Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN “HEPATITIS A”
KELOMPOK 5

Nely Ilintamon
Antomina Yansen
Fera Metekohy
Leni Kosaplawan
Rosalina Luturmas
T. Jeksen Elath

KELAS/SEMESTER : A/V (Lima)


A. Pengertian
Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat, yang berpengaruh terhadap angka kesakitan, angka kematian, status
kesehatan masyarakat, angka harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya.
Besaran masalah Hepatitis di Indonesia dapat diketahui dari berbagai studi, kajian,
maupun kegiatan pengamatan penyakit. Hepatitis adalah peradangan hati yang bisa
berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker hati (Kemenkes RI,
2018).

Hepatitis A adalah penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Prevalensi infeksi yang ditandai dengan tingkatan antibody anti-HAV telah diketahui
secara universal dan erat hubungannya dengan standar sanitasi/kesehatan daerah yang
bersangkutan (Sulaiman,dkk, 2012).
B. ETIOLOGI
Hepatitis disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, zat beracun
(misalnya alkohol, obat-obatan tertentu), dan penyakit autoimun. Penyebab paling
umum Hepatitis adalah yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B dan C(Kemenkes
RI, 2018).

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang ditandai dengan
anoreksia, mual dan muntah, demam ringan, demam, mialgia, sakit kepala, dan
penyakit kuning (Dienstag, 2014). HAV terutama ditularkan dari orang ke orang
melalui rute fecaloral dan konsumsi makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi. Untuk mencegah penularan penyakit pada prinsipnya ada dua
cara yaitu mengupayakan agar tinja yang mengandung virus hepatitis A tidak
mencemari lingkungan, dan memberikan kekebalan pada individu atau kelompok
yang beresiko tinggi melalui proses vaksinasi (Lemon et al., 2018; Pallavi et al.,
2017).
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi hepatitis A (HA) menyebabkan peradangan hati akut atau hepatitis.
HA dapat menyebabkan tanda-tanda kambuh dan gejala tetapi tidak
menyebabkan infeksi kronis. Virus HA, secara klasik, masuk ke dalam tubuh
manusia lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut. Virus
akan mencapai epitelium intestinal, lalu beredar melalui vena mesenterika ke hati.
Virus memasuki sel-sel hati, dan bereplikasi secara ekslusif didalam sitoplasma
melalui polymerase RNA-dependent. Mekanisme pasti masih belum diketahui,
namun bukti ilmiah menunjukkan bahwa adanya peran respon imun sel mediator,
yaitu HLA, HAV-spesifik CD8 + T-limfosit, dan sel natural killer (NK). Selain itu,
juga terdapat peran interferon gamma yang turut serta membersihkan sel-sel hati
yang terinfeksi virus HA.
NEXT
Virus HA ini tidak secara langsung sitopatik terhadap sel-sel hepar, kerusakan
hepatosit merupakan dampak yang sekunder dari respon imun tubuh host terhadap
virus HA. Terjadinya infeksi akut HA disertai respon imunitas tubuh host yang
berlebihan untuk membasmi virus, diasosiasikan dengan keadaan hepatitis berat .

 Timbulnya Ikterus
Adanya gangguan intra hepatik akan berdampak pada ekskresi bilirubin yang telah
terkonyugasi ini kedalam usus. Bilirubin terkonjugasi akan kembali ke dalam
peredaran darah, dan bila sudah mencapai kadar > 2,5 mg/dl mulai memunculkan
gejala icterus pada kulit sclera mata. Icterus akan tampak lebih jelas secara klinis
apabila kadar bilirubin >3 mg/dl. Bilirubin terkinjugasi akan dialirkan keginjal dan
ekskresikan melaui urin, sehingga tampak urin berwarna coklat gelap. Bilirubin
terkonjugasi dan cairan empedu yang gagal disalurkan keusus, menjadi feses
berwarna pucat.
D. KLASIFIKASI
Menurut Charlene J. Reeves (2001) terdapat berbagai hepatitis
diantaranya sebagai berikut :
1. Hepatiis A (HAV: hepatiis infeksi).
2. Hepatiis B (HBV: serum hepatiis).
3. Hepatitis C (HCV; non – A, non – B).
4. Hepatitis D (HDV; delta hepatitis).
5. Hepatitis E (HEV).
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang pada Hepatitis A (HA) dilakukan untuk mengidentifikasi
keberadaan virus dan mengevaluasi fungsi hepar .
• IgM Anti-HAV
• IgG Anti-HAV
• Tes Asam Nukleat
• Kadar Serum Bilirubin
• Tes Fungsi Hati
• Kultur Feses
F. MANEFESTASI KLINIS
Menurut Mansjoer dkk (2000) manifestasi klinik dari hepatitis adalah :

1. Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah,
anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri dari perut kanan atas, urine
menjadi lebih cokelat.

2. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terikat pada sclera,
kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang tapi pasien masih lemah,
anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuing muda. Hati membesar dan
nyeri tekan.

3. Stadium pasca ikterik (rekonvalesensi). Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal
lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat dari orang dewasa, yaitu pada akhir bulan
kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.
G. PENATALAKSANAAN
Menurut Mansjoer dkk (2000) penatalaksanaan hepatitis terdiri dari istirahat, diet dan pengolahan
medikamentosa.

1. Istirahat pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti
dapat mempercepat penyembuhan. Kekecualian diberikan kepada mereka dengan umur tua dan
keadaan umum yang buruk
2. Diet jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan infus. Jika sudah
tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori (30-35 kalori/kgbb) dengan protein cukup (1
g/kgbb).
3. Medikamentosa

a. Kortikostioroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan bilirubin darah.


Kortikostiroid dapat digunakan pada kolestasis yang berkepanjangan,dimana transominase
serum sudah kembali normal tetapi bilirubin masih tinggi. Pada keadaan ini dapat diberikan
prednison 3x10mg selama 7 hari kemudian dilakukan tapering off.
NEXT
a. Berikan obat yang bersifat melindungi hati.

b. Antibiotik tidak jelas kegunaannya.

c. Jangan berikan anti enetik. Jika perlu sekali dapat diberikan golongan
fenotiazin.

d. Viktamin K diberikan pada kasus keberadaannya perdarahan. Bila klien


dalam keadaan prekoma atau koma hepatik.
ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Nn. N
Tempat tanggal lahir : Pasikni, 13 -06 -1997
Status perkawinan : Belum Menika
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Matahari No 21. Batangkaluku
Tanggal MRS : 21, April, 2021
Gol darah :O
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Suku : Papua
Lama bekerja :-
No telpon : 085399427865
Ruangan : Perawatan 1
Sumber info : Pasien
NEXT
2. Penanggung jawab atau pengantar
Nama : Ny. L
Pendidikan terakhir : S1
Hubungan dengan klien : Saudara
Alamat : Makassar
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No telephone : 085247682226
II. Riwayat kesehatan saat ini
1. Keluhan utama : Demam
2. Alasan MRS : Keluarga pasien mengatakan Ny. N merasa demam, mual muntah,
dyer pada otot, dan, sendi, serta diare sudah sejak 4 hari yang lalu,
demam yang menyebabkan Ny. N merasa tidak nyaman dengan kondisinya
serta diare, dan dyer sendi dan otot, maka Ny. N lebih memilih untuk dibawa
ke RS diantarkan oleh saudaranya sehingga mendapatkan pengobatan dan
penanganan lanjut di RS.
3. Riwayat penyakit
Provokatif /paliatif : Melakukan pergerakan aktif
Quality : nyeri tertusuk-tertusuk
Region : Perut
Severity/skala : 3 ( nyeri ringan )
Time : pagi dan sore hari
III. Riwayat kesehatan masa lalu
1.Penyakit yang pernah di alami
saat kanak-kanak : demam
Penyebab : -
Riwayat perawatan : pasien mengatakan dia tidak pernah di rawat di RS
sebelumnya
Riwayat operasi : pasien mengatakan tidak pernah di operasi
Riwayat pengobatan : pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat
pengobatan apapun
Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
Riwayat imunisasi : pasien mengatakan sudah lupa tentang riwayat
imunisasinya
Lain-lain :
IV. Riwayat kesehatan keluarga
G.I = keturunan I ( orang rua dari pasien dan istri pasien)
ibu dari istri pasien meninggal dengan mengalami penyakit
hipertensi, ayah dari istri pasien masi hidup dan tinggal bersama
dengan saudaranya.
Orang tua dari pasien masi hidup dan tinggal bersama dengan
saudara pertama dari pasien.
G.II = keturunan II (Pasien dan istri beserta saudara)
G.III = Anak-anak pasien
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum

Kehilangan BB : penurunan 4Kg


IMT : 14
Kelemahan : (+)
Perubahan mood : -

Vital sign :
TD : 127/90 MmHg
Suhu : 39,20 C
Respirasi : 24x/ Menit
Nadi : 102X/ Menit
Tingkat kesadaran : Kompos mentis
Ciri-ciri tubuh : -
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAATAN
1. DS : Pasien mengatakan mual muntah Dehidrasi Hipertermia
sejak 4 hari
Pasien mengatakan gatal pada kulit
DO : Pasien terabah hangat, kulit
tampak kemerahan
Pasien tampak menggigil
Pasien terlihat pucat pada wajah
Vital sign :
TD : 127/90 mmHg
S : 39,20C
N : 102x/ menit
R : 24x/ menit
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAATAN
2. DS : pasien mengatakan Agen pencederaan fisik Nyeri akut
nyeri pada bagian perut ( inflamasi )
kanan atas

DO: Pasien tampak meringis


kesakitan
Pasien tampak gelisa

Provokatif /paliatif :
melakukan pergerakan aktif
Quality : nyeri tertusuk-
tertusuk
Region : perut
Severity/skala : 3 ( nyeri
ringan )
Time : pagi dan sore hari
N0 DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAATAN
3. DS : - Pasien mengatakan Kebutuhan Ansietas
merasa kuatir dengan akibat Tidak Terpenuhi
dari kondisi yang dihadapi
- Pasien mengatakan sulit
berkonsentrasi
- pasien mengatakan mual
muntah sejak 4 hari

DO : pasien tampak gelisa


dan tidak nyaman
Pasien tampak tegang
DIAGNOSIS
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Hipertermian b/d dehidrasi dan ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai
normal, kulit merah

2. Nyeri Akut b/d agen pencederah fisiologis ditandai dengan tampak


meringis,gelisa frekuensi nadi meningkat, tekanan darah meningkat, nafsu
makan berubah.
3. Ansietas b/d kebutuhan tidak terpenuhi, ditandai dengan merasa bingung
merasa kuatir dengan akibat kondisi yang dihadapi, mengeluh pusing
merasa tidak berdaya.
NO

2. NYERI AKUT (D.0077) Setelah dilakukan


tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan kriteria
hasil :
• Keluhan nyeri (5)
• Meringis (5)
• Gelisa (5)
INTERVENS KEPERAWATAN
NO SDKI SLKI SIKI
1. HIPERTERMIA Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Menejemen
3x24 jam diharapkan termoregulasi membaik dengan
(D.0131) kriteria hasil : Hiperterma (I.15506)
• Menggigil (5) 2. Regulasi
• Kulit merah (5) Temperatur (I. 14578)
• Pucat (5)
• Suhu tubuh mrmbaik (5)

2. NYERI AKUT (D.0077) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Manejemen Nyeri
3x24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan
kriteria hasil : (I.08238)
• Keluhan nyeri (5) 2. Pemberian
• Meringis (5) Analgesic (I.08243)
• Gelisa (5)

3. ANSIETAS (D.0080) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Reduksi Ansietas


3x24 jam diharapkan tingkat ansietas menurun
dengan kriteria hasil :
(I.09314)
• Perilaku gelisa (5) 2. Terapi Relaksasi
• Perilaku tegang (5) (I.09326)
• Pernafasan (5)
• Frekuensi nadi (5)
• Tekanan darah (5)
“TERIMA
KASIH”
—Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai