Anda di halaman 1dari 3

UPTD Puskesmas Kartini

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalahpenyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan engan nidasi.
Bila dilanjutkn dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan brkangsung
dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender nasional.

2. Proses Kehamilan

Proses kehamilan secara singkat adalah terjadi fertilisasi antara sel sperma dan sel ovum
di tuba falopi membentuk zigot. Selanjutnya zigot akan tertanam didalam endometrium dan
kemudian berkembang menjadi morula,blastula,gastrula,differensiasi dan organogenesis
membentuk janin.

3. Perubahan tubuh ibu selama kehamilan

Tahap kehamilan terbagi menjadi tiga trimester. Selama masa kehamilan, tubuh ibu hamil akan
mengalami perubahan dan menyesuaikan diri dengan tumbuh kembang janin di dalam
kandungan. Lalu, apa saja perubahan yang akan dialami ibu hamil dalam setiap tahap kehamilan
tersebut?

Wanita mengalami siklus menstruasi setiap bulannya. Ketika siklus bulanan tersebut berhenti,
bisa jadi itu tanda awal kehamilan. Kendati demikian, ibu hamil terkadang masih bisa mengalami
gejala mirip menstruasi, hanya saja jumlah darah yang keluar sangat sedikit.

Mengenal Tahap-Tahap Kehamilan

Setiap trimester atau tahap kehamilan berlangsung antara 12–14 minggu. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, ibu hamil akan merasakan gejala dan perubahan fisik yang mungkin
berbeda di setiap trimesternya.

Trimester pertama

Trimester pertama kehamilan dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi terakhir sampai
minggu ke–13 kehamilan. Pada trimester ini, perubahan secara fisik belum terlalu terlihat, tetapi
ada beberapa gejala yang dapat Anda alami.

Selama beberapa minggu pertama kehamilan, kadar hormon akan berubah secara signifikan.
Karena hormon kehamilan tersebut, Anda akan mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti:

 Payudara terasa nyeri dan terlihat membengkak


 Tubuh terasa mudah lelah
 Mual di pagi hari (morning sickness), namun mual ini bisa saja muncul di siang, sore,
atau malam hari
 Emosi cenderung berubah-ubah, misalnya dari senang menjadi cemas, atau tiba-tiba sedih

Beberapa gejala lain yang dapat muncul selama trimester pertama adalah sakit kepala, konstipasi,
merasa lebih sering ingin pipis, mengidam, dan hasrat seks berubah.

Jika Anda telat haid dan mendapati adanya gejala-gejala di atas, cobalah untuk melakukan tes
kehamilan dengan test pack. Jika hasilnya positif, besar kemungkinan Anda hamil.

Ketika kehamilan sudah terkonfirmasi, Anda dianjurkan mulai memeriksakan diri ke dokter
kandungan setidaknya 6–8 minggu setelah hari terakhir menstruasi. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memastikan kehamilan, memeriksa kondisi Anda dan janin, sekaligus menentukan kapan
pemeriksaan selanjutnya dilakukan.
Trimester kedua

Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu 13–27. Sebagian wanita mungkin merasa
lebih nyaman pada trimester ini dibandingkan trimester pertama kehamilan.

Selama trimester kedua, rasa mual biasanya mulai mereda, emosi lebih terkendali, gairah seksual
kembali normal, tubuh tidak lagi terasa mudah lelah, dan tidur lebih nyenyak. Anda pun akan
mulai merasakan gerakan pertama janin.

Pada tahap kehamilan ini, perubahan fisik mulai terlihat dan bentuk tubuh akan banyak berubah.
Perut dan payudara Anda bertambah besar, serta kulit di sekitar perut akan menggelap. Stretch
mark pun mulai muncul di beberapa bagian tubuh, seperti payudara, bokong, paha, dan perut.

Tak hanya itu, sejumlah gejala lain juga bisa timbul, di antaranya pusing, nyeri punggung, paha,
atau panggul, kram kaki, dan keputihan. Pada kasus tertentu, infeksi saluran kemih atau
kontraksi palsu juga dapat Anda alami. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan
gejala tersebut.

Satu hal menyenangkan yang dapat Anda alami saat trimester kedua adalah saat Anda bisa
melihat dan mengetahui jenis kelamin sang buah hati melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Biasanya, dokter mulai menjalankan tes pemindaian untuk memeriksa kondisi janin saat usia
kehamilan sekitar 18–22 minggu.

Trimester ketiga

Trimester ketiga merupakan tahap kehamilan terakhir yang berlangsung pada minggu ke–28
hingga persalinan. Tahap ini akan lebih menguji Anda secara fisik dan emosional dibandingkan
tahap kehamilan sebelumnya.

Di tahap kehamilan ini, dokter akan menganjurkan untuk lebih sering memeriksakan kandungan
guna memantau kondisi Anda dan janin serta untuk menentukan cara persalinan yang cocok
nantinya.

Pada tahap ini, perubahan bentuk tubuh semakin terlihat, karena perut bertambah besar. Berat
badan pun akan meningkat sekitar 9–13 kilogram. Pertambahan berat badan ini akan
menyebabkan sakit punggung yang sudah Anda rasakan sejak trimester sebelumnya bisa menjadi
lebih parah. Anda bahkan dapat mengalami pembengkakan pada kaki.

Semakin mendekati waktu persalinan, janin akan tumbuh semakin besar. Hal ini akan membuat
rahim semakin besar dan mungkin menekan rongga dada, sehingga Anda bisa merasa kurang
nyaman saat bernapas. Tak hanya itu, bertambahnya ukuran janin juga akan menekan kandung
kemih dan membuat Anda merasa ingin lebih sering buang air kecil.

Anda pun bisa merasakan kecemasan yang lebih parah dibandingkan tahap kehamilan
sebelumnya. Kecemasan itu dapat dipicu oleh rasa takut akan persalinan atau keraguan Anda
tidak mampu menjadi orang tua yang baik. Anda dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan
psikolog jika mengalami hal tersebut.

Gejala lain yang dapat muncul selama trimester ketiga ini adalah:

 Tubuh terasa cepat lelah


 Susah tidur
 Kram kaki terjadi lebih sering dari sebelumnya
 Payudara mengeluarkan cairan
 Kulit kering dan gatal, terutama di bagian perut
 Varises
 Wasir
 Hasrat seks kembali menurun
 Heartburn atau muncul sensasi perih di dada dan perut bagian atas (ulu hati)
 Kontraksi palsu terjadi lebih sering
Selama kehamilan, Anda harus lebih memperhatikan kesehatan sendiri dan janin dalam
kandungan. Rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang baik untuk ibu hamil, mengurangi
stres, dan menghindari gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau mengonsumsi minuman
beralkohol, merupakan hal yang perlu diterapkan.

Tidak hanya itu, pastikan Anda selalu memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter
kandungan. Dokter akan membantu dan memberi saran terkait cara menjaga kesehatan selama
hamil. Penanganan juga akan segera dilakukan jika dokter menemukan gangguan kesetan atau
kelainan, baik pada diri Anda maupun bayi di dalam kandungan.

Anda mungkin juga menyukai