LK 01 : Modul 3 Nama : Laily Safura LPTK PPG : Universitas Negeri Malang NPK : 4814110012029 NIM : 233112711605
Judul Modul PERENCANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perencanaan Layanan Dasar 2. Perencanaan Layanan Responsif 3. Evaluasi Program, Proses Dan Hasil Layanan 4. Pelaporan Dan Penggunaan Hasil Evaluasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KB 1 :
1. Esensi perencanaan layanan dasar adalah proses pemberian
bantuan kepada seluruh peserta didik /konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemam[puan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas- tugas perkembangan yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian. 2. Prosedur perencanaan layanan dasar, merupakan ketika guru BK menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling maka prosedur yang perlu dilakukan adalah perancangan layanan dasar yakni menetapkan topik kegiatan layanan dasar. Setelah menentukan topik layanan dasar maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan layanan (RPL). 3. Ada lima komponen inti RPL yang diharus dikuasai guru BK dalam membuat perencanaan layanan dasar yang memadai dan sekaligus menyelenggarakan kegiatan layanan dasar secara inovatif dan menjawab kebutuhan siswa, yaitu: a. Merancang tujuan bimbingan dan klasikal/bimbingan kelas besar/lintas kelas/bimbingan kelompok, yang terdiri dari tahap pertama perumusan tujuan umum, tahap kedua melakukan analisis instruksional dan tahap ketiga merumuskan tujuan khusus. b. Menetapkan materi bimbingan klasikal atau kelas besar /lintas kelas atau bimbingan kelompok, yakni guna mencapai tujuan layanan maka guru guru bimbingan dan konseling perlu merancang dan menyusun bahan ajar. c. Menetapkan media bimbingan klasikal atau kelas besar /lintas kelas atau bimbingan kelompok, yakni media mimiliki peran penting dalam kegitan bimbingan klasikal karena media merupakan penjembatan bagi kesenjangan komunikasi antara guru BK dengan siswa dalam melaksanakan bimbingan klasikal. d. Merancang metode evaluasi, yakni dilakukan untuk menilai tinkat ketercapaian tujuan bimbingan klasikal.
KB 2 :
1. Esensi perencanaan layanan responsif merupakan pemberian
bantuan terhadap peserta didik / konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan ssegera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Layanan responsif bertujuan untuk memberikan layanan yang intervensi terhadap pserta didik yang mengalami hambatan atau terganggu tugas perkembangannya. 2. Prosedur perencanaan layanan responsif, yaitu guru BK perlu melakukan perancangan layanan responsif, yakni menetapkan hasil asesmen kebutuhan dengan mempertimbangkan standar kompetensi kemandirian peserta didik(SKKPD). Artinya layanan responsif yang diberikan walaupun bisa juga menjadi kebutuhan yang segera dan tiba-tiba namun merupakan jaewaban atas kebutuhan siswa dan sekaligus upaya untuk memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang merupakan tujuan besar dari pelayanan bimbingan konseling di sekolah. 3. Setelah menemukan kebutuhan maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan layanan (RPL) layanan responsif. Format RPL layanan dasar sacara spesifik telah dituangkan dalam panduan operasional penyelenggaraan bimbingan konseling (POP-BK).
KB 3 :
1. Kriteria evaluasi bimbingan dan konseling merupakan usaha
untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program dan pelaksanaan pelayanan bimbingan itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi yang bermakna membutuhkan sebuah kriteria sebagai acuan, namun demikian penetapan kriteria relevan sebagai patokan dalam evaluasi program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan persoalan yang belum terpecahkan secara tuntas. 2. Disamping itu kriteria yang digunakan dalam evaluasi program bimbingan dan konseling mencakup kriteria internal dan eksternal. Kriteria internal merupakan kriteria yang dijabarkan dari dalam rancangan program itu sendiri yang dapat ditinjau dari sudut : a. Koherensi (konsistensi) b. Penempatan sumber daya manusia c. Reaksi pelaksana program dalam hal ini guru pembimbing /konselor d. Reaksi pemakai program e. Efektifitas penggunaan dana f. Kemampuan pengembangan diri terhadap program. Dan kriteria eksternal yaitu: a. Kemampuan pengarah kebijakan b. Analisis cprost benefit c. Efek multiplier baik berupa imbasan langsung maupun imbasan tidak langsung, 3. Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu alat yang berharga untuk guru BK yang ada di sekolah karena dianggap sebagai jenis penelitian tindakan yang diarahkan untuk memonitoring dan memperbaiki program /layanan. 4. Prosedur evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu program yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sejauh mana program bimbingan dan konseling direncanakan dengan baik oleh guru BK. Dalam setiap aktifitas apapun termasuk dalam aktifitas bimbingan dan konseling selalu diawali dengan kegiatan perencanaan. Perencanaan dalam bimbingan dan konseling merupakan seperangkat kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling, dintaranya: a. Mengkaji produk hukum yang berlaku b. Menyusun visi dan misi c. Bidang pengembangan d. Deskripsi kebutuhan e. Tujuan f. Komponen program g. Rencana opersional h. Pengembangan tema i. Evaluasi dan biaya 5. Konsep evaluasi proses dalam bimbingan dan konseling, merupakan suatu penilaian untuk mengetahui sejauh mana program bimbingan dan konseling komprehensif telah dilaksanakan oleh guru pembimbing, bagi guru BK evaluasi proses ini terfous pada bagaimana kegiatan dan pengelolaan bimbingan konseling secara menyeluruh. Adapun kegiatan dan pengelolaan penilaian proses mencakup: a. Bidang kurikulum yang berupa materi b. Fokus pada peserta didik seccara individu, yakni perhatian dan partisipasi peserta didik dalam layanan bimbingan dan konseling c. Fokus penilaian proses berikutnya adalah guru pembimbing / konselor, yakni meliputi ketepatan layanan, materi layanan, strategi yang digunakan untuk penyampaian materi dan kerja sama dengan guru bidang studidalam bentuk kolaborasi d. Keterlibatan orang tua. e. Bidang kerjasama dengan badan-badan di luar. 6. Konsep hasil evaluasi dalam bimbingan dan konseli ng merupakan komponen yang penting dalam program bimbingan dan konseling. Pusat kurikulum (2004) menyatakan bahwa dalam penilaian hasil dalam bimbingan dan konseling meliputi penilaian segera (laiseg), penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan). 7. Penilaian segera merupakan jenis penilaian yang dilakukan segera setelah peserta didik memperoleh satu jenis layanan tertentu, sehingga lebih menekankan pada ranah kognitif dan afektif yang terkait dengan tanggapan peserta didik terhadap program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan.
KB 4 :
1. Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling, adalah
menurut BROWN DAN TRUSTY(2005) evaluasi dan akuntabilitas merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dihindari menuju tercapainya tujuan program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien. Akuntabilitas dipandang sebagai proses dimana konselor sekolah menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukannya memberi dampak atau perubahan terhadap para siswa, dengan kata lain akuntabilitas dipandang sebagai bentuk pertanggung jawaban pekerjaan konselor. 2. Berdasrkan kajian para ahli yang dimaksud dengan akuntabilitas dalam bimbingan konseling adalah perwujudan kewajiban konselor sekolah untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, dan merupakan kunci utama untuk memperlihatkan keefektifan program konseling. Tuntutan akuntabilitas memungkinkan konselor untuk memperlihatkan kepada stakeholder baik di dalam maupun di luar sekolah. 3. Tujuan dan mamfaat akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling, YOUNG DAN KAFFENBERG menjelaskan ada beberapa tujuan penerapan akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling, yaitu: a. Menghubungkan program konselor sekolah dengan prestasi akademik para siswa b. Memantau perkembangan siswa dan mengurangi kesenjangan prestasi siswa. c. Untuk menilai dan mengevaluasi program, konselor perlu melihat keefektifan program bimbingan dan konseling. 4. Komponen akuntabilitas bimbingan dan konseling adalah menerima tanggungjawab, komunikasi, penjelasan kepada stakeholder, umpan balik dan perbaikan program. 5. Konsep pelaporan hasil evaluasi bimbingan dan konseling, merupakan upaya untuk memberikan gambaran hasil penilaian kinerja yang telah dilaksanakan pada tahap analisis data, 6. Tujuan dan mamfaat pelaporan hasil adalah: a. Memberikan informasiperkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan keunggulan, seta capaian akhir program bimbingan konseling kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkepentingan. b. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat terhadap program BK dalam rangka modifikasi dan pengembangan. c. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program BK yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi program yang efektif, efisien dan berkualitas. 7. Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program BK dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap pengumpulan dan penyajian data dan tahap penulisan laporan. 8. Aspek utama dalam penyusunan laporan adalah: a. Laporan harus akurat, seimbang dan adil b. Sesuai dengan kebutuhan pembaca c. Ketepatan waktu untuk menyampaikan atau menerima laporan d. Gaya penulisan e. Tampilan laporan f. Sentivitas informasi yang disampaikan, dan g. Bentuk informasi 9. Konsep tindak lanjut hasil evaluasi bimbingan dan konseling, merupakan kegiatan untuk menindaklanjuti hasil yang didapatkan dari kegiatan evaluasi dan penilaiaan terhadap pelaksanaan program BK, tindak lanjut dalam evaluasi BK diklasifikasikan menjadi dua yaitu: a. Tindak lanjut sebagai bagian utuh dari pelaksanaan bimbingan dan konseling. b. Tindak lanjut sebagai tahap akhir kegiatan penilaian / evaluasi 10. Tujuan tindak lanjut hasil evaluasi bimbingan dan konseling 2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan modul ini bimbingan dan konseling. 3 Daftar materi yang sering 1. Evaluasi / tahap akhir penilaian bimbingan dan mengalami miskonsepsi konseling 2. Merancang dan menetapkan materi bimbingan klasikal
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional