1. Pengertian TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosa 2. Tujuan Acuan pelayanan pasien dengan tb paru di unit pengobatan umum 3. Kebijakan 1. Penanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dengan kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program daam kerangka otonomi yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya(dana, tenaga, sarana dan prasarana). 2. Penanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS 3. Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah terhadap program penanggulangan TB. 4. Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya MDR-TB. 5. Penemuan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan TB dilaksanakan dalam rangka penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan kesehatan, meliputi puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta, rumah sakit paru, BP4, dokter praktek swasta. 6. Penanggulangan TB di laksanakan melalui promosi, penggalangan kerjasama dan kemitraan dengan program terkait, sektor pemeintah, non pemerintah dan swasta dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB (Gerdunas TB). 7. Peningkatan kemampuan laboratorium di berbagai tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu pelayanan dan jejaring. 8. Obat Anti Tuberkulosa (OAT) untuk penanggulangan TB di berikan kepada pasien secara Cuma-Cuma dan di jamin ketersediannya. 9. Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam jumlah memadai untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja program. 10. Penanggulangan TB lebih di prioritaskan kepada kelompok miskin dan kelompok rentan terhadap TB. 11. Penanggulangan TB harus berkolaborasi dengan penanggulangan HIV. 12. Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya. 13. Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam MDGs 4. Referensi Buku Pedoman Nasional Penanggulanagan Tuberkulosisi tahun 2014 5. Prosedur/ 1. Petugas mencatat nama-nama penderita dalam buku register Langkah-langkah TB. 2. Memilih kategori obat yang telah di tetapkan oleh dokter 3. Memberikan obat kepada penderita sesuai anjuran / resep dokter sejumlah hari yang di sepakati. 4. Memberikan konseling kepada penderita tentang pentingnya pengobatan, dosis, efek samping dll yang berkaitan dengan pengobatan 5. Dipesankan kepada penderita untuk datang kembali mengambil obat bila sudah habis 6. Petugas mencatat tanggal kembali penderita untuk mengambil obat 7. Melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik 8. Apabila pada anamnesa pasien mengatakan sudah mendrita batuk lebih dari 2 minggu, maka segera sarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tes BTA 9. Memberikan rujukan internal ke laboratorium 10. Apabila hasil tes BTA menunjukan hasil positif 1 positif 2 dan positif 3, maka berikan pengobatan sesuai katagori 1 atau katagori 2 11. Apabila hasil BTA positif pada pasien kambuh atau putus berobat, diberikan katagori 2 12. Apabila hasil BTA negative namun ada curiga TB berikan antibiotik spectrum luas, bila ada perbaikan bukan TB. bila tidak ada perbaikan foto thorax 6. Unit Terkait 1. BPU 2. Laboratorium 3. TB Paru 4. Gizi 7. Hal-hal yang perlu 1. Mengevaluasi perbaikan klinis pasien sebelum dan sesudah diperhatikan pengobatan 2. Konsultasi gizi untuk penaikan berat badan Pelaksanaaan screning HiV untuk setiap pasien TB 8. Dokumen Terkait 1. Formulir rujukan internal 2. Formulir rujukan laboratorium 3. Formulir rujukan eksternal 4. Kertas resep 5. Rekam medis pasien 6. Formulir rujukan PITC 9. Rekaman Historis Tanggal Mulai Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan diberlakukan