Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELACAKAN KASUS MANGKIR TBC


TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacteium
tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Penanggulangan TBC
adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan
penularan, mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan akibat TBC. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat danf atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Target Eliminasi TBC pada tahun 2030: 1) Penurunan angka kejadian (incidence
ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk; dan 2)
Penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu)
penduduk.
Strategi nasional Eliminasi TBC terdiri atas: 1) Penguatan komitmen dan
kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten kota; peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada
pasien; intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC. 2)
Peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang Penanggulangan TBC.
3) Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya
dalam penanggulangan TBC. 4) dan penguatan manajemen program.
Intensifikasi upaya kesehatan dalam Penanggulangan TBC sebagaimana
dimaksud dilakukan melalui: 1) Promosi kesehatan. 2) pengendalian faktor risiko. 3)
Penemuan dan pengobatan. 4) Pemberian kekebalan, dan 5) Pemberian obat
pencegahan
Peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor
lainnya dalam Penanggulangan TBC dilaksanakan berkoordinasi dengan Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.
Penguatan manajemen program sebagaimana dimaksud dilakukan melalui:
penguatan fungsi perencanaan dan pemantauan program. 1) Penguatan kapasitas
sumber daya manusia dalam pengelolaan program Penanggulangan TBC. 2)
Penguatan sistem pendanaan TBC. 3) Penguatan sistem manajemen pengelolaan obat
TBC. 4) Peningkatan motivasi dukungan Penanggulangan TBC.

B. LATAR BELAKANG
Target dan Strategi Nasional Eliminasi tuberculosis pada tahun 2030 terdari dari:
1) Indikator Dampak ( Impact)) dan Indikator Luaran (OUTCome).
Indikator Dampak tdd: Penurunan Angka kejadian) incidence rate) TBC yaitu 65 per
100.000 penduduk, Penurunan Angka kematian akibat TBC sebanyak 6 per 100.000
penduduk.
2) Indikator Luaran tdd: Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC target 95% ,
Prosentase Angka Keberhasilann Pengobatan TBC target 90%, Cakupan penemuan
dan pengobatan TBC resisten obat target 80%, Prosentase pasien TBC RO yang
memulai pengobatan target 95%, Prosentase angka keberhasilan pengobatan TBC
resisten obat ttargett 80%, Cakupan penemuan kasus TBC pada anak target 90%,
Cakupan Pemberian terapi pencegahan TBC (TPT) target 90%, Prosentase pasien TBC
mengetahui status HIV target 90%.
Capaian Kabupaten Tabanan tahun 2022 yaitu penemuan suspek TB 2268
(78,18%), penemuan kasus 233 (43,2%) dan keberhasilan pengobatan TBC 78,87%.
Cakupan UPTD Puskesmas Selemadeg yaitu: Cakupan Penemuan Suspek 120% ,
Cakupan Pengobatan semua kasus TB / Case Detifikation Rate (CDR) 87,5% , Angka
Notifikasii semua kasus TB / Case Notifikation Rate (CNR) 73%, Prosentase Angka
Keberhasilan pengobatan TBC /Sucses Rate (SR) 87,5% terdapat 1 ps meninggal pd
masa pengobatan, Prosentase pasien TBC mengetahui status HIV 100%. Jika dilihat
dari capaian program TBC baik Dinkes Kab Tabanan dan UPTD Puskesmas
Selemadeg masih dibawah target hal ini disebabkan pandemi sehingga pasien takut ke
puskesmas, kegiatan penemuan susp dan kasus TB luar gedung belum maksimal,
kurangnya kesadaran masyarakat pentingnya pemeriksaan TBC secara dini,
kurangnya peran jejaring dan jaringan serta tingginya target program.
Petugas UPTD Puskesmas Selemadeg dalam melaksanakan tugasnya
diharapkan selalu bersikap sesuai dengan tata nilai yang menjadi pedoman bagi staf
UPTD Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya yaitu : Cepat (Sesuai standar waktu
pelayanan), Empati (Mendengarkan keluhan pasien, tetapi tidak ikut terhanyut), Ramah
(Senyum, salam, sapa, sopan, santun), Inovatif (Selalu berkreasi), dan Akuntabel
(Bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing)
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan masyarakat,
menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan,
mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan
akibat TBC.
Tujuan khusus :
Pelacakan kasus mangkir TBC

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok pelacakan kasus mangkir TBC adalah melakukan pelacakan atau
pencarian pasien TBC yang putus pengobatan TB sebelum menyelesaikan semua dosis
pengobatan TBC untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


1. PERSIAPAN
1) Puskesmas bersurat kepada seluruh Kepala Desa di wilayah UPTD Puskesmas
Selemadeg atau petugas puskesmas menyampaikan secara langsung melalui
telpon /WA kepada kepala Desa atau Kawil yang mewilayahi tempat kegiatan.
2) Kepala Desa menindak lanjuti pemberitahuan kepada Kawil. Kawil dan Petugas
Kesehatan menyepakati waktu melakukan kegiatan .
3) Petugas kesehatan menyiapkan tim (petugas program TB dan bides) dan sarana
prasaran untuk melakukan kegiatan, seperti : masker Masker Bedah 3 ply, form
TB.01, TB.02, catatan sisa stok OAT dipuskesmas.
4) Tugas petugas kesehatan :
a) Petugas memberikan informasi kepada pasien TB dan keluarga tentang
pentingnya pengobatan secara teratur dan minum obat sesuai dosis yang telah
ditentukan sampai selesai pengobatan untuk mencegah terjadinya TB MDR.
b) Petugas menggali penyebab masalah pasien mangkir mengambil OAT ke
Puskesmas untuk mencegah TB mangkir terulang.
c) Petugas mencocokan jumlah sisa OAT di Puskesmas dan OAT yang sudah
diminum serta sisa OAT yang dibawa pasien kerumah pada form TB.01,TB.02
d) Menganjurkan pasien dan keluarga untuk segera ke puskesmas mengambil
obat TBC
e) Petugas kesehatan memberi motivasi penderita untuk tetap patuh minum OAT
sampai selesai.
f) Petugas kesehatan mengingatkan kembali kepada PMO untuk membantu
mengingatkan kepatuhan klien minum obat TB.
g) Petugas program TBC merekap laporan petugas kesehatan.
2. PELAKSANAAN
a) Petugas/Tim Kesehatan memakai masker bedah 3ply.
b) Petugas/Tim kesehatan melakukan kunjungan rumah kasus mangkir TBC.
c) Petugas memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud / tujuan kunjungan
dengan tetap menerapkan Prokes.
d) Petugas Kesehatan memberikan informasi memberikan informasi kepada
pasien TB dan keluarga tentang pentingnya pengobatan secara teratur dan
minum obat sesuai dosis yang telah ditentukan sampai selesai pengobatan
untuk mencegah terjadinya TB MDR.
e) Petugas menggali penyebab masalah pasien mangkir mengambil OAT/TPT ke
Puskesmas untuk mencegah TB mangkir terulang.
f) Petugas mencocokan jumlah sisa OAT/TPT di Puskesmas dan OAT/TPT yang
sudah diminum serta sisa OAT?TPT yang dibawa pasien kerumah pada form
TB.01,TB.02
g) Petugas kesehatan memberi motipasi penderita untuk tetap patuh minum
OAT/TPT
h) Petugas kesehatan mengingatkan kembali kepada PMO untuk membantu
mengingatkan kepatuhan klien minum OAT/TPT
i) Petugas kesehatan mencuci tangan.
F. SASARAN:
Pasien TBC yang mangkir mengambil OAT atau pasien mangkir mengambil TPT

G. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


a) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (bersifat isenditel)
Bulan / Tahun 2023 Koordi
nator
Kegiata
No 1 pelaya
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 nan
TBC
Persiap I Putu
1 X
an Putra
Pelaksa 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 Wijaya,
naan : S. Kep,
Pelacak Ns
2 an
kasus
mangkir
TBC.
3 Rekap X X X X X X X X X X
laporan
kegiata
n
Melapor
kan
hasil
kegiata
n
4 X X X X X X X X X X
kepada
PJ
UKM
dan
Kapus
Mengiri
m X
laporan
ke
5 X X X
Dinkes
Kab
Tabana
n

b) Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pelacakan kasus mangkir TBC dilakukan di rumah penderita TB di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Selemadeg.

H. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana kegiatan pelacakan kasus mangkir TBC berasal dari Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) tahun anggaran 2023 sebesar Rp 950,000,-

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan pelacakan kasus mangkir TBC dilaksanakan pada bulan
Januari s/d Oktober 2023. Kegiatan sesuai / tidak sesuai rencana yang sudah
ditetapkan alasan dinyatakan dengan jelas pada pelaporan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN EVALUASI KEGIATAN


a) PENCATATAN DAN PELAPORAN .
Pencatatan dilakukan pada form yang sudah ditentukan dan indikator pelaksanaan
program berdasarkan antara lain :
1) Jumlah pasien TB mangkir yang dikunjungi
2) Jumlah orang yang diberi informasi TB
3) Penyebab/ masalah terjadinya TB mangkir
b) PENCATATAN EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan pelacakan kasus mangkir TBC maningkatkan cakupan keberhasilan
pengobatan TBC sebanyak…%, menurunkan angka kematian akibat TBC, serta
menurunkan kejadian TBC DO OAT (+) sebanyak…%

Mengetahui, Bajera, 2 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Selemadeg Koordinator Pelayanan TBC

dr. I Gusti Ngurah Bagus Juniada, M. M. I Putu Putra Wijaya, S. Kep, Ns


NIP. 19750615 201001 1 009 NIP.19781130 200501 1 006

Anda mungkin juga menyukai