1. Manajemen pendidikan sangat penting untuk menciptakan semangat belajar, dengan
manajemen pendidikan yang baik terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Mempelajari ilmu manajemen dapat membentuk pribadi yang ulet dan teliti, mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan dalam menganalisis suatu masalah. Pentingnya manajemen sekolah merupakan hal yang harus diperioritaskan untuk kelangsungan pendidikan, sehingga menghasilkan dampak yang diinginkan. Tujuan manajemen pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan. Selain itu, manajemen pendidikan juga memiliki tujuan mewujudkan suasana belajar yang efektif, aktif, kreatif, dan bermakna sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan juga pendidik. Peran Guru dalam manajemen kelas yaitu guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, perencana, supervisor, motivator, dan konselor merupakan peranan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus mampu menerapkan manajemen kelas yang baik. Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran. Dengan ini, manajemen pendidikan penting untuk dilakukan.Manajemen menurut beberapa ahli:
1. Manajemen pendidikan menurut Made Pidarta yaitu aktifitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. H.A.R. Tilaar, berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah mobilisasi segala
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 3. Djam’an Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Yang memiliki pengaruh besar
a. Man Manusia merupakan faktor yang paling penting untuk dikelola dalam manajemen pendidikan. Misalnya, manajemen sering dilakukan dengan mengorganisasikan orang-orang sesuai dengan keahliannya. b. Method Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode mengajar guru satu sekolah dan guru sekolah lain tidak sama karena bergantung pada persiapan siswa yang diajar. c. Minutes Waktu harus dikelola dengan baik karena waktu belajar siswa di sekolah sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang baik agar waktu belajar mengajar menjadi lebih efektif. Yang tidak terlalu berpengaruh a. Money Uang dimaksudkan untuk mengelola dana atau wakaf secara efektif agar tidak terbuang percuma dalam suatu lembaga pendidikan. b. Materials Bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentransfer ilmu dari guru ke siswa. c. Machines Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik. 3. a. Penciptaan hubungan dan kerja sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah. Gambaran yang jelas dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua wali murid, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan dari staf sekolah, dan laporan tahunan sekolah. Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. b. Manajemen berbasis sekolah merupakan sebuah paradigma manajemen yang mengarusutamakan otonomi dan pelibatan masyarakat, otonomi pendidikan yang dimaksud adalah sebuah upaya untuk memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada sekolah untuk mengembangkan dan mengelola institusinya, selain itu juga institusi pendidikan diharapkan mampu menemukan relevansinya dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan dan pengawalan kebijakan pendidikan. Untuk Indonesia, perlu suatu model dan pola baru penyelenggaraan manajemen kebijakaan publik, termasuk pelayanan pendidikan dalam era otonomi yang sudah berlangsung beberapa tahun ini.
4. a. Otonomi dibidang pendidikan tidak berhenti pada daerah tingkat kabupaten/kota
tetapi sampai pada tingkat sekolah sebagai ujung tombak penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya pengalihan kewenangan pada level sekolah, maka sekolah diharapkan mampu menentukan arah pengembangan program yang sesuai dengan kondisi dan potensi daerah yang ada. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional, Otonomi yang diberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Pelibatan masyarakat dimaksudkan agar mereka lebih memahami, membantu dan mengontrol pengelolaan pendidikan. b. Pelaksanaan evaluasi implementasi manajemen berbasis sekolah adalah dengan melihat sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tidak semua guru memiliki kemampuan yang baik dalam proses pembelajaran, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi, guru yang memiliki kemampuan pembelajaran dapat di lihat banyaknya prestasi yang di dapat oleh siswa nya, begitu pula sebaliknya guru yang kurang memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran akan berakibat pada minimnya prestasi belajar siswa yang di didiknya. Guru di tuntuk untuk serba bisa di dalam mendidik para siswanya karena dari seorang guru lah mereka belajar/menuntut ilmu. Kemampuan guru menentukan kemajuan mutu pendidikan di suatu sekolah. Pelaksanaan elvalusi dalam implementasi manajemen berbasis sekolah dilakukan oleh dinas pendidikan dan kepala sekolah setiap beberapa hari, bulan dan tahun sekali, dengan mengawasi secara langsung maupun tidak langsung proses pengimplementasian manajemen berbasis sekolah di sekolah. Evaluasi mengenai impelementasi manajemen berbasis sekolah biasa dilakukan oleh dinas pendidikan daerah setempat, dinas pendidikan memgang pernan penting dalam proses evaluasi, evaluasi yang dilakukan dinas pendidikan akan menjadi patokan sekolah untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan mutu pendidikan di tiap-tiap sekolah, selain dinas pendidikan proses evaluasi di internal sekolah bisa juga dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer suatu sekolah itu sendiri, kepala sekolah lebih mengetahui apa yang terjadi di sekolah nya, oleh karena itu kepala sekolah haruslah sering- sering melakukan evaluasi terhadap implementasi manajemen berbasis sekolah. melakukan evaluasi dengan mengidentifikasi melalui indikator-indikator yang ada akan mempermudah pemecahan masalah yang sebenarnya di hadapi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional