Anda di halaman 1dari 2

Mempersiapkan Tubuh untuk Hamil

Untuk mempersiapkan diri menjalani kehamilan yang sehat, kamu perlu melakukan beberapa
langkah berikut ini:

1. Berkonsultasi ke dokter

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan segera setelah kamu memutuskan untuk hamil. Hal
ini sangat penting dilakukan, terutama jika kamu berusia 30 tahun ke atas atau menderita
penyakit tertentu. Selain berkonsultasi, kamu juga bisa menjalani beberapa pemeriksaan yang
berkaitan dengan organ reproduksimu, misalnya USG. Konsultasi dengan dokter kandungan juga
bisa dilakukan untuk memulai program hamil.

2. Menjaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan bisa menambah risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, seperti
diabetes atau hipertensi. Sedangkan berat badan kurang bisa mempersulit kamu untuk hamil. Jika
berat badanmu ideal, peluang untuk hamil pun akan makin besar.

Jadi, pastikan indeks masa tubuh (IMT) kamu tergolong normal saat mempersiapkan kehamilan.
IMT yang normal untuk orang Asia adalah 18,5-22,9.

Cara menghitungnya, berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m)2. Sebagai contoh, perhitungan
IMT untuk berat badan 60 kg dan tinggi badan 170 sentimeter (1,7 meter) adalah 60 / (1,7)² =
20,7. Nilai IMT ini termasuk dalam kategori normal.

3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Mulailah memerhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhmu. Caranya:

 Kurangi asupan berkalori tinggi tanpa nutrisi, mengandung pemanis buatan, atau
mengandung kafein.
 Konsumsilah makanan yang kaya protein, zat besi, asam folat, dan kalsium.
 Konsumsi juga buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak.
 Konsumsi 340 gram ikan per Namun, hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri
dalam kadar tinggi, misalnya ikan tuna.
 Hindari mengonsumsi vitamin A, D, E, dan K (vitamin larut lemak) dalam dosis tinggi.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin-vitamin tersebut dapat menyebabkan cacat
lahir pada bayi.

4. Mengonsumsi asam folat

Konsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Asam folat dapat membantu mencegah
cacat bawaan lahir, seperti cacat tabung saraf. Selain dari makanan, asam folat juga bisa didapat
dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per
hari.
5. Jauhi rokok, alkohol, dan kafein

Kebiasaan merokok, ditambah mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuatmu sulit hamil
serta lebih berisiko mengalami keguguran. Belum lagi risiko jangka panjangnya, seperti bayi
terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang.

6. Melakukan vaksinasi

Untuk melindungi kesehatanmu dan calon janinmu, kamu disarankan untuk melakukan imunisasi
atau vaksinasi sebulan sebelum memulai program hamil. Beberapa jenis infeksi, seperti cacar
(varicella) dan campak Jerman (rubella), bisa berbahaya bagi bayi yang belum lahir.

7. Menjaga kesehatan gigi dan tubuh

Saat hamil, perubahan hormon dapat membuatmu lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi
berlubang. Nah, penyakit gigi dan gusi ini sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko
kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin.

Rutinlah berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan. Selain itu,
jangan lupa untuk rajin membersihkan gigi agar masalah radang gusi dan gigi berlubang bisa
diminimalkan.

Tak hanya rutin berkonsultasi ke dokter gigi, saat hamil atau berencana untuk hamil, Anda juga
disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan
rutin.

8. Rutin berolahraga

Lakukan olahraga ringan, paling tidak selama 30 menit per hari. Kamu bisa mencoba yoga,
berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau olahraga ringan lain yang kamu sukai.

Bila belum terbiasa berolahraga, mulailah dengan latihan selama sepuluh menit dulu.
Tambahkan durasinya secara bertahap menjadi 15 menit, 20 menit, kemudian nantinya menjadi
30 menit.

Dengan melakukan langkah-langkah persiapan kehamilan di atas, diharapkan tubuhmu akan


lebih siap untuk hamil. Jika sudah mencoba berencana untuk hamil dan menjalani beberapa
langkah di atas, namun masih belum juga berhasil mendapatkan momongan, kamu dan pasangan
sebaiknya berkonsultasi ke dokter kandungan.

Anda mungkin juga menyukai