Anda di halaman 1dari 11

EPILEPSI

Panduan Asuhan Keperawatan (PAK)


Definisi :
Golongan penyakit saraf yang gejala-gejalanya timbul mendadak dalam serangan-serangan
berulang, pada sebagian besar disertai penurunan kesadaran, dan dapat disertai atau tidak
disertai penurunan kesadaran, dan dapat disertai atau tidak disertai kejang (Markam,
Soemarmo, 2013) .
Manifestasi klinis :
1. Kejang parsial: kejang parsial sederhana, kejang parsial kompleks
2. Kejang umum: kejang absans, kejang atonik, kejak mioklonik, kejang tonik klonik,
kejang klonik, kejang tonik.
Masalah keperawatan:
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Resiko cedera

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021
Sumber:
Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
No SDKI SLKI SIKI
1 Resiko perfusi serebral tidak aktif (D.0017) Luaran utama: Intervensi utama
Kategori: fisiologis Termoregulasi (L.14134) Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
Sub kategori: sirkulasi Definisi: (I.15506)
Definisi: Pengaturan suhu tubuh agar Definisi: mengidentifikasikan dan mengelolah
Beresiko mengalami penurunan sirkulasi tetap berada pada rentang peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi
darah ke otak normal. termoregulasi
Ekspektasi membaik Tindakan
Kriteria hasil: Observasi:
a. Menggigil (1 menurun) - Identifikasi penyebab hipertermi
b. Kulit merah (1 - Monitor suhu tubuh
menurun) - Monitor haluaran urine
c. Kejang (1 menurun) - Monitor komplikasi akibat hipertermia
d. Akrosianosis (1 Terapeutik:
menurun) - Sediakan lingkungan yang dingin
e. Konsumsi oksigen (1 - Longgarkan atau lepas pakaian
menurun) - Berikan cairan oral
f. Piloereksi (1 menurun) - Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
g. Vasokontriksi perifer hyperhidrosis (keringat berlebih)
(1 menurun) - Pemberian antipiretik
h. Kutis memorata (1 Edukasi:
menurun) - Anjurkan tirah baring
i. Pucat takikardi (1 Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,
menurun)
jika perlu
j. Takipnea (1 menurun)
k. Bradikardi (1 menurun)
Pemantauan tekanan intrakranial (I.14578)
l. Dasar kuku sianosis (1

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


menurun) Definisi: mempertahankan suhu tubuh dalam rentang
m. Hipoksia (1 menurun) normal
n. Suhu tubuh Tindakan
o. Suhu kulit Observasi:
p. Kadar glukosa darah - Monitor suhu bayi sampai stabil (36.5C-37.5C)
q. Pengisian kapiler - Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
r. Ventilasi - Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
s. Tekanan darah - Monitor warna dan suhu kulit
Luaran tambahan: - Monitor dan catat tanda gejala hipotermia atau
- Adaptasi neonatus hipertermi
- Perfusi perifer Terapeutik:
- Status kenyamanan - Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
- Termoregulasi neonates - Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Tingkat cedera - Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah
kehilangan panas
- Masukkan bayi BBLR ke dalam plastic segera setelah
lahir
- Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi baru lahir pada radiant warmer
- Pertahankan kelembapan incubator 50% atau lebih
untuk mengurangi kehilangan panas akibat proses
evaporasi
- Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
- Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan
kontak dengan bayi (mis. Selimut, kain bedongan,
stetoskop)
- Hindari meletakkan bayi dekat jendela terbuka atau di

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


area aliran pendingin ruangan atau kipas angin
- Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan
penghangat ruangan untuk menaikkan suhu tubuh jika
perlu
- Gunakan kasur pendingin, water circulation blankets,
ice pack atau gel pad dan intravascular cooling
chateterization untuk menurunkan suhu tubuh
- Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi:
- Jelaskan cara pencegahan heat axhaustion dan heat
stroke
- Jelaskan cara pencegahan hipotermia karena terpapar
udara dingin
- Demonstrasikan teknik perawatan metode kangguru
(PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu

Intervensi pendukung:
 Edukasi diet
 Edukasi program pengobatan
 Edukasi prosedur tindakan
 Konsultasi via telepon
 Manajemen kejang
 Manajemen medikasi
 Manajemen trombolitik
 Pemantauan hemodinamik insvasif

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


 Pemantauan neurologis
 Pemantauan tanda vital
 Pemberian obat
 Pemberian obat inhalasi
 Pemberian obat intradermal
 Pemberian obat intravena
 Pemberian obat ventrikuler
 Pencegahan emboli
 Pengontrolan infeksi
2 Pola nafas tidak efektif berhubungan Luaran utama: Intervensi utama
dengan hambatan upaya napas (D.0005) Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas (I.14509)
Kategori: fisiologis Definisi: Definisi: mengidentifikasi dan mengelolah kepatenan
Sub kategori: respirasi Inspirasi dan atau ekspirasi jalan napas.
Definisi: yang memberikan ventilasi Tindakan
Inspirasi dan ekspirasi yang tidak adekuat.. Observasi:
memberikan ventilasi adekuat Ekspektasi membaik - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola napas
Penyebab: Kriteria hasil:
- Monitor kemampuan batuk efektif
a. Depresi pusat pernapasan a. Ventilasi semenit (5 - Monitor adanya produksi sputum
b. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat meningkat) - Monitor adanya sumbatan jalan nafas
bernapas, kelemahan otot pernapasan) b. Kapasitas vital (5 - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
c. Deformitas dinding dada meningkat) - Auskultasi bunyi napas
d. Deformitas tulang dada c. Diameter thoraks - Monitor saturasi oksigen
e. Gangguan neuromuscular anterior-posterior (5 - Monitor nilai AGD
- Monitor hasil Xray toraks
f. Gangguan neurologis (mis. meningkat)
Terapeutik
Elektroensefalogram (EEG) positif, d. Tekanan ekspirasi (5 - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
cedera kepala, gangguan kejang) meningkat) pasien
g. Imaturitas neurologis e. Tekanan inspirasi (5 - Dokumentasikan hasil pemantauan

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


h. Penurunan energy meningkat) Edukasi:
i. Obesitas f. Dispnea (5 menurun) - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
j. Possisi tubuh yang menghambat g. Penggunaan otot bantu - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
ekspansi paru napas (5 menurun)
Pemantauan respirasi (I.01014)
k. Sindrom hipoventilasi h. Pemanjangan fase
Definisi: mengumpulkan dan menganalisa data untuk
l. Kerusakan inervasi diafragma ekspirasi (5 menurun)
memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan
(kerusakan saraf C5 keatas) i. Ortopnea (5 menurun)
pertukaran gas.
m. Efek agen farmakologis j. Pernapasan ortopnea (5
Tindakan
n. Kecemasan menurun)
Observasi:
Gejala dan tanda mayor k. Pernapasan pursed lip (5 - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
Subjektik: dispnea menurun) - Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
Objektif: l. Pernapasan cuping hiperventilasi, kussmaul, cheyne stokes, biot, ataksik)
a. Penggunaan otot bantu pernapasan hidung (5 menurun) - Monitor kemampuan batuk efektif
b. Fase ekspirasi memanjang m. Frekuensi napas (5 - Monitor adanya produksi sputum
c. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, membaik) - Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, n. Kedalaman napas (5
- Auskultasi bunyi napas
cheyne stokes) membaik) - Monitor saturasi oksigen
Gejala dan tanda minor o. Ekskursi dada (5 - Monitor nilai AGD
Subjektif: membaik) - Monior hasil xray toraks
Ortopnea Luaran tambahan: Terapeutik
Objektif: - Berat badan - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
a. Pernapasan pursed lip - Keseimbangan asam basa pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
b. Pernapasn cuping hidung - Konservasi energy
Edukasi:
c. Diameter thoraks anterior posterior - Status neurologis - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
meningkat - Tingkat ansietas - Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
d. Ventilasi semenit menurun - Tingkat keletihan
e. Kapasitas vital menurun - Tingkat nyeri Intervensi pendukung:
f. Tekanan ekspirasi menurun  Dukungan emosional

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


g. Tekanan inspirasi menurun  Dukungan kepatuhan program pengobatan
h. Ekskursi dada berubah  Dukungan ventilasi
 Dukungan kepatuhan program pengobatan
 Dukungan ventilasi
 Edukasi pengukuran respirasi
 Konsultasi via via telepon
 Manajemen energy
 Manajemen jalan napas buatan
 Manajemen medikasi
 Pemberian obat inhalasi
 Pemberian obat interpleura
 Pemberian obat intradermal
 Pemberian obat intravena
 Pemberian obat oral
 Pencegahan aspirasi
 Pengaturan posisi
 Perawatan selang dada
 Manejemen ventilasi mekanik
 Pemantauan neurologis
 Pemberian analgesic
 Pemberian obat
 Perawatan trakheostomi
 Reduksi ansietas
 Stabilisasi jalan napas
 Terapi relaksasi otot progresif
3 Resiko cedera (D.0136) Luaran utama: Intervensi utama

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


Kategori: keuangan Tingkat cedera (L.14136) Manajemen keselamatan lingkungan (I.14513)
Sub kategori: keamanan dan proteksi Definisi: Definisi: mengidentifikasikan dan mengelolah lingkungan
Definisi: Keparahan dari cedera yang fisik untuk meningkatkan keselamatan.
Beresiko mengalami bahaya atau diamati atau dilaporkan. Tindakan
kerusakan fisik yang menyebabkan Ekspektasi menurun Observasi:
seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau Kriteria hasil: - Identifikasi kebutuhan keselamatan
dalam kondisi baik. a. Toleransi aktifitas (5 - Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Terapeutik
meningkat)
- Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
b. Nafsu makan (5 - Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya
meningkat) dan resiko
c. Toleransi makanan (5 - Sediakan alat bantu keamanan lingkungan
meningkat) - Gunakan perangkat pelindung
d. Kejadian cedera (5 - Gubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas
menurun) - Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
- Lakukan program skrinning bahaya lingkungan
e. Luka lecet (5 menurun)
Edukasi:
f. Fraktur (5 menurun) - Ajarkan individu, keluarga dan kelompok resiko tinggi
g. Perdarahan (5 menurun) bahaya lingkungan
h. Ekspresi wajah kesakitan
(5 menurun) Pencegahan cedera (I.14537)
i. Agitasi (5 menurun) Definisi: mengidentifikasi dan menurunkan resiko
j. Iritabilitas (5 menurun) mengalami bahaya atau kerusakan fisik.
k. Gangguan mobilitas (5 Tindakan
menurun) Observasi:
l. Gangguan kognitif (5 - Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
menurun) menyebabkan cedera
m. Tekanan darah (5 - Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis
membaik)
pada ekstremitas bawah
n. Frekuensi nadi (5 Terapeutik

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


membaik) - Sediakan pencahayaan memadai
o. Frekuensi napas (5 - Gunakan lampu tidur selama jam tidur
membaik) - Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan
rawat
p. Denyut jantung apical (5
- Gunakan alas lantai jika beresikko cedera serius
membaik) - Sediakan alas kaki anti selip
q. Denyut jantung radialis - Sediakan pispot atau urinal
(5 membaik) - Pastikan bel panggilan mudah dijangkau
r. Pola istirahat/ tidur (5 - Pertahankan posisi tempat tidur
membaik) - Pastikan barang pribadi mudah dijangkau
Luaran tambahan: - Pertahankan posisi tempat tidur diposisi terendah saat
digunakan
- Fungsi cedera
- Pastikan noda tempat tidur atau kursi roda dalam
- Kemanan lingkungan keadaan terkunci
rumah - Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan
- Keseimbangan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
- Kinerja pengasuhan - Pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi
- Kontrol kejang - Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang
- Koordinasi pergerakan diperlukan
- Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai
- Mobilitas
- Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat
- Orientasi kognitif mendampingi pasien
- Tinkat delirium - Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan
- Tingkat demensia pasien, sesuai kebutuhan
- Tingkat jatuhs Edukasi:
- Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk
selama beberapa menit sebelum berdiri
Intervensi pendukung:
 Edukasi keamanan bayi
 Edukasi keamanan anak

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021


 Edukasi keselamatan lingkungan
 Edukasi keselamatan rumah
 Edukasi pengurangan resiko
 Manajemen kejang
 Orientasi realita
 Pemberian obat
 Pemasangan alat pengaman
 Pencegahan jatuh
 Pencegahan kejang
 Pencegahan perdarahan
 Pencegahan resiko lingkungan
 Pengekangan fisik
 Pengembangan kesehatan masyarakat
 Pengenalan fasilitas
 Promosis mekanika tubuh
 Rujukan ke fisioterapi
 Skrining gizi
 Skrining kesehatan
 Surveilens keamanan dan keselamatan
 Terapi trauma anak

Proyek inovasi Magister Keperawatan UNJANI peminatan anak 2021

Anda mungkin juga menyukai