KOTA MOJOKERTO
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS MENTIKAN
Jln. Prapanca No. 55 Telp ( 0321 ) 321057 - Mojokerto
Email : puskesmasmentikan55@gmail.com Kode Pos 61323
A. PENDAHULUAN
Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA membagi dalam 2
golongan yaitu pneumoni dan bukan pneumonia. ISPA yang
berkelanjutan menjadi pneumonia sering terjadi pada anak-anak
terutama bila keadaan kurang gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya
kemungkinan infeksi silang, beban imunnologisnya terlalu besar karena
dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau
berlebihannya pemakaian antibiotik.
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia
terutama dinegara berkembang dan membutuhkan tatalaksana spesifik.
Laporan WHO sebanyak 920.136 anak meninggal karena pneumonia
pada tahun 2015 dan merupakan 16% dari seluruh kematian anak
dibawah 5 tahun ( WHO,2016 ).
Di Indonesia, pneumonia masih merupakan masalah besar mengingat
angka kematian akibat penyakit ini masih tinggi. Hasil survey sistem
registrasi sampel ( SRS ) oleh balit bangkes tahun 2014 menyebutkan
proporsi kematian pneumonia pada balita yaitu 9,4%. Profil kesehatan
Indonesia 2015 dilaporkan pnemonia pada balita sebesar 63,45%.
B. LATAR BELAKANG
Program ISPA adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut
dapat terjadi pada saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Penyebab dari sebagian
besar penyakit ISPA ini adalah virus, penyakit ini dapat ditularkan melalui
media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Pneumonia dapat disebakna oleh virus, bakteri, parasit maupun
jamur. Bakteri tersering penyebab pneumonia pada balita adalah
streptococcus pneumonia dan haemophilus influenza.
Faktor risiko terjadinya pneumonia dan kematian karena
pneumonia adalah malnutrisi, keadaan yang menyebabkan lemahnya
reflek batuk seperti pada penderita celebral palsi dan penyakit neurologi,
gangguan sistem imun seperti pada penderita HIV, sidrom down dan
defisiensi imun kongenital, tidak mendapat asi, tidak mendapat imunisasi
serta terpapar polusi udara di dalam dan diluar ruangan ( Kim M 2016 ).
Program ISPA yang di lakukan di wilayah kerja Puskesmas
Mentikan direncanakan, dilaksanakan, dimonitor dan ditindaklanjuti oleh
pemegang program dan sebagai penanggung jawab oleh Kepala
Puskesmas Mentikan. Oleh karena itu perlu di lakukan program ISPA
sebagai salah satu program di wilayah kerja Puskesmas Mentikan, untuk
menjadi puskesmas kepercayaan dan kebanggaan masyarakat hidup
sehat tahun 2023.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya penatalaksanaan penaggulangan penyakit ISPA
b. Diketahuinya Faktor resiko Pneumonia
c. Diketahuinya cara penularan penyakit ISPA
d. Diketahunya gejala penyakit ISPA
F. SASARAN
RENCANA PELAKSANAAN
A
N J F J G N D
KEGIATAN M
O A E APR MEI U JUL U SEPT OKT O E
AR
N B N S V S
T
1 Penyuluha v
n tentang
penyakit
ISPA(Pneu
monia)
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Waktu pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Proses pertemuan
4. Hasil evaluasi