Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SURYANI ( 21.24.

1548 )
MK : LAB.FISIOLOGI
TUGAS RESUME

Fase apa saja yang terjadi pada ovarium,uterus dan


siklus menstruasi.
Kedua siklus terbagi menjadi
beberapa fase. Siklus ovarium terdiri
atas fase folikuler dan luteal, sedangkan siklus
uterus terdiri atas fase menstruasi, proliferasi, dan
sekretori. ... Haid pertama disebut menarke,
yang terjadi pada sekitar usia 12 tahun dan haid
akan terjadi berulang kali selama 30–45 tahun
adalah proses bulanan yang ditandai dengan
serangkaian perubahan pada tubuh dan organ
reproduksi wanita. Dalam proses ini ada dua hal
utama yang akan terjadi, yaitu menstruasi atau
kehamilan.
Setiap bulan, ovarium akan melepaskan sel telur
selama proses yang disebut ovulasi. Di saat yang
sama, perubahan hormon akan membantu
mempersiapkan rahim Anda sebagai cikal bakal
tempat untuk bayi tumbuh dan berkembang.
Jika sel telur sudah lepas dan tidak kunjung
dibuahi, lapisan rahim yang tadinya dipersiapkan
untuk kehamilan akan luruh. Meluruhnya lapisan
rahim melalui vagina inilah yang disebut dengan
menstruasi.
Dalam siklus menstruasi, ada empat fase yang
terjadi yaitu:

• Fase menstruasi
• Fase folikuler atau pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase luteal

1. Fase menstruasi
Fase menstruasi adalah tahap pertama dari siklus
haid setiap bulannya. Fase ini dimulai ketika sel
telur yang dikeluarkan ovarium dari siklus
sebelumnya tidak dibuahi. Hal ini membuat kadar
estrogen dan progesteron turun.

Lapisan rahim yang menebal dan sudah


dipersiapkan untuk mendukung kehamilan pun tak
lagi dibutuhkan.

Akhirnya lapisan rahim ini luruh dan keluar dalam


bentuk darah yang disebut dengan menstruasi.
Selain darah, vagina juga akan mengeluarkan
lendir dan jaringan rahim.
Pada fase ini, Anda juga akan mengalami
berbagai gejala yang dapat dirasakan berbeda
oleh tiap orang, seperti:

1. Kram perut
2. Payudara terasa kencang dan nyeri
3. Perut kembung
4. Mood atau suasana hati mudah berubah
5. Menjadi mudah marah
6. Sakit kepala
7. Merasa lelah dan lemas
8. Sakit pinggang
Dalam satu siklus, menstruasi rata-rata
berlangsung selama 3-7 hari. Namun, sebagian
wanita juga bisa mengalami haid lebih dari 7 hari.

2. Fase folikuler (pra-ovulasi)

Fase folikuler atau pra-ovulasi dimulai di hari


pertama haid. Di hari pertama Anda haid, di saat
itu pula hormon perangsang folikel (FSH) mulai
meningkat.
3. Fase ovulasi

Meningkatkan kadar estrogen selama fase folikel


atau pra ovulasi memicu kelenjar pituitari untuk
melepaskan hormon luteinizing (LH). Di fase inilah
proses ovulasi dimulai. Ovulasi biasanya terjadi di
pertengahan siklus, yaitu sekitar 2 minggu atau
lebih sebelum mulai menstruasi.

4. Fase luteal

Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya


berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum
melepaskan hormon progesteron dan estrogen.
Peningkatan hormon di fase ke-empat menstruasi
ini berfungsi menjaga lapisan rahim tebal dan siap
untuk ditanamkan telur yang telah dibuahi.

Jika positif hamil, tubuh akan menghasilkan


human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini
membantu menjaga korpus luteum dan menjaga
agar lapisan rahim tetap tebal seterusnya.
Namun jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan
menyusut dan diserap oleh lapisan rahim.
Kemudian kadar estrogen dan progesteron akan
perlahan menurun, membuat lapisan rahim
akhirnya terlepas dan meluruh.

Apabila positif tidak hamil, di fase ini Anda akan


mengalami gejala yang disebut dengan sindrom
pramenstruasi (PMS). Berbagai gejala yang
biasanya muncul yaitu:
9. Perut kembung
10. Payudara membengkak dan sakit
11. Suasana hati mudah berubah
12. Sakit kepala
13. Berat badan bertambah
14. Merasa ingin terus makan
15. Sulit tidur
Fase luteal biasanya berlangsung selama 11
hingga 17 hari. Namun, rata-rata wanita
mengalaminya selama 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai