Anda di halaman 1dari 12

RIVIEW OF THE LITERATURE

KELOMPOK 1:

1. Rara Eka Yurika 23202021003

2. Nisrina Nurherwinda 23202021010

3. Faiqotul izzatin nikmah 23202021011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI

REVIEW OF THE LITERATURE ........................................................................................ 1


TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 1
A. Mengidentifikasi Topik ................................................................................................. 1
B. Topik yang Dapat Diteliti dan Dikembangkan........................................................... 1
C. Tujuan Tinjauan pustaka ............................................................................................. 2
D. Tinjauan Pustaka dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Method ... 2
E. Teknik Desain ................................................................................................................ 3
1. Langkah-langkah dalam Melakukan Tinjauan pustaka ....................................... 3
2. Database Komputer .................................................................................................. 4
3. Prioritas dalam Pemilihan Sumber Literatur ........................................................ 5
4. Peta Literatur Penelitian .......................................................................................... 6
5. Studi Abstrak ............................................................................................................. 7
6. Panduan Tata Penulisan ........................................................................................... 8
F. Panduan Penulisan Tinjauan pustaka ........................................................................ 8
G. Contoh Artikel ........................................................................................................... 9
CHAPTER TWO

REVIEW OF THE LITERATURE

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi topik penelitian


2. Mahasiswa mampu mengembangkan topik yang dapat diteliti dan dikembangkan.
3. Mahasiswa mampu menentukan tujuan dari tinjauan pustaka.
4. Mahasiswa mampu melakukan tinjauan pustaka dalam penelitian kualitatif, kuantitatif,
dan mixed method.
5. Mahasiswa mampu memahami desain teknik dalam tinjauan pustaka yang meliputi
langkah-langkah dalam melakukan tinjauan pustaka dan panduan penulisan tinjauan
pustaka.

TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan proposal penelitian dalam pendekatan kuantitatif, kualitatif, maupun mix
metode perlu melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka membantu peneliti dalam
membatasi cakupan penelitian dan memilih hal-hal penting untuk menyapaikan topik
pembahasan kepada pembaca. Sebagai pilihan awal dalam membuat proposal penelitian,
maka dapat dimulai dengan memilih topik pembahasan. Penulisan topik yang dipilih oleh
peneliti perlu adanya pertimbangan mengenai alasan dan urgensi dalam pemilihannya.
Kemupenelitin, pembahasan beralih untuk meninjau literatur dengan mengatasi tujuan
umum literatur penelitian. Setelah itu beralih ke prinsip-prinsip yang membantu dalam
menyajikan tinjauan literatur penelitian kualitatif, kuantitatif, dan mix metode.
A. Mengidentifikasi Topik
Sebelum memulai penelitian, langkah awal yang penting adalah memilih topik
yang praktis dan relevan yang akan menjadi fokus utama studi. Terdapat berbagai cara
untuk menemukan topik penelitian yang efektif, salah satunya adalah membuat judul
kerja awal yang memberikan fokus yang jelas pada penelitian Anda. Pastikan judul
kerja Anda singkat, mudah dipahami, dan langsung menggambarkan esensi penelitian
tanpa menggunakan bahasa yang rumit. Sebagai panduan, usahakan agar judul Anda
terdiri dari kurang dari 12 kata, hindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu, dan
singkirkan sebagian besar artikel dan kata depan. Anda juga dapat mengubah topik
Anda menjadi pertanyaan yang ringkas, yang harus berkaitan erat dengan area
penelitian utama Anda dan dapat diperinci lebih lanjut menjadi pertanyaan penelitian
yang lebih mendalam. Penting untuk menjaga kejelasan dan kesederhanaan dalam topik
penelitian, judul kerja, dan pertanyaan penelitian akhir Anda, serta menghindari
penggunaan bahasa atau terminologi yang terlalu kompleks. Dalam penelitian yang
baik, konsep harus mudah dimengerti dan langsung.
B. Topik yang Dapat Diteliti dan Dikembangkan
Mengevaluasi Keberhasilan Penelitian merupakan langkah yang sangat penting
dalam perencanaan sebuah studi. Proses evaluasi ini melibatkan penilaian menyeluruh
untuk memastikan bahwa penelitian yang akan dilakukan memiliki nilai yang signifikan

1
dan relevansi yang sesuai. Pertimbangan aspek kelayakan seperti ketersediaan sumber
daya (waktu, dana, data), relevansi topik penelitian, dan pertimbangan etika harus
dipertimbangkan dengan cermat. Selain itu, pertanyaan mendasar seperti apakah topik
tersebut seharusnya menjadi subjek penelitian juga perlu diperhatikan. Selanjutnya,
penting bagi peneliti untuk memahami bagaimana proyek mereka dapat memberikan
kontribusi pada pengetahuan yang sudah ada, baik dengan mengeksplorasi aspek baru,
memperkenalkan elemen baru, atau melakukan studi dalam konteks yang berbeda.
Proyek penelitian yang menarik bagi audiens potensial dan sesuai dengan tujuan
pribadi peneliti juga akan meningkatkan keberhasilan penelitian. Terakhir, mencari
masukan dari berbagai pihak yang dapat memberikan wawasan dan perspektif yang
berharga tentang topik penelitian merupakan langkah yang kritis dalam proses evaluasi
kelayakan penelitian. Ketika kita membicarakan Kelayakan Penelitian, langkah-
langkah kritis harus dilakukan untuk memastikan kesuksesan penelitian. Ini termasuk
evaluasi menyeluruh yang membantu menentukan nilai dan relevansi dari studi yang
akan dilakukan. Pertimbangan penting termasuk ketersediaan sumber daya seperti
waktu, dana, dan data, serta mempertimbangkan apakah topik penelitian tersebut benar-
benar layak untuk diinvestasikan.
Penting juga untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang apakah topik tersebut
seharusnya menjadi fokus penelitian. Dalam konteks ini, penting bagi peneliti untuk
merenung tentang bagaimana proyek mereka dapat memberikan kontribusi pada
pengetahuan yang sudah ada, baik dengan menggali aspek-aspek baru,
memperkenalkan elemen baru, atau mengadakan studi dalam konteks yang berbeda.
Selain itu, penelitian yang dapat menarik audiens yang relevan dan sejalan dengan
tujuan pribadi peneliti akan lebih berhasil. Terakhir, mencari masukan dari berbagai
pihak yang memiliki wawasan dan perspektif berharga tentang topik penelitian
merupakan langkah penting dalam mengevaluasi kelayakan penelitian.
C. Tujuan Tinjauan pustaka
Tujuan dari tinjauan literatur dalam penelitian adalah untuk berbagi temuan dari
studi sebelumnya yang relevan, menghubungkan studi saat ini dengan penelitian yang
sudah ada sebelumnya, mengisi kesenjangan dalam pengetahuan, dan menetapkan
pentingnya penelitian ini. Tinjauan literatur juga memberikan dasar pembanding untuk
membandingkan hasil penelitian studi ini dengan temuan dari penelitian sebelumnya,
dengan merujuk pada penggunaan literatur dalam menilai hasil penelitian Anda.
Peneliti menggunakan literatur untuk berbagai tujuan, seperti memperluas
pengetahuan yang sudah ada, mengatasi kekurangan dalam penelitian yang ada, dan
membangun landasan untuk penelitian mereka sendiri. Perlu diingat bahwa tinjauan
literatur dapat bervariasi dalam pendekatan yang digunakan, terutama dalam konteks
pendekatan penelitian yang dapat bersifat kuantitatif, kualitatif, atau menggunakan
metode campuran.
D. Tinjauan Pustaka dalam Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Method
Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan literatur untuk memahami pandangan
peserta daripada untuk merumuskan pertanyaan penelitian. Pendekatan ini bersifat
eksploratif, terutama ketika penelitian sebelumnya terbatas, dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman melalui perspektif peserta. Penggunaan literatur dapat
bervariasi tergantung pada jenis studi yang dilakukan. Dalam konteks yang tepat,

2
literatur dapat dimasukkan dalam pendahuluan untuk memberikan konteks, memiliki
bagian khusus untuk audiens yang berfokus pada data kuantitatif, atau dibandingkan
dengan temuan penelitian pada tahap akhir, seperti dalam studi grounded theory.
Penelitian kuantitatif sering menggunakan literatur untuk membentuk pertanyaan
penelitian atau hipotesis. Selain itu, literatur juga dapat digunakan untuk
membandingkan hasil penelitian dengan temuan yang telah ada sebelumnya. Terdapat
berbagai jenis tinjauan literatur dalam penelitian kuantitatif, seperti tinjauan literatur
integratif, teoritis, atau metodologis. Dalam penelitian metode campuran, penggunaan
literatur sangat tergantung pada desain penelitian dan relevansi setiap tahap (kualitatif
atau kuantitatif). Pendekatan ini bervariasi berdasarkan strategi penelitian dan
pentingnya komponen-komponen tertentu.
Penggunaan literatur harus dilakukan dengan bijak. Dalam penelitian kualitatif,
literatur harus digunakan dengan hati-hati pada awalnya untuk mendukung desain
induktif. Pemilihan tempat yang tepat untuk literatur harus didasarkan pada audiens
yang dituju. Dalam penelitian kuantitatif, literatur digunakan untuk membentuk
pertanyaan penelitian. Pengenalan, deskripsi, atau perbandingan literatur dalam
penelitian metode campuran harus selaras dengan strategi utama yang digunakan.
E. Teknik Desain
Tidak ada satu metode yang benar untuk meninjau literatur, tetapi banyak peneliti
melakukan tinjauan literatur secara sistematis untuk mengumpulkan, mengevaluasi,
dan merangkum literatur yang relevan. Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan
tinjauan literatur itu sendiri bervariasi antara berbagai peneliti, tetapi umumnya
melibatkan langkah-langkah sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisis
literatur yang ada.
1. Langkah-langkah dalam Melakukan Tinjauan pustaka
Tinjauan literatur dalam proposal atau penelitian berarti mencari dan
merangkum penelitian tentang suatu topik. Tinjauan ini biasanya mencakup studi
penelitian, namun juga bisa mencakup artikel konseptual atau pemikiran yang
membantu pemahaman tentang topik tersebut. Tidak ada satu cara pasti untuk
melakukan tinjauan literatur, tetapi banyak peneliti biasanya melakukannya secara
sistematis dengan langkah-langkah berikut:
a. Mengidentifikasi kata kunci yang berguna dalam mencari materi di
perpustakaan akademik di perguruan tinggi atau universitas. Kata kunci ini bisa
muncul dari pemahaman awal tentang topik atau hasil bacaan awal di
perpustakaan.
b. Dengan kata kunci ini, pergi ke perpustakaan dan mulai mencari katalog
perpustakaan untuk mencari jurnal dan buku yang relevan dengan topik.
Gunakan juga database komputer yang biasanya digunakan oleh peneliti ilmu
sosial.
c. Cobalah untuk menemukan sekitar 10 laporan penelitian dalam artikel atau buku
yang terkait dengan topik Anda. Prioritaskan pencarian jurnal dan buku karena
lebih mudah ditemukan. Pastikan apakah artikel dan buku ini tersepeneliti di
perpustakaan Anda atau perlu dipesan melalui layanan peminjaman antar
perpustakaan atau dibeli di toko buku.

3
d. Setelah menemukan artikel-artikel yang relevan, fotokopi yang paling penting
untuk topik Anda. Selama proses pemilihan ini, perhatikan abstrak dan intisari
artikel. Upaya ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman awal apakah artikel
tersebut akan memberikan kontribusi yang berguna untuk pemahaman Anda
tentang topik.
e. Sambil mengidentifikasi literatur yang berguna, mulailah merancang peta
literatur, gambaran visual tentang literatur penelitian pada topik Anda. Ini akan
membantu Anda mengatur penelitian Anda dalam konteks literatur yang lebih
luas.
f. Saat Anda mengorganisir literatur ke dalam peta literatur, mulailah membuat
ringkasan artikel-artikel yang paling relevan. Ringkasan ini akan digunakan
dalam tinjauan literatur akhir yang Anda tulis untuk proposal atau penelitian
Anda. Sertakan juga referensi yang tepat sesuai dengan gaya yang diinginkan,
seperti yang dijelaskan dalam manual gaya American Psychological
Association.
g. Setelah merangkum literatur, susun tinjauan literatur Anda dengan
mengorganisirkannya berdasarkan tema atau konsep-konsep penting yang
dibahas dalam penelitian Anda. Akhiri tinjauan literatur Anda dengan ringkasan
tema-tema utama yang ditemukan dalam literatur dan saran untuk penelitian
lebih lanjut tentang topik tersebut sesuai dengan proposal atau penelitian yang
Anda ajukan.
2. Database Komputer
Hasil survei terhadap perpustakaan-perpustakaan akademik melaporkan
bahwa 98% dari 119 perpustakaan penelitian akademik memiliki catatan bibliografis
buku dan jurnal "online" yang dapat penelitikses melalui komputer (Krol 1993).
Sistem ERIC (Educational Resource Information Center) tersepeneliti dalam bentuk
CD-ROM dan online (lihat www.accesseric.org).
Untuk mencari literatur yang relevan dengan penelitian Anda, Anda dapat
mulai dengan melihat indeks subjek yang terletak di bagian belakang setiap CIJE
dan RIE, atau Anda bisa melakukan pencarian komputer di sistem ERIC
menggunakan kata kunci yang mirip dengan topik Anda. Setelah menemukan studi
penelitian yang relevan, periksa deskriptor yang digunakan untuk artikel tersebut dan
pilih deskriptor utama yang paling sesuai. Gunakan deskriptor utama ini saat
melakukan pencarian komputer Anda. Dengan cara ini, Anda akan memanfaatkan
deskriptor yang telah digunakan oleh ahli di ERIC Clearinghouses untuk
mengkatalog artikel, sehingga meningkatkan kemungkinan menemukan artikel yang
relevan untuk penelitian Anda. Selain itu, Anda juga dapat mencari beberapa tesis
doktor yang berkualitas dari institusi terkemuka yang membahas topik sesuai
mungkin dengan fokus penelitian Anda.
Cari beberapa penelitian dari institusi terkemuka yang membahas topik
sesuai dengan penelitian Anda. Penulis merekomendasikan hal berikut:
a. Gunakan sumber daya berbasis komputer yang tersepeneliti di perpustakaan
akademik Anda, seperti CD-ROM atau versi situs web, untuk mengakses
literatur tentang topik Anda.
b. Akses berbagai database untuk melakukan tinjauan literatur yang mendalam.
Untuk studi psikologis, periksa PsycINFO (lihat www.apa.org/psyinfo/about/).

4
c. Panduan untuk Psychological Abstracts (1927-). Basis data ini mencakup lebih
dari 850 jurnal dalam 16 kategori informasi yang berbeda. Basis data ini
tersepeneliti dalam bentuk CD-ROM di perpustakaan akademik dan versi situs
web.
3. Prioritas dalam Pemilihan Sumber Literatur
Penulis menyarankan agar peneliti menetapkan prioritas dalam pencarian
literatur. Jenis literatur apa yang akan ditinjau, dan dalam urutan prioritas apa?
Pertimbangkan hal berikut:
a. Terutama jika Anda sedang memeriksa topik untuk pertama kalinya dan belum
tahu tentang penelitian yang telah dilakukan, mulailah dengan sinopsis luas
tentang literatur, seperti ringkasan yang dapat ditemukan dalam
ensiklopepeneliti (misalnya, Aikin, 1992; Keeves, 1988). Anda juga bisa
mencari ringkasan literatur tentang topik Anda yang disajikan dalam artikel
jurnal atau seri abstrak (misalnya, Annual Review of Psychology, 1950)
b. Selanjutnya, lihatlah artikel jurnal dalam jurnal nasional yang terhormat,
terutama yang melaporkan studi penelitian. Dengan penelitian, penulis maksud
bahwa penulis atau penulisnya mengajukan pertanyaan atau hipotesis,
mengumpulkan data, dan mencoba menjawab pertanyaan atau mendukung
hipotesis. Mulailah dengan studi-studi terbaru tentang topik tersebut dan
kemupenelitin mundur dalam waktu. Di dalam artikel jurnal ini, carilah
referensi di akhir artikel untuk sumber-sumber tambahan yang bisa Anda
periksa.
c. Cari buku yang terkait dengan topik. Mulailah dengan monograf penelitian yang
merangkum literatur ilmiah, lalu pertimbangkan buku-buku lengkap yang
membahas satu topik atau berisi bab-bab yang ditulis oleh penulis berbeda.
d. Lanjutkan pencarian ini dengan mencari makalah konferensi terbaru tentang
topik tertentu, karena seringkali makalah konferensi melaporkan perkembangan
penelitian terbaru. Cari konferensi nasional utama dan makalah yang
disampaikan di dalamnya. Sebagian besar konferensi besar baik mensyaratkan
maupun meminta penulis untuk mengirimkan makalah mereka untuk
dimasukkan dalam indeks komputer. Hubungi penulis studi penelitian tersebut.
Temui mereka di konferensi. Tulis atau telepon mereka untuk menanyakan
apakah mereka tahu tentang studi yang terkait dengan studi yang Anda
rencanakan dan tanyakan apakah mereka memiliki instrumen yang dapat
digunakan atau dimodifikasi untuk digunakan dalam penelitian Anda.
e. Jika waktu mengizinkan, lihatlah abstrak disertasi di Dissertation Abstracts
International (University Microfilms, 1938). Disertasi sangat bervariasi dalam
kualitasnya, dan Anda perlu selektif dalam memeriksa studi-studi ini. Pencarian
di dalam Abstracts mungkin menghasilkan satu atau dua disertasi relevan.
Setelah mengidentifikasi disertasi ini, mintalah salinan dari mereka melalui
peminjaman antarperpustakaan atau melalui University of Michigan Microfilm
Library.
Penulis menempatkan artikel jurnal di posisi pertama dalam daftar karena artikel
ini paling mudah untuk ditemukan dan direproduksi. Mereka juga melaporkan
"penelitian" tentang suatu topik. Disertasi ditempatkan di posisi terakhir karena

5
mereka sangat bervariasi dalam kualitas dan merupakan materi yang paling sulit
untuk ditemukan dan direproduksi.
Artikel dan studi penelitian situs web juga merupakan sumber daya yang
berguna. Akses mudah dan kemampuan untuk mengakses seluruh artikel membuat
sumber daya ini menarik. Namun, para peninjau mungkin belum mengevaluasi dan
menyaring artikel-artikel ini dari segi kualitas, jadi Anda perlu berhati-hati apakah
mereka mewakili penelitian yang ketat, berpikir, dan sistematis untuk digunakan
dalam tinjauan literatur. Jurnal online, yang semakin populer, seringkali mencakup
artikel yang telah diperiksa berdasarkan standar kualitas dan peneliti bisa
memeriksa apakah jurnal tersebut memiliki dewan tinjauan yang telah menerbitkan
standar kualitas yang digunakan dalam menerima artikel untuk diterbitkan.
4. Peta Literatur Penelitian
Salah satu tugas awal bagi seorang peneliti yang memulai penelitian tentang
topik baru adalah mengorganisir literatur yang terkait dengan topik tersebut. Hal ini
membantu peneliti memahami bagaimana penelitian mereka akan memberikan
kontribusi, memperluas, atau mengulangi penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
Salah satu alat yang berguna untuk tugas ini adalah peta literatur tentang
penelitian terkait suatu topik. Peta ini adalah gambaran visual dari penelitian yang
telah dilakukan oleh orang lain dan biasanya direpresentasikan dalam bentuk
penelitigram. Peta literatur dapat diorganisir dengan berbagai cara. Salah satunya
adalah struktur hierarki, di mana literatur disusun dari atas ke bawah, berakhir
dengan studi yang diusulkan yang akan memperluas literatur tersebut. Yang lain
mungkin mirip dengan penelitigram alur, di mana pembaca memahami
perkembangan literatur dari kiri ke kanan, dengan studi yang paling kanan
memajukan studi yang diusulkan yang menambahkan literatur. Model ketiga
mungkin terdiri dari lingkaran, dengan setiap lingkaran mewakili sekelompok
literatur, dan perpotongan lingkaran menunjukkan tempat di mana penelitian masa
depan diperlukan. Penulis telah melihat contoh-contoh dari semua kemungkinan ini
yang dibuat oleh mahasiswa.
Poin utamanya adalah bahwa peneliti mulai membangun gambaran visual
tentang penelitian yang telah ada tentang suatu topik. Peta literatur ini memberikan
gambaran umum tentang literatur yang ada. Ini akan membantu orang lain, seperti
komite disertasi atau tesis, kelompok peserta yang berkumpul dalam sebuah
konferensi, atau para penyunting jurnal, memvisualisasikan bagaimana studi
tersebut berhubungan dengan literatur yang lebih luas tentang topik tersebut.
Untuk mengilustrasikan peta literatur dan proses yang terlibat dalam
pembuatannya, penulis akan pertama-tama menunjukkan peta literatur lengkap dan
kemupenelitin membahas beberapa pedoman umum untuk merancang peta ini. Peta
Janovec mengilustrasikan desain hierarki untuk peta. Peneliti menggunakan
beberapa prinsip desain peta yang baik.
a. Peneliti menempatkan topik tinjauan literatur dalam kotak di puncak hierarki.
b. Selanjutnya, peneliti mengambil studi-studi yang ditemuinya dalam pencarian
komputer, menemukan salinan dari studi-studi tersebut, dan
mengorganisasikannya ke dalam tiga subtopik utama (yaitu, pembentukan
persepsi keadilan, efek keadilan, dan keadilan dalam perubahan organisasi).

6
Untuk peta lain, peneliti mungkin memiliki lebih atau kurang dari empat
kategori utama, tergantung pada jumlah publikasi tentang topik tersebut.
c. Di dalam setiap kotak terdapat label yang menggambarkan sifat studi-studi di
dalam kotak tersebut (misalnya, "hasil").
d. Juga, di dalam setiap kotak terdapat referensi kepada kutipan-kutipan utama
yang mengilustrasikan isi kotak tersebut. Berguna menggunakan referensi yang
berulang dan menggambarkan topik kotak tersebut, dan untuk secara singkat
menyebutkan referensi tersebut dalam bentuk manual gaya yang sesuai untuk
referensi dalam teks (misalnya, Smith, xxxx).
e. Pertimbangkan beberapa tingkat untuk peta literatur. Dalam kata lain, topik
utama mengarah ke subtopik, dan kemupenelitin sub-subtopik lainnya.
f. Beberapa cabang dalam penelitigram lebih dikembangkan daripada cabang
lainnya. Kedalaman ini akan bergantung pada jumlah literatur yang tersepeneliti
dan kedalaman eksplorasi literatur oleh peneliti.
g. Setelah mengorganisir literatur menjadi penelitigram, Janovec
mempertimbangkan cabang-cabang penelitigram yang menjadi dasar untuk
studi yang diusulkannya. Peneliti menempatkan kotak "perlu studi" (atau "studi
yang diusulkan") di bagian bawah peta, peneliti secara singkat mengidentifikasi
sifat studi yang diusulkan ini ("Keadilan prosedural dan budaya"), dan
kemupenelitin menggambar garis ke literatur masa lalu yang akan diperluas oleh
proyeknya. Peneliti mengusulkan studi ini berdasarkan ide yang diusulkan oleh
penulis lain dalam bagian "penelitian masa depan" dari studi mereka.
5. Studi Abstrak
Saat meninjau penelitian, peneliti perlu mencatat informasi penting dari
penelitian tersebut untuk disertasi atau artikel ilmiah. Dalam proses ini, peneliti perlu
mempertimbangkan apa yang perlu diekstrak dari penelitian dan disajikan dalam
bagian "tinjauan literatur terkait." Ini penting ketika meninjau banyak penelitian.
Sebuah ringkasan literatur yang baik dari sebuah artikel penelitian yang diterbitkan
dalam jurnal bisa mencakup hal-hal berikut:
a. Sebutkan masalah yang dibahas dalam penelitian.
b. Jelaskan tujuan utama atau fokus dari penelitian tersebut.
c. Singkatnya, berikan informasi tentang sampel, populasi, atau peserta yang
digunakan dalam penelitian.
d. Tinjau hasil utama yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
e. Jika relevan, sebutkan kelemahan metodologi atau aspek teknis dalam
penelitian tersebut.
Ketika mengevaluasi sebuah artikel untuk membuat ringkasan, informasi-
informasi ini dapat ditemukan dalam bagian-bagian berikut:
a. Pernyataan masalah dan tujuan penelitian biasanya ditemukan dalam bagian
pengantar artikel.
b. Informasi tentang sampel, populasi, atau peserta biasanya terletak di bagian
metode (atau prosedur).
c. Hasil penelitian sering dilaporkan menjelang akhir artikel.
Untuk penelitian yang bukan penelitian empiris seperti esai, tipe opsi, dan
sinopsis penelitian sebelumnya, ringkasan harus mencakup hal-hal berikut:
a. Identifikasi masalah yang dibahas dalam artikel atau buku.

7
b. Jelaskan tema utama yang ditemukan dalam penelitian tersebut.
c. Sampaikan kesimpulan utama yang berkaitan dengan tema tersebut.
d. Jika relevan, sebutkan kelemahan dalam pemikiran atau argumen yang disajikan
dalam penelitian tersebut.
6. Panduan Tata Penulisan
Penting dalam meninjau literatur adalah menggunakan gaya penulisan
referensi yang sesuai dan tetap konsisten. Ketika Anda mencari referensi yang
berguna untuk tinjauan literatur, pastikan Anda membuat referensi lengkap dari
sumber tersebut dengan gaya yang sesuai. Untuk proposal disertasi, mahasiswa
pascasarjana sebaiknya mencari panduan dari dosen pembimbing, anggota komite
disertasi, atau pejabat departemen mengenai gaya penulisan referensi yang tepat.
Manual publikasi American Psychological Association (APA) (Edisi ke-5)
(American Psychological Association, 2001) banyak digunakan dalam bidang
pendidikan dan psikologi. Manual University of Chicago (A Manual of Style, 1982),
Turabian (Turbian, 1973), dan Campbell dan Ballou (1977) juga banyak digunakan
dalam ilmu sosial. Beberapa jurnal bahkan telah mengembangkan variasi mereka
sendiri dari gaya-gaya populer ini. Saya merekomendasikan untuk mengadopsi gaya
penulisan sejak awal dalam proses perencanaan dan mencari yang dapat diterima
oleh audiens tulisan Anda.
Hal-hal yang paling penting dalam gaya manual termasuk penggunaan
kutipan dalam teks, daftar referensi akhir teks, penggunaan judul, serta tabel dan
gambar. Beberapa saran untuk penulisan ilmiah menggunakan gaya manual adalah
sebagai berikut:
a. Saat menulis kutipan dalam teks, perhatikan bentuk yang sesuai untuk jenis
kutipan dan perhatikan format untuk kutipan ganda.
b. Ketika menulis daftar referensi akhir teks, perhatikan apakah gaya manual
meminta agar daftar tersebut diurutkan secara alfabetis atau berurutan. Selain
itu, pastikan setiap kutipan dalam teks memiliki referensi di daftar referensi
akhir teks.
c. Heading atau judul subbagian dalam makalah ilmiah diurutkan berdasarkan
tingkatnya. Pertama, tentukan berapa tingkat heading yang akan Anda gunakan
dalam penelitian Anda. Kemudian, lihat panduan gaya manual untuk format
yang sesuai untuk setiap tingkat yang Anda gunakan. Biasanya, laporan
penelitian mengandung antara dua hingga empat tingkat judul subbagian.
d. Jika menggunakan catatan kaki, konsultasikan gaya manual untuk penempatan
yang tepat. Catatan kaki digunakan lebih jarang dalam makalah ilmiah saat ini
dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Jika Anda menyertakannya, pastikan
catatan kaki ditempatkan di bagian bawah halaman atau di akhir makalah.
e. Tabel dan gambar memiliki format tertentu dalam setiap gaya manual.
Perhatikan aspek seperti garis tebal, judul, dan jarak antara mereka dalam
contoh yang diberikan dalam gaya manual.
Secara keseluruhan, yang paling penting dalam menggunakan gaya manual
adalah menjaga konsistensi dalam seluruh naskah.
F. Panduan Penulisan Tinjauan pustaka
Saat menyusun tinjauan pustaka, sulit untuk menentukan seberapa banyak literatur
yang harus ditinjau. Untuk mengatasi masalah ini, saya telah mengembangkan sebuah

8
model yang memberikan parameter bagi tinjauan literatur, terutama jika dirancang
untuk studi kuantitatif atau metode campuran yang menggunakan bagian tinjauan
literatur standar. Untuk studi kuantitatif, tinjauan literatur dapat menjelajahi aspek-
aspek fenomena sentral yang sedang dibahas dan membaginya menjadi area topik.
Untuk tinjauan literatur kuantitatif atau metode campuran, tulis tinjauan literatur yang
berisi bagian-bagian tentang literatur yang terkait dengan variabel independen utama,
variabel dependen utama, dan studi yang menghubungkan variabel independen dan
dependen (informasi lebih lanjut tentang variabel akan muncul dalam bab 4).
Pendekatan ini tampaknya cocok untuk disertasi dan untuk konseptualisasi literatur
yang akan diperkenalkan dalam artikel jurnal. Pertimbangkan tinjauan literatur (dalam
disertasi atau proposal) yang terdiri dari lima komponen: pengantar, topik 1 (mengenai
variabel independen), topik 2 (mengenai variabel dependen), topik 3 (studi yang
mengatasi baik variabel independen dan dependen), dan ringkasan. Berikut adalah lebih
banyak detail tentang setiap bagian.
1. Perkenalkan bagian ini dengan memberi tahu pembaca tentang bagian-bagian yang
termasuk dalam tinjauan literatur. Bagian ini adalah pernyataan tentang organisasi
bagian.
2. Tinjau topik 1, yang mengangkat literatur ilmiah tentang variabel independen atau
variabel. Jika terdapat beberapa variabel independen, pertimbangkan subbagian
atau fokus pada variabel paling penting. Ingatlah untuk hanya membahas literatur
tentang variabel independen; Pisahkan literatur tentang variabel independen dan
dependen dalam model ini.
3. Tinjau topik 2, yang mencakup literatur ilmiah tentang variabel dependen atau
variabel. Jika terdapat beberapa variabel dependen, tulis subbagian tentang setiap
variabel atau fokus pada satu variabel dependen yang penting.
4. Tinjau topik 3, yang mencakup literatur ilmiah yang menghubungkan variabel
independen (atau variabel) dengan variabel dependen (atau variabel). Di sini kita
berada pada inti dari penelitian yang diusulkan. Oleh karena itu, bagian ini
seharusnya relatif singkat dan berisi studi yang sangat relevan dengan topik
penelitian yang diusulkan. Mungkin belum ada yang ditulis tentang topik tersebut.
Buatlah bagian yang sesuai dengan topik sebisa mungkin atau tinjau studi yang
mengatasi topik tersebut pada tingkat yang lebih umum.
5. Berikan ringkasan dari tinjauan yang menyoroti studi-studi penting, menangkap
tema-tema utama dalam tinjauan, dan mengusulkan mengapa kita memerlukan
penelitian lebih lanjut tentang topik ini.
Model ini memfokuskan tinjauan literatur, menghubungkannya secara erat dengan
variabel dalam pertanyaan penelitian dan hipotesis, dan memadatkan studi. Ini menjadi
titik awal yang logis untuk bagian metode.
G. Contoh Artikel
Salah satu jenis literature review yang sering digunakan dalam publikasi
internasional yakni systematic literature review. Systematic literature review adalah
studi yang mengkaji literatur yang sudah dipublikasi secara ilmiah (jurnal & prosiding).
Dalam kaitannya dengan literature review, systematic literature review masuk kedalam
jenis aggregative review. Contoh artikel yang menggunakan systematic literature
review adalah artikel yang berjudul “Promoting Psychosocial Well-Being and
Empowerment at Immigrant Women: A Systematic Review of Interventions”.

9
Artikel ini menjelaskan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh perempuan
imigran yang meliputi 3 hal: (a) masalah terkait ketidaksetaraan pada laki-laki dan
perempuan, (b) masalah tambahan mengenai ketidak setaraan gender, (c) terjadinya
hambatan bahasa. Ketiga masalah yang dihadapi oleh perempuan imigran ini dapat
meningkatkan isolasi dan stress serta dapat menurunkan tingkat self esteem. Hal ini
berakibat pada penurunan kualitas kesejahteraan psikososial perempuan imigran
sehingga mempengaruhi proses pemberdayaan mereka. Kenyataan saat ini
menunjukkan bawah skor dari asesmen kesehatan mental dan kesejahteraan psikososial
perempuan imigran masih rendah. Maka dari itu, perlunya suatu kegiatan yang dapat
meningkatkan pemberdayaan perempuan immigrant. Salah satu hal yang dapat
meningkatkan sumber daya dan keterampilan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan
kerentanan adalah dengan kegiatan pemberdayaan.
Systematic literature review (SLR) ini memiliki tujuan mengembangkan SLR untuk
memusatkan pengetahuan terkini pada penelitian yang telah menggunakan intervensi
untuk mempromosikan psychosocial well-being and empowerment (PWE) pada
perempuan imigran dengan membandingkan hasil pra-pasca intervensi. SLR ini akan
menyajikan pembaruan kerangka teoritis intervensi, metode, hasil, manfaat, dan
keterbatasan. Harapannya, penelitian ini dapat menjadi panduan yang berguna untuk
pelaksanaan kebijakan publik dan strategi masa depan pada perempuan imigran. SLR
Ini juga dapat digunakan sebagai titik awal untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut
di bidang ini.
Metode yang digunakan dalam SLR adalah menggunakan pedoman PRISMA 2020.
Pengumpulan data dilakukan di database SCOPUS dan Web of Science, dengan studi
yang diterbitkan antara 2012 dan 20 Maret 2023 dalam bahasa Inggris, Portugis, dan
Spanyol. Kriteria inklusi dan eksklusi didasarkan pada pedoman PICO: (P) perempuan
imigran, (I) intervensi untuk meningkatkan PWE, (C) perbandingan antara fase awal
dan akhir, dan (O) hasil evaluasi untuk PWE. Risiko bias dinilai, dan sebagian besar
penelitian memenuhi lebih dari 80% kriteria bias JBI dan memiliki kualitas sedang pada
GRADE. Tiga belas studi dengan 585 peserta dimasukkan, sebagian besar non-
randomized, non-equivalent, dan dengan desain kelompok kontrol eksperimental.
Komponen utama intervensi adalah pendidikan kesehatan / psikoedukasi, konseling,
restrukturisasi kognitif, dan terapi ekspresif.
Sintesis deskriptif data kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk mengevaluasi hasil
intervensi di PWE. Dalam studi eksperimental, terjadi peningkatan terutama dalam
suasana hati dan tingkat depresi, dan pengurangan stres. Komponen pemberdayaan
dalam review artikel yang dilakukan masih kurang tercakup. Kelompok eksperimen
menunjukkan hasil yang lebih baik di hampir semua variabel dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Intervensi terkuat adalah menggunakan psikoedukasi dan teknik
restrukturisasi kognitif.
Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah kurangnya kualitas beberapa
penelitian, ukuran sampel dan keterwakilan, bahasa, dan kemungkinan bias respons.
Bahkan dengan mempertimbangkan hal ini, artikel ini memberikan kontribusi dalam
mendukung evidence-based practice dan menawarkan implikasi signifikan bagi para
profesional kesehatan, pembuat kebijakan, dan peneliti yang bekerja dengan para
pekerja yang mengurusi kesehatan integratif perempuan imigran.

10

Anda mungkin juga menyukai