Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

DINAS KESEHATAN
UPTD UNIT PUSKESMAS PETANAHAN
Alamat :Gg.PuskesmasPetanahanKab. Kebumen 54382 Telp.(0287) 3873083

KERANGKA ACUAN
PENANGANAN PENDERITA TBC

I. Pendahuluan
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh lainnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB paru dibagi dalam 2 bagian yaitu ; (1)
TBC paru BTA (Basil Tahan Asam) positif (sangat menular) yaitu sekurang-kurangnya 2
dari 3 pemeriksaan dahak, memberikan hasil yang positif. Satu pemeriksaan dahak
memberikan hasil yang positif dan foto rontgen dada menunjukkan TBC aktif; (2) TBC
paru BTA negatif, yaitu pemeriksaan dahak hasilnya masih meragukan. Jumlah kuman
yang ditemukan pada waktu pemeriksaan belum memenuhi syarat positif dan hasil foto
rontgen dada menunjukkan hasil positif.

II. Latar Belakang


Mengingat prevalensi TB Paru di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap
orang yang datang ke Unit Pelayanan Kesehatan dengan gejala tersebut diatas, dianggap
sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak
secara mikroskopis langsung.
Hasil cakupan di wilayah Puskesmas Petanahan tahun 2015 masih rendah yaitu
14 pasien yang BTA (+) atau 30% dari 57 penderita yang harusnya BTA (+). Oleh karena
itu perlu adanya peningkatan pelayanan bagi program TBC.

III. Tujuan Umum


1. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian yang diakibatkan penyakit TB
paru dengan cara memutuskan rantai penularan,sehingga penyakit TB paru tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
2. Khusus
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 88% dari semua penderita baru BTA
positif yang ditemukan.
b. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada tahun
2015 dapat mencapai 90% dari perkiraan semua penderita baru BTA positif,
serta target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat prevalensi dan kematian
akibat TB hingga dan mencapai tujuan millenium development goal (MDG)
pada tahun 2015.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Penemuan kasus TBC baru Menentukan sasaran
Sosialisasi
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan
2. Kontak tracing Menentukan sasaran sekitar
penderita TBC
Pengambilan sputum
Pemeriksaan laboratorium
3. Pelacakan penderita TBC drop out Menentukan sasaran (penderita
TBC putus minum obat)
Advokasi
Sosialisasi
Menentukan PMO (pengawas
menelan obat)
4. Penanganan kasus TBC MDR Menentukan sasaran (penderita
TBC yang sudah pengobatan
menggunakan DOTS belum
sembuh).
Pemeriksaan BTA ulang
Menentukan jenis pengobatan
Evaluasi

V. Cara melaksanakan kegiatan


A. Cara Melakukan Kegiatan
1. Melakukan kerja sama dengan kader TBC untuk pengambilan sputum pada orang
yang dicurigai menderita TBC.
2. Semua pasien yang berobat di Puskesmas, PKD, Polindes, dan Pustu yang
dicurigai menderita TBC dilakukan pemeriksaan BTA di laboratorium
Puskesmas.
B. Sasaran
Target cakupan 1% dari jumlah penduduk diharapkan BTA positif dan mendapatkan
pengobatan TBC sesuai prosedur.
VI. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelayanan untuk penderita TBC setiap hari dilayani di Puskesmas.

VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap tahun, dengan pelaporan hasil yang
dicapai pada saat tersebut.

VIII. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Dilakukan pencatatan hasil program TBC dilaporkan setiap bulan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten diketahui Kepala Puskesmas. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah
kegiatan selesai.

Petanahan,…………………..

Mengetahui
Kepala UPTD Unit Puskesmas Penaggung Jawab Program TBC
Petanahan

MarlinaIndrianingrum, SKM, M.Kes. Hj.Siti Zulaikhah Kuntowati


NIP. 19750222 200003 2 004 NIP. 19780220 200801 2 009

Anda mungkin juga menyukai