PELAYANAN KLINIK
POLI KIA/KB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kesepakatan global (millennium development goals/MDGs, 2000)
pada tahun 2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar
dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai
komitmen untuk menurunkan Angka kematian ibu m,enjadi 102/100.000 KH, angka
kematian Balita menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun
1980an melalui safe Motherhood Intiative yang mendaoat perhatian besardan dukungan
dari berbagai pihak baik dalam maupn luar negri. Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi
dalam menurunkanAKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh
pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival
(CS) untuk penurunan AKB. Kedua strategi tersebut diatas telah sejalan dengan Grand
Strategi DEPKES tahun 2004.
B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan medik dasar
yang professional dan bermutu di sarana kesehatan
Tujuan khusus:
a. Terlaksananya penilaian terhadap kinerja pelayanan medik dasar di puskesmas
b. Terlaksananya perbaikan berkelanjutan program
c. Meningkatnya kepuasaaan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan
di puskesmas
C. Ruang Lingkup Pedoman Pelayanan
Ruang lingkup pedoman ini adalah input, proses dan output pelayanan kesehatan dasar,
keselamatan kerja dan keselamatan pasien
D. Batasan Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditunjukan untuk
peningkatan, pencengahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
3. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan serta mencengah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat
4. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan
5. Bdan adalah lulusan pendidikan kebidanan didalam maupun diluar negeri yang
diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang telah dinyatakan luus dalam uji kopetensi dan mendapatkan surat
tanda registrasi kebidanan.
6. Mutu adalah kemampuan untuk memenuhi persyaratan berdasarkan karakteristik
yang dimiliki suatu produk
7. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan standard pelayanan
kesehatan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, wajar, efisien dan
efektif serta memberikan keamanan dan memuaskan sesuai norma dan etika,
hukum dan social budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
pemerintah dan masyarakat
E. Landasan Hukum
1. Undang –Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 4844);
3. Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/PER/2011 tentang Izin Praktik
dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Tahun 671
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan pelayanan dikoordinir oleh Koordinator poli gigi UPTD
Puskesmas Tambak Wedi. Tim Poli Gigi UPTD Puskesmas Tambak Wedi:
Koordinator Poli KIA ; dr. Ayu Eka H
Bidan koordinator : 1. Sri Rahayu, Amd.Keb
2. Patria Kesuma Wardhani, Amd.Keb
Bidan kelurahan : 1. Wahyu Dian Trisnawati, Amd.Keb
2. Dian Anggarani Novianing Ayu, Amd.Keb
3. Mulia Ambar Hestikasari, Amd.Keb
C. Jadwal Kegiatan
A. Standar Fasilitas
1. Perlengkapan Dalam Ruang
a. Meja tulis
b. Tempat tidur pemeriksaan
c. Meja untuk persalinan dengan alas perlak
d. Kursi
e. Meja genikologi
f. Lemari instrument dengan roda
g. Tiang infuse
h. Lampu periksa
i. Satu bangku kecil untuk memudahkan klien naik ke meja periksa
j. Penyekat ruangan/korden yang bersih dan tidak bolong
k. Safety box terisi kurang ¾
l. Tempat sampah medis dengan tutup dan plastic didalamnya
m. Pengerig tangan
n. Lampu 60 wattberjarak 60 cm untuk penghangat bayi
o. Sterilisator (listrik/kukus)kursi putar (bangku bulat tanpa sandaran)
1. Penanggung jawab poli KIA/KB harus metetapkan Pelayanan medik dasar KIA/KB yaitu
pelayanan perseorangan yang dilakukan secara terus menerus setiap hari.
2. Prinsip pelayanan adalah:
a. Kontak pertama
b. Layanan bersifat pribadi
c. Pelayanan paripurna
d. Paradigma sehat
e. Pelayanan berkesinambungan
f. Berorientasi pada keluarga dan masyarakat (family and community oriented).
Memperhatikan hak dan kewajiban pasien, pendidikan pasien dan keluarga sehingga
pasien dan keluarga dan berperan aktif dalam pengambilan keputusan tindakan
kedokteran berdasarkan pengetahuan yang benar dan ilmiah.
g. Pelayanan memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan pasien.
3. Jenis pelayanan medik dasar puskesmas adalah
a. Konsultasi kesehatan ibu dan anak
b. Premedikasi
c. Pelayanan antenatal
d. Pelayanan kesehatan ibu nifas
e. Pelayanan kesehatan neonatus
f. Deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan dan neonataus oleh tenaga
kesehatan maupun masyarakat
g. Penanganan komplikasi kebidanan
h. Pelayanan neonatus dengan komplikasi
i. Pelayanan bayi dan anak (imunisasi)
j. Pelayanan kesehatan anak balita
k. Pelayanan KB berkualitas
- - -
REKAM MEDIS PASIEN
RAHASIA
1. NAMA LENGKAP :
3. NAMA KK :
4. ALAMAT :
KELURAHAN :
KECAMATA N:
5. NIK :
6. KEPESERTAAN :
7. NOMOR :
8. PEKERJAAN :
9. AGAMA :
10. PENDIDIKAN :
PERHATIAN :
1. BERKAS REKAM MEDIS TIDAK BOLEH DI BAWA PULANG ATAU DIKIRIM KELUAR PUSKESMAS TAMBAK
WEDI (KECUALI KASUS HUKUM)
2. KEMBALIKAN SECEPATNYA KEBAGIAN REKAM MEDIS DALAM WAKTU 1X24 JAM
TANGGAL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
Umur/kelamin :
Alamat :
Buktidiri /KTP :
Nama :
Alamat :
Buktidiri /KTP :
Dirawat di :
Saya juga telah menyatakn dengan sesungguhnya dengan tanpa paksaan bahwa saya :
a. Telah diberikan informasi dan penjelasan serta peringatan akan bahaya resiko serta
kemungkinan-kemungkinan yang timbul apabila dilakukan tindakan medis berupa
……………………………………………………………………………………..
b. Telah saya pahami sepenuhnya informasi dan penjelasan yang diberikan dokter .
c. Atas tanggung jawab dan resiko saya sendiri untuk dilakukan tindakan medis yang
dianjurkan dokter.
Surabaya, ………………………
1. …………………
Nama Jelas
Nama :
Umur/kelamin :
Alamat :
Buktidiri /KTP :
Nama :
Alamat :
Buktidiri /KTP :
Dirawat di :
Saya juga telah menyatakn dengan sesungguhnya dengan tanpa paksaan bahwa saya :
d. Telah diberikan informasi dan penjelasan serta peringatan akan bahaya resiko serta
kemungkinan-kemungkinan yang timbul apabila tidak dilakukan tindakan medis berupa
……………………………………………………………………………………..
e. Telah saya pahami sepenuhnya informasi dan penjelasan yang diberikan dokter .
f. Atas tanggung jawab dan resiko saya sendiri tetap menolak untuk dilakukan tindakan
medis yang dianjurkan dokter.
Surabaya, ………………………
2. …………………
Nama Jelas
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk melaksanakan kegiatan pelayanan medik rawat
jalan direncanakan dalam loka karya mini sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dan apabila membutuhkan peralatan pelayanan KIA/KB dan perbaikan
pelayanan KIA/KB, petugas poli KIA/KB mengajukan kebutuhan poli KIA/KB kepada Tata
Usaha. Tata Usaha akan mengajukan kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Untuk
pemenuhan bahan dan obat poli KIA/KB, petugas poli mengajukan permintaan Ke unit
kefarmasian.Unit kefarmasian akan mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Puskesmas sebagai tempat kerja mempunyai potensi bahaya beragam terhadap
kesehatan, terdapat disemua tempat baik didalam maupun diluar gedung yang dapat timbul dari
lingkungan tempat kerja,proses kerja,cara kerja,alat dan bahan kerja yang dapat menimbulkan
penyakit akibat kerja.
tujuan dari pengenalan potensi bahaya di puskesmas dan masalah yang ditimbulkannya
adalah agar petugas puskesmas dapat melakukan pengendalian resiko dengan benar sehingga
terhindar dari berbagai masalah yang ditimbulkan akibat pekerjaan
ii. Preventif
a. Penerapan prinsip pencegahan meliputi cuci tangan pakai
sabun,APD,mengganti alat berbahaya,pengaturan shift kerja
b. Vaksinasi hepatitis
2 Limbah benda tajam Materi padat yang memiliki Tidak boleh recapping
sudut lancip ,dapat langsung
menyebabkan luka tusuk Dikumpul dalam safety
ataupun box atau kontener lain
iris ;contohnya ;jarum yang tidak bocor
suntik,kaca sedian,infus Tidak boleh didaur ulang
set,vial obat
iii. Kuratif:
1. Penatalaksanaan kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum
2. Penatalaksanaaan kecelakaan akibat kerja
3. Melakukan pengobatan penyakit akibat kerja
4. Melakukan rujukan kasus
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu, diperlukan
bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan pedoman kerja
bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru
yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan
menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab poli.
5. Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga teknis
laboratorium dan disahkan oleh penanggung jawab poli Puskesmas.
6. Indikator mutu pelayanan rawat jalan meliputi;
Proses
Pelayanan sesuai protap dan 100%
standar mutu
Out put
Out come
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Klinis Poli KIA/KB UPTD Puskesmas Tambak Wedi
ini sebagai acuan bagi petugas poli KIA/KB Puskesmas Tambak Wedi dalam
melaksanakan pelayanan medik dasar Kesehatan Ibu dan Anak. Demikian Pedoman
Pelayanan Klinis Poli KIA/KB UPTD Puskesmas Tambak Wedi ini dibuat untuk dijadikan
acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem
manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
wewenang yang telah diberikan.