Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PROPOSAL PENELITIAN

ALVIANA NURUL HIDAYANI


20220003
MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah  untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa suatu rintangan apapun.

Makalah metodologi penelitian yang berjudul Proposal penelitian ini kami susun


sebagai pelengkap presentasi pada mata kuliah metodologi penelitian dan juga memberikan
wawasan dan pemaham yang lebih tentang  proposal penelitian yang baik dan benar.

Sebagai penulis kami menyampaikan  terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami
mengucapkan terima kasih.

Soreang, 27 Desember 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................

BAB I : Pendahuluan..........................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................

BAB II : Pembahasan..........................................................................................................
2.1 Pengertian Proposal Penelitian......................................................................................
2.2 Jenis-jenis Proposal Penelitian......................................................................................
2.3 Isi Proposal Penelitian..................................................................................................
2.4 Ciri-ciri Proposal Penelitian.........................................................................................
2.5 Unsur-unsur Proposal Penelitian...................................................................................
2.6 Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian........................................................................
2.7 Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian.....................................................................
2.8 Sistematika Penyusunan Proposal.................................................................................
2.9 Aplikasi Proposal Penelitian..........................................................................................

BAB III : Penutup...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................................
 
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk
merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara umum
ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun
proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal
tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-
lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi,
penyusunan proposal penelitian adalah langkah awal tatkala seorang mahasiswa
bermaksud menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Melihat begitu
pentingnya proposal penelitian, maka akan dipelajari tentang proposal penelitian.

b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal penelitian ?
2. Bagaimana isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian ?
3. Apa saja unsur-unsur proposal penelitian ?
4. Bagaimana petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur penyusunan proposal
penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?
5. Bagaimana aplikasi proposal penelitian ?

c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal
penelitian ?
2. Untuk mengetahui isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian ?
3. Untuk mengetahui saja unsur-unsur proposal penelitian ?
4. Untuk mengetahui petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur penyusunan
proposal penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?
5. Untuk mengetahui aplikasi proposal penelitian ?
BAB II
PEMBAHASAN

a. PENGERTIAN PROPOSAL PENELITIAN


Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang.
Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan
mensponsori atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan
lembaga/instansi yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan
skripsi, proposal  penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua
Jurusan atau Ketua Program Bidang Studi.

b. JENIS-JENIS PROPOSAL PENELITIAN

1. Proposal Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-


kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh
karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat
kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh
keotentikan.
Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas
merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam piknik adalah baru tempat-tempat yang akan
dikunjungi, dan apa yang ingin diketahui lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung
pada situasi setelah seseorang berada ditempat piknik tersebut. Proposal penilitian kualitatif
berisi garis-garis besar rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama proposal
yang menggunakan metode penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang
kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan dianggap tunggal, tetap teramati, pola
fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang sebagai “blue print” yang
harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian.
Sedangkan dalam metode kualitatif yang berpadangan, realitas dipandang sesuatu holistic,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas,
maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki objek penilitian/situasi social. Oleh
karena itu proposal penelitian kualitatif di ibaratkan oleh bogdan seperti
seseorang yang akan yang kualitatif masih bersifat umun dan sementara.
Komponen dan Sistematika Proposal
Komponen dalam proposal penilitian secara garis besarnya terdiri atas,
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi
penilitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut dapat disusun
kedalam bentuk sistematika proposal seperti gambar berikut.
1.1 Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan gambaran keadaan yang sedang
terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan,
teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan
masalah.
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bias diperoleh dari studi
pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang
yang dianggap kredibel dalam media baik dalam media cetak atau media
elektronika.
b. Fokus Penelitian

Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini merupakan batasan


masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya
hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian
terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi
perlu menentukan fokus.
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang
dipandang ahli.
c. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian, yang dijawabannya


dicarikan melalui penelitian.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable
penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan
kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosisal penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan


membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.
interaksi dalam situasi social tersebut sehingga dapat ditemukan
hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat kimbangkan menjadi tori
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
e. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa


bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih
bersifat teoritits, yaitu untuk pengembangan ulmu, namun juga tidak menolak
manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
1.2 . Studi kepustakaan
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan
dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.
1. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
2. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang digunakan.
Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima tahun diterbitkan dianggap
kurang mutakhir.
3. Keaslian
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya peneliti menggunakan
sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan sampai peneliti mengutip
dari kutipan orang lain, dan sebaiknya dicari sumber aslinya.

Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung


pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti.
Dengan dikemukakan landasan teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada
konteks sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti.
Vlidasi awal bagi peneliti kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti
mendeskripsikan teori-teori yang terkait dengan bidang dan konteks sosial yang
diteliti.
Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi setiap fokus yang
akan diteliti. Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi yang sejalan
maupun yang tidak sejalan. Dengan demikian maka landasan teori yang
dikemukakan semakin kuat.
Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat sementara. Selanjutnya dalam
landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berfikir sebagai dasar.
untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak akan
menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

1.3 Metode penelitian


Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah alasan menggunakan
merode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data
penelitian, teknik pengumpulan data teknik analisis data dan rencana pengujian
keabsahan data.
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena, permasalahan belum
jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin
data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif
dengan instrumen seperti test, kesioner, pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, di rumah
dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri
atau anggota tim peneliti.
d. Sampel Sumber Data
Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling.
Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihatinya
2. Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau terlibat pada kegiatan
yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”
sendiri
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga
lebih menggairahka untuk dijadikan semacam guru atau narasumber
e. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi
participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya
atau triangulasi.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian kualitatif adalah tahap
memasuki lapanga dengan grand tour dan minitour question, analisis datanya
dengan analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik
pengumpulan data dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan
analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang
digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis
komponensial. Setelah analisis komponensial dilanjutkan analisis tema.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
depenabilitas (reliabilitas) data, uji komfirmabilitas ( obyektivitas)

1.5 Organisasi penelitian dan jadwal penelitian


a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota
peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga administrasi. Masing-masing perlu
dikemukakan uraian tugas dan waktu yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan dilakukan. Berikut
ini diberikan contoh rencana jadwal penelitian kualitatif.
Contoh jadwal penelitian kualitatif :
No Kegiatan Bulan ke :
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan proposal √
2 Diskusi proposal √
3 Memasuki lapangan, grand √ √
tour dan mini tour question,
analisis domain
4 Menentukan fokus, minitour √ √
question, analisis taksonomi
5 Tahap selection, structural √ √ √
question, analisis
komponensial
6 Menentukan tema, analisis √ √
tema
7 Uji keabsahan data √ √
8 Membuat draf laporan √ √
penelitian
9 Diskusi draf laporan √ √
10 Penyempurnaan laporan √ √
1.6. Pembiayaan
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga
peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat
penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian yang
dilakukan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

2. Proposal Penelitian Kuantitatif


Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-
induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-
pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam
bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Adapun isi dan setiap bagian dari sistematika proposal peneltian kuantitatif
adalah sebagai berikut :
2.1. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu
objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada
penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang
ini. Penelitian harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan
menjadi jela. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditujukkan dengan data dan menuliskan
mengapa hal ini perlu diteliti.
b. Indentifikasi Masalah
Dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Baik yang
akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan
wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat
diidentifikasikan.
Permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan
hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti
itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa
saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
c. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah
yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka penelitian memberi
batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti,
serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
penelitian.
d. Rumusan Masalah
Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat
terjawab secara akurat, maka perlu dirumuskan secara spesifik. Rumusan
masalah itu dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Jadi pola pikir dalam
merumuskan masalah itu ada empat tahapan yaitu :

 Latar belakang masalah


 Identifikasi masalah
 Batasan masalah
 Rumusan masalah

e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi atau
tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mendapat gelar sarjana). Tujuan penelitian berkaitan erat dengan
rumusan masalah yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya :
Bagaimanakah tingkat disiplin kerja pegawai di Depertemen A? Maka tujuan
penelitiannya adalah : ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai
di departemen A. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya
terletak pada kesimpulan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau
tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara
akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal
yaitu :
a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah
yang ada pada obyek yang diteliti.

2.2 Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis


a. Deskripsi teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan
(hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.

Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat


penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya. Jumlah teori
yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai masalah
yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.
Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang yang
assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.

c. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan
masalah dan kerangka berfikir.
Contoh : Bila rumusan masalah berbunyi adakah “perbedaan produktivitas
antara lembaga yang menggunakan teknologi tinggi dan rendah?” selanjutnya
kerangka berfikir berbunyi “Karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi,
maka produktivitas kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B
yang teknologi kerjanya rendah,” maka hipotesisnya berbunyi “Terdapat
perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara Lembaga A dan B, atau
produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga
B”
2.3. Prosedur penelitian
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode
penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang
akan digunakan, apakah metode survey atau eksperimen.
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan
data yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang digunakan
sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan
instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada
variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan
menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa
saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada
setiap jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
d. Teknik pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpilan data mana yang paling
tepat, sehingga betul-betul di dapat data (angket, observasi, wawancara)
dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi
dari mencantumkan ke tiga teknik pengumpulan data itu adalah: setiap teknik
pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk
mendapatkan data yang lengkap dan obyektif penggunaan berbagai teknik
sangat diperlukan, tetapi bila satu teknik di pandang mencukupi maka teknik
yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis
yang diajukan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah
penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu
dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan
hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk
populasi.
2.4. Organisasi dan jadwal penelitian
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang bertanggung jawab dan
anggota, sebagai pembantu kita.
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang
akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan,
dan erapa lama akan dilakukan. Contoh:

No Kegiatan Minggu Ke:


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan instrumen
3. Seminar proposal dan
instrumen penelitian
4. Pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen

5. Penentuan sampel
6. Pengumpulan data
7. Analisis data
8. Pembuatan draf laporan
9. Seminar laporan
10. Penyempurnaan laporan
11. Penggandaan laporan
penelitian

2.5. Biaya penelitian


Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya
yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga penelitian dan
pendukungnya, tinggi resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan
tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian
pada umunya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk

1. Proposal Penelitian Pengembangan

Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat


dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan
pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi,
tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut
format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan
dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan penelitian pada dasarnya
berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan
pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada


dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan
cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang
kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

c. ISI PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang
akan diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.

 Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi


oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian
perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk
memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah
itu perlu diberikan latar belakang  dengan memberikan informasi pendahuluan tentang
situasi tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang
mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh
karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan
ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk
memilih dan menentukan metodologi penelitian yang tepat.

 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan


dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai metode
dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih metode yang tepat
dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian
acuan utama dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan
menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.

d. CIRI-CIRI DAN SYARAT PROPOSAL PENELITIAN YANG BAIK DAN


BENAR

Ciri-ciri proposal Riset/Penelitian yang  Baik Menurut Metode Atau Kaidah Ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis.
2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. 2)    Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang
6. dapat diharapkan)
7. 3)    Tujuan dan Lingkup penelitian
8. 4)    Tinjauan Pustaka
9. 5)    Landasan Teori
10. 6)    Hipotesis
11. 7)    Cara penelitian
12. 8)    Jadwal penelitian
13. 9)    Daftar Pustaka
14. 10)    Lampiran
15. Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

unsur / elemen proposal penelitian


16.
17. Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi “sentral” keterkaitan
unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan pustaka, dan (c) cara
penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan
tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara
(metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan penelitian. Karena
ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan dimulai dari
ketiga unusr tersebut. Bahasan di bawah ini bersifat singkat, sedangkan bahasan yang
lebih panjang lebar diberikan dalam bab-bab tersendiri.
18. Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan
19. Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan
(2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau manfaat
penelitian.

Judul proposal penelitian


Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal
penelitian. karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian
perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi
bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul hendaknya
bersifat spesifik, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif,
mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan
perlu).
Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul
dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau
perubahan judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan
diakses (dicari) dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang
umum dalam bidang ilmunya.

Latar belakang
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang
ini, yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini
independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini?
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa kita memilih permasalahan ini?”,
maka langkah pertama, kita perlu memilih bidang keilmuan yang kita ingin
lakukan penelitiannya. Pemilihan bidang tersebut diteruskan ke sub-bidang dan
seterusnya hingga sampai pada topik tertentu yang kita minati. Langkah kedua,
kita perlu melakukan kajian terhadap pustaka berkaitan .kemajuan terakhir ilmu
pengetahuan dalam topik tersebut—untuk mencari peluang pengembangan atau
pemantapan teori. Minar maupun peluang tersebut seringkali didorong oleh isu
nyata dan aktual—yang muncul di jurnal ilmiah terbaru atau artikel koran
bermutu atau pidato penting dan aktual, atau direkomendasikan oleh penelitian
sebelumnya.. Ini semua merupakan opini independen yang menunjang
diperlukannya penelitian yang diusulkan tersebut.
Batasan Masalah
Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya
agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan
pengambilan keputusan definitife. Variable-variable yang terlibat dalam
penelitian harus ditentukan.
Rumusan Masalah
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah
seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman
rumusan masalah. Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah,
ungkapkan masalah dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:
a. Masalah umum.
b. Masalah spesifik.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah
diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi
pengatasan masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah, tujuan
penelitian juga diungkapkan dalam bentuk:
- Tujuan umum.
- Tujuan spesifik.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini
dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia
iptek.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu
a. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.
b. Landasan teori
c. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk metode
korelasi,
kausal komaratif, eksperimen).

Metode Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan
yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian
yang dirancang.
Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam metode


penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila
proposal penelitian disetujui.

e. PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian Akhir
dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.

A. Bagian awal
Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan,
prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul, lambang Untirta, nama dan nomor mahasiswa,
instansi, kota, dan waktu pengajuan
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan
menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka
peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi 5.
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping kanan
nama dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan nama mahasiswa
(kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.
d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan
ageng Tirtayasa
e. Kota ialah Cilegon
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di
bawah Cilegon

Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1.

2. Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II lengkap


dengan tanda tangan dan tanggal.

Contoh halaman pengesahan terdapat pada Lampiran 2.


Ringkasan

Uraian singkat tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan,


metode penelitian, hasil yang ingin dicapai dan waktu pelaksanaan

3. Prakata

Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak tertentu.

B. Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat bab-bab: Pendahuluan, Tinjauan


pustaka, Metode Penelitian

I. Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,


ruang lingkup penelitian.

a.Latar belakang berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah


yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting,
dan perlu diteliti.
b. Rumusan masalah
Perumusan masalah yang jelas tentang masalah yang akan diteliti.
Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti.
c.Tujuan Penelitian
Dalam proposal disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai

4. Ruang lingkup penelitian

Berisi batasan-batasan masalah yang akan diteliti.

II. Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori pustaka dan
hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu, yang ada
hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini
hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum
terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang
dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber
yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
Contoh cara menunjukkan sumber pustaka seperti tertera pada lampiran 3.
Sumber referensi bisa berupa:

a. Textbook atau handbook


b. Artikel-artikel yang sudah dipublikasikan (jurnal, prosiding, dll)
c. Artikel dari instansi resmi (internet, web, dll)
4. Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik tingkat
nasional maupun internasional)

Jumlah pustaka yang digunakan minimal 5 jurnal/prosiding (artikel


ilmiah) III. Metode Penelitian

Cara penelitian mengandung uraian tentang tahapan penelitian, prosedur


penelitian, bahan atau materi penelitian, alat, , variabel, serta metode
pengumpulan dan analisis data.

a. Tahapan penelitian

Tahapan penelitian berisi keterangan tentang tahapan-tahapan penelitian yang


akan dilakukan, misalnya penelitian pendahuluan, penelitian utama, dan
seterusnya. Dalam tahapan penelitian ini juga berisi diagram alir proses
penelitian yang akan dilakukan.

b. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara


melaksanakan penelitian, merupakan penjelasan dari diagram alir yang ada
pada tahapan penelitian.
c. Bahan dan alat

Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau sampel,
harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau
spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan
penelitian harus diuraikan dengan jelas dan kalau perlu,disertai dengan
gambar dan keterangan-keterangan.

4. Variabel penelitian,

Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan
dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.

e. Metode pengumpulan dan analisis data


Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang model dan
cara menganalisis data.
f. Jadwal pelaksanaan Penelitian (6 bulan)

Dalam jadwal penelitian ditunjukkan :


1. Tahap-tahap penelitian;
2. Rincian kegiatan pada setiap tahap;
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

Jadwal penelitian disajikan dalam


bentuk matriks.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka


dan lampiran

I. Daftar Pustaka

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian
dan disusun kebawah menurut abjadnama akhir penulis pertama. Buku dan
majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunnya kekanan, yaitu sebagai
berikut:
a. Bu ku:

Nama penulis, tahun terbit, judul buku,jilid,terbitan ke, nomor, halaman yang
diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

2. Majalah:

Nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan
resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

3. Internet:

Pustaka yang diambil dari internet harus mencantumkan tanggal, bulan, dan
tahun akses sumber tersebut.

II. Lampiran

Dalam lampiran, terdapat pengolahan data dan prosedur analisis.


f. PROSEDUR PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung pada


keterampilan masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa
ketiadaan pegangan dalam menempuh langkah-langkah pengembangan proposal
penelitian menuntun ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu. Langkah5
langkah pengembangan suatu proposal penelitian dapat dibagi dalam tiga tahap,
yaitu : 1) tahap pra-penyusunan 2) tahap penyusunan, dan 3) tahap evaluasi proposal.
Tidak dapat disangsikan lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat
membantu dalam mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal.
Namun kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan
yang timbul adalah berkaitan dengan 1) membuat keputusan tentang masalah apa
yang akan diteliti, 2) seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan tentang hal-hal
yang terkait dengan masalah yang dipilih, dan 3) bila proposal itu disusun untuk
diajukan kepada lembaga yang akan memberikan dana, apakah masalah yang terpilih
itu dapat disetujui oleh lembaga yang bersangkutan.
Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala keberhasilan
penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu sebelum disusun
suatu proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang dibuatnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan; 1) apakah masalah tersebut diambil sesuai
dengan minatnya, 2) apakah ia berada dalam batas kemampuan akademisnya, dan 3)
apakah ia dapat memperoleh persetujuan dari lembaga yang berkepentingan.
Konfirmasi pertanyaan pertama dapat menjadi motivasi internal dalam menyelesaikan
proyek yang dikerjakan. Ini dapat diperoleh dengan jalan melakukan analisis masalah
secara mendalam dan hati-hati. Konfirmasi pertanyaan kedua dapat menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan jalan melakukan penelaahan
berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi pertanyaan ketiga dapat
menghindari hambatan yang timbul dari luar diri peneliti sendiri. Hal ini dapat dicapai
dengan melakukan konsultasi dengan lembaga yang menjadi tujuan diajukannya
proposal atau (bila tersedia) dengan membaca aturanaturan yang berlaku di lembaga
yang bersangkutan. Secara umum, dalam menyusun proposal penelitian ada langkah-
langkah yang sepatutnya ditempuh, yaitu:
1. Langkah pertama adalah memikirkan tentang apa yang akan diteliti.
2. Langkah kedua, mencari-cari ide yang relevan.
3. langkah ketiga, ide yang telah tergambar dalam pikirannya dipersempit
sehingga apa yang akan diteliti menjadi jelas.
4. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,
5. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,
6. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,
7. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan dilakukan, dan
8. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah terumuskan desain
yang tepat, menuju
9. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang tepat.
10. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.
11. Langkah kesebelas memperbaiki desain.
12. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.
13. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,
14. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega untuk
mendapatkan umpan balik.
Bila ternyata masih belum memadai, kembali ke langkah ke tujuh sampai
kedua belas. Bila sudah dianggap memadai masuk ke
15. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot study.
16. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian rintisan.
17. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang menjadi
dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-langkah penyusunan
proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas, sebenarnya sudah termasuk di
dalamnya kegiatan mengevaluasi proposal. Evaluasi tersebut dilakukan secara
informal dan secara formal. Evaluasi informal dilakukan dengan mendiskusikan draft
proposal, baik dengan kolega, dengan orang ahli (dalam metodologi penelitian
maupun dalam disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan). Adapun
evaluasi formal dilakukan melalui penelitian rintisan. Baik evaluasi informal maupun
evaluasi formal, telah tercakup dalam delapan belas langkah di atas.

g. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL


Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda
dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya,
unsurunsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi :
1. keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,
2. pernyataan masalah dan hipotesis,
3. jenis data yang diperlukan,
4. sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6. analisis data yang dilakukan, dan
7. rencana kegiatan.
Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu sistematika
tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang berlaku di lingkungan
Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan (dengan catatan bila di lembaga
tempat diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi). Setelah proposal
diterima, biasanya dibuat suatu kerangka acuan yang akan dijadikan pegangan, baik
oleh penyandang dana maupun oleh peneliti. Sistematika kerangka acuan sedikit
berbeda dengan sistematika proposal.

Anda mungkin juga menyukai