Anda di halaman 1dari 2

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervenasi Keperawatan


(SDKI) Indonesia Indonesia
(SLKI) (SIKI)
Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Penyebab keperawatan selama ….. x ….. maka Tindakan:
Fisiologis diharapkan bersihan jalan napas Observasi:
□ Spasme jalan napas membaik dengan kriteria hasil: □ Monitor pola napas (frekuensi,
□ Hipersekesi jalan napas Bersihan jalan napas (L.01001) kedalaman, usaha napas)
□ Disfungsi neuromuskuler □ Batuk efektif meningkat (5) □ Monitor bunyi napas tambahan
□ Benda asing dalam jalan napas □ Produksi sputum menurum (5) (mis. gurgling, mengi, wheezing,
□ Adanya jalan napas buatan □ Wheezing menurun (5) ronchi kering)
□ Sekresi yang tertahan □ Dispnea menurun (5) □ Monitor sputum (jumlah, warna,
□ Hiperplasia □ Gelisah menurun (5) aroma)
□ Proses infeksi □ Frekuensi napas membaik (5) Terapeutik:
□ Respon alergi □ Pola napas membaik (5) □ Pertahankan kepatenan jalan
□ Efek agen farmakologi napas dengan headtilt dan chin-lift
Situasional (jawthrust jika curiga trauma
□ Merokok aktif servical)
□ Merokok pasif □ Posisikan semi-fowler atau
□ Terpajam polutan fowler
Gejala dan Tanda Mayor Subjektif □ Berikan minum hangat
- (Tidak tersedia) □ Berikan oksigen, jika perlu
Objektif Edukasi:
□ Batuk tidak efektif □ Anjurkan asupan cairan 2000
□ Tidak mampu batuk ml/hari, jika tidak kontraindikasi
□ Sputum berlebih □ Ajarkan tehnik batuk efektif
□ Mengi, wheezing dan atau ronkhi Kolaborasi:
kering □ Kolaborasi pemberian
□ Mekonium di jalan napas bronkodilator, ekspektoran,
Gejala dan tanda Minor mukolitik, jika perlu
Subjek
□ Dispneu Pemantauan Respirasi (I.01014)
□ Sulit bicara Tindakan:
□ Ortopnea Observasi:
Objektif □ Monitor frekuensi, irama,
□ Gelisah kedalam dan upaya napas
□ Sianosis □ Monitor pola napas
□ Bunyi napas menurun □ Monitor kemampuan batuk
□ Frekuesi napas berubah efektif
□ Pola napas berubah Kondisi □ Monitor adanya produksi sputum
Klinis Terkait □ Monitor adanya sumbatan jalan
□ Gullian barre syndrome napas
□ Sklerosis multiple □ Palpasi kesimetrisan ekspansi
□ Myasthenia gravis paru
□ Prosedur diagnostic □ Auskultasi bunyi napas
□ Depresi sistem saraf pusat Terapeutik:
□ Cedera kepala □ Atur internal pemantau respirasi
□ Stroke sesuai kondisi pasien
□ Kuadriplegia □ Dokumentasikan hasil
□ Sindrom aspirasi meconium pemantauan
□ Infeksi saluran napas Edukasi:
□ Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
□ Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai