Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Paragraf dengan gagasan yang setara, runtut, dan padu”


“ Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Imbalan Zakaria, S.Pd., M.Pd. “

Di susun oleh :

Kelompok III

Arselliana K. Caroline (1941160051)

Linanda Salsa S (1941160036)

Sendy Egiana Wika P (1941160124)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI DIV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis oanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunia,
rahmat, serta hidayah-Nya sehungga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Kelompok yang berjudul “ PARAGRAF DENGAN GAGASAN YANG SETARA, RUNTUT
DAN PADU “ ini dengan lancar pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang
layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar diinginkan oleh setiap manusia,
mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang mereka menghalalkan segala cara
untuk mendapatkannya. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat serta karunia-Nya, serta tak lupa sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW atas segala pentunjuk-Nya yang telah membawa zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dukungan dari berbagai
pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan pembuatan makalah ini. Terutama
kepada Bapak Dosen, dan teman-teman yang ikut berperan besar dalam pembuatan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini, oleh karena itu Penulis meminta maaf dan sangat menghargai akan saran dan kritik
untuk membangung makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi
pembaca.

Malang, 16 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…....ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah………………………………………...............................2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………...……………..2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf…………………………………………….....................3

B. Struktur Paragraf…………………………………………………………….4

C. Syarat Paragraf………………………………………………………………6

D. Macam – macam Paragraf…………………………………………………...8

E. Teknik Pengembangan Paragraf……………………………………………..9

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………14

Kritik dan Saran………………………………………………………….....14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, dan
(3) tujuan.

1.1 LATAR BELAKANG

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah


mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraph dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan saling mengait antara kalimat satu dengan kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragra merupakan sajian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
sebuah karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang merupakan
penggabungan antara beberapa kalimat. Dalam pembuatan beberapa kalimat
menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan dalam artian seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan
atau tema. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak dan padu,
atau saling berkaitan mendukung gagasan paragraf.
Dalam kenyataannya, tak jarang kita menemukan paragraf yang hanya terdiri
atas satu kalimat, hal itu memang mungkin terjadi. Namun, dalam pembahasan ini
wujud dari paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika dilihat dari segi komposisi, paragraf seperti itu
jarang digunakan pada karya tulis ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengumpulkan ide ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun sebuah paragraf, seseorang tidak mungkin bisa
mewujudkan sebuah karangan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam makalah ini:
(1) Apa pengertian paragraf ?
(2) Apa struktur paragraf ?
(3) Apa saja yang menjadi syarat syarat paragraf ?
(4) Apa saja macam macam paragraf ?
(5) Bagaimana teknik pengembangan paragraf ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan dari
penulisan makalah ini:
(1) Mengetahui paragraf secara umum yang sering digunakan dalam karya
tulis.
(2) Mengetahui hal hal yang berkaitan dengan paragraf, seperti pengertian dari
paragraf, struktur paragraf, syarat sebuah paragraf, macam-macam
paragraf, dan teknik pengembangan paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang (1) pengertian, (2) idenfifikasi bentuk dan jenis, (3)
teknik pengembangan ekposisi, (4) syarat-syarat pembentukan alinea, dan (5) pengembangan
paragraf.

2.1 Mendeskripsikan bentuk paragraf


Paragraf adalah kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas
daripada kalimat. Atau definisi paragraf yaitu bagian yang berasal dari suatu karangan yang
terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi/kalimat dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, akan tetapi kalimat yang
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk
suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui
kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya
memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan singkat.
Dan paragraf memiliki dua syarat yaitu kesatuan (mengacu keterpautan makna
koherensi) dan kepaduan (mengacu keterpautan bentuk kohesi.) paragraf kepaduan memiliki
syarat jika kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut dirakit secara logis dan diikat
dengan pengait paragraf.[1]

2.2 Mengidentifikasikan Bentuk dan jenis paragraf


      Paragraf dapat dibagi berdasarkan isi dan letak kalimat utamanya. adapun penjelasannya
sebagai berikut:
2.2.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Isi
(1) Narasi adalah paragraf yang menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau
perisiwa, bentuk ini mementingkan urutan kejadian, dan tokoh (Sudarso, 1997:117).
Contoh :
Amir berjalan cepat menuju pintu rumahnya karna merasa khawatir seseorang akan
memergoki kedatangannya. Dengan pelan-pelan ia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut
ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya.
Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu.
Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya
berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
(2) Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri-cirinya: ada objek yang
digambarkan.
Contoh:
penataan kota yang rapi selalu terasa di sini, setiap jalan selalu dihiasi tempat sampah yang
bagus. Suara delman setiap hari berkeliling membawa penumpang untuk menikmati
keindahan kota. Saat berada di pasar tradisional Bringharjo, tidak pernah ketinggalan untuk
membeli oleh-oleh batik yang indah, karena keindahannya dan harganya yang terjangkau.
Keramahan warga di kota ini pun tidak akan terlupakan, apalagi melihat kendaraan berroda
tiga yang tinggi dan berbeda dengan daerah lainnya. Keindahan kota Yogyakarta selalu
ingin dinikmati oleh wisatawan.
(3) Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau
petunjuk sehingga orang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada
informasi.

2.3 Teknik pengembangan Eksposisi


Berdasarkan pembahasan, beberapa teknik pengembangan eksposisi dalam makalah
ini:
    2.3.1 Teknik Identifikasi
 Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan
ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat
mengenal objek itu denngan tepat dan jelas.
2.3.2 Teknik perbandingan
 Teknik perbandingan adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kesamaan-
kesamaan atau perbedaan-perbedaan antara satu hal dengan hal lain. Dalam menyampaikan
uraian dengan teknik perbandingan, hal yang harus kita perhatikan adalah tujuan
penggunaannya. Teknik yang dapat digunakan untuk menyampaikan perbandingan adalah:
perbandingan langsung, Analogi, perbandingan kemungkinan.
2.3.3 Teknik Ilustrasi
Teknik ini biasanya berisi gambaran, contoh-contoh atau penjelasan yang khusus atau
nyata.
2.3.4 Teknik Klasifikasi
 Teknik ini merupakan suatu metode untuk menempatkan barang-barang atau
mengelompokan bermacam-macam subjek dalam suatu sistem kelas.
2.3.5 Teknik Definisi
Teknik definisi adalah penjelasan terhadap arti kata atau pengertian dari suatu kata,
frasa atau kalimat.
2.3.6 Teknik Analisis
 Teknik ini merupakan cara memecahkan suatu pokok masalah.
2.3.7  Argumentasi 
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
2.3.8    Persuasi 
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya ada bujukan atau ajakan berbuat sesuatu.

2.2.2 Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya


(1) Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas.
(2) Paragraf deduktif adalah paragraf yang mulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf
induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis yaitu:
(3) paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas
dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf
merupakan penegasan dari awal paragraf.[2]

2.4 Syarat syarat pembentukan Alinea


Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat berikut:
2.4.1 Kesatuan
Kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itu
secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.
2.4.2 Koherensi
Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat
yang lain yang membentuk alinea itu.
2.4.3 Perkembangan alinea
Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan
gagasan yang membina alinea itu.[3]

2.5 Pengembangan paragraf


Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak di antara paragraf pembuka dan
paragraf terakhir, Paragraf ini  berfungsi untuk mengembangkan pokok pembicaraan yang
telah di rancang dalam sebuah karangan dengan mengemukakan inti persoalan yang akan di
kemukakan.
Dalam hal mengembangkan sebuah paragraf atau alinea, (Gorys Keraf 2016) menegaskan
bahwa, setidaknya terdapat dua persoalan yang harus di pegang oleh seorang
penulis. Pertama, kemampuan memperinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam
gagasan-gagasan bawahan, dan kedua, kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan
ke dalam suatu urutan yang teratur. Dengan demikian, keberadaan satu paragraf dengan
paragraf lainnya harus memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis.[4]
Kedua teknik di atas dalam prakteknya dapat di perinci lagi menjadi beberapa cara yang
lebih praktis, di antaranya:
2.5.1   Dengan Memberikan Contoh/Fakta
Pembaca biasanya senang membaca paragraf-paragraf yang di kembangkan dengan cara
ini. Perhatikan contoh paragraf berikut.
    Kegiatan koperasi unit desa (KUD) di desa-desa yang belum dewasa seringkali di
campuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti yang terjadi di daerah Kioro. Semua kegiatan
KUD selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi
namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan di jual ke
koperasi. Akhirnya tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang di tangani oleh
ketua koperasi, mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikina pula halnya dalam
menjual kembali ke masyarakat, harga padi selalu di tentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil
penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi.
Penggunaan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh yang umum,
representatif yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya, dan bukan contoh yang terlalu
di cari-cari.
2.5.2 Dengan memberikan alasan-alasan
Dalam cara ini, kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, di buktikan dengan uraian-
uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa terjadi kasus demikian.
Perhatikan contoh di bawah ini;
Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai.
Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam di belakang meja
kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan menderita beberapa penyakit karena tidak
ada keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti dia
membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.
2.5.3    Dengan bercerita
Mengenai cara ini, Penulis atau pengarang apabila mengambangkan paragraf tulisannya
biasanya mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu,
penulis berusaha membuat tulisannya untuk hidup kembali. Perhatikan contoh paragraf di
bawah ini;
Kota wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus
meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga, tetapi
pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit dan bekas-bekas
kawah memutih. Pemandangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya
berkelok-kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.[5]
membuat Karya tulis atau karangan ialah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik,
dalam membuat karangan kita di tuntut untuk mengembangkan beberapa paragraf demi
paragraf. Namun, dalam proses mengarang ini kita juga harus hemat menempatkan kalimat
topik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang
berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf juga
dapat dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya
paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Meliputi
kejelasan, keringkasan, ketepatan, serta kesatupaduan.
Teknik pengembangan paragraf dianataranya ialah bagai mana modal seorang penulis
karangan dalam merinci atau mengembangkan gagasan pokok ke dalam bentuk paragraf
meliputi dengan memberikan bebrapa contoh atau fakta, menguaraikan alasan-alasan, dan
dengan bercerita.
Semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan kita tentang
bahasa indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

-          Arifin, Zaenal, dan Tasai, Cermat berbahasa indonesia untuk perguruan tinggi, CV.
AKADEMIKA PRESINDO, jakrta 2009,
-          Keraf, Gorys, komposisi; sebuah pengantar kemahiran bahasa, Nusa indah, Flores 2016,
-          Hikmah, Ade, dan Solihati. Nani, Bahasa Indonesia, PT Grasindo, jakarta 2013,
-          Arifin,Zaenal, Penulisan Karangan ilmiah dengan bahasa indonesia yang benar, PT.
Mediatama Sarana Perkasa, jakarta, 1993,

[1] E. Zaenal Arifin, Penulisan Karangan ilmiah dengan bahasa indonesia yang benar, PT.
Mediatama Sarana Perkasa, jakarta, 1993, hal:94
[2] Dr. Ade Hikmah, M.Pd, Dr. Nani Solihati, M.Pd, Bahasa Indonesia, PT Grasindo, jakarta
2013, hlm 65
[3] Prof. DR. Gorys Keraf, komposisi; sebuah pengantar kemahiran bahasa, Nusa indah,
Flores 2016, hlm 67
[4] Prof. DR. Gorys Keraf, komposisi; sebuah pengantar kemahiran bahasa, Nusa indah, Flores
2016, hlm 84
[5] Prof. Dr. H.E. Zaenal Arifin, M.Hum. dan Drs. S. Amran Tasai, M.Hum., Cermat berbahasa
indonesia untuk perguruan tinggi, CV. AKADEMIKA PRESINDO, jakrta 2009, hlm 129

Anda mungkin juga menyukai