Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEMBERIAN PELVIC ROCKING EXERCISE TERHADAP

PENURUNAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL MULTIGRAVIDA

DI PUSKESMAS TEGALREJO

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan

yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang tumbuh di rahim ibu.

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 38 minggu-40 minggu dihitung

dari hari pertama haid terakhir (Depkes RI, 2016). Kehamilan terbagi tiga

trimester, yaitu trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester II 15 minggu

(minggu ke 13-27) dan trimester III 13 minggu (minggu ke 28-40)

(Prawirohardjo, 2009). Saat hamil berat badan wanita bertambah, menyebabkan

wanita mudah lelah dan dapat mengambil postur tubuh yang kurang baik. Kadang

juga ketidakstabilan sendi-sendi akibat melenturnya ligamen, gangguan kurfa

spinalis, dan meregangnya otot abdomen semua hal ini serta beberapa faktor

lainnya dapat menyebabkan nyeri punggung bawah (Eileen Brayshaw, 2005).

Nyeri pada punggung bawah merupakan masalah muskuloskeletal yang

umum selama kehamilan dengan perkiraan prevalensi mulai dari 30% hingga 78%

di Amerika Serikat, Eropa dan beberapa bagian Afrika. Sepertiga dari populasi

yang menderita nyeri punggung bawah yang mengalami nyeri hebat dan sering

dikaitkan dengan keterbatasan kemampuan ibu hamil untuk bekerja secara efektif.

Hal tersebut berkaitan pada kualitas hidup yang buruk, akibatnya produktivitas

ibu hamil dalam kegiatan rutin hariannya berkurang (Febriana, 2015) Nyeri

punggung bawah umumnya bersifat fisiologis namun dapat berubah menjadi


patologis bila tidak diatasi dengan cara yang tepat. Kebanyakan ibu hamil sering

tidak mengatasi nyeri punggung bawah yang dirasakan dan menganggap sebagai

bagian normal dan tak terhindarkan dari kehamilan (Hidayat, 2009)

Nyeri punggung dapat menjadi masalah yang signifikan, membuat ibu

kelelahan secara emosional dan fisik serta mengganggu aktivitas fisik sehari-hari

termasuk relaksasi, konsentrasi, dan interaksi sosial (Kasmandra, 2020). Karena

perubahan postur tubuh, pusat gravitasi, dan berat badan selama kehamilan,

ketidaknyamanan pada punggung akan semakin parah seiring bertambahnya usia

kehamilan (Hutaosoit, 2022). Terlebih lagi bagi ibu multipara serta

grandemultipara akan mengalami nyeri punggung dan lebih berisiko di

bandingkan dengan yang primipara karena otot-ototnya lebih lemah menyebabkan

kegagalan pada otot untuk menopang bagian uterus atau rahim semakin

membesar. Tanpa adanya sokongan atau penopang, uterus terlihat kendur dan

punggung semakin memanjang lengkungannya. Kelemahan pada otot di bagaian

abdomen umumnya dialami oleh multipara (Fithriyah, Rizki Dyah Haninggar,

2020). Kehamilan sebelumnya akan menyebabkan peregangan pada otot dan

sendi. Otot menjadi lebih kendur dan sendi menjad lebih regang, sehingga pada

kehamilan berikutnya, otot dan sendi tidak sekuat seperti kehamilan pertama

(primigravida). Otot dan sendi yang tidak kuat menerima beban selama hamil

akan mengalami stress sehingga terjadi nyeri punggung bawah. Ibu hamil yang

memiliki paritas tinggi yaitu lebih atau sama dengan empat (grande multi gravida)

lebih beresiko mengalami nyeri punggung bawah. Pendapat tersebut sejalan

dengan pendapat Salam (2016) bahwa seti kehamilan yang disertai persalinan
akan menyebabkan menurun dan melemahnya fungsi otot-otot dan organ

reproduksi sedangkan primigravida memiliki otot yang sangat baik karena belum

pernah digunakan sebelumnya (Varney, 2014).

Ada berbagai terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk

membantu ibu meringankan nyeri punggung selama kehamilan, seperti

melakukan massase, kompres hangat atau dingin, memperbaiki postur tubuh,

olahraga ringan, dan akupuntur. Olahraga berupa gerakan-gerakan ringan

dapat membantu mempertahankan tonus otot, kekuatan dan ketahanan ibu

hamil. Selain itu, gerakan-gerakan ringan selama kehamilan mempunyai efek

yang positif terhadap tingkat energi ibu, suasana hati dan membantu

mengurangi nyeri punggung ibu(Lestari, 2018). Salah satu gerakan ringan yang

direkomendasikan untuk mengurangi nyeri punggung ibu hamil adalah

pelaksanaan latihan gerak panggul atau dikenal dengan istilah pelvic rocking.

Pelvic rocking sangat dianjurkan pada ibu hamil dengan keluhan nyeri

punggung, terutama menjelang persalinan.

Pelvic rocking merupakan olah tubuh dengan melakukan putaran pada

bagian pinggang dan pinggul. Olah tubuh dengan metode pelvic rocking ini

bertujuan untuk melatih otot pinggang, pinggul, dan membantu penurunan kepala

bayi agar masuk ke dalam tulang panggul menuju jalan lahir. Ini dapat dilakukan

tanpa atau dengan alat bantu, yaitu gym ball (Hermina ,2015). Penggunaan gym

ball membantu posisi ibu untuk tetap pada posisi berdiri dan juga membuka

panggul serta mendorong bayi bergerak ke bawah. Pengubahan posisi dapat


merubah bentuk dan ukuran panggul yang akan membantu kepala bayi bergerak

ke posisi optimal Menurut Aprillia (2011),

Menurut Handajani (2013) pelvic rocking exercise adalah salah satu

bentuk latihan efektif dan mempunyai beberapa keuntungan. Pelvic rocking

exercise dapat mempertkuat otot-otot perut dan pinggang. Latihan ini dapat

mengurangi tekanan pada pinggang dengan menggerakkan janin ke depan dari

pinggang ibu secara sementara. Latihan ini juga dapat mengurangi tekanan

pembuluh darah di are uterus, dan mengurangi tekanan pada kandung kemih ibu

serta membuat ibu merasa rileks.

Pelvic rocking dapat membantu mengencangkan otot dan ligamen-

ligamen yang menyokong organ dalam tubuh. Selain itu, pelvic rocking dapat

membantu meredakan ketegangan otot, memperbaiki postur tubuh dan

meningkatkan sirkulasi darah, sehingga menurunkan nyeri yang dirasakan ibu

hamil. Pelvic rocking dapat dilakukan dengan posisi berdiri, berbaring

telentang atau miring, duduk, maupun posisi setengah berjongkok dengan

tangan dan lutut. Latihan ini juga disertai teknik relaksasi yang dapat

memproduksi hormon endorfin sehingga menimbulkan rasa nyaman.

Pelvic rocking dengan media gym ball diwilayah puskesmas Tegalrejo

meruapakan hal yang baru, intervensi untuk mengurangi nyeri punggung biasanya

dilakukan dengan senam hamil, aktivitas ringan, kompres hangat dan dingin, Hal

tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi ibu hamil, terlebih pelvic rocking

dengan media gym ball merupakan hal yang sedang trend di media sosial.
Sehingga, diharapkan dapat membantu ibu hamil yang kurang minta terhadap

intervensi yang ada dalam mengurangi rasa nyeri punggung.

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Yessie.2014.Gentle Birth Balance : Persalinan Holistik mind,

Body and

Soul.Bandung : Qanita

Febrina, (2015), Efektifitas Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri

Punggung Pada Ibu Hamil.

Handajani, Sih Rini.2013.Pengaruh Pelvic Rocking Terhadap Pengurangan

Nyeri Pinggang Persalinan Kala I dan Lama Waktu Persalinan Kala II di RSU

PKU Muhammadiyah Delanggu.Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan

Surakarta Jurusan Kebidanan

Hermina, Conny Widya dan Agus Wirajaya.2015. The Conny Method :

Menjalani Kehamilan dan Persalinan dengan Tenang, Nyaman, Bahagia, serta

Penuh Percaya Diri.Jakarta : Gramedia

Hidayat, A.A. (2009), Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknis

Analisis Data.
Lestari (2018). Perbedaan gerakan goyang panggul ke kanan-kiri, ke

depan-belakang dan utar menggunakan bola kelahiran terhadap kadar beta

endorphin di Puskesmas. Jurnal Kebidanan. Vol..3 No. 4

Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Wolfe, Jennifer. 2010. Pelvic Rocking Exercises.

http://www.Pregnancycorner.com. Diakses tanggal 09 agustus 2023 pukul 21.00

Anda mungkin juga menyukai