penelitiannya adalah : ingin

mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai di departemen A.

Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada

kesimpulan penelitian.

f. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya

tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah

dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan

hasil penelitian ada dua hal yaitu :

a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.

b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi

masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

2.2 Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis

a. Deskripsi teori

Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat

digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta

sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan

masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.

Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang,

pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji

kebenarannya. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel

11
yang diteliti.

b.Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai

masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara

teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir dalam

suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut

berkenaan dua variabel atau lebih. Penelitian yang berkenaan dengan dua

variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk

komparasi maupun hubungan. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat

berupa kerangka berfikir yang yang assosiatif/hubungan maupun

komparatif/perbandingan.

c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis

adalah rumusan masalah dan kerangka berfikir. Contoh : Bila rumusan

masalah berbunyi adakah “perbedaan produktivitas antara lembaga yang

menggunakan teknologi tinggi dan rendah?” selanjutnya kerangka berfikir

berbunyi “Karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka

produktivitas kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B

yang teknologi kerjanya rendah,” maka hipotesisnya berbunyi “Terdapat

perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara Lembaga A dan B, atau

produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila dibandingkan dengan

lembaga B”

12
2.3. Prosedur penelitian

a. Metode Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

metode penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode

penelitian apa yang akan digunakan, apakah metode survey atau

eksperimen.

b. Populasi dan sampel

Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat

digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan

digeneralisasikan (kesimpulan data yang dapat diberlakukan untuk

populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus

representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari

populasi secara random sampai jumlah tertentu.

c. Instrumen Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan

menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan

digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang

diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam

hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk

penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrumen,

prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

d. Teknik pengumpulan data

Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpilan data mana yang

paling tepat, sehingga betul-betul di dapat data (angket, observasi,

13
wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.

Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga teknik pengumpulan

data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus

disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan

obyektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu

teknik di pandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan

menjadi tidak efisien.

e. Teknik Analisis Data

Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis

data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah dan hipotesis yang diajukan. Bila peneliti tidak membuat

hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab.

Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat

generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku

untuk sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.

2.4. Organisasi dan jadwal penelitian

a. Organisasi Penelitian

Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan

adanya organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang

bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu kita.

b. Jadwal Penelitian

Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan

yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan

dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan. Contoh:

14
Bulan Ke :
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Penyusunan

Proposal

2 Penyusunan

instrumen

3 Seminar proposal dan

instrumen penelitian

4 Pengujian validitas dan

reliabilitas instrumen

5 Penentuan sampel

6 Pengumpulan data

7 Analisis data

8 Pembuatan draf laporan

9 seminar laporan

10 Penyempurnaan laporan

11 Penggandaan laporan

penelitian

2.5. Biaya penelitian

Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah

biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga

15
penelitian dan pendukungnya, tinggi resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat

penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan.

Biaya penelitian pada umunya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk

3. Proposal Penelitian Pengembangan

Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai

untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan

pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.

Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan

menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan

disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan

pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan penelitian

pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,

sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori

untuk memecahkan suatu permasalahan.

4. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Telah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada

dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan

pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan

cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang

kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal

ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali

pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari

pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan,

atau sebagai dasar pemecahan masalah.

16
C. Isi Proposal Penelitian

Proposal penelitian mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan

diteliti, dan (2) metodologi penelitian.

• Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau

dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian

maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional.

Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya

diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang

dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan

waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat

memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi

dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak

diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian,

yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah.

Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan

metodologi penelitian yang tepat.

• Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang

dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian

menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka

peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama dalam

memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan menentukan

17
metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.

D. Ciri-ciri Proposal Penelitian

Ciri-ciri proposal Riset/Penelitian yang Baik Menurut Metode Atau Kaidah

Ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Bersifat kritis dan analitis.

2. Memuat konsep dan teori yang tepat.

3. Menggunakan istilah tepat.

4. Rasional (Masuk akal).

5. Obyektif.

6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.

7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).

Syarat-Syarat proposal Penelitian yang Baik dan benar:

1. Tujuan dan masalah yang jelas.

2. Teknik dan prosedur yang rinci.

3. Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.

4. Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.

5. Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.

6. Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

7. Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan

motivasi peneliti.

E. Unsur-unsur Proposal Penelitian

Unsur Dan Elemen Proposal Penelitian Proposal atau usulan penelitian

diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Proposal tersebut perlu

dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian atau evaluator dari pihak sponsor

pemberi dana. Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti

18
format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta

oleh pembimbing atau evaluator). Dalam bab ini hanya format susunan isi yang

dibahas, sedangkan untuk format pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu

pada pedoman yang berlaku. Untuk membahas format susunan isi proposal

penelitian, pertama dibahas unsur proposal beserta keterkaitan antar unsur tersebut.

Bahasan selanjutnya menyangkut tiap unsur, tetapi dibahas secara singkat dan

dalam keterkaitannya dengan unsur-unsur lainnya. Bahasan yang lebih panjang

lebar dan terfokus hanya pada unsur-unsur yang dianggap terpenting diberikan pada

bab-bab tersendiri. Unsur-unsur Isi Proposal dan Keterkaitannya Secara umum, isi

proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai berikut (menurut pedoman

penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana UGM, 1997):

1. Judul

2. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah

yang dapat diharapkan)

3. Tujuan dan Lingkup penelitian

4. Tinjauan Pustaka

5. Landasan Teori

6. Hipotesis

7. Cara penelitian

8. Jadwal penelitian

9. Daftar Pustaka

10. Lampiran

Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

19
Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi “sentral”

keterkaitan unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan

pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus

penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu

pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk

pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal

penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut. Bahasan di bawah ini

bersifat singkat, sedangkan bahasan yang lebih panjang lebar diberikan dalam bab-

bab tersendiri.

Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan

Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan

(2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau

manfaat penelitian.

Judul proposal penelitian

Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.

karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat

menarik minat orang lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi bermakna dan

tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul hendaknya bersifat spesifik,

20
singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif, mengacu pada

hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu). Bila memang

tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul dapat dibuat

bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau perubahan judul

juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses (dicari) dengan

komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam bidang ilmunya.

Latar belakang

Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang ini,

yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini independen yang

menunjang diperlukannya penelitian ini? Untuk menjawab pertanyaan “mengapa

kita memilih permasalahan ini?”, maka langkah pertama, kita perlu memilih bidang

keilmuan yang kita ingin lakukan penelitiannya. Pemilihan bidang tersebut

diteruskan ke sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada topik tertentu yang

kita minati. Langkah kedua, kita perlu melakukan kajian terhadap pustaka berkaitan

.kemajuan terakhir ilmu pengetahuan dalam topik tersebut-untuk mencari peluang

pengembangan atau pemantapan teori.

Minar maupun peluang tersebut seringkali didorong oleh isu nyata dan aktual yang

muncul di jurnal ilmiah terbaru atau artikel koran bermutu atau pidato penting dan

aktual, atau direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya.. Ini semua merupakan

opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian yang diusulkan

tersebut.

Batasan Masalah

Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya agar

pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan pengambilan

keputusan definitife. Variable-variable yang terlibat dalam penelitian harus

21
ditentukan.

Rumusan Masalah

Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah seperti

yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan masalah.

Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan masalah

dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:

a. Masalah umum.

b. Masalah spesifik.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah diterapkan

sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi pengatasan

masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah, tujuan penelitian juga

diungkapkan dalam bentuk:

- Tujuan umum.

- Tujuan spesifik.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini

dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia iptek.

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu

a. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.

b. Landasan teori

c. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk metode

korelasi, kausal komaratif, eksperimen).

Metode Penelitian

22
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan yang

digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian yang

dirancang.

Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam metode

penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila proposal

penelitian disetujui.

F. Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian

Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian

Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.

A. Bagian awal

Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan, prakata,

daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi

1. Halaman Judul

Halaman judul memuat: judul, lambang Untirta, nama dan nomor mahasiswa,

instansi, kota, dan waktu pengajuan

a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan

dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang

penafsiran yang beraneka ragam.

b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi 5.

c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping kanan nama

dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan nama mahasiswa

(kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.

d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan ageng

Tirtayasa

23
e. Kota ialah Cilegon

f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah

Cilegon

Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1.

2. Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II lengkap

dengan tanda tangan dan tanggal.

Contoh halaman pengesahan terdapat pada Lampiran 2.

3. Ringkasan

Uraian singkat tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metode

penelitian, hasil yang ingin dicapai dan waktu pelaksanaan

4. Prakata

Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak tertentu.

B. Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat bab-bab: Pendahuluan, Tinjauan

pustaka, Metode Penelitian

I. Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

ruang lingkup penelitian.

a. Latar belakang berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah

yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan

perlu diteliti.

b. Rumusan masalah

Perumusan masalah yang jelas tentang masalah yang akan diteliti. Uraikan

24
pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti.

d. Tujuan Penelitian

Dalam proposal disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai

e. Ruang lingkup penelitian

Berisi batasan-batasan masalah yang akan diteliti.

II. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori pustaka dan hasil-

hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu, yang ada hubungannya

dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan

bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan

secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari

sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan

mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada

daftar pustaka.

Contoh cara menunjukkan sumber pustaka seperti tertera pada lampiran 3. Sumber

referensi bisa berupa:

a. Textbook atau handbook

b. Artikel-artikel yang sudah dipublikasikan (jurnal, prosiding, dll)

c. Artikel dari instansi resmi (internet, web, dll)

d.Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik tingkat nasional

maupun internasional)

Jumlah pustaka yang digunakan minimal 5 jurnal/prosiding (artikel

ilmiah) III. Metode Penelitian

Cara penelitian mengandung uraian tentang tahapan penelitian, prosedur

penelitian, bahan atau materi penelitian, alat, , variabel, serta metode

25
pengumpulan dan analisis data.

a. Tahapan penelitian

Tahapan penelitian berisi keterangan tentang tahapan-tahapan penelitian yang

akan dilakukan, misalnya penelitian pendahuluan, penelitian utama, dan

seterusnya. Dalam tahapan penelitian ini juga berisi diagram alir proses penelitian

yang akan dilakukan.

b. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan

penelitian, merupakan penjelasan dari diagram alir yang ada pada tahapan

penelitian.

c. Bahan dan alat

Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau sampel, harus

dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang

harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan

dengan jelas dan kalau perlu,disertai dengan gambar dan keterangan-keterangan.

c. Variabel penelitian,

Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan

dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.

d. Metode pengumpulan dan analisis data

Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang model dan cara

menganalisis data.

e. Jadwal pelaksanaan Penelitian (6 bulan)

Dalam jadwal penelitian ditunjukkan :

1. Tahap-tahap penelitian;

2. Rincian kegiatan pada setiap tahap;

26
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

Jadwal penelitian disajikan dalam bentuk

matriks.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan

lampiran

I. Daftar Pustaka

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan

disusun kebawah menurut abjadnama akhir penulis pertama. Buku dan majalah

tidak dibedakan, kecuali penyusunnya kekanan, yaitu sebagai berikut:

a. Buku:

Nama penulis, tahun terbit, judul buku,jilid,terbitan ke, nomor, halaman

yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

a. Majalah:

Nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan

resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

b. Internet:

Pustaka yang diambil dari internet harus mencantumkan tanggal, bulan, dan

tahun akses sumber tersebut.

II. Lampiran

Dalam lampiran, terdapat pengolahan data dan prosedur analisis.

G. Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian

Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung pada

keterampilan masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa

ketiadaan pegangan dalam menempuh langkah-langkah pengembangan proposal

27
penelitian menuntun ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu. Langkah-

langkah pengembangan suatu proposal penelitian dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu

: 1) tahap pra-penyusunan 2) tahap penyusunan, dan 3) tahap evaluasi proposal.

Tidak dapat disangsikan lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat membantu

dalam mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal. Namun

kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan yang

timbul adalah berkaitan dengan 1) membuat keputusan tentang masalah apa yang

akan diteliti, 2) seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang

terkait dengan masalah yang dipilih, dan 3) bila proposal itu disusun untuk diajukan

kepada lembaga yang akan memberikan dana, apakah masalah yang terpilih itu dapat

disetujui oleh lembaga yang bersangkutan.

Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala keberhasilan

penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu sebelum disusun

suatu proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang dibuatnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan; 1) apakah masalah tersebut diambil sesuai

dengan minatnya, 2) apakah ia berada dalam batas kemampuan akademisnya, dan

3) apakah ia dapat memperoleh persetujuan dari lembaga yang berkepentingan.

Konfirmasi pertanyaan pertama dapat menjadi motivasi internal dalam

menyelesaikan proyek yang dikerjakan. Ini dapat diperoleh dengan jalan melakukan

analisis masalah secara mendalam dan hati-hati. Konfirmasi pertanyaan kedua dapat

menjamin keberhasilan pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan jalan

melakukan penelaahan berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi

pertanyaan ketiga dapat menghindari hambatan yang timbul dari luar diri peneliti

sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan konsultasi dengan lembaga yang

menjadi tujuan diajukannya proposal atau (bila tersedia) dengan membaca aturan-

28
aturan yang berlaku di Lembaga yang bersangkutan. Secara umum, dalam

menyusun proposal penelitian ada Langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh,

yaitu:

1. Langkah pertama adalah memikirkan tentang apa yang akan diteliti.

2. Langkah kedua, mencari-cari ide yang relevan.

3. langkah ketiga, ide yang telah tergambar dalam pikirannya dipersempit

sehingga apa yang akan diteliti menjadi jelas.

4. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,

5. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,

6. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,

7. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan dilakukan, dan

8. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah terumuskan desain

yang tepat, menuju

9. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang tepat.

10. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.

11. Langkah kesebelas memperbaiki desain.

12. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.

13. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,

14. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega untuk

mendapatkan umpan balik. Bila ternyata masih belum memadai, kembali ke

langkah ke tujuh sampai kedua belas. Bila sudah dianggap memadai masuk ke

15. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot study.

16. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian rintisan.

17. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang

berkepentingan.

29
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang menjadi

dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-langkah

penyusunan proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas, sebenarnya sudah

termasuk di dalamnya kegiatan mengevaluasi proposal. Evaluasi tersebut dilakukan

secara informal dan secara formal. Evaluasi informal dilakukan dengan

mendiskusikan draft proposal, baik dengan kolega, dengan orang ahli (dalam

metodologi penelitian maupun dalam disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian

yang dilakukan). Adapun evaluasi formal dilakukan melalui penelitian rintisan. Baik

evaluasi informal maupun evaluasi formal, telah tercakup dalam delapan belas

langkah di atas.

H. Sistematika Penyusunan Proposal

Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda

dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya,

unsurunsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi :

1. keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,

2. pernyataan masalah dan hipotesis,

3. jenis data yang diperlukan,

4. sumber data atau subjek penelitian,

5. Alat pengumpul data,

6. analisis data yang dilakukan, dan

7. rencana kegiatan.

Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu sistematika

tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang berlaku

dilingkungan Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan (dengan catatan bila

di Lembaga tempat diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi). Setelah

30
proposal diterima, biasanya dibuat suatu kerangka acuan yang akan dijadikan

pegangan, baik oleh penyandang dana maupun oleh peneliti. Sistematika kerangka

acuan sedikit berbeda dengan sistematika proposal

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu

ntuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan

maupun bantuan dari pihak lain.

Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1. Ada pihak yang mengajukan.

2. Ada pihak yang menyetujui. 3. Terdapat gambaran kegiatan secara umum.

4. Dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. 5. Sebagai

pemberitahuan pertama suatu kegiatan.

Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan

kegiatan tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak

yang ingin mengetahui kegiatan tersebut yntuk meyakinkan para

donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial

dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah

tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka

memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari

proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang sedetail

mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi,

misi, dan tujuan.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain : 1. nama proposal

2. Pendahuluan 3. Tujuan 4. bentuk/jenis kegiatan 5. Pelaksanaan 6. panitia

pelaksana (terlampir) 7. biaya/dana (rincian terlampir) 8. Harapan 9. Lampiran


32
B. Saran

Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau

sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan

yang akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang

disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan

hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang

membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Anoname. 2011. Proposal. (online). (http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposal,

diakses 18 Januari 2012)

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Hadi, I.P. 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. (online),

(http;//pustaka.ut.ac.ai/learning, diakses 18 Januari 2012).

Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta.

Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Keraf,

Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Nenghepi. 2011. Makalah Tentang

Proposal. (online),

(http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal, diakses 18 Januari

2012).

34
35

Anda mungkin juga menyukai