Anda di halaman 1dari 11

PENERIMAAN PASIEN

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG

: 1/
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP. 196712101989032014

PENGERTIAN

Kesatuan dari serangkaian aktifitas yang terjadi


bila pasien masuk ke ruangan / poli

TUJUAN

Supaya pasien dan keluarga merasa diterima di lingkungan Puskesmas Taliwang

Kebijakan

SK Tim TB DOTS

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

1. Komunikasi dengan baik kepada pasien dan keluarga, bersikap ramah serta
memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien dan keluhan dating ke RS
3. Membantu pasien bertemu dokter untuk dilakukan pemeriksaan
4. Mengarahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi dan menunjukkan
lokasi poli pelayanan, serta lokasi apotik

P2TB

JEJARING INTERNAL

SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN

Jejaring Internal adalah jejaring antar semua unit yang terkait dalam
menangani pasien TB di dalam Puskesmas

TUJUAN

Jejaring Internal bertujuan untuk mempermudah Puskesmas dalam


menemukan penderita TB (Case Finding).

Kebijakan

SK Tim TB DOTS

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis

PROSEDUR

1.

2.

3.

4.
5.
6.
7.
8.
Unit terkait

Poli TBC berfungsi sebagai tempat penanganan seluruh pasien


tuberkulosis di Puskesmas Taliwang dan pusat informasi tentang
tuberkulosis.
Poli umum, UGD, dan poli Lansia berfungsi menjaring pasien
suspek
TB,menegakkan
diagnosis,
pengobatan,
serta
menginformasikan dan atau mengirim pasien TB ke Poli TBC.
Rawat inap berfungsi sebagai pendukung Poli TBC dalam
melakukan penjaringan tersangka serta perawatan dan pengobatan
pasien TB
Laboratorium (Mikrobiologi dan Patologi Anatomi) berfungsi
sebagai sarana penunjang diagnostik.
Radiologi berfungsi sebagai sarana penunjang diagnostik.
farmasi berfungsi sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap
manajemen OAT di Puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan TB dilakukan oleh petugas TB di Poli
TBC.
Promosi Kesehatan Masyarakat dan P2TB di puskesmas Taliwang
berfungsi sebagai pelaksana penyuluhan TB.

Puskesmas taliwang, rawat jalan, rawat inap dan UGD

JEJARING EKSTERNAL

SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun
NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN Jejaring eksternal adalah jejaring yang dibangun antara dinas kesehatan, Rumah
Sakit, Puskesmas, UPK lainnya dan instansi lain terkait dalam penanggulangan TB
dengan strategi DOTS.
TUJUAN

Semua pasien Tuberkulosis mendapatkan akses pelayanan DOTS yang berkualitas,


mulai dari diagnosis, follow up sampai akhir pengobatan.

Kebijakan

SK Tim TB DOTS

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR 1. Puskemas Taliwang menerima pasien suspek TB


2.
Puskemas Taliwang dapat melaksanakan semua kegiatan tatalaksana pasien TB
3.
Atas kesepakatan dokter,perawat pasien, Puskemas Taliwang juga dapat
mengirim pasien kembali ke Rumah Sakit atau Balai Pengobatan tempat asal
pasien.
4.
Dalam pengelolaan logistik dan pelaporan, Puskemas Taliwang berkoordinasi
dengan pengelola program TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat
5.
Pelacakan pasien kasus putus obat dilakukan dengan cara menghubungi pustu,
poskesdes terdekat dengan tempat tinggal pasien dan wasor Dinkes
UNIT
TERKAIT

Puskesmas taliwang, rumah sakit

RUJUKAN DAN PINDAH PASIEN TB


YANG SUDAH DIOBATI

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG

: 1/
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN

SOP Rujukan dan pindah Pasien TB dan diobati adalah alur yang
diperlakukan apabila pasien sudah didiagnosa TB dan diobati di poli
TBC Puskesmas Taliwang, namun akan pindah pengobatan di fasilitas
kesehatan terdekat.

TUJUAN

Tujuan untuk memudahkan pasien dalam pengambilan obat di fasilitas


kesehatan terdekat, dan untuk menghindari terjadinya drop out.

Kebijakan

SK Tim TB Dots

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Membuat kartu pengobatan pasien TB (TB.01).


2. Untuk pasien yang dirujuk, harus dibuatkan surat pengantar
(formulir TB.09) dengan menyertakan fotokopi TB.01 dan sisa OAT
(bila telah diobati).
3. Formulir TB.09 diberikan kepada pasien beserta sisa OAT untuk
diserahkan kepada RS/UPK yang dituju.
4. memberikan informasi langsung (telepon atau sms) ke RS/UPK
yang dituju dan wasor TB / Koordinator jejaring DOTS tentang
pasien yang dirujuk.
5. Berkoordinasi dengan RS/UPK yang telah menerima pasien rujukan
segera mengisi dan mengirimkan kembali lembar bagian bawah
formulir TB.09 ke Puskesmas Taliwang
6. Melakukan koordinasi dengan Wasor TB untuk memastikan semua
pasien yang dirujuk telah melanjutkan pengobatan di RS / UPK
yang dituju (dilakukan konfirmasi melalui telepon atau sms).
Puskesmas terdekat tempat tinggal pasien

PENATALAKSANAAN EFEK SAMPING


OAT PASIEN TB

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG

: 1/
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun
NIP.
196712101989032014

PENGERTIA
N

Kegiatan penatalaksanaan efek samping OAT

TUJUAN

Sebagai acuan untuk mengurangi atau menghilangkan keluhan-keluhan pasien TB


akibat efek samping OAT

Kebijakan

SK Tim TB DOts

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR

Efek samping ringan OAT


Efek samping
Tidak adanafsu makan,
mual, sakit perut
Nyeri sendi
Kesemutan s.d rasa terbakar
di kaki

Penyebab
Rifampisin
pirazinamid
INH

Warna kemerahan pada air Rifampisin


seni
Efek samping berat OAT
Efek samping
penyebab
Gatal dan kemerahan
Semua
tuli
streptomisin
Gangguan keseimbangan
Ikterus tanpa penyebab lain
Bingung dan muntahmuntah (permulaan icterus
karena obat)
Gangguan penglihatan
Purpura dan rejatan(syok)
UNIT
TERKAIT

Penatalaksanaan
Semua OAT diminum malam
sebelum tidur
Beri aspirin
Beri vitamin B6 (piridoxin) 100
mg/hari
Tidak perlu diberi apa-apa tetapi beri
penjelasan pada pasien

Penatalaksanaan
Ikuti petunjuk penatalaksanaan
Streptomisin dihentikan,
digantikan ethambutol
streptomisin
Streptomisin dihentikan,
digantikan ethambutol
Hampir
Hentikan semua OAT sampai
semua OAT
ikterus menghilang
Hampir
Hentikan semua OAT, segera
semua OAT
lakukan tes fungsi hati
ethambutol
Rifampisin

P2TB, rawat jalan, rawat inap, UGD

Hentikan ethambutol
Hentikan rifampisin

PENCATATAN DAN PELAPORAN


PASIEN TB

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n

: SOP/UKM/TBC/

No.
Revisi

: 1

Tanggal
Terbit
Halama
n

: 12/05/2015

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG

: 1/
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun
NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN Pemantauan dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program
TUJUAN

Untuk menilai sejauh mana target yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai

Kebijakan

SK Tim TB Dots

Referensi

Pedoman nasional penanggulanagan tuberkulosis

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

1. Petugas TB bagian pencatatan dan pelaporan mencatat data pasien TB pada


formulir :
- Daftar tersangka pasien (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB.06)
- Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB.05)
- Kartu pengobatan pasien TB (TB.01)
- Kartu identitas pasien TB (TB. 02)
- Formulir rujukan / pindah pasien (TB.09)
- Register TB UPK (TB.03 UPK)
- Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien Tb pindahan (TB .10)
- Register laboratorium TB (TB.04)
2. Petugas melakukan pelaporan data pasien TB sebagai berikut
- Laporan triwulan penemuan dan pengobatan pasien TB (TB.07)
- Laporan triwulan hasil pengobatan (TB.08)
- Laporan triwulan hasil konversi dahak akhir tahap intensif (TB.11)
- Laporan OAT (TB.13)
yang ditujukan kepada dinas kesehatan Sumbawa barat
DINKES SUMBAWA BARAT dan P2TB

PROSEDUR BERSAMA P2TB DAN HIV-AIDS


UNTUK PENATALAKSANAAN PASIEN TB
DAN HIV

SOP
PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

No.
Dokume
n
No.
Revisi
Tanggal
Terbit
Halama
n

: SOP/UKM/TBC/
: 1
: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN Pelayanan pasien koinfeksi TB dan HIV/AIDS (ODHA) secara bersamaan oleh P2TB
dan HIV/AIDS
TUJUAN

Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi TB dan HIV/AIDS (ODHA) secara


terpadu, proporsional dan menyeluruh.

Kebijakan

SK Tim TB Dots

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis

PROSEDUR

1. Pasien TB yang dirawat


a. Pasien TB yang dirawat oleh tim DOTS, di klinik rawat jalan maupun bangsal rawat
inap, apabila ditemukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi HIV/AIDS;
MDR-TB
Hasil terapi dengan OAT tidak memuaskan
Perilaku berisiko tertular HIV/AIDS dibuatkan surat Rujukan Pemeriksaan Lebih
lanjut ke RS rujukan
b. Tim RS melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsulkan oleh tim P2TB.
Apabila pasien sero positif/positif HIV, selanjutnya dilakukan rawat bersama antara
tim P2TB dengan tim HIV/AIDS, dan masuk pencatatan, pelaporan bersama tim
P2TB dan HIV/AIDS.
Apabila pasien sero(-)/negatif HIV, selanjutnya pasien dikembalikan kepada tim
P2TB untuk penatalaksanaan .
2. Pasien ODHA yang dirawat
a. Pasien ODHA yang dirawat di klinik rawat jalan maupun bangsal rawat inap, apabila
ditemukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi TB:
(1) Batuk lebih dari 3 minggu
(2) Batuk darah
(3) Pembesaran kelenjar getah bening
(4) Gambaran radiologi thorax mendukung
(5) Gambaran TB ekstra paru
Maka pasien dibuatkan surat konsultasi kepada P2TB.
b. Tim P2TB melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsulkan
- Apabila pasien positif TB, selanjutnya dirawat serta dipantau , dan masuk dalam
registrasi pencatatan, pelaporan bersama tim HIV/AIDS dan tim P2TB
- Apabila pasien negatif TB, selanjutnya pasien dikembalikan kepada tim
HIV/AIDS untuk penatalaksanaan HIV/AIDS.

UNIT
TERKAIT

P2TB, P2HIV/AIDS, rawat jalan, rawat inap, UGD

ALUR PASIEN TUBERKULOSIS DI UNIT


GAWAT DARURAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TALIWANG

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

Ditetapkan pada
tanggal

SOP

No.
Dokume
n
No.
Revisi
Tanggal
Terbit
Halama
n

: SOP/UKM/TBC/
: 1
: 12/05/2015
: 1/
Kepala Puskesmas
Taliwang

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun
NIP. 196712101989032014

PENGERTIAN

Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang datang melalui
Unit Gawat Darurat

TUJUAN

Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama


mendapatkan pelayanan di Unit Gawat Darurat, ditujukan terhadap peningkatan mutu
layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu
memutuskan rantai penularan tuberkulosis

Kebijakan

SK Tim TB DOTS

Referensi

Pedoman nasional penanggulanagan tuberculosis

PROSEDUR

1. Setiap pasien yang diketahui atau dicurigai menderita tuberkulosisparu harus diberi
masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan sampai
mendapatkan diagnosis.
2. Seorang pasien dicurigai menderitaTB Paru apabila didapatkan gejala:
- Batuk yang persisten > 3 minggu
- Nyeri dada
- Batuk darah atau batuk dengan dahak bercampur darah
- Berat badan turun
- Nafsu makan menurun
- Demam
- Berkeringat banyak saat malam hari
- Cepat lelah
- Gejala malaise
3. Seorang pasien TB yang masuk Unit Gawat Darurat dicurigai merupakan pasien
yang infeksius bila ditemukan :
- Batuk yang persisten lebih dari 3 minggu
- BTA sputum positif
- Pada foto toraks ditemukan kavitas
- Pasien terdapat riwayat pengobatan TB yang tidak adekuat
- Pasien diketahui sebelumnya sebagai pasien TB Paru, TB laring.
- Pasien yang sedang menjalani prosedur induksi sputum seperti bronkoskopi,
pengobatan aerosol.
- Penderita TB ekstraparu biasanya tidak menular kecuali TB laring, TB rongga
mulut atau TB ekstraparu dengan abses terbuka seperti scrofuloderma.
4. Masker tersebut harus dipakai selama menjalani pemeriksaan sampai terbukti pasien
tersebut tidak menderita tuberkulosis Paru
5. Pasien yang diketahui atau dicurugai menderita Tuberkulosis Paru harus ditempatkan
terpisah dari kelompok pasien laiin (ruang isolasi)dan mendapatkan prioritas untuk
diperiksa lebih dahulu.
6. Dokter atau petugas lainnya yang menangani pasien atau suspek Tuberkulosis wajib

menggunakan masker N95 setiap kali berinteraksi dengan pasien.


Pasien yang oleh dokter didiagnosis TB Paru dan memerlukan perawatan harus
dirawat di ruang perawatan isolasi khusus Tuberkulosis.
Unit terkait

Loket, UGD dan P2TB

ALUR PASIEN TUBERKULOSIS MDR


(TB MDR) DI INSTALASI RAWAT JALAN

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n
No.
Revisi
Tanggal
Terbit
Halama
n

: SOP/UKM/TBC/
: 1
: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis MDR yang
datang melalui Instalasi Rawat Jalan
TUJUAN

Unit Gawat Darurat, ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan


akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai
penularan tuberkulosis

Kebijakan

SK Tim TB Dots

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

A. Untuk Pasien TB MDR baru


- Setiap pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus diberi masker
untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan
sampai mendapatkan diagnosis
- Masker tersebut harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien tersebut
tidak menderita Tuberkulosis Paru.
- Pasien yang dicurigai menderita MDR TB harus ditempatkan terpisah dari
pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu,
- Dokter atau petugas lainnya yang menangani pasien atau suspek
Tuberkulosis MDR wajib menggunakan masker N95 setiap kali
berinteraksi dengan pasien.
B. Pasien yang oleh dokter didiagnosis TB MDR baik dari rawat inap maupun
rawat jalan akan dirujuk ke RS yang telah mempunyai poliklinik TB MDR
Rumah sakit, P2TB, P2HIV/AIDS

ALUR PASIEN TUBERKULOSIS DI


INSTALASI RAWAT JALAN

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n
No.
Revisi
Tanggal
Terbit
Halama
n

: SOP/UKM/TBC/
: 1
: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun

NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN

Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang datang
melalui Instalasi Rawat Jalan

TUJUAN

Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama


mendapatkan pelayanan di Unit Gawat Darurat, ditujukan terhadap peningkatan
mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu
memutuskan rantai penularan tuberkulosis

Kebijakan

SK Tim TB DOTS

Referensi

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis

PROSEDUR

A. Untuk Pasien TB Paru Baru


- Setiap pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus diberi
masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani
pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis
- Masker harus selalu dipakai saampai terbukti bahwa pasien yang
bersangkutan tidak menderita Tuberkulosis Paru
- Pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus ditempatkan
terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapatkan prioritas untuk
diperiksa lebih dahulu
- Pasien yang oleh dokter didiagnosis Tuberkulosis Paru baik dari rawat inap
maupun rawat jalan selanjutnya akan dikirim ke poli TB untuk
mendapatkan terapI Tuberkulosis, penyuluhan serta pencatatan.
B. Untuk Pasien TB Paru lama atau kontrol
- Pasien yang telah memulai pengobatan TB Paru melanjutkan pengobatan
seterusnya langsung di Poli TB
- Verifikasi administrasi, pengambilan status dilakukan oleh petugas.
- Pasien kontrol yang telah mendapatkan terapi dan folow up di Poli TB dan
tidak dikonsulkan ke Poliklinik lain diperbolehkan langsung pulang
C. Untuk Pasien TB Ekstraparu
- Pasien yang telah didiagnosis oleh dokter sebagai Tuberkulosis Ekstraparu
selanjutnya akan dikirim ke poli TB untuk mendapatkan terapi tuberkulosis,
penyuluhan serta pencatatan.
- Pasien TB Ekstraparu yang telah mendapatkan pengobatan di Poli TB
melakukan folow-up di laboraturium
- Pasien TB Ekstraparu yang telah mendapatkan folow-up di laboraturium

akan mengambil obat di poli TB dan jika tidak dikonsulkan ke Bagian lain
diperbolehkan pulang.
UNIT TERKAIT

Rawat jalan, P2TB

TRANSPORTASI PASIEN
TUBERKULOSIS

PEMERINTAH
KABUPATEN
SUMBAWA BARAT

SOP

No.
Dokume
n
No.
Revisi
Tanggal
Terbit
Halama
n

: SOP/UKM/TBC/
: 1
: 12/05/2015
: 1/

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS
TALIWANG
Kepala Puskesmas
Taliwang

Ditetapkan pada
tanggal

Disahkan oleh:
Hj. Wildatun Uyun
NIP.
196712101989032014

PENGERTIAN Suatu tata cara pengiriman pasien Tuberkulosis Paru antar unit di lingkungan
Puskesmas Taliwang
TUJUAN

Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama


mendapatkan pelayanan di Unit Gawat Darurat, ditujukan terhadap peningkatan
mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu
memutuskan rantai penularan tuberkulosis

Kebijakan

SK Tim TB Dots

Referensi

Pedoman nasional penanggulanagan Tuberkulosis


1. Jika memungkinkan serta fasilitasi tersedia, hendaknya setiap pemeriksaan
terhadap pasien suspek Tuberkulosis Paru termasuk pemeriksaan penunjang
dilakukan di tempat pasien berada (ruang isolasi).
2. Jika pasien suspek Tuberkulosis Paru harus menjalani pemeriksaan atau
perawatan di unit atau ruangan tertentu maka pasien harus selalu
menggunakan masker ketika dikirim ke unit atau ruangan yang dituju dan
diantar oleh petugas yang menggunakan masker N95

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

Unit Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Unit terkait.

Anda mungkin juga menyukai