A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacteium
tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Penanggulangan TBC
adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan
penularan, mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan akibat TBC. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat danf atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Target Eliminasi TBC pada tahun 2030: 1) Penurunan angka kejadian (incidence
ratel TBC menjadi 65 (enam puluh lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk; dan 2)
Penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu)
penduduk.
Strategi nasional Eliminasi TBC terdiri atas: 1) Penguatan komitmen dan
kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten kota; peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada
pasien; intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC. 2)
Peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang Penanggulangan TBC.
3) Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya
dalam penanggulangan TBC. 4) dan penguatan manajemen program.
Intensifikasi upaya kesehatan dalam Penanggulangan TBC sebagaimana
dimaksud dilakukan melalui: 1) Promosi kesehatan. 2) pengendalian faktor risiko. 3)
Penemuan dan pengobatan. 4) Pemberian kekebalan, dan 5) Pemberian obat
pencegahan
Peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan multisektor
lainnya dalam Penanggulangan TBC dilaksanakan berkoordinasi dengan Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.
Penguatan manajemen program sebagaimana dimaksud dilakukan melalui:
penguatan fungsi perencanaan dan pemantauan program. 1) Penguatan kapasitas
sumber daya manusia dalam pengelolaan program Penanggulangan TBC. 2)
Penguatan sistem pendanaan TBC. 3) Penguatan sistem manajemen pengelolaan obat
TBC. 4) Peningkatan motivasi dukungan Penanggulangan TBC.
B. LATAR BELAKANG
Target dan Strategi Nasional Eliminasi tuberculosis pada tahun 2030 terdari dari:
1) Indikator Dampak ( Impact)) dan Indikator Luaran (OUTCome).
Indikator Dampak tdd: Penurunan Angka kejadian) incidence rate) TBC yaitu 65 per
100.000 penduduk, Penurunan Angka kematian akibat TBC sebanyak 6 per 100.000
penduduk.
2) Indikator Luaran tdd: Cakupan Penemuan dan Pengobatan TBC target 95% ,
Prosentase Angka Keberhasilann Pengobatan TBC target 90%, Cakupan penemuan
dan pengobatan TBC resisten obat target 80%, Prosentase pasien TBC RO yang
memulai pengobatan target 95%, Prosentase angka keberhasilan pengobatan TBC
resisten obat ttargett 80%, Cakupan penemuan kasus TBC pada anak target 90%,
Cakupan Pemberian terapi pencegahan TBC (TPT) target 90%, Prosentase pasien TBC
mengetahui status HIV target 90%.
Capaian Kabupaten Tabanan tahun 2022 yaitu penemuan suspek TB 2268
(78,18%), penemuan kasus 233 (43,2%) dan keberhasilan pengobatan TBC 78,87%.
Cakupan UPTD Puskesmas Selemadeg yaitu: Cakupan Penemuan Suspek 120% ,
Cakupan Pengobatan semua kasus TB / Case Detifikation Rate (CDR) 87,5% , Angka
Notifikasii semua kasus TB / Case Notifikation Rate (CNR) 73%, Prosentase Angka
Keberhasilan pengobatan TBC /Sucses Rate (SR) 87,5% terdapat 1 ps meninggal pd
masa pengobatan, Prosentase pasien TBC mengetahui status HIV 100%. Jika dilihat
dari capaian program TBC baik Dinkes Kab Tabanan dan UPTD Puskesmas
Selemadeg masih dibawah target hal ini disebabkan pandemi sehingga pasien takut ke
puskesmas, kegiatan penemuan susp dan kasus TB luar gedung belum maksimal,
kurangnya kesadaran masyarakat pentingnya pemeriksaan TBC secara dini,
kurangnya peran jejaring dan jaringan serta tingginya target program.
Petugas UPTD Puskesmas Selemadeg dalam melaksanakan tugasnya
diharapkan selalu bersikap sesuai dengan tata nilai yang menjadi pedoman bagi staf
UPTD Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya yaitu : Cepat (Sesuai standar waktu
pelayanan), Empati (Mendengarkan keluhan pasien, tetapi tidak ikut terhanyut), Ramah
(Senyum, salam, sapa, sopan, santun), Inovatif (Selalu berkreasi), dan Akuntabel
(Bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing)
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan masyarakat,
menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan,
mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan
akibat TBC.
Tujuan khusus :
Pelacakan kasus mangkir TBC
H. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana kegiatan pelacakan kasus mangkir TBC berasal dari Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) tahun anggaran 2023 sebesar Rp 950,000,-