Anda di halaman 1dari 2

Kasus Penyitaan

Kasus Penyitaan Barang Indra Kenz


Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Gatot Repli Handoko,
mengatakan ada sejumlah barang yang sudah disita dalam kasus dugaan penipuan daring
menggunakan platform Binomo, Indra Kenz.

“Sampai dengan saat ini penyidik sudah menyita bukti transfer, rekap deposit, penarikan di binomo,
konten dan akun YouTube IK, print out legalisir akun YouTube IK, mobil Tesla dan handphone,” ujar
dia di Mabes Polri, Rabu, 9 Maret 2022.

Sebelumnya, Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Polisi Chandra Sukma Kusuma
menyebutkan mobil Tesla 3 juga disita telah diserahkan Indra melalui pengacaranya. “(Mobil) Tesla
diserahkan melalui kuasa hukumnya ke penyidik,” ujar Chandra, Selasa, 9 Maret 2022.

Menurut dia, mobil mewah tersebut sudah berada di Bareskrim Polri untuk selanjutnya dilakukan
penyitaan oleh penyidik setelah ada penetapan dari pengadilan. Chandra menilai langkah Indra
menyerahkan asetnya kepada penyidik sebagai bentuk sikap kooperatif.

Menurut dia, penyidik masih penunggu penyerahan aset lainnya sebagai alat bukti dalam perkara
tersebut. "Bisa saja hal tersebut dikatakan bentuk kooperatif yang bersangkutan. Untuk
meringankan (perkaranya) atau tidak nanti di pengadilan," kata Chandra.

Selain perjudian dan penipuan daring, Indra Kenz juga diduga melakukan tindak pidana pencucian
uang (TPPU). Polisi menyatakan tengah menelusuri aset pria yang mendapatkan julukan Crazy Rich
tersebut.

Kasus perjudian dan penipuan ini terbongkar setelah seorang korban mengadukan Indra ke
Bareskrim Mabes Polri. Berdasarkan penelusuran polisi, platform Binomo merupakan perjudian
berkedok investasi.

Indra Kenz merupakan seorang afiliator dalam platform Binomo itu. Dia bertugas sebagai perekrut
dan mentor orang yang bermain di dalam sistem tersebut. Dia disebut mendapatkan 70 persen dari
total kerugian orang yang bermain di platform itu.

Anda mungkin juga menyukai