Anda di halaman 1dari 130

INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA TAHUN 2015

CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

(GABUNGAN INDIKATOR SPM KAB/KOTA NOMOR : 1457/MENKES/SK/X/2003 DAN SPM N0. 741/MENKES/PER/VII/2008)
PUSKESMAS Aimere 2015

NO Target KESENJANGA
PROGRAM SPM N
(%) 2015 2016 %
A UPAYA KESEAHATAN WAJIB
I PEALAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
1 Cakupan Kunjungan bumil K4 95 58.3% 36'7%
2 Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi yang ditangani 80 77.00% 3%
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 90
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 98'3%
4 Cakupan Ibu Nifas 90 78.2% 22%
5 Cakupan Neonatal Resiko Tinggi / komplikasi yang 80
ditangani 35% 45%
6 Cakupan kunjungan bayi 90
7 Cakupan peserta KB aktif 70 70% 0%
8 Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah 90
9 Desa/Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) 100

10 Penjaringan siswa SD dan setingkat 100

97% 3%
II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN
11 Cakupan Rawat Jalan 15

47% 66% 51
12 Cakupan Rawat Inap 1.5
13 Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan 90
gawat darurat yang dapat diakses masyarakat 50% 56% 6
III. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
14 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI 100
pada anak 6-24 bulan keluarga miskin
15 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100
16 Balita yang mendapat ASI - Ekslusif 80
17 Desa dengan garam beryodium baik. 90
IV PENYELENGGARAAN PENYELIDIKAN EPIDEMILOGI
DAN
18 PENANGGULANGAN KLB DAN
Desa/Kelurahan mengalami GIZI dilakukan
KLB yang 100
penyelidikan epidemilogi < 24 jam
V PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
19 Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 >1
penduduk < 15 tahun sebesar > 2
20 Penemuan penderita TBC BTA Positip 90
21 Penemuan penderita pneumonia balita 100
22 Penderita DBD yang ditangani 100
23 Penemuan penderita Diare 100
VI. PELAYANAN PENYEHATAN SARANA AIR BERSIH
24 Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan 90

VII. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


25 Rumah tangga sehat 65
23% 16% 49
26 Posyandu aktif 80 100% 100%
27 Upaya penyuluhan NAPZA oleh petugas kesehatan 15 100% 100%
28 Cakupan desa siaga aktip 80 30% 10% 70
VIII.PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
29 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar pasien 100
masyarakat miskin

50% 56% 6
30 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien 100
masyarakat miskin

2.00% 0.19% 1,81


IX PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
31 Ketersediaan obat esensial sesuai kebutuhan. 90

B UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1 Upaya Kesehatan Sekolah

2 Kesehatan Olah Raga

3 Perkesmas

4 Kesehatan Kerja

5 Kesehatan Gigi dan Mulut

6 Kesehatan Jiwa
PER/VII/2008)

CATATAN ANALISIS
TREND

Naik
Naik

Naik
Naik

Naik

Naik

cakupan penjaringan siswa


SD dan setingkatsebesar
belum mencapai target SPM
Turun 2016 97%

capaian pasien yang


berkunjung di rawat jalan
untuk tahun 2016 sebesar
66%, dan cakupan ini
mengalami kenaikan
sebesar 51% dari cakupan
Naik tahun 2015 sebesar 47%.

Naik

cakupan rumah tangga


Turun sehat tahun 2016 16, 49

Turun
Cakupan kunjungan
kesehatan masyarakat
miskin tahun 2016 sebesar
56% dan mengalami
kenaikan sebesar 6% dari
tahun 2015 sebesar 6 %.
Cakupan ini belum
memenuhi SPM yang
ditentukan sebesar 100%
atau terdapat GAB sebesar
naik 6%

Cakupan kunjungan
pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin tahun 2016 sebesar
0,19% dan mengalami
penurunan sebesar 1,81%
dari tahun 2015 sebesar
1,81 %. Cakupan ini belum
memenuhi SPM yang
ditentukan sebesar 100%
atau terdapat GAB sebesar
Turun 1,81% 1.81
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA T
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
(GABUNGAN INDIKATOR SPM KAB/KOTA NOMOR : 1457/MENKES/SK/X/2003 DAN SP
UPTD PUSKESMAS AIMERE TAHUN 2016

NO Target TARGET CAKUPAN CAKUPAN KEGIATAN


SPM TAHUN TAHUN

PROGRAM
(%)

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018


A UPAYA KESEAHATAN WAJIB

I PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

Cakupan Rawat Inap 271

1.5 100 100 100 100 100 1.26

V PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN


PENYAKIT

21 Penemuan penderita pneumonia


balita

100 100 100 100 100 100 1.3


23 Penemuan penderita Diare

100 100 100 100 100 100 27.4


ATEN NGADA TAHUN 2015
KESEHATAN
X/2003 DAN SPM N0. 741/MENKES/PER/VII/2008)
HUN 2016
KESEN
N KEGIATAN JANGA
AHUN N TREND CAT. ANALISIS

2019 2020 2021 % 51

-98.74 Turun
Cakupan kunjungan rawat inap tahun
2017 sebesar 1,26%.Cakupan ini
mengalami penurunan dari cakupan
tahun 2016 sebesar 15,6%. Hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya penjaringan
oleh petugas kesehatan,masih rendah
nya pemahaman masyarakat ttg fungsi
rawat inap.

-98.7 Turun Cakupan penderita pneumoni balita


untuk tahun 2017 sebesar 1,3% dari
target sebesar 100%.Terdapat
kesenjangan sebesar 98,7%. Hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya
penjaringan penyakit pneumonia oleh
petugas kesehatan,kurangnya
pemahaman orang tua ttg penyakit
pneumonia.
-72.6 Naik
Cakupan penderita DIARE untuk tahun
2017 sebesar 27,4% dari target sebesar
100%. Terdapat kesenjangan sebesar
72,6%.Hal ini di pengaruhi oleh kurang
nya pemahaman masyarakat ttg cara
penangann awal Diare di rumah,cara
minum obat yang benar.
format 2.b. Identifikasi Masalah
Puskesmas
Tahun

No. Upaya Kesehatan Puskesmas Target tahun pencapaian


2017 tahun 2017
A UPAYA KESEAHATAN WAJIB

II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

12 Cakupan Rawat Inap

100 1.26

13

V PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

21 Penemuan penderita pneumonia balita

100.0 1.3

23 Penemuan penderita Diare

100.0 27.4
VI.

24
Masalah

Kurang nya penjaringan oleh petugas kesehatan.

Masih rendah nya pemahaman masyarakat ttg fungsi


rawat inap.
Masyarakat lebih memilih pengobatan di tempat praktek
swasta.atau pengobatan tradisional.

Masyarakat lebih memilih menjalalni pengobatan di


rumah.

Kurang nya penjaringan penyakit pneumonia oleh


petugas kesehatan.

Masih rendah nya pemahaman orang tua ttg penanganan


penyakit pneumonia

Orang tua lebih memilih berobat ke tempat praktek


swasta atau pengobatan tradisional.

Kurang nya penjaringan penyakit Diare oleh petugas


kesehatan.
Masih rendah nya pemahaman masyarakat ttg cara
penanganan awal Diare di rumah.

Masyarakat lebih memilih menangani penyakit Diare


sendiri di rumah.

Proses pengolahan makanan yang kurang bersih.

Masyarakat lebih percaya pengobatan tradisional

Cara minum obat Diare yang kurang tepat


Format 2.c Analisis Empat Faktor Kesenjangan Gender
Puskesmas :
Tahun :

No. Upaya Kes. Puskesmas Masalah Faktor Kesenjangan Gender

Akses Partisipasi Kontrol

A UPAYA KESEAHATAN WAJIB

II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

Kurang nya penjaringan oleh petugas


12 Cakupan Rawat Inap kesehatan.

Masih rendah nya pemahaman


masyarakat ttg fungsi rawat inap.

Masyarakat lebih memilih pengobatan


di tempat praktek swasta.atau
13 pengobatan tradisional.
Masyarakat lebih memilih menjalalni
pengobatan di rumah.

Penemuan penderita pneumonia balita Kurang nya penjaringan penyakit


pneumonia oleh petugas kesehatan.
ibu - ibu yang lebih peduli
terhadap keadaan kesehatan anak Bapak kurang peduli bapak yang menentukan perlu
apabila anak mengalami gejala terhadap keadan dan tidaknya penggunaan sarkes
kesakitkan kesehatan anak oleh ibu dan anak

Rendahnya pemahaman
Ibu -ibu yang lebih banyak bapak-bapak pentingnya
mendapatkan informasi ttg gejala mendapat informasi ttg
21 suatu penyakit. suatu penyakit

Masih rendah nya pemahaman orang


tua ttg penanganan penyakit
pneumonia

orang tua lebih memilih berobat ke


tempat praktek swasta atau pengobatan
tradisional.
ibu - ibu yang lebih peduli
terhadap keadaan kesehatan anak Bapak kurang peduli bapak-bapak yang menentukan
Kurang nya penjaringan penyakit Diare apabila anak mengalami gejala terhadap keadan perlu dan tidaknya penggunaan
oleh petugas kesehatan. kesakitkan kesehatan anak sarkes oleh ibu dan anak

Rendahnya pemahaman bapak-bapak yang memutuskan


Masih rendah nya pemahaman Ibu -ibu yang lebih banyak bapak-bapak pentingnya aktif dan tidak nya ibu-ibu
masyarakat ttg cara penanganan awal mendapatkan informasi ttg suatu mendapat informasi ttg mengikuti keg.penyuluhan oleh
23 Penemuan penderita Diare Diare di rumah. penyakit. suatu penyakit pet.kes.

kurangnya partisipasi pandangan bapak-bapak bahwa


Masyarakat lebih memilih menangani ibu-ibu yang lebih peduli terhadap bapak-bapak terhadap kebersihan lingkungan hanya
penyakit Diare sendiri di rumah. kebersihan lingkungan, kebersihan lingkungan tanggung jawab ibu

Proses pengolahan makanan yang


kurang bersih.

Masyarakat lebih percaya pengobatan


tradisional

Cara minum obat Diare yang kurang


tepat
Manfaat
Penanganan awal terhadap bayi
dengan pneumonia tidak di
peroleh
penanganan awal terhadap
penderita DIARE tidak di peroleh

DIARE beulang akan terjadi


karena kurang nya informasi
yang di peroleh
Format Urutan Prioritas Masalah
Puskesmas :
Tahun :

Tingkat
Tingkat Urgensi Tingkat
No Upaya Kes Puskesmas Masalah Faktor Kesenjangan Gender Perkembangan(1 jumlah RANGKING
(5) Keseriusan (3) )

1 Cakupan Kunjungan bumil K4 Akses :

Err:509 Err:509 10 6 1 17 4

Partisipasi :

Err:509 10 9 3 22 2

Kontrol :
Err:509 15 9 3 27 1

Manfaat :

Err:509 10 9 3 22 3 88
2 Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi Err:509 Akses :
yang ditangani

Err:509

15 9 3 27
Partisipasi :

Err:509

10 6 1 17
Kontrol :

Err:509 10 9 2 21

Manfaat :

Err:509 15 9 3 27 92

Cakupan pertolongan persalinan oleh Err:509 Akses :


tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan

3
Err:509

10 6 1 17
Partisipasi :

Err:509 10 6 2 18

Kontrol :

Err:509 10 6 1 17
Manfaat :

Err:509

15 9 3 27
Cakupan Ibu Nifas Err:509 Akses :

4
Err:509

10 6 2 18
Partisipasi :

Err:509 10 6 2 18
Kontrol :

Err:509

10 6 2 18
Manfaat :
Err:509 15 9 3 27

Akses :

Cakupan Neonatal Resiko Tinggi /


5 komplikasi yang ditangani Err:509 15 6 3 24 II
Kurangnya akses terhadap peralatan poned
bagi bayi resti

15 9 3 27 I
Keterbatasan tenaga bidan di desa

15 3 2 20 III
Partisipasi :

adanya pelatihan dan Monev


Kontrol :

Kepedulian suami terhadap kehamilan resti


yang dialami ibu kurang

Manfaat :

penggunaan peralatan terbaru dapat


dioptimalkan sehingga kasus Resti neonatal
dapat ditangani

6 Cakupan kunjungan bayi - Keterbatasan informasi tentang Akses :


pentingnya kunjungan ke sarkes

15 9 3 27 I
- Kurangnya Penjaringan oleh Petugas akses ibu terhadap informasi mengenai
manfaat kunjungan bayi pada sarkes masih
rendah

15 6 3 24 II
Partisipasi :

Rasa malas dari bapak untuk mengantarkan


ibu dan bayi ke sarkes

Kepedulian suami terhadap kunjungan bayi ke


sarkes masih sangat rendah selama bayi
dalam keadaan sehat

Kontrol :

Suami sebagai pengambil keputusan


penggunaan sarkes bagi ibu dan anak

Manfaat :

Manfaat dari pelaksanaan kunjungan bayi


yang rutin hanya diper0leh oleh bayi
- Tingkatkan kinerja , pertahankan
7 Cakupan peserta KB aktif cakupan

Cakupan pelayanan balita dan pra


8 sekolah

Desa/Kelurahan Universal Child


9 Immunization ( UCI ) Err:509 Akses :
Partisipasi :

Err:509 15 9 3 27 II

Err:509 10 9 3 22 III

Kontrol :

Err:509 10 6 1 17 IV

Manfaat :
Err:509 15 9 3 27 I

Ibu yang lebih memprhatikan pendidikan anak


10 Penjaringan siswa SD dan setingkat Err:509 dibandingkan bapak. 3 3 4 36 II I

Err:509 4 4 4 64 I

Err:509

0
PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

informasi tentang manfaat pemeriksaan pada


II ibu nifas kurang dipahami oleh ibu

11 Cakupan Rawat Jalan

12 Cakupan Rawat Inap

Sarana kesehatan dengan


kemampuan pelayanan gawat darurat
13 yang dapat diakses masyarakat
III. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

14. Cakupan pemberian makanan - Keterbatasaan ketersediaan MP ASI


pendamping ASI pada anak 6-24 sehinga tidak semua anak 6 - 24 bulan
14 bulan keluarga miskin keluarga miskin memperoleh MP ASI

- Tidak ditemukannya balita izi buruk


15 Balita gizi buruk mendapat perawatan sehingga tidak adanya perawatan

16 Balita yang mendapat ASI - Ekslusif Cakupan baik


17 Desa dengan garam beryodium baik. Err:509 1 1 2 1 3

Err:509 1 2 1 1 2

Err:509 3 1 2 1 1

Err:509 1 1 1 1 4

PENYELENGGARAAN PENYELIDIKAN
EPIDEMILOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
IV DAN GIZI

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang


dilakukan penyelidikan epidemilogi <
18 24 jam
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
V PENYAKIT

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per


100.000 penduduk < 15 tahun
19 sebesar > 2

20 Penemuan penderita TBC BTA Positip

Kurang nya penjaringan penyakit


pneumonia oleh petugas kesehatan.

Penemuan penderita pneumonia


21 balita akses: 15 6 3 24 I
Kurang nya penjaringan penyakit
pneumonia oleh petugas kesehatan.

ibu - ibu yang lebih peduli terhadap keadaan


kesehatan anak apabila anak mengalami
gejala kesakitan

Ibu -ibu yang lebih banyak mendapatkan


informasi ttg gejala suatu penyakit.

Masih rendah nya pemahaman orang tua


ttg penanganan penyakit pneumonia

orang tua lebih memilih berobat ke


tempat praktek swasta atau pengobatan
tradisional. Partisipasi:

Bapak kurang peduli terhadap keadan


kesehatan anak

Rendahnya pemahaman bapak-bapak


pentingnya mendapat informasi ttg suatu
penyakit

Kontrol :
bapak yang menentukan perlu dan tidaknya
penggunaan sarkes oleh ibu dan anak

Manfaat :

Penanganan awal terhadap bayi dengan


pneumonia tidak di peroleh

Kurang nya penjaringan penyakit Diare


23 Penemuan penderita Diare oleh petugas kesehatan. Akses:

Masih rendah nya pemahaman ibu - ibu yang lebih peduli terhadap keadaan
masyarakat ttg cara penanganan awal kesehatan anak apabila anak mengalami
Diare di rumah. gejala kesakitkan
Masyarakat lebih memilih menangani Ibu -ibu yang lebih banyak mendapatkan
VI. penyakit Diare sendiri di rumah. informasi ttg suatu penyakit.

Proses pengolahan makanan yang kurang ibu-ibu yang lebih peduli terhadap kebersihan
bersih. lingkungan,

Masyarakat lebih percaya pengobatan


tradisional Partisipasi :

Bapak kurang peduli terhadap keadan


Cara minum obat Diare yang kurang tepat kesehatan anak

Rendahnya pemahaman bapak-bapak


pentingnya mendapat informasi ttg suatu
penyakit

kurangnya partisipasi bapak-bapak terhadap


kebersihan lingkungan

Kontrol :
bapak-bapak yang menentukan perlu dan
tidaknya penggunaan sarkes oleh ibu dan
anak

bapak-bapak yang memutuskan aktif dan


tidak nya ibu-ibu mengikuti keg.penyuluhan
oleh pet.kes.

pandangan bapak-bapak bahwa kebersihan


lingkungan hanya tanggung jawab ibu

Manfaat:

penanganan awal terhadap penderita DIARE


tidak di peroleh

DIARE beulang akan terjadi karena kurang nya


informasi yang di peroleh
VIII. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar


29 pasien masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan


30 rujukan pasien masyarakat miskin

PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN


IX PERBEKALAN KESEHATAN

Ketersediaan obat esensial sesuai


31 kebutuhan.
B UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1 Upaya Kesehatan Sekolah

2 Kesehatan Olah Raga

3 Perkesmas
4 Kesehatan Kerja

5 Kesehatan Gigi dan Mulut

6 Kesehatan Jiwa
Format Rumusan Masalah Berdasarkan Rangking
Puskesmas :
Tahun :
No. Upaya Kes. Puskesmas Masalah Prioritas Apa Siapa Besaran Dimana
UPAYA KESEAHATAN WAJIB
PEALAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
1 Cakupan Kunjungan bumil K4 Err:509 K1 murninya rendah ibu hamil 42 % bumil belum dijaring K4 Kelurahan Aimere,Desa
Aimere Timur, Legelapu,
Waesae,Kila,Heawea.

dukun selalu berada di Kelurahan Aimere,Desa


tempat dan mudah di Aimere Timur, Legelapu,
jangkau' Kader selalu berada Waesae,Lekogoko,Kila,
di tempat dan mudah Kel.Foa,Heawea.
terjangkau
penjaringan petugas ke Kelurahan Aimere,Desa
sasaran masih kurang Aimere Timur, Legelapu,
Waesae,Lekogoko,Kila,
Kel.Foa,Heawea.

2 Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi Err:509 akses terhadap penggunaan Ibu hamil resti Masih terdapat 11 bumil resti / Di Puskesmas Aimere
yang ditangani peralatan poned rendah komplikasi yang dirujuk
kurangnya penjaringan oleh Bidan. Perawat. Dokter 80 % Petugas yang belum Di Puskesmas Aimere. Dinas
petugas dilatih PONED Kesehatan

deteksi dini resti pada ibu PUS Di Puskesmas Aimere


kurang

kurangnya dukungan dari


suami dan keluarga

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh Err:509 Jarak jangkauan ke fasilitas Ibu Hamil, Dukun , Kader. 3 orang ditolong oleh dukun Heawea. Keligejo
tenaga kesehatan yang memiliki kesehatan memadai dan 4 orang melakukan
kompetensi kebidanan ( Puskesmas) persalinan di rumah
4 Cakupan Ibu Nifas Err:509 Kurangnya informasi tentang Ibu nIfas Masih terdapat 38 ibu yang 2 kelurahan dan 8 desa
manfaat perawatan nifas tidak dan belum mencapai
lengkap pada ibu saat masa nifas 3
kehamilan
5 Cakupan Neonatal Resiko Tinggi / Err:509 Keterbatasan keterampilan Petugas Masih terdapat 16 neonatal Di puskesmas Aimere
komplikasi yang ditangani petugas dalam penggunaan resti yang dirujuk
peralatan PONED

kurangnya deteksi dini pada dokter. Bidan


saat kehamilan

Tidak ada dokter yang


terlatih poned
6 Cakupan kunjungan bayi - Keterbatasan informasi tentang Ibu dan bapak malas untuk Bayi 13.8 % bayi tidak melakukan Di sarana kesehatan
pentingnya kunjungan ke sarkes melakukan kunjungan bayi kunjungan bayi
ke sarkes jika bayinya tidak
dalam keadaan sakit

- Kurangnya Penjaringan oleh Kurangnya penyuluhan


Petugas mengenai manfaat
melakukan kunjungan bayi
ke sarkes

Cakupan peserta KB aktif - Tingkatkan kinerja , pertahankan


cakupan

7
Cakupan pelayanan balita dan pra
8 sekolah Err:509

Err:509
Pencatatan, Pelaporan dan
Desa/Kelurahan Universal Child pengarsipan yang
9 Immunization ( UCI ) Err:509 belumakurat Petugas Desa Terdapat 1 desa yang tidak UCI Desa Lekogoko

Petugas desa yang sering


berganti

Ketersediaan vaksin tidak


rutin
kurangnya Tenaga kesehatan
yang terlatih untuk
melaksanakan kegiatan
10 Penjaringan siswa SD dan setingkat Err:509 penjaringan Nakes terdapat GAP sebsar 3% Sekolah

II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

11 Cakupan Rawat Jalan


12 Cakupan Rawat Inap

Sarana kesehatan dengan kemampuan


pelayanan gawat darurat yang dapat
13 diakses masyarakat

III. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT


- Keterbatasaan ketersediaan MP
14. Cakupan pemberian makanan ASI sehinga tidak semua anak 6 -
pendamping ASI pada anak 6-24 bulan 24 bulan keluarga miskin
14 keluarga miskin memperoleh MP ASI

- Tidak ditemukannya balita izi


buruk sehingga tidak adanya
15 Balita gizi buruk mendapat perawatan perawatan

16 Balita yang mendapat ASI - Ekslusif Cakupan baik


Masih Terdapat 49 rumah
tangga yang belum
Kurangnya Penyuluhan akan menggunakan garam yodium
17 Desa dengan garam beryodium baik. Err:509 manfaat garam beryodium Semua Masyarakat atau sebesar 19% Di 8 Desa 2 Kelurahan

PENYELENGGARAAN PENYELIDIKAN
EPIDEMILOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
IV DAN GIZI

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang


dilakukan penyelidikan epidemilogi <
18 24 jam
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
V PENYAKIT

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per


100.000 penduduk < 15 tahun sebesar
19 > 2

20 Penemuan penderita TBC BTA Positip


tersebar luas di 9 desa dan 2
Kurangnya Penjaringan oleh Rasa cuek orang tua pada kelurahan wilayah kerja
21 Penemuan penderita pneumonia balita petugas kesehatan sakit batuk pilek pada anak Bayi/balita 98,8% tidak ditemukan puskesmas Aimere

Masih rendah nya pemahaman Mengganggap sakit batuk


orang tua ttg penanganan pilek pada anak adalah hal
penyakit pneumonia biasa Orang tua

orang tua lebih memilih berobat Informasi tentang tanda dan


ke tempat praktek swasta atau gejala pneumoni pada balita
pengobatan tradisional. kurang orang tua
tersebar luas di 9 desa dan 2
Kurangnya Penjaringan oleh menganggap sakit perut dan kelurahan wilayah kerja
23 Penemuan penderita Diare petugas kesehatan mencret karena kena angin. penderita dan keluarga 72,6% yang tidak ditemukan puskesmas Aimere

Masih rendah nya pemahaman mengganggap sakit Diare


masyarakat ttg cara penanganan akan sembuh bila di beri
awal Diare di rumah. obat tradisional Masyarakat

Masyarakat lebih memilih kurang nya informasi tentang


menangani penyakit Diare sendiri cara penanganan DIARE di
di rumah. rumah Masyarakat
Proses pengolahan makanan yang
kurang bersih.

Masyarakat lebih percaya


pengobatan tradisional

Cara minum obat Diare yang


kurang tepat
### 25 Rumah tangga sehat

26 Posyandu aktif

Upaya penyuluhan NAPZA oleh petugas


27 kesehatan
28 Cakupan desa siaga aktip

VIII. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Cakupan Pelayanan kesehatan dasar


### 29 pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
30 pasien masyarakat miskin

PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN


IX PERBEKALAN KESEHATAN

Ketersediaan obat esensial sesuai


### 31 kebutuhan.
B UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1 Upaya Kesehatan Sekolah


2 Kesehatan Olah Raga

3 Perkesmas

4 Kesehatan Kerja
5 Kesehatan Gigi dan Mulut

6 Kesehatan Jiwa
Bilamana

saat hilang haid dan saat


menjelang persalinan

Saat Kunjungan rumah

saat Kunjungan rumah.


Posyandu

Saat proses persalinan


Saat pemeriksaan
kehamilan

Saat Posyandu

Agustus,
Pada saat masa Nifas
Pada saat Persalinan
Setelah lahir smp umur
Tahun 2015
Saat kegiatan penjaringan
Setiap Kali mau
meggunakan garam
tahun 2017
tahun 2017
FORMAT RUMUSAN PENYEBAB MASALAH PRIORITAS
Nama Puskesmas :
Tahun :
Aspek Internal

No. Upaya Kes. Puskesmas Masalah Prioritas Tenaga Dana Sarana Metode
UPAYA KESEAHATAN WAJIB
PEALAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
1 Cakupan Kunjungan bumil K4 Err:509 Metode penyuluhan blm
maksimal

Penjaringan oleh petugas


kurang maksimal
Ibu hamil resiko tinggi / komplikasi yang Err:509 Tidak adanya dokter PONED
ditangani dan perawat PONED

Kurangnya keterampilan
Dokter,bidan dan perawat
dalam penggunaan
peralatan poned

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga Pendekatan tenkes


kesehatan yang memiliki kompetensi terhadap ibu hamil belum
3 kebidanan Err:509 Tidak ada masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah maksimal

KIE tenkes terhadap ibu


hamil tentang manfaat
dan tujuan tindakan
rujukan belum maksimal
Sistem pencatatan ,
Bidan sering lupa jadwal Keterbatasan Bidan Kit/ pelaporan dan
4 Cakupan Ibu Nifas Err:509 kunjungan KF ibu Nifas Tidak ada masalah Nifas Kit pengarsipan belum akurat

KIE tentang KF oleh bidan


belum maksimal
Cakupan Neonatal Resiko Tinggi / komplikasi
5 yang ditangani Err:509

- Keterbatasan informasi tentang Keterbatasan tenaga bidan


6 Cakupan kunjungan bayi pentingnya kunjungan ke sarkes di desa

- Kurangnya Penjaringan oleh Keterbatasan tenaga bidan


Petugas di desa

- Tingkatkan kinerja , pertahankan


7 Cakupan peserta KB aktif cakupan
8 Cakupan pelayanan balita dan pra sekolah Err:509

Keterbatasan bidan dan


Err:509 perawat di desa

Sistem pencatatan,
pelaporan dan
Desa/Kelurahan Universal Child Petugas desa yang sering Vaccsin Carier yang pengarsipan yang belum
9 Immunization ( UCI ) Err:509 berganti terbatas akurat

Tidak dilaksanakannya
Drop Out Follow Up
( DOFU )
tidak adanya UKS/UKGS penyuluhan,
10 Penjaringan siswa SD dan setingkat Err:509 Nakes terlatih Kit pemeriksaan,demonstrasi

II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

11 Cakupan Rawat Jalan

12 Cakupan Rawat Inap

Sarana kesehatan dengan kemampuan


pelayanan gawat darurat yang dapat diakses
13 masyarakat
III. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

- Keterbatasaan ketersediaan MP
14. Cakupan pemberian makanan ASI sehinga tidak semua anak 6 -
pendamping ASI pada anak 6-24 bulan 24 bulan keluarga miskin
14 keluarga miskin memperoleh MP ASI

- Tidak ditemukannya balita izi


buruk sehingga tidak adanya
15 Balita gizi buruk mendapat perawatan perawatan

16 Balita yang mendapat ASI - Ekslusif Cakupan baik


Peyuluhan,survey garam
dan demonstrasi
Mdi Penyluhan penggunaan garam di
17 Desa dengan garam beryodium baik. Err:509 Tenaga Kesehatan BOK (Poster,Liflet) posyandu

PENYELENGGARAAN PENYELIDIKAN
EPIDEMILOGI DAN PENANGGULANGAN KLB DAN
IV GIZI

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang


0 18 dilakukan penyelidikan epidemilogi < 24 jam

V PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000


19 penduduk < 15 tahun sebesar > 2
20 Penemuan penderita TBC BTA Positip

Kurangnya Penjaringan oleh mengkaji penderita dan


21 Penemuan penderita pneumonia balita petugas kesehatan petugas kesehatan BOK Register keluarga.

Masih rendah nya pemahaman


orang tua ttg penanganan penyakit
pneumonia temometer memberikan penyuluhan

orang tua lebih memilih berobat ke


tempat praktek swasta atau memeriksa kondisi
pengobatan tradisional. Jam tangan penderita

tensi

Kurangnya Penjaringan oleh mengkaji penderita dan


23 Penemuan penderita Diare petugas kesehatan petugas kesehatan BOK Register keluarga

Masih rendah nya pemahaman


masyarakat ttg cara penanganan
awal Diare di rumah. termometer memberikan penyuluhan

Masyarakat lebih memilih


menangani penyakit Diare sendiri memeriksa kondisi
di rumah. Jam tangan penderita
Proses pengolahan makanan yang
kurang bersih. tensi

Masyarakat lebih percaya


pengobatan tradisional

Cara minum obat Diare yang kurangnya tingkat


kurang tepat kesadaran

25 Rumah tangga sehat

26 Posyandu aktif
27 Upaya penyuluhan NAPZA oleh petugas
kesehatan

28 Cakupan desa siaga aktip

VIII.PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

29 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar pasien


masyarakat miskin

30 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


pasien masyarakat miskin

IX PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN


PERBEKALAN KESEHATAN
31 Ketersediaan obat esensial sesuai
kebutuhan.

B UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1 Upaya Kesehatan Sekolah

2 Kesehatan Olah Raga

3 Perkesmas
4 Kesehatan Kerja

5 Kesehatan Gigi dan Mulut

6 Kesehatan Jiwa
Aspek Eksternal RUMUSAN PENYEBAB
Sasaran Lingk. MASALAH PRIORITAS

Ibu hamil yang tidak tahu Kepercayaan terhadap Rendahnya cakupan kunjungan
HPHT mitos yang menyatakan k4 disebabkan oleh metode
bahwa sebelum usia penyuluhan,penjaringan K1
kehamilan mencapai 3 murni yang belum maksimal,
bulan kehamilan harus ibu hamil tidak tahu HPHT,ibu
dirahasiakan malu akan kehamilannya dan
kepercayaan serta mitos yang
beredar di masyarakat.
Ibu hamil merasa malu
akan kehamilannya
karena anak banyak,
suami tidak sah
Dokter

Rendahnya cakupan
penanganan bumil resti
disebabkan oleh Kekurangan
Tim PONED, dan keterbatasan
keterampilan petugas dalam
pemanfaatan peralatan PONED

Dokter,bidan dan perawat


poned

PUS

Masih terdapatnya persalinan


non Faskes oleh dukun
disebabkan oleh pendekatan
dan KIE tenkes kepada ibu
belum maksimal, tidak adanya
keterbukaan
Tidak ada keterbukaan bumil,keterbatasan informasi
dari ibu hamil kepada keluarga tentang tanda-tanda
keluarga dan bidan persalinan,trauma ibu terhadap
tentang tanda-tanda Belum adanya ambulance tindakann rujukan,belum
persalinannya desa terbentuknya desa siaga.

Trauma ibu terhadap


tindakan rujukan yang Belum terbentuknya desa
terjadi di Puskemas siaga
Keterbatasan informasi
keluarga tentang tanda-
tanda persalinan

Rendahnya cakupan KF
disebabkan oleh bidan yang
lupa jadwal kunjungan Nifas
ibu, keterbatasan bidan Kit,
Sistem pencatatan, pelaporan
dan pengarsipan yang belum
Keterbatasan informasi akurat, KIE tentang KF belum
tentang tanggal Terdapat beberapa wilayah maksimal,Keterbatsan
kunjungan KF , pentingnya yang jarak jangkauan ke biaya,dan sulitnya jarak
kunjungan KF oleh Ibu sarkes sulit jangkauan

Keterbatasan biaya
transportasi untuk Keterbatasan informasi
melakukan kunjungan KF keluarga tentang jadwal,
ke sarkes manfaat kunjungan Nifas

Tradisi yang mengharuskan


ibu Nifas untuk tetap
berada di dalam rumah
sebelum dilakukan ritual
adat
Balita dan Apras

Balita dan Apras

Cakupan desa UCI tidak


mencapai target dipengaruhi
oleh petugas desa yang sering
berganti, Vaccsin carier yang
terbatas, Sistem pencatatan,
pelaporan dan pengarsipan
yang belum akurat, tidak
dilaksanakannya DOFU, bayi
Suplai listrik untuk rantai tidak hadir dan sakit saat
Bayi tidak hadir dan sakit dingin tidak maksimal posyandu, dan suplai listrik
saat posyandu ( listrik mati hidup) yang terbatas untuk rantai
dingin

Sasaran keluar daerah


saat jadwal posyandu
anak sekolah
Terpengaruh dengan Kurangnya penyebaran
lingkungan yang informasi tentang manfaat
8 desa dan 2 kelurahan megguakan garam biji penggunaan garam bryodium
cakupan ispa pneumonia
9 desa dan 2 wilayah menurun dari cakupan tahun
kelurahan sebelum nya
masyarakat dan kader
kesling
Format Perumusan Solusi dan Kegiatan
Nama Puskesmas :
Tahun :

No. Upaya Kesehatan Puskesmas Masalah Prioritas Solusi


UPAYA KESEAHATAN WAJIB
II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

Petugas rawat inap bekerja


Kurang nya penjaringan oleh petugas sama dengan petugas
12 Cakupan Rawat Inap kesehatan. kesehatan di desa

Masih rendah nya pemahaman Bekerja sama dengan lintas


masyarakat ttg fungsi rawat inap. sektor

Masyarakat lebih memilih


pengobatan di tempat praktek
swasta.atau pengobatan tradisional.

Pengelola program bekerja


Kurangnya Penjaringan oleh petugas sama dengan petugas
21 Penemuan penderita pneumonia balita kesehatan kesehatan di desa.

Masih rendah nya pemahaman orang Pengadaan media


tua ttg penanganan penyakit penyuluhan seperti poster
pneumonia dan leaflet.

orang tua lebih memilih berobat ke


tempat praktek swasta atau
pengobatan tradisional.

Pengelola program bekerja


Kurangnya Penjaringan oleh petugas sama dengan petugas
23 Penemuan penderita Diare kesehatan kesehatan di desa.
Masih rendah nya pemahaman Pengadaan media
masyarakat ttg cara penanganan penyuluhan seperti poster
awal Diare di rumah. dan leaflet.

Masyarakat lebih memilih


menangani penyakit Diare sendiri di
rumah.

Masyarakat lebih percaya


pengobatan tradisional

Cara minum obat Diare yang kurang pengelola program bekerja


tepat sama dengan petugas farmasi

Proses pengolahan makanan yang Pengelola program bekerja


kurang bersih. sama dengan petugas gizi
Kegiatan
Melakukan penjaringan
masyarakat yang sakit dan tidak
dapat ke puskesmas.

Melakukan penyuluhan di desa


tentang fungsi rawat inap dan
fasilitas yang di sediakan.

Melakukan penyuluhan di desa


tentang fasilitas,pengobatan
dan tenaga yang tersedia di
puskesmas.

Melakukan pelacakan kasus


pneumonia pada bayi/balita.

Melakukan kunjungan rumah


penderita dengan pneumonia..

Memberikan penyuluhan di
posyandu,atau rawat inap ttg
penyakit pneumonia.

Melakukan pelacakan kasus


diare pada masyarakat.
Melakukan kunjungan rumah
penderita dengan diare.

Memberikan penyuluhan ttg


penyakit diare di posyandu atau
rawat inap.

Memberikan penyuluhan ttg


cara minum obat yang benar
dan tepat.

Memberikan penyuluhan ttg


cara pengolahan makanan yang
baik dan benar.
Format Prioritas Kegiatan
Nama Puskesmas :
Tahun :
Kriteria

No. Upaya Kes. Puskesmas Kegiatan Konsistensi Evidence based Penerimaan Mampu laksana Jumlah Nilai Ranking
UPAYA KESEAHATAN WAJIB

II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

Melakukan penjaringan masyarakat yang sakit dan


0 12 Cakupan Rawat Inap tidak dapat ke puskesmas. 3 3 2 2 10 III

Melakukan penyuluhan di desa tentang fungsi


rawat inap dan fasilitas yang di sediakan. 3 3 3 2 10 II

Melakukan penyuluhan di desa tentang


fasilitas,pengobatan dan tenaga yang tersedia di
puskesmas. 3 3 3 3 12 I

V PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Melakukan pelacakan kasus pneumonia pada


21 Penemuan penderita pneumonia balita bayi/balita. 3 3 3 2 11 I

Melakukan kunjungan rumah penderita dengan


pneumonia.. 3 3 2 2 7 II

Memberikan penyuluhan di posyandu,atau rawat


inap ttg penyakit pneumonia. 3 3 2 2 7 III
23 Penemuan penderita Diare Melakukan pelacakan kasus diare pada masyarakat. 3 3 2 2 10 II

Melakukan kunjungan rumah penderita dengan


diare. 3 3 2 1 9 III

Memberikan penyuluhan ttg penyakit diare di


posyandu atau rawat inap. 3 3 2 1 9 IV

Memberikan penyuluhan ttg cara minum obat yang


benar dan tepat. 3 3 3 3 12 I

Memberikan penyuluhan ttg cara pengolahan


makanan yang baik dan benar. 3 3 1 2 9V
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Wajib
UPTD Puskesmas Aimere Kabupaten Ngada Tahun 2016

No Upaya Kesehatan Puskesmas Kegiatan Tujuan sasaran Target ALOKASI SUMBER DAYA
SATUAN VOLUME dana
UPAYA KESEAHATAN WAJIB
II. PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

12 Cakupan Rawat Inap Melakukan penyuluhan di Memberikan informasi kepada Masyarakat orang 1orgx11 desax1klx200.000 2,200,000
desa tentang masyarakat tentang keadaan
fasilitas,pengobatan dan puskesmas dari tenaga sampe
tenaga yang tersedia di fasilitas yang di miliki
puskesmas.

Melakukan penyuluhan di Memberikan informasi kepada Masyarakat orang 1orgx11 desax1klx200.000 2,200,000
desa tentang fungsi rawat masyarakat tentang fungsi
inap dan fasilitas yang di rawat inap dalam mendukung
sediakan pelayanan kesehatan.
Melakukan penjaringan semua masyarakat mendapat Masyarakat Orang 1orgx11 desax1klx200.000 2,200,000
masyarakat yang sakit dan pelayanan kesehatan.
tidak dapat ke puskesmas.

-pengadaan termometer - untuk kelancaran observasi


,stetescope,tensi,torniquit,pen pasien, dan membantu
gadaan kirbat es mengurangi rasa nyeri

-pengadaan buli2 - untuk membantu pasien yang


panas,handscun,masker panas tinggi

-pengadaan alat tulis, -untuk membantu petugas


pulpen,spidol,buku besar untuk kelancaran administrasi
21 Penemuan penderita pneumonia balita Melakukan pelacakan kasus agar semua bayi/balita penderita Orang 1orx11 desax2klx200000 4,400,000
pneumonia pada bayi/balita. penderita pneumonia dapat pneumonia dan
terjaring. orang tua

Melakukan kunjungan rumah Mengtahui kondisi umum penderita Orang 1orx11 desax2klx200000 4,400,000
penderita dengan penderita pneumonia dan pneumonia dan
pneumonia.. memantau lingkungan tempat orang tua
tinggsl penderita.

Memberikan penyuluhan di Orang tua mengetahui ttg Orang tua Orang 1orx21posyx1klx200000 4,200,000
posyandu,atau rawat inap ttg penyakit pneumonia,tanda
penyakit pneumonia. dan gejalanya,perawatan dan
pengobatan nya.

Pengadaan media alat bantu Mendukung lancar nya proses


penyuluhan seperti poster dan penyuluhan.
leaflet.

Agar tidak terjadi Diare


berulang dalam kurun waktu 2
Memberikan penyuluhan ttg sampe 3 bulan ke depan.,pada
cara minum obat yang benar anak-anak tidak terjadi
23 Penemuan penderita Diare dan tepat. gangguan pertumbuhan. Masyarakat orang 1orx21posyx1klx200000 4,200,000
Melakukan pelacakan kasus agar semua penderita diare
diare pada masyarakat. dapat terjaring. Masyarakat orang 1orx11 desax2klx200000 4,400,000

memantau kondisi umum


Melakukan kunjungan rumah penderita diare dan
penderita dengan diare. lingkungan tempat tinggal. Masyarakat orang 1orx11 desax2klx200000 4,400,000

Masyarakat mengetahui apa


itu penyakit diare,cara
Memberikan penyuluhan ttg penanganan awal
penyakit diare di posyandu dirumah,pngobatan dan
atau rawat inap. pencegahan nya. Masyarakat orang 1orx21posyx1klx200000 4,200,000

Memberikan penyuluhan ttg Masyarakat mampu


cara pengolahan makanan menyajikan makanan yang
yang baik dan benar. bersih Masyarakat orang 1orx21posyx1klx200000 4,200,000

Pengadaan media alat bantu


penyuluhan seperti poster dan Mendukung lancar nya proses
leaflet. penyuluhan.
atan Wajib
hun 2016

BER DAYA JADWAL Indikator Keberhasilan Sumber


Alat Tenaga OUTCOMES Pembiayaan

poster,leaflet perawat Januari-Desember Masyarakat lebih memilih JKN


puskesmas sebagai tempat
untuk mendapat
pelayanan kesehatan.

poster,leaflet perawat januari-Desember Masyarakat lebih memilih


puskesmas sebagai tempat
untuk mendapat
pelayanan kesehatan.
Regiter,termometer, Perawat Januari-Desember Kunjungan rawat inap
alat tensi,jam meningkat
tangan.
Register,termometer Perawat Januari - Desember semua bayi/balita
,jam tangan. penderita pneumonia
dapat terjaring dan
mendapat pelayanan
kesehatan.

Register,termometer Perawat Januari - Desember keadaan penderita


,jam tangan. pneumonia terpantau

Media Promosi Perawat Januari - Desember semua orang tua


( leaflet, Poster ) bayi/balita mengetahui
apa itu penyakit
pneumonia,tanda dan
gejala,perawatan dan
pengobatan nya.

Semua masyarakat
mengetahui tentang cara
minum obat yang benar
Media Promosi dan tepat sesuai dosis dan
( leaflet, Poster ) Perawat Januari - Desember anjuran nakes. BOK
semua penderita diare
dapat terjaring dan
Register,termometer mendapat pelayanan
,jam tangan. Perawat Januari - Desember kesehatan.

semua penderita diare


dapat terjaring dan
Register,termometer mendapat pelayanan
,jam tangan. Perawat Januari - Desember kesehatan.

semua masyarakat
mengetahui apa itu
peny.Diare,cara
penanganan awal
Media Promosi dirumah,pengobatan dan
( leaflet, Poster ) Perawat Januari - Desember pencegahan nya.

Mayrakat mampu
Media Promosi menyajikan makanan yang
( leaflet, Poster ) Perawat Januari - Desember bersih

Aimere,
Kepala UPTD Puskesmas Aimere
=. Andreas Tipo, S.Kep.Ns .=
NIP.19770311 199703 1 011

Anda mungkin juga menyukai