ENCHEPALITIS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB II
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Tingkat 2A
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
sehingga makalah “ASUHAN KEPERAWATAN ENCHEPALITIS “ ini bisa selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Etiologi.......................................................................................................
2.4 Patofisiologi................................................................................................
2.6 Komplikasi..................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Enchepalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. (Naga,
2012)
Enchepalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen yang dapat
disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan parasite. (Tarwoto, 2013)
Enchepalitis adalah infeksi virus yang mengenai system saraf pusat (SPP) yang
disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulent. Arif Muttaqin, 2011)
3. Muntah
4. Kejang- kejang yang dapat bersifat umum, fokal atau twiching saja (kejang-kejang
di muka)
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi
Virus masuk kedalam tubuh pasien melalui kulit, saluran nafas, dan saluran pencernaan. setelah
masuk kedalam tubuh virus akan menyebar keseluruh tubuh melalui cara :
1. Setempat : virus hanya menginfeksi selaput lendir, permukaan atau organ tertentu
2. Penyebaran hematogen primer : virus masuk kedalam darah kemudian menyebar
keberbagai organ dan berkembang biak pada organ tersebut.
3. Penyebaran hematogen sekunder : virus berkembang biak di daerah pertama kali ia
masuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke organ lain.
4. Penyebaran melalui syaraf : virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan
menyebar melalui sistim syaraf.
Pathway
2.5 Manifestasi Klinis
1) Demam
2) Sakit kepala dan biasanya pada bayi
3) Pusing
4) Muntah
5) Nyeri tenggorokan dan ekstrimitas
6) Malaise
7) Pucat
8) Kejang
9) Gangguan kesadaranKomplikasi
2.6 Komplikasi
Angka kematian untuk ensefalitis ini masih tinggi, berkisar antara 35-50 %, dari pada
penderita yangb hidup 20-40 % mempunyai komplikasi atau gejala sisa berupa paralitis.
Gangguan penglihatan atau gejala neurologik yang lain. Penderita yang sembuh tanpa kelainan
neurologik yang nyata,dalam perkembangan selanjutnya masih mungkin menderita retardasi
mental, gangguan tingkah laku dan epilepsi.
2.7 Penatalaksanaan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994). Diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul pada masalah ensefalitis adalah :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d sakit kepala mual.
b. Hipertemi b/d reaksi inflamasi.
c. Gangguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara) b/d kerusakan
susunan saraf pusat.
d. Resiko terjadi kontraktur b/d spastik berulang.
3. Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
Kolaborasi :
Kriteria hasil : Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
Kolaborasi :
c. Gangguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara) b/d kerusakan
susunan saraf pusat.
Kriteria hasil : Mengakui perubahan dalam kemampuan dan adanya keterlibatan residual.
INTERVENSI RASIONAL
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
Dengan diberi penjelasan diharapkan
Berikan penjelasan pada keluarga klien keluarga mengerti dan mau membantu
tentang penyebab terjadinya spastik dan program perawatan.
terjadi kekacauan sendi.
CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1.1 Identitas
Identitas Klien
a. Nama : An.W
b. Usia : 2 Tahun
d. Alamat : Majalengka
g. Agama : Islam
Ayah Ibu
Nama : Tn.N Nama : Ny.W
Umur : 30 Tahun Umur : 38 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : IRT
Alamat : Majalengka Alamat : Majalengka
1.3 Riwayat Kesehatan
Dari hasil wawancara ibu klien mengatakan klien datang ke Rumah Sakit
pada tanggal 25 November 2014 jam 07:30 WIB dengan keluhan panas tinggi kurang
lebih 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit dengan suhu 39,7C serta mual dan
muntah.Demam meningkat pada malam hari dan dan turun pada pagi hari ini. Suhu tubuh
klien turun apabila sudah dikompres dan akan meningkat apabila klien melakukan
banyak aktivitas.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 28 November 2014 pukul 07:30 WIB,
ibu klien mengatakan bahwa suhu badan klien masih naik dan turun. Suhu badan ketika
dikaji 39,3 derajat celcius. Ibu klien mengatakan bahwa muntah masih terjadi. Demam
meningkat pada malam hari dan turun pada pagi hari. Suhu tubuh klien turun apabila
sudah dikompres dan diberi obat dan akan meningkat apabila klien tidak di kompres dan
tidak diberi obat.
Dari hasil wawancara mengenai riwayat kesehatan dahulu, Ibu klien mengatakan
“Sebelumnya anak saya tidak pernah menderita penyakit seperti sekarang ini mas, tetapi
anak saya pernah menderita penyakit biasa yaitu batuk pilek”(Ny.W)
Bagan Genogram
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Menikah
Penjelasan :
Klien adalah anak pertama, klien tinggal satu rumah dengan ayah dan ibu. Ibu klien
mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami penyakityang sama
seperti yang di derita klien saat ini (Ensephalitis) tetapi nenek klien menderita darah
tinggi.
Dari hasil wawancara mengenai riwayat dirawat di Rumah Sakit, ibu klien
mengatakan “Anak saya sebelumnya tidak pernah di rawat di Rumah Sakit” (Ny.W)
1.3.7 Alergi
Ibu klien selalu memeriksakan kehamilannya setiap bulan sekali ke bidan desa.
Ibu klien mengatakan mendapatkan tablet Fe, vitamin dan imunisasi TT sebanyak 2 kali.
Ibu klien saat hamil tidak sakit hanya pusing dan mual saja
“Saya selalu memeriksakan kandungan saya ke bidan desa setiap sebulan sekali mas, dan
saya dikasih obat Penambah darah, vitamin dan imunisasi TT sebanyak 2kali” (Ny.W)
1.3.10 Riwayat Natal
Klien lahir secara caesar di RS Cideres Majalengka, klien lahir menangis kuat,
kulit merah serta aktif, berat badan lahir 3600 gram dengan panjang 54cm.
“Anak saya lahir sesar di Rumah Sakit Cideres dengan berat badan 3600 gram dan
panjangnya 54cm kulitnya mera, aktif, dan menangis kencang”(Ny.W)
Setelah melahirkan, ibu klien memberikan ASI Pada klien setelah satu jam lahir,
klien lahir dalam kondisi sehat dan tanpa cacat.
“Abis lahiran setelah 1jam lahir langsung diberi ASI dan kondisinya sehat” (Ny.W)
a. Psikologis
Dari hasil wawancara tentang psikologis keluarga klien dalam menghadapi klien
selama dirawat di Rumah Sakit, ibu klien mengatakan “Saya sangat sedih melihat kondisi
anak saya sekarang mas, saya berharap mudah-mudahan anak saya cepat sembuh dan
bisa berkumpul bersama keluarga lagi, saya juga kurang paham dengan penyakit anak
saya” (Ny.W)
b. Sosial
Selama dirawat di Rumah Sakit hubungan keluarga dengan perawat dan tenaga
medis lainnya sangat baik dan bisa diajak bekerja sama.
c. Spiritual
Dari hasil wawancara dengan ibu klien tentang keyakinan beragama, ibu klien
mengatakan “Alhamdulillah keluarga saya beragama islam, kami selalu mengerjakan
shalat lima waktu dan selalu berdo’a agar anak saya cepat sembuh dan bisa cepat pulang”
(Ny.W)
3 BAB
-Frekuensi 1 kali/hari 1 kali/hari
-Warna Kuning Kuning
-Konsistensi Lembek Lembek
-Bau Khas Khas
-Keluhan Tidak ada Tidak ada
4 BAK
-Frekuensi 7-8 kali/hari 7-8 kalihari
-Warna Kuning Kuning
-Konsistensi Cair Cair
-Bau Khas Khas
-Keluhan Tidak ada Tidak ada
5 Istirahat dan Tidur
-Jumlah jam/hari 11jam/hari 9jam/hari
-Kebiasaan sebelum tidur Diajarkan berdoa Diajarkan berdoa
-Kebiasaan setelah tidur Diajarkan berdoa Diajarkan berdoa
-Gangguan tidur Suasana gaduh Demam tinggi
6 Personal Hygine
-Mandi 2 kali/hari 1 kali/hari
-Gosok gigi 2 kali/hari 1 klai/hari
-Cuci rambut 2 kali/minggu Belum pernah
7 Aktifitas bermain
-Jumlah jam 3 jam/hari 1 jam/hari
-Bentuk Main bola tangkap Bercanda bersama Ibu
-Jenis Kelompok/Tim Individu
-Tempat Lingkungan Rumah Tempat tidur
1.5 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
2. Respirasi : 32 kali/menit
3. Suhu : 39,3C
c. Pengukuran Antropometri
2. Tinggi Badan : 79 cm
3. Lingkar Lengan : 15 cm
4. Lingkar kepala : 53 cm
5. Lingkar Dada : 51 cm
6. Lingkar Perut : 57 cm
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Warna rambut hitam, rambut tidak rontok, rambut bersih, bentuk kepala
oval, tidak tedapat benjolan, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, sifat
rambut lurus.
2. Mata
Konjungtiva anemis, sklera putih, kornea jernih, bentuk dan gerakan
mata simetris, refleks pupil terhadap cahaya positif, tidak ada tanda-
tanda infeksi, dan tidak memakai alat bantu penglihatan.
3. Telinga
Bentuk simetris, telinga luar tidak terdapat lesi, tidak ada penumpukan
serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan fungsi
pendengaran baik ditandai dengan klien melirik ketika dipanggil oleh
perawat.
4. Hidung
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada penumpukan
sekret ataupun pendarahan/mimisan, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan,dan fungsi penciuman baik.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, kebersihan mulut bersih, tidak ada pendarahan
pada gigi dan gusi, terdapat caries gigi, tidak ada stomatitis dan fungsi
mengunyah dan menelan negatif.
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, fungsi menelan baik.
7. Dada
Bentuk dada dan pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi didinding
dada, bunyi nafas vaskuler pada seluruh area paru, tidak ada suara
nafas tambahan, irama dan frekuensi jantung normal.
8. Punggung
Terlihat bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, tidak terdapat kifosis, lordosis dan skoliosis pada bentuk
tulang belakang klien.
9. Abdomen
Tidak terdapat ascites, tidak ada nyeri tekan, bising usus 11kali/menit,
bentuk umbilicus normal, dan tidak ada lesi.
10. Genetalia
Terlihat bersih, tidak ada nyeri, dan tidak ada benjolan pada skrotum.
11. Ekstermitas
a) Ekstermitas atas
Bentuk simetris antara tangan kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan, turgor kulit baik, CRT (Capillary Refill time)
kurang dari 3 menit dan terpasang infus KA EN 4B 30 tpm ditangan kanan.
b) Ekstermitas bawah
Bentuk kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan, dan refleks patella normal.
2. ANALISA DATA
Analisa Data
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Encheplitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang
Enchepalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari
penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic
meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan
tubuhnya kurang.
3.2 Saran
Sehat merupakan sebuah keadaan yang sangat berharga, sebab dengan kondisi fisik yang
sehat seseorang mampu menjalankan aktifitas sehari-harinya tanpa mengalami hambatan. Maka
menjaga kesehatan seluruh organ yang berada didalam tubuh menjadi sangat penting mengingat
betapa berpengaruhnya sistem organ tersebut terhadap kelangsungan hidup serta aktifitas
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Salemba Medika
2011. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Enchepalitis. (online). http://bkp2011. blogspot. com
/2011/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien_24.html.