Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS MATA KULIAH AMDAL

UNTUK MEMENUHI SALAH SATU NILAI MATA KULIAH AMDAL


DOSEN : UPI SUPRIATNA, M.PD.

DI SUSUN OLEH :
DINI SUKMAWATI ( 201190005 )

UNIVERSITAS BALE BANDUNG


TAHUN AJARAN 2022-2023
JAWABAN UTS AMDAL

1. Awal mula adanya AMDAL di dunia ini berasal dari Amerika Serikat
sekitar tahun 1969 pada The National Environmental Policy Act of 1969
atau lebih dikenal dengan nama NEPA 1969. Dengan kehadiran NEPA
1969, sebuah sistem untuk mengendalikan dampak dari berbagai macam
kegiatan yang dapat merusak lingkungan hidup. NEPA merupakan suatu
reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang
semakin meningkat, seperti tercemarnya lingkungan oleh pestisida, limbah
industri dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka,
serta menurunnya estetika alam.  
Salah satu contoh kerusakan lingkungan:
1. Di Los Angeles, USA (1950), kesehatan masyarakatnya telah terganggu
oleh smog (smoke and fog),yang menyelubungi kota. Asap dan kabut
berasal dari limbah kendaraan dan pabrik yang mengalamifotooksidasi.
Dengan adanya inversi termal di udara pada waktu-waktu tertentu, asap
kabutterperangkap di udara di atas kota.
2. Di sekitar teluk Minamata, baratdaya pulau Kyushu, Jepang (1953),
terjadi wabah neurologis yangtidak menular diantara penduduk nelayan
dan keluarganya. Penderita mengalami lemah otot, hilangnyapenglihatan,
terganggunya fungsi otak dan kelumpuhan yang banyak berakhir dengan
kematian. Padatahun 1959 diketahui bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh konsumsi ikan yang tercemarmetilmerkuri, yang berasal dari limbah
yang mengandung Hg dari beberapa pabrik kimia yangmemproduksi
plastik (PVC). Penyakit tersebut dikenal sebagai penyakit minamata.
3. Di sekitar Nigata, di utara Tokyo (1964-1965), terjadi ledakan kedua
penyakit minamata. Di sini punikan merupakan konsumsi harian para
korban. Ikan yang berasal dari laut dan dari sungai
Agano yangmengandung limbah pabrik alat listrik.
4. Ledakan ketiga terjadi pada tahun 1973 di Goshonoura, pulau Amasuka
yang berhadapan denganMinamataWalaupun air raksa di dalam air laut
semula rendah, organisme tertentu dapat menimbun air raksa
yangdiserapnya dari lingkungan ke dalam tubuhnya. Peristiwa itu disebut
sebagai bioakumulasi. Rantaimakanan berlanjut dengan dimakannya ikan
oleh burung, kucing, dan manusia. Karena itu gejalapenyakit minamata
tidak hanya terdapat pada manusia, melainkan juga pada burung dan
kucing.Peningkatan kadar suatu zat melalui rantai makanan disebut
sebagai pelipatan biologik.
Seiring dengan perkembangan zaman, Undang-Undang tentang
pengelolaan lingkungan hidup juga turut berkembang. Indonesia membuat
suatu Peraturan Pemerintah yang di mana di dalam Peraturan tersebut
dijelaskan pengertian tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986, AMDAL
adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa sudah seharusnya bagi mereka yang ingin melakukan
pembangunan harus memerhatikan kondisi lingkungan hidup apakah bisa
rusak atau malah bisa berkembang.
Sekitar 7 tahun kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986
mengalami perbaikan, sehingga muncul Peraturan Pemerintah baru, yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan. Pada PP ini, Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) dijelaskan secara lebih lengkap atau bisa dikatakan bahwa ada
beberapa pengertian AMDAL, seperti AMDAL kegiatan multisektor,
AMDAL kawasan, dan AMDAL regional. Bahkan PP ini, juga
menjelaskan tentang instansi yang bertanggung jawab atas AMDAL dan
komisi AMDAL.

2. Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia


Sebagai negara berkembang dengan 34 provinsi, pembangunan
ekonomi di Indonesia merupakan hal yang kompleks dan memiliki
masalahnya masing-masing. Menurut buku Ekonomi Pembangunan oleh
Bonaraja Purba, dkk., dan berbagai sumber, empat masalah tersebut di
antaranya:
 Ketimpangan pembangunan
Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi dalam pembangunan
ekonomi, termasuk Indonesia. Ketimpangan dalam pembangunan
berdampak pada kesejahteraan masyarakat di tiap-tiap daerah. Kondisi
demikian secara tak langsung memunculkan kecemburuan atau
ketidakpuasan masyarakat yang dikhawatirkan berlanjut pada aspek politik
dan ketenteraman masyarakat itu sendiri.
 Kemiskinan
Masalah pembangunan ekonomi di Indonesia yang satu ini masih
menjadi sorotan yang perlu ditangani secara serius oleh pemerintah.
Menurut Purba, dkk., kesenjangan ekonomi dan ketimpangan dalam
distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi
dengan kelompok masyarakat berpendapatan rendah dan angka
kemiskinan, merupakan masalah yang kerap ditemukan pada negara
berkembang, termasuk Indonesia.
 Dilema antara pertumbuhan ekonomi dengan impor
Sektor industri dalam negeri masih bergantung pada produk luar
negeri karena tak mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Selain itu, tingkat
output di sektor pertanian dan peternakan masih rendah, sedangkan
pertumbuhan penduduk kian meningkat.
 Tingginya angka pengangguran
Permasalahan pembangunan ekonomi lainnya yang masih menjadi
kendala serius di Indonesia ialah angka pengangguran. Lapangan kerja
yang tersedia tak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang terus
meningkat setiap tahunnya.

3. Didalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang


Perkebunan, menyebutkan : “Perkebunan adalah segala kegiatan yang
mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/ atau media tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang
dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan
bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.” Yang dimaksud dengan
tanaman tertentu menurut Pasal 1 butir 2 UndangUndang Nomor 18 Tahun
2004 tentang Perkebunan adalah : “Tanaman tertentu adalah tanaman
semusim dan/atau tanaman tahunan yang karena jenis dan tujuan
pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan.” Tanaman
semusim adalah tanaman yang hanya mampu tumbuh selama semusim
pada tahun tersebut, atau tanaman tahunan yang biasa dipanen cepat
sebelum musim berakhir. Jenis tanaman perkebunan semusim tidaklah
sebanyak tanaman perkebunan tahunan. Tanaman tahunan adalah tanaman
yang mampu tumbuh lebih dari dua tahun. Tanaman yang ditanam dalam
perkebunan bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun
sayuran, melainkan tanaman yangditanam berukuran besar dengan waktu
penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
Tanaman industri adalah komoditas untuk memajukan perekonomian
negara serta sebagai penghasil devisa dengan mengekspornya ke negara
lainnya. Tanaman industri tahunan umumnya mengacu pada tanaman
berkayu keras yang membedakannya dengan semak dan rerumputan di
sekitarnya. Tanaman indutri tahunan mampu dipanen beberapa kali
sebelum akhirnya mengalami penurunan hasil dan tidak lagi produktif
secara ekonomi yang kemudian akan ditebang. Beberapa jenis komoditi
pertanian yang biasa diusahakan dalam perkebunan, kelapa sawit termasuk
dalam jenis tanaman industri tahunan.20 Kelapa sawit adalah tanaman
perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun
bahan bakar nabati (biodiesel). Dalam pembukaan lahan perkebunan,
pelaku usaha haruslah memiliki izin perkebunan. Hal ini dijelaskan dalam
Pasal 17 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Perkebunan, yang berbunyi : “Setiap pelaku usaha budi daya tanaman
perkebunan dengan luasan tanah tertentu dan/atau usaha industri
pengelolaan hasil perkebunan dengan kapasitas pabrik tertentu wajib
memiliki izin usaha perkebunan” Sehingga, apabila pelaku usaha tidak
memiliki izin usaha perkebunan maka, pelaku usaha tidak dapat membuka
lahan perkebunan. Maka dari itu perlu adanya proses penapisan dan
pelingkupan untuk perkebunan kelapa sawit.
4. 1. Mengubah bentuk lahan dan bentang alam.
2. Eksploitasi sumberdaya alam, baik yang terbarukan mupun yang tidak
terbarukan.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan
kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatanya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial budaya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan atau perlindungan cagar
budaya.
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuan hwean, dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.
8. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan atau mempengaruhi
pertahanan negara.
9. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.

5. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperuntukkan bagi


perencanaan program dan proyek. Karena itu AMDAL sering pula disebut
preaudit. Baik menurut undang-undang maupun berdasarkan pertimbangan teknis.
AMDAL bukanlah alat untuk menguji lingkungan setelah program atau proyek
selesai dan operasional. Sebab setelah program atau proyek selesai lingkungan
telah berubah, sehingga garis dasar seluruhnya atau sebagian telah terhapus dan
tidak ada lagi acuan untuk mengukur dampak. Amdal seyogyanya tidak saja
digunakan untuk program atau proyek yang bersifat fisik, melainkan juga untuk
yang bersifat non-fisik, termasuk usulan produk legislatif.

Anda mungkin juga menyukai