Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertambahan penduduk di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Menurut United Nation Population Fund (UNEFPA), pada tahun 1989 penduduk dunia
telah mencapai 5,2 miliar orang. Kemudian setiap tahun meningkat lebih dari 90 juta
orang. Pada akhir abad ini jumlah penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 6,25
miliar orang. Dan pada tahun 2025 diperkirakan akan bertambah sebesar 2 miliar atau
menjadi 8,5 miliar orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tinggal di negara-negara
yang sedang berkembang (wiknjosastro, 2007).
Program KB selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta
masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri. Hasil sensus
penduduk pada tahun 1990 menunjukkan bahwa program KB telah berhasil
mengrampungkan landasan keluarga kecil, dalam rangka pelembagaan dan
pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) (wiknjosastro,
2007).
Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan bahkan terus ditingkatkan karena
pencapaian tersebut ternyata belum merata. Secara nasional, penggunaan alat
kontrasepsi cenderung pada alat kontrasepsi jangka pendek. Pemakaian kontrasepsi
suntikan meningkat cukup signifikan dari 15,2% (1994) menjadi 27,8% (2022) dan
31,8% (2007). Sedangkan pemakaian alat kontrasepsi yang bersifat jangka Panjang dan
lebih efektif (seperti sterilisasi dan vasektomi), IUD dan Implant cenderung menurun
(BKKBN, 2009).
Berdasarkan data Kluarga Berencana di Kabupaten Kebumen pada bulan
September 2009 terdapat 158.638 PUS yang aktif menggunakan alat kontrasepsi. Bila
dilihat dari penggunaan alat kontrasepsi dapat dikatakan bahwa 48,86% akseptor KB
memilih suntik, 19,57% akseptor memilih Implant, 19,28% akseptor memilih PIL,
6,07% akseptor memilih IUD, dan lainnya 6,19%.
Startegi KB yang berorientasi pada penurunan jumlah penduduk maupun
fertilitas semata tanpa mempertimbangkan faktor lain seperti kesehatan wanita pada
umumnya adalah kurang bijaksanaan karena hal tersebut tidak sesuai dengan hak
reproduksi menurut Konferensi Internasional tentang kependudukan dan pembangunan
(International Conference in Population and Development / CPD) tahun 1994, yaitu
hak untuk menentukan sendiri tujuan reproduksi yang bebas dari pemaksaan,
diskriminasi, atau kekuasaan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu ditinjau bagaimana
pihak laki-laki sebagai pasangan, apakah sudah ada partisipasi bahkan tanggung jawab
terhadap wanita sebagai istri atau pasangan dalam pemakaian alat kontrasepsi.
Partisipasi dan tanggungjawab terhadap istri dalam kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana serta kemitraan dalam membuat keputusan Bersama sangat penting
untuk ditingkatkan. Suami sebagai pasangan dalam proses reproduksi ikut bertanggung
jawab secara social, moral, dan ekonomi serta partisipasi dari suami baik langsung
maupun tidak langsung masih rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi antara lain karena faktor sosial yang bias
jender, terbatasnya informasi dan fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi bagi pria
dan rendahnya pengetahuan tentang hak-hak reproduksi.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tingkat pengetahuan warga Kradenan Trucuk Klaten terhadap KB
(Keluarga Berencana)

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada
istri.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi istri.
b. Mengetahui dukungan suami dalam menanggung biaya penggunaan alat
kontrasepsi istri.
c. Mengetahui dukungan suami dengan mengantar istri ketempat pelayanan KB.
d. Mengetahui dukungan suami dengan meningkatkan waktu control pada
penggunaan alat kontrasepsi istri.
Menjaring calon akseptor KB yang bekerja sama dengan kader-kader PLKB.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


a. Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu
upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara
tidak melawan hokum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
b. Keluarga Berencana adalah metode medis yang direncanakan oleh pemerintah
untuk menurunkan angka kelahiran (Manuaba, 1998).
c. KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual ( Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).

B. Tujuan KB
a. Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
Bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasi jumlah anak
C. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara
lain :
a. Manfaat Untuk Ibu :
1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
3) Menjaga kesehatan ibu
4) Merencanakan kehamilan lebih terprogam
b. Manfaat Untuk Anak :
1) Mengurangi risiko kematian bayi
2) Meningkatkan kesehatan bayi
3) Mencegah bayi kekurangan gizi
4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
6) Mendapatkan kualitas kasih saying yang lebih maksimal
c. Manfaat Untuk Keluarga :
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

D. Jenis-jenis alat kontrasepsi


 Kontrasepsi sederhana tanpa alat
a. Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana
biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang
vagina dan sperma dikeluarkan di luar.
Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu
kapan spermanya keluar.
b. Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa
subur. Selain sebagai sarana agar cepat hamil, kalender juga difungsikan untuk
sebaliknya alias mencegah kehamilan.
Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu
lama untuk puasa. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung
siklus haidnya setiap bulan.

 Kontrasepsi sederhana dengan alat


a. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang
sudah popular di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis,
biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis
yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga
dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.

Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :


1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu kesehatan klien
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda.

b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1) Flat spring (flat metal band)
2) Coil spring (coiled wire)
3) Arching spring
Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi ) dan sebagai alat tempat
spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6
jam sebelumnya
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mengganggu kesehatan sistemik

c. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan
untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermisida :
1) Aerosol
2) Tblet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
3) Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Manfaat kontrasepsi spermisida :
1) Efektif seketika (busa dan krim)
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
6) Mudah digunakan
7) Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
8) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

d. KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
melalui suntikan hormonal.
1) KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg
esestradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
(Cyclofem). Dan 50 mg roretindon enantat dan 5mg Estradional Valerat
tang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
Keuntungan menggunakan KB Suntik
 Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari
99%.
 Tidak membatasi umur
 Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak
mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui.
Kerugian menggunakan KB suntik
 Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, perdarahan berupa
bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara.
 Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Kontra indikasi :
 Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
 Ibu hamil atau diduga hamil
 Perdarahan vaginal tanpa sebab
 Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis
 Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
 Penderita kanker payudara
2) KB Suntikan 3 bulan
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk
tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat
dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk
dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama
seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk
program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Keuntungan :
 Resiko terhadap kesehatan kecil
 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
 Jangka Panjang
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Kerugian :
 Gangguan haid.
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
 Permasalahan berat badan merupakan efek samping
 Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
 Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
Panjang
 Pada penggunaan jangka Panjang dapat menurunkan densitas
tulang
 Pada penggunaan jangka Panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi,
sakit kepala, nevrositas, dan jerawat.
e. KB PIL
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil dipereuntukkan bagi wanita yang tidak hamil
dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif
bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah
terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi
para ibu yang tidak menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan
disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Jenis-jenis KB PIL
 Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormone estrogen
dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja
kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif
bila diminum secara teratur.
 Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah
mukosa leher Rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah
lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga
menghambat perlekatan telur yang telah dibuahi.
1) Kelebihan
Beberapa pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga
memiliki anti-androgen (cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat
tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi
jerawat dan rambut halus di wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL
KB yang lain adalah :
 Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan
wanita untuk meminumnya.
 Kehamilan bisa segera terjadi setelah anda berhenti minum Pil KB
tersebut.
 Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium
mengalami penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari
sehingga dapat mengurangi beberapa keluhan haid.
 Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium.
Sehingga menghindarkan dari resiko kanker serviks.
 Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan
suami istri yang tidak terlindung oleh alat kontrasepsi.
 Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.
2) Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok
dengan penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak
disarankan penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang
menderita penyumbatan pembuluh darah (thrombosis), gangguan fungsi
hati, migrain, penyakit darah tinggi, diabetes melitus, perokok dan
wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun kekurangan penggunaan
Pil KB yang lain adalah :
 Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama.
 Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau
terlambat minum Pil KB tersebut,
 Mengalami sakit kepala ringan,
 Terjadi nyeri payudara,
 Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah,
mengeluh nyeri saat berhubungan badan,
 Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.
3) Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang
menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau
kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan
abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok.
f. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi isis, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Jenis-jenis AKDR :
1) Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilitas (anti pembuahan) yang cukup
baik.
2) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Ukuran diameter batang vertical 32 mm dan di tambahkan
gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200
mm2, fungsinya sama seperti Copper-T.
3) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung
atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga
dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah
efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan
mini.
4) Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B
27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning),
dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai
angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah
bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus,
sebab terbuat dari bahan plastik.
g. Kontrasepsi Implant
Implant atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi
yang terdiri dari 6 kapsul kecil yang berisi 36 mg progestational
levonorgestrel dengan diameter ± 2,4 mm. didalamnya berisi zat aktif
berupa hormone. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormone sedikit demi
sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan
menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun,
3 tahun dan ada juga yang diganti setiap tahun.
h. Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada wanita)
Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk wanita yang dilakukan
dengan cara memotong atau mengikat saluran tuba falopi. Dengan
demikian, sel telur pun tidak akan bisa menuju rahim. Sel sperma juga tidak
akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur. 
Tubektomi sangat efektif untuk mencegah pembuahan dan kehamilan.
Kemampuan metode ini dalam mencegah kehamilan mencapai 99,9 persen.
Selain itu, tubektomi juga bisa melindungi kamu dan pasangan dari
penyakit menular seksual. Dengan begitu, kamu dan pasangan pun bisa
berhubungan intim dengan leluasa dan aman.
i. Kontrasepsi Vasektomi
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vas deferens alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilis dimana fungsi reproduksi
merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta
melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga. BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Persiapan
a. Observasi dan koordinasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan KB secara gratis dan pengetahuan
tentang KB di Kradenan Trucuk Klaten.
B. Garis besar materi
a. Pengertian tentang KB
b. Pengertian tentang alat kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi dan indikasinya
d. Pemberian dan penggunaan alat KB secara gratis
C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. Media
a. Powerpoint
E. Proses kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens Waktu


1. Pendahuluan
 Menyampaikan salam  Membalas salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan dengan 5 menit

 Kontrak waktu aktif


 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
 Apersepsi memberi respon
2. Penjelasan materi
 Pengertian tentang KB  Mendengarkan,
 Pengertian tentang alat menyimak/memperhat 40 menit
kontrasepsi ikan
 Macam macam alat  Menanyakan hal-hal
kontrasepsi dan yang belum jelas
indikasinya  Pemasangan alat KB
 Pemberian dan
penggunaan alat KB
secara gratis
3. Penutup
 Evaluasi  Memberikan
 Menjawab pertanyaan pertanyaan lisan
 Menyimpulkan hasil  Aktif Bersama dalam 15 menit

kegiatan menyimpulkan
 Memberikan salam  Membalas salam
penutup penutup

F. Rencana Evaluasi
Bentuk lisan :
1. Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi
2. Jelaskan pengertian kontrasepsi
3. Jelaskan kontra indikasi pemakaian pil KB
BAB IV
PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat dalam penyuluhan kesehatan yang bertema


kesehatan dengan judul “Safari Keluarga Berencana” dilaksanakan pada tanggal .
kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada keluarga agar mengerti dan
bersedia mengikuti program KB.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah pembuatan planning,
permohonan ijin kegiatan kepada kepala desa dengan melampirkan surat
pengantar, penyajian media dan materi presentasi, video edukatif, tempat dan alat-
alat yang digunakan untuk mendukung kelancaran penyuluhan.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa berperan sesuai tugasnya
masing-masing.
Adapun susunan acara dalam penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan
Diisi dengan ucapan salam dari pembawa acara, perkenalan dan sambutan dari
pembimbing tentang penjelasan tujuan penyuluhan.
b. Acara inti
Diisi dengan mengajak peserta untuk menyimak materi dalam bentuk slide dan
ceramah menjelaskan tentang SAFARI Keluarga Berencana.
c. Sesi tanya jawab
Diisi dengan melakukan kegiatan SAFARI KB dan memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya seputar materi yang disampaikan dan
dilanjutkan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta.
d. Penutup
Mahasiswa menyampaikan kesimpulan dari penyulihan yang telah dilakukan,
ucapan terimakasih, permohonan maaf dan salam penutup. Setelah itu foto
bersama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dapat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berbentuk penyuluhan dan
SAFARI KB.
B. Saran
Setelah mendapat penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan paham
tentang SAFARI KB, untuk pihak perangkat desa membantu memotivasi ibu-ibu untuk
melakukan KB dan petugas kesehatan melakukan control post pemasangan KB
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2002. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.


BKKBN. 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan
Program dan Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN.
Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
Verralss. 2008. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi ke 3.
Jakarta: EGC.
LAPORAN PENGGUNAAN DANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian : SAFARI Keluarga Berencana
Ketua :
Anggaran : Rp. 4.200.000

NO URAIAN KEGIATAN BIAYA


1 Pembelian Povidone Iodine, Bayclin, Alat KB, dll 550.000
2 Sewa Kursi 125.000
3 Sewa Alat Kesehatan 150.000
4 Pembuatan Backdrop 7m x 3m (@25.000) 250.000
5 Konsumsi Selama Persiapan (5 x 20.000) x 3 orang 300.000
6 Transportasi Narasumber 150.000
7 Transportasi Mahasiswa selama persiapan – pelaksanaan (2 x 10.000) 200.000
8 Snack & Makan Panitia dan Peserta 800.000
9 Pembelian Kenang-kenangan 200.000
10 Sewa LCD dan Sound, dll 300.000
11 Doorprize 300.000
12 ATK dan Kertas A4 4Rim (@35.000), stopmap, dll 275.000
13 Kebersihan (2x @100.000) 200.000
14 Dokumentasi (batteray & cetak foto) 225.000
15 Penggandaan dan penjilidan Proposal & Laporan 175.000
TOTAL 4.200.000

Anda mungkin juga menyukai