Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang
“Asuhan Keperawatan Kritis Penurunan Cadiac Output”. Adapun penulisan makalah ini
adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Kritis . Kami sampaikan rasa
terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada setiap pihak yang sudah mendukung kami
selama berlangsungnya pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun amat kami nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya
meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah ditugas lainnya dan diwaktu
berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Asuhan Keperawata 3
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
diastolik, tekanan akhir diastolik dan ketebalan dinding ventrikel. Pada jantung
normal, preload ventrikel kanan ditentukan EDV.
Menurut (SDKI DPP PPNI, 2017) manifestasi klinis dari penurunan curah jantung
yaitu : 12
a. Perubahan irama jantung
Pasien mengeluh mengalami palpitasi (jantung berdebar), brakikardia/takikardia dan
terlihat gambaran aritmia atau gangguan konduksi pada pemeriksaan EKG.
b. Perubahan preload
Pasien mengeluh lelah, terdapat edema, distensi vena jugularis, dan pembesaran organ
hati.
c. Perubahan afterload
Pasien mengalami dyspnea ( sesak nafas ), tekanan darah mengalami penurunan,
capillary refill time > 3 detik, produksi urine berkurang (oliguria) dan terjadi sianosis.
d. Perubahan kontraktilitas
Pasien mengalami paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), kesulitan bernafas dalam posisi
terlentang (ortopnea), batuk, terdengar suara jantung (S3 dan S4) dan fraksi ejeksi
menurun.
A. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari cardiac output?
2. bagaimana cara mengintervesikan pasien pada penurunan cardiac output?
3. Bagaimana caramengimplementasikan pasien pada penurunan cardiac output?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Bencana
2. Mengetahui cara mengitervensikan pasien pada penurunan cardiac output
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Pembaca
Sebagai sumber informasi yang sangat berguna dalam menambahkan pengetahuan
dan wawasan. Sebagai sumber informasi yang sangat penting untuk kita aplikasikan
dalam kehidupan sehari – hari.
2. Untuk Mahasiswa
Sebagai referensi asuhan keperawatan kritis penurunan cardiac output
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Ds :-
Do :
- Perubahan elektrokardiogram (EKG)
- Distensi vena jugular
- Dispnea
- Perubahan tekanan darah
- Bunyi napas tambahan
- Edema
- Penurunan nadi perifer
B. Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Penurunan Cardiac Output
3
4) Monitor keseimbangan
040014 : Edema Paru (1-4) cairan
040006 : Denyut nadi Susun waktu latihan dan
perifer (1-4) istirahat untuk mencegah
041426 : kelelahan (1-4) kelelahan
040032 : sianosis (1-4) Observasi kelelahan
Monitor toleransi aktivitas
Domain 2 : Fisiologis :
kompleks
Kelas G : Manajemen
elektrolit dan asam basah
2080 : manajemen
elektrolit/cairan
Berikan cairan yang
sesuai
Batasi cairan yang
sesuai
Jaga pencatatan
intake/pemasukan dan
output yang akurat
4
dan konduksi jantung
Monitor status pernafasan
terkait dengan adanya
gejala gagal jantung
Monitor sesak nafas
Domain 2 : Fisiologi
kompleks (lanjutan)
Kelas N : Manajemen Perfusi
Jaringan
4044 : Perawatan jantung :
akut
Auskultasi suara
jantung
Monitor irama jantung
dan kecepatan denyut
jantung
Auskultasi suara paru
– paru
Monitor aktiftas terapi
oksigen sebagaimana
mestinya
5
No Dx. Kep SLKI SIKI
Terapeutik
Posisikan pasien
semi-fowler atau
fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi
nyaman.
Berikan diet jantung
yang sesuai
Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress,
jika perlu
(Aromatherapi)
Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94
Edukasi
Anjurkan aktivitas
fisik secara bertahap
Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output
cairan harian
Kolaborasi
6
Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
jika perlu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cardiac output (CO) merupakan indikator utama atau variabel penting dalam
penilainan status hemodinamik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, CO dapat
dihitung dari perkalian antara stroke volume (SV) dengan frekuensi jantung (HR).
Pengukuran frekuensi jantung mudah dilakukan tetapi pengukuran akurat dari SV
merupakan tantangan yang lebih besar. Karena kesulitan dalam mengukur SV
ventrikel kiri, beberapa metode baik dengan metode invasif maupun noninvasif telah
dikembangkan. Di laboratorium kateterisasi jantung atau di unit perawatan intensif,
CO diukur terutama menggunakan metode Fick atau metode dilusi (misalnya
metode termodilusi) dan menggunakan teknik Doppler ultrasound. Kedua metode
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang akan dibahas lebih
lanjut.
B. Saran
Disusunnya makalah ini dapat menjadi suatu bahan pembelajaran bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mohon untuk kritik dan saran yang membangun.