2.kelompok 8 Makalah
2.kelompok 8 Makalah
DI SUSUN OLEH :
• 2211021112 FEBBY LASMARIA BUTAR-BUTAR
• 2211021113 WIDIA PUSPITA
• 2211021114 ANGGUN MERLYANA
• 2211021115 EVA ANNISA
• 2211021116 DHEA OKTAFIA ANANDA
• 2211021117 ANIKA CAHYA SAFITRI
• 2211021118 ENDRIKO BAGUS PRATAMA
• 2211021119 AMELIA ANJANI
• 2211021120 ZEDRIANSYAH
• 2211021121 UMI SONGIDAH
• 2211021122 M FACHRI AL HAKIM
• 2211021123 RICO FERDIAN PRATAMA
• 2211021124 WINA RISTI HAFIPAH
• 2211021125 FAROZAK ALAMIN
• 2211021126 EGA SRIWAHYUDI
• 2211021127 NADYA RUTH REZEKI SITANGGANG
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................... 4
BAB 2......................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................... 6
BAB 3....................................................................................... 10
KESIMPULAN ........................................................................ 10
4.1Kesan ............................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................ 10
• Kesatuan
• Kepaduan
Paragraf dapat dikatakan baik tidak hanya karena gagasan
utamanya tunggal, tetapi juga karena memiliki kakimat yang
terjalin secara logis dan sistematis. Dengan demikian, kalimat
yang ada di dalam sebuah paragraf itu tersusun padu, berkaitan
satu sama lain untuk mendukung gagasan utama. Sehingga
pembaca akan dapat mengikuti maksud penulis dengan
perpindahan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya secara
mudah tanpa ada lompatan-lompatan pikiran. Bisa saja sebuah
paragraf sudah memenuhi syarat kesatuan, namun belum dapat
dikatakan baik apabila belum memenuhi syarat kepaduan ini.
• Ketuntasan
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya, di
dalam paragraf itu telah tercakup semua yang diperlukan untuk
mendukung gagasan utama. Ini berarti pula bahwa paragraf yang
baik harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca tidak
bertanya-tanya tentang maksud penulis dalam paragraf itu.
Seberapa jauh ketuntasan pengembangan paragraf itu? Bisa
saja sebuah paragraf amat panjang, tetapi belum tuntas. Bisa pula
paragraf itu cukup pendek, tetapi sudah tuntas, misalnya paragraf
penutup surat dinas. Yang terpenting adalah ketika selesai
membaca paragraf itu, pembaca mendapat informasi yang lengkap
tentang isi paragraf tersebut. Perlu diingat bahwa di dalam paragraf
haruslah ada gagasan utama atau kalimat topik. Perhatikan contoh
berikut ini.
“Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah
penyebaran demam berdarah (topik). Salah satu cara adalah
membasmi habitat atau sarang nyamuk demam berdarah
(Kalimat Pengembang Langsung). Seperti yang kita ketahui,
nyamuk demam berdarah biasanya tinggal dan berkembang
biak di tempat penampungan air. Nyamuk ini juga suka berdiam
di tempat yang gelap dan lembab (Kalimat Pengembang Tidak
Langsung). Oleh karena itu, benda-benda yang dapat
menampung air harus dikubur dalam tanah, menutup rapat
tempat-tempat penampungan air, dan memperbaiki saluran air,
talang air yang tidak lancar (Kalimat Pengembang Tidak
Langsung). Dengan demikian, perkembangbiakan nyamuk-
nyamuk itu dapat dicegah (topik).”
• Keruntutan
• Paragraf Deduktif
• Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya
berada di akhir paragraf. Paragraf ini menyatakan hal-hal yang
khusus di bagian awal kemudian hal yang umum di bagian
akhir. Perhatikan contoh berikut.
“ Guru menguasai materi dengan baik. Siswa terkelola
dalam suasana pembelajaran yang kondusif. Prose
pembelajaran aktif dan partisipatif. Evaluasi dilaksanakan
sebagai pengukuran tingkat penyerapan siswa. Hal-hal di atas
merupakan indikasi menuju keberhasilan pembelajaran di
kelas.”
Pada contoh paragraf tersebut, gagasan pokok terdapat
pada kalimat terakhir atau kalimat penutup paragraf. Penanda
kalimat penutup yang berisi gagasan utama itu biasanya
dimulai dengan ungkapan penghubung, seperti oleh karena
itu, jadi, dengan demikian, pendeknya dan sebagainya baru
diikuti oleh pokok kalimat. Dengan dernikian, paragraf seperti
itu
lebih argumentatif karena lebih dahulu mengungkapkan data,
fakta, kasus, dan pada bagian akhir suatu simpulan.
• Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan paragraf gabungan dari
paragraf deduktif dan paragfraf induktif. Paragraf campuran
adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal dan
ditegaskan kembali di akhir paragraf. Paragraf ini menjelaskan
hal-hal yang umum atau luas di bagian awal kemudian
diuraikan hal yang khusus dan di bagian akhir hal yang umum
kembali ditegaskan. Perhatikan contoh berikut.
Bahasa sangat penting dalam kelridupan kita.
Untuk berkomunikasi kita menggunakan bahasa. Untuk
bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan
mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi,
betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita.
Dalam paragraf ini gagasan dikemukakan pada awal
paragraf lalu dijelaskan oleh kalimat berikutnya dan kalimat
penutup paragraf merupakan pengulangan kembali gagasan.
Pengulangan kembalu gagasan di bagian akhir dalam paragraf
adalah sebuah bentuk penegasan dan menunjukkan bahwa
gagasan itu sangat penting.
• Paragraf Naratif
Paragraf Naratif merupakan bentuk paragraf yang
menjelaskan atau berisi uraian cerita. Semua Paragraf naratif
harus terintegrasi secara baik dan menggambarkan pikiran
yang terdapat dalam paragraf itu. Semua isi
paragraf ini merupakan satu kesatuan dan tidak boleh
ada yang sumbang. Perhatikan contoh berikut.
“Pagi itu aku duduk di bangku yang panjang di dalam
taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar,
baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan
badanku. Di depanku bermekaran bunga beraneka wama.
Angin pegunungan membelai wajahku, membawa harum
bunga. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.
Nyaman rasa badanku dan hilanglah lelah berjalan sehari
suntuk kemarin.”
Kalimat-kalimat dalam paragraf ini sama-sama penting
sehingga sulit menentukan kalimat mana yang
menunjukkan gagasan utama secara tersirat. Paragraf ini
bersifat naratif.
• Paragraf Argumentasi
• Paragraf Eksposisi
• Paragraf Narasi
• Paragraf Persuasi