Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KONSEP ANTROPOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN


PRIMER”
Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1B
1. Nopia
2. Popi Ayu Nengsih
3. Ratih Dewi
4. Riki Subagja
5. Risa Herdiani
6. Rizki Rahayu
7. Rossy Ega Oktaviani
8. Shinta Sofea Chazali
9. Soraya

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jalan Walet No.21 Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153 Telp. (0231) 201942
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan yang
diampu oleh Bapak Agus Khurniawan, MKM.

Dalam proses penulisan makalah ini tak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun
isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang bisa penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan untuk penulis sendiri khususnya.

Cirebon, 4 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pelayanan Kesehatan Primer.........................................................................................3
B. Organisasi Pelayanan Kesehatan Primer.......................................................................5
C. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)...................................................7
D. Program Pelayanan Kesehatan Primer..........................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut badan kesehatan dunia WHO, kesehatan adalah Hak Fundamental setiap
manusia. Amandemen UUD ’45 Pasal 28 H ayat (1) menyatakan pula bahwa kesehatan
merupakan investasi pembangunan bangsa. Tanggung jawab pembangunan kesehatan
tidak semata-mata ditujukan kepada pemerintah saja, akan tetapi juga merupakan
tanggung jawab individu untuk membangun kesehatan. Setiap orang harus memiliki
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat secara mandiri.
Kesehatan merupakan faktor penting pembangunan manusia. Kesehatan status
kesehatan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk meningkatkan tingkat
pendidikan dan pada gilirannya mempengaruhi produktivitas masyarakat. Status
kesehatan masyarakat juga sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Kemiskinan
menyebabkan masyarakat kesulitan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang layak,
obat-obatan yang memadai dan bahkan memelihara lingkungan yang sehat.
Telah diketahui bahwa untuk dapat meningkatkan derajat kesejahteraan hidup
masyarakat, perlulah diselenggarakan antara lain pelayanan kesehatan (health services)
yang sebaik-baiknya. Adapun yang dimaksudkan dengan pelayanan kesehatan disini
ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati
serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok serta masyarakat. Untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang baik, banyak hal yang harus
diperhatikan. Salah satu diantaranya ialah yang menyangkut frekwensi, penyebaran
serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan primer?
2. Apa organisasi pelayanan kesehatan primer?

1
3. Apa yang dimaksud dengan PKMD?
4. Bagaimana program pelayanan kesehatan primer?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan primer.


2. Untuk mengetahui organisasi pelayanan kesehatan primer.
3. Untuk mengetahui PKMD.
4. Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan primer.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Kesehatan Primer

Berbicara tentang pelayanan kesehatan primer atau primary health care


(PHC) akan kurang pas apabila belum mengetahui apa arti istilah yang dimaksud.
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
pada metode dan teknologi yang secara praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semanggat untuk
hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). Secara
singkat dapat diartikan sebagai strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat
minimal dari pelayanan kesehatan dari semua penduduk.

1. Visi Pelayanan Kesehatan Primer


Visi Pelayanan Kesehatan Primer adalah menjadi katalisator dan media untuk
menjadikan Indonesia sehat
2. Misi Pelayanan Kesehatan Primer
a. Memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan melalui pendekatan keluarga.
b. Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menumbuhkan potensi
keluarga/masyarakat dan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
c. Meningkatkan kemitraan di bidang kesehatan seperti pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
d. Menumbuhkan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan seperti
mengutamakan kemandirian keluarga & pendanaan
e. Memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mewujudkan keluarga mandiri di
bidang kesehatan
3. Strategi Pelayanan Kesehatan Primer
a. Mewujudkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan termasuk
pendanaan

3
b. Mengoptimalkan teknologi tepat guna dalam mewujudkan lingkungan sehat bagi
masyarakat.
c. Mengembangkan kebersamaan dalam mengatasi masalah kesehatan
4. Tujuan Pelayanan Kesehatan Primer
a. Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang
menerima pelayanan.
b. Tujuan Khusus
1) Pelayanan harus mencapai keseluruhan pendudukan yang dilayani
2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4) Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber – sumber
daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
5. Unsur Utama Pelayanan Kesehatan Primer
a. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerjasama lintas sectoral
6. Fungsi Pelayanan Kesehatan Primer
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
7. Prinsip Dasar Pelayanan Kesehatan Primer
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Menggunakan tehnologi tepat guna
d. Melibatkan peran serta masyarakat
e. Melibatkan kerjasama lintas sectoral
8. Ciri-Ciri Pelayanan Kesehatan Primer
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh

4
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
9. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Primer
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
e. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan obat-obat essensial
10. Tanggung Jawab Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan Primer
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluaraga dan individu
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan
kepada masyarakat.
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.

B. Organisasi Pelayanan Kesehatan Primer

1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

5
Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di
Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas
bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan masyarakat, juga
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
a. Visi dan Misi Puskesmas :
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
Indikator utama yakni:
1) Lingkungan sehat. 
2) Perilaku sehat. 
3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu. 
4) Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi puskesmas, yaitu:
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. 
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. 
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. 
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
berserta lingkungannya.
b. Fungsi Puskesmas
1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan
untuk hidup sehat. 
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah
kerjanya. 
Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Pencatatan Laporan dalam rangka
Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut dan Pcmbinaan Pengohatan
Tradisional.
2. Posyandu
Sebagaimana kita ketahui, Posyandu merupakan perpanjangan tangan
Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang

6
dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk
masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang
menyelenggarakan system pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan
kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang
kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi
masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak (Departemen Kesehatan, 1999).
Menurut Effendy (1998), Posyandu merupakan forum komunikasi, alih
teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, dari oleh dan untuk masyarakat
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang
dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan tehnis
dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia
sejahtera
Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian
ibu dan anak,
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan
hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
penduduk berdasarkan geografi,
5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.

C. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) merupakan kegiatan


masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan peningkatan
berbagai pelayanan yang diperlukan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program PKMD
sebagai bagian dari pembangunan desa perlu didukung dan dilaksanakan bersama-sama
secara terpadu oleh pemerintah dan seluruh masyarakat.

7
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam
rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau
kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang
yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat
dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
1. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya swadaya
masyarakat, sehingga masyarakat mampu secara mandiri melakukan perilaku
sehat, dalam meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kegiatan dan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu
hidup mereka
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan
secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri
3) menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang
mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
4) Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat yang
mampu dan aktif dalam program pembangunan kegiatan desa.
5) Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat dengan
pemerintah secara terpadu.
6) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya angka
kelahiran, kematian, kesakitan, dan perbaikan status gizi masyarakat.
2. Ciri-Ciri PKMD
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa
masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri

8
sebagai kebutuhan, dan dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat
berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunkan sumber dan potensi
masyarakat setempat.
2. Perencanaan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
3. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada peran serta aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber
daya yang dimiliki masyarakat.
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak
mengakibatkan ketergantungan.
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat.
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
7. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari unsur
PHC.

D. Program Pelayanan Kesehatan Primer

1. Program Kesehatan Lingkungan


Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu program pokok puskesmas
yang mencakup kesehatan perumahan, jamban, air bersih, pembuangan sampah dan
air limbah serta sanitasi tempat-tempat umum dan pengolahan makanan. Kesehatan
lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan puskesmas untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian
pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.
Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
2. Program Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2014).
a. Tujuan Umum

9
Meningkatknya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif
dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para
pengambilan kebijakan dari berbagai pihak.
2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar
lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
efektif dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait, di
pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis
kementerian kesehatan.
3. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah upaya dibidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga,
Posyandu dan sebagainya.

10
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan
Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran 
4. Program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan
yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
Perlu diketahui, bahwa Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia
telah dianggap masyarakat dunia sebagai program yang berhasil menurunkan angka
kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bisa dilakukan yaitu dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Pasangan yang menggunakan KB tentu memiliki tujuan masing-masing. KB
tidak hanya dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi. Lebih jelasnya, tujuan
KB terbagi menjadi dua bagian, di antaranya:
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya

11
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan
gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat. Tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran gizi
keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada
ibu hamil, bayi dan anak Balita.

6.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan pokok yang


berdasarkan pada metode dan teknologi yang secara praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat,
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semanggat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self
determination). Yang bertujuan untuk mencoba menemukan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.
Pelayanan kesehatan masyarakat memiliki program diantaranya program
kesehatan lingkungan, program promosi kesehatan, program KIA dan KB, dan program
perbaikan gizi masyarakat.

B. Saran

Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepan nya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca dan tentunya dapat bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Vantona, Iqbal. 2012. Program Pelaksanaan Ibu dan Anak. [online]. Tersedia
http://iqbalvantonaspot.blogspot.com/2011/12/program-pelaksanaan-kesehatan-ibu-
dan.html . [4 Maret 2019]
Waluyo, Sunaryo Joko. 2008. Pelayanan Kesehatan Primer/Primary Health Care. [online]
Tersedia : http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2008/10/pelayanan-kesehatan-
primer-primary_23.html#ixzz5hHagr48p . [4 Maret 2019]
Yulianti, Tutik. 2016. Konsep Pelayanan Kesehatan Primer. [online]. Tersedia :
http://kuliahkeperawatanku.blogspot.com/2016/05/konsep-pelayanan-kesehatan-
primer.html . [4 Maret 2019]

14

Anda mungkin juga menyukai