DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BONTOKASSI
Jalan Sidayu Desa Bontokassi Kec. Galesong Selatan Takalar 92254
Phone (+62) 81340508995 Email puskesmasbontokassi.takalar@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru,tetapi dapat juga menyerang organ tubuh yang lain.
Bakteri penyebab TB(Mycobacterium Tuberculosis) disebarkan melalui
droplet pernafasan transmisitimbul akibat kontak erat dengan individu
yang terinfeksi. Kontak dengan pasien telah terbukti memiliki TB dalam
sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB. Sekali batuk dapat
menyebarkan sekitar 3500 kuman dan ketika bersin dapat menyebarkan
4500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan dahaknya.
Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa
jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab.
Tuberculosis merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di
Indonesia. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
oleh Mycobacterium Tuberculosis. Sekitar 75 % pasien TB adalah
kelompok usia yang paling produktifs ecara ekonomis (15 sampai 50
tahun). Sampai saat ini, Tuberculosis masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian
dengan strategi DOTS telah diterapkan di banyak negara sejak tahun
1995.
Komitmen Nasional Pemerintah Indonesia menetapkan
pengendalian TB sebagai prioritas kesehatan nasional yang didukung
dengan komitmen global, yaitu Millenium Development Goals (MDGs).
Pengembangan Program pengendalian TB dengan strategi“Directly
Observed TreatmentShort Course” (DOTS) di Indonesia sudah
dilaksanakan sejak tahun 1995, dengan melibatkan seluruh fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Paru Masyarakat
(BKPM), rumah sakit pemerintah dan swasta, poliklinik lapas, klinik
perusahaan, dokter praktik mandiri, dsb.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Report Nasional menunjukan bahwa pada tahun
2014 di Indonesia di perkirakan prevalensi kasus TB 272/100.000
penduduk. Angka insiden 460.000 (183/100.000 penduduk) serta angka
kematian 64.000 (25/100.000 penduduk). Hal ini menunjukkan bahwa TB
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, dan di
Indonesia, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak.
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien,mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan mata rantai penularan
dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis. Pengobatan TB paru membutuhkan waktu 6-8 bulan
sehingga dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk
menanggulangi masalah tersebut diperlukan peran masyarakat sebagai
pengawas menelan obat. Diharapkan dengan peran aktif Pengawas
Menelan Obat dalam pendampingan di masyarakat akan memurunkan
angka droup out/ default dan meningkatkan kesembuhan. PMO
diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga penderita
TB paru bisa sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out dan tidak
gagal pengobatan.
Berdasarkan data program P2 TB di UPT. Puskesmas Bontokassi
masih terdapat penderita TB yang menjalani pengobatan Obat Anti TB
(OAT) dimana dalam meminum obat OAT harus dilakukan pemantauan
minum obat bagi penderita TB oleh petugas.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menjamin keteraturan pengobatan pada pasien TB
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengawasi pasien TB agar minum obat secara teratur
2. Untuk memberikan dorongan kepada pasien untuk minum obat
secara teratur
VI. SASARAN
Penderita TB yang mengikuti pengobatan OAT di wilayah kerja
UPT Puskesmas Bontokassi
2 Kale
bentang
3 Kadatong
4 Bonto
kassi
5 Sawakong
6 Tarowang