Dosen Koordinator
A. Latar Belakang
Perubahan pola pikir, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan berdampak pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih berkualitas termasuk pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses
keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didapat dari pengembangan filosofi. Filosofi
keperawatan yang mendasari pengembangan teori-teori keperawatan yang
disusun meningkatkan pemahaman terhadap fenomena keperawatan yang
mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek sehingga terjadi
perkembangan dalam profesi keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang
bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset
keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan (George,
1995 dalam Setiawan, 2014).Teori praktik keperawatan didasarkan pada
pengetahuan keperawatan. Perkembangan pengetahuan memiliki bukti dalam
menghubungkan antara tingkat abstraksi dengan jenis teori keperawatan
(Fawcett, 2005). Teori keperawatan menyediakan sebuah perspektif tentang
cara mendefinisikan perawatan, menggambarkan siapa yang diberikan
perawatan, kapan perawatan akan dibutuhkan, serta mengidentifikasi batas
dan tujuan kegiatan terapeutik dalam perawatan.
Salah satu teori filosofi keperawatan yang dapat diterapkan oleh perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari Katie
Erikson (Caritative Caring). Filsafat keperawatan apabila dikaitkan dengan
filsafat dan teori caritative caring menurut Katie Eriksson maka akan muncul
pertanyaan-pertanyaan antara lain pertanyaan ontologi (apa ilmu caritative
caring), pertanyaan epistemologi (bagaimana lahirnya ilmu caritative caring)
dan pertanyaan aksiologi (untuk apa ilmu caritative itu digunakan). Pada
makalah ini penulis akan berusaha memaparkan salah satu teori
keperawatan, yaitu teori Katie Erikson tentang “Theory Of Caritative Caring”
serta filsafat dari teori tersebut yang terdiri atas ontologi, epistemiologi serta
aksiologi dari teori tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan tentang teori keperawatan Katie Erikson (Caritative Caring).
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang Latar Belakang Teori
b. Menjelaskan tentang asumsi dasar caritative caring
c. Menjelaskan tentang konsep teori katie erikson
d. Menjelaskan tentang konsep katie erikson dengan konsep
metaparadigma
C. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan tentang
analisis philosophical theory oleh Katie Erikson.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Hubungan Teori Katie Erikson dengan Filosofi dan
Paradigma Keperawatan
Penulis menyimpulkan Teori Erikson lebih menekankan pada caritative
caring dimana perawat dituntut mampu membina hubungan yang saling
percaya dengan pasien sehingga tindakan yang dilakukan oleh perawat
mudah diterima oleh pasien. dalam pandangannya terhadap konsep
keperawatan Erikson menegaskan bahwa Motif dasar dari ilmu caring
adalah caritas artinya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
penerapan cinta dan amal terhadap pasien.
Penekananan keperawatan dalam konsep Caritative Caring artinya
bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring
melalui tindakan sehingga perawat mampu mengaplikasikan teori caring.
Perawat dapat merasakan apa yang pasien rasakan dan dapat melihat
pasien sebagai mahluk yang bermartabat sehingga dalam melakukan
tindakannya perawat harus memiliki etika dan menghormati budaya dari
pasien tersebut. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan terdapat
keterkaitan satu sama lainnya, karena dalam melakukan suatu tindakan
keperawatan harus didasari dengan rasa kasih sayang, peduli atas
penderitaan yang dialami pasien dengan tidak mengesampingkan etika
dan menghormati budaya dari pasien dan memandang pasien sebagai
manusia yang bermartabat.
Teori Caritative Caring mellibatkan empat konsep metaparadigma
yang teridiri dari manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan.
Keterkaitan antar komponen tersebut mempengaruhi dan saling
berhubungan. Dalam konsepnya, Katie Eriksson membahas keempat
komponen tersebut beserta hubungannya dengan sangat jelas. Dimana
komponen Manusia menurut Eriksson menyatakan bahwa manusia pada
dasarnya suci, terkait dengan ide tentang martabat manusia, yang berarti
menerima kewajiban manusia untuk melayani dengan cinta dan yang ada
untuk orang lain. Selain itu Manusia pada dasarnya bergantung pada
yang lain. manusia yang kita temui dalam perawatan yaitu manusia kreatif
dan imajinatif, memiliki kemauan dan keinginan. Oleh karena itu, deskripsi
tentang manusia hanya dalam istilah kebutuhannya tidak mencukupi. Saat
manusia memasuki konteks caring, maka dia akan menjadi pasien dalam
konsep original- makhluk yang menderita (Eriksson,1994). Kemudian
dalam konsep lingkungan Eriksson menggunakan konsep etos/ilmu
peduli. Etos awalnya mengacu pada rumah, atau tempat dimana manusia
merasa di rumah (Lévinas, 1989). Etos, yang membentuk kekuatan dasar
dalam budaya peduli, mencerminkan prioritas nilai yang berlaku yang
melaluinya fondasi dasar etika dan tindakan etis muncul. Tujuan akhir dari
caring adalah untuk meringankan penderitaan. Eriksson telah
menjelaskan tiga bentuk yang berbeda: penderitaan yang berkaitan
dengan penyakit, penderitaan terkait dengan perawatan, dan penderitaan
yang berkaitan dengan kehidupan sehingga tujuan tindakan dari caritative
caring adalah untuk mengurangi penderitaan yang berkaitan dengan
penyakit, perawatan maupun dengan masalah kehidupan pasien.
Dalam konsep kesehatan Eriksson menganggap kesehatan sebagai
kesempurnaaan, kesegaran, dan kesejahteraan. kesehatan sebagai
gerakan menyebabkan perubahan; seorang manusia menjadi terbentuk
atau hancur; namun tidak pernah lengkap; kesehatan adalah perpindahan
antara aktual dan potensial. Dalam hal ini adalah dimana pasien yang
dirawat mengalami dari perubahan dari kondisi sehat ke kondisi dimana
manusia mengalami yang dinamakan penderitaan (sakit). Kemudian
dalam konsep keperawatan Cinta dan amal, atau caritas, sebagai motif
dasar caring telah ditemukan Eriksson. Eriksson menekankan bahwa
kepedulian karitatif berhubungan dengan yang inti terdalam keperawatan
menekankan pada penderitaan dan keinginan pasien Tindakan caring
mengungkapkan elemen suci terdalam, menjaga martabat individu pasien.
tujuan akhir dari caring tidak kesehatan saja; namun lebih jauh dan
mencakup kehidupan manusia secara keseluruhan sehingga dalam
merawat pasien perlu menunjung tinggi martabat dan berfokus dalam
penderitaan pasien dalam melaksanakan caring
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Katie Eriksson adalah seorang perawat dan filosofer, mengungkapkan
teori keperawatan philosophical caring dengan asumsi dasar bahwa
caricative caring termasuk dalam praktik keperawatan dimana perawat
memberikan asuhan keperawatan, merawat dan peduli pada orang lain.
Penekananan keperawatan dalam konsep Caritative Caring artinya bahwa
keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring melalui
tindakan keperawatan.
Eriksson dalam konsep caricative caring terdiri dari cinta dan kasih
sayang, yang juga dikenal sebagai caritas, dan penghormatan dan
penghormatan terhadap kesucian dan martabat manusia. Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan berfokus pada penderitaan pasien yaitu
penderitaan karena penyakit, perawatan dan masalah kesehatan dan
mendasar bagi seorang perawat dan dapat dilatih serta diaplikasikan pada
proses asuhan keperawatan dan menujung tinggi etika keperawatan dan
martabat manusia/pasien.. Menurut teori, penderitaan yang terjadi sebagai
akibat kurangnya perawatan karitatif adalah pelanggaran martabat manusia
B. SARAN
1. Setelah mempelajari tentang teori filosofikal keperawatan, sebaiknya
mahasiswa program magister keperawatan benar-benar bisa memahami
tentang konsep Caricative caring dan dapat menerapkannya dalam
praktik keperawatan sehari-hari pada
2. Seorang perawat sebagai tenaga professional di pelayanan kesehatan
sebaiknya mengetahui tentang konsep caring dan mengaplikasikannya
dalam tugas sehari-hari sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aligood, M. R. (2010). Nursing Theory: Utilization & Application (4th Ed).Missouri:
Elsevier.