Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOJONGGEDE
Jl. Raya Bojonggede No.27 Desa Bojong Baru Kec.Bojonggede Kab.Bogor 16320
Telp. (021)8780053 Email : uptpuskesmasbojonggede@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENGELOLAAN BARANG SARANA DAN PRASARANA
UPT PUSKESMAS BOJONGGEDE TAHUN 2022

A. Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam Sistem Kesehatan Nasional, khususnya dalam
subsistem upaya kesehatan.

Penyelenggaraan Puskesmas perlu penataan untuk meningkatkan aksesibilitas,


keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi suatu hal yang penting bagi setiap Puskesmas
untuk memenuhi standar agar pelayanan dapat dilakukan secara optimal.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat dibuat sebagai salah satu upaya standarisasi pelayanan Puskesmas di
seluruh Indonesia. Permenkes tersebut mengatur penyelenggaraan pelayanan
Puskesmas, meliputi tujuan, prinsip, tugas, fungsi dan kewenangan, persyaratan
mendirikan, peralatan kesehatan, SDM, kategori puskesmas, perizinan dan registrasi,
kedudukan dan organisasi, upaya kesehatan, akreditasi, jaringan dan jejaring
pelayanan, sistem rujukan, pendanaan, sistem informasi, serta pembinaan dan
pengawasan.

B. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat (Perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention) dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan (Kepmenkes No. 279 tahun 2006).
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab
kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia diatas 5
tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif
seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain- lain). Prevalensi gizi
buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan
216 kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk
dan gizi kurang Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai
prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar
18,4%. Namun demikian, target rencana pembangunan jangka menengah untuk
pencapaian program perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target
Millenium Development Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan
pengembangan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Bojonggede adalah program
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
khususnya maslah keperawatan kesehatan mencapai derajat kesehayan masyarakat
yang optimal
b. Tujuan Khusus
- Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku individu keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang kesehatan
- Meningkatkan deteksi dini kasus kasus prioritas di wilayah kerja puskesmas
- Meningkatkan penanganan keperawatan kasus prioritas di puskesmas
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pelayanan Poli TB 1. Pasien yang sudah mendapatkan hasil TCM
positif akan diobati dengan pemberian
Obat Anti Tuberkulosis oleh penanggung
jawab program Tuberkulosis
2. Sebelum memulai pengobatan pada pasien
TB ditentukan pengawas menelan obat
(PMO), alamat dan nomor kontak pasien
TB
3. Jadwal pelayanan poli TB pada hari Rabu
dan Jum’at
4. Memberikan edukasi mengenai penyakit
TBC
5. Memberikan edukasi mengenai cara
minum obat, dan jadwal pengambilan obat
di poli TB
2 Pencatatan dan pelaporan 1. Melakukan pencatatan kasus suspek TB
pada form TB 03
kasus TB
2. Melakukan pencatatan pasien TB yang
diobati pada form TB 06
3. Membuat form TB 05 pada pasien yang
akan dilakukan pemeriksaan dahak
4. Melakukan pencatatan pada kartu
pengobatan pasien (form TB 01)
5. Melakukan pencatatan pada kartu
identitas psien TB (TB 02)
6. Melakukan pencatatan pada pelacakan
kontak anak (TB 15)
7. Melakukan pencatatan pada register
kontak Tuberkulosis (TB 16)
8. Melakukan penginputan pelaporan kasus
di SITB (Sistem Informasi TBC)
3 Investigasi kontak 1. Untuk pasien baru, kunjungan rumah
dilakukan sesegera mungkin.
2. Pemberian konseling sederhana dan
pemeriksaan fisik, sasarannya adalah
keluarga yang tinggal serumah dengan
pasien dan tetangga sekitarnya.
3. Saat melakukan kunjungan, petugas
diwajibkan membawa alat pemeriksaan,
OAT dan INH Profilaksis
4 Pelacakan Kasus TB Mangkir 1. Melakukan pelacakan pasien TB yang
sudah tidak mengambil obat sesuai jadwal
yang telah ditentukan
2. Melakukan kunjungan rumah pada kasus
TB mangkir
3. Memberikan motivasi untuk pasien minum
obat kembali
4. Mengevaluasi setelah dilakukan kunjungan
rumah pasien kembali berobat atau tidak
5 Jejaring Layanan Tuberkulosis 1. Melakukan jejaring internal dengan kegiatan
kolaborasi layanan antar unit layanan poli
umum, gigi, MTBS, KIA, HIV, PTM, Gizi
2. Bila ditemukan terduga TB dari unit
pelayanan, terduka TB dikirim ke poli TB
untuk diperiksa dahak
3. Melakukan jejaring eksternal dengan
melakukan Mou pada Klinik pratama untuk
penjaringan pasien TB atau terduga TB

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian materi, ceramah, tanya jawab dan skrining
kasus TB
F. Sasaran
Semua masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bojonggede, lintas program
dan lintas sector
G. Sumber Dana
Pendanaan dalam program Tuberkulosis dibiayai oleh dana BOK Puskesmas
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

JADWAL KEGIATAN PROGRAM KUSTA


JADWAL PELAKSANAAN RENCANA
KEGIATAN SEP OKT NOV DES
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pelayanan Poli TB

Pencatatan dan pelaporan kasus

Investigasi kontak
Pelacakan kasus mangkir
Melakukan Mou dengan klinik
dan DPM
Kolaborasi lintas program
I. Evaluasi Kegiatan Program
Kegiatan program akan dievaluasi setiap bulan sekali oleh pemegang program
tuberkulosis

Anda mungkin juga menyukai